Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN KESEGARAN IKAN DI PASAR TRADISIONAL

DAN MODERN KOTA MALANG

Eddy Suprayitno

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang, Indonesia

Koresponden penulis : eddysuprayitno@ub.ac.id

Abstrak

Ikan mengandung protein dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya mengandung mineral,
vitamin, dan lemak tak jenuh. Produk perikanan tersebut merupakan produk yang memiliki sifat sangat
mudah rusak/busuk. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas enzim, mikroorganisme atau oksidasi oksigen.
Penanganan bertujuan untuk menghambat proses penguraian jaringan tubuh (pembusukan) sehingga ikan
dapat disimpan selama mungkin dalam keadaan baik. Oleh karena itu tujuan dari penelitian yaitu untuk
mengetahui tingkat kesegaran ikan di pasar tradisional dan modern di Kota Malang secara kualittaif dan
kuantitatif. Adapun sampel yang digunakan yaitu ikan selar, ikan kuniran, ikan bandeng, ikan mujair dan
ikan kembung. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan berdasarkan
penelitian organoleptik. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui nilai pH ikan, hasil uji
formalin dan nilai TMA untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan. Pengujian tingkat kesegaran ikan baik di
pasar tradisional maupun modern secara organoleptik masih dalam keadaan yang segar dengan ciri-ciri
daging bau khas ikan, insang merah, tidak banyak lendir, sisik menempel kuat, bola mata menonjol dan
daging kenyal. Untuk nilai rata-rata pH ikan pada pasar tradisional dan modern yaitu sebesar 6,12. Untuk uji
formalin terdapat 3 pasar dari 10 pasar yang ada di Kota Malang yang ikannya positif mengandung formalin
yaitu pasar Blimbing, Mergan dan Giant Dinoyo. Pada uji TMA rerata nilai yang didapatkan yaitu 5,32
yang menunjukkan ikan dalam kondisi kurang segar.

Kata Kunci : Kesegaran, ikan, pasar, tradisional, modern

Abstract

Fish contains protein and also has a high nutrient content that contains minerals, vitamins, and unsaturated
fats. Fishery product has very perishable properties. These are occurring because of the presence of
enzymes, microorganisms or oxygen oxidation. The purpose of handling is inhibiting the decomposition
process of the body tissue (decay) for saving fish in good condition. Therefore the purpose of the research
was to find out the freshness of fish in traditional and modern markets in Malang City in a qualitative and
quantitative manner. The samples used were selar fish, turmeric fish, milk fish, tilapia fish and mackerel.
Qualitative method was applied to determine the freshness of fish based on organoleptic research.
Moreover, the quantitative method used to determine the pH value of fish, the results of formalin test and
the value of TMA to determine the freshness of the fish. The freshness test of fish both in traditional and
modern markets through organoleptic-based still in a fresh condition with the characteristics of meat that
smells typical of fish, red gills, not many fish slime, strong scales, prominent eyeballs and chewy meat. For
the average value of pH of fish in traditional and modern markets were 6.12. For formaldehyde testing,
there were 3 markets from 10 markets in Malang City which have positive formalin, namely Blimbing,
Mergan and Giant Dinoyo Markets. The average value of TMA test was 5.32 which indicate that the fish
was in a less fresh condition.

Keywords : Freshness, fish, market, traditional, modern

PENDAHULUAN pembusukan dan penurunan mutu, proses


penurunan mutu kesegaran ikan sangat
Kandungan protein ikan relatif tinggi dipengaruhi faktor internal maupun faktor
yakni 15-25%. Produk hasil perikanan juga eksternal. Faktor internal meliputi jenis dan
mempunyai kelemahan yaitu cepat mengalami ukuran ikan, bakteri dan enzim yang
Article history: ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Diterima / Received 06-12-2018
Disetujui / Accepted 30-04-2020
Diterbitkan / Published 31-07-2020
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

