Anda di halaman 1dari 30

PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN

NUSANTARA KEJAWANAN CIREBON

LAPORAN PRAKTIK KERJA


LAPANG SEMESTER V

Disusun oleh :
FASABILLAH EFANDRA RAMADHAN
NIS: N.400.1.21.010

NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN


PERIKANAN BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN
PERIKANAN SEKOLAH USAHA PERIKANAN
MENENGAH TEGAL 2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Siswa : FASABILLAH EFANDRA RAMADHAN


NIS : N.400.1.21.010
Kompetensi Keahlian : Nautika Kapal Penangkapan Ikan
Judul Laporan : PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA KEJAWANAN CIREBON

Laporan ini sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan Praktik Kerja Lapang


semester V Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI)
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal.

Menyetujui:
Pembimbing Ketua Kompetensi Keahlian

Haris Sumarno, S.Pi Fajar Hermawan, S.St.Pi, M.Tr.Pi


NIP. 19810222 200604 1 003 NIP. 19880608 201012 1 003

Mengetahui :

Kepala SUPM Tegal Waka Bidang Pengajaran

Khaerudin HS, S.Pi, M.Si Haris Sumarno, S.Pi


NIP. 19700329 200212 1 001 NIP. 19810222 200604 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)
ini. Penulisan Laporan PKL ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapang (PKL) pada Program
Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Khaerudin HS, S.Pi, M.Si selaku Kepala SUPM Negeri Tegal.
2. Haris Sumarno, S.Pi selaku Waka I Bidang Pengajaran sekaligus pembimbing
laporan

3. Fajar Hermawan, S.St.Pi, M.Tr.Pi selaku Ketua Program Keahlihan NKPI


4. Sarwono A.Pi selaku Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan
Cirebon
5. Novirman Robi Putra, S.St.Pi Selaku Pembimbing di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Kejawanan Cirebon
6. Staf dan Karyawan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon yang
telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Keria Lapang (PKL)
7. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan
motivasi dan do'a
Serta membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan PKL ini
membawa manfaat.

Cirebon , November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat................................................................................2
1.2.1 Tujuan........................................................................................2
1.2.2 Manfaat.......................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat..................................................................................3
1.3.1 Waktu...........................................................................................3
1.3.2 Tempat..........................................................................................3
1.4 Metode Pengumpulan Data....................................................................4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Sejarah Pelabuhan..................................................................................5
2.2 Srtuktur Organisasi.................................................................................5
2.3 Visi dan Misi..........................................................................................7
2.4 Landasan Hukum Pengelolaan...............................................................7
2.5 Letak Geografis......................................................................................8
2.6 Klasifiksi Pelabuhan Perikanan..............................................................8
2.7 Fasilitas Pelabuhan Perikanan................................................................8
2.8 Tata Cara Pelayanan Keluar Masuk Kapal.............................................9
2.9 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan..............................................10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil........................................................................................................13
3.2 Pembahasan............................................................................................14
3.2.1 Proses Pendaratan Hasil Tangkap................................................14
3.2.2 Proses Pelaksanaan Lelang..........................................................15

iv
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan................................................................................................16
4.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17
LAMPIRAN...................................................................................................18

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Jadwal Pelaksanaan PKL.........................................................................................3
Hasil Tangkap..........................................................................................................13

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Denah Lokasi Pelaksanan PKL.............................................................................3
Struktur Organisasi................................................................................................5
PPN Kejawanan Cirebon.......................................................................................8
Pembongkaran Ikan...............................................................................................14
Pendataan Surat Izin Bongkar...............................................................................15
Penimbangan Hasil Tangkapan.............................................................................15

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lay out PPN Kejawanan Cirebon..............................................................................18
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)...........................................................................19
Proses Pembongkaran Ikan........................................................................................21

