Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN MAGANG

“Pengoperasian Alat Penangkapan Togok Di Pelabuhan Perikanan Pantai


(PPP) Kuala Tungkal”

OLEH
EVA KRISTIANA ZAMILI
E1E018003

Dosen Pembimbing: Dr.Ir.Syafwan,M.Sc.

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
RINGKASAN

EVA KRISTIANA ZAMILI (E1E018003). Laporan Magang di


Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Provinsi Jambi dengan Tim Pembimbing Dr.Ir. Syafwan, M.Sc.
Magang dilaksanakan selama 8 minggu dimulai dari tanggal 4 Oktober
2021 sampai dengan 4 Desember 2021. Magang ini bertempat di Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi. Magang bertujuan untuk mengetahui bagaimana system dari pengoperasian
alat penangkapan togok dan dapat mengetahui permasalahan serta solusi dalam
mengatasi permasalahan yang dialami oleh para nelayan dalam melakukan
pengoperasian alat tangkap togok di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala
Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Metode pengambilan dan pengumpulan data dalam kegiatan magang ini
ialah dengan pengambilan data primer yang meliputi observasi, wawancara,
partisipasi aktif dan dokumentasi serta pengumpulan data sekunder yang
didapatkan dari pihak nelayan dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala
Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Hasil yang didapatkan dari kegiatan magang ini untuk mengetahui kondisi
umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi, struktur organisai UPTD Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) Kuala Tungkal, para nelayan yang menggunakan alat tangkap togok,
kapal pengoperasian alat tangkap, alat tangkap yang digunakan dalam
penangkapan, setting dan hauling alat tangkap serta hasil dari tangkapan dalam
pengoperasian alat tangkap togok.
Permasalahan dari pengoperasian alat tangkap togok ini di Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal adalah mahasiswa yang kurang mahir
dalam berenang sehingga nelayan tidak bisa mengizinkan praktikan untuk
melakukan setting alat tangkap togok di laut, pengetahuan yang kurang terhadap
pengoperasian alat tangkap togok, selalu berubahnya jam penangkapan
dikarenakan nelayan memperhatikan arus laut karena arus laut sangat dibutuhkan
dalam pengoperasian alat tangkap togok, musim penangkapan togok selama

i
melakukan kegiatan magang pada bulan 11 (sebelas) tidak melakukan kegiatan
penangkapan dikarenakan pada bulan tersebut tingginya gelombang laut dan
minimnya hasil tangkapan yang didapatkan.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

I. Data Pribadi
NNama : Eva Kristiana Zamili
NNIM : E1E018003
AAlamat : Perum. Namura Indah III Blok IB No. 55 Rt. 55
NNo.Handphone : 081368151409

II. Tempat Pelaksanaan Magang/KKN


NNama Perusahaan : Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
BBidang Usaha : Perikanan Tangkap
AAlamat : Desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten
Tanjung
Jabung Barat
TTelp/Fax : 085263094705

III. Pembimbing
DDosen Pembimbing : Dr.Ir. Syafwan, M.Sc
PPembimbing Lapangan : Ulfia Hendri Rosnan, SP

IV. Jadwal Pelaksanaan Magang


TTanggal Mulai : 4 Oktober 2021
TTanggal Selesai : 4 Desember 2021

Jambi,.................................2021
Pemilik,

NIM. E1E018003
Pengesahan
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr.Ir. Syafwan, M.Sc Plt.Ulfia Hendri Rosnan, SP

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat izin dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan laporan magang
ini dengan baik. Penulis telah menyelesaikan magang dengan judul
“Pengoperasian Alat Penangkapan Togok Di Pelabuhan Perikanan pantai (PPP)
Kuala Tungkal” dan laporan magang ini disusun bedasarkan hasil magang yang
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang tua tercinta, pembimbing lapangan bapak Plt.Ulfia Hendri Rosnan, SP
selaku kepala Pelabuhan, bapak Dr.Ir. Syafwan, M.Sc selaku dosen pembimbing,
dan bapak Adi selaku nelayan yang memiliki alat tangkap togok yang telah
membantu saya dalam pelaksanaan magang serta tidak kalah pentingnya teman-
teman yang telah memberikan saran dan kritikan serta arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan magang ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
magang ini, dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Maka dari itu
kekurangan dari laporan ini bisa menjadi perbaikan untuk pembaca maupun
penulis dikemudian hari. Namum setidaknya dengan selesainya laporan ini bisa
dijadikan rujukan dan sumber informasi untuk mahasiswa lainnya.

Jambi, Desember 2021

Eva Kristiana Zamili

iv
DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN.............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vi
BAB I PENDAHULAN............................................................................... 1
A. Latar belakang magang................................................................ 1
B. Maksud dan tujuan magang......................................................... 2
C. Kegunaan magang......................................................................... 2
D. Tempat magang............................................................................. 3
E. Jadwal waktu magang................................................................... 3
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG................................... 4
A. Sejarah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)................................... 4
B. Struktur Organisasi UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Kuala Tungkal................................................................................ 5
C. Kegiatan Umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)..................... 10
BAB III PELAKSANAAN MAGANG....................................................... 12
A. Bidang Kerja................................................................................. 12
B. Pelaksanaan magang....................................................................... 12
C. Permasalahan yang dihadapi.......................................................... 15
D. Solusi yang ditawarkan.................................................................. 15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 17
A. Kesimpulan.................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Persiapan ransum................................................................................ 14
2. Menuju fishing ground ...................................................................... 14
3. Pengambilan hasil tangkapan............................................................. 15
4. Penyaringan hasil tangkapan.............................................................. 15
5. Kegiatan sosialisasi............................................................................. 16
6. Pengolahan ikan bilis.......................................................................... 16
7. Pengolahan ikan kering...................................................................... 17
8. SPBN.................................................................................................. 17
9. Pensortiran ikan.................................................................................. 17

v
DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN SURAT
a. Surat Permohonan Izin Magang
b. Surat Penerimaan Magang
c. Surat Telah Menyelesaikan Magang
d. Surat Sertifikat

B. LEMBAR KEGIATAN DAN PENILAIAN


a. Log Harian Magang
b. Daftar Hadir Magang
c. Lembar Penilaian Magang

C. LAMPIRAN HASIL MAGANG

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang

Magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan


untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan dalam dunia kerja nyata.
Pembelajaran itu terutama dilaksanakan melalui hubungan yang intensif antara
peserta program magang dan tenaga pembinanya di setiap instansi. Mengenal
dunia kerja yang sebenarnya agar memahami sejauh mana harus mempersiapkan
diri apabila nanti memasuki dunia kerja. Magang ini diselenggarakan di
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal.
Dalam Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal merupakan salah
satu mayoritas masyarakat-nya bekerja sebagai seorang nelayan, berkebun kelapa
dan berwirausaha. Alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan adalah trawl
mini, gill net, sondong, belat, togok, pancing. Alat tangkap yang menangkap
udang adalah togok, sondong dan belat. Penggunaan alat tangkap togok lebih
menguntungkan dibandingkan dengan alat tangkap lainnya dapat dilihat dari biaya
operasional yang sedikit dan hasil tangkapan yang lumayan didapatkan oleh para
nelayan.
Alat penangkapan Togok adalah merupakan alat tangkap statis yang
bersifat menunggu dan menjebak ikan dan udang yang masuk kedalam kantong
togok dengan bantuan arus. Alat tangkap togok sifatnya menunggu dan menjebak
ikan yang masuk kedalam mulut kantong dengan dengan memanfaatkan
kecepatan arus yang membawa dan menghanyutkan ikan dan udang untuk tidak
keluar dari kantong togok. Di zaman sekarang belum adanya alat tangkap yang
lebih efesien dari alat tangkap togok dikarenakan alat tangkap togok belum bisa
digantikan dengan alat tangkap lainnya.
Penulis sangat tertarik dalam melakukan kegiatan magang dengan judul
“Pengoperasian Alat Penangkapan Togok Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Kuala Tungkal”. Dengan adanya kegiatan magang ini diharapkan dapat lebih
mengenal, mengetahui dan berlatih untuk dunia kerja, serta mendapatkan data

vi
yang terkait dengan pengoperasian alat tangkap togok, sehingga data yang
diperoleh bisa dijadikan sumber informasi bagi mahasiswa ataupun pihak-pihak
lain yang membutuhkan.
B. Maksud dan Tujuan Magang

Maksud dari kegiatan magang ini:


1. Mempelajari pengoperasian alat penangkapan togok secara langsung dengan
melakukan Praktik Kerja magang.
1. Melakukan Praktik Kerja Magang sesuai dengan latar belakang pendidikan
mahasiswa yaitu jurusan perikanan.

Tujuan Magang:
1. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan
mahasiswa.
2. Dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
terkhusus bagi mahasiswa Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Fakultas
Peternakan Universitas Jambi.
3. untuk mengetahui bagaimana system dari pengoperasian alat penangkapan
togok di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal.

C. Kegunaan Magang

Kegunaan magang bagi mahasiswa:


1. Mendapatkan kesempatan langsung dalam melakukan penangkapan ikan
menggunakan alat penangkapan togok.
2. Dapat menjalin hubungan dengan baik antara mahasiswa dengan nelayan yang
bernama Bapak Adi.
3. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa dalam
pengoperasian alat tangkap togok dan sebagai pemenuhan mata kuliah.
Kegunaan magang bagi Fakultas Peternakan Universitas Jambi:
1. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum dan system
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang sudah
didapat dibangku perkuliahan ke dalam praktik kerja magang.

vi
3. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang keadaan di Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP).

Kegunaan magang bagi masyarakat:


Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh masyarakat, khususnya dunia
usaha dan penyelenggaraan Magang adalah terwujudnya hubungan kerjasama
yang baik, teratur, sehat dan juga dinamis antara perusahaan dengan lembaga
perguruan tinggi.

D. Tempat Magang

Nama Instansi: Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal Kabupaten


Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Alamat: Desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
No. Telepon: 085263094705
Penulis memilih Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal sebagai
tempat kegiatan magang karena sesuai dengan keahlian penulis yaitu jurusan
perikanan.
E. Jadwal waktu Magang

Kegiatan magang dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai mulai dari 4


Oktober 2021 sampai dengan 4 Desember 2021, jadwal kerja magang dimulai dari
hari senin sampai hari minggu kecuali hari jum’at, karena hari tersebut libur bagi
para nelayan.

