Anda di halaman 1dari 16

BANK JATIM

Nama Kelompok:
Meilia Miftachul Aini
041211331076
Desy Prihastiningsih 041211331286
Aldila Mustika Putri
041211333090

Sejarah Bank Jatim


Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank
JATIM, didirikan pada tanggal17 Agustus1961di Surabaya. Landasan hukum
pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal17 Agustus
1961dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal15 Agustus1961.
Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun
1990Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari
Bank Umum menjadiBank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan Surat
KeputusanBank IndonesiaNomor 23/28/KEP/DIR tanggal2 Agustus1990.
Pada tanggal 12 Juli 2012, Bank Jatim mencatatkan saham perdana di papan
utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-13 dengan kode saham
BJTM

VISI DAN MISI


VISI :
Menjadi Bank yang sehat, berkembang secara wajar.
Memiliki manajemen dan sumber daya manusia yang profesional
MISI :
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah serta ikut mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah.
Memperoleh laba yang optimal
PENJELASAN VISI:
Dalam menjalankan bisnis dan mengembangkan usaha Bank Jatim secara sehat serta untuk memperoleh hasil
yang optimal, Bank Jatim berupaya melaksanakan kegiatannya dengan tetap berpegang pada peraturan
perundangundangan yang berlaku serta prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk melaksanakan hal
tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia dengan integritas dan loyalitas yang tinggi, mempunyai jiwa melayani
dan bertindak profesional.
PENEJELASAN MISI:
Peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah merupakan tujuan utama Bank Jatim dalam melaksanakan
kegiatan usahanya yang diaplikasikan dalam pemberian bantuan permodalan bagi usaha-usaha yang produktif
baik dalam bidang UMKMK maupun usaha berskala besar, disamping itu berupaya memperoleh laba yang optimal
merupakan tujuan yang diharapkan agar semakin menambah kepercayaan stakeholder terhadap kinerja Bank
Jatim.

Lima Pilar Budaya Kerja


Bank Jatim ditopang oleh lima pilar budaya kerja untuk mencapai visi dan misi
serta senantiasa menjaga lima pilar budaya kerja di setiap jajaran pegawai.
Lima pilar budaya kerja tersebut mencakupi :
Bank Jatim merupakan Bank Umum Milik Pemerintah Daerah;
Bank Jatim berorientasi pada pasar dan secara berkesinambungan membina
hubungan yang saling menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha
lainnya;
Bank Jatim menerapkan Good Corporate Governance dengan mengutamakan
prinsip ke hati-hatian guna menjaga kepercayaan masyarakat dan pemilik;
Bank Jatim mengakui peranan dan menghargai kepentingan setiap pegawai;
Bank Jatim mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai
melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional

Kompetensi utama(Core Competency)


INTEGRITY

Keunggulan bank jatim


Saat ini, Bank Jatim memiliki tujuh utama pilar
kekuatan yang siap menopang menyambut IPO.
Diantaranya adalah Komposisi pendanaan yang
kompetitif, Aset yang berkualitas, Jaringan
Kantor yang Luas, Tim Manajemen Yang
berpengalaman, Memiliki potensi pertumbuhan
UMKM, Menjadi Bank Induk Bank Perkreditan
rakyat dan Nasabah konsumen yang loyal.

Strategi yang Direkomendasikan


Meningkatkan kualitas karyawan
Mengembangkan produk
Meningkatkan jumlah nasabah dengan meningkatkan informasi ke
seluruh lapisan masyarakat
Meningkatkan kualitas pelayanan
Membangun bank cabang dan ATM di tempat yang strategis
Menjalin hubungan dengan instansi atau organisasi masyarakat

Maksud, Tujuan & Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan Perseroan ialah


melakukan usaha di bidang perbankan
sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Kegiatan Usaha Utama

Kegiatan Usaha
Penunjang

Aspek Pemasaran
Melakukan kerjasama dalam rangka
penyaluran dana BOS Depag dan P dan K
Memberikan suku bunga yang bersaing
Memperluas jaringan
Melakukan pengembangan produk
Tabungan Siklus dengan memberikan
hadiah langsung selain bunga.

Prospek Usaha Perusahaan


Rencana Strategis Bank
Dengan berpedoman pada Visi dan Misi Bank dan dalam rangka penerapan Good Corporate
Governance dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta menggunakan
kepekaan atas perkembangan ekonomi nasional dan regional Jawa Timur, maka Bank
memiliki perencanaan jangka pendek 1 (satu) tahun yang dituangkan dalam Rencana Bisnis
tahun 2014, perencanaan jangka menengah 3 (tiga) tahunan yang dituangkan dalam
Proyeksi Rencana Keuangan Rencana Bisnis periode 2014-2016 dan perencanaan jangka
panjang 5 (lima) tahunan dalam Corporate Plan untuk periode tahun 2014-2019. Penyusunan
dan penyampaian Rencana Bisnis Bank selalu memperhatikan faktor-faktor eksternal dan
internal serta prudential Banking sesuai dengan ketentuan PBI Nomor 12/21/PBI/2010
tentang Rencana Bisnis Bank, SE BI Nomor 12/27/DPNP perihal Rencana Bisnis Bank Umum
dan SE BI Nomor 12/32/DPbs perihal Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.

Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)


Corporate Plan merupakan perencanaan jangka panjang dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun guna member wawasan dan arah yang
sama terhadap seluruh unit kerja dalam melaksanakan sasaran,
strategi dan program kerja Bank. Penyusunan Corporate Plan
didasarkan pada analisis faktor eksternal dan faktor internal serta
memperhatikan perkembangan ekonomi moneter dan perbankan
serta berdasarkan tren data masa lalu dengan memperhatikan
proyeksi yang akan datang. Penyusunan Corporate Plan Bank
menganut prinsip Rolling Plan, sehingga penyesuaian dapat
dilakukan setiap tahun melalui penyusunan Rencana Bisnis.

Sasaran Corporate Plan


Dalam mengembangkan Bank untuk 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019), Bank telah merencanakan sasaran
sasaran sebagai berikut:

Meningkatkan penggalian dana pihak ketiga dengan rata-rata setiap tahun 18,52%.

Meningkatkan penyaluran kredit dengan rata-rata naik setiap tahun 19,66%.

Mengembangkan produk dan jasa perbankan berbasis teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada
Nasabah agar dapat memenuhi permintaan pasar, antara lain:
Bidang dana

menambah jenis produk dana

menambah atau meningkatkan fitur dari produk dana yang ada


Bidang kredit

menambah skim kredit untuk memenuhi permintaan pasar


Bidang jasa Bank

menambah atau meningkatkan fitur dari layanan jasa Bank untuk meningkatkan fee base
income

meningkatkan jaringan H2H untuk pelayanan billing

menambah kerjasama dengan merchantmerchant.

Jaringan pelayanan merupakan faktor pendukung penting dalam


meningkatkan kualitas pelayanan sehingga Bank dapat memberikan nilai
tambah bagi Nasabah. Peningkatan kualitas pelayanan tersebut melalui
pengembangan jaringan operasional di wilayah Jawa Timur.
Sumber Daya Manusia Dalam upaya meningkatkan kinerja dan kualitas
sumber daya manusia, telah dilakukan tahap-tahap persiapan
pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetensi (MSDM-BK). Melalui penerapan sistem berbasis kompetensi ini
diharapkan dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam rangka pemenuhan rencana jaringan operasional guna
meningkatkan pelayanan kepada nasabah, maka Bank telah
merencanakan kebutuhan sumber daya manusia yang harus dipenuhi
sesuai dengan kualitas dan kuantitas.

ANALISIS SWOT

STRENGHTS
Pemain yang lama di jawa timur ini dengan pokok nasabah yang kuat seperti sekarang
ini, lima bank terbesar di jatim menyediakan modal dan pinjaman setelah 4 bank
besarnya indonesia
Wilayah pembangunan terbesar kedua di indonesia setelah bank jabar
Kesan merek yang kuat dan telah mengurus slip gaji pegawai daerah untuk
pemerintahan wilayah jatim
Kompetisi susunan pendanaan dimulai sejak perundingan CASA dengan ketinggian 73%
pada 11M14. oleh sebab itu ganti kerugian telah dapat disimpan pada level yang dapat
diatur. Saham penjualan pasar di jatim sekarang ini tetap tinggi yakni 12,4%

WEAKNESS
Secara geografis bisnis dengan kehadiran terbanyak hanya di jatim
Langkah awal dalam pinjaman mikro yang bisa memberi pinjaman lebih ke formasi NPL
dan risiko kualitas modal
Besarnya keuntungan yang dibagikan dari pembayaran untuk memperthankan
besarnya keuntungan di hasil produksi pertumbuhan yang berbeda

OPPORTUNITIES
Jawa timur memiliki potensi-potensi yang belum tergali dengan populasi yang
terus meningkat dan peningkatan gaji pokok yang kuat
Secara realtif, LDR rendah menyediakan ruang dan kesempatan yang tumbuh
BJTM akhir-akhir ini telah menghadirkan 1/3 dari total area di jawa timur dan
mempunyai kesempatan lebih besar untuk meningkat
THREATS
Kompetisi tidak sehat di SME dan bisnis mikro khususnya untuk peserta yang
ingin memperluas usaha di luar jawa barat contohnyanseperti BRI dan Danamon
Perubahan peraturan daerah akan berhimbas pada perhitungan
Peraturan BI yang semakin ketat akan menghambat pertumbuhan kualitas aset
dan NIM

Anda mungkin juga menyukai