Anda di halaman 1dari 7

Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari ke dalam kolom air

yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Pada kolam yang kedalaman airnya
kurang dari 2 meter biasanya terjadi stratifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh karena itu, bagi para
pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan budi daya ikan kedalaman air tidak boleh lebih dari
2 meter. Selain itu untuk memecah stratifikasi suhu pada wadah budi daya ikan diperlukan suatu
alat bantu dengan menggunakan aerator/blower/ kincir air.

https://oceanidhor.blogspot.com/2018/07/suhu-air-laut.html

https://www.slideshare.net/DoniDwiDarsana1/laporan-praktikum-oseanografi-universitas-
brawijaya

file:///Users/atiqaluthfiyah/Downloads/6222-17919-1-PB.pdf

Suhu permukaan laut diasosiasikan


sebagai
indeks banyaknya uap air pembentuk
awan di atmosfer.
Jika suhu permukaan laut panas
maka uap air di
atmosfer banyak akibat proses
konveksi atau
penguapan. Sebaliknya, jika suhu
permukaan laut
dingin maka uap air di atmosfer
menjadi berkurang
akibat kurangnya penguapan. Suhu
permukaan laut di
wilayah Indonesia mempunyai
kisaran yang cukup
lebar yaitu 26,0°C hingga 31,5°C
Suhu permukaan laut diasosiasikan
sebagai
indeks banyaknya uap air pembentuk
awan di atmosfer.
Jika suhu permukaan laut panas
maka uap air di
atmosfer banyak akibat proses
konveksi atau
penguapan. Sebaliknya, jika suhu
permukaan laut
dingin maka uap air di atmosfer
menjadi berkurang
akibat kurangnya penguapan. Suhu
permukaan laut di
wilayah Indonesia mempunyai
kisaran yang cukup
lebar yaitu 26,0°C hingga 31,5°C.
https://www.researchgate.net/publication/329656576_Suhu_Permukaan_Laut_Perairan_Indon
esia_dan_Hubungannya_dengan_Pemanasan_Global

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu perairan. Kisaran suhu yang baik bagi perairan, yaitu antara
27⁰ C - 32⁰ C. Besar kecilnya suhu dalam perairan disebabkan oleh beberapa faktor diantara, yaitu kedalaman,
intensitas cahaya matahari, waktu pengukuran, awan dan letak lintang. Pemanasan yang terjadi di permukaan
laut yang terjadi pada siang hari tidak seluruhnya dapat diabsorbsi oleh air laut karena adanya awan dan posisi
lintang. Awan dapat menghalangi pancaran sinar matahari ke dalam perairan

Panas yang diterima permukaan laut dari sinar matahari menyebabkan suhu di permukaan perairan bervariasi
berdasarkan waktu. Perubahan suhu pada perairan ini dapat terjadi secara harian, musiman, tahunan atau dalam
jangka waktu panjang (Romimohtarto, 2001 dalam Armita, 2011).

http://ridhoanzari.blogspot.com/2013/05/laporan-suhu-air-laut.html#:~:text=Umumnya%2C
%20suhu%20air%20permukaan%20merupakan,radiasi%20matahari%20pada%20siang
%20hari.&text=Suhu%20akan%20menurun%20secara%20teratur,perairan%20suhunya%20pun
%20semakin%20rendah.

file:///Users/atiqaluthfiyah/Downloads/9005-20044-1-SM.pdf

Suhu permukaan daratan pada setiap daerah memiliki nilai yang berbeda – beda. Suhu permukaan daratan
dipengaruhi oleh perubahan tutupan lahan yang terjadi pada daerah tersebut. Pada kota – kota besar, tidak terkecuali
kota Bandung bertambahnya daerah terbangun yang diakibatkan pertambahan jumlah penduduk telah
mempengaruhi daerah sekitarnya seperti Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, sehingga memiliki
kenampakan seperti sebuah kota yang disebut Kota Metropolitan Bandung Raya. Berubahnya tutupan lahan pada
Kota Metropolitan Bandung Raya memicu terjadinya perbedaan pada suhu permukaan daratan di daerah tersebut.

Pada penelitian ini variasi suhu permukaan daratan di Kota Metropolitan Bandung Raya dilihat dari pola spasial
suhu permukaan daratan secara temporal pada tahun 2014 - 2016. Suhu permukaan, tutupan lahan berupa vegetasi
dan ketinggian merupakan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan adanya wilayah bervegetasi yang
banyak dapat menurunkan suhu permukaan daratannya. Sebaliknya dengan berkurangnya wilayah bervegetasi dapat
menaikan suhu permukaan daratan yang disebabkan semakin banyaknya lahan terbangun. Variasi suhu permukaan
daratan akan dikaitkan dengan perubahan kerapatan vegetasi serta wilayah ketinggiannya. Selain itu, curah hujan
yang terjadi pada beberapa hari hingga sebelum perekaman citra Landsat 8/OLI juga akan dilihat hubungannya
dalam mempengaruhi kehijauan vegetasi, dimana pada setiap musim memiliki curah hujan yang berbeda – beda

Jurnal : Efektifitas Pembayangan yang Dihasilkan Pohon dan


Bangunan di Koridor Jalan Perkotaan Untuk Mencapai
Kenyamanan Termal

SOAL
1. Apa yang menyebabkan stratifikasi suhu terjadi secara vertikal?
Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari ke dalam kolom
air yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Suhu vertikal di perairan dibagi
menjadi tiga lapisan yaitu lapisan permukaan/ tercampur (mixed surface layer), lapisan termoklin
(thermoklin layer), dan lapisan dalam (deep layer). Setiap lapisan tersebut dapat mengalami
perubahan karena berbagai faktor, yang sangat berpengaruh terhadap stratifikasi suhu perairan
adalah interaksi antara atmosfer dan laut. Madiansyah D (2014) mengatakan bahwa stratifikasi
vertikal yang berdasarkan perbedaan suhu pada setiap kedalaman perairan dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
1. Epilimion, lapisan ini merupakan bagian atas perairan. Lapisan ini bagian hangat
kolom air, suhu relatif konstan atau dapat dikatakan perubahan suhu sangan kecil
secara vertikal. Seluruh massa air di lapisan ini tercampur dengan baik karena pengaruh
angin dan gelombang.

2. Metalimion, lapisan yang sering disebut termoklin terletak di bawah lapisan epilimion.

Perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif besar pada lapisan ini. Setiap
penambahan kedalaman satu meter terjadi penurunan suhu air sekitar 10C.
3. Hipolimnion, terletak di bawah lapisan termoklin. Lapisan ini lebih dingin, bercirikan
adanya perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil. Sifat massa airnya stagnan, tidak
mengalami percampuran (mixing) dan memiliki kekentalan air (densitas) yang lebih
besar. Pada umunya di wilayah tropis memiliki perbedaan suhu air permukaan dengan
bagian dasar hanya sekitar 20 - 30 C.

Massa air samudera pasifik memiliki profil vertikal konsentrasi oksigen terlarut berkisar
antara 4 - 8 mg/l dari permukaan hingga kedalaman sekitar 400 meter (Millero, 2013).
Fenomena ini menunjukkan bahwa pergerakan massa air global melintasi perairan
Indonesia mempengaruhi konsentrasi oksigen terlarut di wilayah perairan Indonesia. Hal
ini menunjukkan karakteristik profil vertikal konsentrasi oksigen terlarut di perairan Laut
terstratifikasi berdasarkan nilai konsentrasi oksigennya pada suhu dan salinitas terukur
dan terindikasi menjadi ciri khas untuk pengukuran di musim peralihan.

2. Kenapa suhu panas terdapat di permukaan dan suhu dingin di dasar?


Suhu panas yang terdapat di permukaan disebabkan oleh besarnya intensitas cahaya yang
diterima. Sebaliknya, suhu dingin di dasar disebabkan oleh kecilnya intensitas cahaya yang
diterima. Cahaya matahari akan semakin sulit menembus lapisan yang semakin dasar sehingga
menyebabkan suhu dingin di dasar laut.

