Disusun oleh :
FASABILLAH EFANDRA RAMADHAN
NIS: N.400.1.21.010
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
Pembimbing Ketua Kompetensi Keahlian
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)
ini. Penulisan Laporan PKL ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapang (PKL) pada Program
Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Khaerudin HS, S.Pi, M.Si selaku Kepala SUPM Negeri Tegal.
2. Haris Sumarno, S.Pi selaku Waka I Bidang Pengajaran sekaligus pembimbing
laporan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat................................................................................2
1.2.1 Tujuan........................................................................................2
1.2.2 Manfaat.......................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat..................................................................................3
1.3.1 Waktu...........................................................................................3
1.3.2 Tempat..........................................................................................3
1.4 Metode Pengumpulan Data....................................................................4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Sejarah Pelabuhan..................................................................................5
2.2 Srtuktur Organisasi.................................................................................5
2.3 Visi dan Misi..........................................................................................7
2.4 Landasan Hukum Pengelolaan...............................................................7
2.5 Letak Geografis......................................................................................8
2.6 Klasifiksi Pelabuhan Perikanan..............................................................8
2.7 Fasilitas Pelabuhan Perikanan................................................................8
2.8 Tata Cara Pelayanan Keluar Masuk Kapal.............................................9
2.9 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan..............................................10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil........................................................................................................13
3.2 Pembahasan............................................................................................14
3.2.1 Proses Pendaratan Hasil Tangkap................................................14
3.2.2 Proses Pelaksanaan Lelang..........................................................15
iv
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan................................................................................................16
4.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17
LAMPIRAN...................................................................................................18
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Jadwal Pelaksanaan PKL.........................................................................................3
Hasil Tangkap..........................................................................................................13
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Denah Lokasi Pelaksanan PKL.............................................................................3
Struktur Organisasi................................................................................................5
PPN Kejawanan Cirebon.......................................................................................8
Pembongkaran Ikan...............................................................................................14
Pendataan Surat Izin Bongkar...............................................................................15
Penimbangan Hasil Tangkapan.............................................................................15
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lay out PPN Kejawanan Cirebon..............................................................................18
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)...........................................................................19
Proses Pembongkaran Ikan........................................................................................21
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Adapun Tujuan dari PKL Pelabuhan Perikanan Nusantara
Kejawanan (PPNK) Cirebon adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses bongkar muat kapal di PPN Kejawanan.
2. Mengetahui proses prosedur perizinan pada kapal di PPN
Kejawanan.
1.2.2 Manfaat
A. Bagi Siswa :
1. Siswa dapat meningkatkan dan memantapkan sikap
professional untuk masuk ke lapangan pekerjaan yang
sebenarnya.
2. Sebagai acuan untuk bekerja nantinya.
B. Bagi Sekolah Usaha Menengah Perikanan (SUPM):
1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah di tetapkan.
2. Merupakan saran komunikasi langsung antara pihak sekolah
dengan perusahaan.
3. Sebagai media kerja sama antara lingkungan kerja dan
kampus
4. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah di tetapkan.
5. Merupakan saran komunikasi langsung antara pihak sekolah
dengan perusahaan.
C. Bagi Perusahaan (PPNK):
1. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk lebih
meningkatkan kualitas perusahaan serta ikut memajukan
pembangunan dalam bidang pendidikan.
2. Membantu menyelesaikan pekerjaan pegawai.
2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.3.1 Waktu
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang semester V pada tahun 2023 ini
dimulai dari tanggal 4 September 2023 sampai dengan 3 November
2023 (2 bulan). Jadwal waktu kerja Selama Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan PKL
1.3.2 Tempat
Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan PPN Kejawanan terletak di
Kelurahan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon, tepatnya pada posisi 06-44"-
14" LS/1080-34-53" BT, dan telah dilengkapi dengan berbagai sarana
seperti sarana pokok, sarana fungsional dan sarana tambahan/penunjang.
3
1.4 Metode Pengumpulan Data
Pelaksanaan PKL ini dilakukan pengumpulan data dengan cara
wawancara dan observasi secara langsung. Wawancara dilakukan kepada
staff dan ketua tim yang ada dimasing-masing bagian. Sedangkan observasi
secara langsung dilakukan dengan cara mengikuti dan mengamati kegiatan,
serta terjun langsung untuk mencoba melakukan kegiatan yang ada.
4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
5
Berikut ini adalah Tugas dari masing – masing jabatan di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Kejawanan ( PPNK).
A. Tugas Dari Kepala PPN Kejawanan
Kepala Pelabuhan mempunyai beberapa tugas pokok. Yaitu
mengevaluasi penyusunan rencana program dan anggaran,
pemantauan, dan evaluasi pelabuhan perikanan; pelaksanaan
pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan keberadaan kapal
perikanan di Pelabuhan Perikanan; pelaksanaan pelayanan
penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal Perikanan, pelaksanaan pemeriksaan Log
Book, pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar, pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan,
dan pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar. Tugas pokok
Kepala Pelabuhan juga termasuk dalam pelaksanaan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan,
dan pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana,
pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian,
pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta
pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan.
B. Tugas Dari Kepala Sub Tata Usaha PPN Kejawanan
Subbagian Tata Usaha mempunyai beberapa tugas pokok.
Yaitu mengkoordinir pelaksanaan penyusunan rencana dan
pelaksanaan program dan anggaran, hukum, organisasi,
ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan dan umum,
pelaksanaan pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan,
ketertiban, keindahan, dan keselamatan kerja), rumah tangga dan
Barang Milik Negara, pelayanan masyarakat perikanan,
pemantauan, dannevaluasi, serta pelaporan.
6
2.3 Visi dan Misi
Visi
Misi
7
2.5 Letak Geografis
8
teritorial, Zona Ekonomi Eklusif Indonesia.
3. Pelabuhan Perikanan Pantai
Pelabuhan perikanan nusantara juga dapat disingkat PPP, adalah
pelabuhan perikanan kelas C, yang skala layanannya sekurang-
kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan diwilayah perairan
pedalaman, kepulauan, laut teritorial, Zona Ekonomi Eklusif
Pelabuhan Perikanan Samudera.
2.7 Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Fasilitas perikanan menurut keputusan menteri No. 10 tahun 2004
adalah sarana dan prasarana yang tersedia di pelabuhan perikanan untuk
mendukung operasional pelabuhan. Di dalam pelaksanaan fungsi dan
peranannya, pelabuhan perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Kapasitas dan jenis fasilitas-fasilitas atau sarana yang ada umumnya akan
menentukan skala atau tipe dari suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula
dengan sekala usaha perikanannya ( Lubis, 2006).
Adapun fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan dan pangkalan
pendaratan ikan antara lain :
1. Fasilitas pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar utama yang diperlukan
dalam kegiatan di suatu pelabuhan. Fasilitas ini berfungsi untuk
menjamin keamanan dan kelancaran kapal baik sewaktu berlayar keluar
masuk pelabuhan maupun sewaktu berlabuh di pelabuhan. Fasilitas
pokok tersebut antara lain :
a. Dermaga
b. Kolam pelabuhan
c. Alat navigasi
d. Pemecah gelombang
2. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung
meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan
kenyaman an melakukan aktifitas pelabuhan. Fasilitas penunjang yaitu:
9
a. Fasilitas kesejahteraan : MCK, poliklinik, mess, kantin
dan musholah.
b. Fasilitas administrasi : kantor pengelola pelabuhan,
ruang oprator.
2.8 Tata Cara Pelayanan Keluar Masuk Kapal
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 3/Permen-Kp/2013 Tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan
Perikanan diuraikan sebagai berikut :
a. Tata Cara Pelayanan Kapal Masuk
1. Dalam waktu paling lama 1x24 jam sebelum kapal tiba pihak
kapal menyampaikan pemberitahuan kepada pelabuhan atau
instansi yang terkait.
2. 3 sampai 6 jam sebelum kapal tiba, kapal melaporkan
kedatangan kepada pelabuhan atau instansi yang terkait.
3. Setelah pihak pelabuhan atau instansi yang terkait menyetujui,
maka ditetapkan pelayanan tambat dan pemanduan.
4. Dalam waktu paling lama ½ jam syahbandar menerbitkan surat
Pengawasan Olah Gerak, Surat Kerja pelaksanaan pemanduan
dan penambatan dengan persetujuan pihak pelabuhan. Jika
instansi yang terkait tidak memberi persetujuan maka proses
pelayanan tidak dapat di lanjutkan.
b. Tata Cara Pelayanan Kapal Keluar
1. Sebelum keberangkatan, kapal melaporkan 1x24 jam sebelum
kapal berangkat yang diterbitkan oleh pelabuhan.
2. Syahbandar di pelabuhan perikanan setelah menerimah
pemberitahuan rencana keberangkatan melakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen kapal perikanan.
3. Setelah syahbandar menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar
maka pihak pelabuhan menetapkan waktu pelayanan pemandu
dan penundaan kapal. Jika permintaan tersebut tidak disetujui,
maka pelayanan kapal tidak dapat dilanjutkan.
10
2.9 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan
Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan Secara umum, pelayanan
pelabuhan perikanan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kategori, yakni
pertama pelayanan yang bersifat langsung pada nelayan pengusaha perikanan
untuk menyediakan barang/jasa yang didalam pelabuhan perikanan, dalam
hal ini menggunakan metodologi yang bersifat masa supaya pengguna
pelabuhan perikanan lebih mampu memajukan usahanya dengan
menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia di pelabuhan perikanan.
Pelayanan dermaga bongkar diserahkan agar areal lahan di sekitar lokasi
tambat labuh disediakan tempat untuk penjemuran jaring, pengukuran tali dan
sebagainya. Beberapa gedung disediakan untuk menjurai jaring, perbaikan
kecil dan tempat penyimpanan alat tangkap dan suku cabang. Pelayanan
terhadap kebutuhan perbekalan berupa bahan pokok yang disuplay untuk
kapal adalah bahan makanan, air tawar dapat disuplay di dermaga bongkar
maka pelayanan suplay BBM dan es mungkin memerlukan dermaga terpisah
untuk mencegah pencemaran akibat tumpahan minyak, mencegah 16
kontaminasi es waktu pengangkutan atau menghindari lalu lintas truk dan
kapal bargas berlebihan melalui pelabuhan. Bahan-bahan air dapat disalurkan
melalui pipa dan tangki penyimpanan, sedangkan untuk es perlu disediakan
mesin penghancur es,(Lubis, E, 2006). Selanjutnya dikatakan pula bahwa
kapal yang melakukan bongkar muat hasil tangkapan perikanan mendapatkan
pelayanan sebagai berikut:
1. Penyediaan tenaga dan sarana bongkar muat oleh perum.
2. Pengawasan barang-barang pabean oleh kantor bea cukai.
3. Pembinaan mutu hasil perikanan oleh dinas perikanan.
4. Pengecekan penggunaan alat tangkap ikan dan hasil tangkapan oleh
UPT pelabuhan perikanan.
Pelayanan yang baik di suatu Pelabuhan Perikanan merupakan suatu hal
yang mutlak dan harus diusahakan karena pelayanan merupakan salah satu
kegiatan yang menentukan keberhasilan pengembangan dan pembangunan
Pelabuhan. Pelayan yang diberikan oleh pihak Pelabuhan atau pihak
11
Pengelola Fasilitas akan memberikan dampak terhadap kelangsungan sosial
dan ekonomi (usaha) masyarakat nelayan. Dengan semakin baiknya
Pelayanan yang diberikan maka peluang terjaminnya kehidupan dan usaha
nelayan akan semakin besar (Yulia, 2005). Selanjutnya petugas dermaga
menentukan tempat pembongkaran ikan dan segera melakukan kegiatan dan
petugas mencatat waktu bongkar untuk menghitung biaya tambat. Setelah
menyelesaikan kegiatan bongkar, nahkoda kapal diwajibkan untuk
memindahkan kapal ke tempat labuh kapal. Apabila 17 dibutuhkan keranjang
untuk bongkar dapat diajukan kepada petugas. Barangbarang yang tidak
berkaitan dengan usaha perikanan/penangkapan ikan, tidak dibenarkan untuk
dibongkar di pelabuhan perikanan, kecuali dalam keadaan yang sangat khusus
dan harus mendapat ijin dari kepala pelabuhan berdasarkan rekomendasi dari
bea cukai dan syahbandar. Pada waktu terjadi perubahan posisi tambat
menjadi labuh, harus melapor kepada petugas, kapal-kapal yang melakukan
kegiatan tambat/labuh harus selalu dalam keadaan siap olah gerak serta
dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memindahkan kapal tanpa seizin petugas di dermaga.
2. Menempatkan/menumpuk barang maupun peralatan kapal diatas
dermaga.
3. Melakukan kegiatan perbaikan kapal di dermaga.
4. Membuang sampah, minyak pelumas maupun barang-barang limbah
ke dermaga atau kolam pelabuhan.
5. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan gangguan
keamanan ketertiban.
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3 Kembung 101.915
4 Cumi-Cumi 28.715
5 Tongkol 188.093
6 Tembang 134.171
7 Layang 297.015
8 Tenggiri 8.890
9 Golok-Golok 1.905
10 Tuna 188.093
Total 963.040
13
3.2 Pembahasan
14
3.2.2 Proses Pelaksanaan Lelang
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Kerja Praktik adalah suatu proses pembelajaran dengan cara mengenal langsung
ruang lingkup dunia pekerjaan yang sesungguhnya, melalui praktik kerja lapang
mendapat kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan teori/konsep dalam
dunia pekerjaan secara nyata. Praktik Kerja Lapang ini dilakukan selama 2 (Dua)
bulan terhitung mulai tanggal 4 September 2023 s/d 3 November 2023.
2. Jenis pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktik adalah menerima surat masuk,
mendi sposisikan surat masuk, mencatat dalam agenda surat masuk, memberi
nomor surat, Cap Buku Kesehatan Kapal dan Crew List, mengar sip surat masuk
dan surat keluar.
3. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan
perlindungan lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran;
4. Pekerjaan khusus yang dilakukan penulis adalah membantu memproses surat
masuk hingga pendistribusian surat masuk. Data-data yang diperlukan selama
Praktik Kerja Lapang Di Kantor PPN Kejawanan adalah surat yang masuk pada
bagian loket pelayanan, lembar disposisi, buku agenda surat masuk dan agenda
kode penyimpanan sehingga menghasilkan Lembar disposisi.
4.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/13331/10009
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/download/15998/11860/
https://scholar.google.co.id/citations?user=5Z7TvxYAAAAJ&hl=en
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3677-Full_Text.pdf
17
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lay Out PPN Kejawanan Cirebon
18
Lampiran 2
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
19
20
Lampiran 3
Proses Pembongkaran Ikan
1. Pendaratan Ikan
21
3. Pengangkutan Ikan Dengan Gerobak
22