25118017
1. Multi atribut decision analysis (MADA) versus Multi objective decision analysis (MODA)
2. Pengambilan keputusan secara individu versus kelompok
3. Keputusan berdasarkan kepastian versus keputusan berdasarkan ketidakpastian
Beberapa metode MADA yang telah diselidiki dan diterapkan salah satunya adalah Analytic
Hierarchy Process (AHP). AHP adalah salah satu metode pengambilan keputusan yang
memungkinkan pengambil keputusan memahami masalah yang medasarinya sebelum mengambil
suatu keputusan. Tujuan dasar AHP adalah untuk menilai alternative yang diberikan untuk tujuan
tertentu dengan mengembangkan prioritas alternative dan kriteria yang dipilih. AHP didasarkan
pada tiga prinsip yaitu dekomposisi, penilaian komparatif dan sintesis prioritas. Menurut Teknomo
(2016) dan Coyle (2004) terdapat lima langkah untuk menggunakan AHP yaitu:
1. Memodelkan permasalahan
Pada langkah ini kita menentukan masalah, tujuan, kriteria, dan subkriteria serta alternative
dari permasalah tersebut, kemudian unsur-unsur tersebut ditetapkan menjadi hirarki
elemen keputusan yang saling terkait.
LURI NURLAILA SYAHID
25118017
diandalkan. Sebaliknya, jika CR dibawah 0.1 atau 10% maka penilaian dapat diterima. Jika
penilaiannya tidak terlalu konsisten maka prosedurnya diulang hingga CRnya berada pada
kisaran yang diinginkan untuk mendapat kesimpulan dari hasil yang di dapat.
𝐶𝐼 𝜆𝑚𝑎𝑥 − 𝑛
𝐶𝑅 = 𝐶𝐼 =
𝑅𝐼 𝑛−1
dimana CR = konsistensi ratio; CI adalah konsistensi index; RI adalah random konsistensi
index; 𝜆𝑚𝑎𝑥 adalah nilai eigen utama atau penjumlahan produk antara setiap elemen dari
bobot relative.
Pengambilan keputusan untuk multi kriteria/ multi objektif dengan prosedur raster
menggunakan AHP sebagai pembobotan memiliki keangka kerja yang dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
1. multi-criteria evaluation (MCE): dengan memiliki satu tujuan (single objective)
pembuat keputusan dapat focus pada kriteria yang relevan (factor dan batasannya)
dengan atribut yang dapat diukur. pada MCE standarisasi diperlukan setelah kriteria
tersebut telah diidentifikasi karena setiap faktor biasanya memiliki karakteristik yang
LURI NURLAILA SYAHID
25118017
berbeda (gambar 11.2 sebelah kanan). Prosedur yang digunakan untuk menstandarisasi
kriteria yaitu dengan menggunakan reklasifikasi dan normalisasi sederhana, fuzzy
membership function pada IDRISI, WLC (weighted linear combination), dsb.
2. multi-objective allocation: dengan memiliki banyak tujuan (multi-objectve) penting
untuk mempertimbangkan apakah tujuan tersebut saling melengkapi atau saling
bertentangan serta penting untuk mengelompokkan kriteria berdasarkan tujuannya
(gambar 11.2 sebelah kiri bagian bawah). Salah satu prosedur untuk multi-objective
yaitu MOLA.