vi
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG

A. Sejarah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal

Tungkal Ulu merupakan kecamatan yang resmi berdiri pada tahun 1940
yang terdapat dalam keresidenan Jambi Provinsi Sumatera Tengah. Setelah
Provinsi Jambi menjadi Provinsi dan setelah berdirinya Daerah Tingkat II
Kabupaten Tanjung Tangkal 10 Aguatus 1965 UU No. dan tahun 1965.
Kecamatan Tungkal Ulu langsung menjadi satu kecamatan Tanjung Jabung
Provinsi Jambi.
Istilah Tungkal pada masa lalu adalah juga untuk menyebut Tungkal Ulu
sekarang, mengingat sejarah kedatangan orang ke Tungkal Ilir dapat diketahui
dengan jelas. Jika kedatangan penduduk di Tungkal Ilir sekarang, dapat diketahui,
maka kapan datangnya penduduk di Tungkal Ulu sulit dicari kebenarannya secara
ilmiah. Suku-suku yang kini mendiami wilayah Tungkal Ilir seperti suku Melayu
Timur, Palembang, Banjar, Jawa, dan Bugis dapat dengan tegas menyebutkan dari
mana mereka berasal. Tidak demikian halnya dengan masyarakat Melayu yang
mendiami wilayah kecamatan Merlung, Tungkal Ulu dan sebagian kecil
Kecamatan Pengabuan.
Oleh karena itu diyakini pula bahwa orang-orang pertama yang datang di
daerah yang kini bernama Tungkal Ulu jauh lebih dahulu dari ketika daerah ini
bernama Tungkal Ulu. Dalam istilah geografis, istilah Kuala atau Muara
digunakan untuk nama daerah yang berada di kuala atau muara sungai yang
mengalirinya. Misalnya Muara Bulian adalah muaranya Sungai Batang Bulian,
Muara Tembesi adalah muaranya Sungai Batang Tembesi.
Keberadaan Pelabuhan Perikanan di Provinsi Jambi pembangunannya
dimulai pada tahun 1997 yang berlokasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(sebelum pemekaran sebagai Kabupaten Tanjung Jabung) Provinsi Jambi.
Wilayah diatas lahan seluas ±3.9 Ha dengan sertifikat hak milik Nomor
06.06.01.05.1.00736 tahun 1997 dan Nomor 06.06.01.16.1.00663 tahun 1992.
Bedasarkan Peraturan Gubernur Jambi Nomor 23 Tahun 2013 dan
diperbaharui Peraturan Gubernur Jambi Nomor 20 Tahun 2018 Tentang

vi
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala
Tungkal Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi dengan komposisi
pelaksana 1 (satu) orang pejabat Eselon III b dan 3 (tiga) orang pejabat Eselon
Iv.a.

B. Struktur Organisasi UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala


Tungkal

1. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi

Secara administrasi Pelabuhan Perikanan Pantai Kuala Tungkal terletak di


tepian Sungai Pengabuan Kuala Tungkal Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dan secara geografis berada
pada koordinat 0° 40' LS dan 103° 02' 00" BT, dengan luas area daratan sekitar 4
Hektar dan luas perairan sekitar 2 Hektar. Secara operasional PPP Kuala Tungkal
di kelola oleh Pemerintah Provinsi Jambi dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jambi.
Pelabuhan Perikanan Pantai Kuala Tungkal merupakan Unit Pelaksana
Tenis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi. Tugas pokok PPP Kuala Tungkal yakni
melaksanakan sebagian teknis operasional PPP Kuala Tungkal yang menjadi
kewenangan pemerintah Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut PPP Kuala Tungkal
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelayanan sandar dan tamat labuh kapal perikanan dan kapal pengawas
perikanan.
b. Pelayanan bongkar muat.
c. Pelaksanaan kesyahbandaran.
d. Pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkap.
e. Pengumpulan data hasil tangkapan kapal perikanan.
f. Pelayanan perbengkelan dan tambat labuh kapal.
g. Penyediaan sarana dan prasarana pelabuhan.
h. Penyediaan air bersih dan es balok untu nelayan.

vi
i. Pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya.

2. Struktur Organisasi

DINAS KELAUTAN DAN PERIKAAN PROVINSI JAMBI


STRUKTUR ORGANISASI UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI
KUALA TUNGKAL

3.KEPALA UPTD
PLT.ULFIA HENDRI ROSNAN, SP
NIP. 1972070720071010

KASUBAG TATA USAHA

ULFIA HENRI ROSNAN, SP


NIP. 1972070720071010
KASI KESYAHBANDARAN
M. YUNUS, SE
JUNAIDI, SE NIP. 198004252010011005
NIP. 197701172009011010 BUDI SELEBES
EDRISOL NIP.
NIP. 197612122008011005 JAMAL
4.
NIP.
5. WAHYUDI
NIP. RAMDHANI HAVIS
NIP.
RAFIKA WANDHARI
NIP.
KONDISI JABATAN FUNGSIONAL

KASI PELAYANAN USAHA


PERIKANAN

DEWITO IRWAN, S.Pd, ME


NIP. 196801031993031003
SUHENDI
NIP. 197705112009011007
TAUFIK
NIP.

PAHMI
NIP.

vi
Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah PPP Kuala Tungkal ditetapkan berdasarkan Peraturan
Gubernur Jambi Nomor 20 Tahun 2018 tanggal 22 Maret 2019. Struktur
organisasi UPTD PPP Kuala Tungkal terdiri dari:
a. Kepala UPTD PPP
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Kepala Seksi Kesyahbandaran
d. Kepala Seksi Pelayanan Usaha Perikanan
e. Kelompok Jabatan Fungsional

2.1. Kepala UPTD PPP


UPTD PPP Kuala Tungkal dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang
merupakan jabatan Eselon III.b atau jabatan administrator. Kepala UPTD PPP
Kuala Tungkal mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional dalam bidang pengusahaan perikanan dan
kesyahbandaran sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk melakukan tugas
kepala UPTD PPP Kuala Tungkal menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan dan pelaporan programdan kegiatan berkaitan dengan
pelabuhan.
b. Pengoordinasian bagian tata usaha, seksi pelayanan usaha perikanan dan
seksi kesyahbandaran.
c. Pelaksanaan program dan kegiatan pelabuhan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

