Anda di halaman 1dari 46

EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMERINTAH

DESA NEGERI RUTONG

LAPORAN AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Persyaratan Memperoleh Ijasah Diploma III
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon

Diajukan Oleh :

SERA CLAUDIA TALAHATU

NIM : 1317053021

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI AMBON

AMBON

2020

i
EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMERINTAH

DESA NEGERI RUTONG

LAPORAN AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Persyaratan Memperoleh Ijasah Diploma III
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon

Diajukan Oleh :
SERA CLAUDIA TALAHATU
NIM : 1317053021

Pembimbing I Pembimbing II

Theofilus J. F. K. Matrutty, SE, M.Si Julie Theresya Pelamonia, SE.,M.Si.,Akt


NIP : 19810605 200801 2 014 NIP : 19810605 200801 2 014

Mengetahui
Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Agus Siahaya, SE.,M.Pd


19730718 200012 1 002

ii
EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMERINTAH

DESA NEGERI RUTONG

LAPORAN AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Persyaratan Memperoleh Ijasah Diploma III
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon

Diajukan Oleh :
SERA CLAUDIA TALAHATU
NIM : 1317053021

Pembimbing I Pembimbing II

Theofilus J. F. K. Matrutty, SE, M.Si Julie Theresya Pelamonia, SE.,M.Si.,Akt


NIP : 19810605 200801 2 014 NIP : 19810605 200801 2 014

Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Bidang Akademik Ketua Jurusan Akuntansi

Lenora Leuhery,ST,MT Dr. Agus Siahaya,SE.,M.Pd


19700418 199403 2 001 19730718 200012 1 002

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sera Claudia Talahatu

Nim : 13170530321

Program studi : Akuntansi

Dengan ini menyatakan sebenarnya bahwa :

1. Tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada

Politeknik Negeri Ambon adalah benar karya sendiri dan bukan jiplakan

dari karya lain.

2. Apabila di kemudian hari terdapat kesamaan dalam Tugas akhir, Maka

saya bersedia menerima sanksi dari ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk diketahui.

Ambon, September 2020

Sera Claudia Talahatu

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sera Claudia Talahatu

NIM : 1317053021

Tempat Tanggal Lahir : Ambon, 21 Mei 1999

Alamat : Poka

No. Telepon : 0822-3927-7214

Riwayat Pendidikan : a. SD Negeri 2 Poka

Lulus Tahun 2011

b. SMP Negeri 7 Ambon

Lulus Tahun 2014

c. SMK Negeri 7 Ambon

Lulus Tahun 2017

Kegiatan Organisasi yang pernah dilakukan :

(OSIS)

Data Orang Tua

Nama Ayah : Novlin Talahatu

Pekerjaan Ayah : Penjaga Sekolah

Nama Ibu : Merry Talahatu

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

DAFTAR ISI

v
MOTTO

“DIA MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LELAH DAN

MENAMBAH SEMANGAT KEPADA ORANG YANG TAK

BERDAYA”

(YESAYA 40:29)

vi
ABSTRAK

Sera, Claudia, Talahatu. 2020. Evaluasi Penggunaan Alokasi Dana Desa

Terhadap Kesejahteraan Pemerintah Desa Rutong. Laporan Akhir, Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Ambon. Pembimbing : (1) Bpk. Theofilus J. F. K.

Matrutty (2) Ibu. Julie Th. Pelamonia.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode

penelitian deskriptif kualitatif, cara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

observasi serta wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah aperatur desa dan

tokoh masyarakat didesa negeri rutong, dengan menggunakan metode purposive

sampling..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alokasi dana desa

terhadap kesejahteraan pemerintah desa negeri rutong pada tahun 2017 sampai

dengan 2019. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa pada tahun 2017

sampai dengan tahun 2019 menunjukan bahwa penggunaan alokasi dana desa

terhadap kesejahteraan pemerintah desa negeri rutong digunakan secara baik dan

terkonsep, karena anggaran yang sudah dirancangkan sejak awal sesuai dengan

realisasi lapanga saat alokasi dana desa diterima. Sehingga rancangan penggunaan

dana yang sudah disiapkan akan di pergunakan sebaik mungkin oleh desa negeri

rutong.

Kata kunci : laporan realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

vii
ABSTRACT

Sera, Claudia, Talahatu. 2020. Evaluation of the Use of Village Fund Allocation

for the Welfare of the Rutong Village Government. Final Report, Department of

Accounting, Ambon State Polytechnic. Advisors: (1) Bpk. Theofilus J. F. K.

Matrutty (2) Mother. Julie Th. Pelamonia.

This study uses a type of field research with qualitative descriptive research

methods, the methods used in this study are: observation and interviews. The

population in this study were village officials and community leaders in the

village of Rutong country, using the purposive sampling method.

This study aims to determine the use of village fund allocations for the welfare of

the village government of the Rutong country in 2017 to 2019. This research

produces information that in 2017 to 2019 it shows that the use of village fund

allocations to the welfare of the village government of the Rutong country is used

properly and conceptualized, because the budget that has been planned from the

start is in accordance with the realization of the field when the village fund

allocation is received. So that the design of the use of funds that has been prepared

will be used as best as possible by the rural villages of Rutong.

Key words: reports on the realization of the budget for income and expenditure

KATA PENGANTAR

viii
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikkan

Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Program Studi

Akuntansi Politeknik Negeri Ambon.

Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bpk. Ir. Daddy Mairuhu, ST,MT. Selaku Direktur Politeknik Ambon, yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis guna menuntut ilmu pada

Politeknik Negeri Ambon.

2. Bpk. Dr. Agus Siahaya,SE.,M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi

sekaligus dosen yang telah membekali kami sebagai mahasiswa dan

mahasiswi semester enam kelas VI-A.

3. Bpk. R.V Nasutela. Selaku pimpinan dari Desa Runtong, yang mana sudah

menerima penulis dalam mengambil data berkaitan dengan judul yang

penulis angkat ini.

4. Bpk. Theofilus J. F. K. Matrutty, SE, M.Si dan Ibu Julie Theresya

Pelamonia, SE.,M.Si.,Akt. Selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang

senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

ix
5. Bpk. Albertus Lalaun, S.Sos.,M.Si. Selaku sekretaris jurusan yang selalu

senantiasa menjawab semua pertanyaan penulis ajukan dan membantu

dalam setiap pengurusan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini.

6. Para dosen yang selama ini membekali penulis dengan ilmu pengetahun

dari awal semester hingga Tugas Akhir ini disusun.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tugas akhir ini masih

jauh dari kesempurnaan, disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan baik dari

penulis sendiri maupun unsur-unsur lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Ambon, September 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i


LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………… v
MOTTO ……………………………………………………………….. vi
ABSTRAK …………………………………………………………….. vii
ABSTRACT …………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR………..………………………………………….. xiv

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………… 15
1.2 Rumusan Masalah .…………………………………. 18
1.3 Batasan Masalah ………………………………….... 18
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………… 18
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………..…... 18
1.6 Daftar Istilah ……………………………………….. 19

BAB II : KAJIAN TEORI


2.1 Pengertian Alokasi Dana Desa ……………………… 20

2.2 Proses dan penyaluran Alokasi Dana Desa …………. 21

2.2.1 Rincian Alokasi Dana Desa Per Kabupaten/Kota . 22

2.2.2 Penempatan Rincian Alokasi Dana Desa …….. 23


berdasarkan peraturan.
2.3 Tujuan Alokasi Dana Desai …………………………. 28
.

xi
2.3.1 Manfaat Alokasi Dana Desa ………………… 28
2.3.2 Tata Cara Penyaluran Alokasi Dana Desa .. 29

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian …………………………………… 30

3.2 Jenis Penelitian..…………………………………… 30

3.3 Sumber Data Dan Data Yang Dibutuhkan……........ 30

3.4 Metode Pengumpulan Data……………………….. 31

3.5 Teknik Analisis Data ……………………………....... 31


BAB IV : DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan dan Data Penelitian ... 32
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan …………. 32
4.1.2. Data Penelitian………………………….. 35
4.2 Hasil Analisis Data ……………….………………. 50
4.3 Pembahasan ………………………………………. 51
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ………………………………………….. 55
5.2 Saran …………………..………………………….. 55
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 57

xii
DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 : Laporan realisasi pelaksanaan pendapatan dan belanja desa pada
desa negeri rutong ………………..................................... 35

TABEL 4.2 : Laporan realisasi pelaksanaan pendapatan dan belanja desa pada
desa negeri rutong …………………..................................... 39

TABEL 4.3 : Laporan realisasi pelaksanaan pendapatan dan belanja desa pada
desa negeri rutong ………………………………………… 45

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 : Struktur Organisasi Desa Negeri


Rutong………………………………………………………………… 34

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa

merupakan sebuah produk era reformasi yang menjadi bentuk awal kemandirian

desa dalam penyelenggraan pemerintah maupun dalam pengelolaan keuangan

desa. Mengigat dana yang diterima oleh desa jumlahnya cukup besar dan terus

meningkat setiap tahunya,maka sangat dibutuhkan aparatur desa yang handal.

Ketika kesejahteraan desa mulai terlibat lemah, hal ini diibaratkan sistem

pemerintaan nasional sebagai rangkaian mata rantai sistem pemerintaan mulai dari

pusat, daerah, dan desa maka desa merupakan mata rantai yang terlemah. Hampir

sagala aspek menujukan betapa lemahnya kedudukan dan keberadaan desa dalam

kostalisi pemerintahaan. Padahal desalah yang menjadi pertautan terakhir dengan

masyarakat yang akan membawanya ketujuan akhir yang telah direncanakan

sebagai cita-cita bersama.

Alokasi Dana Desa (ADD) akan mendorong terlaksanaanya otonomi desa.

Jika Alokasi Dana Desa diaktifkan secara efisen dan efektif untuk meningkatkan

taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa serta kesejahteraan pemerintaan

desa, maka pembagunan desa sebagai sasaran akan mengurangi berbagai

kesejangan desa, dapat lebih di wujudkan. Pemerintah provinsi dan pemerintah

kota sebagai fasilitator, memfasilitas masyarakat desa agar mampu melaksankan

pembagunan desa. Awal pelaksanaan otonomi daerah aspek kemandirian terkesan

15
diabaikan, namun dengan seriusnya pemerintaan pusat maka pemerintah kota

akan melaksanakan tugas otonomi daerah sehinga kepentingan-kepentingan desa

mulai diperhatikan.

Beberapa peraturan yang dibuat untuk memperjelas tentang peraturan desa

seperti yang terdapat pada UU No.32 Tahun 2004. Keuangan merupakan barang

yang vital dalam mendukung penyelenggaran otonomi desa. Untuk mengatur

rumah tangganya sendiri desa memerlukan dana/biaya yang memadai untuk

melaksanakan kewenangan yang dimiliki. Sejak tahun 1999 yaitu penerapan UU

No.2 tahun 1999 yang dilanjutkan dengan UU No.32 tahun 2004 tentang

pemerintahaan daerah. Pemerintah menetapkan kebijakan pemberian dana ke

desa-desa melalui program Alokasi Dana Desa.

Kota Ambon merupakan salah satu kota yang tedapat di Provinsi Maluku, di

kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan dan terdapat 30 Desa/Negeri. Pelaksanaan

Alokasi Dana Desa (ADD) didesa rutong didasarkan pada realita bawah sebagian

pilar ekonomi daerah desa semakin membutuhkan pendanaan yang seimbang

untuk menjalankan peran yang lebih kongkrit dalam pembangunan daerah.

Pemerintah desa negeri rutong berharap dengan Alokasi Dana Desa dapat

membuat kemajuan baik dalam bidang kesejahteraan pemerintah.

Desa Negeri Rutong pada mulanya adalah sebuah dusun atau kampung

kecil yang terbentuk pada tanggal 29 juni 1967 sesuai Undang – Undang No. 5

tahun 1979 tentang sistem pemerintah Desa, maka pada tanggal 25 juni 1995

Negeri rutong menjadi desa difinitif melalui pemilihan Kepala Desa (Pilkades)

pertama disertai dengan cara pelantikan kepala desa terpilih. Desa Rutong saat ini

terletak diwilayah administrasi Kecematan Laitimur Selatan.

16
Pada tahun 2017 anggran yang terealisasi untuk Alokasi Dana Desa

sebesar Rp. 446.619.900 dan pada tahun 2018 naik sebesar Rp. 2.225.274.000,

yang diberikan setiap tahunnya mengalami perubahan dan selalu mengalami

kenaikan yang begitu tinggi. Diharapkan Alokasi Dana Desa yang disalurkan

dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa dan dapat memmanfaatkan

secara baik. Jumlah penduduk pada desa negeri rutong sebesar 810 orang yang

terdiri atas 2 RW dan 5 RT.

Alokasi Dana Desa yang diberikan kepada Desa Negeri Rutong

digunakan secara baik dan berkonsep, dana terbesar terdapat pada bagian gaji dan

tunjangan, karena dibagian ini sangat berperan penting terhadap tingkat

kesejahteraan dari dana 2017 sampai dengan 2019. Segala kegiatan yang berkaitan

dengan operasional juga dibiayi oleh dan bagian Pemerintah seperti kegiatan

Kamtimas, Musrembang, kegiatan Saniri Negeri serta kegiatan RT/RW Desa,

sehingga segala keperluan alat hingga konsumsi dibiayi menggunakan dana

bagian Pemerintah. Sehingga dana desa ini sangat membantu dan sangatlah

berpengaruh penting terhadap kesejahteraan pemerintah desa dalam tiga tahun

sehingga segala keperluan dana desa bagian pemerintah tercukupi.

Berdasarkan uraian diatas maka saya berinisiatif untuk mengambil judul.

“EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEMERINTAH DESA RUTONG”.

17
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan masalah

yang akan di bahas pada penulisan ini yaitu : " bagaimana evaluasi pengunaan

dana desa terhadap kesejahteraan desa negeri rutong"

1.3 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, agar penelitian ini dapat terarah dan dipahami

maka perlu dibatasi permasalahannya seagai berikut :

1. Laporan realisasi anggaran dari tahun 2017-2019 pada bidang

pmerintahan.

2. Realisasi anggaran pendapatan dan belanja.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi

pengunaan ADD pada desa negeri rutong.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebutmaka manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat akademik, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pemerintahan khususnya yang berfokus pada kajian

pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

2. Manfaat praktis, hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi seluruh

stakeholders dan menjadi sumbangsi peneliti terhadap input bagi

Pemerintah Desa.

3. Manfaat metodologis, Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna

untuk menambah wawasan dan menjadi referensi bagi mahasiswa yang

akan melakukan kajian terhadap penelitian selanjutnya yang relevan.

18
1.6 Daftar Istilah

1. ADD ( Alokasi Dana Desa).

ADD ( Alokasi Dana Desa) adalah bagian keuangan desa yang

diperoleh dari hasil pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten / kota untuk

desa yang dibagikan secara propesional.

2. APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ).

APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. RKUN ( Rekening Kas Umum Negara ).

RKUN ( Rekening Kas Umum Negara ) adalah rekening tempat

penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh bupati/walikota untuk

menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh

pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

4. RKUD ( Rekening Kas Umun Daerah ).

adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan

oleh bupati/walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah

dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

5. RKD ( Rekening Kas Daerah ).

RKD ( Rekening Kas Daerah ) adalah rekening tempat penyimpanan

uang pemerintahan desa yang menampung seluruh penerimaan desa

19
dan untuk membayar seluruh pengeluaran desa pada bank yang

ditetapkan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2 .1 Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD).

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005

tentang desa, alokasi dana desa merupakan bagian dari dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa paling

sedikit 10% (sepuluh persen), yang pembagiannya untuk desa secara proporsional.

Simanjuntak dan Hidayanto (2002) menyebutkan bahwa perumusan alokasi dana

bantuan harus memiliki sifat kecukupan, fleksibel dan stabil. Kecukupan artinya

alokasi dana dapat menutupi kebutuhan dana pemerintah daerah. Fleksibel artinya

besar dana alokasi disesuaikan dengan kemampuan pemerintah pusat sedangkan

stabil artinya bahwa adanya JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 9

kepastian bagi pemerintah daerah dalam mendapatkan alokasi dana. Menurut

Sahdan (2004) Alokasi Dana Desa yang kemudian disebut ADD adalah dana

responsivitas Negara untuk membiayai kewenangan desa kewengan desa

mencakup :

a. kewenangan asal usul (mengelola sumberdaya alam, peradilan adat,

membentuk susunan asli, melestarikan pranata lokal) yang diakui

(rekognisi) oleh Negara.

20
b. kewenangan atributif organisasi local (perencanaan, tata ruang, ekologi,

pemukiman, membentuk organisasi local dan lain lain) yang ditetapkan

oleh pemerintah melalui undang-undan.

c. kewenangan delegatif-administratif dari delegasi atau tugas pembantu dari

pemerintah.

Menurut Widjaja (2005) Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dalam

rangka meningkat pemberdayaan, kesejahtraan dan pemerataan

pembangunan dipedesaan melalui dana APBD kabupaten, provinsi dan

pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat perlu

merealisasikan dana APBD masing masing sebesar 10% untuk dana

Alokasi Dana Desa (ADD).

Menurut Nurcholis (2011) Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar desa untuk mendanai kebutuhan desa dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta

pelayanan masyarakat.

2.2 Proses dan penyaluran Alokasi Dana Desa

 Secara Umum

Mentri Keuangan Republik Indonesia mengatur kembali kententuan tentang

Dana Desa untuk menyesuaikan perkembangan penyelegaraan pengelola dana

desa, pemerintah melakukan pengaturan kembali tatacara pengelokasian,

penyaluran, pengunaan, pemantuan dan evaluasi alokasi dana desa.yang telah

diatur dalam Peraturan Mentri Keuangan (PMK) Nomor 247/PMK.07/2015, yang

21
telah diterapakn oleh Mentri Keuangan pada 28 Desember 2015. Direktorat

jenderal perimbangan keuangan melakukan perhitungan rician alokasi dana desa

untuk setiap kabupaten/kota secara berkedilan, yang berdasarkan pada dua jenis

alokasi.

Pertama, Alokasi Dasar sebesar 90% kedua alokasi yang dihitung berdasrakan

jumlah penduduk desa. Angka kemiskinan desa, luas wilayah desa dan tingkat

kesuliatan geografis desa setiap kabupaten/ kota, yaitu sebesar 10% penyaluran

Alokasi Dana Desa dilakukan dengan cara pemindah bukuan dari Rekening Kas

Umum Negara (RKUN) kepada Rekening Kas Umun Daerah (RKUD), untuk

selanjutnya dipindah bukukan dari (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD),

dilakukan secara bertahap awal dilakukan secara bertahap, penyaluran Alokasi

Dana Desa tahap l dilakukan pada bulan april sebesar 40%.Tahap ll dilakukan

pada bulan Agustus juga sebesar 40% untuk tahap lll pada bulan oktober sebesar

20% total 100%

2.2.1 Rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) per Kabupaten/Kota.

Rincian Alokasi Dana Desa setiap kabupaten/ kota berdasrkan alokasi yang

di hitung dengan penduduk,angka kemiskinan luas wilayah,dan tingkat

memperhatikan jumlah kesulitan geografis desa setiap kabupaten/ kota sebagai

mana di maksud dalam pasal 2 ayat (3) degan bobot sebagai berikut:

1. 25% (Dua puluh lima persen)untuk jumlah penduduk desa.

2. 35% ( Tiga puluh lima persen) untuk angka kemiskinan desa

3. 10% (Sepuluh Persen) untuk luas wilayah desa

4. 30% (Tiga puluh persen) untuk tingkat kesulitan geografis desa setiap Kota/

Kabupaten.

22
Formulir perhitugan Alokasi Dana Desa segai :

X=(0,25xY1)+(0,35xY2)+(0,10xY3)+(0,35xY4)

Keterangan :

a) X = Alokasi dana desa yabg di hitung berdasarkan jumlah penduduk,angka

kemiskinan,luas wilayah,dan tingkat kesulitan geografis.

b) Y1 = Rasio jumlah penduduk desa setiap kabupaten / kota terhadap total

penduduk nasional.

c) Y2 = Jumlah penduduk miskin desa setiap kabupaten/kota terhadap total

penduduk miskin desa.

d) Y3 = Rasio luas wilayah desa setiap terhadap puas wilayah desa

e) Y4 = Rasio IKK

2.2.2 Penempatan Rincian Alokasi Dana Desa (ADD) Berdasarkan

Peraturan.

Walikota Ambon Nomor 58 Tahun 2018

Rincian alokasi dena desa untuk setiap desa di kota Ambon Tahun Anggran

2018- dialokasi secara merata dan terkendali berdasrkan :

Pasal 1 : Beberapa kententuan dalam peraturan walikota Ambon Nomor 57 Tahun

2018 tentang tata cara pembagian dan penepatan Rincian Dana Desa / Negeri

setiap Desa / Negeri di kota Ambon Tahun 2019( Berita Daerah Kota Ambon

Tahun 2018 Nomor 57) diubah sebagai berikut :

1. Kententuan Pasal 9 ayat (5) dan ayat (6) mengalami perubahan sehingga

lengkapnya pasal 9 berbunyi

Pasal 9 : (1).Penyaluran Dana Desa / Negeri dilakukan melalui pemindahbukuan

23
dari Rekening kas Umum Daerah ke Rekening kas Umum Desa/

Negeri.

(2).Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening kas

Umum Desa/ Negeri dilakukan paling Lambat 7 ( tujuh) hari kerja

setelah Dana Desa diterima di Rekening kas Umum Daerah setelah

persyaratan penyaluran telah dipenuhi.

(3).Penyaluran Dana Desa / Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara bertahap,dengan kententuan segaimana berikut :

a. Tahap I paling cepat bulan januari dan paling lambat minggu

ketiga bulan juni se besar 20% (dua puluh persen).

b. Tahap II paling cepat bulan maret paling lamabat minggu keempat

bulan juni sebesar 40% (empat puluh persen) dan

c. Tahap III paling cepat bulan juli sebesar 40%( empat puluh

persen).

(4).Penyaluran Dana Desa / Negeri RKUD ke RKD tahap I

dilakasanakan setelah Walikota Ambon menerima peraturan Desa/

Negeri mengenai APB Desa/ Negeri dari kepala Desa/ pemerintah

Negeri.

(5).Penyaluran Dana Desa / Negeri dari RKUD ke RKD tahap II

dilaksanakan setelah Walikota Ambon menerima laporan realisasi

penyerapan dan capaian output Dana Desa/ Negeri tahun Anggran

sebelumnya dari kepala Desa / Pemerintah Negeri.

(6).Penyaluran Dana Desa / Negeri dari RKUD ke RKD tahap III

dilaksanakan setelah Walikota Ambon menerima laporan realisasi

24
penyerapan dana dan capaian output Dana Desa / Negeri sampai

dengan tahap II dari Kepala Desa / Pemerintah Negeri.

(7).Laporan realisasi penyerapan dan cpaian output Dana Desa/ Negeri

tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat(6),menujukkan rata- rata

realisasi penyerapan paling kurang sebesar 75% (tujuh puluh lima

persen).

(8) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan (6) dihitung

berdasarkan rata-rata persentase capaian output dari seluruh kegiatan.

(9).Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian output

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) dilakukan sesuai

dengan tabel referensi data bidang ,kegiatan,sifat kegiatan,uraian

output,volume output,cara pengadaan ,dan capaian output.

(10).Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud pada ayat (9)

belum memenuhi kebutuhan input data, kepala Desa/ Pemerintahan

Negeri dapat memutakhirkan tabel referensi data dengan mengacu

pada peraturan yang diterbitkan oleh kementerian / lembaga terkait.

2. Kententuan pasal 13 ayat (4) di ubah sehingga lengkapnya pasal 13 berbunyi :

Pasal 1 : (1).Kepala Desa/ pemerintahan Negeri menyampaikan laporan realisasi

penyerapan dan capaian output Dana Desa / Negeri setiap tahap

penyaluran kepala Walikota Ambon.

(2).Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa/ Negeri

Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Tahap I berupa peraturan Desa / Negeri mengenai APBDesa/

Negeri dari Kepala. Desa/ Pemerintahan Negeri

25
b. Tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa/Negeri tahun anggaran sebelumnya dari

kepala Desa/ Pemerintahan Negeri; dan

c. Tahap III berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa/ pemerintahan Negeri.

(3).Laporan realisasi penyerapan dana capaian output Dana Desa

/Negeri tahun anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud pada

ayat

(4).Huruf b disamapaikan paling lambat tanggal 7 Ferbuari tahun

anggran berjalan.

(5).Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa/ Negeri

tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c disampaikan

paling lambat tanggal 7 juni tahun anggaran berjalan.

(6).Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah batas waktu

penyamapaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat

(4), Kepala Desa/ Pemerintahan Negeri dapat menyapaikannya

pemutakhiran capaian output kepala Walikota Ambon.

3. Kententuan pasal 14 ayat (2) diubah sehingga lengkapnya pasal 14 berbunyi :

Pasal 14 : (1) Walikota Ambon menunda penyaluran Dana Desa / Negeri,dalam

hal:

a. Walikota Ambon belum menerima dokumen sebagaimana

dimaksud dalam pasal 9 Ayat (4) atau pasal 9 ayat (5);

b. Terdapat sisa Dana Desa/ Negeri di RKD tahun anggaran

sebelumnya lebih dari 30% ( tiga puluh persen) ; dan/atau

26
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.

(2).Penundaan penyaluaran Dana Desa/ Negeri sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa/

Negeri tahap II tahun anggaran berjalan sebesar sisa Dana Desa/

Negeri di RKD tahun anggran sebelumnya.

(3).Dalam hal Sisa Dana Desa / Negeri di RKD tahun anggaran

sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa/ Negeri yang akan

disalurakan pada tahap II , penyaluaran Dana Desa/ Negeri tahap II

tidak dilakukan.

(4).Dalam hal sampai dengan minggu pertama bulan juni tahun

anggaran berjalan sisa Dana Desa / Negeri di RKD tahun anggaran

sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh

persen),penyaluran Dana Desa / Negeri yang ditunda sebagaimana

dimaksud pada ayat(2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana

Desa/ Negeri di RKUD.

(5).Walikota Ambon melaporkan Dana Desa/ Negeri yang tidak

disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat(4) kepada

kepala KPPN selaku KPA penyalauran DAK fisik dan Dana Desa/

Negeri.

6).Dana Desa /Negeri yang tidak disalurkan kembali pada tahun

anggaran berikutnya.

(7).Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c di

sampaikan oleh aparat pengawas fungsional di daerah dalam hal

27
terdapat potensi atau telah terjadi penyimpangan penyaluran dan /

atau pengunaan Dana Desa/ Negeri.

(8)Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) disampaikan

kepala Walikota Ambon dengan tembusan kepala kepala KPPN

selaku KPA penyalauran DAK fisik dan Dana Desa/ Negeri sebelum

batas waktu tahapan penyaluran sebagai mana dimaksud dalam pasal

2.3 Tujuan Alokasi Dana Desai

1. Menurut Widjaja (2005) Tujuan Alokasi Dana Desa adalah:

a) Menungkatkan penyelengraan pemerintah Desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan

b) Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakan di desa dalam

perencanaan, pelaksaan dan pengendalian pembagunan secara

partisipatif sesuai dengan potensi desa

c) Meningkatkan pemeratan pendapatan kesempatan bekerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat

d) Mendorong peningkatan swadaya dan gotong - royong masyarakat di

desa.

2.3.1 Manfaat Alokasi Dana Desa

Menurut Nurcholis (2011). Manfaat dari pemberian ADD inin adalah

sebagai bantuan atau suatu dana perangsang untuk membiayai dan mendorong

program pemerintah desa yang di tunjang dengan partisipasi swadaya gotong

royang masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan pemberdayaan

masyarakat.ADD merupakan wujud pemenuhan hak desa untuk menyelengarakan

28
otonominya supaya tumbuh dan berkembang mengikut pertumbuhan desa itu

sendiri berdasarakan demokratisasi otonomi dan pemberdayaan masyarakat desa

ADD di manfaatkan secara baik agar dana tersebut tepat pada saran dan

dapat digunakan untuk kepentingan pembagunan dan pemberdayaan masyarakat

2.4.2. Tata Cara Penyaluran Alokasi Dana Desa

Kepala desa dengan direkodinasikan oleh camat setempat menyampaikan laporan

realisasi penggunaan Aloksi Dana Desa tahap l dan laporan realisasi pengunaan

alokasi dana desa tahunan kepada walikota.

29
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Desa Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur

Selatan.

3.2 Jenis Penelitian

1. Data Kualitatif : Data tidak berupa angka, dimana datanya tidak berupa

angka tetapi berupa informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan tentang

gambaran tempat penelitian, seperti sejarah berdirinya perusahaan dan

struktur organisasi.

2. Data Kuantitatif : Data yang berupa angka maupun perhitungan, seperti

laporan realisasi anggaran pedapatan dan belanja.

3.3 Sumber Data Dan Dana Yang Di Butuhkan

a. Dalam penelitian ini, sumber data yang diambil adalah data sekunder.

Data Sekunder adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data

yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.

b. Data yang dibutuhkan oleh penulis dalam mendukung penulisan ini

yaitu : Laporan realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan

belanja desa.

30
3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penulisan ini ,penulis menggunakan teknik pengambilan data sebagai

berikut :

1. Wawancara : pengambilan data melalui wawancara atau secara lisan

langsung dengan sumber datanya, baik melalui tatap muka atau melalui

media sosial.

2. Perpustakaan : teknik pengumpulan data dengan cara mengutip gambar-

gambar, catatan-catatan ataupun dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan masalah penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka data

tersebut dikelompokkan. Kemudian data dianalisa secara kualitatif yaitu

menganalisa data yang terkumpul dengan cam menggambarkan secara utuh dan

nyata dari hasil penelitian dilapangan berupa data dan informasi hasil wawancara,

catatan lapangan, dokumentasi dan lain sebagainya.

31
BAB IV

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan dan Pembahasan

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan / Tempat Penelitian

A. Sejarah Desa Negeri Rutong.

Desa Negeri Rutong pada mulanya adalah sebuah dusun atau kampung

kecil yang terbentuk pada tanggal 29 juni 1967 sesuai Undang- undang

Nomor 5 tahun 1979 tentang sistem pemerintahan Desa, maka pada

tanggal 25 Juni 1995 Negeri Rutongmenjadi desa difinitif melalui

pemilihan Kepala Desa ( pilkades) pertama disertai dengan acara

pelantikan kepala desa terpilih. Desa Rutong saat ini terlatak di wilayah

administrasi Kecematan Laitimur Selatan .

Secara Geografis negeri rutong berbatas sebelah utara dengan desa

halong, sebelah selatan laut banda, sebelah timur desa hutumuri dan

sebelah barat desa soya. Letak desa ini berada diwilayah pesisir dengan

jarak kurang lebih dari 24km dari pusat kota dan waktu tempuh 2 jam

untuk menuju Desa Negeri Rutong. Luas desa rutong ialah 5,050.

Pengelolaan tugas penyelenggran pemrintah, pelaksanaan

pembagunan, pelayanan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat

sebagaimana yang di manfaatkan oleh peraturan perundang – undang perlu

ditujang dengan ketersediaanya sumberdaya manusia yang berkualitas dan

memiliki 7 orang aparatur pemerintah desa. Karena sebagai desa tanggung

jawab pelayanan masyarakat juga di bantu oleh BPD sebagai mitra

32
pemerintah desa. Rata-rata rata pendidikan baik aparatur pemerintah desa

maupun BPD adalah Magister (S-2) sebanyak 1 orang, sarjana (S-1)

sebanyak 5 orang Diploma III sebanyak 1 orang, sedangkan SMA atau

sederajat 13 orang

B. Visi dn Misi

 Visi

Memberdayakan aparatur, meningkatkan layanan

pemerintah, kemasyarakatan, dan meningkatkan kualitas

hidup yang bermanfaat.

 Misi

1. Meningkatkan sumber daya aparatur pemerintah.

2. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

3. Mengfungikan dan menginginkan ketersedian

prasarana dan sarana serta fasdilitas untuk

menunjukan tugas-tugas pelayanan publik.

4. Medorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.

33
C. Struktur Organisasi Desa Negeri Rutong.

Tabel 4.1

STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA
R.V.MASPAITELLABA.M
D.A
BPD
LPD

SEKERTARIS
JAMES.R.TALAHA
TU

KAUR UMUM KAUR KAUR


WANDA.TITU KEUANGAN PERENCANAAN
S ZAKARIAS.M.LE ERICK.E.MASPAIT
SSY ELLA

STAF KEUANGAN
MAYBRICH.C.MAITI
MU

KASIE KASIE PELAYANAAN


KESEJATRAAN WELLEM.R.MASPAITE
FREDDY.TALAHA LLA
TU KASIE
KESEJATRAAN
FREDDY.TALAHA
TU

KEPALA WILAYAH KEPALA


KEPALA WILAYAH KEPALA
ANTHONY.LESSY WILAYAH
ROBERT.MAKATIT WILAYAH
WELLEM.LESSY
A IZACK.J.TELAPA
Sumber : Desa Negeri Rutong. RY

34
4.1.2 Data Penelitian

Data penelitian ini menggunakan laporan realisasi pelaksanaan pendapatan

dan belanja desa, guna untuk memberikan gambaran mengenai data diperoleh dari

hasil penelitin. Berikut laporan realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan

belanja desa sebagai berikut :

Tabel 4.1
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA NEGERI RUTONG
Realisasi s.d 31/12/2017

JUMLAH PENDAPATAN ANGGARAN REALISASI LEBIH %


ANGGARAN KURANG
(Rp)
(Rp) (Rp)

Kegiatan Oparasional 94.595.000,00 78. 405.500,00 16.189.500,00 85%


Kantor Desa

Kegiatan Oprasional 18.285.000,00 18.285.000,00 0,00 1%


BPD/Saniri Negeri

Kegiatan Oparasional 25.200.000,00 25.200.000,00 0,00 1%


RT/RW

Kegiatan Oprasional 5.619.900,00 5.619.900,00 0,00 1%


PKK

Kegiatan Pembgangunan 280.650.472,00 180.386.591,00 100.263.881,00 64%


Sarana Dan Prasarana
Pendidikan

Kegiatan Pembangunan 176.371.307,00 101.538.014,00 74.883.293,00 57%


Sarana Sanitasi Dan
Kebersihan Lingkungan

Kegiatan Pembangunan 191.032.140,00 101.530.110,00 89.502.030,00 53%


Talud

Kegiatan Pelatihan 5.972.000,00 0,00 5.972.000,00 0%

35
Kepala Desa Dan
Perangkat

Kegiatan Peningkatan 4.692.000,00 4.692.000,00 0,00 1%


Kualitas Perencanaan
Desa

Kegiatan Bantuan Usaha 11.450.000,00 0,00 11.450.000,00 0%


Kelompok Tani

Kegiatan Pembentukan 13.950.000,00 0,00 13.950.000,00 0%


BUMDes

Kegiatan Pelaporan Dan 3.684.581,00 0,00 3.684.581,00 0%


Pertanggung Jawaban
Keuangan

Kegiatan Penyusunan 7.372.000,00 3.860.500,00 3.511.500,00 52


RKP %

Kegiatan Penyusunan 2.704.000,00 2.704.000,00 0,00 1%


APB Desa

Kegiatan Pemberian 10.800.000,00 9.000.000,00 1.800.000,00 83


Insentif Kader Posyandu %

Kegiatan Pemberian 8.700.000,00 8.700.000,00 0,00 1%


Makanan Tambahan

Kegiatan Peningkatan 59.700.000,00 59.700.000,00 0,00 1%


Kapasitas Pengurusan
BUMDes

Kegiatan Musyawarah 7.259.500,00 6.613.000,00 646.500,00 91


Desa %

Kegiatan Pendataan 5.665.000,00 0,00 5.665.000,00 0%


Situs-Situs Adat Dan
Budaya Desa

Kegiatan Peningkatan 5.925.000,00 0,00 5.925.000,00 0%


SosialisasinPenanggulang
an

Kegiatan Pembinaan Dan 8.700.000,00 6.000.000,00 2.700.000,00 69


Pengelolaan Pendidikan %

Kegiatan 3.00.000,00 0,00 3.000.000,00 0%


Penanggulangan Bencana
Alam

36
JUMLAH KEGIATAN 948.327.900,00 533.829.115 339.143.285,00

Tabel 4.2
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA NEGERI RUTONG

Realisasi s.d 31/12/2018

JUMLAH ANGGARAN REALISASI LEBIH KURANG %


PENDAPATAN ANGGARAN
(Rp) (Rp)
(Rp)

Kegiatan Oprasional 12.000.000,00 12.000.000,00 0,00 1%


BPD/Saniri Negeri

Kegiatan Operasional 25.200.000,00 25.200.000,00 0,00 1%


RT/RW

Kegiatan 7.900.000,00 7.900.000,00 0,00 1%


Penyelanggaran
Musyawarah Desa

Kegiatan Operasional 5.619.900,00 5.619.900,00 0,00 1%


PKK

Kegiatan Pemilihan Dan 25.000.000,00 0,00 25.000.000,00 0%


Pelantikan Kades/Raja

Kegiatan Pembangunan 90.237.496,54 76.573.990,00 13.663.506,54 85%


Sarana Dan Prasarana
Fisik Kantor

Kegiatan Pemeliharaan 21.960.000,00 21.200.341,00 759.659,00 96%


Sarana-Prasana
Masyarakat

Kegiatan Pembangunan 71.423.523,67 69.199.024,00 2.224.499,67 97%


Sarana-Prasarana Air
Barsih

Kegiatan Pembungan 87.367.700,00 79.331.075,00 8.036.625,00 90%


Talud

Kegiatan Pembangunan 67.198.291,75 63.779.441,00 3.418.850,75 95%


Sarana Dan Prasarana

Kegiatan Pembangunan 132.417.463,89 114.428.108,00 17.989.355,89 86%


Taman Bacaan

37
Masyarakat

Kegiatan Rehabilitasi 60.797.093,50 58.391.788,00 2.400.305,50 96%


Saluran Drainase

Kegiatan Pembangunan 100.966.511,06 94.892.967,00 6.073.544,06 93%


MCK

Kegiatan Pembangunan 156.525.494,50 152.586.602,00 3.938.892,50 97%


Saluran Air

Kegiatan Pembinaan 64.700.000,00 60.453.044,00 4.246.956,00 93%


Lembaga Adat

Kegiatan Peningkatan 8.921.200,00 0,00 8.921.200,00 0%


Kapasitas Lembaga
Saniri,RT/RW

Kegiatan Pemberdayaan 13.592.800,00 6.148.650,00 7.444.150,00 45%


Posyandu, UPK2 Dan
BKB

Kegiatan FestiVal 23.174.700,00 18.052.000,00 5.122.700,00 77%


Budaya

Kegiatan Bantuan Usaha 53.659.220,00 43.698.684,00 9.960.536,00 81%


Kelompok Tani

Kegiatan Bantuan Usaha 54.578.000,00 51.039.272,00 3.583.728,00 93%


Kelompok Nelayan

Kegiatan Bantuan Usaha 34.165.552,00 23.859.989,00 10.305.563,00 69%


Kelompok Usaha Kecil

Kegiatan Pengembangan 109.811.386,49 88.630.442,00 21.180.944,49 80%


Kebudayaan Dan
Kesenian Desa

Kegiatan Bantuan Usaha 74.660.421,00 50.784.136,00 23.876.285,00 68%


Alat Pertukangan

Kegiatan Bantuan Usaha 13.969.375,00 13.665.772,00 303.603,00 69%


Mebel Dan Properti

Kegiatan Peningkatan 5.740.000,00 4.580.909,00 1.159.091,00 79%


Kapasitas Kelompok
Pemuda

Kegiatan Pemberian 16.400.000,00 15.000.000,00 1.400.000,00 91%


Makanan Tambahan

Kegiatan Peningkatan 3.394.700,00 0,00 3.394.700,00 0%

38
Sumber

Kegiatan Sosialisasi 8.613.050,00 7.638.000,00 975.050,00 88%


Penyusunan Peraturan
Negeri

Kegiatan Sosialisasi 11.076.250,00 0,00 11.076.250,00 0%


Peraturan Negeri

Kegiatan Pendapatan 54.252.448,85 29.613.969,00 24.638.479,85 54%


Situs-Situs Adat Dan
Budaya Desa

Kegiatan 18.636.500,00 7.173.500,00 11.463.000,00 38%


Peningkatan/Sosialisasi
Penanggulangan

Kegiatan Lokakarya 10.366.000,00 0,00 10.366.000,00 0%


Masyarakat Adat

Kegiatan Bantuan 8.361.000,00 7.481.909,00 879.091.00 89%


Kelompok Usaha
Kuliner

Kegiatan Pembinaan 11.745.000,00 11.140.909,00 604.091,00 94%


Dan Pengelola
Pendidikan Anak

Kegiatan Pendidikan 16.350.000,00 13.300.281,00 3.049.719,00 81%


Anak Usia Dini

JUMLAH KEGIATAN 1.480.781.078,25 1.233.364.702,00 246.577.285,3

Tabel 4.3
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA NEGERI RUTONG

Realisasi s.d 31/12/2019

39
JUMLAH PENDAPATAN ANGGARAN REALISASI SUMBER %
ANGGARAN DANA
(Rp)
(Rp) (Rp)

Kegiatan Penanggulangan Bencana 25.343.713.70 0,00 ADD 0%

JUMLAH KEGIATAN 25.343.713.70 0,00 ADD

4.2. Hasil Analisis Data.

Dari data penelitian diatas dapat diindentifikasi untuk mengukur / menilai

apakah sesuatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan

perecanaan atau tujuan ingin dicapai. Evaluasi sangat di butuhkan dalam

berbagai bidang kehidupan manusia sehingga dapat meningkatkan

efektivitas baik dalam lingkungan individu, kelompok maupun lingkungan

kerja.

Dalam penelitian ini menjelaskan secara rinci tentang pengunaan

Alokasi Dana Desa(ADD) di Desa Rutong Kecamatan Laitimur Selatan,

yang mana Alokasi Dana Desa (ADD) sendiri adalah bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten atau Kota

yang dialokasikan dengan Tujuan meningkatkan pembangunan

meningkatkan pelayanan desa terhadap masyarakat dan juga meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pemerintah desa. Dan lebih di fokuskan

pada laporan pengunaan Alokasi Dana Desa pada Penggunaan Belanja

Barang dan Jasa pada Bidang Pemerintah desa yang di ambil dari laporan

penggunaan Alokasi Dana Desa Poka 2019

Pada tabel ini akan lebih di fokuskan untuk evaluasi penggunan

Alokasi Dana Desa di Bidang Pemerintah.

40
4.3 Pembahasan

Data tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 di atas menjelaskan bawah Alokasi

Dana Desa mengalami Defisit, defisit anggaran terjadi karena kekurangan

keuangan dalam kas, tetapi sudah di tutupi dengan adanya SILPA ( Sisa

Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun berkenan. Artinya bahwa penerimaan

pembiayaan harus dapat menutupi devisit anggaran, sehingga alokasi dana

desa yang di berikan Kepada Desa Rutong di gunakan secara baik dan

terkonsep, karena Anggaran yang sudah di rancangkan sejak awal sesuai

dengan realisasi lapangan saat Alokasi Dana Desa di terima. Alokasi Dena

Desa yang dj berikan melalui 3 kali tahapan pencairan untuk 1(satu) tahun

berjalan, sehingga rancangan pengunaan dana yang sudah di siapkan akan

di pergunakan sesuai jumlah nominal masing-masing tahapan,dana

terbesar pada bagian ini adalah pada bagian gaji dan tunjangan karena

pada bagian ini sangat berpengaruh penting terhadap tingkat kesejahteraan

pemerintah desa dari dana 2017 sebesar Rp 454.619.900.00 , 2018 sebesar

Rp. 1.456.603.980.00 ,2019 sebesar 1.349.592.182.00 dari semua ini ada

juga penghasilan tambahan kepala desa sebesar Rp. 8.000.000 ini akan

terlaksana apabila sudah ada kepala desa yang terpilih, ada pula pembelian

satu set multimedia audio, ada juga dana untuk pembelian barang-barang

perlengkapan kantor seperti (ATK, Map dan Kertas dan ada pula dana

yang di sediakan untuk pemeliharaan bagunaan dan taman,segala

perlengkapan kantor dan peralatan kantor seperti meja, kursi, print dan

mesin ketik semua alat tersebut di beli mengunakan dana pada bagian

oprasional kantor karena berpengaruh pada tingkat kenyamanan dan

41
fasilitas kantor yang meningkatkan kesejahteraan. Segala kegiatan yang

terkait dengan oprasional juga di biayai oleh dan bagian pemerintah seperti

kegiatan Kamtimas,Musrembang, kegiatan Saniri Negri serta kegiatan

RT / RW Desa segala keperluan alat hingga komsumsi di biayai

mengunakan dana bagian pemerintah. Sebelum bantuan tersebut sampai

pada setiap desa laporan pengunaan dana tahap satu sudah harus di

laporkan sehingga memudahkan pemerintah kota untuk lebih mengetahui

proses pengunaan dana dalam desa setiap kali di cairkan. Dengan

demikian bantuan alokasi dana desa ini sangat membantu dan sangatlah

berpengaruh penting terhadap kesejateraan pemerintah desa dalam 1(satu)

tahun segala keperluan desa pada bagian pemerintah tercukupi

perlangkapan dan peralatan kantor yang di gunakan kini sudah

berkembang kesejahteraan karyawan juga terimbangi gaji yang dulunya

tidak mencukupi untuk kehidupan 1 bulan kini biasa di pergunakan untuk

keperluan 1bulan atau lebih. Dengan adanya bantuan alokasi dana desa

juga bukan hanya gaji yang meningkat tetapi di tambah lagi dengan

adanya uang lembur dan tujangan kesehatan. Tambah program snagat

membantu peningkatan kesejahtraan pemerintah terkususnya untuk parah

karyawan kehidupan karyawan biar lebih baik dari sebelumnya adanya

pengimbagan pelayanan yang lebih baik karena saran yang di gunakan

juga baik. Sehingga dalam hal ini dapat di evaluasi bawah alokasi dana

desa yang di berikan kepada desa rutong sangat mempengaruhi

kesejahteraan pemerintah desa rutong. Dalam 1 tahun Alokasi Dana Desa

sudah mampu membiayai segala kebutuhan yang berkaitan dengan

42
pemerintah desa seperti yang sudah di gamabarkan pada tabel dia atas.

Segala kebutuahan pemerintah desa belanja barang dan jasa semuanya di

ambil dari alokasi dana desa hampir 90% oleh alokasi dana desa.

Pengunaan Alokasi Dana Desa pada bidang pemerintahan tidak di

tentukan total atau persen pengunaannya tetapi di sediakan sesuai dengan

kebutuhan dapa bidangnya sehingga selalu di usahakan untuk di penuhi,

adanya perencaan anggran pada bidang ini sebelum bantuan alokasi dana

desa di berikan pada desa-desa di kota ambon sehingga ketika dana

tersebut di dapatakan desa sudah siap untuk mengelolah dana desa tersebut

sesuai perencanaan yang sudah di buat,alokasi dana desa juga membantu

pemerintah untuk lebih sejahtra karena tidak adanya penagihan pada

tempat-tempat usaha karena segala kebutuahan dari pemerintah hingga

masyarakat sudah di biayai oleh alokasi dana desa tersebut.

Sehingga pemberian alokasi dana desa sangat berpengaruh penting

terhadap kemajuan/ kesejahteran desa. Anggaran yang sudah di terima

sangatlah membantu mewujudkan pencapaian kesejataraan desa bukan

hanya untuk desa saja tapi juga pada masyarakat yang juga dapat

menikmati kesejahtraan desa karena ada dana yang di sediakan untuk

membantu mensejahtrakan masyarakat ada juga pada bagian pembagunan

sehingga bukan saja pemrintah saja yang menikmati bantuan tersebut

tetapi masyarakt juga dapat merasakan dampak baik dari bantuan tersebut.

Alokasi Dana Desa juga tidal hanya membantu pada bagian pemerintah

saja tetapi juga sangat membantu dalam berbagai bidang dari

43
pembagunaan hingga pemberdaan masyarakat desa dan segala hal

berkaitan dengan kesejahteraan desa dan masyarakat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah di uraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Alokasi Dana Desa yang di berikan sangat berpengaruh penting terhadap

kesejahteraan pemerintah desa dan juga masyarakat, kesejahteraan suatu

desa dapat di lihat dari tingkat kesejateraan pemerintah desa dan

masyarakat

2. Alokasi Dana Desa juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan

pemerintah desa terkususnya para karwayan.

44
3. Dengan adanya alokasi dana desa rancangan pemerintah desa dapat

terealisasi dengan baik,segala kebutuahan belanja barang dan jasa dapat

terlaksana atau dapat di penuhi.

5.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat di samapaikan adalah:

1. Pemerintah kota/ kabupaten.Dengan adanya penelitian ini pemerintah kota/

kabuaten bisa lebih mempertahankan penggunaan alokasi dana desa secara

baik di masing-masing desa apakah sudah sesuai dengan peraturan atau

tujuan dari di berikannya bantuan alokasi dana desa

2. Pemerintah desa, dengan adanya penelitian ini pemerintah desa dapat

meliahat sejauh mana kesejahteraan pemerintah desa.dan juga dapat lebih

memperhatikan penggunaan alokasi dana desa dengan baik dan menjadi

patokan agar bisa mengunakan bantuan alokasi dana desa ini dengan lebih

efisian agar pemerintah desabdan masyarakat dengan bisa sama-sama

merasakan dampak dari adanya alokasi dana desa

45
DAFTAR PUSTAKA

Hanif Nurcholis, (2005). Teori dan praktek pemerintaha dan otonomi

daerah.

Sahdan, Goris dkk, (2004). Buku saku pedoman Alokasi Dana Desa. FPPD,

Bandung.

Simanjuntak, Robert A. & Hidayanto, Joko. (2002). Dana Alokasi Umum :

Konsep, Hambatan, Dan Prospek di Erah Otonomi Daerah. Buku

Kompas : Jakarta.

Widjaja, HAW.(2005). Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan

utuh. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

46

Anda mungkin juga menyukai