Jambi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Beberapa Pengertian
2.2 Ciri-Ciri Bentos 5
2.3 Karakteristik Benthic-Zone
2.4 Klasifikasi Bentos
2.5 Peran Bentos bagi Perairan
2.6 Jenis-jenis Benthos
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari bentos
2. Mengetahui ciri-ciri bentos
3. Mengetahui karakteristik benthic-zone
4. Mengetahui klasifikasi bentos
5. Mengetahui peran bentos diperairan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benthos merupakan kelompok organisme yang hidup di dalam atau di
permukaan sedimen dasar perairan. Bentos memiliki sifat kepekaan terhadap
beberapa bahan pencemar, mobilitas yang rendah, mudah ditangkap dan memiliki
kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran bentos dalam
keseimbangan suatu ekosistem perairan dapat menjadi indikator kondisi ekologi
terkini pada kawasan tertentu (Nyabakken,1992).
Bentos merupakan organisme yang hidup dibagian dasar perairan atau
hidup didasar endapan (demersal). Komunitas fauna bentik ini terdiri dari empat
kelompok yaitu Mollusca, Polychaeta,Crustaceae dan Echinodermata. Keberadaan
bentos dibentuk dari sifat fisik lingkungannya yang berbeda-beda sehingga terjadi
kelompok-kelompok biota (Brotowidjoyo, 1990).
Organisme dasar perairan (benthic organism) dapat digunakan
sebagaiindikator stabilitas lingkungan perairan. Ekosistem perairan dengan tingkat
keragaman jenis yang tinggi akan lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh
tekanan dari luar dibandingkan dengan ekosistem dengan keragaman yang rendah
(Odum, 1995).
Keragaman jenis merupakan parameter yang sering digunakan untuk
mengetahui tingkat kestabilan yang mencirikan kekayaan jenis dan keseimbangan
suatu komunitas. Menurut Widodo (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi
keragaman jenis dan dominasi antara lain kerusakan habitat alami, pencemaran
kimiawi, dan perubahan iklim.
Peranan BenthosBentos memegang peranan yang penting dalam komunitas
perairan, terutama dalam proses mineralisasi dan pendaurulangan bahan organik.
Selain itu dalam rantai makanan, hewan bentos menempati tingkat rantai makanan
(tropik-level) kedua dan ketiga. Sebagai konsumer tingkat pertama, hewan bentos
terdiri dari pemakan tingkat tinggi dan sebagai konsumer kedua, hewan bentosa
hanya bisa memangsa zooplankton atau sesame hewan bentos lainnya (Dahuri,
Ginting dan Sitepu,1996).
Menurut (Widyastuti, 1983 dalam Rosmiati, 1998), bahwa komposisi
makrozoobentos meliputi keanekaragaman jenis, keseragaman dan kelimpahan
relative serta hubungannya dengan kualitas suatu perairan. Hubungan ini
didasarkan atas kenyataan bahwa tidak seimbang lingkungan akan turut
mempengaruhi kehidupan suatu organisme yang hidup pada suatu perairan
sebagai contoh pengurangan jenis spesies tertentu yang diikuti dengan
melimpahnya jumlah individu yang lain, menunjukan telah tercemarnya suatu
perairan.Berdasarkan ukuran organisme bentos dikelompokkan yakni
makrozoobentos, jika ukuran tubuhnya > 0,5 mm, hewan meibentos 0,5 mm
mikrobentos yang berukuran < 0,5 mm. Makrobentos sudah dapat diperoleh
dengan sedikit rumit, yaitu dengan menggunakan alat-alat khusus serta dapat
diidentifikasi dengan memakai alat-alat khusus seperti lup dan atau mikroskop
(Koendeigh, 1980).
Kelompok organisme yang dominan yang menyusun makrozoobentos adalah dari
kelompok Polychaeta, Crustacea, Echinodermata dan Moluska. Polychaeta
banyak terdapat sebagai organisme pembentuk tabung dan penggali, Crustacea.
terutama golongan Ostracoda yang umumnya mendiami daerah permukaan.
