Diajukan oleh:
CHANIFAH JIHANNUHA
NPM: 2301160044
PERSETUJUAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Pajak Dosen Pembimbing
ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Karya Tulis Tugas Akhir ini
adalah hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan yang saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Bila terbukti saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus
dan dicabut gelar yang telah diberikan.
Tangerang Selatan, 2019
Yang memberi pernyataan,
Materai 6000
Nama Mahasiswa
NPM
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberi penulis kekuatan, berkat, dan kesempatan dalam menyelesaikan Karya Tulis
Tugas Akhir yang dipercayakan kepada penulis ini dengan judul “Tinjauan Atas
1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memanjatkan doa untuk penulis
2. Ibu Riani Budiarsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing dan dosen penilai,
penyelesaian Karya Tulis Tugas Akhir ini sebagai pelajaran berharga bagi
penulis.
3. Bapak Sony, selaku dosen penilai yang telah memberikan ilmu dan waktu
yang bermanfaat.
6. Ardea Dewi Eka Putri selaku penasehat sekaligus teman dekat penulis,
yang telah menemani dalam suka maupun duka dan memberikan semangat
kepada penulis selama proses penulisan Karya Tulis Tugas Akhir ini.
v
7. Teman satu kelompok bimbingan yang telah berbagi waktu dan berbagi
ilmu sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan, serta teman-teman Kos
Sajat Squad yang telah menemani dalam proses penyelesaian karya tulis
ini.
bagi penulis.
10. Seluruh pihak yang belum penulis sebutkan, yang telah berjasa dalam
proses penulisan Karya Tulis Tugas Akhir ini. Commented [S1]: Geser ke kiri
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
Penulis
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI KARYA TULIS TUGAS AKHIR . iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................ 7
2. Struktur .................................................................................................................. 16
A. Landasan Teori....................................................................................................... 17
vii
1. Mutasi .................................................................................................................... 17
B. Pembahasan ............................................................................................................. 26
BAB IV ........................................................................................................................ 30
A. Simpulan ................................................................................................................ 30
B. Saran ...................................................................................................................... 30
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan faktor penting atas efektivitas organisasi, karena
tingkah laku mereka dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi
tercapainya tujuan organisasi. Dalam hal lingkup Direktorat Jenderal Pajak salah satu
unsur yang terpenting adalah sumber daya manusia (pegawai) nya, yang adalah Commented [S3]: Ditulis saja atau pegawainya
merupakan penggerak roda organisasi dalam menjalankan kegiatan oprasional dan Commented [S4]: operasional
sebagai aset yang penting dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam hal
pembayaran pajak.
Dalam peningkatan prestasi kerja harus ada suatu pendorong, salah satunya
adalah dengan melaksanakan mutasi pegawai. Mutasi merupakan salah satu cara
Salah satu bentuk dari pengembangan terhadap pegawai adalah mutasi sebagai
cara untuk mencapai tujuan organisasi. Mutasi atau transfer menurut Henry Simamora Commented [S5]: Henry (2004: 640)
1
(2004:640) adalah perpindahan seorang karyawan dari satu pekerjaan ke posisi
lainnya yang gaji, tanggung jawab, dan jenjang organisasionalnya relatif sama.
Dalam bukunya Triatmodjo menyatakan bahwa secara normal perpindahan Commented [S6]: menurut
Commented [S7]: Daftar pustaka tidak ada
jabatan atau perpindahan wilayah kerja dilaksanakan secara teratur antara 2 sampai
dengan 5 tahun untuk mencapai kualitas personalia serta memenuhi syarat yang
proporsional dari tahun ketahun. Hal ini turut diatur dalam Peraturan Menteri
Negeri Sipil.
memang mendapatkan banyak respon dari pegawainya baik positif maupun negatif.
Pelaksanaan mutasi dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Selain itu, mutasi
Jenderal Pajak tidak memiliki landasan hukum jelas yang mengatur mengenai
polanya. Sehingga para pegawai kurang dapat mengantisipasi ketika mutasi pegawai
terjadi. Dilihat dari sudut pandang psikologis, hal ini tentu dapat menyebabkan minat
2
selanjutnya. Menurunnya minat bekerja pegawai menjadi salah satu faktor terbesar
penyebab pengunduran diri pegawai. Tidak menutup kemungkinan hal ini dapat
Keuangan Bambang (2015) dalam sebuah wawancara di televisi "Hampir setiap hari
saya terima surat pengunduran diri dari pegawai Ditjen Pajak". Akan tetapi, masih
belum terbukti secara empiris keterkaitan antara pola mutasi dengan tingkat
atas pola mutasi dan tingkat pengunduran diri pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak. Penulis akan menuangkan hasil tinjauannya ke dalam karya tulis tugas
akhir dengan judul “Tinjauan atas Pengaruh Pola Mutasi Terhadap Pengunduran Diri
(Enter your text here and change the sub bab or sub sub bab) Commented [S8]: Mana ruang lingkupnya
ini adalah :
Jenderal Pajak Commented [S11]: Ini karena dua hal berbeda maka jadikan
dua pertanyaan seperti yang saya tulis di atas
3
2. Menjelaskan keterkaitan antara pola mutasi terhadap tingkat
pengunduran diri pegawai Direktorat Jenderal Pajak Commented [S12]: Geser ke kiri
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun Karya Tulis Tugas
Kriyantono (2000:111) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan Commented [S13]: Di daftar pustaka tahunnya 2006
untuk memperoleh informasi mengenai pola mutasi dan tren pengunduran diri
narasumber yakni dari pihak Direktorat Jenderal Pajak dan mantan pegawai
4
2. Metode Penelitian Kepustakaan
berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini dan
topik dasar mutasi pegawai, pola mutasi, minat bekerja pegawai, dan
E. Sistematika Penulisan
dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir ini, penulis membaginya dalam
BAB I PENDAHULUAN
5
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan teori yang dijadikan landasan atas topik
yang dibahas. Diantaranya pengertian umum tentang akuntansi persediaan,
termasuk tujuan ruang lingkup dan metode pengukuran serta pengungkapan.
Di bagian ini juga akan dipaparkan juga kebijakan-kebijakan yang
mengaturnya. Teori-teori ini akan dipertemukan dengan hasil tinjuan di
lapangan yang menggambarkan system pengelolaan persediaan, SDM
pengelola, akuntansi dan pelaporan persediaan. Selain itu, penulis juga
berusaha memaparkan permasalahan serta tingkat efektifitas dan efisiensi yang
akan ditemukan dari hasil tinjauan di lapangan.
BAB IV SIMPULAN
sebelumnya.
6
BAB II
DATA DAN FAKTA Commented [S14]: Harusnya data dan faktanya berisi tentang
data-data pegawai DJP yang mengundurkan diri setiap tahunnya
seperti apa dan data mutasi pegawai DJP
Harusnya di record apakah pegawai yang resign sudah berapa kali
mengalami mutasi
A. Gambaran Umum Direktorat Jenderal Pajak
1. Profil Umum
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi
7
dan Bangunan selain sektor perkotaan dan pedesaan, serta Bea Meterai.
Adapun pengelolaan pajak daerah dilakukan oleh pemerintah daerah baik di tingkat
Nilai Kementerian Keuangan sebagai dasar dan fondasi bagi institusi, pimpinan, dan
8
9
di bidang perpajakan.
Organisasi DJP terbagi atas unit kantor pusat dan unit kantor operasional.
Kantor pusat terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal, direktorat, dan jabatan tenaga
pengkaji. Unit kantor operasional terdiri atas Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP),
(PPDDP).
10
Organisasi DJP, dengan jumlah kantor operasional lebih dari 500 unit dan
jumlah pegawai lebih dari 42.000 orang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara,
merupakan salah satu organisasi besar yang ada dalam lingkungan Kementerian
Keuangan. Segenap sumber daya yang ada tersebut diberdayakan untuk melaksanakan
bidang peraturan KUP, Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, PPN dan
keahlian.
secara keahlian.
13
18. Tenaga Pengkaji Bidang Pembinaan & Penertiban Sumber Daya Manusia
memberikan penalaran pemecahan konsepsional secara keahlian. Commented [S16]: Geser ke kiri sebenarnya data ini rtidak
perlu
pengendalian, analisis, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas KPP, serta penjabaran
kebijakan dari kantor pusat. Unit ini dapat dibedakan atas: Kanwil DJP Wajib Pajak
Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus yang berlokasi di Jakarta; dan Kanwil DJP
selain Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus yang lokasinya
pengawasan kepada wajib pajak. Unit ini dapat dibedakan berdasarkan segmentasi
nasional;
wajib pajak besar khusus yang meliputi badan dan orang asing, penanaman
3. KPP Pratama, menangani wajib pajak lokasi. Commented [S17]: Gesre ke kiri
14
tidak terjangkau oleh KPP maka pelaksanaan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi
Sampai saat ini terdapat empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdiri dari Pusat
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP), Kantor Pengolahan Data dan
KPDE adalah UPT DJP di bidang pengolahan data dan dokumen yang
asosiasi, dan pihak lain, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Jenderal Pajak, dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur
3. Struktur Organisasi
Secara ringkas, struktur organisasi Ditjen Pajak dapat dibedakan atas kantor
pusat dan kantor operasional. Kantor pusat menjalankan fungsi perumusan kebijakan
15
dan standardisasi teknis, analisis dan pengembangan, serta pembinaan dan dukungan
Gambar II.2
pemensiunan pegawai;
2. Struktur
pegawai.
pegawai.
BAB III
A. Landasan Teori
1. Mutasi
Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik
adalah kegiatan memindahkan tenaga kerja dari satu tempat tenaga kerja ke tempat
kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi
terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari satu tempat ke tempat lain.
digunakan setiap organisasi, istilah yang umum digunakan adalah mutasi. Seperti
yang dijelaskan oleh Hasibuan (2002, h.102) “Istilah-istilah yang sama Commented [S18]: Gak perlu miring dan bold, belum ada di
daftar pustaka
pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, alih tugas, transfer dan job rotation
karyawan”. Mutasi memiliki banyak arti yang dijelaskan oleh para ahli.
Menurut Moekijat (1987, h.152) yang menggunakan istilah mutasi dengan istilah Commented [S19]: Tidak perlu miring dan bold , belum ada di
daftra pustaka
17
pemindahan menjelaskan bahwa “Pemindahan adalah suatu perubahan horizontal,
bukan suatu kenaikan atau suatu penurunan”. Selain itu menurut Simamora (2006,
h.640) me-ngutarakan mutasi dengan istilah transfer: “Transfer adalah perpindahan Commented [S20]: Henry (2006:640), belum ada di daftar
pustaka
seorang karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang gaji, tanggung jawab Commented [S21]: Tidak perlu pakai spasi
H. Malayu S.P. Hasibuan (2008 : 102) menyatakan bahwa mutasi adalah Commented [S22]: Tidak usah miring, belum ada di daftra
pustaka
horizontal maupun vertikal di dalam satu organisai. Pada dasarnya mutasi termasuk
jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar
tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan
pegawai dari unit/ bagian yang kelebihan tenaga ke unit/ bagian yang kekurangan
18
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai
atau pemindahan kerja/ jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru itu dia akan
lebih berkembang.
negeri sipil, diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96, Tahun 2000.
diikuti dengan peningkatan kewajiban, hak, status dan penghasilan pegawai. Dengan
demikian mutasi jabatan merupakan salah satu usaha dari pimpinan untuk memenuhi
kebutuhan pegawai, juga sebagai pengakuan dan aktualitas diri pegawai atas segala
kemampuan yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
mutasi harus berjalan sesuai dengan prosedurnya agar pelaksanaan terhadap rencana
19
Menurut Sastrohadiwiryo (2002 : 247), mutasi adalah kegiatan
jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar
tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan
Demikian pula menurut Siswanto (2002 : 211) bahwa mutasi adalah kegiatan
jawab dan status ketenagakerjaan ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja
mutasi adalah suatu kegiatan dari suatu organisasi dalam melaksanakan prinsip The
Right Man On the Right Place, agar pegawai yang bersangkutan mendapat kepuasan
20
fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu
dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja
adalah bagian terpenting dalam seluruh pergerakan yang terjadi dalam lingkup kerja
pemerintahan.
yang tepat.
21
Tujuan mutasi yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43
b. Pendayagunaan pegawai.
c. Pengembangan karier.
f. Sebagai hukuman.
Departemen Keuangan. Pola mutasi adalah sistem pemindahan PNS dalam Jabatan
jabatan fungsional.
22
23
b. prestasi kerja;
d. Peringkat Jabatan;
wilayah kerja bagi pejabat fungsional tingkat Utama dan Madya sedangkan
kerja bagi pejabat fungsional tingkat Muda, Pertama, Penyelia, Pelaksana Lanjutan,
Pelaksana dan Pelaksana Pemula. Selain itu, Baperjafung dapat pula memberikan
Pola mutasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sendiri diatur dalam
PER 01/PJ/2012 yang sifatnya eksklusif atau hanya dapat diakses oleh Bagian
satu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo penulis mendapatkan fakta
bahwa dalam beberapa tahun terakhir Ditjen Pajak semakin transparan dan teratur
Kepegawaian;
25
disiplin tingkat sedang atau berat, atau masa menjalani hukuman disiplin
6. Fotokopi bukti pembayaran ganti rugi berupa Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) beserta tanda bukti setor ke Bank/Kantor Pos yang ditunjuk. SSBP
hanya dikhususkan bagi pegawai yang masih dalam masa ikatan dinas.
“Dalam hal Pegawai tidak melaksanakan Ikatan Dinas secara penuh sesuai masa
wajib kerja, besaran Ganti Rugi yang dibayarkan dihitung secara proposional
dengan masa wajib kerja yang harus dilaksanakan dikali dengan besarnya Ganti
d. Jumlah ganti rugi: jumlah belum dilaksanakan/total masa ikatan dinas x besar
SSBP dibuat melalui aplikasi Simponi agar mendapatkan kode billing untuk
B. Pembahasan
1. Tren pengunduran diri pegawai direktorat Jenderal Pajak. Commented [S25]: Tambahkan data yang jelas terkait jumlah
pegawai yang mengundurkan diri. Data yang diambil di sini kan data
sekunder ya, adakah data sekunder lainnya yang langsung jihan
Pengunduran diri pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak tidak lagi peroleh dari DJP selain data tersebut.
Commented [S26]: Bahas penyebab pengunduran diri dengan
menjadi topik yang asing di lingkungan pegegawai negeri sipil. Pada tahun 2015, melihat jumlah tren yang mundur dari beberpa tahun terakhir
kemudian kaitkan dengan landasan teori
Tambahkan poin 2, tentang pola mutasi dibeberapa tahun terakhir
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui hampir setiap hari menerima yang kata jihan di halaman 29 menjadi semakin transparan. Semakin
transparannya itu seperti apa.
"Hampir setiap hari saya terima surat pengunduran diri dari pegawai Ditjen Pajak,"
ungkap Bambang saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di gedung DPR/MPR/DPD,
Jakarta, Kamis (5/2/2015). "Ini pasti karena demand yang lebih besar dari luar.
Keuangan Negara STAN memiliki ikatan dinas beberapa tahun untuk bekerja di
Ditjen Pajak. Dalam wawancaranya dengan pihak Kompas beliau menyatakan bahwa Commented [S27]: DJP
lulusan PKN STAN pada umumnya hanya menyelesaikan dinas dan kemudian keluar
dari instansi.
Fakta yang diungkapkan oleh menteri keuangan Bambang merupakan fakta Commented [S28]: M dan K besar
pada tahun 2015. Berdasarkan data milik Bagian Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Ditjen Pajak, tren pengunduran diri pegawai selama 5 tahun terakhir (2014-2018)
Grafik III.1
Dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwa tren pengunduran diri pegawai Commented [S29]: Grafik III.1, tambahkan sumber grafiknya
darimana
Direktorat Jenderal Pajak selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan. Commented [S30]:
Berdasarkan data wawancara Kompas dengan menteri keuangan Bambang, Commented [S31]: Ini yang wawancara siapa ya? Berarti ini
data wawancaranya data sekunder juga ya, kalau hasil wawancara
sendiri seperti apa?
tingat pengunduran diri pada tahun 2015 cukup tinggi karena gaji yang diterima oleh
pegawai masih sangat rendah. Apalagi bila dibandingkan dengan pekerjaan di swasta.
Padahal tanggung jawabnya luar biasa besar. "Ini pasti karena demand yang lebih
mengundurkan diri dari posisi pegawai di Direktorat Jenderal Pajak. Hasil dari Commented [S32]: Berdasarkan hasil dibawah harusnya digali
lagi, missal Humayds menyampaikan tidak yakin dengan pola
mutasi, memang pola mutasi DJP selama ini seperti apa sih apa yang
wawancara digambarkan dalam tabel berikut meyebakna dia tidak yakin. Harus digali lagi.
Jadi dari 8 orang saja yang ditanya yang menyatakan keluar karena
pola mutasi hanya 1 orang saja.
Commented [S33]: Tabel III.1
28
Tabel III.1
diri
mutasi
pengusaha
pengusaha
pengusaha
7 FTNH Malas pindah pindah tempat 2014 Commented [S34]: Tambahkan sudah berapa lama di DJP,
kemudian dulu bekerja dimana, kemudian apakah dalam wawancara.
pengusaha
Mutasi memang menjadi salah satu ‘momok’ yang menghantui pegawai negeri
terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari satu tempat ke tempat lain.
Dalam pembahasan sebelumnya, dapat dilihat bahwa pola mutasi di Commented [S35]: Pembahasan yang mana ini
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dalam beberapa tahun terakhir mulai Commented [S36]: Pola mutasi beberapa tahun terakhir yang
bagaimana, belum dijelaskan di atas, coba dijelaskan pola mutasinya
seperti apa
menunjukkan transparansinya, atau bisa disebut juga semakin jelas bagaimana Commented [S37]: Transparansinya yaitu,
Jenderal Pajak juga dapat disimpulkan bahwa tidak didominasi oleh alasan pola
PENUTUP
Pola mutasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pajak diatur dalam PER
01/PJ/2012 yang sifatnya eksklusif atau hanya dapat diakses oleh Bagian
satu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo penulis mendapatkan fakta
bahwa dalam beberapa tahun terakhir Ditjen Pajak semakin transparan dan teratur
Tidak ada kaitan antara pola mutasi dengan tingkat pengunduran diri pegawai
sebagian besar alasan pengunduran diri pegawai Direktorat Jenderal Pajak adalah
B. Saran
merupakan total kompensasi yang diterima oleh pegawai sebagai imbalan dari jasa
30
penghargaan dalam bentuk uang (monetary rewards), atau dapat diartikan juga
sebagai upah atau gaji. Maka dari itu alangkah baiknya Kementerian Keuangan untuk
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Kencana.
Budi Santoso, dkk. 2012. “Rotasi, Mutasi Dan Promosi Karyawan Di Kantor
Sumber Daya Vol. 13, No. 1, Juni 2012. Commented [S40]: Penulisan daftra pustaka masih salah
33