terkandung dalam tubuh ikan serta adanya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
oksidasi yang terjadi dalam tubuh ikan mengetahui tingkat kesegaran ikan di pasar
tersebut. tradisional dan modern di Kota Malang secara
Banyak faktor yang menentukan kualitatif dan kuantitatif, sehingga akan
kecepatan penurunan kesegaran ikan, terpetakan dan teridentifikasi sebaran kualitas
diantaranya suhu penyimpanan. Penggunaan ikan yang dipasarkan di Kota Malang.
suhu rendah sekitar 0oC setelah ikan mati
dapat memperpanjang masa kejang (rigor MATERI DAN METODE
mortis), menurunkan kegiatan enzimatis,
bakterial, kimiawi dan perubahan fisik Alat Penelitian
sehingga dapat memperpanjang daya awet
ikan. Cara kematian ikan pada saat Alat yang digunakan dalam penelitian
penangkapan juga mempunyai pengaruh besar ini antara lain, buku, nampan, alat tulis,
terhadap mutu dan daya awet ikan. Kematian kamera, plastik, pisau, talenan, mortal, alu,
ikan melalui perjuangan yang hebat pada timbangan digital, pipet volume, bola hisap,
setiap teknis penangkapan, cara penanganan pH meter, beaker glass, kertas saring, tabung
yang kasar mengakibatkan ikan luka, reaksi, statif, buret, dan cawan conway.
memperpendek daya awet dan menurunkan
mutu [1]. Bahan Penelitian
Perubahan yang dialami ikan
berlangsung dalam tiga fase, yaitu fase pre- Bahan yang digunakan dalam penelitian
rigor mortis, rigor mortis, dan post-rigor ini antara lain ikan selar, ikan kembung, ikan
mortis. Perubahan fase ini dapat digunakan mujair, ikan kuniran, ikan bandeng, ikan sirip
sebagai indikator perubahan kualitas ikan. kuning, larutan buffer, aquadest, tissue, air,
Sebelum fase post-rigor mortis, perubahan KMnO4, TCA 4%, vaselin, Innering,
pada ikan disebabkan oleh aktivitas enzimatis. Formaldehid, K2CO3 jenuh, dan HCl.
Perubahan yang disebabkan oleh oksidasi dan
mikrobiologi berlangsung setelah memasuki Metode Penelitian
fase post-rigor mortis
Banyak parameter yang dapat Metode penelitian yang digunakan yaitu
digunakan untuk menentukan tingkat observasi dan wawancara untuk pengambilan
kesegaran ikan, baik secara fisikawi, kimiawi, data kesegaran ikan secara kualitatif serta
biologis dan organoleptik. Nilai pH ekperimental untuk uji pH, formalin dan
merupakan parameter yang dapat digunakan TMA. Adapun pasar tradisional yang
untuk menentukan tingkat kesegaran hasil digunakan sebagai tempat observasi adalah
perikanan. Berdasarkan pH, dapat ditentukan Pasar tradisional Gadang dengan sampel ikan
apakah daging ikan masih pada fase rigor selar, Pasar Blimbing dengan sampel ikan
mortis atau sudah memasuki fase post-rigor kembung, Pasar Mergan dengan sampel ikan
mortis. Pada fase pre-rigor kondisi otot ikan bandeng, Pasar Besar dengan sampel ikan
masih lunak, elastis dan lentur. Umumnya kuniran dan Pasar Bunulrejo dengan sampel
fase rigor mortis pada ikan terjadi satu hingga ikan mujair. Sedangkan pasar modern yang
tujuh jam setelah ikan mati [2]. digunakan sebagai tempat pengamatan adalah
Ciri-ciri ikan segar antara lain mata Pasar Modern Superindo dengan sampel ikan
jernih, kornea bening, pupil hitam, mata selar, Ranchmart dengan sampel ikan
cembung dan insang merah segar. Jika kembung, Giant Dinoyo dengan sampel ikan
kualitasnya menurun, insang berwarna bandeng, Hypermart dengan sampel ikan
keabuan, berlendir dan bau, sisik melekat kuniran dan pasar Hero dengan sampel ikan
kuat, mengkilap dan tertutup lendir jernih, mujair.
aroma berbau khas ikan. Jika ikan tidak segar Kemudian dilakukan wawancara kepada
lagi, berbau busuk dan biasanya mengapung penjual ikan dipasar tradisional maupun
jika diletakkan di dalam air. Pada ikan yang modern dengan mengajukan beberapa
masih segar, daging elastis dan bewarna pertanyaan seputar keadaan bahan baku ikan
cerah, dan jika ditekan tidak menimbulkan di pasar tersebut, metode pendinginan, jumlah
bekas permanen [3]. perbandingan es dan ikan, waktu kedatangan