Molusca biasanya terdiri dari spesies-spesies Bivalvia dan beberapa Gastropoda
yang hidup dipermukaan, serta Echinodermata terutama dari bintang laut atau
bintang ular (Haslindah, 2003). Bentos seperti organisme yang lain, terbagi dalam
beberapa golongan. Berdasarkan ukuran organisme bentos termasuk dalam
golongan makrozoobentos jika mampunyai ukuran sebesar 0,5 mm (Levington,
1982 dalam Arifin 1997), selanjutnya (Hutabarat dan Evans 1992) menyatakan
bahwa bentos yang berukuran 1 mm disebut makrobentos. Peranan penting
makrozoobentos tersebut adalah karena mampu mengurai materi-materi organik
autokhon dan alokthon, sehingga memudahkan mikroba-mikroba untuk mengurai
organik menjadi materi anorganik yang merupakan nutrien bagi produsen
perairan. Penguraian materi-materi organik tersebut oleh Hewan Makrobentos
dilakukan oleh kelompok : 1.Kelompok dipteral dan plecoptera (shredder),
detritivor partikel organik kasar2.Kelompok ephemeroptera, dipteral dan
oligochaeta akuatik (collector) sebagai detrivor partikel organik halus 3.Kelompok
gastropoda dan oligochaeta (scraper) sebagai herbivore tumbuhan air.4.Kelompok
dipteral, plecoptera dan hirudinea (predator) sebagai karnivor bentos dalam
perairan. 5.Komposisi Substrat dalam Ekosistem SungaiKeberadaan suatu
organisme dalam ekosistemnya tergantung pada keadaan lingkungan tersebut
(Leibig, 1840 dalam Zoer’aini 1992).
Makrozoobenthos sebagai Indikator Pencemaran LingkunganWilayah perairan
merupakan media yang rentan terhadap pencemaran.Berbagai jenis pencemar baik
yang berasal dari sumber perumahan, industri, gejala alam, dan lainnya banyak
memasuki badan air. Setelah terakumulasi maka secara langsung ataupun tidak
langsung pencemar tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas air (Allard and
Moreau, 1987).
Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada
di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Organisme
yang termasuk makrozoobentos diantaranya adalah: Crustacea, Isopoda,
Decapoda, Oligochaeta, Mollusca, Nematoda dan Annelida. Klasifikasi benthos
menurut ukurannya : Makrobenthos merupakan benthos yang memiliki ukuran
lebih besar dari 1 mm (0.04 inch), contohnya cacing, pelecypod, anthozoa,
echinodermata, sponge, ascidian, and crustacea. Meiobenthos merupakan benthos
yang memiliki ukuran antara 0.1 - 1 mm, contohnya polychaete, pelecypoda,
copepoda, ostracoda, cumaceans, nematoda, turbellaria, dan foraminifera.
Mikrobenthos merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0.1 mm,
contohnya bacteri, diatom, ciliata, amoeba, dan flagellate (Cummins,1975).
Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk
kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke
habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya
perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu karena hewan bentos
terus menerus berada dalam air yang kualitasnya berubah-ubah.Keberadaan
hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh
diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi
hewan bentos dan interaksi spesies serta pola siklus hidup dari masing-masing
spesies dalam komunitas. Adapun faktor abiotik adalah fisika-k imia air yang
diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD)
dan kimia (COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar
(Odum,1993).
Makrozoobentos dapat bersifat toleran maupun bersifat sensitif terhadap
perubahan lingkungan. Organisme yang memiliki kisaran toleransi yang luas akan
memiliki penyebaran yang luas juga. Sebaliknya organisme yang kisaran
toleransinya sempit (sensitif) maka penyebarannya juga sempit. Makrozoobenthos
yang memiliki toleran lebih tinggi maka tingkat kelangsungan hidupnya akan
semakin tinggi. Tingkat pencemaran terhadap perairan dapat dilihat dengan
identifikasi makrozoobenthos yang terdapat di wilayah tersebut (Koesbiyono,
1978).
Faktor Lingkungan Perairan Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan
makrozoobentos diantaranya; 1.Suhu Air Tiap organisme perairan mempunyai
batas toleransi yang berbeda terhadap perubahan suhu perairan bagi kehidupan
dan pertumbuhan organisme perairan. Hewan laut misalnya hidup dalam batas-
batas suhu tertentu ada yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan
suhu, disebut bersifat euriterm. Ada putoleransinya kecil disebut bersifat
stenoterm. Hewan yang hidup dizone pasang-surut dan sering mengalami
kekeringan mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan suhu. Kisaran
suhu yang baik bagi kehidupan organisme perairan adalah antara 18-30oC
(Nontji, 2002).
