TINJAUAN PUSTAKA
(Kotler 2003).
eksploratif pada CRM guna merumuskan proposi-proposi yang diuji dari 250
keberhasilan CRM. Hasil dari SEM (Structural Equations Model) atau model
strategi CRM berupa proses CRM, Teknologi CRM dan Informasi CRM.
6
online yang ditujukan sebagai salah satu bentuk penawaran kenyamanan
yang tidak efektif dan efisien, sulit dalam pencarian data sesuai informasi
calon pembeli tiket dan penyimpanan laporan data-data pemesanan tiket yang
sistem pemesanan tiket berjalan dengan baik sehingga dengan adanya sistem
Semarang.
Pada tahun yang sama, Elmuti, Jia and Gray mengemukakan bahwa hubungan
sebuah manajemen serta harus memahami peran teknologi sebagai alat untuk
produktivitas. Pada tahun 2010, Lee menerapkan BPR (business process re-
7
redesain didasarkan tidak lagi pada manajemen internal, tetapi pada
persyaratan eksternal dari customer. Oleh karena itu, penerapan BPR untuk
keunggulan kompetitif.
tour dan travel. Hal ini dilakukan karena sering terjadi ketidaksesuaian
untuk menghasilkan implementasi untuk CRM. Pada tahun 2012, Baksi dan
Parida menggunakan metode yang sama yaitu SEM. Penelitian dilakukan pada
negatif dan positif antara variabel. Dari penelitian ini menunjukan pergeseran
Feber Siregar, Ahmad Suryan dan Ali Hanifa (2012) membangun sistem
8
pengembangan SDLC yang diharapkan dapat membantu pengolahan proses
perusahaan.
barang.
9
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasi data, memproses dan
Oetomo, 2006;36)
Kalakota dan Robinson (2001), CRM sebagai integrasi dari strategi penjualan,
dan menyimpan serta merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan
pelanggan.
10
meningkatkan hubungan dengan tiap pelanggan demi mencapai pertumbuhan
CRM sendiri menurut Kalakota dan Robinson (2001, p173) memiliki tujuan-
selling atau cross-selling dan pada saat yang sama, meningkatkan profit,
11
pelayanan yang lebih baik berdasarkan kebutuhan mereka, perusahaan dapat
Pelanggan akan senang jika pihak perusahaan tahu banyak tentang apa yang
mereka inginkan.
berulang.
penjualan.
3. Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui
hasil transaksi yang sudah dilakukan. dan dari hasil analisis data
12
4. Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada servis yang diberikan
kepada konsumen.
Komponen utama dari CRM adalah otomasi tenaga penjualan (Sales Force
Automation “SFA”), yang mana dapat membantu para Sales Representative untuk
training online yang dapat menjadi solusi untuk training jarak jauh, serta
Ada tiga tahapan CRM menurut Kalakota dan Robinson : 2001, yaitu:
yang menarik.
13
pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (Customer Service). Penerapan
cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan
Cost).
keinginan pelanggan.
Ada tiga jenis aplikasi CRM dikemukakan oleh Greenberg (2002, p24) yaitu:
1. Oporasional CRM
14
Pada proses ini meliputi customer touch-point, frontback office dan
integration
1. Mengelola promosi
2. Analytical CRM
3. Collaborative CRM
15
CRM yang terdiri dari ketiga komponen di atas memiliki tujuan secara umum
yang mendukung proses bisnis. Aplikasi proses bisnis yang menerapkan hal
1. Customer-Facing Applications
2. Customer-Touching Applications
16
2.3 Hipotesis
17