Anda di halaman 1dari 81

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

KARYA TULIS TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS PERSIAPAN DAN PEMILIHAN PENGADAAN


GEDUNG LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI MALANG

Diajukan oleh :
ZULFIKAR IMTINAN APTADIANSYAH
NPM : 4301170283

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat


Dinyatakan Lulus Program Studi Diploma III Kebendaharaan Negara
Tahun 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

PERSETUJUAN

KARYA TULIS TUGAS AKHIR

NAMA : ZULFIKAR IMTINAN APTADIANSYAH


NOMOR POKOK MAHASISWA : 4301170283
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
BIDANG STUDI : PENGADAAN BARANG / JASA
JUDUL KARYA TULIS :TINJAUAN ATAS PERSIAPAN DAN
PEMILIHAN PENGADAAN GEDUNG
LABORATORIUM DI POLITEKNIK NEGERI
MALANG

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Keuangan Dosen Pembimbing

Tanda Setiya, S.E., M.E. Pratin, S.E., M.M.


NIP 197005161992011001 NIP 197304051994031002

ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI


KARYA TULIS TUGAS AKHIR

NAMA : ZULFIKAR IMTINAN APTADIANSYAH


NOMOR POKOK MAHASISWA : 4301170283
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
BIDANG STUDI : PENGADAAN BARANG / JASA
JUDUL KARYA TULIS :TINJAUAN ATAS PERSIAPAN DAN
PEMILIHAN PENGADAAN GEDUNG
LABORATORIUM DI POLITEKNIK NEGERI
MALANG

Tangerang Selatan, Juli 2020

1. …………………….. (Dosen Penilai I/Pembimbing)


Pratin, S.E., M.M.
NIP 197304051994031002

2. …………………….. (Dosen Penilai II)


I Gede Agus Ariutama, S.Pd., M.A.
NIP 198404102010021001

iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR

NAMA : ZULFIKAR IMTINAN APTADIANSYAH


NOMOR POKOK MAHASISWA : 4301170283
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
BIDANG STUDI : PENGADAAN BARANG / JASA
JUDUL KARYA TULIS :TINJAUAN ATAS PERSIAPAN DAN
PEMILIHAN PENGADAAN GEDUNG
LABORATORIUM DI POLITEKNIK NEGERI
MALANG

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah
hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti
saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut
gelar yang telah diberikan.
Tangerang Selatan, 2020
Yang memberi pernyataan,

Zulfikar Imtinan Aptadiansyah


NPM 4301170283

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

hanya atas berkat rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Tugas Akhir ini dengan judul “Tinjauan atas Persiapan dan Pemilihan Pengadaan

Gedung Laboratorium di Politeknik Negeri Malang”. Karena tanpa pertolongan-Nya

tentu penulis tidak akan mampu menyelesaikan karya tulis tugas akhir ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang tua penulis, saudara-saudara penulis, dan teman-teman penulis

yang selalu memberikan dukungan, saran, serta doa kepada penulis selama masa

pengerjaan karya tulis tugas akhir ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Rahmadi Murwanto, Ak., M.Acc., MBA., Ph.D., selaku Direktur

Politeknik Keuangan Negara STAN;

2. Bapak Tanda Setiya, S.E., M.E., selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan;

3. Bapak Pratin, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan untuk membantu

penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini;

4. Bapak I Gede Agus Ariutama, selaku dosen penilai yang telah memberikan

waktunya untuk mengecek, menilai, dan memberikan saran untuk perbaikan

tugas ini;

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf di Politeknik Keuangan Negara STAN yang

telah mendidik penulis selama tiga tahun perkuliahan di PKN STAN;

v
6. Bapak Agus Sugiarto selaku Kepala ULP Politeknik Negeri Malang yang telah

bersedia menjadi narasumber dan memberikan informasi serta data yang

diperlukan penulis dalam menyusun tugas akhir ini;

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan luar biasa yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis tugas akhir ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat menerima berbagai kritik dan saran

yang diberikan oleh pembaca. Semoga karya tulis tugas akhir ini dapat berguna

untuk memberikan manfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan mengenai

pengadaan barang dan jasa di negara Indonesia.

Tangerang Selatan, 2020

Penulis,

Zulfikar Imtinan Aptadiansyah

vi
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penulisan ................................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4

C. Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................................... 4

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 5

E. Sistematika Penulisan...................................................................................... 7

BAB II DATA DAN FAKTA........................................................................................ 9

A. Gambaran Umum Politeknik Negeri Malang.................................................. 9

1. Sejarah Politeknik Negeri Malang............................................................... 9

2. Visi dan Misi Politeknik Negeri Malang ................................................... 10

3. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Malang ......................................... 11

4. Sistem Pendidikan Politeknik Negeri Malang ........................................... 11

vii
B. Pengadaan Gedung Laboratorium di Politeknik Negeri Malang .................. 12

1. Rencana Umum Pengadaan ....................................................................... 13

2. Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK........................................................... 15

3. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) ................................................ 15

4. Penetapan Rancangan Kontrak .................................................................. 17

5. Penetapan Uang Muka dan Jaminan.......................................................... 18

6. Persiapan Pemilihan Penyedia ................................................................... 19

7. Pemilihan Penyedia ................................................................................... 21

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN .............................................. 26

A. Landasan Teori .............................................................................................. 26

1. Dasar Hukum ............................................................................................. 26

2. Konsep Dasar Pengadaan Barang dan Jasa ............................................... 27

2. Konsep Dasar Persiapan Pengadaan Gedung Laboratorium Teknik

Elektronika ........................................................................................................... 38

3. Gambaran Mengenai Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik

Elektronika ........................................................................................................... 40

B. Pembahasan ................................................................................................... 41

1. Tinjauan atas Persiapan dan Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa ........ 41

2. Kendala dalam Persiapan dan Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa ..... 55

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 57

viii
C. Simpulan........................................................................................................ 57

D. Saran .............................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 61

A. Buku atau Sumber Lain ................................................................................. 61

B. Dokumen Publik atau Peraturan Perundang-undangan................................. 61

LAMPIRAN ................................................................................................................. 62

Lampiran 1 ............................................................................................................... 62

Lampiran 2 ............................................................................................................... 63

Lampiran 3 ............................................................................................................... 64

Lampiran 4 ............................................................................................................... 65

Lampiran 5 ............................................................................................................... 66

Lampiran 6 ............................................................................................................... 67

Lampiran 7 ............................................................................................................... 68

Lampiran 8 ............................................................................................................... 69

ix
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Anggota Pokja Pemilihan............................................................................ 19

Tabel II.2 Tahap Persiapan Pemilihan ......................................................................... 20

Tabel II.3 Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksi ................................................ 22

Tabel II.4 Penawaran Penyedia Jasa Konsultansi ........................................................ 24

Tabel III.1 Nilai Kontrak Paket Pengadaan ................................................................. 41

Tabel III.2 Persiapan Pemilihan Pekerjaan Konstruksi ............................................... 50

Tabel III.3 Persiapan Pemilihan Jasa Konsultansi ....................................................... 53

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Malang ....................................... 11

Gambar II.2 Spesifikasi Teknis.................................................................................... 15

Gambar III.1 Bentuk Kontrak ...................................................................................... 35

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ................................................................................................................... 62

Lampiran 2 ................................................................................................................... 63

Lampiran 3 ................................................................................................................... 64

Lampiran 4 ................................................................................................................... 65

Lampiran 5 ................................................................................................................... 66

Lampiran 6 ................................................................................................................... 67

Lampiran 7 ................................................................................................................... 68

Lampiran 8 ................................................................................................................... 69

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Saat ini, Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan

infrastruktur di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Pembangunan ini antara

lain berupa pembangunan gedung, jalan, fasilitas umum, serta berbagai macam

pembangunan lain. Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah memiliki

peraturan-peraturan khusus yang dijadikan pedoman dan standar. Peraturan ini

yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah.

Berdasarkan Perpres Nomor 16 tahun 2018, pengadaan barang dan jasa

pemerintah adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD

yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil

pekerjaan. Peraturan ini juga mengatur mengenai tujuan; kebijakan; prinsip;

etika; serta pelaku-pelaku mulai dari Pengguna Anggaran (PA), Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), hingga

penyedia.
2

Dalam hal pengadaan barang/jasa berupa gedung dan bangunan,

pengadaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan

Bangunan Gedung Negara dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman

Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor

22/PRT/M/2018 mengatur mengenai persyaratan bangunan gedung negara, tata

cara, perizinan, dokumen, standar harga dan luas, hingga pertanggungjawaban.

Sementara itu, dasar-dasar dan pedoman dalam pekerjaan konstruksi ada dalam

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor

07/PRT/M/2019. Peraturan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari Perpres

16/2018 mengenai pengadaan berupa pekerjaan konstruksi.

Dalam karya tulis ini, penulis akan menulis mengenai pengadaan berupa

pekerjaan konstruksi di salah satu satker vertikal Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi, yaitu Politeknik Negeri Malang. Dikarenakan

keseluruhan proses PBJ lingkupnya luas, maka hal yang akan dibahas oleh

penulis adalah hanya mengenai persiapan dan proses pemilihan, mulai dari

penetapan HPS hingga persiapan pemilihan penyedia dan proses pemilihan

penyedia. Tahap pemilihan penyedia yang merupakan bagian dari tahap

pelaksanaan PBJ dibahas oleh penulis untuk meninjau tindak lanjut dari

persiapan pemilihan.

2
3

Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) adalah salah satu politeknik

yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang

pengetahuan khusus. Polinema terletak di Jl. Soekarno Hatta No.9, Kec.

Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kampus ini sudah berdiri sejak tahun

1979 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIKTI, MENDIKBUD No.

03/DJ/Kep/1979. Pada awalnya, politeknik ini merupakan institusi yang berada

di lingkungan Universitas Brawijaya. Hingga kemudian pada tahun 2004,

politeknik ini memperoleh status kemandirian sesuai dengan Surat Keputusan

MENDIKNAS No. 147/O/2004. Program Studi di Polinema dibagi menjadi

Program Diploma III (D-III) dan Program Diploma IV (D-IV) dan kemudian

dikelompokkan menjadi 7 jurusan berbeda.

Pada tahun 2019, Polinema melakukan pengadaan berupa pekerjaan

konstruksi Pengembangan Gedung Laboratorium dan Bengkel Program Studi

Teknik Elektronika. Pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan sarana

dan prasarana penunjang pembelajaran mahasiswa Polinema, khususnya

mahasiswa program studi Teknik Elektronika. Gedung ini rencananya akan

mulai dibangun pada pertengahan tahun 2019 dengan anggaran sebesar 21 M.

Pembangunan gedung ini juga disertai dengan pembelian perabotan, fasilitas

laboratorium, lift, dan genset yang nantinya akan dilakukan oleh penyedia.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis akan melakukan peninjauan

terhadap proses persiapan dalam Pembangunan Gedung Laboratorium Prodi


4

Teknik Elektronika mulai dari penetapan spesifikasi teknis/KAK, rancangan

kontrak, Harga Perkiraan Sendiri/HPS, uang muka, uang jaminan, persiapan

pemilihan penyedia, hingga proses pemilihan penyedia. Hasil dari tinjauan

tersebut akan dituliskan dalam Karya Tulis Tugas Akhir (KTTA) dengan judul

“TINJAUAN ATAS PERSIAPAN DAN PEMILIIHAN PENGADAAN

GEDUNG LABORATORIUM DI POLITEKNIK NEGERI MALANG”.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui relevansi antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan

penerapannya di lapangan.

2. Mengetahui dan membahas praktik proses persiapan dan pemilihan penyedia

pengadaan barang/jasa di lapangan serta kesesuaiannya terhadap undang-

undang.

3. Mengetahui kendala dan permasalahan yang dapat terjadi saat pengadaan

barang/jasa serta menganalisis solusi yang dapat diambil untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

C. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis akan menulis mengenai Proses

Persiapan Pengadaan dan Pemilihan Penyedia yang dilaksanakan oleh Polinema

dalam rangka Pengadaan Gedung Laboratorium Teknik Elektronika tahun

2019. Hal-hal yang akan dibahas adalah proses penetapan spesifikasi teknis
5

proyek, penyusunan dan penetapan HPS, pembuatan dan penyusunan rancangan

kontrak, penetapan uang muka dan jaminan, proses pemilihan penyedia melalui

tender dan seleksi, dan berbagai kendala yang terjadi saat pengadaan serta

solusinya. Penulisan KTTA ini dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan

Presiden dan Peraturan Menteri PUPR mengenai pengadaan barang/jasa.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang akan digunakan penulis dalam proses penyelesaian

karya tulis tugas akhir ini, antara lain :

1. Studi Kepustakaan

Menurut Nazir (1998), metode penelitian kepustakaan adalah

teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap

berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan

dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Melakukan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting.

Sebab dengan melakukannya, hubungan antara masalah, penelitian-

penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu

penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada

maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan

saran.

Dengan melakukan studi kepustakaan, penulis dapat

memperoleh dasar mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam

Karya Tulis Tugas Akhir ini dengan cara mengumpulkan dan


6

mempelajari informasi dari berbagai literatur meliputi Perpres,

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, maupun literatur lain yang dapat

menunjang penulisan karya tulis ini.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara pengamatan dan perbandingan secara langsung

di lapangan untuk mendapatkan kebenaran data yang berasal dari objek

penelitian berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan,

maupun proses kerja. Metode ini dilaksanakan melalui beberapa cara,

yaitu:

a) Teknik Wawancara

Menurut Sugiyono (2011), wawancara merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara

langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon.

Dengan melakukan wawancara kepada narasumber yang tepat,

maka dapat dipastikan data yang didapatkan akan berkualitas dan

relevan dengan topik yang dibahas. Contohnya wawancara bisa

dilakukan kepada ketua proyek, sehingga data yang didapatkan bisa

relevan dan terpercaya.

b) Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan dengan cara mengamati dan/atau

meninjau secara langsung pada lokasi penelitian yang berkaitan dengan


7

tempat, kegiatan, pelaku, waktu, biaya, serta peristiwa yang terjadi di

lapangan dan berbagai hal yang berkaitan dengan pokok pembahasan

karya tulis.

Data-data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan

teori-teori yang diperoleh dalam studi kepustakaan dan kemudian dapat

digunakan dalam menganalisis masalah-masalah yang dihadapi.

E. Sistematika Penulisan

Karya tulis tugas akhir ini terdiri dari empat bab dan setiap bab terdiri

dari subbab-subbab dengan ringkasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup

penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II DATA DAN FAKTA

Bab ini berisi mengenai gambaran umum proses persiapan pengadaan

dan data praktik langsung persiapan dan proses pemilihan pengadaan di

lapangan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang landasan teori dan pembahasan mengenai proses

persiapan pengadaan barang jasa beserta analisis mengenai realisasi dan

berbagai kendala yang dialami.


8

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data

serta saran yang diberikan atas hasil tersebut.


BAB II

DATA DAN FAKTA

A. Gambaran Umum Politeknik Negeri Malang

1. Sejarah Politeknik Negeri Malang

Politeknik Negeri Malang, awalnya bernama Program Pendidikan

Diploma Bidang Teknik, dibawah naungan Universitas Brawijaya, dibuka

berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIKTI, MENDIKBUD No.

03/DJ/Kep/1979. Kemudian pada tahun 1982, Politeknik ini berganti nama

menjadi Fakultas Non Gelar Teknologi Universitas Brawijaya.

Melalui Surat Keputusan MENDIKBUD No. 0313/O/1991 tentang

Penataan Politeknik dalam lingkungan Universitas dan Institut Negeri, maka

Politeknik Malang ditetapkan sebagai institusi yang berada di lingkungan

Universitas Brawijaya dan bernama Politeknik Universitas Brawijaya.

Berdasarkan Surat Keputusan MENDIKNAS No. 147/O/2004, Politeknik

Universitas Brawijaya telah memperoleh status kemandirian dengan nama

menjadi Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) hingga sekarang dan

menyelenggarakan pendidikan dengan 7 Prodi untuk D-III dan 6 Prodi untuk

D-IV.

9
2. Visi dan Misi Politeknik Negeri Malang

Visi dan Misi Politeknik Negeri Malang apabila dilansir dari

www.polinema.ac.id/ adalah sebagai berikut :

Visi :

Menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan

global.

Misi :

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas,

inovatif, dan berdaya saing yang mendorong pola pembelajaran seumur hidup

dan tumbuhnya jiwa kewirausahaan serta sesuai kebutuhan industri, lembaga

pemerintah, dan masyarakat.

2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesejahteraan masyarakat.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi

kesejahteraan masyarakat.

4. Menyelenggarakan sistem pengelolaan pendidikan dengan berdasar pada

prinsip-prinsip tata pamong yang baik.

5. Mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai

pihak, baik di dalam maupun di luar negeri pada bidang-bidang yang relevan.

10
11

3. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Malang

Gambar II.1 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Malang

Sumber : https://www.polinema.ac.id/profil/organisasi/

4. Sistem Pendidikan Politeknik Negeri Malang

Menurut Pasal 15 UU No 20 Tahun 2003 SISDIKNAS, Pendidikan

Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik

untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara

dengan program sarjana. Ciri khas sistem pendidikan politeknik adalah

perkuliahan yang menggunakan sistem paket dengan proses pembelajaran yang

didesain agar lulusannya siap kerja. Untuk itu, sistem pendidikan ini harus

didukung oleh metode dan materi pembelajaran yang sesuai, meliputi

bidang hard skill dan soft skill.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, gelar

lulusan program Diploma Tiga adalah Ahli Madya yang disingkat A.Md.,

sedangkan untuk lulusan program Diploma Empat adalah Sarjana Sains


12

Terapan yang disingkat SST. Penggunaan gelar lulusan dalam bentuk singkatan

itu ditempatkan di belakang nama penyandangnya.

B. Pengadaan Gedung Laboratorium di Politeknik Negeri Malang

Pengadaan barang/jasa atau disingkat PBJ memiliki peranan penting dalam

pembangunan nasional dan peningkatan pelayanan publik. PBJ merupakan

salah satu indikator tingkat penyerapan anggaran negara baik di tingkat

kementerian maupun satker. PBJ juga merupakan bagian dari pelaksanaan Good

Governance. Selain itu, PBJ bukan hanya dilakukan untuk sekadar

mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan, tetapi juga untuk meningkatkan

value for money.

Tahap persiapan pengadaan merupakan tahapan yang penting. proses

perencanaan pengadaan adalah proses menyusun apa yang akan diadakan

sedangkan proses persiapan pengadaan adalah proses menganggarkan

barang/jasa yang dibutuhkan. Tahap persiapan merupakan tahap peralihan

dimana rencana yang dibuat dimatangkan serta dipersiapkan pelaksanaannya.

Apabila dianalogikan, proses persiapan pengadaan sama seperti membangun

kerangka bangunan. Sebuah bangunan tidak akan berdiri kokoh tanpa adanya

kerangka yang kuat yang menopang dan memberi bentuk pada bangunan

tersebut.

Politeknik Negeri Malang (Polinema) adalah satker BLU yang berada di

bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti). Satker ini merupakan satker yang bertugas untuk


13

menyelenggarakan pendidikan vokasi. Pada akhir tahun 2018, ada usulan

mengenai penambahan gedung untuk Prodi Teknik Elektronika. Usulan tersebut

kemudian ditindaklanjuti pada tahun 2019.

1. Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan (RUP) Pengembangan Gedung

Laboratorium dan Bengkel Teknik Elektronika Politeknik Negeri

Malang (Polinema) bisa kita lihat di situs web resmi pemerintah di

https://sirup.lkpp.go.id/. Setelah itu, pilih tahun 2019 dan cari

“Politeknik Negeri Malang”. Maka akan muncul berbagai pengadaan

yang dilakukan Polinema pada tahun tersebut. Salah satu diantaranya

adalah paket pengadaan dengan nama “Pengembangan Gedung

Laboratorium dan Bengkel Teknik Elektronika Politeknik Negeri

Malang”, akan tampak seperti di Lampiran 1 dan apabila diringkas

adalah sebagai berikut :

Kode RUP : 21555133

Nama Paket : Pengembangan Gedung Laboratorium dan

Bengkel Teknik Elektronika Politeknik Negeri

Malang

K/L/PD : Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi

Satuan Kerja : Politeknik Negeri Malang

Tahun Anggaran : 2019


14

Lokasi Pekerjaan : Kampus Politeknik Negeri Malang, Jalan

Soekarno-Hatta No. 9 Malang

Volume Pekerjaan : 1 Pekerjaan

Uraian Pekerjaan : Pengembangan Gedung Laboratorium dan

Bengkel Teknik Elektronika Politeknik Negeri

Malang

Spesifikasi : Pengembangan Gedung Laboratorium dan

Pekerjaan Bengkel Teknik Elektronika Politeknik Negeri

Malang

Pra DIPA / DPA : Tidak

Sumber Dana : BLU T.A. 2019,

MAK 01.5742.004.001.054-

Jenis Pengadaan : Pekerjaan Konstruksi

Total Pagu : Rp. 21.000.000.000

Metode Pemilihan : Tender


15

2. Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK

Proses Persiapan PBJ dilanjutkan dengan penyusunan

Spesifikasi Teknis Pengadaan oleh PPK. Dokumen Spesifikasi Teknis

mencatat mengenai lingkup pekerjaan, sistem penyediaan tenaga kerja,

penyediaan perlengkapan dan bahan, hingga spesifikasi pekerjaan yang

akan dilakukan. Secara keseluruhan, Dokumen Spesifikasi Teknis ini

terdiri dari 31 halaman dan 21 pasal.

Gambar II.2 Spesifikasi Teknis

Sumber : Spesifikasi Teknis Pengembangan Gedung Laboratorium dan

Bengkel Program Studi Teknik Elektronika

3. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) ditetapkan oleh PPK dengan

mempertimbangkan penilaian tingkat kesulitan pekerjaan dan


16

spesifikasi awal atas pekerjaan. Penilaian ini dilakukan oleh Tim

Perencana.

Tim Perencana adalah tim yang ditetapkan oleh PPK untuk

meneliti tingkat kesulitan pekerjaan yang akan dilakukan. Tim

Perencana pada proyek ini terdiri dari konsultan perencana dan tenaga

ahli teknik sipil. Konsultan perencana dipilih melalui kontrak,

sedangkan tenaga ahli terdiri dari staf teknik sipil UKPBJ. Dalam

pengadaan ini, tim perencana melakukan pengukuran secara langsung

dan melakukan perhitungan biaya satuan dengan berdasarkan rancangan

rinci berupa gambar dan spesifikasi teknis.

Setelah mendapatkan data yang cukup, tim perencana kemudian

melaporkan hasil pengukurannya kepada PPK. Hasil pengukuran ini

kemudian didiskusikan oleh tim perencana dengan PPK. Perhitungan

HPS dilakukan dengan mempertimbangkan pagu, hasil pengukuran,

serta harga normal di pasaran. Setelah melalui berbagai proses dan

pertimbangan, maka pada akhirnya ditentukan HPS atas pekerjaan

adalah sebesar Rp. 20.155.647.600,00.

Karena HPS yang didapatkan nilainya besar, maka kegiatan

pengadaan ini perlu diawasi oleh tim pengawas. Karena demikian, maka

diperlukan kontrak dengan pihak lain, yaitu penyedia lain yang bertugas

untuk mengawasi jalannya proses pengadaan. Setelah melalui berbagai


17

pertimbangan, akhirnya ditentukan HPS untuk Konsultan Pengawas

sebesar Rp. 319.935.000.

4. Penetapan Rancangan Kontrak

Dalam karya tulis ini, kontrak yang penulis teliti dibuat dalam 2

tahap, yaitu pada Tahap 1 pada saat sebelum penawaran dan Tahap

2 setelah ditentukan pemenang tender. Rancangan kontrak yang

dibuat ada 2, yaitu rancangan kontrak untuk Pengembangan Gedung dan

rancangan kontrak untuk Jasa Konsultansi Pengawas.

Dokumen kontrak Pengadaan Gedung Laboratorium memiliki 5

pokok bahasan utama, yaitu:

a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);

b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);

c. Spesifikasi teknis/KAK;

d. Daftar kuantitas dan harga; dan

e. Dokumen lainnya.

Untuk mempermudah, rancangan kontrak tahap 1 selanjutnya

akan disebut Rancangan Kontrak awal/ RK Awal. Rancangan kontrak

awal dibuat oleh PPK. Rancangan kontrak awal merupakan bentuk awal

dari dokumen kontrak yang isinya masih berupa ketentuan awal yang

mungkin bisa berubah untuk menyesuaikan dengan penyedia yang

memenangkan tender. Penyusunan RK Awal dilakukan untuk

menentukan SSUK dan SSKK.


18

Rancangan kontrak tahap 2 (yang selanjutnya akan disebut

Rancangan Kontrak Akhir/ RK Akhir) adalah RK Awal yang diperbarui

sesuai dengan pemenang proses tender. RK Akhir merupakan gabungan

dari RK Awal, surat perjanjian, surat penawaran, berita acara, berbagai

macam dokumen persyaratan penyedia, dan summary report yang

dihasilkan oleh SPSE. Dokumen ini dibuat oleh PPK dengan diawasi

oleh UKPBJ. Dokumen ini kemudian ditandatangani oleh PPK dan

Penyedia.

5. Penetapan Uang Muka dan Jaminan

Sesuai dengan HPS yang telah diperhitungkan, ditentukan pula

uang muka dan jaminan. Uang Muka/UM ditetapkan oleh PPK dengan

nilai sebesar 15% dari nilai kontrak. UM ini nantinya akan diberikan

kepada penyedia untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, dan

pembayaran uang kepada pemasok bahan. Pembayaran UM nantinya

akan dilakukan bersamaan dengan pemberian Jaminan Uang Muka yang

diserahkan oleh Penyedia kepada PPK dengan nilai sama besarnya

dengan uang muka.

Dalam PBJ ini, Jaminan yang digunakan adalah:

a. Jaminan Uang Muka

b. Jaminan Penawaran

c. Jaminan Sanggah Banding

d. Jaminan Pelaksanaan
19

e. Jaminan Pemeliharaan

6. Persiapan Pemilihan Penyedia

Setelah RK Awal dan jaminan sudah ditetapkan, PPK menyerahkan

tugas selanjutnya kepada Pokja Pemilihan. Di satker Polinema, anggota

pokja pemilihan merupakan bagian dari UKPBJ. Anggota Pokja pemilihan

dipilih oleh Bapak Agus Sugiarto selaku kepala UKPBJ. Anggota Pokja

Pemilihan dipilih untuk melaksanakan tugasnya dengan masa selama 1

tahun, kemudian setelah itu dilakukan penunjukan ulang dan anggota yang

sama dapat terpilih lagi. Anggota Pokja Pemilihan yang bertugas di tahun

2019 dan bertugas untuk melaksanakan pemilihan di Proyek Pengembangan

Gedung dapat dilihat pada Tabel II.1 Anggota Pokja Pemilihan.

Tabel II.1 Anggota Pokja Pemilihan

Kepanitiaan
Nama Kepanitiaan KELOMPOK KERJA PEMILIHAN JASA KONSTRUKSI
No. SK 402 Tahun 2019
Nama NIP Jabatan
Sulimin 197409092000031001 Anggota
Winda Harsanti 198507222014042001 Anggota
Hendra Pradibta,
198305212006041003 Anggota
SE, MSo

Sumber : Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja Pengembangan Gedung


20

Ketiga anggota Pokja Pemilihan bertugas melakukan persiapan

pemilihan dan pemilihan Penyedia. Pada tahap persiapan pemilihan, tugas

Pokja adalah menetapkan metode pemilihan, metode evaluasi penawaran,

metode penyampaian dokumen penawaran, jadwal pemilihan, dan metode

kualifikasi kedua jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Ringkasan Tahap

Persiapan Pemilihan dapat dilihat pada

Tabel II.2 Tahap Persiapan Pemilihan.

Tabel II.2 Tahap Persiapan Pemilihan


Tahap Persiapan Pemilihan
Pekerjaan Konstruksi Jasa Konsultansi
Metode
Gedung Pengawas
Metode Pemilihan Tender Seleksi
Metode Evaluasi
Penawaran Harga Terendah Biaya Terendah
Metode Penyampaian
Dokumen Penawaran Satu File Dua File
Metode Kualifikasi Pascakualifikasi Prakualifikasi
Jenis Kontrak Lumsum Lumsum
Kualifikasi Usaha Perusahaan Non Kecil Jasa Pengawasan
Diolah dari : Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja Pengembangan

Gedung dan Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung

Untuk Pekerjaan Konstruksi Pengembangan Gedung, metode

pemilihan yang dipilih adalah metode tender. Metode Evaluasi Penawaran

menggunakan Metode Harga Terendah. Metode Penyampaian Dokumen

Penawaran 1 File, dan Metode Pascakualifikasi. Ringkasan Jadwal

pemilihan yang dihasilkan server LPSE dapat dilihat pada lampiran 2.


21

Untuk Jasa Konsultansi Pengawas, metode pemilihan yang dipilih

adalah metode seleksi. Metode Evaluasi biaya terendah. Metode

Penyampaian yang digunakan adalah 2 file, karena pemilihan menggunakan

seleksi. Kemudian metode kualifikasi yang digunakan adalah

Prakualifikasi. Jadwal pemilihan memiliki timeframe yang sama seperti

Pekerjaan Konstruksi, tetapi evaluasi penawaran dilakukan 2 kali. Jadwal

pemilihan dapat dilihat pada Lampiran 3. Penetapan metode-metode ini

menandai berakhirnya tahap persiapan pengadaan.

7. Pemilihan Penyedia

Pemilihan Penyedia merupakan kegiatan awal pada tahap pelaksanaan

pengadaan. Untuk membedakan proses pemilihan, penulis membagi

kegiatan Pemilihan Penyedia menjadi 2, yaitu Pemilihan/Tender Penyedia

Pekerjaan Konstruksi dan Pemilihan/Seleksi Penyedia Jasa Konsultansi

Pengawas.

a. Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Pemilihan Penyedia ini dilakukan bersamaan dengan Pemilihan

Penyedia Jasa Konsultansi. Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

diawali dengan Pengumuman Pascakualifikasi sekaligus Pembukaan

Penawaran yang dilakukan antara 10-17 Mei 2019. Selama kurun waktu

tersebut Calon Penyedia/Penawar diminta untuk men-download Dokumen

Pemilihan. Dokumen pemilihan adalah dokumen yang berisi RK Awal,

prosedur pendaftaran penawaran, prosedur tender, dan persyaratan-


22

persyaratan yang harus dipenuhi oleh Penawar. Setelah men-download

dokumen pemilihan, Penawar kemudian diberi waktu paling lambat 5 hari

untuk meng-upload dokumen penawaran. Hingga 17 Mei, total sebanyak 29

penyedia telah mendaftar. Dari semua penyedia tersebut, yang memasukkan

dokumen penawaran sebanyak 3 penyedia seperti tampak pada Tabel II.3

Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Tabel II.3 Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksi

Penawaran
No Nama Peserta Tanggal Kirim Harga Penawaran
1 PT. Reka Yakti 16 Mei 2019 Rp. 18.845.544.697,25
Sadhana
2 PT. Duta Kulawangsa 16 Mei 2019 Rp. 19.246.416.317,89
Rahardja
3 PT. Surya Indah 17 Mei 2019 Rp. 19.445.590.789,63
Putranto
Diolah dari : Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja Pengembangan

Gedung

Setelah itu Pengumuman Pascakualifikasi ditutup dan dilanjutkan

dengan Pembukaan Dokumen Penawaran. Pembukaan Dokumen

Penawaran dilakukan oleh ketiga anggota Pokja Pemilihan dengan disertai

Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga terhadap penawaran.

Dari 3 penawaran yang diterima, semuanya lulus Evaluasi Administrasi,

Teknis, dan Harga. Tetapi pada Evaluasi Kualifikasi, PT. Surya Indah

Putranto dinyatakan tidak lulus dikarenakan tidak melampirkan dokumen


23

persyaratan secara lengkap. Hasil proses evaluasi kemudian dicatat dalam

Berita Acara Evaluasi.

Kemudian kedua peserta yang lulus melanjutkan ke Tahap

Pembuktian Kualifikasi. Pada tahap ini kedua peserta sama-sama

dinyatakan lulus, tetapi karena Metode Evaluasi yang digunakan adalah

metode harga terendah, maka Pokja Pemilihan mengumumkan PT. Reka

Yakti Sadhana (Penyedia yang memberikan penawaran dengan harga

terendah) sebagai pemenang tender. Masing-masing harga penawaran dari

penyedia dapat dilihat di Tabel II.3 Penawaran Penyedia Pekerjaan

Konstruksi.

Setelah pengumuman pemenang, Pokja memberikan tenggang

waktu mulai 27 Mei hingga tanggal 11 Juni 2019 sebagai masa sanggah.

Dalam kurun 16 hari tersebut tidak ada sanggahan dari penyedia, sehingga

Pokja menyerahkan kelanjutan proses kepada PPK. PPK kemudian

menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa atau SPPBJ kepada

PT. Reka Yakti Sadhana selaku pemenang tender. Untuk informasi lebih

lengkap, ringkasan jadwal pemilihan dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawas

Bersamaan dengan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi,

dilakukan juga Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawas pada waktu

yang bersamaan seperti yang terlampir pada lampiran 3. Berbeda dengan

Pekerjaan Konstruksi, Pemilihan ini dilakukan dengan menggunakan metode


24

Prakualifikasi 2 File. Pemilihan diawali dengan Tahap Pengumuman

Prakualifikasi. Pada tahap ini, calon penyedia diperintahkan untuk men-

download dokumen kualifikasi, lalu mengirim persyaratan dan penjelasan

kualifikasi mereka. Setelah itu Pokja melakukan evaluasi kualifikasi dan

kemudian menetapkan hasil kualifikasi. Dari 17 pendaftar ditetapkan 8

diantaranya lulus prakualifikasi. Peserta yang lulus kemudian diperintahkan

untuk men-download dokumen pemilihan dan meng-upload dokumen

penawaran file 1. Pokja lalu mengevaluasi dokumen penawaran. Evaluasi

yang dilakukan adalah Evaluasi Administrasi dan Teknis. Dalam Evaluasi

Administrasi, 4 penyedia dinyatakan tidak lulus. 4 Penyedia yang lulus

kemudian melanjutkan ke Tahap Evaluasi Penawaran file 2. Pada tahap ini,

dilakukan Evaluasi Harga oleh Pokja. Penawaran keempat Penyedia dapat

dilihat pada Tabel II.4 Penawaran Penyedia Jasa Konsultansi

Tabel II.4 Penawaran Penyedia Jasa Konsultansi


Penawaran
No Nama Peserta Tanggal Kirim Harga Penawaran
1 PT. Biola Teknik 30 Mei 2019 Rp. 239.951.250.000
Indonesia
2 CV. Multidecons 29 Mei 2019 Rp. 243.000.000.000
Konsulindo
3 CV. Bangun Karya 28 Mei 2019 Rp. 238.040.000.000
Mandiri
4 PT. Prospect 31 Mei 2019 Rp. 288.415.600.000
Engineering

Diolah dari : Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung


25

Semua penyedia lulus Tahap Evaluasi Harga, sehingga Pokja

melakukan Evaluasi Akhir. Dalam Evaluasi Akhir, Pokja menentukan

pemenang dengan membandingkan harga penawaran dan nilai teknis dari

masing-masing Penyedia. Berdasarkan hasil perhitungan nilai teknis dan

harga penawaran, akhirnya diumumkan bahwa PT. Biola Teknik Indonesia

menjadi pemenang tender. Setelah itu dialokasikan waktu selama 14 hari

untuk masa sanggahan. CV. Bangun Karya Mandiri mengajukan sanggahan,

kemudian sanggahannya dijawab oleh Pokja dan CV. Bangun Karya dapat

menerima jawaban tersebut. Setelah batasan waktu sanggahan habis, PPK

kemudian menerbitkan SPPBJ dan kemudian membahas kontrak kerja

dengan Penyedia.
BAB III

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Dasar Hukum

Pengadaan barang/jasa pemerintah berperan penting dalam pelaksanaan

pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan perkembangan

perekonomian nasional. Dalam rangka mewujudkan pengadaan barang/jasa yang

berkualitas, maka disusunlah suatu peraturan yang menaungi segala kegiatan

yang berhubungan dengan pengadaan barang/jasa. Dengan demikian, kegiatan

pengadaan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Peraturan-peraturan terkait pengadaan barang/jasa yang menjadi dasar hukum

dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

26
27

1. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah

Peraturan ini adalah peraturan dasar mengenai pengadaan

barang/jasa pemerintah. Peraturan ini mengatur secara umum

keseluruhan proses pengadaan mulai dari identifikasi kebutuhan hingga

serah terima hasil pekerjaan dan etika, tujuan, serta prinsip pengadaan

barang/jasa.

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.

22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Peraturan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan

Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Peraturan ini merupakan

penjabaran lebih rinci mengenai pengadaan berupa pekerjaan konstruksi.

Peraturan Menteri ini bertujuan agar pelaksanaan Pemilihan Penyedia

Jasa Konstruksi lebih operasional dan efektif.

2. Konsep Dasar Pengadaan Barang dan Jasa

Hampir keseluruhan konsep dasar mengenai pengadaan barang jasa (PBJ)

bisa ditemukan di Perpres 16 Tahun 2018. Dalam Perpres ini, diatur juga

mengenai klasifikasi PBJ berdasarkan jenisnya, yaitu sebagai berikut :

1) Barang

2) Pekerjaan Konstruksi

3) Jasa Konsultansi

4) Jasa Lainnya
28

Dalam pelaksanaannya, pengadaan barang/jasa bisa dilakukan

secara swakelola atau melalui penyedia. Pengadaan secara swakelola

adalah pengadaan yang dilakukan sendiri oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang akan melakukan

pengadaan. Sedangkan pengadaan melalui penyedia adalah pengadaan

yang dilakukan dengan menggunakan pelaku usaha diluar

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah melalui kontrak.

Untuk melakukan PBJ, diperlukan juga pihak-pihak yang

bertugas untuk bertanggung jawab hingga berperan menjadi penyedia.

Pihak-pihak yang terlibat dalam PBJ disebut Pelaku PBJ. Pelaku PBJ

terdiri atas :

1) Pengguna Anggaran (PA)

Secara umum, PA adalah pejabat yang berwenang untuk

melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran

anggaran belanja. Dalam hal PBJ, PA memiliki kewenangan

untuk menetapkan perencanaan pengadaan, menetapkan dan

mengumumkan RUP, melaksanakan konsolidasi PBJ,

menetapkan pemenang tender, serta menunjuk dan

menetapkan pejabat-pejabat PBJ lainnya.

2) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);


29

KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk

melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab

PA pada organisasi yang bersangkutan.

3) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA

untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan

yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja.

PPK memiliki tugas-tugas antara lain sebagai berikut:

a) menyusun perencanaan pengadaan;

b) menetapkan spesifikasi teknis/KAK

c) menetapkan rancangan kontrak;

d) menetapkan HPS;

e) menetapkan tim pendukung PBJ;

f) menetapkan tim atau tenaga ahli;

g) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan PBJ;

h) menetapkan besaran uang muka yang akan

dibayarkan kepada penyedia;

i) melaksanakan E-Purchasing untuk nilai paling

sedikit diatas Rp. 200.000.000 (dua ratus juta

rupiah);

j) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa;

k) mengendalikan kontrak;
30

l) melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan

kepada PA/KPA

m) menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA

dengan Berita Acara Penyerahan;

n) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen

pelaksanaan kegiatan; dan

o) menilai kinerja penyedia.

Dalam melaksanakan tugasnya, PPK dibantu oleh

Pengelola PBJ.

4) Pejabat Pengadaan;

Pejabat Pengadaan adalah pejabat fungsional yang

ditetapkan oleh PA/KPA untuk melaksanakan Pengadaan

Langsung, Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing dengan

nilai kecil.

5) Pokja Pemilihan;

Pokja Pemilihan adalah kelompok kerja yang ditunjuk oleh

pimpinan UKPBJ untuk mengelola pemilihan penyedia;

6) Agen Pengadaan;

UKPBJ/badan usaha/ perorangan yang melaksanakan

sebagian atau seluruh pekerjaan PBJ yang dipercayakan oleh

K/L/PD sebagai pihak pemberi pekerjaan. Tugasnya mutatis

mutandis dengan tugas Pokja Pemilihan dan/atau PPK.


31

7) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP/PjPHP);

Adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas

untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil

pekerjaan PBJ.

8) Penyelenggara Swakelola;

Penyelenggara swakelola adalah tim yang

menyelenggarakan kegiatan pengadaan secara swakelola.

9) Penyedia.

Penyedia adalah badan usaha/ perorangan yang

menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.

Secara garis besar, pengadaan barang dan jasa dibagi menjadi 3

tahap, yaitu Tahap Perencanaan, Tahap Persiapan, dan Tahap

Pelaksanaan.

1) Tahap Perencanaan Pengadaan

Tahap Perencanaan dimulai dengan dilakukannya identifikasi

kebutuhan oleh PPK. Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan

memperhatikan prinsip efisien dan efektif, aspek pengadaan

berkelanjutan, prioritas kebutuhan, e-katalog, kemungkinan adanya

konsolidasi barang/jasa, serta barang/jasa yang telah dikuasai.

Setelah identifikasi kebutuhan, selanjutnya dilakukan penetapan

barang jasa. Penetapan dilakukan dengan menyusun dan

memprioritaskan barang. Selanjutnya, dengan menggunakan daftar


32

penetapan barang/jasa yang akan diadakan, ditentukanlah cara

pengadaan. Cara pengadaan barang/jasa bisa dilakukan dengan cara

swakelola atau melalui penyedia. Setelah menentukan cara pengadaan,

selanjutnya dibuatlah jadwal pengadaan. Jadwal pengadaan memuat

seluruh timeline pengadaan mulai dari perencanaan hingga serah terima

hasil pekerjaan. Kemudian, disusunlah anggaran pengadaan barang/jasa.

Anggaran pengadaan barang/jasa merupakan seluruh biaya yang harus

dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah.

2) Tahap Persiapan Pengadaan

Tahap persiapan pengadaan dapat dibagi kedalam lima tahap

seperti sebagai berikut :

i) Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK

Spesifikasi Teknis dapat diartikan dengan

spesifikasi yang mendefinisikan karakteristik teknis dan

fisik suatu produk. Dengan membuat spesifikasi teknis,

pengelola pengadaan bisa menggunakan spesifikasi

tersebut sebagai landasan untuk melakukan verifikasi

atas barang/jasa yang digunakan dan mengetahui kualitas

barang/jasa yang digunakan.

ii) Penetapan Harga Perkiraan Sendiri

Harga Perkiraan Sendiri/HPS adalah perkiraan harga

barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK. HPS digunakan untuk


33

menilai kewajaran harga penawaran dari calon penyedia dan

menjadi batasan harga tertinggi penawaran dengan

memperhitungkan keuntungan dan biaya tidak langsung.

Penyusunan HPS dilakukan dengan berpedoman kepada

Rencana Anggaran Biaya (RAB); Pagu Anggaran; dan hasil

reviu RAB, komponen keuntungan, serta biaya tidak

langsung. Total nilai HPS adalah hasil perhitungan HPS

ditambah dengan PPN. HPS disusun paling lambat 28 hari

kerja sebelum dimulainya penawaran oleh penyedia.

Penetapan HPS memiliki metode yang berbeda-beda

tergantung dengan jenis pengadaannya. Dalam karya tulis

ini, metode perhitungan HPS yang dipergunakan adalah

metode perhitungan untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa

Konsultansi.

iii) Penetapan Rancangan Kontrak

Menurut International Trade Center (2010),

“Kontrak adalah sebuah perjanjian hukum antara dua

pihak atau lebih yang bermaksud untuk membuat suatu

hubungan resmi yang berlaku menurut hukum”.

Dokumen kontrak PBJ berisi antara lain sebagai berikut:

a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)


34

Merupakan bagian integral dari suatu kontrak yang

memuat syarat dan kondisi secara umum.

b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Merupakan bagian yang memuat tentang ketentuan-

ketentuan khusus yang terdapat pada suatu kontrak

c. Spesifikasi teknis/KAK

d. Daftar kuantitas dan harga

e. Dokumen pendukung kontrak lainnya

Jenis kontrak dikelompokkan berdasarkan

volume dan waktu pekerjaan. Untuk pengadaan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya, jenis

kontraknya yaitu: Lumsum; Kontrak Harga Satuan;

Kontrak Gabungan; Kontrak Terima Jadi; dan Kontrak

Payung. Sementara itu untuk Jasa Konsultansi,

kontraknya dikelompokkan menjadi Lumsum, Waktu

Penugasan, dan Kontrak Payung.

Berdasar besaran nilai kontrak, kontrak dibagi

menjadi beberapa bentuk. Pada umumnya, kontrak

dengan nilai nominal kecil bisa menggunakan bukti

pembelian atau kuitansi. Sementara itu, kontrak dengan

nilai besar harus menggunakan Surat Perintah Kerja

(SPK) atau Surat Perjanjian. Untuk pembelian melalui e-


35

katalog, bentuk kontrak pengadaannya berupa surat

pesanan.

Gambar III.1 Bentuk Kontrak

Sumber : PresentasiMateri PBJ oleh LKPP

iv) Penetapan Uang Muka, Jaminan, dan Garansi

Uang muka dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan

pekerjaan. Untuk usaha kecil, uang muka yang diberikan

maksimal sebesar 30% dari nilai kontrak. Sedangkan sebesar

maksimal 20% untuk usaha non kecil dan jasa konsultansi.

Jenis jaminan PBJ antara lain:

▪ Jaminan Penawaran;

▪ Jaminan Sanggah Banding;

▪ Jaminan Pelaksanaan;

▪ Jaminan Uang Muka; dan

▪ Jaminan Pemeliharaan.
36

v) Persiapan Pemilihan Penyedia

Tahapan yang selanjutnya dilakukan adalah memilih

metode pemilihan penyedia. Metode pemilihan yang tepat

untuk suatu pekerjaan dipilih dengan mempertimbangkan

nilai pekerjaan dan jenis pekerjaannya. Metode pemilihan

penyedia diatur oleh Perpres 16 Tahun 2018.

Setelah itu, ditetapkanlah Metode Evaluasi. Metode

Evaluasi adalah metode penilaian penawaran yang diajukan

oleh penyedia. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya menggunakan salah satu dari 3 metode evaluasi

(Sistem Nilai/Penilaian BSUE/Harga Terendah). Sedangkan

untuk Jasa Konsultansi, evaluasi dilakukan dengan salah satu

dari metode-metode berikut: Kualitas dan Biaya; Kualitas;

Pagu Anggaran; atau Biaya Terendah.

Selanjutnya dilakukan penetapan Metode Penyampaian

Dokumen Penawaran. Dokumen Penawaran dikategorikan

berdasarkan metode evaluasi dan kompleksitas pekerjaan.

Dokumen penawaran 1 file digunakan untuk pengadaan

dengan metode evaluasi harga terendah. Dokumen 2 file

digunakan untuk pengadaan yang memerlukan penilaian

teknis terlebih dahulu atau yang menggunakan metode

seleksi. Penyampaian dokumen 2 tahap digunakan apabila

spesifikasi pekerjaan belum bisa ditentukan secara pasti.


37

Tahap selanjutnya adalah penetapan Metode Kualifikasi.

Metode ini dipilih dengan mempertimbangkan kompleksitas

dan kapan kualifikasi dilaksanakan. Metode Kualifikasi ada

dua, yaitu Metode Prakualifikasi dan Metode

Pascakualifikasi. Dengan Metode Prakualifikasi, kualifikasi

dilakukan sebelum pemasukan harga penawaran, sementara

pada Metode Pascakualifikasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan evaluasi penawaran.

Setelah seluruh tahapan diselesaikan, maka dibuatlah

Jadwal Pemilihan. Jadwal ini memuat timeline pekerjaan

mulai dari awal pembukaan pendaftaran penawar hingga

penandatanganan kontrak.

3) Tahap Pelaksanaan Pengadaan

Pelaksanaan Pengadaan diawali dengan dimulainya pemilihan

Penyedia. Pemilihan Penyedia dilakukan sesuai dengan jadwal

pengadaan yang dibuat oleh Pokja Pemilihan. Pemilihan Penyedia

dilakukan pemasukan dokumen penawaran hingga penandatanganan

kontrak. Penandatanganan kontrak menandai dimulainya pekerjaan PBJ

yang nantinya akan diakhiri dengan serah terima pekerjaan oleh

penyedia kepada PPK, dan kemudian penyerahan hasil pekerjaan oleh

PPK kepada PA/KPA.


38

2. Konsep Dasar Persiapan Pengadaan Gedung Laboratorium Teknik

Elektronika

Pengaadan barang/jasa berupa pekerjaan konstruksi diatur oleh Peraturan

Menteri PUPR No. 07 Tahun 2019 (Permen PU 07/2019). Peraturan ini mengatur

secara lebih detail mengenai pekerjaan konstruksi dibandingkan Perpres 16

Tahun 2018. Karena demikian, tahap persiapan di Permen PU sedikit berbeda

dengan yang ada di Perpres. Tahap persiapan pengadaan melalui penyedia

meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. reviu dan penetapan spesifikasi teknis/KAK;

b. penetapan detailed engineering design untuk pemilihan

Penyedia Pekerjaan Konstruksi;

c. penyusunan dan penetapan HPS;

d. penyusunan dan penetapan rancangan Kontrak; dan

e. penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan

pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, dan/atau

penyesuaian harga.

Persiapan pengadaan melalui Penyedia dilaksanakan oleh PPK dan dapat

dibantu oleh Tim Pendukung, Tim/Tenaga Ahli, dan/atau Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa. Hasil dari proses persiapan pengadaan akan dituangkan ke dalam

dokumen persiapan pengadaan yang kemudian akan disampaikan kepada

UKPBJ.
39

Selanjutnya, persiapan pengadaan dilanjutkan dengan persiapan

pemilihan penyedia. Persiapan pemilihan dilakukan oleh Pokja Pemilihan (dalam

karya tulis ini UKPBJ/ULP). Kegiatannya meliputi:

a. reviu dokumen persiapan pengadaan;

b. penetapan metode pemilihan Penyedia;

c. penetapan metode kualifikasi;

d. penetapan persyaratan Penyedia;

e. penetapan metode evaluasi penawaran;

f. penetapan metode penyampaian dokumen penawaran;

g. penyusunan dan penetapan jadwal pemilihan;

h. penyusunan Dokumen Pemilihan; dan

i. penetapan jaminan penawaran dan jaminan sanggah

banding.

Pengadaan ini juga tidak lepas dari Peraturan Menteri PUPR No. 22

Tahun 2018 yang mengatur tentang Pembangunan Gedung Negara. Bangunan

Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi

barang milik negara atau daerah dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang

berasal dari dana APBN/APBD, dan/atau perolehan lainnya yang sah.

Setiap Bangunan Gedung Negara harus memenuhi persyaratan

administratif dan teknis. Bangunan Gedung Negara dikelompokkan

berdasarkan klasifikasi, standar luas, dan standar jumlah lantai menjadi:

bangunan gedung kantor, rumah negara, dan bangunan gedung negara lainnya.
40

Kemudian, Bangunan Gedung Negara diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga

jenis, yaitu: bangunan sederhana, bangunan tidak sederhana, dan bangunan

khusus. Gedung Laboratorium yang dibahas dalam karya tulis ini masuk ke

dalam Bangunan Gedung Negara klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana.

3. Gambaran Mengenai Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik

Elektronika

Gedung Laboratorium Teknik Elektronika merupakan gedung yang

dibangun pada tahun 2019. Gedung ini terletak di tengah-tengah kampus,

tepatnya di sebelah barat parkiran tengah mahasiswa. Gedung ini merupakan

satu dari tiga gedung sarana penunjang pembelajaran Prodi Teknik Elektro.

Gedung ini merupakan gedung empat lantai. Fasilitas penunjang gedung ini

antara lain berupa peralatan standar Teknik Elektro, Genset, dan lift.

Gedung ini diusulkan kedalam RUP pada tahun 2018, tetapi pengadaannya

baru dimulai pada 2019 dikarenakan keterbatasan anggaran. Nilai HPS yang

diusulkan ke RUP adalah Rp. 20.155.647.600 untuk Pengembangan Gedung

dan Rp. 319.935.000 untuk Jasa Konsultansi. Nilai kontrak yang disepakati oleh

PPK dan Penyedia adalah Rp. 18.845.540.000 untuk Pengembangan Gedung

dan Rp. 229.951.000 untuk Jasa Konsultansi Pengawasan, sehingga diperoleh

nilai perolehan gedung sebesar Rp. 19.075.491.000. Sumber dananya diambil

dari SiLPA Penerimaan BLU Polinema. Apabila diringkas maka akan tampak

seperti pada Tabel II.3 Penawaran Penyedia Pekerjaan Konstruksi


41

Tabel III.1 Nilai Kontrak Paket Pengadaan

Pengembangan Gedung Jasa Konsultansi


Nilai Pagu Rp 21.000.000.000 Rp 320.000.000
Nilai HPS Rp 20.115.647.600 Rp 319.935.000
Nilai Kontrak Rp 18.845.540.000 Rp 229.951.000
Penyedia PT. REKA YAKTI SADHANA PT. BIOLA TEKNIK INDONESIA
No. Kontrak 108.6/PPK/DIPA/VI/2019 111/PPK/DIPA/VI/2019
Anggaran BLU BLU

Diolah dari : Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja Pengembangan

Gedung dan Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung

Sesuai perjanjian dalam kontrak, Gedung Teknik Elektro mulai dibangun

pada 18 Juni 2019 dan akan selesai pada 14 Desember 2019. Gedung ini

diresmikan pada bulan Januari 2020 dan mulai digunakan untuk kegiatan

perkuliahan pada bulan Februari.

B. Pembahasan

1. Tinjauan atas Persiapan dan Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa

Kegiatan pengadaan ini diawali dengan perencanaan. Bertindak selaku PPK,

Drs. Halid Hasan, MStratHRM memulai perencanaan dengan identifikasi

kebutuhan. PPK meneliti ulang rencana dan usulan yang telah disampaikan

sebelumnya sekaligus menyusun daftar barang. Setelah itu ditentukan cara

pengadaannya. Karena pembangunan gedung bukan merupakan tusi Polinema,

maka pengadaan akan dilakukan melalui penyedia.

Lalu dilakukanlah survei awal mengenai lokasi dan spesifikasi gedung yang

akan dibangun. Survei ini dilakukan oleh Tim Perencana untuk mendapatkan

gambaran awal atas kondisi di lapangan. Tim Perencana ini terdiri dari staf
42

Bagian Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau disingkat UKPBJ. Hasil survei

ini kemudian akan dibahas dalam rapat perencanaan.

Pada rapat perencanaan selanjutnya, Tim Perencana melaporkan hasil survei

kepada PPK. Dari laporan tersebut, PPK kemudian membuat baseline perkiraan

biaya dan memperkirakan tingkat kesulitan pekerjaan. Berdasarkan data dan

berbagai pertimbangan, pengadaan akan dilakukan dalam dua paket pekerjaan

yaitu paket pekerjaan pembangunan gedung dan paket konsultansi pengawasan

pembangunan gedung. PPK kemudian membuat jadwal pengadaan yang

memuat timeline pekerjaan mulai dari penentuan HPS hingga serah terima hasil

pekerjaan. Selanjutnya, disusun pula perkiraan biaya/RAB. Hasil dari rapat ini

kemudian diinput kedalam portal Rencana Umum Pengadaan (RUP) Nasional.

Pengadaan ini didaftarkan dengan nama paket “Pengembangan Gedung

Laboratorium dan Bengkel Program Studi Teknik Elektronika” dengan kode

RUP 21555133. Di saat yang sama, UKPBJ meminta perizinan kepada

Pemerintah Kota Malang untuk mendirikan gedung baru. Izin ini tidak melalui

proses panjang dan dengan cepat disetujui dikarenakan lokasi gedung yang

berada di dalam kampus.

Tahap Persiapan dilakukan dengan urutan sesuai dengan isi Permen PU

07/2019. Pengadaan mulai masuk ke Tahap Persiapan dengan diawali dengan

Reviu dan Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK. Tahapan ini bertujuan untuk

memastikan bahwa spesifikasi pada saat penyusunan anggaran belanja atau

perencanaan PBJ masih sesuai dengan kebutuhan barang/jasa dan ketersediaan


43

anggaran belanja sesuai hasil persetujuan. Reviu tersebut dilakukan terhadap:

kuantitas, kualitas, waktu, dan ketersediaan di pasar. Reviu spesifikasi teknis

dilakukan berdasarkan data/informasi terkini dan disetujui oleh PA/KPA lalu

ditetapkan PPK ke dalam dokumen spesifikasi teknis. Selain itu, dibuat juga

dokumen spesifikasi bahan untuk mendampingi dan melengkapi dokumen

spesifikasi teknis. Dokumen spesifikasi teknis dan spesifikasi bahan dibuat oleh

PPK dengan dibantu konsultan perencana dan tim teknis.

Seperti yang tampak pada Gambar II.2 Spesifikasi Teknis, Pasal 1 berisi

mengenai Lingkup Pekerjaan. Pasal 2 berisi tentang Penyediaan Tenaga Kerja,

yaitu mengenai siapa pihak yang memiliki kewajiban untuk menyediakan

tenaga kerja untuk pelaksanaan proyek serta spesifikasi dasar tenaga kerja.

Selanjutnya, Pasal 3 membahas tentang Pembuatan Rencana Jadwal

Pelaksanaan. Pada pasal tersebut dijelaskan mengenai kewajiban kontraktor

untuk membuat barchart dan batas waktu penyelesaiannya. Di pasal

selanjutnya, dokumen ini menyebutkan tentang berbagai perlengkapan dan

bahan yang harus dimiliki oleh Penyedia. Pasal-pasal selanjutnya membahas

mengenai kriteria bahan, spesifikasi bahan, serta tahap-tahap pekerjaan yang

harus dilakukan oleh penyedia.

Tahapan selanjutnya adalah Penentuan Harga Perkiraan Sendiri/HPS. HPS

ditentukan dengan mempertimbangkan total pagu yang ditentukan oleh LPSE

setelah input RUP pada proses perencanaan. Sesuai kebijakan satker Polinema,

PPK menentukan HPS dengan didampingi oleh Konsultan Perencana dan Tim
44

Teknis. Konsultan Perencana dan Tim Teknis bertugas untuk meneliti tingkat

kesulitan pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam pengadaan ini, tim perencana

melakukan pengukuran secara langsung dan melakukan perhitungan biaya

satuan dengan berdasarkan rancangan rinci berupa gambar dan spesifikasi

teknis. Penentuan HPS dilakukan dengan mempertimbangkan:

a. hasil perkiraan biaya/RAB yang telah disusun pada tahap

perencanaan pengadaan;

b. pagu anggaran, sebesar Rp. 21 miliar untuk

Pengembangan Gedung dan Rp. 320 juta untuk Jasa

Konsultansi Pengawas;

c. hasil Reviu Spesifikasi Teknis, RAB, PPN, serta biaya

overhead sebesar 15%; dan

d. fasilitas penunjang yang diperlukan untuk operasional

gedung (genset, lift, lemari, peralatan lab, dll).

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut; PPK, Konsultan Perencana, dan

Tim Teknis menyusun HPS untuk Pengembangan Gedung bernilai Rp.

20.115.647.600 dan Rp. 319.935.000 untuk Jasa Konsultansi Pengawas. Hasil

penyusunan HPS kemudian ditetapkan oleh PPK. Biaya pengadaan ini akan

dianggarkan dari Pendapatan BLU Polinema. Nilai HPS yang ditetapkan sudah

sesuai dengan peraturan, dimana nilainya tidak melebihi pagu, sesuai dengan

RAB, dan sesuai dengan hasil reviu spesifikasi teknis. Setelah itu, nilai HPS

kemudian diumumkan melalui portal RUP pada bulan Maret.


45

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah membuat rancangan

kontrak. Kontrak adalah sebuah perjanjian hukum antara dua pihak atau lebih

yang bermaksud untuk membuat suatu hubungan resmi yang berlaku menurut

hukum. Intinya, kontrak memuat segala tanggung jawab pihak-pihak yang

melakukan kontrak. Pembuatan kontrak dilakukan oleh PPK. Dokumen kontrak

PBJ Pengembangan Gedung Laboratorium ini berisi 5 pokok pembahasan

utama, yaitu:

a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);

b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);

c. Spesifikasi teknis/KAK;

d. Daftar kuantitas dan harga; dan

e. Dokumen lainnya.

Untuk lebih lengkapnya, keseluruhan dokumen yang menyertai kontrak dapat

dilihat pada Lampiran 6. Pembuatan Dokumen Kontrak pada karya tulis ini

dilakukan dalam 2 fase, yaitu fase pertama (RK Awal) pada saat sebelum

diserahkannya dokumen penawaran dan fase kedua (RK Akhir) saat setelah

tender.

Salah satu hal yang dilakukan pada fase pertama pembuatan kontrak

adalah menentukan jenis kontrak. Jenis kontrak ditentukan berdasarkan ruang

lingkup pekerjaan dan waktu pekerjaan. Dalam karya tulis ini, jenis kontrak

yang digunakan untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi adalah

kontrak lumsum. Ketentuan Lumsum antara lain :


46

a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia

b. berorientasi pada keluaran; dan

c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/secara termin.

Pada fase pertama pembuatan kontrak PPK juga mengkompilasi

dokumen-dokumen perencanaan dan persiapan menjadi satu. Dokumen

spesifikasi teknis pengadaan dan spesifikasi bahan di-bundle bersama

rancangan kontrak sebagai lampiran dokumen kontrak. Sedangkan perhitungan

HPS tidak dimasukkan ke dalam dokumen rancangan kontrak. Setelah

dokumen-dokumen tersebut di-bundle, pembuatan rancangan kontrak

dilanjutkan dengan penetapan Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus

Kontrak.

Seperti yang telah disebutkan dalam Bab II, Syarat-Syarat Umum

Kontrak/SSUK adalah bagian integral dari suatu kontrak yang memuat syarat

dan kondisi secara umum. Dalam karya tulis ini, kontrak yang diteliti penulis

diletakkan pada Bab X dan memuat 8 Sub-bab (A-H) yang apabila diringkas

adalah sebagai berikut:

A. Ketentuan Umum

Dalam melakukan kontrak dengan penyedia, sangat

dimungkinkan terjadi perbedaan istilah/tafsiran yang bisa

menyebabkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang

berkontrak. Sub-Bab Ketentuan Umum dibuat untuk


47

menghindari hal tersebut. Sub-Bab ini memuat istilah-istilah

yang digunakan, tentang ruang lingkup dokumen kontrak

tentang kewajiban penggunaan Bahasa Indonesia, memuat

larangan KKN dan penipuan, dan ketentuan umum lain

mengenai kontrak.

B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum, dan Pemutusan Kontrak

Subbab ini berisi tentang persyaratan-persyaratan yang

harus disepakati oleh kedua pihak mengenai pelaksanaan

pekerjaan, adendum kontrak, dan penyelesaian pekerjaan.

Subbab ini juga membagi tanggung jawab PPK dengan

Penyedia serta tentang pemutusan kontrak.

C. Hak dan Kewajiban Pihak-Pihak

Berisi penjelasan mengenai apa saja hak dan kewajiban PPK

dan Penyedia dalam memenuhi kontrak.

D. Personil dan/atau Peralatan Penyedia

Berisi tentang tanggung jawab atas sumber daya yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan kontrak sesuai kewajiban

masing-masing pihak.

E. Kewajiban PPK

Memuat tentang kewajiban PPK secara lebih detail

dibandingkan Subbab C.

F. Pembayaran kepada Penyedia


48

Berisi tentang tata cara pembayaran kontrak (berdasarkan

termin) dan pembayaran uang muka serta jaminan.

G. Pengawasan Mutu

Memuat tentang kewenangan PPK untuk melakukan

pengawasan dan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang

dilaksanakan oleh Penyedia.

H. Penyelesaian Perselisihan

Berisi tentang pernyataan bahwa para pihak akan berupaya

menyelesaikan secara damai apabila terjadi perselisihan.

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) adalah ketentuan-ketentuan

khusus yang terdapat pada suatu kontrak. Apabila SSUK adalah penjelasan

mengenai kontrak secara general, SSKK adalah penjelasan mengenai kontrak

secara lebih spesifik. SSKK memuat mengenai korespondensi, wakil sah dari

para pihak, tanggal berlakunya kontrak, masa pemeliharaan, ketentuan

mengenai pembayaran prestasi pekerjaan, uang muka, jaminan, denda

keterlambatan, dan penyelesaian perselisihan. SSKK dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Bersamaan dengan penyusunan rancangan kontrak, PPK menetapkan

uang muka dan jaminan. Pernyataan mengenai besaran uang muka dan jaminan

ditulis di dalam SSKK. Dalam kontrak ini, besaran uang muka adalah sebesar

20% dari nilai kontrak dengan disertai jaminan uang muka dengan besaran yang

sama. Jaminan Pelaksanaan Kontrak ditentukan sebesar 5% dari nilai kontrak


49

dan kemudian akan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%

dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% dari nilai kontrak.

Jaminan Pemeliharaan akan berlaku selama masa pemeliharaan dan akan

dikembalikan ke penyedia setelah masa pemeliharaan berakhir. Seperti

disebutkan dalam SSKK, masa pemeliharaan berlaku selama 120 hari kalender.

Setelah menyelesaikan RK Awal, PPK mendelegasikan tugas kepada

Pokja Pemilihan untuk melakukan pemilihan Penyedia. Pokja Pemilihan lalu

menetapkan berbagai metode untuk pemilihan. Karena kontrak dilakukan

dengan 2 Penyedia, maka penulis akan membahas persiapan pemilihan dan

pemilihan masing-masing kontrak satu-persatu.

1) Persiapan Pemilihan dan Tender Penyedia Pekerjaan Konstruksi

Pengembangan Gedung Laboratorium.

Pokja melakukan rapat untuk menentukan metode yang digunakan

dalam PBJ. Metode pemilihan yang akan digunakan adalah Tender.

Berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan, Pokja menetapkan metode

kualifikasi Pascakualifikasi. Dalam metode pascakualifikasi, kualifikasi

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan evaluasi penawaran. Metode

evaluasi penawaran yang dipilih adalah metode Harga Terendah, sehingga

nantinya penetapan pemenang adalah dengan menggunakan penawaran

dengan harga terendah yang memenuhi persyaratan teknis. Pokja lalu

menetapkan metode penyampaian dokumen penawaran 1 file.

Penyampaian dokumen penawaran 1 file berarti dokumen penawaran


50

penyedia nantinya akan diserahkan dalam 1 file yang memuat dokumen

penawaran administrasi, teknis, dan harga.

Hasil rapat tersebut kemudian di-input ke portal inaproc dan

mendapat kode tender 218442. Hasil yang disepakati pada rapat tersebut

dapat dilihat pada Tabel III.2 Persiapan Pemilihan Pekerjaan Konstruksi.

Tabel III.2 Persiapan Pemilihan Pekerjaan Konstruksi

Metode Pemilihan Tender


Metode Evaluasi Penawaran Harga Terendah Sistem Gugur
Metode Penyampaian Dokumen 1 file
Penawaran
Metode Kualifikasi Pascakualifikasi
Tanggal Pengumuman Pascakualifikasi 10 Mei 2019
Diolah dari : Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja Pengembangan

Gedung

Pokja lalu membuat jadwal pemilihan dimulai pada 10 Mei 2019

dan berakhir pada 17 Juni 2019. Penjelasan mengenai jadwal pemilihan

dapat dilihat pada Bab II dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2

dan 3. Jadwal pemilihan sempat mengalami perubahan dikarenakan

beberapa hal.

Pada tahap Pengumuman Pascakualifikasi tanggal 13 Mei, salah satu

Penawar mengajukan pertanyaan kepada Pokja mengenai persyaratan-

persyaratan secara mendetail. Pokja kemudian menjawab pertanyaan ini

serta menjelaskan dokumen-dokumen apa saja yang perlu disertakan untuk


51

melengkapi persyaratan. Pembukaan Dokumen Penawaran dan Evaluasinya

awalnya dijadwalkan akan memakan waktu 11 hari, tetapi diubah menjadi

5 hari dikarenakan jumlah dokumen penawaran yang diterima oleh Pokja

lebih sedikit dari perkiraan, sehingga Evaluasi selesai lebih cepat dari

perkiraan. Penawaran yang diterima dapat dilihat pada Tabel II.3 Penawaran

Penyedia Pekerjaan Konstruksi. Pada saat evaluasi kualifikasi, 2 peserta

tender (PT. Duta dan PT. Surya) dinyatakan tidak lulus dikarenakan tenaga

ahli tidak sesuai dengan persyaratan dan tidak mampu menyediakan

peralatan yang sesuai. Sehingga pemenang tender hanya 1, yaitu PT. Reka

Yakti Sadhana.

Pokja lalu menetapkan PT. Reka sebagai pemenang tender dan

memberikan waktu 14 hari sebagai masa sanggah. Pada akhirnya tidak ada

sanggahan, sehingga Pokja menyerahkan kepada PPK untuk menetapkan

Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa atau SPPBJ. Surat ini berisi

pemberitahuan perihal Penawaran PT. Reka Yakti Sadhana diterima, serta

perintah untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 20% dari nilai

penawaran dan perintah untuk menandatangani Surat Perjanjian dalam

waktu paling lambat 14 hari setelah diterbitkan SPPBJ.

PPK kemudian mengadakan pertemuan dengan PT. Reka untuk

membahas mengenai kontrak. Pada pertemuan ini dihasilkan Surat

Perjanjian. Surat Perjanjian ditandatangani oleh PPK dan Penyedia. Dengan

ditandatanganinya RK Akhir, dokumen tersebut sudah sah dan menjadi


52

Dokumen Kontrak. Surat Perjanjian dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6.

Segala dokumen mengenai kontrak (RK Awal, Dokumen Persyaratan,

SPPBJ, SSUK, SSKK, dan Surat Perjanjian) kemudian dibukukan menjadi

RK Akhir. PPK lalu menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja dan

ditandatangani oleh Penyedia. Contoh Surat Perintah Mulai Kerja dapat

dilihat pada lampiran 7. Tahapan ini merupakan akhir dari Tahap Persiapan.

Tahap Pelaksanaan dimulai sesuai dengan tanggal yang tercantum pada

Surat Perintah Mulai Kerja.

2) Persiapan Pemilihan dan Seleksi Penyedia Jasa Konsultansi

Pengawasan Pembangunan Gedung Laboratorium.

Pokja memulai Persiapan Pemilihan Jasa Konsultansi bersamaan

dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi. Hal ini dilakukan karena

pekerjaan pengawasan dilakukan bersamaan dengan pekerjaan konstruksi.

Pokja menetapkan metode pemilihan yang akan digunakan adalah metode

Seleksi dikarenakan nilai HPS pekerjaan yang bernilai lebih dari 100 juta.

Sesuai dengan Perpres, metode penyampaian dokumen penawaran untuk

jasa konsultansi yang menggunakan metode seleksi adalah menggunakan

metode 2 file. Metode evaluasi penawaran yang ditetapkan adalah metode

Biaya Terendah, karena pekerjaan ini sudah jelas standar dan waktu

pelaksanaannya. Kemudian Pokja menentukan kualifikasi menggunakan

metode Prakualifikasi, yaitu metode dimana evaluasi kualifikasi dilakukan

sebelum pemasukan dokumen penawaran.


53

Berdasarkan rapat, hasil yang didapatkan adalah seperti pada Tabel

III.3 Persiapan Pemilihan Jasa Konsultansi. Pokja juga membuat jadwal

pemilihan seperti yang terlampir pada lampiran 3.

Tabel III.3 Persiapan Pemilihan Jasa Konsultansi

Metode Pemilihan Seleksi


Metode Evaluasi Penawaran Biaya Terendah
Metode Penyampaian Dokumen 2 file
Penawaran
Metode Kualifikasi Prakualifikasi
Tanggal Pengumuman Prakualifikasi 10 Mei 2019

Diolah dari : Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung

Dalam Metode Prakualifikasi, kualifikasi dilakukan sebelum

penawaran, sehingga hal pertama yang dilakukan Pokja adalah merilis

persyaratan lalu mengevaluasi kelengkapan persyaratan yang dikirimkan

oleh Penyedia. Penyedia yang gagal memenuhi persyaratan dianggap

gugur. Jadwal tidak mengalami perubahan yang signifikan hingga Tahap

Pengumuman Hasil Kualifikasi. Total jumlah peserta yang lulus kualifikasi

adalah 8 peserta.

Setelah kualifikasi, tahapan selanjutnya adalah evaluasi penawaran.

Penyedia kemudian melakukan upload dokumen penawaran dengan

disertai pemberian penjelasan. Jadwal upload dokumen penawaran hingga

jadwal-jadwal selanjutnya dipercepat oleh Pokja demi menyesuaikan waktu

dengan Jadwal Pemilihan Pekerjaan Konstruksi. Pada Tahap Evaluasi


54

Administrasi, 4 peserta seleksi dinyatakan tidak lulus dikarenakan tidak

memenuhi persyaratan administrasi. Keempat peserta yang tersisa berhasil

lulus keseluruhan proses seleksi, sehingga Pokja kemudian melakukan

evaluasi akhir. Pada akhirnya, Pokja mengumumkan PT. Biola Teknik

Indonesia sebagai pemenang. Keseluruhan Proses Evaluasi dirangkum di

Lampiran 8.

Pada masa sanggahan, CV. Bangun Karya Mandiri memberikan

sanggahan. CV. Bangun mempertanyakan mengapa bukan penyedia yang

menawarkan harga terendah yang menang. Pokja menjawab bahwa

walaupun CV. Bangun menawarkan biaya terendah, tetapi CV. Bangun

memiliki nilai teknis dibawah ambang batas yang ditentukan (nilai = 68).

Pemenang yang dipilih adalah penyedia yang menawarkan harga terendah

dan memiliki nilai diatas ambang batas 70.

Setelah masa sanggahan berakhir, Bapak Agus selaku Ketua

UKPBJ melakukan negosiasi harga penawaran dengan Penyedia.

Penawaran yang awalnya Rp. 239.951.250.000 berhasil ditawar menjadi

Rp. 229.951.250.000. Hasil negosiasi harga kemudian dicatat dalam Berita

Acara Negosiasi Harga Penawaran. PPK lalu menerbitkan SPPBJ dan

kemudian melakukan penandatanganan Surat Perjanjian yang menandai

dimulainya Pelaksanaan Pengadaan.


55

2. Kendala dalam Persiapan dan Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa

Persiapan dan Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan oleh

Politeknik Negeri Malang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan

Presiden dan Peraturan Menteri PUPR yang mengaturnya. Tetapi terdapat

beberapa kendala yang menyebabkan pengadaan kurang efisien dan dapat

berpotensi menyebabkan kerugian negara. Berikut adalah beberapa kendala

yang dihadapi Politeknik Negeri Malang dalam persiapan dan pemilihan

Pengadaan Gedung Laboratorium :

1) Penganggaran

Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik Elektronika pada awalnya

diusulkan oleh Senat pada tahun 2018. Usulan ini diberikan sejalan dengan

kebijakan Polinema untuk menambah jumlah mahasiswa pada tahun ajaran

2019/2020. Tetapi setelah melalui tahap perencanaan dinyatakan tidak bisa

dibangun pada tahun tersebut karena tidak cukupnya anggaran. Direktur

kemudian memutuskan bahwa Gedung Laboratorium akan dianggarkan pada

tahun 2019. Akibatnya hasil dari proses perencanaan yang sudah dilakukan

menjadi tidak relevan, sehingga pada tahun 2020 harus dilakukan survei ulang.

Kegiatan survei lapangan dilakukan oleh tim perencana yang terdiri dari staf

UKPBJ dan konsultan. Hal ini menyebabkan beban tambahan terhadap

anggaran Polinema.
56

2) Server Down menyebabkan perubahan jadwal tender dan seleksi

Pada proses seleksi Penyedia, sempat terjadi gangguan terhadap server

LPSE. Gangguan ini menyebabkan beberapa dokumen penawaran tidak bisa

diupload hingga server berfungsi kembali. Untungnya hal ini bisa diantisipasi

dengan melakukan konfirmasi pengiriman dokumen penawaran kepada

masing-masing Penyedia, sehingga jadwal seleksi tidak mengalami perubahan

yang signifikan.
57

BAB IV

PENUTUP

C. Simpulan

Berdasarkan pemaparan data dan fakta Bab II dan pembahasan Bab III, penulis

akan memberikan simpulan atas Tinjauan atas Persiapan dan Pemilihan

Pengadaan Gedung Laboratorium Teknik Elektronika di Politeknik Negeri

Malang sebagai berikut:

1) Tahapan-tahapan proses persiapan pengadaan sudah sesuai dengan

Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri PUPR No.

7 Tahun 2019. Tahapan yang dilakukan oleh Politeknik Negeri

Malang/Polinema yaitu sebagai berikut:

1. Reviu dan penetapan spesifikasi teknis

2. Penyusunan dan penetapan HPS

3. Penyusunan dan penetapan rancangan kontrak

4. Penetapan uang muka dan jaminan

5. Persiapan Pemilihan

Sementara itu Tahap Pemilihan Penyedia juga sudah

dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

57
58

Tahap Pemilihan Penyedia yang merupakan bagian dari tahap

pelaksanaan PBJ dibahas oleh penulis untuk meninjau tindak lanjut dari

Persiapan Pemilihan.

2) Tiap-tiap pelaku PBJ bekerja dengan benar dan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing.

Tiap pelaku PBJ bekerja sesuai job desk masing-masing dengan UKPBJ

sebagai koordinator dan supervisor. PPK bertugas menetapkan HPS,

spesifikasi teknis, membuat dan menandatangani kontrak, menetapkan

uang muka dan jaminan, dan membuat SPPBJ. Pokja Pemilihan

bertanggung jawab atas tender dan seleksi serta memberikan

sanggah/banding. Penyedia mengikuti tender dan seleksi dengan benar.

Seluruh pelaku PBJ melakukan tugasnya sesuai dengan prinsip dan etika

PBJ.

3) Perhitungan HPS dilakukan sesuai dengan RAB, reviu spesifikasi

teknis, tidak melebihi pagu, dan menggunakan sumber dana penerimaan

BLU.
59

4) Dokumen rancangan kontrak dan dokumen kontrak akhir sudah lengkap

dengan memuat ketentuan-ketentuan yang diatur undang-undang.

Kontrak sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Kontrak

juga memuat hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing pihak

yang berikatan. Dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian

tidak terpisahkan dari kontrak:

a. pokok perjanjian;

b. surat penawaran berikut Data Penawaran Biaya;

c. syarat-syarat khusus kontrak;

d. syarat-syarat umum kontrak;

e. kerangka acuan kerja;

f. data teknis selain kerangka acuan kerja;

5) Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat

Penunjukan Penyedia, dan Berita-Berita Acara Seleksi.

6) Metode-metode yang dipilih dalam tender/seleksi penyedia adalah

metode yang tepat dan sesuai, sebagaimana telah diatur dalam Perpres

No. 16 Tahun 2018.

7) Proses pemilihan penyedia yang dilakukan oleh Pokja dengan

berpedoman pada etika pengadaan dan tetap fleksibel terhadap

contingency.
60

D. Saran

Berdasarkan tinjauan penulis atas Pengadaan Gedung Laboratorium Prodi

Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Malang, penulis ingin memberikan

saran untuk perbaikan pelaksanaan pengadaan berikutnya. Saran yang dapat

penulis berikan adalah:

1) Perencanaan PBJ harus dilakukan secara lebih terintegrasi dengan

penganggaran. Perencanaan sebaiknya dilakukan dengan berpedoman pada

perkiraan harga pengadaan. Apabila tidak memungkinkan untuk

dilaksanakan dalam 1 tahun anggaran, pengadaan seharusnya bisa dilakukan

dengan kontrak tahun jamak. Penganggaran dilakukan dengan berpedoman

pada perencanaan, dan begitu juga sebaliknya. Sehingga pengadaan tidak

mengalami pergeseran tahun anggaran dikarenakan tidak cukupnya anggaran

untuk kegiatan yang sudah dipersiapkan.

2) Proses Pemilihan sebaiknya dilakukan dengan alokasi waktu lebih banyak

untuk mengantisipasi server down, gangguan jaringan, atau keadaan-keadaan

tak terduga lainnya. Hal ini dikarenakan keadaan tersebut dapat

menyebabkan Penyedia mengalami kesulitan saat mengikuti tender/seleksi.

Jika alokasi waktu yang diberikan lebih banyak, Penyedia dan Pokja

diharapkan bisa lancar dan tidak perlu melakukan perubahan jadwal ke

sistem.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku atau Sumber Lain

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2019. Diambil dari:


https://sirup.lkpp.go.id/. (19 September 2019).
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2020. Diambil dari :
https://lpse.polinema.ac.id/eproc/lelang/view/218442. (01 Juni 2020)
Malang, Politeknik Negeri. 2020. Profil. Diambil dari:
https://www.polinema.ac.id/profil/organisasi/. (17 April 2020).
Malang, Politeknik Negeri. 2019. Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan
Gedung Laboratorium dan Bengkel Program Studi Teknik Elektronika.
Malang: Politeknik Negeri Malang.
Malang, Politeknik Negeri. 2019. Dokumen Perjanjian Surat Perintah Kerja
Pengembangan Gedung Laboratorium dan Bengkel Program Studi Teknik
Elektronika. Malang: Politeknik Negeri Malang.

B. Dokumen Publik atau Peraturan Perundang-undangan

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07/PRT/M/2019 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia

61
LAMPIRAN

Lampiran 1

62
63

Lampiran 2

Jadwal Tender Pekerjaan Konstruksi Gedung


Tahapan Mulai Akhir
Pengumuman Pascakualifikasi 10 Mei 2019 17 Mei 2019
Download Dokumen Pemilihan 10 Mei 2019 17 Mei 2019
Pemberian Penjelasan 13 Mei 2019 13 Mei 2019
Upload Dokumen Penawaran 13 Mei 2019 17 Mei 2019
Pembukaan Dokumen
Penawaran 17 Mei 2019 27 Mei 2019
Perubahan 17 Mei 2019 21 Mei 2019
Evaluasi Administrasi,
Kualifikasi, Teknis, dan Harga 17 Mei 2019 27 Mei 2019
Perubahan 17 Mei 2019 21 Mei 2019
Pembuktian Kualifikasi 21 Mei 2019 23 Mei 2019
Penetapan Pemenang 24 Mei 2019 27 Mei 2019
Pengumuman Pemenang 24 Mei 2019 27 Mei 2019
Masa Sanggah Hasil Tender 27 Mei 2019 11 Juni 2019
Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa 11 Juni 2019 11 Juni 2019
Penandatanganan Kontrak 12 Juni 2019 17 Juni 2019
Diambil dan diolah dari : LPSE Politeknik Negeri Malang
64

Lampiran 3

Jadwal Seleksi Jasa Konsultansi


Tahapan Mulai Akhir
Pengumuman Prakualifikasi 10 Mei 2019 16 Mei 2019
Download Dokumen Kualifikasi 16 Mei 2019 16 Mei 2019
Penjelasan Dokumen Kualifikasi 13 Mei 2019 13 Mei 2019
Kirim Persyaratan Kualifikasi 13 Mei 2019 16 Mei 2019
Evaluasi Dokumen Kualifikasi 16 Mei 2019 21 Mei 2019
Pembuktian Kualifikasi 20 Mei 2019 21 Mei 2019
Penetapan Hasil Kualifikasi 21 Mei 2019 21 Mei 2019
Pengumuman Hasil
Prakualifikasi 21 Mei 2019 21 Mei 2019
Masa Sanggah Prakualifikasi 21 Mei 2019 27 Mei 2019
Download Dokumen Pemilihan 27 Mei 2019 28 Mei 2019
Pemberian Penjelasan 28 Mei 2019 28 Mei 2019
Upload Dokumen Penawaran 28 Mei 2019 31 Mei 2019
Perubahan 28 Mei 2019 29 Mei 2019
Pembukaan dan Evaluasi
Penawaran File I : Administrasi
dan Teknis 29 Mei 2019 29 Mei 2019
Penetapan Peringkat Teknis 29 Mei 2019 29 Mei 2019
Pengumuman Hasil Evaluasi
Administrasi dan Teknis 29 Mei 2019 29 Mei 2019
Pembukaan dan Evaluasi
Penawaran File II: Harga 29 Mei 2019 31 Mei 2019
Penetapan Pemenang 31 Mei 2019 31 Mei 2019
Pengumuman Pemenang 31 Mei 2019 31 Mei 2019
Masa Sanggah Hasil Tender 31 Mei 2019 13 Juni 2019
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis
dan Biaya 13 Juni 2019 13 Juni 2019
Pembuatan Berita Acara Hasil
Pemilihan 13 Juni 2019 13 Juni 2019
Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa 14 Juni 2019 14 Juni 2019
Penandatanganan Kontrak 17 Juni 2019 17 Juni 2019
Diambil dan diolah dari : LPSE Politeknik Negeri Malang
65

Lampiran 4
66

Lampiran 5
67

Lampiran 6
68

Lampiran 7
69

Lampiran 8

Evaluasi Pemilihan Jasa Konsultansi


Prakualifikasi File 1 File 2
Peserta
Kualifikasi Administrasi Teknis Harga
PT. Biola Teknik Indonesia Lulus Lulus Lulus Lulus
PT. Axis Mundi Lulus Tidak Lulus
Era Guna Karya Tidak Lulus
PT. Archie Teknik Indonesia Lulus Tidak Lulus
SINAN Tidak Lulus
CV. Rekatama Trimatra Tidak Lulus
PT. Prospect Engineering Lulus Lulus Lulus Lulus
PT. Elemen Tiga Tiga Lulus Tidak Lulus
CV. Bangun Karya Mandiri Lulus Lulus Lulus Lulus
CV. Multidecons Konsulindo Lulus Lulus Lulus Lulus
PT. NITYA PaKem Konsultan Tidak Lulus
CV. Azita Abadi Lulus Tidak Lulus
Diolah dari : Dokumen Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Bengkel Program Studi Teknik Elektronika

Anda mungkin juga menyukai