2.Oksigen Terlarut (DO = Dissolved Oxygen) Oksigen merupakan faktor paling
penting bagi organisme air. Semua tumbuhan dan hewan yang hidup dalam air
membutuhkan oksigen yang terlarut untuk bernafas. Oksigen yang terlarut dalam
air berasal dari udara dan hasil fotosintesis tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam
air. Oksigen dari udara terlarut masuk dalam air karena adanya difusi langsung
dan agitasi permukaan air oleh aksi angin dan arus turbulen (Suin, 2002).
3.Substrat DasarSubstrat sangat penting bagi organism yang hidup didasar
perairan, baik pada air yang diam maupun air mengalir. Substrat dapat
digolongkan atas substrat lumpur, substrat lumpur berpasir, dan substrat pasir.
Pada umumnya substrat dasar yang berlumpur lebih disenangi oleh bentos dari
pada dasar yang berupa pasir 4.Kedalaman Pada umumnya beberapa jenis
makrozoobenthos dapat ditemukan pada kedalaman yang berbeda. Kedalaman
perairan yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda pula terhadap jenis
dan kelimpahan makrozoobenthos. Kebanyakan organisme benthik di danau,
penyebarannya lebih besar dari 5% berada pada kedalaman 10 cm dari permukaan
substrat, pada perairan yang mempunyai arus relatif sama.
Pennak (1978) menyatakan bahwa spesies dari Gastropoda lebih menyukai
perairan sungai dan danau pada kedalaman kurang dari 3 m dan hal ini
berhubungan dengan kelimpahan makanan yang ada pada kedalaman tersebut
(Odum, 1993).
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Beberapa bentos mampu hidup di dekat pantai, bahkan di daerah pasang surut, di
mana mereka dapat bertahan hidup di luar air selama berjam-jam berkat adaptasi
khusus. Lainnya, seperti teripang, mampu hidup di kedalaman laut dan di bagian
tergelap lautan. Bentos laut dalam termasuk dalam organisme luar biasa, seperti
anemon laut raksasa yang berukuran hingga 2 m, dan isopoda raksasa yang
berukuran sebesar kucing
Epifauna
Epifauna adalah hewan yang hidupnya di atas permukaan dasar lautan. Contohnya
kepiting, siput laut, dan bintang laut.
Infauna
Infauna adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada dasar
lautan. Contohnya cacing, tiram, macoma, dan remis (Nybakken, 1997).
Zoobentos
Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada
di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Hewan ini
memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses
dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta
menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan. Zoobentos
membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Berbagai jenis
zoobentos ada yang berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang
berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat
yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan makanan alami bagi
ikan-ikan pemakan di dasar (bottom feeder) (Pennak,1978). Fauna bentik terdiri
dari lima kelompok, yaitu Mollusca, Polychaeta, Crustacea, Echinodermata dan
kelompok lain yang terdiri dari beberapa takson kecil seperti Sipunculidae,
Pogonophora dan lain-lain. Berbagai jenis zoobentos ada yang berperan sebagai
konsumen promer dan adapula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen yang mempuyai tempat yang lebih tinggi (Sri,2001).
Phytobentos
Phytobentos merupakan tanaman milik bentos (Sri,2001). Sumber makanan utama
untuk bentos adalah alga dan organik limpasan dari tanah. Di perairan pantai dan
tempat-tempat lain dimana cahaya mencapai bagian bawah, hewan bentik seperti
diatom yang mampu berfotosintesis dapat berkembang biak.
3.1 Kesimpulan
Bentos merupakan suatu organisme yang hidupnya di dasar perairan. Ciri-
ciriumum dari bentos yaitu memiliki keanekaragaman yang tinggi, hidupnya
melekat didasar perairan, dan mempunyai siklus hidup yang panjang. Klasifikasi
bentos berdasarkan ukurannya terbagi tiga yaitu mikrobentos, meiobentos,dan
makrobentos. Jika berdasarkan tempat hidupnya dibagi dua, yaitu epifauna dan
infauna. Klasifikasi bentos berdasarkan jenisnya juga terbagi dua, yaitu zoobentos
dan fitobentos. Peran bentos bagi perairan umumnya adalah sebagai parameter
kualitas air laut. peranan lainnya adalah sebagai dekomposer, karena bentos dapat
mendaur ulang bahan organik.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA