Anda di halaman 1dari 11

P E M B A H A S A N Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk

hidup. Dari Belalangh i n g g a K u p u - k u p u , d a r i p o h o n p e p a y a h i n g g a c e m a r a


s e m u a t e r s u s u n a t a s s e l . Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut
organisme uniseluler, danada makhluk hidup yang tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme
multiseluler.Sel meskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa.
Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung.
Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab
terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar
sel.D e n g a n m e m p e l a j a r i k o m p o n e n s e l , k i t a a k a n d a p a t m e m a h a m i f u n g s i s e l
b a g i kehidupan.Dari hasil pengamatan, penulis dapat mengenal mana bentuk sel tumbuhan dan
bentuk sel hewan Sel tumbuhan dan sel hewan mempunya beberapa perbedaan antara lain:

BAB IPENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan sel.

Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert hooke pada tahun 1665 yangmengamati jaringan gabus pada
tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsionalmakhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel.Karena itulah sel dapat berfungsi secarqa autimon asalkan seluruh
kebutuhanhidupnya terpenuhi Sel merupakan sturuktural terkecil dari suatu organisme hidup,karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan matatelanjang akan tetapi bisa
dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop. Selbekerja pada bidangnya masing-masing sesuai
dengan bentuk dan fungsinya. Seltumbuhan dan hewan memiliki beberapa perbedaan tetapi banyak
mempunyaipersamaan. Untuk mengetahui bentuk dari sel tersebut maka harus dilakukanpengamatan
mengenai sel.
1.2

Tujuan
Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dari sel-selmakhluk hidup yang
lebih spesifik pada pengamatan ini adalah tumbuhan sertadapat menggambarkan bagaimana bentuk
dari sel yang diamati

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian dan Teori tentang Sel


Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantupara ahli dalam
kegiatan penyelidikan. Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkanmikroskop telah berhasil sebagai
orang yang pertama melihat ruang-ruang kecilyang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-
timbuhan. Jaringan–jaringan itudilihatnya bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang dibatasi
dinding-dindingtipis. Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel (Sutrian, 1992: 12).Hanung (2004: 196)
menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan Scheidendan Schwan berbunyi sebagai berikut
‘Sel merupakan unit terkecil atau unit dasarmakhluk hidup baik secara structural maupun
fungsional”.Pada tahun 1671 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanyatentang
jaringan tumbuhan. Pada tahun 1880 Hanstein menggunakan istilah
protoplast
bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 1831 Robert Brownmenemukan nucleus dalam
epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihatperbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada
tahun 1864 dan pada tahun 1862Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan
selama abad20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau
sitologi
(Hidayat, 1995: 8).
2.2 Sejarah Penelitian Sel
Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periode-periode tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
Periode pertama:
sejarah penelitian tentang sel semenjak pertengahan abad XIX,semenjak Robert Hooke menemukan
irisan-irisan dari jaringan dari jaringantumbuhan yang disebutnya sel sampai diketemukan alat dan
teknik baru dalammengembangkan teori sel (Sutrian, 1992: 14).
Perode kedua:
sejarah penelitian tentang sel melalui berbagai kegiatan percobaan.Periode ini melahirkan
pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen yangdapat diketahui dari nukleus atau inti sel
(Sutrian, 1992 :14).

Periode ketiga:
sejarah penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru danzat-zat kimia baru. Alat baru yang
ditemukan yaitu mikroskop fase kontras olehFirzt Zernieke (1935) dengan alat ini dapat dilihat sel
hidup dengan lebih jelas,karena mikroskop ini susunan optiknya lebih komleks(Sutrian, 1992: 15).
Periode keempat:
penemuan alat yang paling canggih ialah mikroskop electron yangdapat menghasilkan gambar foto
dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran bendayang sesungguhnya (Sutrian: 1992: 15).
2.3 Struktur sel
Sel tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut :1. Membran sel (membran plasma)2. Dinding sel3.
Sitoplasma4. Vakuola5. Mitokondria6. Ribosom7. reticulum endoplasma8. Badan golgi9. lisosom10.
sentrosom11. nucleus ( inti sel )12. plastida

4.2 pembahasan
Dari pengamatan beberapa bahan dari kingdom plantae seperti gabus ubi kayu,bawang merah, kapas,
wortel, batang bayam, dan kentang yang dijadikan dalam bentuk preparat kemudian diamati dengan
mikroskop yang jauh lebih bagus dan akurat daripada jaman dahulu karena keterbatasan alat untuk
pengamatan, terlihat bagian-bagiandari sel nya, kemudian fungsinya dapat dilengkapi dari sumber
tertulis bukan daripengamatan yaitu sebagai berikut:1. Membrane sel ( membrane plasma), terdapat
pada bagian terluar dari sel danmempunyai fungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel2.
Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa danmempunyai fungsi
memberi kekuatan dan perlindungan bagi sel.3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi
ruang dalam sel dan berrfungsisebagai tempat belangsungnya metabolisme sel.4. Vakuola, merupakan
rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya berisicairan dan mempunyai fungsi sebagai
temapat penyimpanan bahan makanan dan sisametabolisme.5. Mitokondria, merupakan tempat
pembentukan sumber energi, sudah barang tentumempunyai fungsi yang sangat penting yaitu
menghasilkan energi melalui prosesrespirasi sel( reaksi antara makanan dengan oksigen dan
menghasilkan energi).6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di sitoplasma
ataumenempel di permukaan retikulum endoplasma kasar dan berfungsi sebagai tempatsintesis
protein.7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Pada RetikulumEndoplasma
permukaan kasar diselubungi ribosom sedankan endoplasma permukaanhalus tidak ada ribosom,
tetapi di permukaannya terdapat enzim yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat.8. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk yang
mempunyaifungsi untuk membantu sintesis protein.

9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang
bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asingyang masuk ke dalam sel.10.
Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah ataubagian tepi sel, di
dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus)dan selaput inti. Nucleus berfungsi
sebagai pusat pengendali kegiatan sel.11. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi
yang terbagi menjadiLekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri
dari:Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas)
(untukmenyimpanlemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein).Kloroplas yaitu plastida
berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofildan sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis.Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya: Karotin
(kuning)Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning), Fikoeritrin (merah).12.

Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma Sentrioldalam sentrosom
berperan dalam pembelahan sel.Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan yang berupa jaringan mati
dan kerasseperti yang terlihat pada pengamatan batang bayam, gabus ubi kayu, bawang merah,dan
wortel sedangkan kapas tidak terlihat adanya dinding sel, pada gabus ubi kayudinding selnya terlihat
tebal dan sangat jelas. Selanjutnya plastida terutama kloroplas juga hanya dimiliki oleh tumbuhan
yang bercirikan warna hijau yang merupakanpigmen klorofil yang diperlukan untuk proses
fotosintesis sedangkan hewan tidak memilikinya sebab hewan dalam rantai makanan hanya sebagai
konsumen, daripengamatan terlihat pada terlihat pada kentang yaitu gumpalan air dan pati
berbentuk bulat-bulat yang merupakan hasil dari fotosintesis yang disimpan sebagai
cadanganmakanan.Selanjutnya, bagian sel yang lain selain dimiliki oleh tumbuhan juga dimilikioleh
hewan tetapi bentuknya saja yang agak berbeda seperti pada gabus ubi kayuterlihat vakuolanya seperti
gelembung-gelembung udara, pada bawang merah vakuolaterlihat sangat besar tanpa ada sesuatu
yang menempati ruang kosong itu, begitu juga selyang lain terlihat banyak ruang kosong aka tetapi
pada kapas tidak dapat ditemukanvakuolanya. Banyak pengamatan mengenai vakuola dan dapat
dideskripsi bahwa

vakuola tumbuhan lebih besar dari pada vakuola hewan. Pengamatan pada kapas bentuk yang terlihat
hanya garis memanjang dan tidak beraturan dan di beberapa bagian terlihatpuntiran dan selnya tidak
memilki organel penyusun sel seperti sitoplasma, plastid, daninti sel selain kapas sel gabus ubi juga
tidak mempunyai organel penyusun seperti kapasoleh sebab itu kedua sel ini dinamakan sel mati.
Sebenarnya banyak organel penyusundari sel belum dapat kami lihat dengan sempurna dikarenakan
dalam melakukanpengamatan terjadi banyak sekali kesalahan yang tidak kami sadari dan juga
pengaruhdari pemakaian lensa pembesaran yang hanaya 10x pembesaran yang memungkin kamitidak
dapat melihat organel penyusun sel yang ukurannya sangat kecil.

BAB VKESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau palingsederhana dan dapat dilihat
hanya dengan menggunakan alat bantu optic berupamikroskop.

sel yang diamati adalah gabus ubi kayu ,bawang merah,


kapas,wortel, batang bayam, dan kentang. Secara keseluruhan
suatu sel tumbuhanumumnya memiliki komponen-komponen
p e m b e n t u k y a n g s a m a y a i t u d i n d i n g sel, nukleus, mitokondria,
r i b o s o m , l i s o s o m , m e m b r a n e s e l , v a k u o l a , p l a s t i d , sentrosom, badan golgi,
reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya memiliki f u n g s i y a n g
berbeda- beda sesuai dengan tugasnya masing-
m a s i n g . Berdasarkan dari organel penyusunnya sel gabus dan sel
kapas dikategorikansebagai sel yang mati atau tidak melakukan
a k t i v i t a s k a r e n a t i d a k m e m p u n y a i organel penyusun berupa sitoplasma,
plastid, dan inti sel.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai
jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama.
Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-
jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan
hewan.
Jaringan pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif
membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang yang
tidak lagi dapat membelah atau berdiferensiasi. Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi
jaringan meristem primer (titik tumbuh primer) yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga
(embrio) yang terdapat pada bagian aplikal akar, batang dan daun serta menyebabkan
pertumbuhan memanjang dan jaringan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder) yang
berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta
dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terbagi menjadi jaringan
pelindung, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.
Jaringan hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni jaringan epitel yang melapisi
bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong sebagai penyambung antara tulang dengan
otot, jaringan otot dan jaringan saraf. Terdapat perbedaan-perbedaan antara jaringan hewan
dan jaringan tumbuhan baik dari segi struktur maupun sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal
tersebut, untuk dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi
struktur maupun sel-sel penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan mikroskopis
ini.
B. Tujuan Praktikum
Adapun praktikum ini bertujuan agar siswa mampu menjelaskan struktur dan macam-macam
jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
Diharapkan setelah kegiatan praktikum ini, siswa dapat mendeskripsikan struktur sel-sel
penyusun serta macam-macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan adalah sekumpulan sel yang berkaitan erat satu sama lain serta memiliki
struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut
histologi. Untuk memebentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi.
Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Tim pengajar, 2011).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan
selalu aktif membela atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang
tidak dapat lagi berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut, jaringan pelindung, jaringan
parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006). Menurut Taryono, (1995) jaringan meristem
dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Jaringan Meristem Primer
Jaringan ini merupakan jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga
(embrio) yang terdapat pada bagian apikal akar, batang dan daun serta menyebabkan
pertumbuhan memanjang.
b. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan ini berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat
pula kambium serta dapat menyebabbkan pertumbuhan.
Selain itu berdasarkan anonim, (2011) jaringan dewasa juga terbagi menjadi beberapa bagian
diantaranya:
a. Jaringan Pelindung
Jaringan ini terletak pada bagian terluar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai
pelindung jaringan bagian dalam. Jaringan ini juga berfungsi sebagai tempat penyerapan zat
seperti pada daun yang dapat melakukan pertukaran gas dan ekskresi.
b. Jaringan Parenkim
Merupakan jaringan dasar yang terbentuk dari meristem dasar. Setelah dewasa sel-sel
parenkim masih mampu melakukan pembelahan, selain itu jaringan ini terdapat pada hampir
semua tubuh tumbuhan.
c. Jaringan Penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada organ tubuh muda dan tua pada
tumbuhan lunak sedangkan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya
mengalami penebalan sekunder.
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan ini terdiri dari dua bagian yakni xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut zat-zat dan garam-garam mineral dari tanah kedaun sedangkan floem berfungsi
mangangkut hasil fotosintesis berupa sari-sari makanan dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

B. Pembahasan
1. Penampang Melintang Akar
Monokotil
Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan garam-
garam mineral dari dalam tanah. Pada beberapa tanaman akar berfungsi menyimpan
cadangan makanan. Bagian-bagian yang nampak pada penampang akar melintang monokotil
adalah :
a) Rambut akar, berfungsi memperluas daerah atau medan penyerapan air dan garam
mineral dari dalam tanah.
b) Epidermis, sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga mudah
menyerap air dan garam mineral.
c) Epidermis, sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga mudah
menyerap air dan garam mineral.
d) Korteks, sel-sel penyusunnya berupa dinding tipis yang terdiri dari beberapa sel dan
susunannya tidak beraturan.
e) Endodermis, merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel
endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder pusat
sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
f) Empulur, parenkim yang terletak dibagian tengah silinder pusat. Empulur yang terdapat
diantara berkas pembuluh angkut disebut jari-jari empulur. Jaringan ini berfungsi dalam
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
g) Floem, sel-selnya memiliki sel plasma tetapi tidak memiliki inti, dinding selnya
berlubang halus dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh
tumbuhan.
h) Xilem, memiliki dinding yang tebal seperti skelerenkim dan mengandung lignin.
Jaringan ini berfungsi mengangkut air dan garam mineral ke daun.

2. Penampang Batang Monokotil


Batang merupakan salah satu organ yang memiliki bagian-bagian pokok, yaitu :
a) Epidermis, sel-selnya sama dengan penyusun epidermis akar yaitu tersusun rapat, tanpa
ruang antar sel akan tetapi dinding sel epidermis batang pada umumnya mengalami
penebalan dan dilapisi zat gabus yang disebut katikulus sehingga terhindar dari kekeringan.
b) Korteks, sel-sel penyusunnya sama dengan sel penyusun korteks akar berdinding tipis,
susunan selnya tidak beraturan dan terdapat ruang antar sel.
c) Xilem, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
d) Floem, berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan sari-sari makanan dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Endodermis, merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding
sel endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder pusat
sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.

3. Penampang Batang Dikotil


a) Epidermis, terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Korteks, terletak disebelah dalam epidermis dan berfungsi sebagai tempat lewatnya air
dari epidermis ke endodermis.
c) Endodermis, terletak disebelah dalam korteks berfungsi mengatur lalu lintas zat yang
akan masuk kedalam silinder pusat.
d) Floem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi
mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
e) Xilem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.

4. Penampang Batang Dikotil


a) Epidermis, terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Jaringan tiang.
c) Floem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi
mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
d) Xilem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
● Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
● Ada dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
● Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil,
yaitupada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan
dikotil tersusun melingkar.
● Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem) pada
tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium hanya terdapat
pada tumbuhan dikotil.
● Terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas
pembuluh dan stomata pada daun.
Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya adalah:
● Pada batang dikotil:
Berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan pembuluh angkut
tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat kambium. Pada batang dikotil
terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu pada batang muda ditemukan
adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur telah menghilang.
● Pada batang monokotil:
Berkas pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe
kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium). Anatomi
batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama.
Yang menyebabkan terjadinya lingkaran tahun yaitu pada tumbuhan dikotil yang
berkayu keras dan hidup menahun pertumbuhan sekunder berlangsung selama hidupnya atau
secara terus menerus. Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada tumbuhan berkayu berbeda
antara musim kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau, kambium vaskuler
membentuk kayu yang menghasilkan sel-sel kayu berukuran kecil dengan dinding sel yang
tebal. Sebaliknya, pada musim hujan kambium vaskuler menghasilkan sel-sel kayu yang
berukuran besar dengan dinding sel yang tipis. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada batang tampak seperti lingkaran konsentris yang melintang. Setiap lapis
berupa lingkaran yang mengelilingi suatu pusat (konsentris) yang menunjukkan volume
pertumbuhan sekunder tumbuhan dari tahun ke tahun. Lingkaran inilah yang diebut sebagai
lingkaran tahun.
Perbedaan antara akar dan batang yaitu, pada akar berkas pengangkutnya (vaskuler)
tipe radial yaitu floem dan xylem berselang seling. Pada batang berkas pengangkutnya
(vaskuler) tipe kolateral yaitu floem di luar dan xylem di dalam.
. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama dari sekumpulan jaringan yang akan membentuk organ. Cabang biologi
yang mempelajari jaringan adalah histology. Sedangkan ilmu biologi yang
mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histologi
(Wikipedia, 2010).
Jaringan di bedakan menjadi dua, yakni jaringan tumbuhan dan jaringan hewan.
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk,
asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan di bedakan menjadi
dua yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Sedangkan jaringan hewan
adalah sekumpulan sel-sel hewan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama,
di bedakan menjadi empat yakni jaringan otot, Jaringan ikat, Jaringan syaraf dan
jaringan ephitelium, (Wikipedia, 2010).

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktikum biologi dasar dengan materi jaringan tumbuhan dan
hewan adalah agar praktikan dapat mengenali perbedaan antara jaringan tumbuhan
dan jaringan hewan.
Tujuan dari praktikum biologi dasar dengan materi jaringan tumbuhan dan
hewan adalah agar para praktikan dapat mengamati struktur sel tumbuhan dan
hewan serta mengetahui perbedaan jaringan tumbuhan dan hewan.

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum biologi dasar dengan materi jaringan tumbuhan dan hewan
dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Oktober 2009 pada pukul 10.00 sampai
dengan 12.00 WIB di Laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan (IIP) Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang .

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN Jaringan


Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang
mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi,
(Wikipedia, 2010).

2.2 Diferensiasi Jaringan


Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri atas
jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang
sel-selnya selalu membelah, JAringan meristem di bedakan menjadi dua yaitu
meristem primer yang terdapat pada titik tumbuh dan meristem sekunder terdapat
pada cambium. Sedangakan jaringan permanen adalah jaringan yang tidak
meristematis. Jaringan primer di bedakan menjadi 4 yaitu jaringan epidermis,
jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan skelerenkim) dan jaringan
pengangkut ( xylem dan Floem ) (Wikipedia, 2010).

2.3 Macam-macam Jaringan Hewan dan Gambar


Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan mereka mempunyai fungsi dan spesifik, misalnya otot-otot jantung
yang bercabang menghubungkan sel jantung yang lain. Jaringan ada 4 macam,
antara lain:
1. Jaringan Epithelium
Terdiri atas satu atau banyak lapisan sel yang menutupi permukaan dalam
dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ephitelium berasal dari lapisan
eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Dibagian luar luar tubuh epithelium
membentuk lapisan pelindung, di bagian luar tubuh epithelium membentuk lapisan
pelindung, di bagian dalam tubuh terdapat di sepanjang sisi organ, ( Wikipedia, 2010
).

2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, di bentuk oleh sel dalam
jumlah sedikit. Terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks, secara
embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Sel-sel tersebut mensulesir
matriks dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya.

3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari:
− Jaringan otot polos
− Jaringan otot lurik
− Jaringan otot jantung. (Sumarjito, 2007).

4. Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf dibentuk oleh sel-sel syaraf (neuron). Neuron terdiri atas:
dendrite, badan sel dan neurit (Sumarjito, 2007).

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1. Jakarta :
Erlangga.
2. Maryati, Sri, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X. Jakarta : Erlangga.
3. Aryulina, Diah, dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1.
Jakarta : Erlangga.

Bab 3 : Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan batang dikotil,
Hibicus, endokarium pada batok kelapa, dan buah pir. Dalam batang dikotil terlihat jelas
adanya epidermis, floem, xilem, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada
tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang
terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya khas menghadap
ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium.
Dapat terlihat jelas juga sklereid-sklereid pada buah pir dan batok kelapa. Sesuai
dengan teori yang pernah kita pelajari bahwa sklereid itu bentuknya seperti bola-bola padat
(sel padat) yang dibagian dalamnya terdapat jaringan parenkin yang lunak. Berikut adalah
hasil dari pengamatan kami.

Kesimpulan
Jadi pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa jaringan-jaringan pada
tumbuhan berbeda-beda. Letak-letak pembuluh angkutnya juga berbeda-beda. Sklereid-
sklereidnya pun berbeda-beda. Ada yang rapat-rapat, dan ada juga yang longgar. Bertuk
sklereidnya juga berbeda-beda, ada yang memanjang dan juga ada yang bulat-bulat.

Anda mungkin juga menyukai