Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

TATA NIAGA

DOSEN PEMBIMBING : IBU CHICKA WILLY YANTI, S.P., M.P

OLEH :

KELOMPOK 3
1. AISYAH PUTRI 2104113169
2. LAILI FITRIANI HASIBUAN 2104111707
3. REZA ELVA HERA 2104125577
4. SELVIA MAGDALENA 2104113175
5. ZIFFA SABRINA RAHMAN 2104111571

SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan
praktikum lapangan mata kuliah tata niaga

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada praktikum mata kuliah Tata Niaga. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai kehidupan para nelayan dan masyarakat
sekitar dalam kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


dalam menyelesaikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.

Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, 7 Desember 2022

Penyusun
3

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................1
1.3 Manfaat.....................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................2
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Lokasi Praktikum.................................................4
3.2. Teknik Pengumpulan Data......................................................4
3.3. Penentuan Informan................................................................4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil........................................................................................5
4.2. Pembahasan............................................................................8

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................9
5.2. Saran ......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................11
4

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nelayan Menurut Mulyadi (2007), adalah suatu kelompok
masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik
dengan cara melakukan penangkapan atau pun budidaya. Mereka pada
umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang
dekat dengan lokasi kegiatannya. Kepemilikan alat tangkap dapat
menunjukkan tingkat pendapatan seorang nelayan. Pendapatan yang
berbeda akan menghasilkan pola pikir yang berbeda dalam memandang
suatu kebutuhan. 
Menurut ahli, Khol dan Uhl (2002) mendefenisikan bahwa tataniaga
adalah sebagai suatu aktivitas bisnis yang didalamnya terdapat aliran
barang dan jasa dari titik produksi sampai ke titik konsumen. Adapun
pendapat menurut Hanifiah dan Saefuddinm (1983) mendepenisikan
tataniaga merupakan suatu proses daripada pertukaran yang mencakup
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan barang-barang
atau jasa-jasa dari sector produksi ke sector konsumsi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata
Niaga dan untuk mengetahui bagaimana perekonomian, pemasaran dan
pelelangan ikan di TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ) Lempasing Lampung.
1.3. Manfaat
Manfaat dari pratikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana
sistem yang dilakukan nelayan mulai dari penangkapan hingga
pendistribusian ke masyarakat.
5

II. TINJAUAN PUSTAKA

Nelayan adalah seseorang atau sekelompok orang yang bekerja


menangkap ikan atau jenis hewan lainnya yang hidup perairan, khususnya
laut. Menurut Mulyadi (2007), nelayan bukanlah suatu entitas tunggal,
mereka terdiri dari beberapa kelompok. Dilihat dari segi kepemilikan alat
tangkap, nelayan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan
buruh, nelayan juragan dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah
nelayan yang bekerja dengan alat milik orang lain. Sebaliknya nelayan
juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh
orang lain. Adapun nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki alat
tangkap sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain.
Perekonomian yang menyangkut persoalan cara kita
berpencaharaian dan cara kita hidup, dapat dibagi kedalam tiga aspek
pokok, yaitu produksi, distribusi (marketing) dan konsumsi. Dalam
pengertian ekonomi, produksi dan distribusi adalah kegiatan yang
bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan daripada barang
dan jasa, sedang konsumsi adalah kegiatan yang bertalian dengan
penurunan kegunaan daripada barang dan jasa.
Pemasaran dapat definiasikan sebagai hasil aktivitas bisnis yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produssen ke konsumen dan
mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standarisasi,
tingkatan, financing, dan resiko. American marketing association ( 1960 )
menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia
usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen
ke konsumen atau pihak pemakai.
Dalam pengertian ekonomi, produksi dan distribusi ( marketing )
adalah kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan atau penambahan
kegunaan daripada barang dan jasa. Kegunaan yang diciptakan oleh
kegiatan pemasaran adalah kegunaan tempat, waktu dan hak milik
6

(Assauri, 2004).
Pergerakan barang atau jasa dari produsen ke konsumen melalui tata
niaga merupakan pengertian dari saluran tata niaga. Panjang pendeknya
saluran tata niaga yang dilalui suatu hasil perikanan tergantung beberapa
faktor, yaitu jarak, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi dan posisi
keuangan pengusaha. Saluran pendek merupakan alur perdagangan terdiri
dari dua pelaku tata niaga yaitu produsen dan konsumen. Saluran panjang
merupakan saluran yang terdiri atas lebih dari dua pelaku pasar. Dari
perbedaan saluran, mempengaruhi tingkat harga, bagian keuntungan, biaya
dan margin yang diterima setiap pelaku pemasaran produk perikanan.
Harga suatu barang merupakan nilai pasar (nilai tukar) dari barang
tersebut yang dinyatakan dalam jumlah uang. Sedangkan harga hasil
perikanan merupakan nilai dari tukar dari hasil perikanan tersebut dalam
bentuk uang dan ukuran tertentu, biasanya ukuran untuk hasil perikanan
adalah kilogram. Sedangkan untuk bibit ikan ukurannya ekor. Perubahan
harga hasil perikanan disebabkan oleh beberapa hal seperti perubahan
tingkat harga umum, perubahan siklus dan musim, perubahan jangka
panjang dan fluktuasi harga jangka pendek. Faktor yang mempengaruhi
harga hasil perikanan adalah mutu dan kualitas, ukuran, warna produk, dan
jenis ikan (Hendrik, 2013).
Fluktuasi harga jangka pendek disebabkan oleh variasi dalam
penerimaan pasar akan barang-barang berpengaruh atas harga. Bila
penerimaan suatu pasar lebih besar dari biasanya maka penurunan harga di
pasar tersebut akan terjadi. Untuk barang-barang yang cepat rusak yang
merupakan ciri khas dari hasil perikanan, pengaruh dari perubahan
permintaanpasar akan barang tersebut kadang-kadang menyolok sekali,
perubahan sementara dalam permintaan konsumen. Permintaan konsumen
ditentukan oleh jumlah konsumen potensial, daya beli dan preferensi
konsumen, harga barang dan tersedianya barang pengganti dan faktor
lingkungan misalnya grata tetapi nyatanya, faktor-faktor tersebut ini
kelihatan tidak sering berubah, atau dalam hal demikian ini perubahan
harga disebabkan oleh pembelian penawaran, serta usaha-usaha yang
7

menyangkut penentuan kondisi penawaran dan permintaan dan harga oleh


para penjual (produsen atau pedagang). Usaha ini dimaksudkan untuk
menetapkan harga yang baik bagi penjual yang bersangkutan.

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Pengamatan praktikum ini dilaksanakan mulai hari Selasa 22


November 2022, di mulai pada pukul 05.00 WIB di Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) Lempasing, Kota Bandar Lampung.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
menggunakan kuesioner. Kuesioner ini ditanyakan secara langsung di
lapangan kepada nelayan dan pedagang ikan secara langsung dengan
menggunakan teknik wawancara dan pengamatan secara langsung.
3.3. Penentuan Informan
Adapun untuk penentuan informan yang kami wawancarai yaitu
kami menentukan informan berdasarkan topik yang kami angkat, yaitu
karena mengenai tata niaga perikanan maka kami mengambil informan
yang sesuai sekitar perikanan laut yaitu para nelayan dan pedagang ikan
yang berjualan di sekitar tempat pelelangan ikan ini. Nelayan yang kami
wawancarai juga merupakan masyarakat sekitar yang baru selesai melaut
dan baru menurunkan hasil tangkapan ikannya. Untuk pedagang juga
merupakan masyarakat sekitar yang langsung mengambil ikan yang baru
diturunkan nelayan dari kapal mereka.
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
1. Nelayan
Nama : Pak Edi
Umur : 51
Tanggungan keluarga : 7
Status : berkeluarga
Pendidikan : Tamat SMP
 Nelayan merupakan pekerjaan sampingan dan beliau juga berprofesi
sebagai pak Rt di daerah nya.
 Pak Edi sudah bekerja menjadi nelayan sejak kecil dan sudah sekitar 40
tahun
 Alasannya menjadi nelayan karena nenek moyang merupakan pelaut pak
Edi merupakan penduduk asli dan menggunakan perahu Selayar panjang
dan perahu motor, dan hanya memiliki perahu kecil dan untuk perahu
besar belum memiliki dan hanya ikut orang yang memiliki perahu besar.
 Untuk nelayan yang ikut orang maka untuk gajinya itu tergantung dari
hasil tangkapan dan presentase dari penangkapan ikan
 Alat tangkap yang digunakan jaring dan yang ditebarkan sekitar 500
Pisces dan disebarkan tergantung dari titik ikan, cuaca maupun terang
bulan, juga kondisi ikan.
 Jenis ikan yang sering ditangkap itu tergantung musim salah satunya
contoh ikan layur, ikan kiter, ikan, tenggiri, ikan kecil, ikan tongkol, dan
lain-lain.
 Pada musim kemarau pendapatan lebih kecil daripada pengeluaran,
 Untuk banyaknya ikan hasil tangkapan itu tergantung dari gelap terang
bulan, apabila bulan terang maka ikan akan kumpul.
9

 Untuk kisaran berat ataupun banyak ikan itu juga tergantung gelap terang
bulan misalnya untuk penangkapan pada musim sedikit hanya berkisar
kiloan nah namun untuk yang penangkapan pada musim banyak ataupun
panen raya itu bisa sampai kisaran ton yaitu 1 sampai 2 ton, nah untuk
musim sedang itu kira-kira 100-200 kilo.
 Untuk biaya operasional jika menggunakan kapal mesin yaitu seperti
bahan bakar, biasanya bahan bakar digunakan untuk kapal itu tergantung
dari jarak penangkapan ikan ada yang menggunakan bahan bakar sebanyak
30 liter, ada juga yang menggunakan bahn bakar sebanyak 100 liter
tergantung jarak penangkapan ikan. Hambatan nelayan yaitu biaya dari
bahan bakar itu sendiri yang sedang mahal dengan stok yang terbatas.
Selain itu penghasilan yang tidak sesuai dengan penangkapan.
 Untuk es yang digunakan nelayan biasanya mereka lebih memilih balok es
dengan kisaran harga rp 25.000-30.000.
 Untuk tenaga kerja mereka lebih mengerjakan anggota keluarga seperti
anak-anak mereka sendiri dan tergantung dengan kekuatan fisik mereka.
 Total sekali melaut itu tergantung jarak dengan menghitung bahan bakar
yang digunakan, lalu juga membeli keperluan makan selama berada di laut
seperti beras, mie instan, sebagai stok makanan dengan kisaran
pengeluaran 3 juta-an sekali melaut dengan menggunakan perahu kecil dan
hanya satu malam saja. Namun apabila menggunakan kapal besar untuk
kisaran biaya sekitar 40 sampai 50 juta dengan waktu melaut bisa sampai
seminggu maupun sebulan tergantung dari jarak melaut.
 Untuk harga yang dijual nelayan ke pedagang itu tergantung dari jenis
ikan dan tergantung musim serta gelap terang bulan.
 Untuk menentukan harga ikan juga variatif tergantung terang bulan musim
apabila ikan yang dijual ke nelayan sedikit maka harga ikan itu akan mahal
contohnya seperti cumi apabila cumi lagi nggak ada maka kisaran harga
cumi bisa sampai 100.000 sampai 200.000per kilo nya tapi jika lagi
banyak murah makanya jika semakin banyak ikan itu murah dan semakin
nggak ada semakin mahal

2. Pedagang
10

Nama : Hariyati
Umur : 55 tahun
Tanggungan : 1, karena yang lain sudah mencari sendiri”.
Jumlah anggota keluarga : anak 4, cucu 3.
Status : janda
Pendidikan : tidak sekolah
 Pedagang ikan merupakan pekerjaan utama bagi ibu ini dan tidak memiliki
kerja sampingan.ibu ini sudah lama berdagang ikan sekitar mulai dari
umur 35 tahun.alasan ibu ini menjadi pedagang karna keinginan ibu ini
sendiri karna tidak ada pekerjaan lain lagi dan pekerjaan ini sudah sangat
membantu ibu tersebut. Ibu asli orang lampung.
 Ibu ini tidak menangkap ikan sendiri tetapi membeli ikan dari nelayan nya
langsung dan di jual kembali oleh ibu tersebut.
 Biasanya ibu ini menjual ikan tergantung dari musim dan jenis ikan, jika
musim ikan banyak maka harganya murah sedang jika musim ikan nya
susah di dapat maka harga ikan tersebut akan mahal.
 jenis ikan yang di jual ibu ini ikan kembung kecil, ikan jolot, ikan pirik
dan ikan pirik , ikan kiter dan lain sebagainya. Biasanya ikan yang di jual
ibu ini banyak tapi karna lagi musim ikan susah di dapat makanya ibu
tersebut menjual ikannya sedikit. Ikan yang di jual ibu tersebut ada yang 2
kg.
 Dan biasanya ibu itu menjual banyak ikan .harga per kilo ikan ibu ini
misalnya ikan tongkol seharga 30 per kg, ikan kembung seharga 35 sampai
40 per kg, ikan kiter bisa sampai 100 untuk per kg, ikan pirik seharga 25
per kg. Biasanya pembeli membeli ikan ibu ini dengan per kg atau
borongan. Ikan yang di jual juga di sortir sama ibunya dan langsung di
bayar ke nelayan.
 Jarak rumah ibu dengan tempat jualan cukup dekat. Alat yang di gunakan
untuk mengangkut ikan ke tempat jualan dengan menggunakan lori seperti
gerobak dengan biaya sekitar 5000 per angkut,kadang pengangkutan bisa
4 kali dan 5 kali .
 Dan pengemasan ikan ini menggunakan plastik kresek seharga 15.000
11

Dan habis selama seminggu. Dan ikan tersebut habis terjual semua.
Kadang ibu mengalami kerugian dengan penurunan harga karna ikan nya
tidak laku. Dan ada biaya sewa tempat yang hanya membayar listrik saja
sekitar 2000 per hari dan uang kebersihan tempat per bulan sekitar 50.000.
Ibu hanya menjual sendiri tidak memiliki tenaga kerja lain. Dan untuk
modal uang ibu ini sendiri.
1.2. Pembahasan
Pratikum lapangan ini dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan
( TPI ) Lempasing Lampung. Dalam hal ini kami mewawancarai salah satu
pedagang dan nelayan yang bekeerja di TPI tersebut. Bapak Edi selaku
nelayan sekaligus RT di lingkungan sekitar tersebut. Nelayan merupakan
pekerjaan sampingan beliau. Alasannya menjadi nelayan karena nenek
moyang merupakan pelaut, pak Edi merupakan penduduk asli dan
menggunakan perahu Selayar panjang dan perahu motor, dan hanya
memiliki perahu kecil dan untuk perahu besar belum memiliki dan hanya
ikut orang yang memiliki perahu besar. Selain bapak Edi, kami juga
mewawancarai seorang pedagang yaitu Ibuk Hariyati. Pedagang ikan
merupakan pekerjaan utama bagi ibu ini dan tidak memiliki kerja
sampingan.ibu ini sudah lama berdagang ikan sekitar mulai dari umur 35
tahun.alasan ibu ini menjadi pedagang karna keinginan ibu ini sendiri
karna tidak ada pekerjaan lain lagi dan pekerjaan ini sudah sangat
membantu ibu tersebut.
Menurut ahli, Khol dan Uhl (2002) mendefenisikan bahwa tataniaga adalah
sebagai suatu aktivitas bisnis yang didalamnya terdapat aliran barang dan jasa dari
titik produksi sampai ke titik konsumen. Adapun pendapat menurut Hanifiah dan
Saefuddinm (1986) mendefenisikan tataniaga merupakan suatu proses daripada
pertukaran yang mencakup serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
memindahkan barang-barang atau jasa-jasa dari sector produksi ke sector
konsumsi.

V. PENUTUP
12

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan praktikum lapangan yang telah dilakukan
di TPI Lempasing Lampung, maka diperoleh kesimpulan bahwa nelayan
adalah seseorang atau sekelompok orang yang bekerja menangkap ikan
atau jenis hewan lainnya yang hidup perairan, khususnya laut. Nelayan
bukanlah suatu entitas tunggal, mereka terdiri dari beberapa kelompok.
Dilihat dari segi kepemilikan alat tangkap, nelayan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan juragan dan nelayan
perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat milik
orang lain. Sebaliknya nelayan juragan adalah nelayan yang memiliki alat
tangkap yang dioperasikan oleh orang lain. Adapun nelayan perorangan
adalah nelayan yang memiliki alat tangkap sendiri, dan dalam
pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain.
Rata rata pedagang di TPI Lempasing ini membeli ikan dari nelayan,
jarang ada pedagang yang mengambil ikan sendiri. Ikan ini ada saat
musim nya, maka harga ikan tergantung pada banyak sedikitnya ikan
tersebut yang didapat setiap nelayang. Terang bulan pun menjadi salah
satu faktor penangkapan ikan. Untuk nelayan yang ikut orang maka untuk
gajinya itu tergantung dari hasil tangkapan dan presentase dari
penangkapan ikan. Untuk tenaga kerja mereka lebih mengerjakan anggota
keluarga seperti anak-anak mereka sendiri dan tergantung dengan
kekuatan fisik mereka.
V.2. Saran
Sebaiknya adanya perencanaan maupun persiapan yang matang
sebelum melakukan pratikum ini. Seharusnya mahasiswa dapat mengambil
pembelajaran selama pratikum lapangan ini terutama di TPI ini. Semoga
kedepannya pratikum lapangan ini lebih terstruktur dan tidak ada lagi
permasalahan” yang terjadi. Dan juga saya harap dosen lebih
memperhatikan mahasiswa nya selama pratikum lapangan.
13

DAFTAR PUSTAKA

American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Philip Kotler dan
Keller Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran. 2009.
Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, dan Strategi). Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Hanafiah, A.M. dan Saefuddin, A.M. 1983. Tataniaga Hasil Perikanan.UI Press.
Jakarta.
Hedrik. 2013. Tataniaga Hasil Perikanan Edisi I. Faperika UNRI. Pekanbaru
Kohls, R.L. and Uhl J.N. 2002. Marketing of Agriculture Products. Ninth Edition.
Macmillan Company. New York.
Mulyadi. 2007. Ekonomi Kelautan. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.
14

LAMPIRAN
15

Lampiran 1 : Wawancara Nelayan

Wawancara dengan Nelayan

Foto Bersama dengan Nelayan yang Diwawancarai

Lampiran 2: Wawancara Pedagang Ikan

Wawancara dengan Pedagang Ikan

Foto bersama Pedaagang Ikan


16

Lampiran 2 : Jenis Ikan yang Ditangkap dan Dijual

Beberapa Jenis Ikan yang Ditangkap dan Dijual

Anda mungkin juga menyukai