Seorang kepala ruang rawat bedah laki-laki dengan 34 TT dan BOR 85%. Staf
anda terdiri dari 15 perawat, 4 POS, 1 tenaga administrasi, & 3 cleaning
service. Hasil survey direktur keperawatan saudara menunjukkan adanya
ketidakpuasan dari pelanggan saudara (75% pelanggan ekternal & 68%
pelanggan internal). Bagaimana proses perencanaan saudara menanggapi
permasalahan diatas?
ANALISIS SWOT
■ Strength :
■ Rumah sakit dan ruang rawat telah memiliki visi & misi yang jelas
■ Rumah sakit dan ruang rawat telah memiliki SOP yang jelas
■ Rumah sakit mengadakan pelatihan seminar medikal bedah untuk tenaga kesehatan
■ Kapasitas TT di ruang rawat bedah laki-laki adalah 34 buah
■ Bed Occupied Rate (BOR) di ruang rawat bedah laki-laki adalah 85 % (34 x 85 % = 29 TT
yang terpakai). Hal ini dikarenakan sesuai standar idealnya BOR adalah 60-85%.
■ Perawat bersertifikasi bedah 3 orang dari 15 orang (20 %)
■ Jumlah perawat yang berusia 31-40 tahun adalah 6 orang (37,5 %) dan berpengalaman
Weakness:
■ Hasil survey direktur keperawatan adanya ketidakpuasan dari pelanggan eksternal
sebesar 75%.
■ Dalam satu tahun terakhir terdapat 4 kasus malpraktik yang dikeluhkan oleh
keluarga pasien.
■ Pada kotak kritik dan saran terdapat banyak komentar mengenai perawat yang tidak
ramah.
■ Length of Stay (LOS) di ruang rawat bedah laki-laki adalah 10-12 hari, dengan ALOS
adalah 11 hari.Hal ini tidak sesuai dengan standar ideal LOS yakni 6-9 hari.
■ Rasio perawat masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah tempat tidur/ jumlah
klien.
■ Terdapat 80% perawat yang belum memiliki sertifikasi bedah.
■ Dokumentasi asuhan keperawatan masih kurang baik.
■ Hasil survey direktur keperawatan adanya ketidakpuasan dari pelanggan internal
sebesar 68%.
■ Hasil survey kepala ruangan menunjukkan bahwa 67% perawat dan staf lainnya
tidak mengetahui dengan jelas visi misi ruang rawat dan RS..
Weaksness
■ Hanya terdapat satu publikasi visi misi ruang rawat yang terpajang di figura kecil yang
tidak menarik untuk dibaca di ruang rawat tersebut.
■ Tidak terdapat visi dan misi RS yang terpajang di ruang rawat tersebut.
■ Perawat banyak mengeluhkan sulit untuk mendapat fasilitas untuk melanjutkan
pendidikannya.
■ Jumlah S1 keperawatan hanya 2 orang, sementara yang lainnya adalah lulusan D3 dan
masih ada yang SPK.
■ Terdapat 80% perawat yang belum mendapat sertifikasi bedah, padahal mereka bekerja
di ruang rawat bedah.
■ Perawat mengaku masih bingung dan belum tahu jelas mengenai SOP asuhan
keperawatan bedah.
■ Tidak adanya SOP tertulis di ruang rawat tersebut.
■ Beban kerja perawat cukup berat dan melelahkan karena tidak sesuai dengan proporsi
■ Sebagai RS tipe B, seharusnya rasio perawat: TT yaitu 1:1, sehingga dengan 34 TT
seharusnya tersedia 34 perawat
Opportunity:
■ Rumah sakit menjalin link atau hubungan kerjasama dengan organisasi PPNI
■ Adanya PPNI komisariat RS yang menaungi profesi keperawatan
■ Satu orang perawat pendidikan D3 keperawatan sedang melanjutkan pendidikan
S1 Keperawatan dan masih tetap bekerja
■ Berdasarkan usia tenaga keperawatan antara lain, Usia 20-25 tahun : 4 orang (25
%) dan Usia 26-30tahun : 6 orang (37,5 %)
■ Hal ini dikarenakan ada peluang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
■ Threat:
Threat:
■ RS kurang mensosialisasikan SOP keperawatan dengan baik.
■ Realisasi program beasiswa dari RS kurang dirasakan oleh perawat.
■ Buku Pedoman Pasien baru belum sempurna (catatan perkembangan, petugas yang
merawat, persiapan pasien pulang dan orientasi penerimaan pasien baru belum
dilaksanakan sesuai pedoman).
■ Belum ada rencana dari RS untuk menambah jumlah perawat.
■ Kurangnya pelatihan dan workshop untuk perawat.
■ Di sekitar rumah sakit terdapat rumah sakit swasta lainnya yang memiliki fasilitas
lengkap.
■ Banyak klien yang mengeluhkan kepada kepala ruangan bahwa perawat kurang
memberikan pendidikan kesehatan pada klien sehingga klien tidak mendapatkan
informasi yang jelas.
■ Banyak keluarga klien yang mengatakan kepada kepala ruang rawat bahwa perawat
kurang ramah dan jarang tersenyum
Kesimpulan