2.2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD PPP
Kuala Tungkal dan merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan pengawas. Sub
bagian tata usaha mempunyai tugas membantu Kepala UPTD PPP Kuala Tungkal
dalam melaksanakan urusan administrasi surat menyurat, kearsipan, kelengkapan

vi
rumah tangga, penyimpanan dan pemeliharaan barang dan asset, administrasi
kepegawaian lingkup UPTD PPP Kuala Tungkal. Untuk melaksanakan tugasnya
Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana, program kegiatan dan anggaran UPTD PPP Kuala
Tungkal.
b. Pelaksanaan urusan administrasi persuratan, kearsipan, dokumentasi dan
perpustakaan.
c. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan.
d. Pengelolaan kepegawaian.
e. Pengelolaan keuangan dan barang milik daerah.
f. Pelaksaan urusan kerumahtanggaan UPTD PPP Kuala Tungkal.
g. Penyusunan Standar Operasional Prosedur UPTD PPP Kuala Tungkal.
h. Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja UPTD PPP Kuala
Tungkal.
i. Pelaksanaan penyusunan laporan UPTD PPP Kuala Tungkal.
j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.3. Seksi Kesyahbandaraan

Seksi kesyahbandaraan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi


Kesyahbandaraan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
UPTD PPP Kuala Tungkal dan merupakan jabatan eselon IV.a atau pengawas.
Seksi Kesyahbandaraan mempunyai tugas membantu Kepala UPTD PPP Kuala
Tungkal dalam rangka merencanakan, mengidentifikasi kebutuhan pelabuhan
perikanan, menerbitkan surat ijin laik kapal sesuai dengan kewenangan
provinsi,mendata lalu lintas hasil perikanan dipelabuhan dan pembinaan lalu lintas
kapal perikanan. Untuk melaksanakan tugas Seksi Kesyahbandaraan
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan program kegiatan yang berkaitan dengan kepelabuhan
bedasrkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.
c. Pengaturan kedatangan dan keberankatan kapal perikanan.

vi
d. Pelaksanaan pemeriksaan ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan
dan pemeriksaan teknis dan nautis kapal perikanan, alat penangkapan ikan
dan alat bantu penangkapan kapal perikanan.
e. Pelaksanaan pegaturan olah gerak dan lalu lintas kapal perikanan di
pelabuhan perikanan.
f. Pelaksanaan sosialisasi standar keamanan bagi nelayan.
g. Penghimpunan dan penyusunan data tangkapan dan data lalu lintas hasil
perikanan di pelabuhan.
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.4. Seksi Pelayanan Usaha Perikanan

Seksi Pelayanan Usaha Perikanan dipipin oleh seorang Kepala seksi


Pelayanan Usaha Perikanan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala UPTD PPP Kuala Tungkal. Seksi Pelayanan Usaha Perikanan mempunyai
tugas membantu Kepala UPTD PPP Kuala Tungkal dalam rangka merencanakan,
menginventarisasi dan melaksanakan kegiatan usaha perikanan pada Pelabuhan
Perikanan Pantai Kuala Tungkal, melaksanakan pelaporan administrasi
pengelolaan usaha perikanan di pelabuhan. Untuk melaksanakan tugasnya Seksi
Pelayanan Usaha Perikanan menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan pelaporan kegiatan usaha perikanan di pelabuhan
perikanan.
b. Pengelolaan usaha pengolahan ikan yang ada di pelabuhan perikanan.
c. Pelaksanaan pelayanan sandar dan tambat labuh kapal perikanan dan
bongkar muat.
d. Pelaksanaan pelayanan perbengkelan dan docking kapal.
e. Penyediaan air bersih dan es balok di pelabuhan perikanan.
f. Pelaksanaan pemasaran dan distribusi ikan.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

vi
C. Kegiatan Umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal

Kegiatan umum yang berada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala


Tungkal yaitu aktifitas pendaratan dan pembongkaran, pengolahan, distribusi dan
pemasaran, perbekalan.

3.1. Aktifitas Pendaratan dan Pembongkaran

Salah satu hal yang membedakan pelabuhan perikanan dengan pelabuhan-


pelabuhan lainnya adalah kekhususan komoditas yang didaratkan. Oleh karena itu
sarana dan prasarana yang disediakan disesuaikan dengan komoditi tersebut.
Tujuan kapal ikan melakukan kunjungan ke pelabuhan perikanan pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi tiga tujuan yaitu untuk melakukan pembongkaran hasil
tangkapan, melakukan pengisian bahan perbelakalan dan melakukan perbaikan
kapal (docking). Jasa pelabuhan perikanan untuk melayani pendaratan dan
pembongkaran ikan in diantaranya adalah penyediaan alat pengangkut ikan,
keranjang atau tempat ikan, buruh untuk membongkar ikan dll.

3.2. Aktifitas Pengolahan

Produk perikanan merupakan salah satu produk yang cepat mengalami


penurunan mutu (perisable) yang dapat berimplikasi pada menurunnya harga jual
produk tersebut. Penurunan mutu dapat diakibatkan karenan penanganan yang
salah selama di atas kapal (akibat trip yang lama, tidak diberi es, dll) maupun
penanganan ketika berada di pelabuhan perikanan. Oleh karena itu, maka
pelabuhan perikanan memberikan jasa pelayanan untuk dapat mempertahankan
mutu tersebut yang berupa fasilitas cool room, clod storage, dll. Selain untuk
tujuan mempertahankan mutu fasilitas-fasilitas diatas juga dapat digunakan untuk
menampung hasil tangkapan pada saat ikan melimpah sehingga ikan dapat
disimpan dalam waktu tertentu menungg membaiknya harga ikan di pasar atau
sebagai tempat transit yang akan dipasarkan ke tempat lain. Di samping itu,
pelabuhan perikanan menyediakan fasilitas kawasan industry yang
memungkinkan pihak swasta mengembangkan usaha pengolahan maupun usaha-
usaha yang berbasiskan perikanan lainnya.

vi
3.3. Aktifitas Distribusi dan Pemasaran

Secara makro, pelabuhan perikanan dapat berfungsi sebagai pembuka


akses bagi distribusi dan perdagangan komoditas perikanan dari suatu wilayah
tertentu. Peran ini semakin terlihat terutama pada daerah-daerah yang belum
berkembang yang dicirikan dengan kondisi infrastruktur transportasi yang minim.
Di samping itu, pelabuhan perikanan dapat menciptakan mekanisme pasar yang
memungkinkan semua pihak yaitu nelayan sebagai penjual ikan dan bakulsebagai
pembeli ikan mendapatkan harga yang layak. Mekanisme ini dimungkinkan
karena perdagangan ikan di pelabuhan dilakukan dengan menggunakan system
lelang. Pelayanan yang diberikan pelabuhan pada aktifitas distribusi dan
pemasaran ini diantaranya adalah penyediaan Tempat Pelelangan ikan, tempat
parker, dll.

3.4. Aktifitas Perbekalan

Aktifitas ekonomi yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan usaha


penangkapan ikan dan pengolahan hasil tangkapan adalah penyediaan kebutuhan
melaut terutama untuk usaha penangkapan yang telah menggunakan motor dan
berlangsung dalam kurun waktu yang relative lama. Hal ini berkaitan dengan
kelancaran operasi penangkapan ikan dan penanganan mutu ikan hasil tangkapan
baik selama operasi penangkapan, penanganan ikan di TPI, maupun saat
pendistribsiannya. Bahan-bahan yang biasanya disiapkan untuk kebutuhan melaut
diantaranya adalah Bahan Bakar Minyak, es, air tawar, bahan makanan dll. Untuk
melaksanakan penangkapan ikan dilaut nelayan membutuhkan beberapa logistic
yang merupakan keperluan untuk melaut diantaranya yaitu bahan bakar minyak
(BBM), es, gas dan air bersih.

vi
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

A. Bidang atau Unit Kerja

Pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Magang penulis ditempatkan pada


pengoperasian alat penangkapan togok. Mahasiswa mendapat bimbingan dari
Bapak Adi selaku pemilik alat penangkapan togok, beliau menjelaskan tentang
bagaimana cara pengoperasian togok dimulai dari persiapan alat penangkapan
baik kapal yang akan digunaan dan juga persiapan alat tangap dengan menjemur
terlebih dahulu, persedian ransum seperti bekal dan minyak BBM, menuju fising
ground, setting dan hauling, dan mendapatkan hasil tangkapan kemudian
dilakukan penyaringan untuk memisahkan udang rebon dan udang yang
berukuran besar dan ikan rucah. Disini mahasiswa ditempatkan sebagai pembantu
nelayan dalam pengoperasian alat penangkapan togok.
Togok merupakan alat tangkap statis yang bersifat menunggu dan
menjebak ikan dan udang yang masuk kedalam kantong togok dengan bantuan
arus. Tahap-tahap pengoperasian alat tangkap togok yang harus dilakukan
diantaranya adalah pemasangan alat tangkap di fishing grond yang telah ditentkan,
kemudian membiarkan waring berada di dasar perairan pasang, setelah surut
udang atapun ikan akan terkumpul maka akan dilakukan hauling dan
memindahkan hasil tangkapan ke perahu. Sehingga bidang kerja pada
Pengoperasian Alat Penangkapan Togok adalah melakukan seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan pengoperasian alat tangkap togok.
B. Pelaksanaan Magang
Materi yang digunakan pada praktek kerja magang ini adalah alat tangkap
togok di Pelabuhan Perikanan Pantai. Adapun alat yang digunakan yaitu kapal
berukuran 1 GT, jaring togok, alat tulis, pengaris, timbangan, laptop, handphone
sebagai alat dokumentasi.
Praktek kerja magang ini dilakukan selama dua bulan, dengan
mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan selama mengikuti kegiatan
pengoperasian alat tangkap togok. Adapun tahap kegiatan pengoperasian
penangkapan ikan dengan alat tangkap togok antara lain:

vi
1. Sebelum melakukan penangkapan ikan kita harus mempersiapkan bahan
ransum yang akan digunakan selama melaut terdiri dari bahan bakar
minyak 2 liter minyak BBM solar, kue, rokok dan air minum.

Gambar 1. Persiapan ransum


2. Selain mempersiapkan bahan ransum kita juga harus mempersiapkan
kapal yang akan digunakan dengan melakukan kegiatan perawatan kapal
dan juga persiapan jaring yang akan digunakan dengan penjemuran jaring
terlebih dahulu.
3. Setelah itu menyiapkan alat tangkap togok yang akan digunakan dengan
cara menyusun jaring togok dengan rapi diatas kapal agar mudah dalam
pemasangan alat tangkap.
4. Menuju ke lokasi penangkapan (fishing ground) yang berada di perairan
dengan waktu ± 15 menit Sampai dilokasi dilakukan penurunan jaring
togok (setting).

Gambar 2. Menuju Fishing ground


5. Setelah dilakukan penurunan jaring togok satu persatu, tahap selanjutnya
immersing (lama perendaman) dengan waktu 4 jam.
6. Setelah dilakukan perendaman kemudian dilakukan penarikan jaring togok
dengan alat bantu pantul (penarik jaring) dengan cara kerja, alat pantul
tersebut dimasukkan ke dalam air untuk menarik jaring ke atas perairan.

vi
Gambar 3. Pengambilan hasil tangkapan
7. Kemudian hasil tangkapan seperti udang ataupun ikan yang masuk ke
jaring akan diringi ke jaring yang paling ujung agar mudah pengambilan
ikan dalam jaring yang akan diletakkan dalam kapal.
8. Setelah ikan terkumpul, akan dilalukan pemisahan ikan dan udang dengan
bantuan saringan sehingga terpisahlah udang popay dengan udang yang
berukuran besar serta ikan rucah.

Gambar 4. Penyaringan hasil tangkapan


9. Semua hasil tangkapan telah dipisahkan, kemudian nelayan pulang ke
rumah untuk memisahkan hasil tangkapan sesuai dengan jenis udang,
sebagian nelayan yang mendapatkan hasil tangkapan ikan rucah dibuang
atau jika ikan rucah yang didapatkan banyak maka akan dijual ke
pengolahan ikan kering yang dapat dijadikan sebagai pakan ikan lele.

Selain mengikuti kegiatan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap


togok penulis juga mengikuti kegiatan yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai
(PPP) antara lain:

1. Mengikuti kegiatan sosialisasi yang diadakan di PPP, seperti sosialisasi


Penerapan Jaminan Mutu dan keamanan Hasil Perikanan. Sosialisasi K5
(Kebersihan, Ketertiban, Keamanan, Keindahan dan Keselamatan Kerja).

vi
Sosialisasi Standar Keselamatan dan Keamanan Bagi Nelayan dan Kapal
Penangkapan Ikan. Megikuti kegiatan penyaluran sembako kepada panti
asuhan, pesantren dan panti asuhan.

Gambar 5. Kegiatan sosialisasi


2. Mengikuti kegiatan pengolahan ikan bilis, di mulai dari pembelian ikan di
TPI sebanyak ±10 Kg, kemudian ikan tersebut di belah punggung dan
dibersihkan sisik-nya, setelah itu dibersihkan menggunakan air yang
mengalir, ikan yang telah bersih tersebut dijemur di pagi hari. Apabila
cuaca panas maka ikan tersebut bisa langsung kering, dan besok pagi-nya
bisa langsung dijual ke tempat penampungan ikan bilis yang kering.

Gambar 6. Pengolahan ikan bilis


3. Mengikuti kegiatan pengolahan ikan kering, ikan ini berasal dari ikan
rucah hasil tangkapan nelayan, kemudian ikan rucah tersebut di bawak ke
tempat pengolahan ikan kering, di berikan garam, ±1 ton ikan rucah maka
garam yang diberikan sebanyak 5 karung, satu karung 40 kg garam. Ikan
yang telah diberikan garam akan dibiarkan semalaman didalam bak
penampungan ikan. Dipagi hari ikan tersebut dilakukan penjemuran
selama sehari, ikan yang telah kering akan dilakukan pengemasan
dimasukkan kedalam karung dan dijual ke Kumpeh, Tangkit.

vi
Gambar 7. Pengolahan ikan kering
4. Mengikuti kegiatan pengisian bahan bakar minyak untuk perbekalan kapal
dalam melakukan operasi penangkapan ikan baik didalam perairan sekitar
Pelabuhan ataupun yang melakukan penangkapan ikan di laut lepas dalam
trip penangkapan selama 10-15 hari.

Gambar 8. SPBN
5. Mengikuti kegiatan pelelangan ikan di TPI, para nelayan yang menangkap
ikan 1× trip dalam sehari, pulang ke fishing base pada jam 17.00 WIB di
TPI. Hasil tangkapan yang didapatkan nelayan akan dikumpulkan dan
akan dipisahkan sesuai jenis dan ukuran ikan, kemudian para pedang ikan
akan membeli ikan tersebut kepada tengkulak.

Gambar 9. Pensortiran ikan

vi
C. Permasalahan yang Dihadapi

Selama menjalani praktik kerja magang ada hal yang menjadi


permasalahan yang penulis temukan, namun permasalahan tersebut menjadi
pembelajaran dan pengalaman baru yang bisa dipelajari dan menjadi pengalaman.
Permasalahan tersebut antara lain:
1. Penulis kurang ahli dalam berenang sehinga nelayan tidak bisa
mengizinkan praktikan untuk memasang alat tangkap togok di laut lepas.
Sehingga hanya bisa melihat pemasangan alat tangkap dari kapal saja dan
hanya melakukan pengangkatan jaring dan penyaringan hasil tangkapan
udang.
2. Pengetahuan mengenai pengoperasian alat tangkap yang terbatas, karena
belum memahami betul bagaimana system pengoperasian alat tangkap
tersebut, sehingga penulis selalu bertanya apabila ada hal-hal yang belum
diketahui.
3. Selalu berubahnya jam pengoperasian alat tangkap yang terkadang pada
tengah malam, sehingga penulis tidak diizinkan mengikuti kegiatan
magang tersebut dikarenakan pasang dan gelombang laut tidak bisa
diperkirakan serta tidak adanya jaminan keselamatan.
4. Musim penangkapan togok pada bulan November (sebelas) tidak
melakukan kegitan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap togok
sehingga praktikan tidak bisa mengikuti kegiatan magang mengenai
pengoperasian alat tangkap togok karena pada bulan November arus laut
mati (tidak ada).
5. Pada saat pengoperasian alat tangkap togok banyaknya sampah yang
masuk kedalam jaring togok, sehingga pengecekan alat tangkap harus 10
menit sekali, jika tidak dilakukan pengecekan membuat tiang togok bisa
roboh terbawa arus air.
D. Solusi yang Ditawarkan

Permasalahan diatas yang didapatkan selama mengikuti kegiatan magang,


maka dari permasalahan tersebut terdapat solusi untuk mengatasi permasalahan,
antara lain:

vi
a. Pada saat mengikuti kegiatan pengoperasian alat togok penulis memakai
pelampung untuk menjaga keselamatan dari praktikan apabila terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan dan praktikan didampingi oleh salah satu perwakilan dari
pelabuhan.
b. Banyaknya nelayan togok di pelabuhan maka penulis bisa bertanya-tanya
kepada nelayan tersebut sehingga jika ada yang tidak dipahami atau yang tidak
diketahui penulis sehingga penulis menjadi mudah dipahami dan dipelajari
oleh praktikan.
c. Perubahan jam pengoperasian alat tangkap togok, maka praktikan hanya
diperbolehkan mengikuti kegiatan penangkapan udang pada jam 05.30 WIB
sampai jam 10.00 WIB.
d. Musim penangkapan togok hanya pada bulan Febuari sampai Oktober,
sedangkan pada bulan November sampai bulan Januari tidak ada aktifitas
penangkapan sehingga praktikan hanya bisa mengikuti kegiatan magang pada
bulan Oktober saja, dan pada bulan November praktikan hanya mengikuti
kegiatan yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP).

vi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Selama kurang lebih 2 bulan mahasiswa melakukan kegiatan magang di


Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala Tungkal, mahasiswa dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan magang ini sangat berguna dimana:
1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki karena sesuai
dengan kemampuan yang mahasiswa miliki dibidang Pemamfaatan
Sumberaya Perikanan, yang didapat selama kegiatan perkuliahan dengan
bidang kerja yang dijalani.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai apa saja yang harus dilakukan
ketika akan melakukan pengoperasian alat penangkapan togok.
3. Mahasiswa dapat megetahui bagaimana kondisi penangkapan ikan secara
langsung terutama di lingkungan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kuala
Tungkal.
4. Mahasiswa menyadari kekurangan yang dimiliki selama pelaksanaan
magang, sehingga dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dipersiapkan ketika kelak ingin menjadi seorang nelayan yang modern,
ataupun dapat menciptakan suatu alat tangkap yang modern dalam
menagkpan udang yang lebih efektif sehingga nelayan dapat terus
menangkap ikan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan tetapi hasil
tangkapan tetap maksimal.
5. Mahasiswa menyadari masih banyak ilmu yang harus terus dipelajari
untuk menambah wawasan dalam penangkapan ikan.
Dan kesimpulan yang didapat dalam pengoperasian alat penangkapan
togok yang telah dilakukan, mahasiswa mendapatkan ilmu bahwasannya alat
penangkapan togok adalah alat tangkap yang pasif, alat tangkap yang ramah
lingkungan, hasil pendapatan penggunaan alat tangkap togok ini sangat
menguntungkan bagi nelayan karena biaya ransum yang tidak terlalu mahal dan
hasil tangkapan-pun sangat tinggi harganya. Lama melakukan penangkapan tidak
terlalu lama, sehingga sepulang menangkap ikan nelayan bisa beristirahat.

vi
B. Saran

Saran yang dapat diberikan mahasiswa sesuai dengan pengalaman yang


telah diterima ialah mahasiswa menyarankan:
1. Bagai mahasiswa yang selanjutnya akan melaksanakan Magang
1. Mahasiswa diharapkan mengikuti alur kegiatan penangkapan
dengan baik.
2. Mahasiswa sebaiknya dapat mengikuti alur kegiatan alat
penangkapan togok yang baik dari tahap persiapan bahan ransum,
persiapan kapal dan jaring.
3. Terus mengali ilmu pengetahuan yang sesuai jurusan kuliah supaya
nantinya pada saat melakukan pekerjaan sudah mengetahui.
2. Bagi Fakultas Peternakan Universitas Jambi
1. Memastikan waktu dan tanggal yang tepat dari tahap persetujuan
kegiatan magang sampai waktu siding magang.
2. Memiliki rekomendasi perusahaan/instansi yang sebaiknya dipilih
mahasiswa untuk melakukan kegiatan magang.
3. Terus menjaga hubungan baik dengan perusahaan/instansi tempat
mahasiswa melakukan kegiatan magang.
3. Bagi Instansi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
1. Penulis berharap agar instansi ini lebih banyak memberikan
kegiatan bagi mahasiswa.
2. Bisa terus menjalani hubungan baik dan bisa memberikan
kesempatan bagai mahasiswa untuk bekerja di kantor Pelabuhan
setelah menyelesaikan masa studi S1

vi
DAFTAR PUSTAKA

Berlianti, F., Yusfiandayani, R., Sondita, M.F., Murdiyanto, B., 2016. Status
Teknologi Penangkapan Togo Di Sungai Dan Tambak Dalam Perspektif
Perikanan Bertanggung Jawab Di Desa Cemara Labat. Jurnal Teknologi
Perikan Dan Kelautan. 7, 85-98. https://doi.org/10.24319/jtpk.7.85-98
Erdianto, 2004. Perkembangan Kelembagaan Dari Negeri dan Marga Menjadi
Desa Di Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi. Jurnal Ilmu Hukum. 2,55.

vi
DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN SURAT
a. Surat Permohonan Izin Magang

vi
b. Surat Penerimaan Magang

vi
c. Surat Telah Menyelesaikan Magang
d. Surat Sertifikat

B. LEMBAR KEGIATAN DAN PENILAIAN


a. Log Harian Magang

KEHADIRAN
No Hari Tanggal Jam Pengesahan Keterangan
Masuk Pulang
Minggu Pertama
1 1. Senin, 4 Oktober 2021 9.00 16.00 BeKedatangan ke UPTD
PPP Kuala Tungkal
2 2. SSelasa, 5 Oktober 2021 9.00 16.00 Bersih-bersih tempat
tinggal
3 3. RRabu, 6 Oktober 2021 9.00 16.00 Pengenalan dan
pengarahan tata tertib
dikantor dan lingkungan
tempat tinggal
4 4. KKamis, 7 Oktober 2021 9.00 16.00 Membuat jadwal
kegiatan di UPTD PPP
5 5. JJJumat, 8 Oktober 2021 - - Piket di kantor
6 6. S Sabtu, 9 Oktober 2021 - - Olaraga Badminton
7 7. Minggu, 10 Oktober 2021 - - Libur
Minggu Kedua
1 1. S Senin, 11 Oktober 2021 9.00 16.00 Jadwal piket di kantor
16.00 17.00 Mengikuti kegiatan
pendaratan ikan
2 2. S Selasa, 12 Oktober 2021 9.00 12.00 Mengunjungi
pengolahan terasi
3 3. R Rabu, 13 Oktober 2021 7.30 11.00 Melihat hasil tangkapan
togok di Kampung
Nelayan
4 4. K Kamis, 14 Oktober 2021 9.00 12.00 Mengunjungi
pengolahan ikan kering
5 5. J Jumat, 15 Oktober 2021 - - Libur bersama
6 6. S Sabtu, 16 Oktober 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
7 7. Minggu, 17 Oktober 2021 - - Libur
Minggu Ketiga
1 1. S Senin, 18 Oktober 2021 9.00 12.00 Sosialisasi Penerapan

vi
Jaminan Mutu dan
keamanan Hasil
Perikanan
2 2. S Selasa, 19 Oktober 2021 - - Libur nasional
3 3. R Rabu, 20 Oktober 2021 11.00 13.00 Menghadiri acara ramah
tamah
4 4. KKamis, 21 Oktober 2021 9.00 12.00 Kegiatan sosialisasi K5
(Kebersihan, Ketertiban,
Keamanan, Keindahan
dan Keselamatan Kerja)
5 5. JJJumat, 22 Oktober 2021 08.00 11.00 Kegiatan sosialisasi
Standar Keselamatan
dan Keamanan Bagi
Nelayan dan Kapal
Penangkapan Ikan
6 6. S Sabtu, 23 Oktober 2021 06.00 11.00 Melakukan
pengoperasian alat
tangkap togok
7 7. Minggu, 24 Oktober 16.00 17.00 Olaraga Badminton
Minggu keempat
1 1. S Senin, 25 Oktober 2021 9.00 16.00 Piket di kantor
2 2. S Selasa, 26 Oktober 2021 - - Di mess mengerjakan
laporan magang
3 3. RRabu, 27 Oktober 2021 11.00 15.00 Mengikuti kegiatan
pengisian perbekalan
kapal minyak solar
4 4. Kamis, 28 Oktober 2021 17.00 18.00 Berkunjung ke Tempat
Pendaratan Ikan
5 5. Jumat, 29 Oktober 2021 - - Libur bersama nelayan
6 6. Sabtu, 30 Oktober 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
7 7. Minggu, 31 Oktober 2021 16.00 17.00 Olaraga Badminton
Minggu Kelima
1 1. Senin, 1 November 2021 9.00 16.00 Piket di kantor
2 2. Selasa, 2 November 2021 - - Di mess mengerjakan
laporan magang
3 3. Rabu, 3 November 2021 09.00 12.00 Mengelilingi PPP Kuala
Tungkal dimulai dari
dermaga pendaratan
ikan sambil melakukan
sesi dokumentasi.
4 4. Kamis, 4 November 2021 16.00 18.00 Berkunjung ke Tempat
Pendaratan Ikan
5 5. Jumat, 5 November 2021 - - Libur bersama

vi
6 6. Sabtu, 6 November 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
7 7. Minggu, 7 November 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
Minggu Keenam
1 1. Senin, 8 November 2021 9.00 16.00 Piket di kantor
2 2. Selasa, 9 November 2021 Mengikuti kegiatan
pembuatan es balok
3 3. Rabu, 10 November 2021 19.00 22.00 Pembuatan ikan bilis
22.00 23.00 Pembongkaran es balok
4 4. Kamis, 11 November 2021 09.00 12.00 Ke kantor
5 5. Jumat, 12 November 2021 - - Libur bersama
6 6. Sabtu, 13 November 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
7 7. Minggu, 14 November 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
Minggu Ketujuh
1 1. Senin, 15 November 2021 9.00 16.00 Piket di kantor
2 2. Selasa, 16 November 2021 17.00 18.00 Mengikuti kegiatan
pengisian perbekalan
kapal minyak solar
3 3. Rabu, 17 November 2021 13.00 15.00 Mengikuti kegiatan
pengolahan kering.
15.00 17.00 Mengunjungi SPBN
4 4. Kamis, 18 November 2021 10.00 12.00 Mengikuti kegiata
penyaluran sembako
kepada panti asuhan,
pesantren dan para
nelayan.
13.00 15.00 Mengikuti kegiatan
pengisian BBM kapal
5 5. Jumat, 19 November 2021 - - Libur bersama
6 6. Sabtu, 20 November 2021 16.00 17.00 Olaraga badminton
7 7. Minggu, 21 November 2021 16.00 17.00 Mengunjungi SPBN
Mingguke delapan
1 1. Senin, 22 November 2021 07.00 08.00 Mengikuti kgiatan
pengolahan ikan bilis
kering
9.00 12.00 Piket di kantor
13.00 15.00 Mengikuti kegiatan
pengisian BBM kapal
15.00 17.00 Mengunjungi
pendaratan ikan
2 2. Selasa, 23 November 2021 09.00 10.00 Mengunjungi TPI
18.00 19.00 Mengikuti kegiatan

vi
pelelangan ikan
3 3. Rabu, 24 November 2021 13.00 16.00 Penyerahan kenang-
kenangan kepada UPTD
PPP
4 4. Kamis, 25 November 2021 - - Mengadakan malam
perpisahan kepada
warga setempat.
5 5. Jumat, 26 November 2021 9.00 12.00 Perpisahan dan pamit
dengan pegawai di
pelapuhan
6 6. Sabtu, 27 November 2021 9.00 14.00 Perpisahan dan pamit di
lingkungan pelabuhan
7 7. Minggu, 28 November 2021 8.00 - Berangkat pulang ke
Jambi

b. Daftar hadir

vi
vi
vi
c. Lembar Penilaian Magang

C. LAMPIRAN

vi
vi
vi

Anda mungkin juga menyukai