Anda di halaman 1dari 67

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BERDASARKAN SAK EMKM PADA TOKO BAJU GOODY

TUGAS AKHIR

Oleh :

MUTIKA INDRAYANI
NIM. 201010400008

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BERDASARKAN SAK EMKM PADA TOKO BAJU GOODY

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Akuntansi

Oleh

MUTIKA INDRAYANI
NIM.201010400008

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


BERDASARKAN SAK EMKM PADA TOKO BAJU GOODY

Oleh :

MUTIKA INDRAYANI
NIM. 20101040008

Tugas Akhir telah disetujui untuk diajukan kepada penguji Tugas Akhir, Program
Studi D3 Akuntansi Universitas Pamulang, Pada Tanggal :

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing, Ketua Program Studi D3 Akuntansi,

Imar Halimah,S.E.,M.AK Dr. Iin Rosini., S.E., M.Si., CSRA., CFA., CFRM.,
NIDN.0415079201 CAP. NIDN. 0422017703

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


BERDASARKAN SAK EMKM PADA TOKO BAJU GOODY

Oleh

MUTIKA INDRAYANI
Nim. 201010400008

Tugas Akhir telah dipertimbangkan dalam sidang Tugas Akhir


Program Studi D3 Akuntansi Universitas Pamulang Pada Tanggal 17
November 2023 dan dinyatakan LULUS

Pembimbing

Imar Halimah.S.E.,M.Ak
NIDN.0415079201

Menyetujui

Penguji 1 Penguji II

Nama Nama
NIDN NIDN

Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Akuntansi

Dr.IIN Rosini..S.E.. M.Si.. CSRA. CFA. CRFM. CAP


NIDN.0422017703

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Mutika Indrayani
NIM 201010400008
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisinis/Akuntansi D3
Judul Tugas Akhir : PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK
EMKM PADA TOKO BAJU GOODY

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Tugas Akhir yang saya buat dengan judul sebagaimana tersebut
merupakan hasil penelitian saya sendiri.
2. Apabila Tugas Akhir saya adalah plagiat atau menyalin Tugas Akhir orang
lain, maka saya bersedia di tuntut di muka pengadilan serta dicabut segala
wewenang dan hak saya yang berhubungan dengan ijazah dan gelar
akademik Ahli Madya saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian lembar pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk diketahui
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pamulang, 9 November 2023

MUTIKA INDRAYANI
NIM.201010400008

v
RIWAYAT HIDUP

Nama : Mutika Indrayani


Tempat/tanggal lahir : Tangerang, 24 Oktober 2001
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : WNI
Status : Belum Menikah
Alamat : Puspitek pagedangan blok 3S no 14 RT 07
Rw 04
Telp/HP 085778375422
Alamat email :mutikaindrayani@gmail..com
Riwayat pendidikan :
1. SD NEGERI PAGEDANGAN 1 (2014)

2. SMP NEGERI 1 PAGEDANGAN (2017)

3. SMK NEGERI 06 KAB.TANGERANG (2020)

4. Universitas Pamulang (2023)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pamulang, 9 November 2023

MUTIKA INDRAYANI
NIM.201010400008

vi
LEMBAR PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini didedikasikan untuk orang tua, , dan adik. Terimakasih Telah
mendukung dan mendoakan setiap langkahku serta memberikan suasana
hangat dan kasih sayang yang tak terbatas. Semoga kesehatan dan
kebahagiaan selalu tertuju pada kalian.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah
dan inayah-nya serta menganugrahkan nikmat iman dan islam, tak lupa
memberikan nikmat sehat jasmani dan rohani.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangannya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN BERDASARKAN SAK EMKM PADA TOKO BAJU BAJU
GOODY” maksud dan tujuan dari penulis Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Akuntansi, Jurusan
Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Dalam kesempatan ini, penulis bermaksud untuk menghaturkan banyak-
banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Terutama kepada :
1. Bapak Pranoto S.E.,M.M selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa untuk mengakses perguruan tinggi
dengan biaya terjangkau namun berkualitas.
2. Bapak Dr. H. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si selaku Rektor Universitas
Pamulang.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, SE., MM., CSRA., CMA. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
4. Ibu Dr. Iin Rosini, S.E., M.Si, CSRS, CFA, CFRM, CAP. selaku ketua
Program Studi D3 Akuntansi yang telah menjadi sosok ibu kedua bagi penulis
dalam mengenyam pendidikan di Universitas Pamulang.
5. Ibu Imar Halimah, S.E.,M.Ak yang tidak kenal membimbing, memberi
masukan, mengarahkan, sekaligus menerima curhatan penulis selama
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
yang telah memberikan banyak ilmu sebagai bekal penulis menjalankan
kehidupan.

viii
7. Bapak dan Ibu staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang, khususnya
Program Studi D3 Akuntansi yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi penulis
dalam urusan akademik.
8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sukirman dan Ibu Tasliah. Terimakasih atas
segalanya yang telah mendoakan, memberikan cinta, dan kasih sayang. Semoga
penulis dapat memberikan yang terbaik dan menjadi anak seperti apa yang bapak dan
ibu harapkan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Atas dasar
itu, beragam kritik dan saran yang membangun benar-benar penulis harapkan.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi. Segala kesalahan ada
pada diri penulis, sedangkan kesempurnaan hanya milik allah SWT.

Tangerang Selatan,
Penulis,

MUTIKA INDRAYANI
NIM. 191010450151

ix
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui penyusunan laporan


keuangan berdasarkan SAK EMKM pada Toko Baju Goody dan 2)
untuk mengetahui kendala kendala dalam penyusunan laporan
keuangan pada Toko Baju Goody. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif kualitatif, dnegan menngunakan metode
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi ,.
Hasil penelitian menujukan 1) penyusunan laporan keuangan pada
Toko Baju Goody belum sesuai dengan SAK EMKM 2) adapun
kendala kendala dalam penyusunan laporan keuangan pada Toko
Baju Goody dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan
eksternal.

Kata kunci : Penyusunan Laporan Keuangan, Kendala-kendala


Penyusunan Laporan Keuangan, SAK EMKM

x
ABSTRACT

This research aims to: 1) determine the preparation of financial reports based on
SAK EMKM at the Goody Clothes Store and 2) determine the obstacles in
preparing financial reports at the Goody Clothes Store. In this research,
researchers used observation, interviews and documentation methods.
Qualitative descriptive data analysis techniques include data reduction, data
presentation and drawing conclusions. The results of the research show that 1)
the preparation of financial reports at the Goody Clothes Store is not in
accordance with SAK EMKM 2) obstacles in preparing financial reports at the
Goody Clothes Store are influenced by 2 factors, namely internal and external
factors

Keywords: Preparing Financial Reports, Obstacles in Preparing Financial


Reports, SAK E

xi
DAFTAR ISI
Cover Bagian Luar.............................................................................
Cover Bagian Dalam.........................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................
LEMBAR PERNYATAAN..............................................................
RIWAYAT HIDUP...........................................................................
LEMBAR PERSEMBAHAN............................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................
ABSTRACK......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................
1.3. Rumusan Masalah.......................................................................
1.4. Tujuan Penelitian........................................................................
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................
BAB II KAJIAN TEORITIS..........................................................
2.1 Laporan Keuangan.......................................................................
2.2 Pengertian Laporan Keuangan.....................................................
2.3 Tujuan Laporan Keuangan..........................................................
2.4 Jenis Laporan Keuangan..............................................................
2.5 Standar Akuntansi Keuangan......................................................
2.6 Bentuk Bentuk Laporan Keuangan..............................................
BAB III METODE PENELITIAN.................................................
3.1 Deskriptif Objek Penelitian.........................................................

3.2 Metode Pengumpulan Data.........................................................


3.3 Instrumen Pengumpulan Data.....................................................

xii
3.4 Metode Analisa Data..................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............
4.1 Hasil Penelitian............................................................................
4.2 Pembahasan.................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................
5.2 Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................
LAMPIRAN LAMPIRAN................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Laporan Persediaan………………………………………………..


Tabel 4.2. Rekapitulasi Laporan Penjualan…………………………………..
Tabel 4.3. Laporan Laba Rugi………………………………………………..
Tabel 4.4. Laporan Posisi Keuangan………………………………………….

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara………………………………………….


Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian………………………………
Lampiran 3. Kartu Konsultasi Mahasiswa ………………………………
Lampiran 4. Laporan penjualan…………………………………………

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia Usaha Mikro Kecil Menengah adalah salah satu


usaha yang memeliki konstribusi yang sangat besar, Undang undang di
Indonesia yang mengatur tentang UMKM adalah UU No.20/2008,
dalam UU tersebut dijelaskan sebagai “perusahaan kecil yang dimiliki
dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang
dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. “perekonomian
berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah ini mampu menyerap tenaga
kerja, modal yang relative kecil. Selain itu, UMKM ini juga mampu
meningkatkan daya kreativitas bagi masyarakat yang memiliki
penghasilan lebih sekaligus menjadi ciri khas identitas dari hasil kreasi
produksinya (SAK EMKM:2018)
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di
indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi
nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang
punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditunjuk untuk
mengurangi kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku
usaha, ataupun penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangan
mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi
yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktual, yaitu
meningkatnya perekonomian daerah (SAK EMKM:2018)
Di zaman globalisasi ini, bidang usaha mulai dimininati oleh
banyak kalangan, baik itu usaha mikro, kecil, menengah dan usaha
yang besar. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kini mulai
menjadi aktivitas ekonomi masyarakat, yang secara tidak langsung
sangat membantu berkembangnya perkonomian indonesia. UMKM
sendiri berguna untuk mengatasi penggaguran di indonesia dengan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu, berguna

1
pula untuk penghasilan pribadi pelaku UMKM. (Triananda,2017)
Berbagai masalah pokok yang dihadapi UMKM dengan
menggolongkannya menjadi masalah internal dan masalah eksternal.
Masalah internal UMKM berfokus pada rendahnya kualitas sumber
daya manusia, lemahnya jaringan usaha dan kemmpuan dan,
kurangnya pemodalan, masalah teknologi, serta masalah organisasi
dan manjemen kualitas sumber daya manusia memang menjadi
faktor yang penting dalam pengembangan sebuah usaha. Dalam
kasus UMKM harus diakui bahwa sebagian besar pelaku UMKM
masih dihadapkan pada berbagai kendala yang belum bisa ditangani
dengan baik, misalnya tingkat kemampuan, keterampilan keahlian
dan profesionalisme sumber daya manusia (Purwanti,2018)
Di Indonesia undang-undang yang mengatur tentang UMKM
adalah UU No.20/2008, dalam UU tersebut UMKM dijelaskan
sebagai;”perusahaan yang kecil yang dimiliki dan dikelola oleh
seseorang atau dimiliki dan dikelola oleh seseorang kecil orang
dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.”berikut kriteria
kekayaan dan pendapatan di dalam UU tersebut. Kriteria UMKM
dan usaha besar berdasarkan aset dan omzet.
Tabel 1.1
Kriteria UMKM

Sumber : SAK EMKM 2018

Usaha kita dapat dikategorikan ke dalam usaha mikro apabila


memiliki aset maksimal Rp 50 juta dan omzet maksimal Rp 300 juta
pertahun atau sekitar Rp. 1.000.000 perhari (asumsi beroperasional aktif
selama 300 hari/tahun) sementara batas atas omzet untuk usaha kecil asalah

2
sekitar Rp 8,3 juta perhari dan batas atas omzet usaha menengah adalah
sekitar Rp 167 juta perhari. Kini kita dapat menentukan sendiri apakah usaha
yang kita jalankan termasuk dalam usaha skla mikro, kecil, atau menengah
dengan merujuk pada kriteria UMKM sangat banyak. Jika dibandingkan
degan jumlah unit usaha besar yang hanya sekitar 5.000 unit, maka jumlah
UMKM lebih dari 10.000 kali 5 lebih banyak UMKM sebanyak itu, bergerak
dibidang usaha apa saja, ya. Sejalan dengan berkembangnya bidang usaha di
indonesia, para pelaku UMKM pun harus melakukan pencatatan laporan
keuangan setiap periode yang berjalan. Maka pelaku UMKM dapat
mengambil keputusan yang tepat, dan dapat didentifikasi permasalahan yang
akan timbul dalam usaha, dan dapat mengevaluasi permasalahan secara
cepat. Banyaknya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), para pelaku
hanya mencatat dengan sederhana saja, seperti hanya mencatatkan uang
masuk dan uang keluar, lalu para pelaku menselisihkan antara uang masuk
dan uang keluar dari hasil itulah yang pelaku UMKM anggap sebagai laba
(SAK EMKM;2018)
Begitupun terjadilah Toko Baju sama halnya dengan salah satu
UMKM Bumi Puspitek Asri yaitu Toko Baju Goody yang masih
beranggapan bahwa pembuatan laporan keuangan merupakan hal yang tidak
dibutuhkan dan hanya membuang buang waktu serta biaya. Selain itu,
laporan keuangan masih dianggap tidak memberikan manfaat yang
sebanding dengan waktu serta biaya yang harus dikorbankan. Toko Baju
Goody hanya menggunakan intuisi serta kebiasaan terdahulu dalam
pengambilan keputusan pada suatu kejadian tertentu. .
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul
penelitian tugas akhir dengan judul
“PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK
EMKM TOKO BAJU GOODY”

3
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Toko Baju Goody belum menyusun laporan keuangan yang
sesuai standar SAK EMKM.
2. Pencatatan laporan keuangan pada Toko Baju Goody masih
manual
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana penyusunan laporan keuangan pada Toko Baju Goody
sudah sesuai SAK EMKM ?
2. Apa saja kendala yang ada dalam penyusunan laporan keuangan
pada Toko Baju Goody ?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui pencatatan laporan keuangan pada Toko Baju
Goody apakah sudah sesuai SAK EMKM.
2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dalam penyusunan laporan
keuangan Toko Baju Goody.

5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
3. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan tambahan pengetahuan ilmu yang didapat
selama kuliah dalam bidang ekonomi khususnya di bidang
akuntansi keuangan tentang sistem informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas.
b. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi
penelitian berikutnya.
4. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan lagi
pada Toko Baju goody
dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang sesuai. Dengan
adanya laporan
keuangan, perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan selama
periode tertentu.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Menurut kasmir dalam (winarno 2017) menyimpulkan
bahwa.”laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.” Menurut (Suteja,2018) “laporan keuangan
adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan
dari hasil suatu proses akuntansi selama periode tertentu yang
digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak pihak yang
berkepentingan.”
menurut (Hery,2016) “laporan keuangan adalah
produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran data transaksi bisnis” seorang akuntan
diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data
akuntansi hingga mengahsilkan. Laporan keuangan dan
bahkan harus dapat menginterprestasikan serta menganalisis
laporan keuangan yang dibuatnya.
menurut munawir dalam (sari,2017) “laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan”
menurut sumarso dalam (suteja 2018) “laporan keuangan
adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan.

8
2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir dalam (sari 2017) mengungkapkan bahwa
laporan keuangan bertujuan untuk :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva
(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban
dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan
yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode
tertentu.

9
2.3 Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut

Ikatan Akuntan Indonesia (2019;12) terdiri dari 5jenis :

a. Neraca

(soemarso:2009;34) Neraca adalah laporan keuangan yang dapat

memberi informasi tentang sumber sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya laporan ini

menyajikan posisi keuangan perusahaan

Ikatan akuntan Indonesia (2009,9) menyatakan bahwa unsur yang

berkaitan secara langsung dengan posisi keuangan adalah aset,

kewajiban, dan ekuitas. Masing masing unsur tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Aset

Menurut ikatan akuntan Indonesia (2009.9) “aset adalah sumber daya

yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dan dari mana manfaat sekonomi dimasa depan di harapkan akan

diperoleh perusahaan” Djawarto (2009;25) mengklasifikasikan aktiva

sebagai berikut :

a) Aktiva lanca

10
Aktiva lancar mencakup uang kas, aktiva lainnya,atau

sumber lainnya yang dapat diharapkan dapat direalisir

menjadi uang kas, atau dikonsumsir selama jangka waktu

yang normal (biasanya satu tahun)

b) Investasi jangka

Panjang perusahaan dapat juga menanamkan dananya dalam

bentuk aktiva yang di kelompokan sebagai investasi jangka

Panjang (long term investmen) investasi jangka Panjang

tersebut dapat berupa saham dan obligasi dari, dan pinjaman

kepada perusahaan lain, harta kekayaan yang tidak

digunakan dalam operasi rutin perusahaan,dana yang

diperuntukan bagi tujuan khusus selain pembayaran utang

jangka pendek, dan pinjaman kepada anak perusahaan atau

perusahaan afiliasi.

c) Aktiva tetap

Aktiva tetap merupakan harta kekayaan yang berwujud,

yang bersifat relative permanen,digunakan dalam operasi

regular lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk

tidak dijual Kembali.

d) Aktiva tidak berwujud

Aktiva tidak berwujud adalah aktiva yang berupa hak hak

yang dimiliki perusahaan. Hak hak ini diberikan kepada

penemunya,penciptanya atau penerimanya.

e) Beban biaya yang ditangguhkan

11
Beban biaya yang ditangguhkan adalah pengeluaran atau

biaya yang mempunyai manfaat jangka Panjang, dimana

pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk

beberapa tahun atau periode. Yang termasuk biaya yang

ditangguhkan ini misalnya biaya pemasaran, biaya

penelitian dan lain-lain.

f) Aktiva tidak lancar lainnya

Aktiva tidak lancar lainnya adalah harta kekayaan

perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok-

kelompok aktiva tersebut sebelumnya.

2. Kewajiban ( liabilities )

Menurut ikatan Akuntan Indonesia (2009;9) “kewajiban merupakan

utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,

penyeselesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari

sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi”.

Djawarto (2009;34) membedakan kewajiban berdasarkan jangka

waktu pengembaliannya atau pelunasannya menjadi 2 jenis yaitu:

a) Utang jangka pendek

Utang jangka pendek merupakan kewajiban perusahaan

kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu

yang normal, umumnya satu tahun atau kurang semenjak

neraca disusun, atau utang yang jatuh temponya masuk

siklus akuntansi yang berjalan.

b) Utang jangka Panjang

12
Utang jangka Panjang merupakan kewajiban perusahaan

kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu

melebihi satu tahun. Timbulnya pinjaman ini umumnya

karena perusahaan memerlukan dana besar untuk

membelanjai perluasan pabrik,tambahan perlengkapan,

modal kerja atau tanah, melunasi untang jangka pendek atau

utang jangka Panjang lainnya.

3. Ekuitas ( equity )

Ikatan Akuntan Indonesia (2009:9) menyebutkan bahwa ekuitas

adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban, Harahap (2011:76) membagi ekuitas atau modal menjadi

tiga, yakni :

a) Modal saham

b) Agio saham

c)Laba ditahan

b. Laporan Laba Rugi

Setiap jangka waktu, tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu

memperhitungkan hasil usaha perusahaan yang dituangkan dalam bentuk

laporan laba rugi. Darsono dan Ashari (2010:20) mengartikan laporan

laba rugi (income statement) sebagai akumulasi aktivitas yang berkaitan

dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya

bulanan atau tahunan. Ikatan Akuntan Indonesia (2009:13)

mengemukakan bahwa penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan

sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain, seperti

imbal hasil investasi (return on investment) atau laba per saham.


13
c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal

suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu

(Soermarso,2009:54) Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1,13)

perubahan ekuitas perubahan menggambarkan peningkatan atau

penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus di

ungkapkan dalam laporan keuangan.

d. Laporan Arus Kas

Agar seperangkat laporan keuangan menjadi lengkap, diperlukan

informasi mengenai aliran kas suatu perusahaan yang menggambarkan

aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama satu periode. Informasi

ini dituangkan dalam laporan arus kas, (statement of cashflow)

(Suwardjono, 2007:84). Menurut ikatan akuntan Indonesia

(2009:2.2)”laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode

tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan”

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (2009;1.13) menjelaskan bahwa catatan

atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan

laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban

kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup

informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk di ungkapkan serta

pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan


14
penyajian laporan keuangan secara wajar.

15
2.4 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil Dan Menengah (SAK

EMKM)

Dewan standar akuntansi keuangan ikatan akuntan Indonesia (DSAK

IAI) pada tahun 2009 telah menerbitkan SAK Entitas tanpa akuntabilitas

public (SAK ETAP) yang juga di intensikan untuk digunakan oleh entitas

kecil dan menengah. SAK EMKM merupakan standard akuntansi keuangan

yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP karena mengatur

transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM. Dasar pengukurannya murni

menggunakan biaya historis, sehingga EMKM cukup mencatat aset dan

liabilitas sebesar biaya perolehannya.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah

diperlukan di berbagai bentuk usaha kecil dan menengah sehingga pemilik

usaha dapat menyelenggarakan pencatatan, pembukuan bahkan pelaporan

keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan mikro kecil dan

menengah (SAK EMKM). Ikatan akuntan Indonesia berusaha memberikan

konstribusi untuk mengatasi kendala.

Penyusunan laporan keuangan dengan menerbitkan SAK EMKM

(standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil dan menengah) dan telah

berlaku sejak tanggal 1 januari 2018 lalu. SAK EMKM disusun sederhana

agar mudah di implementasikan oleh para pelaku UMKM. Kompenen

keuangan EMKM hanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan catatan atas

laporan keuangan. Penggunaan SAK EMKM merupakan hal paling terbaru

diterapkan oleh seluruh entitas mikro kecil dan menengah.


16
A. Laporan Posisi Keuangan

Menurut SAK EMKM (2016:3) informasi posisi keuangan entitas

terdiri dari informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas

pada tanggal tertentu, dan disajikan dalam laporan keuangan. Unsur

unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari manfaat

ekonomik dimasa depan diharpkan akan di peroleh entitas.

2. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari

peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan

arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung

manfaat ekonomik.

3. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah

dikurangi seluruh liabilitasnya. Informasi kinerja entitas

terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban

selama periode pelaporan, dan di sajikan dalam laporan laba

rugi.

4. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi

selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas masuk atau

kenaikan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi

penanaman modal.

5. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi


17
selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau

18
penurunan aset atau kenaikan liabilitas yang tidak

disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal.

B. Laporan Laba Rugi

Menurut (SAK EMKM,2015) laporan laba rugi sebuah EMKM

mencakup informasi tentang pendapatan, beban keuangan serta

beban pajak pada suatu entitas. Sesuai dengan ED SAK EMKM,

laporan laba rugi memasukan semua penghasilan dan beban yang di

akui dalam suatu periode, kecuali ED SAK EMKM mensyaratkan

lain.

2.5 Bentuk- bentuk Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM

Menurut SAK EMKM, laporan keuangan UMKM minimum terdiri dari 3 jenis

yaitu :

1. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan atau yang biasa disebut neraca adalah laporan

keuangan yang menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas

entitas pada akhir periode pelaporan. Berikut adalah contoh format laporan

posisi keuangan menurut SAK EMKM :

19
Tabel 2.1

Laporan posisi keuangan

Sumber SAK EMKM 2018

a) Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan yang darimana manfaat ekonomi di masa depan

diharapkan akan diperoleh oleh entitas.

b) Liabilitas adalag kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaian mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
c) Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setalah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
Dalam SAK EMKM dapat dijelaskan bahwa laporan posisi keuangan pada
umumnya mencakup akun akun berikut ini :

20
1. Kas dan setara kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Aset tetap
5. Utang usaha
6. Utang bank
7. Ekuitas
SAK EMKM tidak menentukan format atau urutan terhadap akun
akun yang disajikan. Meskipun demikian, entitas dapat menyajikan
akun akun aset berdasarkan urutan likuiditas dan akun akun
liabilitas berdasarkan urutan jatuh tempo.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menyajikan informasi kinerja keuangan
entitas yang mencakup penghasilan dan beban. Berikut laporan
laba rugi menurut SAK EMKM

Tabel 2.2
Laporan Laba Rugi

Sumber : SAK EMKM 2018

21
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode
pelaporan dalam bentuk arus kas masuk atau kenaikan aset atau
penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal
b) Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode
pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan aset
atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas
tidak disebabkan oleh distribusi penanaman modal.

3. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan memuat :
a) Suatu peryataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM
b) Ikhtisar kebijakan akuntansi

22
Tabel 2.3
Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

23
Sumber: SAK EMKM 2018

24
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Deskripsi Objek Penelitian


Toko Baju Goody merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah jenis usaha
Baju. Toko Baju Goody didirikan pada tahun 2003 dan bergerak dibidang
Perusahaan jasa yang berlokasi di BPA Pagedangan Tangerang. Sejak awal
Berdirinya Goody sudah banyak perkembangan seperti sudah banyak
Pelanggan tetap membeli berbagai baju.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi
dengan metode kualitatif diproleh melalui :
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang dominan dalam penelitian kualitatif
dibidang manajemen dan akuntansi. Metode ini semakin mapan dan
berkembang seiring waktu penggunaanya dalam mempelajari fenomena
sosial baik pada riset terapan maupun riset dasar (koentjraningrat 2019)
melalui wawancara inilah peneliti menggali data, informasi, dan
kerangka keterangan dari subyek penelitian.
2. Observasi

Menurut Susan (sugiyanto 2017) dalam observasi partisipatif peneliti

mengamati apa saja yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang

mereka ucapkan dan berpatisipasi dalam aktivitas mereka.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari

pencatatan sumber-sumber informasi khusus tulisan,buku dan

sebagainya. Dokumentasi merupakan sebuah penyelidikan, pengumpulan

dokumen.

25
26
Table 3.1 Table Wawancara

3.3 Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data merupakan alat untuk


mengumpulkan data-data yang telah diambil saat proses
penelitian berlangsung yang diperoleh dari metode
pengumpulan datanya itu sendiri. Berikut instrumen yang
digunakan oleh peneliti:

1. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk


melanjutkan informasi secara langsung dengan
mengungkapakn pertanyaan pada para responden.
Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interview
dengan responden dan kegiataanya secara lisan. Wawancara
kali ini peneliti lakukan dengan pimpinan UMKM Toko
Baju Goody yaitu bapak Agus berikut wawancara yang
peneliti sampaikan?

Table 3.1 Table wawancara

Sumber : Hasil No Pertanyaan Jawaban

Obsevasi
1 Bagaimana penyusunan
laporan keuangan pada Toko
Baju Goody ?
2 Apakah penyusunan laporan
keuangan sudah sesuai standar
akuntansi?
3 Apa saja kendala dalam
penyusunan laporan laporan
keuangan ?

2. Observasi

27
Ada beberapa alasan mengapa observasi atau pengamatan digunakan dalam
penelitian ini, pertama, pengamatan di dasarkan atas pengalaman secara langsung.
Kedua, pengamatan memungkinkan penulis untuk melihat dan mengamati sendiri.
Observasi dilakukan langsung pada objek penelitian yaitu sebagai berikut :
Peneliti langsung melakukan proses pencatatan dan penyusuan atas laporan keuangan
yang dibuat oleh Toko Baju Goody
3. Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi dilakukan dnegan pengumpulan data berupa
data-data yang berkaitan dengan pembahasan melalui pencatatan dokumen
yang menyangkut data data tentang semua aktivitas yang dikerjakan yang
berupa data transaksi penjualan, data persediaan dan data pencatatan
laporan keuangan pada periode tertentu.

3.4 Metode Analisis Data


Metode analisis data menurut (Miles dan Huberman 2017:84) pada
penelitian ini peneliti menggunakan metode analisi data yang terdiri dari
berbagai elemen sebagai berikut:
1. Redukasi Data
Redukasi Data adalah suatu bentuk analisis yang menggolongkan,
mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan
data dengan cara sedemikian rupa hingga simpulan final dapat ditarik
dan verifikasi.
2. Penyajian Data
(Miles dan Huberman 2017:84). Sajian data adalah suatu rangkaian
organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dapat
dilakukan. Penyajian data tersebut dimaksudkan untuk menemukan
pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan serta memberikan tindakan (Miles dan
Huberman 2017:84).
3. Penarik Kesimpulan
Penarik kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan konfigurasi
yang utuh. Milis dan Huberman (2015:18), kesimpulan kesimpulan jua
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan ditarik

28
semenjak peneliti menyusun pencatatan, pola pola, pertanyaan-
pertanyaan, konfigurasi, arahan sebab akibat, Harsono (2018:169)

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Pencatatan Laporan Keuangan Toko Baju Goody berdasarkan SAK
EMKM
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan pada Toko Baju
Goody berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Agus sebagai pemilik Toko
langsung berikut adalah data yang peneliti peroleh yaitu sebagai berikut:

1. Berikut adalah data persediaan yang ada pada Toko Baju Goody:
Tabel 4.1
Laporan persediaan
UMKM Toko Baju Goody
Laporan persediaan

No
Daftar Menu Stock Harga Total
.
1 Baju Sweater Cewe 150 20.000 3.000.000
2 Koko 150 100.000 15.000.000
3 Gamis 150 70.000 10.500.000
4 Lengan Pendek 150 25.000 3.750.000
5 Lengan Panjang 150 35.000 5.250.000
6 Celana Levis 150 75.000 11.250.000
7 Celana Pendek 150 20.000 3.000.000
Total 51.750.000
Per 2022
Sumber : UMKM Toko Baju Goody. Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas laporan persediaan dimana pada laporan


persediaan diatas digunakan untuk mengetahui jumlah stok bahan baku
digudang selama periode 2022 . tujuannya adanya stok persediaan adalah
untuk mengetahui total sisa stok yang dikurangi penjualan pada periode
tersebut. Oleh karena itu peneliti mencatat laporan keuangan pada Toko
Baju Goody sebagai beri

30
Tabel 4.3
Rekapitulasi Laporan Penjualan Periode 2022

No. Bulan Penjualan


1 Januari 7.776.000
2 Februari 9.245.000
3 Maret 8.923.000
4 April 10.773.000
5 Mei 24.540.000
6 Juni 12.569.000
7 Juli 6.832.000
8 Agustus 5.467.000
9 September 8.304.000
10 Oktober 9.746.000
11 November 9.746.000
12 Desember 8.385.000
Total 122.306.000

Sumber: UMKM Toko Baju Goody. Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terkait rekapitulasi laporan penjualan


periode 2022 dapat diketahui total penjualan periode 2022 pada bulan
januari sebesar Rp 7.776.000., februari Rp 9.245.000., maret Rp,
8.923.000 April Rp. 10.773.000, Mei Rp, 24.540.000 juni Rp. 12.569.000
juli Rp., 6.832.000 agustus Rp, 5.467.000 september Rp. 8.304.000 ,
oktober Rp. 9.746.000 november Rp. 9.746.000 dan desember Rp.

31
8.385.000 Sehingga dapat diketahui total penjualan periode 2022 sebesar
Rp. 122.306.000 berdasarkan penyusunan laporan keuangan pada Toko
Baju Goody yang belum sesuai dengan SAK EMKM, maka penulis
mencoba menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.

32
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menyajikan laporan laba rugi
perusahaan didalam laba rugi berisikan tentang laporan penjualan, harga
pokok penjualan, biaya sewa dan biaya operasional. Adapun laporan laba
ruginya toko baju goody menurut SAK EMKM sebagai berikut:
Tabel 4.4
UMKM Toko Baju Goody
Laporan Laba Rugi
Per Desember 2022
Penjualan per 2022 Rp. 122.306.000

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Awal Rp 51.750.000
Pembelian Bersih Rp 20.000.000
Persediaan Akhir Rp 70.000.000
Total HPP Rp 1.750.000
Laba Kotor Rp 120.556.000
Biaya Operasional
Beban internet Rp 3.000.000
Beban listrik Rp 4.000.000
Beban depresiasi Rp 1.000.000
Biaya sewa Rp 3.000.000
Beban perlengkapan Rp 2.000.000
Total Biaya Operasional Rp 13.000.000
Laba Rugi Bersih Sebelum Pajak Rp 107.556.000
Total Laba Rugi per 2022 Rp 107.556.000
Laporan Laba Rugi
Sumber: UMKM Toko Baju Goody. Diolah Peneliti

33
Berdasarkan Tabel 4.4 tentang laporan laba rugi diatas dapat
diketahui penjualan per 2022 sebesar Rp. 122.306.000, harga pokok
penjualan Rp. 1.750.000, sehingga dapat diketahui laba kotor sebesar Rp
120.556.000, setelah diketahui laba kotor adapun biaya operasionalnya
sebesar Rp. 13.000.000. setelah diketahui biaya operasionalnya sehingga
dapat diketahui laba rugi bersih sebelum pajak sebesar Rp 107.556.000
sehingga diketahui juga laba bersih sebesar Rp. 107.556.000

34
2. Laporan Posisi Keuangan
Pada laporan keuangan SAK EMKM pada laporan posisi keuangan
berisikan tentang aset, liabilitas dan ekuitas entitas pada akhir periode
pelaporan. Adapun laporan posisi keuangan menurut SAK EMKM sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Laporan Posisi Keuangan
UMKM Toko Baju Goody
Laporan Posisi Keuangan
Per Desember 2022
Aktiva Passiva
Aset Lancar Kewajiban:
Kas Rp. 10.000.000 Utang Usaha Rp 100.000.000
Persediaan Awal Rp 80.000.000
Perlengkapan Rp 20.000.000
Total Aset Lancar Rp 110.000.000 Total Kewajiban Rp 100.000.000
Aset Tetap Ekuitas:
Peralatan Rp. 17.556.000 Modal Pemilik Rp 10.000.000
Akumulasi Penyusutan -Rp 1.000.000 Laba ditahan Rp 107.556.000
Tanah Rp 91.000.000
Total Aset Tetap Rp 107.556 .000. Total Ekuitas Rp 217.556.000
Total Aktiva Rp 217.556.00 Total Pasiva Rp 217.556.000
Sumber: UMKM Toko Baju Goody, Diolah Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terkait laporan posisi keuangan pada Toko
Baju Goody berdasarkan SAK EMKM dapat diketahui total aktiva sebesar Rp.
210.000.000, aktiva ini didapat dari adanya aset lancar dan total aset tetap. Dan
dapat diketahui total pasiva nya juga sebesar Rp 210.000.000 pasiva ini didapat
dari adanya utang usaha Rp. 200.000.000 dan modal pemilik sebesar Rp
10.000.000

31
3. Catatan Atas Laporan Keuangn
Catatan atas laporan keuangan memuat suatu pernyataan bahwa laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM, ikhtisar kebijakan
akuntansi serta informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang
menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi
pengguna untuk memahami laporan keuangan.
Tabel 4.6
Catatan Atas Laporan Keuangan
Toko Baju Goody
Catatan Atas Laporan Keuangan
Per Desember 2022
1. UMUM
Entitas yang didirikan di BPA pada tahun 2017 entitas telah memenuhi
kriteria sebagai entitas mikro, Kecil dan Menengah sesuai dengan UU
No 20 tahun 2018
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan pada Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dengan
menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang yang digunakan untuk
dasar penyusunan laporan keuangan UMKM ini adalah Rupiah.
c. Persediaan
Entitas menggunakan Metode Periodik
d. Aset Tetap
Aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai
residu
e. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan akan diakui oleh penjual ketika tagihan dilakukan kepada
pelanggan. Beban diakui saat terjadi.

32
4.1.2 Kendala Kendala Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada Toko
Baju Goody
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan pada Toko Baju
Goody terdapat kendala kendala dalam penyusunannya sebagai berikut :
1. Faktor internal penyebab gagalnya penerapan SAK EMKM faktor
internal merupakan faktor dari dalam yang mempengaruhi
implementasi atau penerapan dari pencatatan keuangan berbasis SAK
EMKM, faktor internal yang menyebabkan gagalnya penerapan SAK
EMKM ini yakni :
a) Kurangnya pengetahuan pemilik usaha toko baju mengenai
standar akuntansi di dalam penyusunan laporan keuangan yang
dilakukan sesuai dengan pengetahuan dari pemilik usaha.
Sehingga pengetahuan memiliki pengaruh yang ebsar terhadap
bentuk pemyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh usaha
toko baju.
b) Pemilik usaha toko baju merasa belum profesional dan tidak
memahami dan juga menurut pemilik sangat susah jika
melakukan pencatatan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku di indonesia. Pemilik kurang disiplin dan rajin dalam
pelaksanaan pembukuan akuntansi usahanya ini disebabkan
karena waktu yang ada tersita untuk pekerjaan. Pemilik lebih
mengutamakan bagaimana sistem pemasaran yang baik sehingga
produk bisa cepat laku, dan bagaimana setiap harinya dapat
memasok produk ke konsumen.
2. Faktor Eksternal gagalnya penerapan SAK EMKM salah satu
penyebab dari pemilik Toko Baju tidak melakukan pencatatan
akuntansi berbasis SAK EMKM dikarenakan tidak adanya
pengawasan dari pihak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama dari
pihak pemerintah, lembaga lembaga terkait dan regulator. Padahal
kepedulian terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

33
(UMKM) sudah semestinya menjadi tanggung jawab semua pihak
sesuai dengan bidang yang digulutinya. Sejalan hal tersebut, Auliyah
(2012) menyatakan tidak adanya regulasi yang mewajibkan
penyusunan laporan keuangan bagi usaha mikro kecil menengah
mengakibatkan rendahnya penyusunan laporan keuangan.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Toko Baju Goody
Berdasarkan SAK EMKM
Berdasarkan penelitian yang sudah peneliti lakukan pada
Toko Baju Goody dapat dijelaskan bahwa penyusunan laporan
keuangan berdasarkan SAK EMKM sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perbandingan penyajian laporan keuangan menurut UMKM Toko
Baju Goody dengan SAK EMKM
No Uraian Laporan Laporan Sesuai tidak sesuai
keuangan keuangan
menurut Toko menurut SAK
Baju Goody EMKM

1. Pencatatan Toko Baju SAK EMKM juga Hal itu


laba rugi Goody juga melkukan dapat
melakukan pencatatan laba dilihat
pencatatan rugi juga untuk pada tabel
laporan laba menganalisa tabel
rugi hal ini pendapatan penelitian
dikarenakan disetiap diatas
laporan laba periodenya. yang
rugi untuk menggam
mengetahui barkan
pendapatan terkait
usaha periode pencatatan
tertentu laporan

34
laba rugi.
2. Laporan Toko Baju Pada SAK Hal ini
posisi Goody juga EMKM laporan dikarenakan
keuangan belum posisi keuangan belum
melakukan atau biasa dikenal adanya
pencatatan dengan nama pencatatan
laporan posisi neraca adalah laporan
keuangan hal ini suatu daftar yang posisi
juga sama karna menunjukan keuangan
SDM yang ada posisi keuangan oleh Toko
di dalamnya. yaitu komposisi Baju
dan jumlah asset, Goody.
liabilitas dan Tujuan dari
ekuitas dari suatu adanya
entitas tertentu pencatatan
pada masih belum laporan
memadai. posisi
keuangan
ini adalah
untuk
mengetahui
aktiva dan
pasiva
perusahaan
dala periode
tertentu.
4. Catatan Toko Baju Catatan atas Dikarenaka
Atas Goody belum laporan keungan n Toko Baju
Laporan melakukan yang berisi Goody tidak
Keuangan pencatatan atas tambahan dan melakukan
laporan rincian akun akun pencatatan

35
keuangan. tertentu yang atas laporan
relevan. Laporan keuangan,
keuangan tidak Toko Baju
memberikan Goody
seluruh informasi hanya
yang dibutuhkan berorientasi
pihak yang terhadap
berkepentingan penjualan
atau pemakai saja.
laporan tersebut. Sehingga
kondisi itu
tidak bisa
menggamba
rkan bahwa
Toko Baju
Goody
melakukan
pencatatan
keuangan
standar
SAK
EMKM
Sumber: UMKM Toko Baju Goody, diolah peneliti
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas tentang perbandingan antara
penyusunan laporan keuangan menurut Toko Baju Goody dan SAK
EMKM menunjukan bahwa Toko Baju Goody belum memenuhi
standarisasi laporan keuangan pada umumnya hal ini dikarenakan
pencatatan dilakukan oleh Toko Baju Goody masih manual. Dengan
adanya standar keuangan yang diperuntukan bagi UMKM yaitu Standar
Akuntansi Keungan Entitas Mikro kecil dan menengah (SAK EMKM)
dapat mempermudah UMKM dalam hal penyusunan keuangan. Seperti

36
hasil penelitian oleh Hentika dan Nurul (2018) yang mengungkapkan
bahwa penerapan konsep dasar akuntansi dapat mempermudah pelaku
UMKM untuk menyusun laporan ekuangan sesuai Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).

4.2.2 Analisis kendala-kendala Dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada


Toko Baju Goody
Berdasarkan hasil penelitian diatas terkait kendala kendala dalam penerapan
penyusunan laporan keuangan disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan
eksternal. Adapun kendala kendala dalam penyusunan laporan keuangan peneliti
sajikan tabel berikut:
Tabel 4.8
Kendala kendala dalam penyusunan laporan keuangan pada Toko
Baju Goody.
No Indikator Kendala kendala Solusi

1. Sumber Daya Manusia Sumber daya Perusahaan perlu


manusia pada melakukan dan
Toko Baju Goody meningkatkan
secara pengetahuan sumber daya
tentang standar manusia yang ada
akuntansi yaitu dengan
keuangan masih membuat pelatihan
lemah yang peltihan seminar
menyebabkan tidak terkait akuntansi
berjalannya
pencatatan laporan
keuangan yang
sesuai dengan
SAK EMKM
2. Komunikasi Komunikasi dalam Selain sumber daya
usaha sangat manusia yang
dibutuhkan, akan ditingkatkan
tetapi komunikasi perusahaan juga
tentang standar perlu membuat
akuntansi pelatihan
keunagan juga komunikasi terhadap
diperlukan dengan masyarakat terkait
adanya komunikasi pentingnya
yang baik tentu penyusunan laporan

37
penerapan standar keuangan bagi
akuntansi perusahaan.
keuangan pada
Toko Baju Goody
bisa dijalankan
dnegan ketentuan
yang berlaku
Sumber: UMKM Toko Baju Goody
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diketahui kendala kendala yang
ada pada Toko Baju Goody mengakibatkan pencatatan laporan keuangan
pada usaha tersebut tidak tersusun sesuai dengan standar yang ada, oleh
sebab itu dibutuhkan adanya tenaga ahli dibidang pencatatan laporan
keuangan, selain itu perusahaan juga perlu melakukan controlling terkait
kinerja perusahaan melalui pelaporan keuangan disetiap periodenya, tujuan
adalah untuk mengetahui apakah perusahaan yang sedang dijalankan
berjalan sesuai hasil yang diharapkan pemilik usaha.
Hal ini dikarenakan faktor internal dan eksternal mempengaruhi
implementasi atau penerapan pencatatan keuangan berbasis SAK EMKM.
Selain itu juga pihak internal juga masih mengalami kekurangan
pengalaman dalam pembuatan laporan ekuangan sehingga hal inilah
mengapa laporan keuangan pada Toko Baju Goody masih sederhana.

38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan sebagai berikut:

1.) Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa,


pemahaman pemilik Toko Baju Goody tentang Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah masih rendah.
Pencatatan dan penyusunan laporan yang dibuat oleh Toko Baju
Goody masih bersifat manual sehingga hanya melakukan
pencatatan untuk menghitung total yang masuk pada hari itu juga.

2.) Kendala kendala penyusunan laporan keuangan Toko Baju Goody


dipengaruhi 2 faktor yaitu internal dan eksternal. Dimana pada dua
faktor ini menjadi salah satu permasalahan didalam penyusunan
laporan keuangan.
1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat peneliti berikan saran sebagai


berikut :

1. Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap kepada toko baju agar
melakukan pencatatan ataupun penyusunan laporan keuangan sesuai
dnegan standar SAK EMKM. Oleh sebab itu toko baju perlu
melakukan upaya upaya atau pelatihan terkait penyusunan laporan
keuangan sesuai SAK EMKM. Tujuan dari adanya upaya tersebut
nanti untuk mempermudah toko baju untuk jangka panjang apabila
toko baju berskala besar.

2. kendala kendala yang terjadi pada UMKM Toko Baju sebaiknya


dijadikan pelajaran bagi toko baju untuk kedepannya untuk
memperhatikan terkait pentingnya penyusunan laporan keuangan SAK
EMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan feedback
bagi perusahaan bahwa penyusunan laporan keuangan itu sangat
penting bagi perusahaan baik itu berkala mikro atau pun menengah.

40
DAFTAR PUSTAKA

Amirotun Sholikhah. 2016.”Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif.”


Komunika 10(2):342-62
Djawarto (2009:25) “mengklasifikasikan aktiva dalam jenis laporan keuangan”
Darsono dan Ashari (2010:20) “mengartikan laporan laba rugi sebagai akumulasi
aktivitas”
Hery. (2016). Akuntansi Dasar. Jakarta : PT Grasindo
Hery (2016). Mengenal dan Memahami dasar laporan keuangan. Jakarta: PT
Grasindo
Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
NO.2 : Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia (2018) . Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
dan Menengah . Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:9) “kewajiban merupakan utang perusahaan masa
kini dari peristiwa masa lalu”
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2.2) “laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu”
Jusup (2011:12) “akuntansi merupakan sebuah sistem informasi”
Kieso (2013) “fungsi akuntansi keuangan memberikan informasi keuangan”
Kasmir 2017 “Analisis Laporan Keuangan” Depok, PT. Raja Grafindo Persada 2017
Munawir (2017) “laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting memperoleh
informasi”
Purwanti, E. (2018). Analisis Pengetahuan Laporan Keuangan Pada UMKM Industri
Konveksi di Salatiga. Among Makarti, 10(2).
SAK EMKM (2015) laporan laba rugi sebuah EMKM mencakup informasi
SAK EMKM (2016:3) informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi
SAK EMKM (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah
(issue 4) Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

41
SAK EMKM 2018 “menselisihkan antara uang masuk dan uang keluar dari hasil
itulah pelaku UMKM anggap sebagai laba”
Sumarso (2018)laporan keuangan yang dirancang untuk para pembuat keputusan
Subramanyam (2013:26) dan Harison (2012:13)laba operasi merupakan selisih
antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi
Sharsimi Arikunto (2018) mendefinisikan pengumpulan data alat bantu yang dipilih
Triananda, G. (2017). Implementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan
Keuangan UMKM NukitaFood. 1173-1179.
Umar (2009) “wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data”

42
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN

Laporan Penjualan
Per Januari 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 20 41.000 820.000


2 Koko 10 164.000 1.640.000
3 Gamis 18 87.000 1.566.000
4 Lengan Pendek 20 30.000 600.000
5 Lengan Panjang 30 40.000 1.200.000
6 Celana Levis 10 85.000 850.000
7 Celana Pendek 50 22.000 1.100.000
Total 7.776.000

Laporan Penjualan
Per Februari 2022
39
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe Laporan18


Penjualan 41.000 738.000
2 Koko 21 164.000 3.444.000
Per Maret 2022
3 Gamis 20 87.000 1.740.000
No.4 Lengan Daftar
PendekMenu Qty Terjual
18 Harga
30.000 Total Penjualan
540.000
5 Lengan Panjang 30 40.000 1.200.000
1 Baju Sweater Cewe 20 41.000 820.000
6 Celana Levis 15 85.000 1.275.000
2 Koko 18 164.000 2.952.000
7 Celana Pendek 14 22.000 308.000
3 Gamis 13 87.000 1.131.000
Total 9.245.000
4 Lengan Pendek 15 30.000 450.000
5 Lengan Panjang 20 40.000 800.000
6 Celana Levis 30 85.000 2.550.000
7 Celana Pendek 10 22.000 220.000
Total 8.923.000

Laporan Penjualan
Per April 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 18 41.000 738.000


2 Koko 13 164.000 2.132.000
3 Gamis 19 87.000 1.653.000
4 Lengan Pendek 50 30.000 1.500.000
5 Lengan Panjang 70 40.000 2.800.000
6 Celana Levis 10 85.000 850.000
7 Celana Pendek 50 22.000 1.100.000
Total 10.773.000

40
41
Laporan Penjualan
Per Mei 2022
No
Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan
.
1 Baju Sweater Cewe 10 41.000 410.000
164.00
2 Koko 30 0 4.920.000
3 Gamis 70 87.000 6.090.000
4 Lengan Pendek 50 30.000 1.500.000
5 Lengan Panjang 80 40.000 3.200.000
6 Celana Levis 90 85.000 7.650.000
7 Celana Pendek 35 22.000 770.000
Total 24.540.000
Laporan Penjualan
Per Juni 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 50 41.000 2.050.000


2 Koko 20 164.000 3.280.000
3 Gamis 25 87.000 2.175.000
4 Lengan Pendek 45 30.000 1.350.000
5 Lengan Panjang 65 40.000 2.600.000
6 Celana Levis 10 85.000 850.000
7 Celana Pendek 12 22.000 264.000
Total 12.569.000

42
Laporan Penjualan
Per Juli 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 10 41.000 410.000


2 Koko 13 164.000 2.132.000
3 Gamis 15 87.000 1.305.000
4 Lengan Pendek 17 30.000 510.000
5 Lengan Panjang 19 40.000 760.000
6 Celana Levis 15 85.000 1.275.000
7 Celana Pendek 20 22.000 440.000
Total 6.832.000
Laporan Penjualan
Per Agustus 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 15 41.000 61.5000


2 Koko 10 164.000 1.640.000
3 Gamis 9 87.000 783.000
4 Lengan Pendek 10 30.000 300.000
5 Lengan Panjang 12 40.000 480.000
6 Celana Levis 15 85.000 1.275.000
7 Celana Pendek 17 22.000 374.000
Total 5.467.000

43
Laporan Penjualan
Per September 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 18 41.000 738.000


2 Koko 20 164.000 32.800.00
3 Gamis 15 87.000 1.305.000
4 Lengan Pendek 17 30.000 510.000
5 Lengan Panjang 20 40.000 800.000
6 Celana Levis 15 85.000 1.275.000
7 Celana Pendek 18 22.000 396.000
Total 8.304.000
Laporan Penjualan
Per Oktober 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 25 41.000 1.025.000


2 Koko 19 164.000 3.116.000
3 Gamis 15 87.000 1.305.000
4 Lengan Pendek 30 30.000 900.000
5 Lengan Panjang 15 40.000 600.000
6 Celana Levis 20 85.000 1.700.000
7 Celana Pendek 50 22.000 1.100.000
Total 9.746.000

44
Laporan Penjualan
Per November 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 15 41.000 61.5000


2 Koko 17 164.000 2.788.000
3 Gamis 19 87.000 1.653.000
4 Lengan Pendek 25 30.000 750.000
5 Lengan Panjang 28 40.000 1.120.000
6 Celana Levis 30 85.000 2.550.000
7 Celana Pendek 10 22.000 220.000
Total 9.746.000
Laporan Penjualan
Per Desember 2022
No. Daftar Menu Qty Terjual Harga Total Penjualan

1 Baju Sweater Cewe 15 41.000 615.000


2 Koko 13 164.000 2.132.000
3 Gamis 20 87.000 1.740.000
4 Lengan Pendek 35 30.000 1.050.000
5 Lengan Panjang 45 40.000 1.800.000
6 Celana Levis 10 85.000 850.000
7 Celana Pendek 9 22.000 198.000
Total 8.385.000

45
Berikut adalah Nota yang terdapat di Toko Baju Goody :

46

Anda mungkin juga menyukai