Derajat panas dinginnya suatu perairan kisaran suhu yang baik bagi perairan, yaitu antara
270C – 320C. Besar kecilnya suhu dalam perairan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
kedalaman, intesitas cahaya matahari, waktu pengukuran, awan dan letak lintang. Pemanasan
yang terjadi di permukaan laut yang terjadi pada siang hari tidak seluruhnya dapat diabsorbsi
oleh air laut karena adanya awan dan posisi lintang. Awan dapat menghalangi pencacaran sinar
matahari ke dalam perairan (Doni D, 2016). Selain itu, suhu permukaan laut diasosiasikan
sebagai indeks banyaknya uap air pembentuk awan di atmosfer. Jika suhu permukaan laut panas,
maka uap air di atmosfer banyak akibat proses konveksi atau penguapan. Sedangkan, jika suhu
permukaan laut dingin maka uap air di atmosfer menjadi berkurang akibat penguapan. Suhu
permukaan laut di wilayah Indonesia mempunyai kisaran yang cukup lebar yaitu 260C hingga
31,50C.
3. Kenapa suhu di permukaan bumi berbeda-beda?
Suhu udara adalah keadaan panas udara yang di sebabkan oleh panas matahari. Faktor-
faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang di terima oleh bumi adalah
keadaan awan, keadaan bidang permukaan, sudut sinar datang, dan lamanya penyinaran
matahari. Panas permukaan bumi oleh penyinaran matahari mempengaruhi panas udara. Suhu
udara di permukaan bumi bervariasi karena sinar matahari menyebar tidak merata di permukaan
bumi. Haurwitz (dalam Martono, 2014) mengemukakan bahwa suhu udara permukaan bumi
ditentukan oleh jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi. Jumlah radiasi
matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Jumlah radiasi matahari sampai ke permukaan bumi di pengaruhi oleh waktu dan tutupan
awan. Winardi (2014) mengatakan bahwa temperature udara merupakan karakteristik inherent
yang berhubungan dengan panas dan energi sehingga akan berubah dengan nyata selama
periode 24 jam. Temperatur udara harian maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas
cahaya maksimum pada berkas cahaya jatuh tegak lurus yakni pada waktu tengah hari.

4. Kenapa semakin ke dasar perairan suhu air semakin menurun?


Semakin ke dasar perairan suhu air semakin menurun karena jika air tersebut dingin
maka perpindahan partikel akan menurun dan volume juga akan menurun, sehingga densitas
air akan meningkat. Hal ini juga akan sangat memungkinkan dalam mengubah massa air dengan
melarutkan materi-materi di dalamnya. Materi-materi yang dilarutkan memberikan kuantitas
massa yang besar sehingga densitasnya tinggi. Peristiwa adveksi massa air juga ditemukan oleh
Pranowo (2012).
Air yang memiliki suhu rendah memiliki masa jenis yang lebih berat dibandingkan air
yang memiliki suhu yang lebih tinggi. Massa air yang tinggi akan selalu berpindah ke dalam dan
terbenam dibawah densitas yang lebih rendah. Hal ini diperkuat oleh Millero (2013) yang
menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi oksigen di kedalaman lebih dari 600 meter
disebabkan karena penenggelaman massa air yang kaya akan oksigen, yang mana oksigen akan
mudah larut pada suhu dingin.
KESIMPULAN
Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari ke dalam kolom air
yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal yang dibagi menjadi tiga lapisan yaitu
lapisan permukaan/ tercampur (mixed surface layer), lapisan termoklin (thermoklin layer), dan
lapisan dalam (deep layer). Suhu permukaan yang panas dan suhu dasar yang dingin di
pengaruhi besarnya intensitas cahaya matahari, kedalaman, waktu pengukuran, awan dan letak
lintang. Awan dapat menghalangi pencacaran sinar matahari ke dalam perairan. Selain itu, suhu
udara ditentukan oleh jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi hal ini lah yang
menyebabkan perbedaan suhu di permukaan bumi. Suhu dan masa jenis air adalah hal yang
saling terkait. Air yang memiliki suhu rendah memiliki masa jenis yang lebih berat dibandingkan
air yang memiliki suhu yang lebih tinggi. Massa air yang tinggi akan selalu berpindah ke dalam
dan terbenam dibawah densitas yang lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifullah, M. D. 2015. Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia dan Hubungannya


dengan Pemanasan Global. Jurnal Analisis Permukaan Laut Indonesia. Vol. 11 No. 1, 37-
47.

Lita, J., Ishak, J. dan Apriansyah. 2017. Analisis Kondisi Suhu dan Salinitas Perairan Barat
Sumatera Menggunakan Data Argo Float. Jurnal Universitas Negeri Semarang. Vol. 1
(1), 75.

Triyuliyanti, I., Hermawan, I., Novia, A. P., … Nadia, C. M. 2017. Profil Vertikal Kandungan
Oksigen Terlarut dan Fluoresen In Vivo Sebagai Indikator Keberlangsungan Kehidupan
di Perairan Maluku dan Lut Sulawesi. Jurnal Kelautan Nasional. Vol. 12 No. 2, 65.

Triono, N., Farid, M., dan Medriati. 2018. Pembelajaran Menggunakan Media Karakteristik
Sebaran Temperatur Udara dan Kecepatan Angin di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. Jurnal
Universitas Bengkulu. Vol 2 (2), 126.

Fadholi, A. 2013. Study Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Terhadap Operasi Penerbangan
Bandara H.A.S Hananjoeddin Buluh Tumbang Belitung Periode 1980-2010. Jurnal
Penelitian Fisika dan Aplikasinya. Vol. 1 No.3, 5-6.

Anda mungkin juga menyukai