29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

ikan di pasar, jenis tidak terjadinya glikogen sehingga Kandungan asam


dan asal ikan yang aliran oksigen proses glikolisis laktat yang tinggi
dijual oleh dalam jaringan berlangsung dalam akibat kondisi stres
pedagang tersebut, peredaran darah waktu singkat dan sebelum mati akan
lama waktu oleh karena aktifitas fase rigor mortis menyebabkan nilai
pendistribusian, jantung dan kontrol lebih cepat terjadi. pH daging cepat
dan langkah apa otaknya terhenti. Ikan yang memiliki menurun sehingga
yang dilakukan Akibatnya didalam cadangan energi enzim katepsin
saat ikan tidak tubuh ikan tidak yang sedikit akan aktif. Enzim
terjual. terjadi reaksi menyebabkan fase katepsin ini akan
glikogenolisis yang rigor mortis cepat menguraikan
Pengujian dapat menghasilkan berakhir. Fase rigor daging ikan
Kesegaran Ikan ATP sebagai mortis akan berakhir menjadi senyawa
sumber energi. ketika ATP telah yang lebih
Pengujian Akibatnya reaksi habis terurai. sederhana [5]
kesegaran ikan berlangsung secara
dengan uji anaerobik yang Uji Formalin
organoleptik memanfaatkan ATP
meliputi melihat dan glikogen dalam Setiap
dan mengamati tubuh ikan sebagai sampel dihaluskan
penampilan ikan sumber energi. menggunakan
secara menyeluruh Jumlah ATP akan mortar dan alu.
terutama terus berkurang dan Lalu sampel
penampilan fisik, pH tubuh menurun ditimbang
mata, insang, dan menyebabkan menggunakan
ada tidaknya jaringan otot tidak timbangan digital
lendir. Kedua, mampu seberat 10 gram.
yaitu dengan mernpertahankan Kemudian sampel
meraba ikan untuk fleksibilitasnya dimasukkan
mengamati kondisi kedalam
ikan terutama Uji pH erlenmeyer dan
adanya lendir, ditambahkan
kelenturan ikan Setiap sampel aquades untuk
dan lainnya. dihaluskan dengan melarutkan
Ketiga, dengan mortal dan alu sampel. Lalu
menekan daging kemudian ditimbang saring
ikan untuk menilai menggunakan menggunakan
teksturnya. timbangan digital kertas saring
Keempat yaitu dengan ketelitian whatman.
dengan mencium 10-2. Sampel Selanjutnya
bau ikan tersebut. diambil 1 gram masukkan pada
Perubahan- untuk dilakukan uji tabung reaksi
perubahan yang pH. Selanjutnya sebanyak 5 ml dan
terjadi setelah ikan dimasukan dalam tambahkan 5 tetes
mati menurut [4] botol ipi, tambahkan KMnO4 0,1 N
secara garis besar 10 ml aquades dan yang berfungsi
adalah terjadinya homogenkan untuk
rigormortis Kemudian hitung mengoksidasi
kemudian autolisis nilai pH aldehid dan
dan terakhir menggunakan pH homogenkan
pembusukan yang meter. dengan spatula.
meyebabkan Ikan yang Selanjutnya
selaput sel rusak. menggelepar diamkan selama 30
Rigor mortis sebelum mati akan menit dan amati
berlangsung akibat kehilangan banyak
29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

perubahan sampel 15 mL.


