Anda di halaman 1dari 40

IDENTIFIKASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

Disusun Oleh :

Kelompok 4/Perikanan A

Ratih Wulandari 230110200023

Santi Amelia 230110200035

Fauzan Syaiful Alim 230110200036

Fiza Jasmine Hasani 230110200041

Muhamad Luthfi Az-Zakiy 230110200057

M. Gufron Sugih 230110200058

Abraham Luther Folabessy 230110200059

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2021
IDENTIFIKASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI


Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Ikhtiologi

Disusun Oleh :

Kelompok 4/Perikanan A
Ratih Wulandari 230110200023

Santi Amelia 230110200035

Fauzan Syaiful Alim 230110200036

Fiza Jasmine Hasani 230110200041

Muhamad Luthfi Az-Zakiy 230110200057

M. Gufron Sugih 230110200058

Abraham Luther Folabessy 230110200059

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2021
JUDUL : IDENTIFIKASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENULIS : Ratih Wulandari 230110200023

Santi Amelia 230110200035

Fauzan Syaiful Alim 230110200036

Fiza Jasmine Hasani 230110200041

Muhamad Luthfi Az-Zakiy 230110200057

M. Gufron Sugih 230110200058

Abraham Luther Folabessy 230110200059

Jatinangor, April 2021

Menyetujui :

Asisten Laboratorium Dosen Penanggung Jawab,


Koordinator,

Rajib Abdul Rahman S, S.Pi. Dra. Rosidah, M.Si


NIP. 19581029 199501 2 001

Penanggung Jawab Kelas,

Afiefah Salsabila
NPM. 230110170106
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan. Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat dan
umatnya sehingga akhir zaman.
Laporan praktikum yang berjudul Identifikasi Ikan Mas(Cyprinus carpio)
dibuat untuk memenuhi laporan praktikum mata kuliah Ikhtiologi pada Program
Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Rosidah, M.Si., selaku dosen penanggung jawab praktikum mata
kuliah ikhtiologi.
2. Rajib Abdul Rahman Sidik, S.Pi., selaku koordinator asisten praktikum
mata kuliah Ikhtiologi.
3. Afiefah Salsabila, selaku asisten penanggung jawab praktikum mata kuliah
Ikhtiologi.
4. Dosen dan asisten praktikum mata kuliah Ikhtiologi atas segala bimbingan
dan masukkan.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan
praktikum, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang
membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan praktikum
yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, April 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

BAB Judul Halaman


KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi

BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 2............1
1.2 3......2
1.3 32
BAB II…………………………………………………………………………….3
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................. 3
2.1 4.......3
2.2 43
2.3 54
2.4 6............5
BAB III....................................................................................................................8
BAHAN DAN METODE.......................................................................................8
3.1 9.8
3.2 9............8
3.2.1 98

3.2.2 109

3.3 10..............9
3.3.1 Prosedur Kerja Pengidentifikasian
Morfometrik dan Meristik Ikan Mas............................................ 9

3.3.2 109

ii
3.4 Analisis Data………………………………………………………….10

BAB IV…………………………………………………………………………..11

HASIL DAN PEMBAHASAN…………………..……………………………..11

4.1 12............11
4.2 13
4.3 14............13
4.4 Error! Bookmark not defined.15
4.5 165
4.6 Sistem Pencernaan…………...………………………………………………17

4.7 209
BAB V……………………………………………………………………………20

KESIMPULAN DAN SARAN…………………………..……………………..20

5.1 220
5.2 220
DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………….…………22

LAMPIRAN…………………..……………………………………….………...24

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Alat yang digunakan dan fungsinya……………………………….………8


2. Bahan yang digunakan dan fungsinya……………………………………..9
3. Hasil Pengamatan Ciri Meristik Ikan Mas……………………………….11
4. Hasil Pengamatan Ciri Morfometrik Ikan Mas…………………………..12
5. Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Khusus Ikan Mas…………………….13
6. Hasil Pengamatan Integumen Ikan Mas………………………………….15

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Klasifikasi Ikan Mas………………………………………………………3

2. Morfologi Ikan mas……………………………………………………….4

3. Anatomi Ikan Mas…………………………………………………………6

4. Sistem Otot……………………………………………………………….16

5. Sistem Pencernaan……………………………………………………….17

6. Usus………………………………………………………………………18

7. Insang…………………………………………………………………….18

v
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Bagan Pengidentifikasian Morfometrik dan Meristik Ikan Mas.

………...Error! Bookmark not defined.5

2. Prosedur Kerja Pengindentifikasian Otot dan Anatomi Ikan Mas

……….Error! Bookmark not defined.6

3. Dokumentasi Pengukuran Morfometrik Ikan Mas……………………….27

4. Dokumentasi Pengukuran Morfometrik Ikan Mas……………………….28

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan ikan baik air tawar ataupun
ikan air asin disebut Iktiologi. Iktiologi menjadi satu pilar utama dalam bidang
perikanan karena langsung terikat dengan objek itu sendiri (Rahardjo dkk 2011)
Salah satu ilmu yang dipelajari dalam ikhtiologi adalah morfologi, morfometrik dan
meristik. Morfologi berasal dari kata Morf yang berarti ‘bentuk’ dan kata logi yang
berarti ‘ilmu’. kata morfologi berarti ‘ilmu mempelajari bentuk suatu terluar dari
objek atau organisme. Bentuk luar merupakan suatu ciri yang dapat dilihat. (Malue
2012). Ciri yang berhubungan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan
misalnya panjang total dan panjang baku disebut dengan morfometrik. Ukuran ini
adalah salah satu hal yang dapat digunakan sebagai ciri taksonomik saat
mengidentifikasi ikan.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan milimeter atau centimeter,
ukuran yang dihasilkan disebut ukuran mutlak, sedangkan meristrik merupakan ciri
yang berkaitan dengan jumlah dari bagian tubuh ikan. Misalnya jumlah sisik pada
garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lunak pada sirip dorsal (Nur 2013).
Ikan Mas merupakan salah satu potensi sumberdaya perikanan yang memiliki nilai
ekonomis. Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahan. Ikan ini
memiliki tekstur dan rasa yang digemari oleh masyarakat.
Dasar pelaksanaan praktikum ini adalah agar mahasiswa memahami tentang
Ikhtiologi dan semua hal yang menyangkut di dalamnya. Dengan Ikhtiologi kita
dapat mengetahui segala bentuk luar atau morfologi, ciri-ciri morfometrik dan
meristik dari ikan. Maka dari itu, Ikhtiologi dapat dijadikan landasan penguasaan
ilmu perikanan.

1
2

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum identifikasi ikan mas adalah sebagai berikut :


(1) Untuk mengetahui morfologi dan anatomi ikan mas
(2) Untuk mengetahui ciri meristik dan ciri morfometrik ikan mas
(3) Untuk mengetahui sistem integumen, sistem otot, sistem pencernaan dan
sistem pernapasan ikan mas

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum identifikasi ikan mas adalah sebagai berikut :


1. Dapat mengetahui dan memberikan informasi tentang morfologi dan
anatomi ikan mas
2. Dapat mengetahui dan memberikan informasi tentang ciri meristik dan ciri
morfometrik ikan mas
3. Dapat mengetahui dan memberikan informasi tentang mengetahui sistem
integumen, sistem otot, sistem pencernaan dan sistem pernapasan ikan mas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Ikan mas (Cyprinus carpio) sebagai ikan yang hidup di perairan tawar
memiliki sifat yang sangat adaptif terhadap lingkungan baru. Sifat yang adaptif dari
ikan mas tersebut membuat ikan mas dengan segala macam varietas dapat hidup
dalam perairan air tawar di segala penjuru dunia, termasuk di Indonesia (Narantaka
2012). Menurut sejarahnya Ikan mas atau ikan karper (Cyprinus carpio) yang ada
di Indonesia berasal dari daratan China, Rusia (Santoso 1993) Eropa, Taiwan dan
Jepang (Kemenristek 2000). Ikan mas masuk ke Indonesia sekitar tahun 1810.
Pertama kali ikan mas dipelihara di daerah Galuh, Ciamis, Jawa Barat. Dalam kurun
waktu hampir setengah abad yaitu sekitar tahun 1860 ikan mas telah menyebar di
berbagai daerah di provinsi Jawa Barat (Narantaka 2012).
Ikan mas adalah ikan dari family Cyprinidae yang mana ikan ini tersebar di
perairan Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ikan mas merupakan salah satu
komoditas budidaya ikan air tawar yang terkonsentrasi di Pulau Jawa. Rasa daging
yang enak, gurih dan kandungan protein yang cukup tinggi menyebabkan ikan mas
banyak disukai masyarakat (Khairuman dkk 2008). Ikan mas telah tersebar ke
negara-negara di 5 benua yang beriklim tropis dan subtropis.Namun, Ikan mas ini
tidak dapat hidup dengan baik di wilayah yang beriklim dingin. Ikan mas (Cyprinus
carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang saat ini menjadi
primadona di sub sektor perikanan. Ikan mas mendapat perhatian dan diminati oleh
pengusaha untuk dibudidayakan. Hal tersebut dikarenakan ikan mas memiliki
pertumbuhan yang relatif cepat, fekunditas dan sintasan yang tinggi, dapat
diproduksi secara massal serta memiliki peluang pengembangan skala industri .

