Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS PADJAJARAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

REVENUE CYCLE
WAROENG STEAK &
SHAKE
KELOMPOK 5
Alvaro Naufalauda 120110220074
Moch. Febriyan Syach 120110220115
Muhammad Riza Al Farisi 120110220049
Rindy Yusnita Putri 120110239049
Sania Ghaida Shafa 120110239008
REVENUE CYCLE (Theory)
Revenue cycle merupakan suatu bentuk aktivitas bisnis dan operasi-operasi pemrosesan informasi terkait yang
dilakukan secara berulang-ulang sehubungan dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan serta
pengumpulan pembayaran atas penjualan tersebut. Siklus ini biasanya mencakup penerimaan order penjualan
(sales order entry), pengiriman (shipping), penagihan dan piutang (billing and account receivable), dan
pengumpulan kas (cash collection).
WAROENG
STEAK &
SHAKE
Waroeng Steak and Shake merupakan rumah makan yang menyajikan aneka
hidangan steak dan milkshake dengan harga yang terjangkau. Waroeng Steak and
Shake mengusung konsep unik “makan steak pakai nasi”, dimana sebagian besar
menu steak yang ditawarkan seperti Chicken Steak, Fish Steak, dan Sirloin Steak
yang dihidangkan bersama nasi. Rumah makan ini didirikan pada tahun 2000 oleh
pasangan suami istri Jody dan Aniek di jalan Cenderawasih, Demangan, Yogyakarta.
Jody dan Aniek memilih nama "Waroeng" dengan tujuan untuk menciptakan kesan
terjangkau dan menarik minat pelajar serta mahasiswa.

Terhitung sampai dengan tahun 2021, Waroeng Steak and Shake telah memiliki 90
cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya merupakan objek penelitian
kami yaitu cabang Jatinangor yang beralamat di JL. Raya Cirebon, Bandung, No.21,
Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
DOKUMENTASI REVENUE CYCLE
WAROENG STEAK & SHAKE
Waroeng Steak & Shake adalah rumah makan yang menjual berbagai pilihan jenis steak dan milkshake.
Revenue cycle Waroeng Steak & Shake dimulai saat konsumen melakukan pemesanan secara mandiri dengan
menulis menu yang dipilih pada kertas pesanan, kemudian memberikannya kepada kasir untuk melakukan
pembayaran (pembayaran di muka). Waroeng Steak & Shake menerima pembayaran secara tunai, kartu debit,
dan scan QRIS, namun tidak menerima pembayaran menggunakan credit card. Pembayaran di kasir dikelola
secara sistematis menggunakan aplikasi komputer bernama “SAGE” dan “ODOO” sehingga semua pesanan
akan dicatat dan disimpan sesuai dengan urutan pesanan. Setelah pembayaran berhasil dilakukan, kasir
memberikan struk kepada pelanggan, lalu memberikan kertas pesanan kepada koki dapur yang bertugas.
Setelah menerima kertas pesanan dari kasir, koki akan melakukan pengecekan bahan masakan untuk kemudian
diolah dan dimasak sesuai dengan menu yang diinginkan oleh konsumen. Setelah pesanan selesai dimasak,
pelayan akan mengantarkan pesanan tersebut kepada konsumen sesuai dengan nomor meja yang sebelumnya
sudah tertulis di kertas pesanan. Semua laporan penjualan akan dilaporkan kepada manajemen regional dan
manajemen pusat.
DATA FLOW DIAGRAM
REVENUE CYCLE (CONTEXT
DIAGRAM)
DATA FLOW DIAGRAM REVENUE CYCLE (DFD LEVEL 0)
DATA FLOW DIAGRAM REVENUE CYCLE (DFD LEVEL 1)
FLOW CHART REVENUE CYCLE
ANALISA PENGENDALIAN ATAS REVENUE CYCLE
Aktivitas Masalah Threat Exposure Applicable Control Procedures

Kesalahan dalam
Incorrect record;
transaksi keuangan
Customer
(contoh: salah
dissatisfaction • Penambahan karyawan yang bertugas khusus
kembalian)
untuk posisi kasir;
Posisi kasir yang tidak tetap dan tidak
Cash Customer harus • Menetapkan salah satu karyawan yang ada
selalu standby di meja kasir yang
Collection menunggu dahulu Customer untuk menjadi kasir tetap;
diakibatkan oleh terbatasnya pegawai
untuk mendapat dissatisfaction • Melakukan monitoring pada aktivitas-
pelayanan aktivitas yang menyangkut perkasiran.

Risiko fraud Loss of assets

• Penetapan pembagian tugas dan tanggung


jawab khusus yang tetap untuk masing-
Proses bisnis yang
masing karyawan;
General Terbatasnya jumlah karyawan sehingga kurang efektif dan
Poor performance • Tinjau, control, dan evaluasi kinerja dengan
Control pembagian kerja kurang jelas efisien; Customer
penilaian kinerja sistem berbasis komputer
dissatisfaction
secara berkala untuk memastikan efektivitas
dan efisiensi operasional.
SOLUSI BISNIS

Setelah mewawancarai manajer Waroeng Steak and Shake, kami mengidentifikasi bahwa salah satu masalah yang
muncul adalah adanya keterbatasan jumlah karyawan. Sistem pemesanan mandiri oleh konsumen yang telah
diterapkan oleh Waroeng Steak merupakan langkah yang tepat dalam mempermudah dan mempercepat proses
pemesanan/sales order entry di Waroeng Steak and Shake, mengingat adanya keterbatasan karyawan.
Namun, kami juga menemukan bahwa perlu ada penanganan khusus terhadap masalah pergantian kasir yang
terjadi. Kami merekomendasikan Waroeng Steak and Shake untuk menetapkan salah satu karyawannya sebagai
kasir tetap, agar pembagian tugasnya jelas. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional
karena masing-masing karyawan dapat fokus pada pekerjaan mereka tanpa harus terlibat dalam tugas lainnya.
Selain itu, dengan pembagian tanggung jawab yang lebih jelas, gaji yang diterima oleh masing-masing karyawan
akan lebih sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2017). Accounting Information
Systems. Pearson.

References Tentang Kami. (n.d.). Waroeng Steak & Shake. Retrieved October
30, 2023, from https://waroengsteakandshake.com/about

Anda mungkin juga menyukai