warnanya. Jika Pengukuran
larutan berubah
menjadi bening dilakukan
dan ada endapan menggunakan
maka positif cawan conway
mengandung
yang telah
formalin.
dibersihkan
Uji TMA dengan alkohol
dan selanjutnya
Sampel dioleskan vaselin
dihaluskan pada pinggiran
sampai lumat tutup dan ujung
dengan mortal cawan.
dan alu, Pemberian
kemudian vaseline
ditimbang bertujuan untuk
menggunakan menghindarkan
timbangan penguapan
digital sebanyak larutan didalam
5 gram. conway. Unit
Selanjutnya cawan yang telah
sampel ikan siap diletakkan
dimasukkan ke pada alas mika
dalam beaker putih dengan
glass dan kemiringan 10o.
dicampurkan Larutan sampel
dengan diteteskan
10 mL TCA 4% sebanyak 1 mL
yang berfungsi dan ditambah
untuk mengikat formaldehid 10%
senyawa amine sebanyak 1 ml
dan turunannya pada lingkaran
kemudian tutup terluar cawan
rapat dengan conway sebelah
alumunium foil kanan yang
dan inkubasi berfungsi
pada suhu 18oC
selama 30
menit.
Kemudian
saring
menggunakan
kertas Whatman
nomor 1.
Kemudian
tambahkan
sampel dengan
TCA 4% hingga
volume akhir

29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

untuk menguapkan senyawa amine dan dagingnya kenyal padat, matanya bening pupil
turunannya kecuali TMA. Kemudian 1 mL hitam, sisik merah segar, insang merah
larutan K2CO3 jenuh diteteskan pada sebelah kecoklatan, dan berlendir. Sedangkan untuk
kiri untuk mengikat senyawa amine dan ikan ikan kuniran yang berasal dari Pasar
turunanya. Kedua larutan tidak boleh Tradisional Besar Malang terlihat mengkilat,
tercampur hingga lingkaran bagian dalam daging kenyal, mata jernih cembung, sisik
menempel erat, dan insang merah kecoklatan.
cawan conway terisi dengan 1 mL larutan
Serta untuk ikan bandeng yang berasal dari
innerring. Larutan inner ring ini berfungsi
Pasar Tradisional Mergan terlihat seperti ikan
untuk menangkap senyawa amine dan segar, kenyal, mata bening dan insangnya
turunannya. Setelah semua larutan merah pudar.
dimasukkan pada tempatnya, cawan conway Sedangkan analisa organoleptik dari
ditutup dan diletakkan secara mendatar Pasar Modern Superindo dengan sampel ikan
sehingga larutan pada lingkaran terluar cawan selar terlihat mengkilat dan berbau segar,
tercampur dan homogenkan. daging kenyal padat, kornea jernih, pupil
Selanjutnya cawan diinkubasi selama 2 menghitam, sisik menempel erat, dan insang
jam pada suhu ruangan. Setelah masa inkubasi berwarna merah. Pasar Modern Hypermart
selesai, sisi lingkaran dalam dari cawan dengan sampel ikan kuniran terlihat warna
dititrasi dengan 0,02 N HCl. Titik akhir titrasi mengkilat, segar, daging kenyal, mata sedikit
apabila warna dari larutan inner ring berubah cekung dan buram, insang, serta sisik
menempel kuat. Selanjutnya Pasar Modern
seperti warna awal sebelum inkubasi (pink).
Giant Dinoyo dengan sampel ikan bandeng,
Titik akhir titrasi blanko dan larutan sample sisik mulai lepas dan bau mulai busuk, lembek
dicatat kemudian dimasukkan kedalam rumus jika ditekan, mata buram ada darah dan insang
TMA untuk menentukan kadar TMA dari berwarna coklat. Untuk Pasar Modern Hero
sampel ikan. Adapun rumus perhitungan dengan sampel ikan mujair terlihat warna
TMA adalah sebagai berikut. mengkilat segar, bau amis segar, daging
kenyal lunak, mata cembung jernih, sisik
menempel kuat dan insang berwarna merah.
Serta Pasar Modern Ranchmart dengan
sampel ikan ekor kuniran terlihat bagian
Keterangan : luarnya bagus, dagingnya kenyal, mata
A : molaritas HCl; cembung, pupil hitam, sisik menempel erat,
B : volume titrasi HCl (mL); dan tidak berlendir.
C : volume titrasi HCl blanko (mL). Ciri-ciri dari ikan segar itu sendiri yakni
bola mata menonjol, warna bola mata merah
cerah, kenampakan cemerlang mengkilat,
HASIL DAN PEMBAHASAN
daging masih utuh, dan bagian perut masih
utuh, matanya bening, korneanya jernih, pupil
Karakteristik Ikan Segar
hitam dan menonjol, insang berwarna
kemerahan dan tidak berlendir, baunya
Karakteristik ikan segar didapat sebagai
spesifik ikan segar, dan tekstur dagingnya
berikut. Hasil pengamatan sampel ikan selar
pejal dimana jika ditekan tidak meninggalkan
dari pasar tradisional Gadang Malang,
bekas jari [6].
diperoleh nilai organoleptik yang baik,
Adapun faktor yang mempengaruhi
penampilan fisik mengkilat, berbau amis
kesegaran ikan ialah daerah penangkapan,
spesifik ikan segar, matanya jernih dan
pencemaran daerah, penggunaan es sebagai
cembung, dagingnya masih kenyal, sisik
pendingin, cara penyimpanan, suhu, cuaca,
masih menempel erat pada kulit, insangnya
dan penanganan pasca panen.
berwarna merah cerah. Hal ini sama dengan
karakteristik kesegaran ikan di Pasar
Analisa pH
tradisional Blimbing Malang. Adapun ikan
mujair yang berasal dari pasar tradisional
Bunulrejo terlihat segar dan mengkilat, Uji pH dapat dijadikan sebagai
indikator tingkat kesegaran ikan. Hasil
29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

pengujian pH pada beberapa pasar tradisional disalahgunkan untuk mengawetkan ikan.


dan modern di Kota Malang sebagai berikut. Hasil uji formalin dari pasar tradisional dan
modern sebagai berikut.
Tabel 1. Nilai pH
Jenis Ikan Nama Pasar Nilai Tabel 2. Hasil Uji Formalin
pH
Pasar Tradisional Gadang 6,46 Hasil
Pasar Modern Superindo 5,7 Nama Ikan Pasar
Ikan selar Analisa
Pasar Tradisional 5,72
Ikan mujair Bunulrejo Pasar Tradisional -
Pasar Modern Hero 6,14 Gadang
Ikan Selar
Pasar Tradisional Mergan 5,96 Pasar Modern
Pasar Modern Giant 6,79 -
Ikan bandeng Superindo
Dinoyo Pasar Tradisional
Pasar Tradisional 5,43 +
Ikan Blimbing
Ikan kembung Blimbing
Pasar Modern Ranchmart 6,37 Kembung Pasar Modern
-
Pasar Tradisional Besar 6,26 Ranchart
Ikan kuniran Malang Pasar Tradisional
-
Pasar Modern Hypermart 6,40 Ikan Mujair Bunulrejo
Pasar Modern Hero -
Berdasarkan hasil uji pH untuk pH Pasar Tradisional -
tertinggi dari pasar tradisional yaitu Pasar Besar Malang
Ikan Kuniran
Pasar Modern
Gadang sebesar 6,46 dan terendah 5,43 dari Hypermart
-
Pasar Blimbing. Sedangkan pH tertinggi pasar Pasar Tradisional
modern yaitu Pasar Giant Dinoyo 6,79 dan Mergan +
Ikan Bandeng
terendah 5,70 dari swalayan Superindo. Nilai Pasar Modern
+
pH untuk ikan pre rigor yaitu 6,9-7,2, ikan Giant Dinoyo
rigor mortis 6,2-6,6 dan ikan post rigor yaitu
7,5-8,0. Dari hasil uji Ph maka ikan masih Tabel 2 menunjukkan bahwa sampel
dalam katergori ikan segar yaitu ikan pre ikan dari pasar yang berbeda, positif
rigor dan rigor mortis. mengandung formalin yaitu berasal dari Pasar
Nilai pH merupakan salah satu indikator Tradisional Belimbing, Pasar Tradisional
yang digunakan untuk menentukan tingkat Mergan dan Pasar Modern Giant Dinoyo.
kesegaran ikan. Pada proses pembusukan Formalin dimanfaatkan untuk menjaga tingkat
ikan, perubahan pH daging ikan sangat besar kesegaran ikan supaya memiliki daya simpan
peranannya karena berpengaruh terhadap yang lebih lama. Formalin merupakan bahan
proses autolisis dan penyerangan bakteri. kimia yang tidak berwarna dan berbau sangat
Semakin rendah suhu yang digunakan maka menusuk Gugus aldehid yang dimiliki oleh
aktivitas enzim semakin terhambat. Pada formalin yang mampu bereaksi dengan
proses glikolisis, enzim sangat berperan protein ikan sehingga ikan menjadi kenyal dan
sampai terbentuknya asam laktat. Hal ini awet [8]
menyebabkan akumulasi asam laktat berjalan
lebih lambat sehingga penurunan pH ikan juga Analisa Uji TMA
berlangsung lebih lambat. Selain itu, proses
penguraian protein menjadi senyawa-senyawa TMA (trimethylamine) merupakan
yang bersifat basa oleh bakteri juga terhambat indikator tingkat kesegaran ikan. Hasil
sehingga peningkatan pH ikan berlangsung pengujian TMA pada sampel ikan yang
lebih lambat [7]. diambil dari pasar Tradisional maupun Pasar
Modern Kota Malang sebagai berikut.
Analisa Hasil Uji Formalin Tabel 3. Hasil Uji Tradisional
TMA Ikan Selar Gadang
Formalin dapat menimbulkan efek Nama Ikan Pasar
Modern
kenyal, dan awet. Sehingga formalin banyak Superindo
29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