2.2 Klasifikasi Ikan Mas


Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) menurut Effendy (1993) dalam Laili
(2007) sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)
(Sumber ilmupengetahuan.com)

1
4
10

Subordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Subfamili : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

2.3 Morfologi Ikan Mas

Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar, badan berbentuk memanjang dan
sedikit pipih ke samping (compressed). Mulutnya terletak di ujung tengah
(terminal). Di bagian mulut terdapat dua pasang sungut , selain itu di dalam mulut
ikan mas terdapat tiga baris gigi berbentuk graham. Sirip punggung berbentuk
memanjang yang letak bagian permukaannya berseberangan dengan permukaan
sirip perut (Susanto 2000). Morfologi ikan mas ini sesuai dengan ciri morfologi
yang disebutkan Khairuman (1988) dalam bukunya bahwa bentuk tubuh ikan mas
agak memanjang dan memipih tegak (compressed).

Gambar 2. Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


(Sumber dokumen.tips)

Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih
ke samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.
Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil).
Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (berbel) dan tidak bergerigi.
Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak
tiga baris berbentuk geraham. Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian
5

permukaannya terletak berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip


punggungnya (dorsal) berjari-jari keras, sedangkan di bagian akhir bergerigi.
Seperti halnya sirip punggung, bagian belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun
berjari-jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak
memanjang simetris hingga ke belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar
dengan tipe sisik lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk atau gurat
sisi (linea lateralis) yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang
dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Bachtiar 2002).

2.4 Anatomi Ikan Mas

Menurut Santoso (1993), Saluran pencernaan ikan mas berupa segmen-


segmen, yang mana terdiri atas mulut, rongga mulut, faring, esofagus, pilorus, usus,
rektum dan anus. Ikan mas merupakan ikan omnivora yang cenderung
herbivora.Hal ini karena ikan mas dapat 10 memakan plankton maupun invertebrata
kecil.. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan
kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi
sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan melalui
pengamatan pada organ dalam ikan mas yang tidak ditemukan adanya lambung
tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah
“lambung palsu”. Panjang usus yang dimiliki ikan mas melebihi panjang tubuhnya.
Untuk mendapatkan hasil hidrolisis makromolekul makanan secara maksimal
merupakan tujuan dari usus yang panjang tersebut.

Gambar 3. Anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : gurupendidikan.co.id

Sistem jaringan otot ikan mas (Cyprinus carpio) dapat berenang dengan
bantuan sistem jaringan otot. Kerangka ikan mas dapat dikelompokkan menjadi dua
10
6

yaitu, kerangka utama dan kerangka pendukung. Dikendalikan oleh sistem saraf,
jaringan otot melekat dengan kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan
aktivitas otot sehingga ikan mas dapat bergerak dan berenang.
Insang merupakan alat respirasi pada ikan mas. Insang berbentuk lembaran-
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O 2
berdifusi masuk dan CO 2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi
oleh tutup insang yang disebut operkulum,sedangkan insang pada ikan bertulang
rawan tidak ditutupi oleh operkulum. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat
pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam,
penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan
mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk
lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini
berfungsi menyimpan cadangan O 2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan O 2 . Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan
lele. Untuk menyimpan cadangan O 2 , selain dengan labirin, ikan mempunyai
gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, O 2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O 2 diikat
oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan.
Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO 2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.Selain dimiliki oleh
ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar.Hewan
yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Di dalam sistem pencernaan, makanan akan diubah menjadi nutrisi melalui
proses penyerapan. Sedangkan makanan yang tidak diserap akan dibuang menjadi
feses. Sistem pencernaan ikan mas terdiri dari rongga mulut, faring, kerongkongan,
lambung, usus, dan anus. Rongga mulut (Rima oris) yaitu selain tempat masuknya
makan, rongga mulut pada ikan berperan dalam pengaliran air yang mengandung
57

oksigen untuk proses respirasi. Faring (Pharynx) yaitu saluran lanjutan dari rongga
mulut ke arah posterior, fungsinya dalam sistem pencernaan adalah sebagai
penghubung antara mulut esofagus. Dinding faring terdiri atas otot-otot yang
menginduksi gerakan menelan. Kerongkongan yaitu bagian saluran pencernaan
yang langsung berhubungan di bagian anterior dengan faring dan bagian posterior
danga lambung. Lambung yaitu kelanjutan dari esofagus yang agak melebar.
Bentuknya seperti tabung yang panjang tanpa perlakukan cardia dibagian depan dan
pilorus di bagian belakang. Lambung pada ikan herbivora memiliki bentuk lebih
panjang dari ikan karnivora karena ikan herbivor banyak memakan makanan yang
kaya serat. Usus halus yaitu usus berbentuk seperti tabung yang memanjang ke arah
posterior, berlekuk-lekuk serta mengisi hampir sebagian rongga abdominal. Hati
berbentuk tidak beraturan, berwarna merah, letaknya melebar mengelilingi usus.
Hati berfungsi mensekresikan cairan empedu.
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ikhtiologi mengenai identifikasi meristik, morfometrik dan


morfologi ikan mas dilaksanakan di Lab Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Padjadjaran pada Kamis, 01 April 2021 dan praktikum
identifikasi sistem integumen, sistem otot, sistem pencernaan dan sistem
pernapasan ikan mas dilaksanakan secara daring (online) pada 01 April 2021.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat alat dan bahan sebagai
berikut:

3.2.1 Alat-alat Praktikum


Berikut merupakan alat yang digunakan pada praktikum
identifikasi ikan mas (Tabel 1) :

Tabel 1. Alat yang digunakan dan fungsinya


No. Nama Alat Fungsi
1 Nampan Sebagai wadah menyimpan ikan mas.
Untuk mengukur panjang tubuh atau bagian
2 Penggaris
ikan.
Untuk melindungi tangan dari kotoran atau
3 Sarung Tangan
senyawa berbahaya.
Melindungi tubuh dari percikan cairan kimia
4 Jas Lab
atau kotoran saat praktikum

5 Gunting Untuk memotong dan membedah ikan

8
9

3.2.2 Bahan-bahan Praktikum

Berikut merupakan bahan yang digunakan pada praktikum


identifikasi ikan mas (Tabel 2) :

Tabel 2. Bahan yang digunakan dan fungsinya

Nomor Nama Bahan Fungsi


1 Ikan Mas Sebagai objek pengamatan

3.3 Prosedur Kerja

Adapun Prosedur Kerja Pada Praktikum ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Prosedur Kerja Pengidentifikasian Morfometrik dan Meristik


Ikan Mas

1. Ikan ditempatkan diatas nampan sebagai alas.


2. Sirip kuncup ekor ikan disatukan dan diluruskan menggunakan
tangan yang telah memakai sarung tangan medis.
3. Pengukuran menggunakan penggaris plastik.
4. Sifat morfometrik ikan dihitung (TL, FL, SL, HL, SnL, OD,
CPL, CPD, BD, DFL1, DFB1, PFL, VFL, AFL, AFB).
5. Sirip ikan dilebarkan dengan menggunakan tangan yang telah
memakai sarung tangan medis.
6. Sifat meristik ikan dihitung (Jumlah dari tiap jenis jari jari sirip,
sisik linea lateralis, sisik linea transversalis, DOrigin, VOrigin,
Aorigin).
7. Morfologi ikan diidentifikasi (panjang misai, jumlah misai,
bentuk mulut, bentuk tubuh, letak mulut, bentuk sirip caudal,
bentuk sisik, dan warna tubuh).

3.3.2 Prosedur Kerja Pengindentifikasian Otot dan Anatomi Ikan


Mas.
1. Ikan disiapkan di atas alas dengan posisi kepala menghadap kiri,
dan perut menghadap bawah.
10

2. Kulit ikan pada bagian dekat sirip caudal disayat untuk


melihat sistem otot ikan mas.
3. Operkulum pada ikan dibuka, dan diambil insangnya.
4. Insang pada ikan mas diidentifikasi.
5. Perut ikan mas digunting mulai dari bagian anal sampai
sejajar linea lateralis ke arah operkulum.
6. Darah bagian dalam tubuh ikan dibersihkan menggunakan
air yang bersih
7. Isi perut ikan mas dipisahkan satu sama lain untuk
diidentifikasi (usus, gonad, empedu, lambung semu, jantung,
dan limpa)
8. Setiap bagian ikan mas didokumentasikan.

3.4 Analisis Data


Praktikum identifikasi ikan mas dianalisis menggunakan metode deskiptif
komparatif. Deskriptif komparatif adalah cara menganalisis data dengan jurnal dan
mencari jawaban yang mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-
faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ciri Meristik

Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan,
misalnya jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip
punggung (Affandi dkk 1992).
Berikut ini merupakan hasil analisis data ciri meristik pada ikan
mas(Cyprinus carpio) dalam video identifikasi ikan mas (Tabel 3) :

Tabel 3. Hasil Pengamatan Ciri Meristik Ikan Mas

No. Ciri Meristik Hasil


K I
1 Dorsal 1 (D) LM V
L 12
K II
2 Pectoral (P) LM -
L 24
K -
3 Ventral (V) LM -
L 18
K I
4 Anal (A) LM -
L 5
K -
5 Caudal (C) LM -
L 20
6 Linea lateralis (Ll) 46

Berdasarkan perhitungan ciri meristik ikan mas dalam video identifikasi


ikan mas, diperoleh data : jumlah sirip Dorsal berjumlah 18. Jumlah sirip Pectoral

9
11
12
10

26. Jumlah sirip Ventral 18 lunak. Jumlah sirip Anal 6 s. Jumlah sirip Caudal 20
lunak. Linea Lateralis 46.

4.2 Ciri Morfometrik

Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian
tubuh ikan misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah
satu hal yang dapat digunakan sebagai ciri taksonomik saat mengidentifikasi ikan.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan milimeter atau centimeter, ukuran yang
dihasilkan disebut ukuran mutlak (Affandi dkk 1992).
Berikut ini merupakan hasil analisis data ciri morfometrik pada ikan
mas(Cyprinus carpio) dalam video identifikasi ikan mas (Tabel 4) :

Tabel 4. Hasil Pengamatan Ciri Morfometrik Ikan Mas

No. Ciri Morfometrik Hasil (cm)


1 Standard Length (SL) 20
2 Fork Length (FL) 24
3 Total Length (TL) 26
4 Head Length (HL) 5
5 Predorsal Length (PL) 6
6 Snout Length (SnL) 1
8 Orbital Diameter (OD) 1
9 Caudal Peduncle Length (CPL) 5
10 Body Depth (BD) 8,5
11 Caudal Peduncle Depth (CPD) 3,5
12 Dorsal Fin Length 1 (DFL1) 2
13 Dorsal Fin Base 1 (DFB 1) 8,5
14 Pectoral Fin Length (PFL) 1
15 Ventral Fin Length(VFL) 1
16 Anal Fin Length(AFL) 3
17 Anal Fin Base (AFB) 2
13

Berdasarkan pengukuran ciri morfometrik ikan mas kelompok 4 diperoleh


data: Standard Length (SL) berjumlah 20 cm. Fork Length (FL) berjumlah 24 cm.
Total Length (TL) berjumlah 26 cm. Head Length (HL) berjumlah 5 cm. Predorsal
Length (PL) 6 cm. Snout Length (SnL) 1 cm. Orbital Diameter (OD) berjumlah 1
cm. Caudal Peduncle Length (CPL) berjumlah 5 cm. Body Depth (BD) berjumlah
8,5 cm. Caudal Peduncle Depth (CPD) berjumlah 3,5 cm. Dorsal Fin Length 1
(DFL 1) berjumlah 2 cm. Dorsal Fin Base 1 (DFB 1) berjumlah 8,5 cm. Pectoral
Fin Length (PFL) berjumlah 1 cm. Ventral Fin Length (VFL) berjumlah 1 cm. Anal
Vin Length (AFL) 1 cm. Anal Fin Length (AFL) berjumlah 3 cm. Anal Fin Base
(AFB) berjumlah 2 cm.

4.3 Ciri Morfologi Khusus

Berikut merupakan pengamatan ciri morfologi khusus ikan mas(Cyprinus


carpio) kelompok 4 pada praktikum identifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Khusus Ikan Mas

No. Ciri Morfologi Hasil Gambar

1 Bentuk Tubuh Compressed


Ikan

2 Bentuk Mulut Biasa


3 Letak Mulut Terminal

9
14
10

4 Bentuk Sirip Homocercal


Caudal

5 Bentuk Sisik Cycloid (Terpisah)

6 Warna Hijau Keemasan

7 Panjang Misai 1 cm
Jumlah Misai 2

8 Bercak/Bintik - -

9 Alat Bantu Gelembung Renang


Pernafasan
15

Berdasarkan hasil identifikasi maka dapat disebutkan bahwasannya ikan mas


berbentuk compresed dengan bentuk mulut biasa, letak mulut terminal, bentuk sirip
caudal homocercal, letak misai di samping mulut, bentuk sisik sikloid.

4.4 Sistem Integumen


Berikut hasil pengamatan tentang sistem integumen ikan mas (Cyprinus
carpio), oleh kelompok 10 pada praktikum identifikasi ikan mas (Tabel 6) :

Tabel 6. Hasil Pengamatan Integumen Ikan Mas

No. Integumen Hasil Gambar


1 Bentuk Sisik Tipe sisik cycloid
cenderung besar
dan berwarna
hitam kehijauan.

Berdasarkan hasil identifikasi sistem integumen, ikan mas memiliki sistem


integumen berupa sisik, sirip dan lendir tubuh. Sisik ikan mas berbentuk sikloid
(cycloid) yang cenderung berukuran besar, dengan warna tubuh hitam kehijauan
gelap. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar beracun.

4.5 Sistem Otot

Otot ikan seperti pada vertebrata tersusun atas bagian-bagian kecil yang
disebut dengan serabut otot. Secara morfologi dan fungsi otot dibagi menjadi dua
yaitu otot halus dan otot lurik. Otot lurik dibagi lagi menjadi otot tulang dan otot
jantung. Otot tulang bekerja sama dengan tulang dalam sistem muskuloskeletal dan
menyusun bentuk tubuh ikan. Otot halus dapat ditemukan pada dinding pembuluh
darah, saluran pencernaan, buluh empedu, dan buluh pankreas. Sedangkan otot
lurik jantung merupakan otot khusus penyusun organ jantung (Hibiya 1995).
Serabut otot halus panjang berbentuk gelendong. Otot ini berfungsi dalam
kontraksi beberapa organ pencernaan dan membentuk struktur pembuluh darah,

9
16
10

buluh empedu, dan buluh pankreas. Otot halus biasanya tersusun dari satu atau
beberapa gelondong serabut otot. Di dalam beberapa lapisan terdapat fibroblast,
kolagen, dan jaringan ikat lunak lainnya. Selain itu terdapat pembuluh darah dan
serabut syaraf sebagai sistem koordinasi gerakan (Hibiya 1995).
Berdasarkan bentuknya, otot ikan terbagi atas Cyclostomine dan Piscine.
Pada kelompok Cyclostomine, bentuk myomere terdiri atas satu lekukan ke dalam
dan dua lekukan keluar dimana ujungnya tumpul. Sedangkan pada myomere
penyusun otot piscine memiliki lekukan yang ujungnya tajam. Penyebutan otot
rangka pada ikan tergatung dari system gerak yang dilakukan, lokasi otot, struktur
otot dan pergerakannya.

Gambar 4. Sistem Otot Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : video YT Wirtini Yulianti

Pada bagian yang sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-ototnya
terhubung ke dinding tubuh, terjadi pelekatan ikatan otot hypaksial dari beberapa
myomer yang berurutan ke gelang anggota kemudian menyebar pada sirip,
membentuk dua macam kelompok otot yaitu abductor (untuk menegakkan) dan
adductor (untuk mengembangkan), dengan tambahan beberapa lembaran otot tipis
yang di antara jari-jari sirip (untuk melipat) dan otot yang menegang dan
menggerakkan girdle.
Otot sirip-sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip tersebut.
Sedangkan otot-otot permukaan pada sirip punggung dan sirip dubur disusun
sebagai pasangan otot protractor (penegang) dan retractor (pengendur). Sirip ekor
mempunyai gumpalan otot lateral yang dihubungkan oleh otot pada bagian
17

dasarnya. Otot ekor berfungsi menggerakkan (dorsal flexor dan ventral flexor) dan
mengembangciutkan seperti kipas (flexor, interfilamental diantara jari-jari sirip).1
Untuk melihat sistem otot ikan mas, dapat dilakukan penyayatan. Bagian
otot merupakan bagian yang biasa disebut oleh masyarakat awam sebagai daging
ikan. Jika dilihat dari posisi nya, otot terbagi atas dua bagian, yaitu bagian atas atau
biasa disebut epaxial, dan juga bagian bawa atau biasa disebut dengan ipaxial.
Disetiap bagiannya, terdapat ruas ruas putih diantara otot yang membentuk seperti
V melintang horizontal yang biasa disebut dengan mioseptum. Diantara ruas putih
tersebut terdapat otot otot atau biasa disebut dengan miomere.

4.6 Sistem Pencernaan


Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Menurut Sutini (2006) Menyatakan bahwa, Alat-alat pencernaan makanan secara
berturut- turut dari awal makanan masuk ke mulut dapat dikemukakan sebagai
berikut: mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, pylorus, usus dan
anus. Dalam beberapa hal terdapat adaptasi alat-alat tersebut terhadap makanan
dan kebiasaan makannya. Organ pencernaan ini dilengkapi dan dibantu oleh hati
dan pankreas.
\ Limfa
Gelembung
renang Gonad

Usus
Ampedu

Gambar 5. Sistem Pencernaan Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : bedahikan.com

Sistem pencernaan ikan mas dapat dilihat dengan membukan bagian otot
pada perut ikan mas. Isi perut pada ikan mas membentuk satu kesatuan yang saling

9
10
18

terhubung, dan diantara terhubungnya organ organ terdapat lemak lemak. Sistem
pencernaan ikan mas meliputi, mulut, pharynx, lambung semu, usus, lalu anus.2

Gambar 6. Usus Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : bedahikan.com

Panjang usus yang terdapat pada ikan mas tersebut adalah 33cm, atau dengan
kata lain, panjang usus tersebut dua kali panjang tubuh dari ikan mas. Saluran
pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Didalam rongga
mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan
lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan didorong
masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya
dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas
bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa
pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus (Andri
2001).

Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati


merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak
di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas,
terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk
bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara
pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali. Fungsi pankreas, antara
lain
19
menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin (Rianto 2002).

4.7 Sistem Pernafasan

Berdasarkan identifikasi, pada insang ikan mas terdapat lengkung insang,


filament,dan tapis insang Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan mas.
Insang mas tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang
(operkulum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang
rawan berwarna putih, rigi-rigi insang berfungsi untuk menyaring air pernapasan
yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Filamen insang tersusun
atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah muda karena mempunyai
banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari arteri insang, di tempat
inilah pertukaran gas CO 2 dan O 2 berlangsung.

Gill Rackers

Gill Filament

Gill Arch

Gambar 7. Insang Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : bedahikan.com

Gas O 2 diambil dari gas O 2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi.
Dari insang, O 2 akan diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan
tubuh, lalu dari jaringan tubuh gas CO 2 diangkut oleh darah menuju jantung, dari
jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara
berulang.
Sistem pernafasan dapat dilihat dengan cara membuka operkulum dari ikan
mas tersebut. Pada balik operkulum terdapat satu kesatuan insang yang terdiri atas,
gill arch, gill fillament, dan gill racker. Garch dan gill racker bertekstur cenderung
mengeras, namun berbeda halnya dengan gill filament. Gill filament memiliki

9
10

tekstur yang lembut dan halus, dan jumlahnya cukup panjang pada setiap
bagiannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pengukuran morfometrik merupakan beberapa pengukuran standar yang


digunakan pada ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir,
panjang sirip punggung atau tinggi batang ekor. Pada pengukuran ikan yang sedang
mengalami pertumbuhan digunakan rasio dari panjang standar. Berikut penjelasan
meristik dan morfometrik ikan mas :
1. Ciri morfologi ikan mas yang diteliti oleh kelompok 4 dalam praktikum, yaitu
memiliki misai, bentuk mulut biasa terletak secara terminal (di tengah),
memiliki bentuk sirip caudal homocercal dan sisiknya merupakan tipe
terpisah.
2. Ciri morfometrik ikan mas yang diteliti oleh kelompok 4 dalam praktikum,
yaitu panjang tubuh nya 26 cm dan tinggi tubuh 8,5 cm dan panjang kepala 5
cm.
3. Ciri meristik ikan mas, yaitu mempunyai 46 linea lateralis yang membentang
dari bagian anterior hingga posterior tubuh. Sirip dorsal ikan mas merupakan
jari-jari lunak, dan terdapat jari-jari keras, untuk sirip pektoral dan ventral
hanya terdiri atas tulang berjari-jari lunak, sedangkan untuk sirip anal dan
caudal terdiri atas tulang berjari-jari lunak
4. Bentuk tubuh ikan mas compressed. Bentuk mulut ikan mas termasuk bentuk
biasa dan letaknya terminal. Adapun bentuk sirip caudal termasuk jenis
homocercal. Bentuk sisik pada ikan mas adalah cycloid, berbentuk seperti
lingkaran. Berdasarkan ukuran panjang usus, ikan mas termasuk dalam
kategori omnivora yang cenderung herbivora (usus sedang) yaitu 2-3 kali
panjang tubuhnya.

5.2 Saran

Dalam praktikum Ikhtiologi alangkah baiknya proses pembedahan


dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak merusak bagian tubuh ikan, baik
morfologi maupun anatomi yang akan diamati. Untuk alat yang digunakan harus
dalam keadaan baik dan bahan yang digunakan harus dalam keadaan segar agar

22
20
pembedahan yang dilakukan mencapai hasil optimal. Teknis pembedahan alangkah
baiknya dilakukan secara bertahap dan sesuai prosedur. Untuk menghindari bau
amis dapat digunakan masker dan sarung tangan

23
21
DAFTAR PUSTAKA

Affandi R, Sjafei DS, Rahardjo MF, & Sulistiono. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja
Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Bogor :
Institut Pertanian Bogor, 1992.
Apriani, F., Prasetiyono, E. and Syaputra, D., 2019. Performa Pertumbuhan Benih
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Dengan Pemberian Pakan Komersil
yang Ditambahkan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) Terfermentasi.
Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 10(2), pp.57-65.
Andri. 2001. Sistem Pencernaan Hewan. Putra Media. Bandung.
Bagus Rizki Novianto. Sistem Muscularis / Otot Pada Ikan. UNAIR
Bachtiar, Y. 2002. Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Pekarangan. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Brehm, J. & Meijering, M. P. D. 1990. Fliebgewasserkunde Aufl. Heidelberg:
Quelle & Meyer Verlag.
Clark JE. 1974. Coastal Ecosystem : Ecological Consideration for Management of
the Coastal Zone. The Conservation Foundation Washington, D.C. NOAA
Office of Coastal Environment U.S. Dept. of Commerce.
Dianti lusi, dkk. 2013. Ketahanan Nonspesifik Ikan Mas (Cyprinus carpio) Yang
Direndam Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus Ilicifolius) Terhadap Infeksi
Bakteri Aeromonas hydrophila. Journal of Aquaculture Management and
Technology. Volume 2, Nomor 4, Halaman 63-71
Haryono. 1984. Biologi Umum. Intan Pariwara. Jakarta.
Hubbs, C. L. and K. F. Lagler. 1964. Fishes Of The Great Lakes Region. University
of Michigan Press
Kemenristek. 2000. Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Proyek Pembangunan
Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas. Jakarta.
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam
Terpal. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Laili, U. 2007. Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
roxb) Terhadap Prevalensi dan Kelulushidupan Ikan Mas (Cyprinus carpio)

24
22
23

yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Program Sarjana


Sains Universitas Islam Negeri Malang.

Narantaka, A. (2012). Pembenihan Ikan Mas. Jogjakarta: Javalitera.

Nikolsky, G. V. 1927. The Ecology of Fishes. Academic Press. London


Nur, M. 2013. Studi Karakter Morfometrik dan Meristik Ikan Layang di Perairan
Selat Makassar dan Teluk Bone. Skripsi. Prodi Manajemen Sumberdaya
Perairan. Jurusan Perikanan. Universitas Hasanudin. Makassar.
Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia.
Jakarta
Prof. Andi Iqbal Burhanuddin, M. Fish. Sc., Ph.D. 2014. Ikhtiologi, Ikan dan Segala
Aspek Kehidupannya. Deepublish. Yogyakarta.
Rahardjo.M.F, Syafei D.S, Afandi R, Sulistiono. 2010. Iktiologi.Buku. Lubuk
Agung. Bandung.
Restu Annisa. 2016. Pengaruh Pemberian Biofolk Terhadap Tingkat Kelangsungan
Hidup Larva Ikan Mas (Cyprinus carpio). Skripsi. UNILA.
Santoso, 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Mas. Kanisius. Yogyakarta.
Supriyono, E., Budiyanti, B. and Budiardi, T., 2010. Respon fisiologi benih ikan
kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus terhadap penggunaan minyak
sereh dalam transportasi tertutup dengan kepadatan tinggi. ILMU
KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 15(2), pp.103-112.
Sutini. 2006. Mekanisme Syaraf, Pencernaan, Dan Reproduksi Ikan. Artamedia.
Jambi.

25
LAMPIRAN

24 26
25

Lampiran 1. Bagan Pengidentifikasian Morfometrik dan Meristik Ikan Mas (Cyprinus carpio).

Milimeter Block ditempatkan diatas sterofoam.

Ikan disiapkan diatas milimeter block dengan posisi


kepala menghadap kiri, dan perut menghadap bawah.

Sifat morfometrik ikan dihitung (TL, FL, SL, HL, SnL, OD,
CPL, CPD, BD, DFL1, DFB1, PFL, VFL, AFL, AFB).

Sirip ikan dilebarkan dnegan bantuan jarum


pentul.

Sifat meristik ikan dihitung (Jumlah dari tiap jenis jari jari sirip, sisik
linea lateralis, sisik linea transversalis, DOrigin, VOrigin, Aorigin).

Morfologi ikan diidentifikasi (panjang misai, jumlah misai, bentuk


mulut, bentuk tubuh, letak mulut, bentuk sirip caudal, bentuk sisik,
dan warna tubuh).

27
2628

Lampiran 2. Prosedur Kerja Pengindentifikasian Otot dan Anatomi Ikan Mas.

Milimeter Block ditempatkan diatas sterofoam.

Ikan disiapkan diatas milimeter block dengan posisi kepala


menghadap kiri, dan perut menghadap bawah.

Kulit ikan pada bagian dekat sirip caudal


disayat untuk melihat sistem otot ikan mas.

Operkulum pada ikan dibuka, dan diambil insangnya.

Insang pada ikan mas diidentifikasi.

Perut ikan mas digunting mulai dari bagian anal


sampai sejajar linea lateralis ke arah operkulum.

Isi perut ikan mas dipisahkan satu sama lain untuk diidentifikasi
(usus, gonad, ampedu, lambung semu, jantung, dan limpa)

Setiap bagian ikan mas didokumentasikan.

27

Lampiran 3. Dokumentasi Pengukuran Morfometrik Ikan Mas

9
28

Lampiran 4. Dokumentasi Pengukuran Meristik Ikan Mas

29
30

Anda mungkin juga menyukai