TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh;
JURUSAN AKUNTANSI
AMBON
2021
LEMBARAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
Diajukan Oleh:
MARLLEN FRICINLIA TITAHENA
NIM : 1317053155
Menyetujui, Mengetahui,
Wakil Direktur I Ketua Jurusan Akuntansi
Bidang Akademik
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1317053155
Jurusan : Akuntansi
Prodi : Akuntansi
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : 1317053155
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
This study aims to determine the value of the ending inventory of Hats, Hoodies
(Sweaters), and Shoes at the Paparisa Store for the period of August 2021. There
are several kinds of inventory research methods, namely: FIFO Perpetual (First-
In-First-Out) method, AVERAGE method (Average).
The conclusion of this study is that in the period of August, the value of the ending
inventory of hats produced using the FIFO method is Rp. 3.990.000, while the
Average method produces the value of the ending inventory is Rp. 4,105401,55.
The value of the ending inventory of the Hoodie (sweater) produced using the
FIFO method is Rp. 4.337.500, while the Average method is Rp. 4,407,142.90.
The value of the ending inventory of shoes using the FIFO method is
Rp.9,600,000. while the Average method is Rp.9.631.632,82.
vii
MOTTO
(ROMA 12:12)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur diserai Kesukacitaan yang besar patut penulis panjatkan
kepata Tuhan Yesus Kristus, oleh karena besar kasih dan kemurahan-Nya bagi
perjalanan studi dan masa depan penulis, yang pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat ujian
dalam memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (D3) di Program Studi
Akuntansi Politeknik Negeri Ambon
ix
x
Penulis
DAFTAR ISI
xi
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sesuai dengan tinjauan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul “ANALISIS PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN AKHIR PADA TOKO
PAPARISA AMBON”
b. FIFO (First In First Out) : Persediaan barang yang pertama kali masuk itulah
yang pertamakali dicatat sebagai barang yang akan dijual.
c. Analisis : Mencatat berbagai data keuangan peusahaan mulai dari pemasukan,
pengeluaran, pebelanjaan dan lain-lain
d. Average (Rata-rata) :merupakan metode perhitungan inventory dengan
konsep persediaan yang akan keluar dicatat berdasarkan harga rata-rata
barangnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada setiap perusahaan, baik perusahaan besar dan menengah maupun kecil,
persediaan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup suatu
perusahaan.Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah persediaan yang
dimilikinya.Persediaan yang dimiliki.perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan
juga terlalu sedikit karena akan mempengaruhi biaya yangakan dikeluarkan.
5
6
setengah proses produksi, sedangkan barang persediaan jadi atau barang dagang
disimpan sebelum dijual atau dipasarkan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan persediaan adalah aset yang penting dalam suatu perusahaan
baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun perusahaan jasa untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaan guna menghasilkan laba sehingga dapat
tercapainya tujuan perusahaan.
2.1.2 Pengelompokan Persediaan
Dalam perusahaan dagang, barang yang di beli dengan tujuan akan dijual
kembali diberi judul persediaan barang dagang. Untuk perusahaan industri
persediaan yang dimiliki terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (2017) dalam SAK ETAP No. 11, jenis persediaan adalah
untuk semua persediaan, kecuali:
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2017) dalam SAK ETAP No 11, biaya
persediaan meliputi :
1. Biaya pembelian
Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor pajak lainnya
(kecuali yang kemudian dapat diatribusikan kepada otoritas pajak), biaya
8
4. Biaya Lainnya Biaya lain yang dapat dibebankan sebagai biaya persediaan
adalah biaya yang timbul agar persediaan tersebut berada dalam kondisi
dan lokasi saat ini. Yang termasuk biaya lainnya misalnya biaya desain
dan biaya praproduksi yang ditujukan untuk konsumen yang spesifik.
Sedangkan biaya-biaya seperti biaya penelitian dan pengembangan, biaya
administrasi dan penjualan, biaya pemborosan, biaya penyimpangan tidak
dapat dibebankan sebagai biaya persediaan.
2.1.4 Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem akuntansi yang akurat dan catatan yang up to date merupakan hal
yang sangat penting.Penjualan dan pelanggan bisa hilang jika pesanan mereka
tidak sesuai dengan model, kualitas dan kuantitas yang diinginkan.Oleh karena itu
perusahaan selalu memonitor tingkat persediaan secara seksama dan membatasi
biaya pembiayaan akibat penimbunan persediaan.Terdapat dua jenis sistem
pencatatan persediaan yaitu Sistem Perpetual dan Sistem Periodik. Secara umum
ada 2 macam Sistem Pencatatan Persediaan yaitu:
1. Sistem Periodik ( Periodic inventory system) Menurut Zakiyudin (2013 :
59) Sistem Periodik adalah pencatatan persediaan barang dan perubahan
persediaan barang tidak dilakukan secara kontiniu. Hal ini disebabkan
setiap kali terjadi pembelian barang dagangan dicatat debit perkiraan
pembelian (purchases) dan bukan pada perkiraan persediaan barang.
Sebaliknya, apabila terjadi penjualan dicatat kredit perkiraan penjualan
dan bukan pada perkiraan persediaan barang. Sedangkan perkiraan
persediaan barang (merchandise inventory) hanya untuk mencatat hasil
perhitungan fisik sisa barang di gudang pada akhir periode. Pada sistem ini
setiap pemasukan dan pengeluaran persediaan dicatat dalam perkiraan
yang berbeda yaitu pembelian dan penjualan. Kelemahannya yaitu
perusahaan tidak dapat mengetahui besarnya persediaan yang ada pada
saat tertentu dan tidak dapat mengetahui harga pokok barang yang dijual
untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi. Pada umumnya sistem
periodik digunakan oleh perusahaan yang menjual barang yang harganya
relatif murah tapi frekuensi penjualan cukup sering.
10
1. Entitas harus mengukur biaya persediaan untuk jenis persediaan yang tidak
dapat dipertukarkan, dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan
untuk proyek tertentu dengan menggunakan identifikasi khusus atas
biayanya secara individual.
2. Entitas harus menentukan biaya persediaan, selain yang terkait dengan
paragraf dengan menggunakan rumus biaya biaya masuk-pertama keluar-
pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang. Rumus biaya yang sama harus
digunakan untuk seluruh persediaan dengan sifat dan pemakaian yang
serupa. Untuk persediaan dengan sifat atau pemakaian yang berbeda,
penggunaan rumus biaya yang berbeda dapat dibenarkan. Metode masuk
terakhir keluar pertama (MTKP) tidak diperkenankan oleh SAK ETAP.
14
Tabel 2.1
Data Persediaan
PT. SABURAI
Tabel 2.2
Kartu Persediaan
PT. SABURAI
Metode FIFO
Tgl Pembelian Harga Pokok penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/ Total Unit Harga/ Unit Total
Unit Harga Unit Harga (RP) Harga
(RP) (RP) (RP) (RP) (RP)
20
BAB III
METODE PENELITIAN
21
22
Gambar 4.1
Struktur Toko Paparisa
PIMPINAN
KEUANGAN KARYAWAN
23
24
Uraian tugas :
1. Pimpinan :
Bertanggung jawab penuh dalam mengelola perusahaan yang dipimpin,
memberikan arahan kepada para pegawai, mengontrol dan melakukan
pengawasan dalam perusahaan secara maksimal, dan mengontrol setiap
aktifitas para pegawai secara langsung dalam bidangnya.
2. Keuangan :
Adapun beberapa tugas dari bagian keuangan pada Toko Paparisa :
a. Mengelola keuangan perusahaan
b. Mengatur biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pegawai dalam bidang produksi yang dihasilkan.
c. Mengatur segala administrasi keuangan yang berkaitan dengan
keperluan pegawai dengan upayah yang mereka terima masing-
masing.
3. Karyawan :
Adapun beberapa tugas karyawan pada Toko Paparisa yaitu:
a. Memeriksa barang yang masuk/keluar
b. Mencatat transaksi setiap terjadi pembelian dan penjualan topi,
hoodie(sweater), sepatu dan menyerahkan pada bagian keuangan.
4.1.2 Data Penelitian
Dari data pembelian dan penjualan topi,hoodie(sweater), sepatu tahun
2021 menunjukan adanya variasi harga yang terjadi pada setiap bulan da Toko
Paparisa selalu melakukan pemesanan setiap minggu jika dalam minggu terjadi
penjualan, namun penulis mengambil data dalam harian untuk menyusun tugas
akhir ini.
Adapun persediaan awal pada bulan Agustus 2021 sebagai berikut :
25
Persediaan Awal
Tanggal
Uni
t Harga/unit Jumlah
01 Agustus 2021 150 Rp 75,000 Rp 11,250,000
Sumber : Toko Paparisa
Persediaan awal
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah
01 Agustus 2021 100 Rp 57,000 Rp 5,700,000
Sumber : Toko Paparisa
Persediaan awal
Tanggal Uni
t Harga/unit Jumlah
01 Agustus 2021 130 Rp 100,000 Rp 13,000,000
Sumber : Toko Paparisa
26
Table 4.4
Data Pembelian Topi Toko Paparisa
per Agustus 2021
Pembelian
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah/unit
Agustus 2 50 Rp 56,000 Rp 2,800,000
5 20 Rp 75,000 Rp 1,500,000
15 35 Rp 69,500 Rp 2,432,500
19 100 Rp 56,000 Rp 5,600,000
27 25 Rp 70,000 Rp 1,750,000
230 Rp 14,082,500
Table 4.5
Data Penjualan Topi Toko Paparisa
Per Agustus 2021
Penjualan
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah/unit
Agustu
s 3 20 Rp 150,000 Rp 3,000,000
4 30 Rp 150,000 Rp 4,500,000
7 35 Rp 120,000 Rp 4,200,000
9 70 Rp 155,000 Rp 10,850,000
12 10 Rp 125,000 Rp 1,250,000
14 20 Rp 130,000 Rp 2,600,000
17 15 Rp 120,000 Rp 1,800,000
22 50 Rp 150,000 Rp 7,500,000
25 25 Rp 125,000 Rp 3,125,000
29 40 Rp 120,000 Rp 4,800,000
315 Rp 43,625,000
27
Tabel 4.6
Data Pembelian Hoodie(sweater) Toko Paparisa
per Agustus 2021
Pembelian
Tanggal Uni
t Harga/unit Jumlah/unit
Agustu
3 25
s Rp 50,000 Rp 1,250,000
6 55 Rp 79,500 Rp 4,372,500
13 30 Rp 68,500 Rp 2,055,000
19 100 Rp 75,000 Rp 7,500,000
26 25 Rp 68,500 Rp 1,712,500
235 Rp 16,890,000
Tabel 4.7
Data Penjualan Hoodie(sweater) Toko Paparisa
per Agustus 2021
Penjualan
Tanggal Uni
t Harga/unit Jumlah/unit
Agustu
s 4 50 Rp 210,000 Rp 10,500,000
5 35 Rp 225,000 Rp 7,875,000
8 55 Rp 210,000 Rp 11,550,000
10 20 Rp 250,000 Rp 5,000,000
15 40 Rp 210,000 Rp 8,400,000
17 10 Rp 225,000 Rp 2,250,000
23 20 Rp 220,000 Rp 4,400,000
27 30 Rp 225,000 Rp 6,750,000
28 15 Rp 210,000 Rp 3,150,000
275 Rp 59,875,000
28
Tabel 4.8
Data Pembelian Sepatu Toko Paparisa
per Agustus 2021
Pembelian
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah/unit
Agustus 4 65 Rp 120,000 Rp 7,800,000
8 50 Rp 199,000 Rp 9,950,000
14 100 Rp 150,000 Rp 15,000,000
20 25 Rp 230,000 Rp 5,750,000
25 50 Rp 300,000 Rp 15,000,000
290 Rp 53,500,000
Sumber : Toko Paparisa
Tabel 4.9
Data Penjualan Sepatu Toko Paparisa
per Agustus 2021
Penjualan
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah/unit
Agustus 3 55 Rp 550,000 Rp 30,250,000
6 35 Rp 500,000 Rp 17,500,000
9 70 Rp 420,000 Rp 29,400,000
12 20 Rp 550,000 Rp 11,000,000
16 85 Rp 650,000 Rp 55,250,000
18 25 Rp 550,000 Rp 13,750,000
24 68 Rp 500,000 Rp 34,000,000
27 30 Rp 450,000 Rp 13,500,000
388 Rp 204,650,000
Sumber : Toko Paparisa
4.2 Pembahasan
29
Table 4.10
TOKO PAPARISA
METODE FIFO(Perpetual)
MERODE FIFO
Topi
30
31
Tabel 4.11
32
TOKO PAPARISA
KARTU PERSEDIAAN
METODE AVERAGE(Perpetual)
Topi
33
Tabel 4.12
TOKO PAPARISA
KARTU PERSEDIAAN
METODE FIFO(Perpetual)
Hoodie (sweater)
34
35
30 Rp 68,500 Rp 2,055,000
15 20 Rp 79,500 Rp 1,590,000
20 Rp 68,500 Rp 1,370,000 10 Rp 68,500 Rp 685,000
17 10 Rp 68,500 Rp 685,000 - - -
19 100 Rp 75,000 Rp 7,500,000 100 Rp 75,000 Rp 7,500,000
23 20 Rp 75,000 Rp 1,500,000 80 Rp 75,000 Rp 6,000,000
26 25 Rp 68,500 Rp 1,712,500 80 Rp 75,000 Rp 6,000,000
25 Rp 68,500 Rp 1,712,500
27 30 Rp 75,000 Rp 2,250,000 50 Rp 75,000 Rp 3,750,000
25 Rp 68,500 Rp 1,712,500
28 15 Rp 75,000 Rp 1,125,000 35 Rp 75,000 Rp 2,625,000
25 Rp 68,500 Rp 1,712,500
Sumber : Data Olahan
Tabel 4.13
TOKO PAPARISA
KARTU PERSEDIAAN
METODE AVERAGE(Perpetual)
Hoodie(Sweater)
36
Berdasarkan table 4.12 dan 4.13 persediaan akhir Hoodie(sweater) pada bulan agustus
tahun 2021 adalah 65 unit. Metode FIFO nilai persediaan akhir adalah Rp. Rp.
1,712,500.sedangkan untuk Metode AVERAGE nilai persediaan akhir Hoodie(sweater)
adalah Rp. 4,407,142.90
37
Table 4.14
TOKO PAPARISA
KARTU PERSEDIAAN
METODE FIFO(Perpetual)
Sepatu
38
39
40
41
Berdasarkan table 4.14 dan 4.15 persediaan akhir Hoodie(sweater) pada bulan agustus
tahun 2021 adalah 65 unit. Metode FIFO nilai persediaan akhir adalah Rp. Rp.
9.600.000.sedangkan untuk Metode AVERAGE nilai persediaan akhir Hoodie(sweater)
adalah Rp 9.631.623,82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang dikemukakan pada BAB IV serta sesuai dengan pokok
bahasan mengenai akuntansi persediaan akhir pada Toko Paparisa maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :.
Dari hasil perhitungan pada kartu persediaan, untuk Topi, Hoodie, dan Sepatu
memiliki perbedaan sebagai berikut:
5.2 Saran
Saran yang akan penulis kemukakan berikut ini berdasarkan pemahaman dan
analisis dari data-data yang diperoleh atas transaksi persediaan yang terjadi pada Toko
Paparisa dalam melaksanakan penelitian persediaan dapat menggunakan Metode FIFO
agar barang yang pertama kali di beli akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, jadi harga
barang yang paling baru dibeli menjadi menjadi persediaan akhir untuk periode dan
pencatatan persediaannya menggunakan sistem pencatatan perpetual agar nilai
persediaan dapat diketahui setiap kali terjadi mutase unit persediaan baik karena
pembelian maupun penjualan.
Daftar Pustaka
Ikatan Akuntan Indonesia (2017) dalam SAK ETAP No. 11,Standar Akuntansi
Keuangan-jenis persediaan, Jakarta Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia (2017) dalam SAK ETAP No. 11,Standar Akuntansi
Keuangan, Jakarta Pusat
Martani, Sylvia Veronika Siregar, Ratna Wardhani Aria Farahmita, Edwar Tanu Jaya,
Akuntansi Keuangan Menegngah berbasis PSAK, Yogyakarta Indonesia
(2016:246)
43
Martani, Sylvia Veronika Siregar, Ratna Wardhani Aria Farahmita, Edwar Tanu Jaya,
Akuntansi Keuangan Menegngah berbasis PSAK, Yogyakarta Indonesia
(2016:249),
Martani, Sylvia Veronika Siregar, Ratna Wardhani Aria Farahmita, Edwar Tanu Jaya,
Akuntansi Keuangan Menegngah berbasis PSAK, Yogyakarta
Indonesia(2016:252)