merupakan hasil dari Alteromonas, Mergan dan Giant


Tradisional
reduksi TMAO oleh Shewanella, Dinoyo. Serta
Ikan Kembung enzim. Pada kasus Moraxella, untuk uji TMA
pembusukan ikan, Acinetobacter, rerata nilai yang
mikroorganisme Vibrio, didapatkan yaitu
memanfaatkan atom Flavobacterium 5,32 yang
Tradisional
oksigen yang menunjukkan ikan
dan CytopHaga.
Ikan Mujair disumbangkan oleh dalam kondisi
Jenis mikroba
TMAO dalam kurang segar
pembusuk aerob karena melebihi
kondisi anaerob dan dari ikan yang
mengakibatkan batas maksimal
disimpan di es TMA yaitu 2-3
Tradisional
peningkatan terdiri terutama mg/100 gram
Ikan pembentukan TMA. dari jenis sampel.
Kuniran Jenis mikroba yang Pseudomonas
berperan pada proses spp. dan UCAPAN TERIMA
pembusukan ikan Shewanella KASIH
sebagian besar putrefaciens [9]
Tradisional
terdiri dari bakteri Penulis
Ikan gram-negatif dari KESIMPULAN berterimakasih
Bandeng jenis Pseudomonas, kepada berbagai
Pengujian pihak yang telah
tingkat kesegaran membantu
ikan baik di penelitian ini.
Berdasarkan pasar tradisional
tabel 3 didapat nilai maupun modern DAFTAR
secara PUSTAKA
tertinggi TMA
yaitu sebesar 15,4 organoleptik
masih dalam [1] Reo, Albert R.
pada pasar 2010.
keadaan yang
Tradisional Pengaruh
segar dengan ciri-
Bunulrejo dan Beberapa
ciri daging bau
terendah diperoleh khas ikan, insang Cara
pasar Modern merah, tidak Kematian
Hypermart, Giant banyak lendir, Ikan Terhadap
Dinoyo, Ranchmart sisik menempel Mutu Ikan
dengan nilai TMA kuat, bola mata Kakap
sebesar 2,8. Batas menonjol dan (Lutjanus
nilai maksimum daging kenyal. Sp.). Jurnal
Untuk nilai rata- Perikanan
pada pengujian
rata pH ikan pada dan Kelautan
TMA yaitu sebesar
pasar tradisional Tropis .6(3) :
2-3 mg/100 g 145-148.
sampel. Semakin dan modern yaitu
sebesar 6,12.
tinggi nilai TMA [2] Liviawaty, E.
Untuk uji
semakin banyak formalin terdapat dan E.
TMAO yang telah 3 pasar dari 10 Afrianto.
dipecah menjadi pasar yang ada di 2014 .
TMA oleh bakteri. Kota Malang Penentuan
Sehingga tingkat yang ikannya Waktu Rigor
kesegaran ikan positif Mortis Ikan
sudah mulai mengandung Nila Merah
menurun. formalin yaitu (Oreochromis
pasar Blimbing, Niloticus)
TMA ini
29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id
Suprayitno / Journal of Fisheries and Marine Research Vol. 4 No. 2 (2020) 289-295

Berdasarka Pengaruh Penyimpana


n Pola Suhu dan n Suhu
Perubahan Waktu Rendah
Derajat Penyimpanan Dengan
Keasaman. Terhadap Perlakuan
Jurnal Pertumbuhan Cara
Akuatika.5( Bakteri dan Kematian
1): 40-44 Fungi Ikan dan
Bandeng. Penyiangan.
[3] Siburian, E. Unnes
T. P., P. Journal of Teknologi
Dewi dan Life Science. Pengolahan
N. Kariada. 1 (2) : 101-
2012. 105. Perikanan
[4] Sanger,G. carpia) Indonesia.11
2010. Mutu Menggunakan (2) : 88-101.
Kesegaran Asap Cair.
Ikan Tongkol Jurnal [8] Syamsul
(Auxis tozard) Kelautan .2(1) : Bihar. 2013.
Selama 66-72. Ancaman
Penyimpanan Bahaya
Dingin. Warta [7] Munandar, A., Formalin
WIPTEK. 35 : Nurjanah dan terhadap
39-43. M. Nurilmala. Kesehatan
2009. Kita.
[5] Nurilmala, M., Kemunduran www.analisa
Nurjanah dan Mutu Ikan Nila daily.com
R.H. Utama. (Oreochromis (Akses 18
2009. niloticus) Pada november
Kemunduran 2018).
Mutu Ikan
Lele Dumbo [9] Muritini, J.T, R.
(Clarias Riyanto, N.
gariepinus) Priyanto dan
Pada I. Herma
Penyimpanan na. 2014.
Suhu Chilling Pembentuka
dengan n
Perlakuan Formaldehid
Cara Alami Pada
Mati..Jurnal Beberapa
Pengolahan Jenis Ikan
Hasil Laut Selama
Perikanan. Penyimpana
12(1) : 1-16. n Dalam Es
Curia. JPB
[6] Riyanto, I., Perikanan.
W.Abida dan 9(2): 143-
A. Fuad. 2009. 151.
Tingkat
Ketahanan
Kesegaran
Ikan Mas
(Ciprynus
29 ©2020 at http://jfmr.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai