Anda di halaman 1dari 24

KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR DAN POTENSI USAHA IKAN

PINDANG DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN


BANYUWANGI JAWA TIMUR

PRAKTEK PENGENALAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR (PPKMP)

JURUSAN TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN

LAPORAN

Oleh:

VIRLY EKA MAULANA


NIT: 20.4.02.033

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DANPERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO
2021
i

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Karakteristik Masyarakat Pesisir dan Potensi Wilayah di Desa
Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

Nama : Virly Eka Maulana

NIT : 20.4.02.093

Prodi : Teknik Pengolahan Produk Perikanan

Laporan ini Disusun Sebagai Pertanggungjawaban


Pelaksanaan Pratek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP)
Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Tahun Akademik 2020/2021

Menyetujui:
Dosen Pembimbing

Soni Harsanto, A.Pi, M.Si


NIP: 19710122 199403 1 003
Tanggal:

Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan

Niken Prawesti Listianingrum, S.Pi, MP


NIP. 19810204 200604 2 002
Tanggal :
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir ini
tepat waktu.

Dalam penyusunan PPKMP ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan
dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :

1. Dr. Muh. Hery Riyadi Alauddin S.Pi, M. Si selaku Direktur Politeknik


Kelautan dan Perikanan Sidoarjo yang sudah mendukung pelaksanaan
Praktek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP)
2. Niken Prawesti Listyaningrum S.PI,MP selaku Ketua Program Studi
Teknik
Pengolahan Produk Perikanan, yang telah memfasilitasi kegiatan Praktek
ini
3. Soni Harsanto, A.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberi
arahan serta bimbingan dalam penyusunan Laporan Praktek Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP)
4. Seluruh pihak yang turut membantu selama penyusunan PPKMP.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih perlu
penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk
kesempurnaan laporan.

Banyuwangi, Juli 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................ 2

II. METODOLOGI .................................................................................... 3


2.1 Waktu dan Lokasi........................................................................... 3
2.2 Metode Praktik................................................................................ 3
2.3 Sumber Data.................................................................................. 3
2.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 4
2.5 Teknik Analisis Data....................................................................... 4

III. Hasil Pelaksanaan PPKMP................................................................. 5


3.1 Karakteristik Masyarakat Perikanan................................................ 5
3.1.1 Keadaan Umum Lokasi.........................................................
3.1.2 Demografi Penduduk............................................................
3.1.3 Kepercayaan Masyarakat Pesisir Muncar.............................
3.2 Deskripsi Jenis Kegiatan/Usaha Perikanan.................................... 8
3.3 Analisa Permasalahan pada Usaha/Kegiatan Perikanan................ 11
3.4 Solusi dan Inovasi........................................................................... 13

IV. Kesimpulan dan Saran....................................................................... 15


4.1 Kesimpulan..................................................................................... 15
4.2 Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
LAMPIRAN.................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 5
LAMPIRAN.................................................................................................... 6
iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kapal Nelayan Muncar ...................................................................... 1
2. Petik Laut Muncar.............................................................................. 7
v

DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Penduduk Desa Kedungrejo Menurut Jenis Pekerjaan tahun
2006-2015.......................................................................................... 5
2. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendididkan Desa Kedungrejo Tahun
2000-2015.......................................................................................... 6
3. Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan/Desa dan Agama yang Dianut
Tahun 2018........................................................................................ 7
vi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal PPKMP Tahun Ajaran 2020/2021.......................................... 6
2. Jumlah Produksi Penangkapan Ikan laut per kecamatan di kabupaten
banyuwangi tahun 2013-2014............................................................ 7
3. Data ikan olahan di kabupaten banyuwangi tahun 2013-2014........... 7
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di

daerah pantai yang sebagian besar merupakan nelayan memiliki karakteristik

yang berbeda dengan masyarakat lainnya perbedaan ini dikarenakan

keterkaitan erat dengan karakteristik ekonomi wilayah, latar belakang budaya

dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.

Gambar 1. Kapal Nelayan Muncar


Sumber : Jatimnet.com/ Ahmad Suudi

Muncar merupakan daerah yang mempunyai produksi perikanan terbesar


di daerah Banyuwangi, dimana lebih dari 90% seluruh produksi perikanan
Banyuwangi didaratkan di Muncar (Rasyid, 2008). Muncar merupakan penghasil
ikan tangkap terbanyak di Kabupaten Banyuwangi yaitu sebanyak 21.141.772 kg
senilai RP.371.940.411.400. (Laporan Tahunan 2014 DKP Banyuwangi). Oleh
sebab itu, desa di kecamatan ini juga memiliki potensi yang cukup besar dalam
pengolahan hasil perikanan.
Usaha Ikan Pindang merupakan salah satu usaha dengan total produksi
terbesar kedua setelah olahan pengalengan di Banyuwangi yaitu sebesar
11.708.255 kg senilai RP. 118.486.330.000. (Laporan Tahunan 2014 DKP
Banyuwangi). Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut membantu
meningkatkan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi.
2

Dalam laporan ini saya mengambil tema Karakteristik masyarakat pesisir

serta potensi usaha ikan pindang di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar

kabupaten Banyuwangi.

Desa Kedungrejo merupakan salah satu dari 10 Desa di Kecamatan

Muncar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang terletak di bagian timur

kabupaten Banyuwangi + 45 km dari jantung kota banyuwangi  dengan

Luas + 668,472 Ha dengan batas batas wilayah, Sebelah Utara Desa

Tembokrejo Sebelah Barat Desa Blambangan dan Desa Tapan Rejo, Sebelah

Selatan Desa Kedungringin dan Sebelah Timur berbatasan langsung dengan

Selat Bali. Desa Kedungrejo sendiri merupakan Desa Pesisir Penghasil Ikan laut

terbesar di Jawa Timur namun sejak Tahun 2010 hasil tangkapan ikan Nelayan

mengalami penurunan.(Web Desa Kedung Rejo. 2018).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan Praktek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir

(PPKMP) ini adalah untuk agar bisa memahami dan mengerti cara pandang

tentang karakteristik kehidupan masyarakat pesisir yang sebagian besar

merupakan pelaku utama perikanan. Dan khususnya untuk mengetahui

kehidupan sehari - hari masyarakat pesisir di Desa Kedungrejo Kecamatan

Muncar Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur melalui studi literatur.


3

BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Lokasi

Karena melonjaknya angka kasus covid dan kewajiban Perberlakuan


Perbatasan Kegitan Masyarakat (PPKM) Praktek Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Pesisir ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Juli sampai 19 Juli di
Kediaman atau rumah saya sendiri (Desa Bangsring, Kec Wongsorejo, Banyuwangi)
dengan menggunakan studi literatur.

2.2 Metode Praktik

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Praktek Pengenalan


Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) adalah Metode Studi Literatur.
Studi Literatur disebut juga sebagai metode studi pustaka. Di dalam
metode ini, peneliti mengumpulkan sebanyak-banyaknya teori dan informasi dari
bahan kepustakaan menyangkut topik penelitian. Sumber-sumber tersebut harus
relevan dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik validitas dan
keabsahannya sebagai sumber ilmiah seperti buku, jurnal, majalah, monograf,
laporan penelitian, eksiklopedia dan bahan-bahan kredibel lainnya berbasis
online.

2.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber
literatur yang tersedia dalam Pustaka baik dalam bentuk buku teks, buku ajar,
modul, jurnal ilmiah, artikel popular dari majalah maupun koran.
4

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara dokumentasi.


Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi berarti tata cara pengumpulan data dengan mencatat data-data
yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat
berguna dalam penelitian kualitatif (yusuf, 2014).

2.5 Teknik Analisis Data

Pada Praktek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) ini


teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
deskriptif. Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian,
Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki.
Metode deskriptif yang diterapkan pada Praktek Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Pesisir (PPKMP) ini berupa penggambaran tentang kondisi wilayah,
karakteristik, kondisi sosial budaya, serta ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat dilingkungan perikanan. Penggambaran tersebut berupa studi
literatur melalui sumber literatur yang tersedia baik berupa jurnal, buku, data dari
website resmi, berita dari koran mupun majalah yang diterapkan oleh
masyarakat dilingkungan perikanan. Penggambaran tersebut berupa studi
literatur melalui sumber literatur yang tersedia.
5

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PPKMP

3.1. Karakteristik Mayarakat Perikanan


3.1.1 Keadaan Umum Lokasi
Desa Kedungrejo merupakan salah satu dari 10 Desa di Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang terletak di bagian timur
kabupaten Banyuwangi + 45 km dari jantung kota banyuwangi  dengan
Luas + 668,472 Ha dengan batas batas wilayah, Sebelah Utara Desa
Tembokrejo Sebelah Barat Desa Blambangan dan Desa Tapan Rejo,
Sebelah Selatan Desa Kedungringin dan Sebelah Timur berbatasan
langsung dengan Selat Bali. Desa Kedungrejo sendiri merupakan Desa
Pesisir Penghasil Ikan laut terbesar di Jawa Timur namun sejak Tahun 2010
hasil tangkapan ikan Nelayan mengalami penurunan.(Web Desa Kedung
Rejo. 2018).

3.1.2 Demografi Penduduk Desa Kedung Rejo

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Kedungrejo Menurut Jenis


Pekerjaan tahun 2006-2015
No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk Presentase
(Jiwa)
1 PNS 775 0,50%
2 TNI dan POLRI 71 0,04%
3 Petani 38.879 25,00%
4 Peternak 88 0,05%
5 Nelayan 100.395 64,60%
6 Industri/Buruh 5.051 3,24%
7 Pedagang 6.646 4,27%
8 Jasa 3.530 2,30%
Jumlah 155.435 100%
Sumber : Purwati, dkk.2017.Jurnal Historica (Data Sekunder)
Menurut data pada tabel 1. menunjukkan bahwa mayoritas
penduduk Desa Kedungrejo bekerja sebagai nelayan yaitu sebanyak
6

100.395 jiwa. Hal ini dikarenakan letak yang berdekatan dengan pentai
sehingga terdapat potensi perikanan yang tinggi.

Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendididkan Desa Kedungrejo


Tahun 2000-2015

Sumber : Purwati,dkk. 2017.Jurnal Historica (Data Sekunder)

Penduduk Desa Kedungrejo sebelum tahun 2000 masih kurang


memahami pentingnya pendidikan, hal ini karena mayoritas penduduknya
adalah nelayan yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah (lihat tabel
1). Kebanyakan anak nelayan tidak ada yang ingin melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi, justru anak-anak nelayan beranggapan bahwa
walaupun sekolah tinggi tapi pada akhirnya bekerja sebagai nelayan juga.
Kebanyakan nelayan hanya sebagai lulusan SD/ Sekolah Dasar,
pemahaman ilmu yang dimiliki masih jauh tertinggal khususnya dalam
pengembangan teknologi alat tangkap. Nelayan Kedungrejo mendasarkan
pengetahuan dalam usaha penangkapan ikan secara terkaji namun hanya
berdasarkan pengalaman selama ini yang telah dialami. (Purwati, dkk.
2017)
7
8

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan/Desa dan Agama


yang Dianut Tahun 2018

Sumber : Kecamatan Muncar dalam Angka 2019

Menurut Tabel 1. menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa


Kedungrejo berdasarkan agama yang dianut merupakan desa dengan
jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Desa Tembokrejo yaitu sebanyak
27.052 jiwa dengan mayoritas penduduk beragama islam.

3.1.3 Kepercayaan Masyarakat Pesisir Muncar

Gambar 2. Petik Laut Muncar


Sumber : Krida Herbayu. 2020. Jawapos.com.
Masyarakat perisir muncar memiliki kepercayaan bahwa laut memiliki
kekuatan mistis sehingga perlu mendapat perlakuan-perlakuan khusus saat
melakukan berbagai aktivitas di laut untuk meningkatkan hasil tangkapan
ikan yaitu melalui tadisi petik.
9

3.2. Deskripsi Jenis Kegiatan/Usaha Perikanan


Ikan yang didapat dari hasil melaut sangat banyak maka seringkali ikan
dijual dengan sistem borongan kepada masyarakat sekitar dan para pengepul
ikan. Penjualan ikan secara borongan, jika ditinjau secara ekonomis dari efisiensi
waktu maka ikan akan cepat lebih laku dan para nelayan langsung mendapatkan
uang tunai, namun sisi negatifnya adalah keuntungan nelayan dengan menjual
secara borongan lebih tipis dibandingkan menjual ikan secara eceran (hitungan
per kg) karena keuntungganya lebih besar. (Adharani, dkk.2021) Oleh sebab itu,
untuk menambah nilai jual dan umur dari ikan perlu dilakukan pengolahan.
Pada pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Kedungrejo
utamanya salah satunya adalah pemindangan. (Purwati,dkk. 2017)
Pemindangan merupakan salah satu cara pengolahan atau pengawetan ikan
secara tradisional. Dalam proses pemindangan, ikan diawetkan dengan cara
mengukus atau merebusnya dalam lingkungan bergaram dan bertekanan
normal, dengan tujuan menghambat aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk
maupun aktivitas enzim. Adapun jenis ikan yang biasa digunakan sebagai bahan
baku pemindangan adalah ikan air laut seperti tongkol (Euthynnus sp.), tenggiri
(Scomberomorus sp.), kembung (Scomber sp.), layang (Decapterus sp.), dan
ikan air tawar seperti ikan mas (Ciprynus carpio) dan nila (Tilapia nilotica) serta
ikan air payau misalnya bandeng (Chanos chanos).
Prosedur pengolahan ikan pindang menurut Modul ajar PK.TPHPI.C.03.
2004 yaitu sebagai berikut :

a. Pemilihan bahan baku.


Ikan yang akan diproses sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenis,
tingkat kesegaran dan ukuran ikannya. Biasanya ikan yang sering
diolah dengan cara ini adalah ikan tongkol (Ethynus affinis), cakalang
(Katsuwonus pelamis) dan lain-lain.
b. Persiapan peralatan dan bahan.
Wadah yang digunakan untuk pembuatan ikan pindang bisa terbuat
dari besi/seng atau tanah liat . Selain wadah pemindangan, anda
siapkan juga pisau, saringan, talenan, daun pisang kering atau daun
bambu kering, garam dan bumbu (bila diperlukan).
10

c. Penyiangan dan pencucian;


1. Untuk mempermudah proses penanganan, tempatkan ikan
diwadah terpisah sesuai ukuran, jenis dan tingkat kesegaran.
Pada ikan berukuran besar, perlu dilakukan penyiangan dengan
membuang isi perut, insang dan sisik. Kemudian tubuh ikan
dibelah atau dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. untuk mempermudah proses pemindangan atau juga
bisa dalam keadaan utuh tergantung selera kita.
2. Pada ikan yang berukuran sedang cukup dibersihkan insang,
sisik dan isi perut. Pembuangan isi perut dilakukan dengan cara
menariknya dari lubang over culum (tutup insang) sehingga
dinding perut tidak rusak (sobek)
3. Proses pencucian dilakukan dengan air bersih yang mengalir,
agar ikan benar-benar bersih.
4. Tiriskan ikan yang telah dicuci bersih dalam wadah keranjang
plastik yang telah disediakan. Pada proses penirisan ini, ikan
disusun rapi dengan perut menghadap ke bawah agar tidak ada
air yang menggenang dirongga perutnya
5. Setelah ikan agak kering, timbanglah ikan agar dapat mengetahui
jumlah garam dan bumbu yang diperlukan dalam proses
pemindangan
d. Penyusunan ikan.
1. Setelah ditiriskan, ikan disusun rapi dan teratur didalam wadah
yang telah disediakan. Usahakan ukuran ikan seragam dalam
setiap tempat (wadah) pemindangan, agar ikan pindang yang
dihasilkan mempunyai mutu dan rasa yang seragam.
2. Bagian bawah wadah biasanya dilapisi anyaman bambu atau
daun pisang kering agar ikan tidak melekat didasar wadah dan
tidak hangus.
3. Pada dinding disebelah bawah dekat dasar panic dibuat lubang
kecil yang mudah dibuka dan ditutup untuk membuang cairan sisa
pemindangan.
11

e. Pemberian garam dan bumbu.


1. Dalam proses pemindangan, garam berfungsi untuk memberikan
rasa gurih pada ikan, menurunkan kadar air dalam tubuh ikan
serta menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Selain garam,
biasanya ditambahkan bumbu seperti bawang putih, daun salam
dan lengkuas. Jenis dan bumbu yang digunakan disesuaikan
dengan selera konsumen.
2. Garam yang digunakan berbentuk kristal dan ditaburkan pada
setiap lapisan ikan secara merata. Garam yang digunakan
berkisar antara 5 – 25 % dari berat total ikan yang dipindang.
Makin banyak garam yang dipakai, maka rasa ikan pindang makin
asin sedangkan bila garam terlalu sedikit maka daya awet ikan
pindang menjadi berkurang. Setelah semua ikan dan garam
tersusun didalam wadah, maka tambahkan air secukupnya.
3. Selain menggunakan garam kristal, bisa juga menggunakan
larutan garam yang dituangkan kedalam wadah yang sudah berisi
ikan. Kepekatan larutan disesuaikan selera. Semua ikan harus
terendam agar rasa dan mutu ikan pindang yang dihasilkan
seragam.
f. Perebusan ikan.
1. Setelah penyusunan ikan, pemberian garam dan bumbu selesai.
Tutuplah wadah dengan rapat, biasanya diatas tutup diberi
pemberat. Proses perebusan berlangsung selama 2 – 4 jam
tergantung ukuran ikan yang dipindang.
2. Selama perebusan, lakukan pengecekan berkala. Bila perlu
tambahkan air secukupnya untuk mempercepat perebusan.
Apabila ikan sudah matang, air sisa perebusan dibuang dengan
membuka penutup lubang didinding bagian bawah wadah. Air sisa
ini ditampung untuk digunaka sebagai bahan baku pembuatan
kecap atau petis ikan
3. Biarkan ikan pindang tetap didalam wadah pemindangan sampai
dingin dan ikan pindang siap dipasarkan. Selama proses
pemasaran, ikan pindang tetap berada didalam wadah
pemindangan.
12

g. Penyimpanan.
Pengemasan dan penyimpanan ikan pindang harus benar-benar
diperhatikan agar mutu ikan pindang tidak menurun. Wadah ikan
harus tertutup rapat agar tidak terkontaminasi oleh kotoran dari luar
dan disimpan ditempat yang kering dan sejuk. Jangan simpan wadah
ditempat panas atau lembab, karena akan menyebabkan aktifitas
bakteri dan enzim pembusuk kembali meningkat.
Ciri khas pindang muncar menurut Modul ajar PK.TPHPI.C.03. 2004 yaitu
sebagai berikut :

Ada sedikit perbedaan dengan pindang bawean. Ikan disusun pada loho
(nampan bambu / nyiru), kemudian loho dimasukkan kedalam wadah (belanga).
Dalam setiap belanga bisa terdapat 5 – 15 loho, dalam setiap loho terdapat 1 – 2
lapis ikan. Jenis ikan yang digunakan biasanya ikan lemuru. Ikan dibersihkan dan
direndam dalam larutan garam selama 1 – 2 jam. Kemudian ikan disusun dalam
loho sambil ditiriskan. Setelah kering susunlah loho didalam belanga yang sudah
berisi air. Diatas dasar belanga dipasang saringan (penyangga) agar loho tidak
terendam air. Proses pengukusan berlangsung selama 1 – 3 jam. Setelah ikan
matang, matikan api dan biarkan wadah (belanga) tetap berada diatas tungku
untuk tahap pendinginan selama satu malam. Ikan pindang yang baik berwarna
mengkilat, kekuning-kuningan, padat, tidak terlalu asin dan rasanya gurih.

3.3. Analisis Permasalahan Pada Usaha/Kegiatan Perikanan

Permasalahan yang terjadi pada usa pemindangan muncar:


1. Persaingan antara prdagang ikan pindang di pasar.
2. Kemajuan teknologi yang masih kurang moderen atau tradisional.
3. Kenaikan harga bahan baku ikan segar di karenakan sulitnya nelayan
mencari ikan karena pengaruh dari cuaca seperti ombak, angin.
terkadang naiknya BBM dapat meyebabkan naiknya harga ikan segar
khususnya bahan bakar solar sebagai bahan utama mesin kapal untuk
mencari ikan.
13

3.4. Solusi dan Inovasi

1. Mengolah ikan pindang segar yang beragam atau bermacam ukuran


dari kecil, sedang, bahkan yang ukuran besar.
2. Memperluas pemasaran dengan cara memasarkan langsung ke
masyarakan dengan kata lain menjajahkan hasil pemindangan
dengan cara menawarkan keliling kampung
(mengedarkan)/menambah daerah pasar dengan cara lebih banyak
mengenal tengkulak dan memperbayaka mitra kerja.
3. Lebih inovasi dan teliti dalam proses pengolahan dengan cara
menjaga mutu dan kebersihan supaya ikan pindang yang di hasilkan
higenis dengan cara mengunakan air yang bersih saat melakukan
proses pemimdangan dan karyawan melakukan prosedur SSOP
seperti memakai sarung tangan dan sepatu Bot.
4. Mengolah atau memproses ikan pindang secara moderen.
14

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Desa Kedungrejo merupakan salah satu dari 10 Desa di Kecamatan


Muncar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang terletak di bagian
timur kabupaten Banyuwangi + 45 km dari jantung kota
banyuwangi  dengan Luas + 668,472 Ha. Desa Kedungrejo sendiri
merupakan Desa Pesisir Penghasil Ikan laut terbesar di Jawa Timur
namun sejak Tahun 2010 hasil tangkapan ikan Nelayan mengalami
penurunan.(Web Desa Kedung Rejo. 2018).
2. Mayoritas Peduduk Desa Kedungrejo bermata pencarian sebagai
nelayan yaitu sebanyak 100.395 jiwa atau 64,6% dari data penduduk
Desa Kedungrejo di tahun 2006-2015. Agama Islam merupakan
agama yang diantut oleh sebagian besar penduduk Desa Kedungrejo
di tahun 2018 yaitu sebanyak 26.724 jiwa.
3. Masyarakat perisir muncar memiliki kepercayaan bahwa laut memiliki
kekuatan mistis sehingga perlu mendapat perlakuan-perlakuan
khusus saat melakukan berbagai aktivitas di laut untuk meningkatkan
hasil tangkapan ikan yaitu melalui tadisi petik.
4. Pada pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan
Kedungrejo utamanya salah satunya adalah pemindangan.
(Purwati,dkk. 2017)
5. Jenis ikan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pemindangan
adalah ikan air laut seperti tongkol, tenggiri, kembung (Scomber sp.),
laying, dan ikan air tawar seperti ikan mas (Ciprynus carpio) dan nila
serta ikan air payau misalnya bandeng (Chanos chanos).

4.2 Saran

1. Seharusnya pelaku usaha pemindangan belajar mengenai proses


pemindangan modern supaya lebih higenis dalam hal pengolahan dan
mungkin lebih lama dalam hal peyimpanan dan pemasaran.
2. Kementrian kelautan dan perikan lebih sering melakukan penyuluhan
terhadap pelaku usaha perikanan khususnya pemindangan.
15

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Ernani, Thomas Nugroho, dan Septanty Diah Bayu Witry. (2013). Produksi
Hasil Tangkapan sebagai Bahan Baku Industri Pengolahan: Kasus
Perikanan Pantai Muncar Kabupaten Banyuwangi. Buletin PSP, 21(1). 77-
95. ISSN: 0251-286X Volume 21 No. 1 Edisi April 2013 Hal 77-95
Dinas Perikanan Kab. Banyuwangi (2014). Laporan Tahunan (Latar Belakang)
Web desa kedungrejo. Sejarah Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar,   24
Oktober 2018 (Latar Belakang)
Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta:
Kencana. (Pengumpulan data)
Zaluchu, Sonny Eli. (2021). Metode Penelitian di dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah
Keagamaan. Jurnal teologi berita hidup. 3 (2): 249-266 (Metode Praktik)
M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. (Teknik Analisis
Data)
Krida Herbayu. 2020. Jawapos.com. Ritual Petik Laut Muncar
BPS Kabupaten Banyuwangi . 2019. Kecamatan Muncar Dalam Angka Tahun
2019
Purwatia, Magdalena Yuli , dkk. 2017. Socio-Economic Changes in Fishing
Communities of The Village of Kedungrejo Sub-district Muncar
Banyuwangi on 2000-2015 ISSN No. 2252-4673. Jurnal Historica. Volume
1: 29-46

Adharani, Nadya, dkk. 2021. Pemberdayaan Wanita Nelayan Muncar


Banyuwangi Melalui Pengembangan Model Eko-Koefisiensi. Jurnal
Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat. ISSN: 2550-0821 5 (1): 1-6
16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal PPKMP Tahun Ajaran 2020/2021


No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Keterangan
1 2 Juli 2021 Pemaparan teknis Pemaparan Teknis
PPKMP 2020/2021 Pelaksanaan PPKMP
dilakukan dengan
briefing aleh panitia
penanggung jawab
PPKMP 2021
2 3-11 Juli 2021 Penyusunan ** Studi Literatur
Proposal PPKMP dilakukan secara
mandiri oleh masing-
masing taruna, serta
** Penyusunan Proposal
di damping oleh dosen
pembimbing.
3 12-19 Juli 2021 Pelaksanaan ** Bimbingan oleh dosen
Kegiatan PPKMP terkait proposal, serta
** Persiapan
Penyusunan Hasil
Laporan Kegiatan
PPKMP 2021
4 20-22 Juli 2021 Penyusunan Dilakukan penyusunan
Laporan PPKMP Laporan PPKMP sesuai
dengan Proposal yang
telah diajukan
sebelumnya, dan
didampingi oleh dosen
pembimbing.
5 26-29 Juli 2021 Seminar Hasil **Dilakukannya
PPKMP Persiapan Seminar
PPKMP Oleh Dosen
pembimbing dan taruna,
** Serta pelakasanaan
seminar PPKMP 2021
sesuai dengan Jadwal
program studi masing-
masing : Melalui via
zoom cloud meeting.

Lampiran 2. Jumlah Produksi Penangkapan Ikan laut per kecamatan


di kabupaten banyuwangi tahun 2013-2014
17

Sumber : Laporan Tahunan 2014 DKP Banyuwangi

Lampiran 3. Data ikan olahan di kabupaten banyuwangi tahun 2013-


2014

Sumber : Laporan Tahunan 2014 DKP Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai