Dalam proses audit piutang sebuah perusahaan ada beberapa hal penting harus diperhatikan yaitu proses penyajian piutang yang harus bebas dari salah saji material dan pengendalian interen dari manajemen. Dalam proses audit pencatatatn piutang yang bebas dari salah saji material, harus dipastikan bahwa pencatatan piutang dalam jurnal akuntansi sudah benar, seperti pada penempatan akun-akun yang berkaitan dengan pembelian secara kredit oleh pelanggan, penyesuaian dengan umur piutang mulai dari saat transaksi terjadi, dan penyesuaian rekonsiliasi bank jika transaksi pembayaran piutang dilakukan dengan cek. Dalam praktik usaha piutang tak tertagih akan selalu ada maka dari itu menangani haltersebut perusahaan harus tau kapan akn memindahkan piutang tak tertagih tersebut menjadi beban utang yang sewaktu-waktu akan dapat diputihkan untuk tetap menjaga kualitas keuangan perusahaan. Dalam melakukan penjurnalan perlu dipastikan bahwa kita tidak mendebit uang cash yang saat terjadi transaksi penjualan, maka diperlukan sebuah sistem akuntansi. Laporan neraca bulanan juga menjadi faktor penting dalam menajalnkan internal control suatu perusahaan. Hal tersebut akan sangat berguna untuk melakukan control terhadap uang cash masuk, diskon yang diberikan perusahaan, jumlah penjualan dan juga piutang perusahaan. Dalam pembayaran piutang hal yang perlu dilihat daalah pencatatan cicialn baik itu pembayaran secara cash, maupun dengan cek. Untuk pembayaran menggunakan cek, alangkah lebih baiknya untuk menyajikan catatan melalui rekonsiliasibank dengan pencatatan jurnal transaksi cash on bank pada bagain debit dan piutang pada bagian kredit. Pemisahan piutang berdasarkan umur piutang dapat membantu dan mempermudah control atau pengawasan terhdapa riko terjadinya piutang tak tertagih. Jenis pengujian dalam pengendalian interen dalam auditpiutang terdiri dari beberapa tes, diantaranya: a) Proses pembuktian pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit, hal ini dapat dilakukan dengan pengambilan sampel. b) Sistem pencatatan jurnal penjualan baik secara kredit dan cash. c) Melakukan pemeriksaan terhadap cek dan cash yang diterima dengan mencocokkan pencatatan dari jurnal dan catatan rekonsiliasi. d) Pemeriksaan atas pelaporan pembayaran kas yang terlambat (pembayaran atas piutang yang tak tertagih sebelumnya.) Dalam melakukan pencatatan penerimaan kas yang terlambat, sebelumnya harus dipastikan mengenai biaya yang sebelunya ( piutang tak tertagih sudah dihapus atau belum) sebab hal terebut akan berpengaruh pada sumber perolehan dana perusahaan. Ada beberapacara untukmemestikan keberadaan piutang, diantaranya: a) Melakukan pengujian dengan mengambil sampling terhadap beberapa pelanggan dan menghubungi pelanggan tersebut. b) Melakukan pengujian dari jumlah seluruh penjualan yang terjadi dalam perusahaan. Seluruh haldiatas dilakukan untuk memastikan tingkat akurasi, valuasi dan alokasi dari perusahaan dan memberikan penilaian atas arsesi yang dimiliki perusahaan.