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan perikanan merupakan jembatan bagi terlaksananya segala


aktifitas pendaratan, perdagangan dan pendistribusian produksi ke daerah
konsumen untuk itu diperlukan pengelolaan yang efektif dan efisien.
Pembangunan pelabuhan perikanan sampai saat ini masih dirasa sebagai hal
yang sangat sulit, karena dihadapkan pada permasalahan yang senantiasa
memberikan dampak perkembangan baru serta terjadi perubahan–perubahan
mendasar yang kadang perkembangan dan perubahan itu menjadi tidak
sesuai dengan apa yang direncanakan. Selain itu pelabuhan perikanan adalah
perpaduan antara bangunan darat dan bangunan laut serta kondisi social
ekonomi masyarakat nelayan, sehingga mulai dari perencanaan sampai
pengendalian dan pengawasan pembangunan operasional serta pemeliharaan
memerlukan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu. PPN Kejawanan memiliki
fasilitas yang mendukung bagi pengembangan perikanan tangkap yaitu
mempunyai luas kawasan 19,16 Ha, kapasitas kolam dapat menampung kapal
berukuran >30 s.d 60 GT, armada penangkapan mempunyai jangkauan
operasional penangkapan di perairan Zona Ekseklusif Ekonomi (ZZE),
mempunyai kawasan untuk prasarana, industri, pemukiman, dan pemasaran
lokal dan luar negeri.
Penulis memilih tempat PKL Pelabuhan Perikanan Nusantara
Kejawanan (PPNK) Cirebon karena penulis ingin mengetahui apa tugas
pokok, cara mengolah data, mendapatkan data-data dan kemajuan apa saja
yang telah dicapai, serta kegiatan apa saja yang ada di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Kejawanan (PPNK) Cirebon.

1
1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan
Adapun Tujuan dari PKL Pelabuhan Perikanan Nusantara
Kejawanan (PPNK) Cirebon adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses bongkar muat kapal di PPN Kejawanan.
2. Mengetahui proses prosedur perizinan pada kapal di PPN
Kejawanan.
1.2.2 Manfaat
A. Bagi Siswa :
1. Siswa dapat meningkatkan dan memantapkan sikap
professional untuk masuk ke lapangan pekerjaan yang
sebenarnya.
2. Sebagai acuan untuk bekerja nantinya.
B. Bagi Sekolah Usaha Menengah Perikanan (SUPM):
1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah di tetapkan.
2. Merupakan saran komunikasi langsung antara pihak sekolah
dengan perusahaan.
3. Sebagai media kerja sama antara lingkungan kerja dan
kampus
4. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah di tetapkan.
5. Merupakan saran komunikasi langsung antara pihak sekolah
dengan perusahaan.
C. Bagi Perusahaan (PPNK):
1. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk lebih
meningkatkan kualitas perusahaan serta ikut memajukan
pembangunan dalam bidang pendidikan.
2. Membantu menyelesaikan pekerjaan pegawai.

2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1.3.1 Waktu
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang semester V pada tahun 2023 ini
dimulai dari tanggal 4 September 2023 sampai dengan 3 November
2023 (2 bulan). Jadwal waktu kerja Selama Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan PKL

No Kegiatan Agustus September November


1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Tempat PKL
2 Pelaksanaan PKL
3 Kesyahbandaran
4 Operasional Pasca Produksi

1.3.2 Tempat
Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan PPN Kejawanan terletak di
Kelurahan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon, tepatnya pada posisi 06-44"-
14" LS/1080-34-53" BT, dan telah dilengkapi dengan berbagai sarana
seperti sarana pokok, sarana fungsional dan sarana tambahan/penunjang.

Gambar 1. Denah Lokasi Pelaksanaan PKL

3
1.4 Metode Pengumpulan Data
Pelaksanaan PKL ini dilakukan pengumpulan data dengan cara
wawancara dan observasi secara langsung. Wawancara dilakukan kepada
staff dan ketua tim yang ada dimasing-masing bagian. Sedangkan observasi
secara langsung dilakukan dengan cara mengikuti dan mengamati kegiatan,
serta terjun langsung untuk mencoba melakukan kegiatan yang ada.

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Sejarah Pelabuhan

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan ( PPNK)


Cirebon dirintis pada tahun 1976 tetapi baru intensif pelaksanaan
pembangunannya mulai tahun anggaran 1994/1995. Pembangunannya
dilaksanakan secara bertahap sesuai dana anggaran yang tersedia, dimana
sumber anggaran berasal dari APBN,APBD,ZEEI dan OECF.Setelah melalui
3 tahun anggaran yaitu tahun anggaran 1994/1995, 1995/1996 dan 1996/1997
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perikanan N. TU.11/DJ.3887/97
Tanggal 6 Mei 1997 tentang pembentukan Tim Uji Coba Operasional
Pelabuhan Perikanan Kejawanan, PPN Kejawanan pada bulan Mei 1997
dioperasikan dengan status uji coba yang diresmikan oleh Gubernur Jawa
Barat Bapak. R. Nuryana, walaupun dengan fasilitas yang masih minim.
Berasarkan SK Menteri Pertanian pada tanggal 14 Oktober 1999 statusnya
resmi menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan.
2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan (


PPNK) Cirebon dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2 Struktur Organisasi PPKN

5
Berikut ini adalah Tugas dari masing – masing jabatan di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Kejawanan ( PPNK).
A. Tugas Dari Kepala PPN Kejawanan
Kepala Pelabuhan mempunyai beberapa tugas pokok. Yaitu
mengevaluasi penyusunan rencana program dan anggaran,
pemantauan, dan evaluasi pelabuhan perikanan; pelaksanaan
pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan keberadaan kapal
perikanan di Pelabuhan Perikanan; pelaksanaan pelayanan
penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal Perikanan, pelaksanaan pemeriksaan Log
Book, pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar, pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan,
dan pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar. Tugas pokok
Kepala Pelabuhan juga termasuk dalam pelaksanaan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan,
dan pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana,
pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian,
pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta
pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan.
B. Tugas Dari Kepala Sub Tata Usaha PPN Kejawanan
Subbagian Tata Usaha mempunyai beberapa tugas pokok.
Yaitu mengkoordinir pelaksanaan penyusunan rencana dan
pelaksanaan program dan anggaran, hukum, organisasi,
ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan dan umum,
pelaksanaan pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan,
ketertiban, keindahan, dan keselamatan kerja), rumah tangga dan
Barang Milik Negara, pelayanan masyarakat perikanan,
pemantauan, dannevaluasi, serta pelaporan.

6
2.3 Visi dan Misi

Visi

Terwujudnya Pembangunan Perikanan Tangkap yang Berdaulat,

Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Nelayan

Misi

a) Mewujudkan keberlanjutan sumberdaya perikanan

b) Mewujudkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap

2.4 Landasan Hukum Pengelolaan

Pengelolaan PPN Kejawanan mengacu kepada landasan hukum yang


berlaku sebagai berikut:
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 2001
tentang Pembinaan Kepelabuhanan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 75 Tahun 2015
tentang tentang Jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.08/
PERMEN-KP/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Kepelabuhanan
Perikanan
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.57/
PERMEN-KP/2014 tentang Usaha Perikanan Tangkap.

7
2.5 Letak Geografis

PPN Kejawanan terletak di Kelurahan Lemah Wungkuk Kota


Cirebon, tepatnya di posisi 060-44’-14” LS/1080-34’-53” BT. Secara
geografis sangat strategis karena merupakan pintu gerbang Jawa Barat bagian
Timur dan dengan mudah menghubungkan daerah pemasaran potensial. Yaitu
Bandung dan Jakarta sekaligus sebagai pintu gerbang keluar masuknya arus
komoditi barang ekspor impor yang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan
industri serta wisatawan domestik maupun asing ke Cirebon (Widagdo 2015).

Gambar 3 PPN Kejawanan Cirebon

2.6 Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang


Pelabuhan Perikanan pasal 1 tahun 2004, bahwa pelabuhan perikanan dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Pelabuhan Perikanan Samudera
Pelabuhan perikanan samudera juga dengan singkatan PPS,
adalah pelabuhan perikanan kelas A, yang skala layanannya sekurang-
kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan diwilayah laut
teritorial, Zona Ekonomi Eklusif dan perairan internasional.
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pelabuhan perikanan nusantara juga dapat disingkat PPN, adalah
pelabuhan perikanan kelas B, yang skala layanannya sekurang-
kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan diwilayah laut

8
teritorial, Zona Ekonomi Eklusif Indonesia.
3. Pelabuhan Perikanan Pantai
Pelabuhan perikanan nusantara juga dapat disingkat PPP, adalah
pelabuhan perikanan kelas C, yang skala layanannya sekurang-
kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan diwilayah perairan
pedalaman, kepulauan, laut teritorial, Zona Ekonomi Eklusif
Pelabuhan Perikanan Samudera.
2.7 Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Fasilitas perikanan menurut keputusan menteri No. 10 tahun 2004
adalah sarana dan prasarana yang tersedia di pelabuhan perikanan untuk
mendukung operasional pelabuhan. Di dalam pelaksanaan fungsi dan
peranannya, pelabuhan perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Kapasitas dan jenis fasilitas-fasilitas atau sarana yang ada umumnya akan
menentukan skala atau tipe dari suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula
dengan sekala usaha perikanannya ( Lubis, 2006).
Adapun fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan dan pangkalan
pendaratan ikan antara lain :
1. Fasilitas pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar utama yang diperlukan
dalam kegiatan di suatu pelabuhan. Fasilitas ini berfungsi untuk
menjamin keamanan dan kelancaran kapal baik sewaktu berlayar keluar
masuk pelabuhan maupun sewaktu berlabuh di pelabuhan. Fasilitas
pokok tersebut antara lain :
a. Dermaga
b. Kolam pelabuhan
c. Alat navigasi
d. Pemecah gelombang
2. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung
meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan
kenyaman an melakukan aktifitas pelabuhan. Fasilitas penunjang yaitu:

9
a. Fasilitas kesejahteraan : MCK, poliklinik, mess, kantin
dan musholah.
b. Fasilitas administrasi : kantor pengelola pelabuhan,
ruang oprator.
2.8 Tata Cara Pelayanan Keluar Masuk Kapal
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 3/Permen-Kp/2013 Tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan
Perikanan diuraikan sebagai berikut :
a. Tata Cara Pelayanan Kapal Masuk
1. Dalam waktu paling lama 1x24 jam sebelum kapal tiba pihak
kapal menyampaikan pemberitahuan kepada pelabuhan atau
instansi yang terkait.
2. 3 sampai 6 jam sebelum kapal tiba, kapal melaporkan
kedatangan kepada pelabuhan atau instansi yang terkait.
3. Setelah pihak pelabuhan atau instansi yang terkait menyetujui,
maka ditetapkan pelayanan tambat dan pemanduan.
4. Dalam waktu paling lama ½ jam syahbandar menerbitkan surat
Pengawasan Olah Gerak, Surat Kerja pelaksanaan pemanduan
dan penambatan dengan persetujuan pihak pelabuhan. Jika
instansi yang terkait tidak memberi persetujuan maka proses
pelayanan tidak dapat di lanjutkan.
b. Tata Cara Pelayanan Kapal Keluar
1. Sebelum keberangkatan, kapal melaporkan 1x24 jam sebelum
kapal berangkat yang diterbitkan oleh pelabuhan.
2. Syahbandar di pelabuhan perikanan setelah menerimah
pemberitahuan rencana keberangkatan melakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen kapal perikanan.
3. Setelah syahbandar menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar
maka pihak pelabuhan menetapkan waktu pelayanan pemandu
dan penundaan kapal. Jika permintaan tersebut tidak disetujui,
maka pelayanan kapal tidak dapat dilanjutkan.

10
2.9 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan
Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan Secara umum, pelayanan
pelabuhan perikanan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kategori, yakni
pertama pelayanan yang bersifat langsung pada nelayan pengusaha perikanan
untuk menyediakan barang/jasa yang didalam pelabuhan perikanan, dalam
hal ini menggunakan metodologi yang bersifat masa supaya pengguna
pelabuhan perikanan lebih mampu memajukan usahanya dengan
menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia di pelabuhan perikanan.
Pelayanan dermaga bongkar diserahkan agar areal lahan di sekitar lokasi
tambat labuh disediakan tempat untuk penjemuran jaring, pengukuran tali dan
sebagainya. Beberapa gedung disediakan untuk menjurai jaring, perbaikan
kecil dan tempat penyimpanan alat tangkap dan suku cabang. Pelayanan
terhadap kebutuhan perbekalan berupa bahan pokok yang disuplay untuk
kapal adalah bahan makanan, air tawar dapat disuplay di dermaga bongkar
maka pelayanan suplay BBM dan es mungkin memerlukan dermaga terpisah
untuk mencegah pencemaran akibat tumpahan minyak, mencegah 16
kontaminasi es waktu pengangkutan atau menghindari lalu lintas truk dan
kapal bargas berlebihan melalui pelabuhan. Bahan-bahan air dapat disalurkan
melalui pipa dan tangki penyimpanan, sedangkan untuk es perlu disediakan
mesin penghancur es,(Lubis, E, 2006). Selanjutnya dikatakan pula bahwa
kapal yang melakukan bongkar muat hasil tangkapan perikanan mendapatkan
pelayanan sebagai berikut:
1. Penyediaan tenaga dan sarana bongkar muat oleh perum.
2. Pengawasan barang-barang pabean oleh kantor bea cukai.
3. Pembinaan mutu hasil perikanan oleh dinas perikanan.
4. Pengecekan penggunaan alat tangkap ikan dan hasil tangkapan oleh
UPT pelabuhan perikanan.
Pelayanan yang baik di suatu Pelabuhan Perikanan merupakan suatu hal
yang mutlak dan harus diusahakan karena pelayanan merupakan salah satu
kegiatan yang menentukan keberhasilan pengembangan dan pembangunan
Pelabuhan. Pelayan yang diberikan oleh pihak Pelabuhan atau pihak

11
Pengelola Fasilitas akan memberikan dampak terhadap kelangsungan sosial
dan ekonomi (usaha) masyarakat nelayan. Dengan semakin baiknya
Pelayanan yang diberikan maka peluang terjaminnya kehidupan dan usaha
nelayan akan semakin besar (Yulia, 2005). Selanjutnya petugas dermaga
menentukan tempat pembongkaran ikan dan segera melakukan kegiatan dan
petugas mencatat waktu bongkar untuk menghitung biaya tambat. Setelah
menyelesaikan kegiatan bongkar, nahkoda kapal diwajibkan untuk
memindahkan kapal ke tempat labuh kapal. Apabila 17 dibutuhkan keranjang
untuk bongkar dapat diajukan kepada petugas. Barangbarang yang tidak
berkaitan dengan usaha perikanan/penangkapan ikan, tidak dibenarkan untuk
dibongkar di pelabuhan perikanan, kecuali dalam keadaan yang sangat khusus
dan harus mendapat ijin dari kepala pelabuhan berdasarkan rekomendasi dari
bea cukai dan syahbandar. Pada waktu terjadi perubahan posisi tambat
menjadi labuh, harus melapor kepada petugas, kapal-kapal yang melakukan
kegiatan tambat/labuh harus selalu dalam keadaan siap olah gerak serta
dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memindahkan kapal tanpa seizin petugas di dermaga.
2. Menempatkan/menumpuk barang maupun peralatan kapal diatas
dermaga.
3. Melakukan kegiatan perbaikan kapal di dermaga.
4. Membuang sampah, minyak pelumas maupun barang-barang limbah
ke dermaga atau kolam pelabuhan.
5. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan gangguan
keamanan ketertiban.

12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

jenis dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan


Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon, Jawa Barat selama bulan
September-Oktober, atau pada saat melakukan Praktek.

Tabel 2. Hasil Tangkapan


No Jenis Ikan Jumlah Kg
1 Alu-Alu 9.210

2 Bawal Hitam 5.033

3 Kembung 101.915

4 Cumi-Cumi 28.715

5 Tongkol 188.093

6 Tembang 134.171

7 Layang 297.015

8 Tenggiri 8.890

9 Golok-Golok 1.905

10 Tuna 188.093

Total 963.040

13
3.2 Pembahasan

Pembongkaran Hasil Tangakapan adalah suatu kegiatan yang di


lakukan para ABK setelah kapal mendarat di tempat pendaratan ikan di luar
pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan masing-masing, dimana
para ABK megeluarkan ikan dari palkah kapal untuk kemudian di sortir.
3.2.1 Proses Pendaratan Hasil Tangkapan

a. ABK melakukan pembongkaran ikan dengan cara mengambil ikan


dari dalam palka. Ikan dkeluarkan dari dalam palka menggunakan
tangan yang dilengkapi dengan memakai kaos tangan tebal.
b. Ikan-ikan tersebut dimasukkan ke dalam keranjang, kemudian
keranjang yang telah penuh lalu di bawa ke pelabuhan.
c. Keranjang-keranjang berisi ikan diangkut ke TPI menggunakan
gerobak.
d. Ikan dalam keranjang ditimbang dan dicatat beratnya.
e. Ikan-ikan tersebut diletakkan berdasarkan kapal penangkapnya, dan
dikelompokkan lagi berdasarkan jenisnya.
f. Ikan-ikan tersebut kemudian siap untuk dilelang.

Gambar 4. Pembongkaran Ikan

Pelaksanaan pelelangan ikan di awali saat ikan hasil tangkapan


diangkut oleh juru angkut, lalu ditimbang berat ikan kemudian diletakkan
dibasket untuk dilelangkan.

14
3.2.2 Proses Pelaksanaan Lelang

- Ikan yang akan dilelang dikelompokkan menurut jenis,


mutu/kualitas, dan ukuran kemudian dimasukkan ke dalam
basket.
- Ikan yang telah dikelompokkan sebagaimana dimaksud di atas
selanjutnya ditimbang dan diberikan karcis timbang.
- Ikan di tempatkan di tempat pelelangan sesuai nomor urut
masuknya kapal.
- Pelaksanaan lelang dipimpin oleh juru lelang.
- Peserta lelang dengan penawaran tertinggi ditetapkan sebagai
pemenang lelang oleh juru lelang dan diberi karcis lelang dan di
bawa kekasir.

Gambar 5. Pendataan Surat Izin Bongkar

Gambar 6. Penimbangan Hasil Tangkap

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
1. Kerja Praktik adalah suatu proses pembelajaran dengan cara mengenal langsung
ruang lingkup dunia pekerjaan yang sesungguhnya, melalui praktik kerja lapang
mendapat kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan teori/konsep dalam
dunia pekerjaan secara nyata. Praktik Kerja Lapang ini dilakukan selama 2 (Dua)
bulan terhitung mulai tanggal 4 September 2023 s/d 3 November 2023.
2. Jenis pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktik adalah menerima surat masuk,
mendi sposisikan surat masuk, mencatat dalam agenda surat masuk, memberi
nomor surat, Cap Buku Kesehatan Kapal dan Crew List, mengar sip surat masuk
dan surat keluar.
3. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan
perlindungan lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran;
4. Pekerjaan khusus yang dilakukan penulis adalah membantu memproses surat
masuk hingga pendistribusian surat masuk. Data-data yang diperlukan selama
Praktik Kerja Lapang Di Kantor PPN Kejawanan adalah surat yang masuk pada
bagian loket pelayanan, lembar disposisi, buku agenda surat masuk dan agenda
kode penyimpanan sehingga menghasilkan Lembar disposisi.
4.2 Saran

Adapun saran untuk mengembangkan tugas yang telah dilakukan selama


kerja praktek adalah sebagai berikut:
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Kantor
Kesyahbandaran dan Operasional Pasca Produksi penulis memperoleh banyak
pengalaman dan pengetahuan. Saran atau masukan penulis bagi Kantor
Kesyahbandaran dan Operasional Pasca Produksi adalah persyaratan untuk
pengurusan surat dalam pembuatan surat persetujuan olah gerak ataupun
perpanjangan sertifikat kapal ditempelkan didepan dinding loket sehingga
pemohon tidak perlu bolak balik untuk menggandakan persyaratan tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, 2006 Fasilitas Pelabuhan

https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/13331/10009

Lubis , 2006 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan

https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/download/15998/11860/

Widagdo, 2015 Letak Geografis

https://scholar.google.co.id/citations?user=5Z7TvxYAAAAJ&hl=en

Yuli, 2005 Pelayanan Dermaga Pembongkaran Ikan

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3677-Full_Text.pdf

17
LAMPIRAN

Lampiran 1
Lay Out PPN Kejawanan Cirebon

Bagan Alur Pembongkaran Hasil Tangkap di PPN Kejawanan Cirebon

18
Lampiran 2
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

19
20
Lampiran 3
Proses Pembongkaran Ikan
1. Pendaratan Ikan

2. Pengluaran Ikan Dari Palka

21
3. Pengangkutan Ikan Dengan Gerobak

4. Proses Penyusunan Ikan

22

Anda mungkin juga menyukai