DISUSUN OLEH:
ALL IMRAN
L221 14 513
Departemen : Perikanan
Menyetujui:
Mengetahui:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapang (PKL) yang berjudul Teknik Pendederan Ikan Bubara (Caranx
ignobilis) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Maluku.
Penulisan laporan ini disusun berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapang
yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2017 sampai dengan 12 Januari 2018
di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Dalam pembuatan/penyusunan laporan
ini, penulis mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tinggal Hermawan, M.Si. selaku Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut
Ambon, yang sudah menerima kami untuk melaksanakan Praktek Kerja
Lapang di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
2. Ir. Doortje A. Horhoruw, M.Si. sebagai Kasie Pengujian dan Dukungan
Teknis yang telah memberikan arahan kepada kami.
3. Heru Salamet, M.Si. selaku pembimbing lapangan dan Koordinator Divisi
Pembenihan yang telah membimbing penulis dalam kegiatan praktek serta
membantu dalam penyusunan laporan kegiatan praktek kerja lapang ini.
4. Umar Rifai, S.Pi yang telah memberikan arahan kepada kami.
5. Yusran Rahman yang telah memberikan arahan kepada kami selama di
lapangan.
6. Kepada orang tua, teman–teman yang selama ini telah memberi motivasi
maupun dukungan serta doa.
Penulis sangat menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapang,ini masih
jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan adanya masukan
dan saran dari berbagai pihak, terutama yang positif dan bersifat membangun.
Ambon, 11 Januari 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
4.4.1 Tugas ............................................................................................................... 11
4.4.2 Fungsi Balai .................................................................................................... 11
4.5 Struktur Organisasi .............................................................................................. 12
4.6 Sarana Utama ........................................................................................................ 12
4.7 Sarana Penunjang ................................................................................................. 13
4.8 Kegiatan ................................................................................................................. 13
4.8.1 Koordinator Produksi Benih Ikan Konsumsi.............................................. 13
4.8.2 Koordinator Pakan Alami dan Kultur Jaringan Rumput Laut ............... 13
4.8.3 Koordinator Produksi Calon Induk Ikan Konsumsi .................................. 13
4.8.4 Koordinator Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan ..................... 14
4.8.5 Koordinator Produksi Ikan Hias .................................................................. 14
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 15
5.1 Hasil........................................................................................................................ 15
5.2 Pembahasan ........................................................................................................... 15
5.2.1 Persiapan Bak................................................................................................. 15
5.2.2 Pemberian Pakan ........................................................................................... 16
5.2.3 Pengamatan dan Pengontrolan Kualitas Air ............................................... 18
5.2.4 Sampling ......................................................................................................... 20
5.2.5 Grading ........................................................................................................... 23
5.2.6 Packing atau pengemasan ............................................................................. 23
BAB VI PENUTUP ......................................................................................................... 25
6.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 25
4.2. Saran ..................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 26
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan………………………………….…………………….. 27
2. RIWAYAT HIDUP………………………………………………….…………28
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dari pelaksanaan PKL di BPBL Ambon adalah:
1. Dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas dan di lapangan.
2. Memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mengenai
Pendederan Ikan Bubara.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Morfologi Ikan Bubara (C. ignobilis)
Ikan bubara dewasa bentuk tubuhnya sangat gepeng dan ramping (much
compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh bagian lateral berwarna putih
keperakan, ventral dan pada bagian dorsal berwarna hijau kehitaman. Bagian
ventral dan dorsal terpisah jelas dengan adanya garis lateral.
Posisi mulut subterminal dan bisa dikatup-sembulkan (protected-retacted)
dengan dilengkapi gigi-gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip punggung terdapat
jari-jari keras sebanyak 7-9 dan diatasnya terdapat jari-jari lemah yang memanjang
hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21. sirip dubur (anal fin) dimulai 2-3 jari-jari
keras, tepat dibelakang urogenitalia dan disambung dengan 16-18 jari-jari lemah
yang memanjang. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat berada dibawah
sirip dada (pectoral fin).
Permukaan tubuh licin ditutupi sisik-sisik yang sangat kecil bertipe sisir
(ctenoid), dilengkapi gurat sisi (lateral fine) yang memanjang mengikuti profil
punggung (Nontji, 1992).
4
memiliki kebiasaan makan di saat mulai senja serta di saat matahari mulai terbit
dimana suhu air tidak terlalu panas (E.M. Abdussamad, 2008).
5
untuk mencegah dari hal tersebut. Budidaya adalah salah satu cara agar ikan bubara
dapat terlestarikan (nakamaaquatics.com, 2017).
6
BAB III
METODOLOGI
Blower, Batu Aerasi, Selang Untuk mensuplai oksigen ke bak pemeliharaan benih.
5
Aerasi dan Kran Aerasi
7
9 Serokan Untuk menangkap benih
12 Pipa instalasi Air Untuk distribusi air laut dan tawar ke bak larva atau tandon
Alat pengukur kualitas air ; Untuk mengukur suhu dan oksigen terlarut (DO), Untuk
mengukur salinitas (‰), Untuk mengukur derajat keasaman
14 Termometer, Do meter,
(pH)
Refractometer, pH meter
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pendederan benih bubara dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam pendederan benih bubara:
No Bahan Kegunaan
2 Air Tawar Untuk mensterilisasikan peralatan kerja dan bak pemeliharaan larva
8
2. Melakukan kegiatan pemberian pakan, pakan yang diberikan pada benih
adalah pakan jenis pellet sesuai ukuran bukaan mulut benih pada jadwal
yang telah ditentukan yaitu pagi, siang dan sore hari.
3. Menjaga kualitas air dengan cara membersihkan dasar kolam menggunakan
sipon.
4. Pengamatan kualitas air dilakukan oleh tim dari Divisi Hama dan Penyakit
Ikan setiap hari senin, rabu dan jumat dengan menggunakan alat pengukur
kualitas air yaitu; DO meter, Refraktometer, Thermometer, dan PH meter.
5. Melakukan sampling yang bertujuan untuk mengetahui ukuran dan berat
rata-rata benih.
6. Melakukan Grading yaitu memisahkan ikan sesuai ukuran permintaan
pasar.
7. Melakukan packing atau pengemasan jika ada permintaan benih dengan
ukuran tertentu.
9
BAB IV
TINJAUAN LOKASI
10
4.3.2 Misi
- Mengahasilkan paket teknologi budidaya laut.
- Meningkatkan SDM untuk pelaksana dan Pengawas pada kegiatan
pembudidayaan ikan.
- Menerapkan teknologi budidaya ikan.
- Menerapkan standar produksi usaha perikanan budidaya.
- Menerapkan system sertifikasi benih dan monitoring penyakit.
11
4.5 Struktur Organisasi
KEPALA BALAI
KASUBBAG.TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
12
4.7 Sarana Penunjang
Sarana penunjang yang terdapat di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon,
meliputi:
Tabel 4.2 Sarana Penunjang BPBL Ambon
1. Perkantoran : 1 Unit
2. Geust House : 1 Unit
3. RumahKaryawan : 22 Unit
4. Mess Operator : 1 Unit
5. Work Shop : 1 Unit
6. Kendaraan Dinas Roda 4 : 5 Unit
7. Kendaraan Dinas Roda2 : 9 Unit
8. Dermaga : 1 Unit
9. Speed Boat : 2 Unit
4.8 Kegiatan
Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dalam melaksanakan tugas dan
fungsi pada tahun 2018 membentuk 5 koordinator yang bertangung jawab atas
pelaksanaan kegiatan masing-masing, sebagai berikut:
4.8.1 Koordinator Produksi Benih Ikan Konsumsi
Kegiatan lingkup produksi benih ikan mencakup :
- Pengelolaan Induk Ikan Konsumsi.
- Produksi Benih Hatchery Barat.
- Produksi Benih Hatchery Timur.
4.8.2 Koordinator Pakan Alami dan Kultur Jaringan Rumput Laut
- Produksi Kultur Murni Fitoplankton & Kultur Jaringan Rumput
Laut
- Produksi Fitoplankton
- Produksi Zooplankton
- Kebun Bibit Rumput Laut
4.8.3 Koordinator Produksi Calon Induk Ikan Konsumsi
Kegiatan produksi calon induk ikan konsumsi meliputi:
- Produksi Calon Induk Ikan Kerapu.
13
- Produksi Calon Induk Non Kerapu
4.8.4 Koordinator Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Kegiatan dari koordinator ini meliputi :
- Laboratorium Parasit dan Mikrobiologi
- Laboratorium Virus
- Laboratorium Kualitas Air dan Residu
4.8.5 Koordinator Produksi Ikan Hias
Kegiatan dari koordinator ini meliputi :
- Produksi Benih Ikan Hias Laut.
- Produksi Benih Ikan Hias Laut di KJA.
14
BAB V
5.1 Hasil
Adapun hasil kegiatan diperoleh selama menjalani Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, khususnya dalam pendederan
Bubara (C. ignobilis) adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Bak
2. Pemberian Pakan
3. Pengamatan dan Menjaga Kualitas Air
4. Sampling
5. Grading
6. Packing
5.2 Pembahasan
5.2.1 Persiapan Bak
Kegiatan persiapan bak pendederan ini adalah kegiatan untuk
membersihkan atau mencuci bak dari kotoran maupun parasit yang menempel pada
bak pemeliharaan. Sebelum pencucian bak terlebih dahulu mempersiapkan alat dan
bahan yang diperlukan, antara lain; sikat, gayung, ember, dan kaporit dengan dosis
10 ppm. Langkah pertama yaitu siram dinding bak dengan air lalu sikat, setelah itu
kaporit 10 ppm yang telah di larutkan ke dalam air di siramkan ke dinding-dinding
bak untuk membersihkan lumut atau membunuh parasit yang menempel pada bak
dan tunggu sekitar 5-10 menit. Setelah itu, bak disikat lagi untuk menghilangkan
kotoran. Kemudian dibilas dengan menggunakan air sampai bersih dan tidak ada
sisa kaporit. Kemudian bak di biarkan selama 1 hari dan keesokan harinya bak di
isi air dan siap untuk di gunakan. Selain pencucian bak, sebelum benih di tebar perlu
di persiapkan peralatan aerasi pada masing-masing bak pendederan sebagai suplai
oksigen.
15
Gambar 5.2.1 Persiapan Bak
16
Gambar 5.2.2 Pemberian pakan
Tabel 5.1 Pemberian Pakan
17
Untuk melihat komposisi dan info dari pakan yang digunakan pada
pendederan bubara dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.2 Komposisi yang terdapat pada pakan merek Otohime
18
sipon dimana alat ini berupa pipa yang disambung dengan selang untuk menyedot
kotoran dan sisa pakan yang mengendap di dasar bak. Penyiponan dilakukan setiap
hari. Selain penyiponan, dilakukan pergantian air dengan metode resirkulasi
tertutup dimana air yang akan digunakan ditampung di bak tandon kemudian
dialirkan ke bak pemeliharaan benih ikan bubara dan air yang keluar dari bak
pemeliharaan ditampung di bak tandon untuk kemudian disaring dan digunakan
kembali.
Adapun data kualitas air dari laboratorium Hama dan Penyakit Ikan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. 4 Data kualitas air bulan Desember 2017
Tabel 5.5 Data rata-rata hasil pengukuran kualitas air desember 2017
19
15/12/2017 30.17 33.00 8.17 4.95
18/12/2017 29.80 32.33 8.17 5.35
20/12/2017 29.95 33.00 8.20 5.62
27/12/2017 30.10 33.33 8.27 4.35
29/12/2017 30.07 32.67 8.20 6.34
5.2.4 Sampling
Sampling adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui ukuran dan
berat rata-rata benih pada suatu bak. Alat yang digunakan yaitu penggaris untuk
mengukur panjang benih dan timbangan elektrik untuk mengetahui berat benih.
Prosedur sampling yang dilakukan adalah mengambil benih secara acak dalam
suatu bak sebanyak 10 ekor atau 10% dari jumlah total benih pada bak. Kemudian
panjang benih diukur dengan menggunakan penggaris, setelah itu benih kemudian
ditimbang menggunakan timbangan elektrik. Setelah mengetahui panjang dan berat
benih, selanjutnya adalah merata-ratakan dengan cara menjumlahkan semua
panjang dan berat lalu di bagi dengan jumlah sampel yang diambil.
20
Berikut adalah tabel sampling:
Tabel 5.6 Hasil sampling bak 1 dengan volume bak 20 ton
Sampling Rata-rata Ukuran Benih Ikan Bubara
Bubara Panjang Total Berat Umur
Ke- (cm) (gr) (Hari)
1 5 2 75
2 5,5 2 75
3 6 3 75
4 6 4 75
5 6 4 75
6 6,3 5 75
7 7 5 75
8 7 5 75
9 7,4 7 75
10 8 8 75
Rata-rata 6,75 5,3 75
Tabel 5.7 Data Hasil Sampling Bak 2 dengan volume bak 20 ton
Sampling Rata-rata Ukuran Benih Ikan Bubara
Bubara Panjang Total Berat Umur
Ke- (cm) (gr) (Hari)
1 7 7 75
2 7 7 75
3 7 7 75
4 7 8 75
5 7,8 8 75
6 7,9 10 75
7 8 8 75
8 8 8 75
9 8,1 7 75
10 8,3 9 75
Rata-rata 7,5 7 75
21
Tabel 5.8 Data Hasil Sampling Bak 3 dengan volume 20 ton
Sampling Rata-rata Ukuran Benih Ikan Bubara
Bubara Panjang Total Berat Umur
Ke- (cm) (gr) (Hari)
1 6 4 75
2 7 7 75
3 7 5 75
4 7 6 75
5 7 6 75
6 7,5 8 75
7 7,8 8 75
8 8 8 75
9 8 8 75
10 9 13 75
Rata-rata 7,5 8 75
22
5.2.5 Grading
Grading atau pemilihan ukuran adalah salah satu kegiatan dalam
pendederan, untuk menyeleksi sekaligus memilah-milah benih sesuai ukurannya.
Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan benih yang seragam (seukuran).
Grading dapat dilakukan secara manual yaitu memisah-misahkan secara langsung
dengan gayung pada ikan yang ada didalam wadah ataupun tudung saji maupun
dengan alat grading.
23
itu ikat kantong plastik dengan menggunakan karet gelang agar oksigen tidak
keluar.
24
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
• Kegiatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapangan di divisi pembenihan,
khususnya pendederan yang dilaksanakan oleh pihak Balai Perikanan Budidaya
Laut (BPBL) Ambon antara lain persiapan bak, pemberian pakan, pengamatan dan
menjaga kualitas air, sampling, grading, serta packing atau pengemasan.
• Ikan Bubara (C. ignobilis) adalah salah satu komoditi perikanan laut yang
mempunyai nilai ekonomis.
6.2 Saran
• Alangkah baiknya dibuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai
teknik pendederan ikan bubara (C. Ignobilis), dan disosialisasikan agar dapat
digunakan oleh pembudidaya nantinya.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan.
,ll
27
RIWAYAT HIDUP
28