Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suat u ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol -simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun
suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta -fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan.
Dalam makalah ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang
bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi,
persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang
(Marriner, A. 1986).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas serta mengingat pentingnya sebuah teori analisis maka
dalam tulisan ini penulis mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan
konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress,
tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986). Namun untuk lebih mengenal
jauh teori ini, dalam pembahasan ini pula penulis akan mengarahkan tentang siapa
Imogene M. King serta model teori keperawatannya.
C. Tujuan Penulisan
1 Tujuan umum
Menganalisis teori/model konsep keperawatan menurut Imogene King
2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui riwayat hidup dari Imogene m. King
b. Mengetahui landasan dasar model konseptual keperawatan menurut imogene
king
c. Mengetahui Asumsi utama konseptual pencapaian tujuan imogene m. King.
d. Mengetahui asumsi model konsep dan teori imogene m. king
e. Mengetahui konsep utama paradigma keperawatan menurut imogene m. King.
f. Mengetahui teori imogene m. King dalam proses keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. RIWAYAT HIDUP IMOGENE M.KING


Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Karir
keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital
School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah
sambil kuliah di Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada
tahun 1948. Dia mengajarkan keperawatan bedah kedokteran selama 10 tahun di St
John's Hospital School of Nursing dan menyelesaikan Master of Science dalam
Keperawatan di St Louis University. Pada tahun 1959 Dr King melanjutkan pendidikan
di Columbia University, New York, Dr Montag sebagai ketua, dan mendapatkan Sgelar
Dokter Pendidikan pada tahun 1961.

Dr King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori
keperawatan. Namun, pada 1960-an ia dikenal karena keahlian dalam kurikulum dan
pengajaran. Dia ditunjuk oleh fakultas di Universitas Loyola Chicago pada tahun 1961
dan memimpin sebuah komite fakultas untuk mengembangkan kurikulum lulusan
mengarah ke Master of Science dalam Keperawatan. Pada saat yang sama, Dr King
adalah anggota komite dari Illinois Nurses Association untuk mengeksplorasi inisiasi
Bachelor of Nursing di Chicago. Setelah lulus program di keperawatan, King kemudian
mempersiapkan Klinik Spesialis (konsep baru dalam perawatan) bagi guru dan
administrator untuk program sarjana Community College (. Sebuah konsep yang cukup
baru pada waktu itu), Dr King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan
Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr Rogers. Dia juga menghabiskan dua tahun dalam
penelitian dalam pembagian Keperawatan, Biro tenaga kerja Kesehatan dan diangkat
sebagai kepala Komite Penasehat Wanita di Service.
Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar
mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep,
Proses (1981). Dia berpartisipasi dalam konferensi teori nasional dan internasional dan
terus mempublikasikan berbagai teorinya dalam jurnal. Proses transaksi dalam teori
pencapaian tujuan mengarah pada hasil yang memberikan latihan berbasis bukti di abad
21.
Dr King adalah anggota aktif dari American Nurses Associantion (ANA)
selama lebih dari 50 tahun asosiasi di Kabupaten dan Negara. Ia menjabat pada banyak
komite dan menerima banyak penghargaan di tingkat negara bagian, lokal dan nasional
dan yang terakhir adalah Florida Nurses Association Hall of Fame (2003) dan
American Nurses Association Hall of Fame (2004). Saat pensiun, ia tetap aktif dalam
organisasi profesi, kuliah tamu dan publikasi.
Sepanjang karirnya, ia juga aktif dalam olahraga sebagai pengamat basket dan
permainan sepak bola dan sebagai peserta aktif dalam tenis dan golf, dan ia terus
bermain di liga Perempuan di Florida. Ia sangat menyukai seni dan setelah bertahun-
tahun, ia menghabiskan hidupnya dengan melukis pemandangan - pemandangan yang
indah. Dia meninggal 24 januari 2007, di st Petersburg, florida, dan dimakamkan di
fort Madison, lowa.
B. LANDASAN DASAR MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT
IMOGENE KING
Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam
keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa
pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King
memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu
pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja
konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang
secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.
King (1981) mengunakan pendekatan system dalam pengembangan system
konsepual dan teori middle range yaitu teori pencapaian tujuan. King mencatat bahwa
beberapa ilmuan yang telah mempelajari system telah mencatat bahwa satu satunya
cara untuk mempelajari manusia berinteraksi dengan lingkungan adalah merancanakan
sebuah kerangka kerja konseptual tentang variabel saling tergantung dan konsep yang
saling terkait. Sebuah kesadaran dinamika komplek tentang perilaku manusia dalam
situasi keperawatan mendorong perumusan king tentang kerangka kerja konseptual
yang mewakili system pribadi, interpersonal dan social sebagai domain keperawatan.
Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan
kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting
Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan
social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan
kesehatan, dll).

Gambar 1 : Dynamic interacting sysstem (King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006
1. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai system terbuka,
mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya.
Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan
kemampuan dalam bereaksi, menerima, mengontrol, mempunyai maksud-
maksud tertentu sesuai dengan hak dan respon yang dimilikinya serta
berorientasi pada tindakan dan waktu. Sistem personal dapat dipahami dengan
memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, pertumbuhan dan
perkembangan, citra diri , ruang dan waktu untuk memahami manusia sebagai
pribadi.
a Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh
semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
c Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi
genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang
dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan
kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang
2. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.
Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran,
interaksi, dari seorang perawat dan seorang pasien sebagai salah satu jenis system
interpersonal, keluarga ketika bertindak sebagai kelompok kecil, juga dapat di
anggap system interpersonal. Memahami system interpersonal membutuhkan
konsep interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah
verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah,
bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang
ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan.
Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik
dan gerakan tubuh.
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama
peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki
posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan
antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi
dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor.
Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang
terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi,
ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
3. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang terdiri dari kelompok kelompok yang
membentuk masyarakat. System agama, Pendidikan, dan perawatan kesehatan
adalah contoh contoh dari system social. System social yang terdiri akan menjaga
keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial dapat mengantarkan
organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi, otoritas, kekuatan,
pengambilan keputusan dan status.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai
tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali
bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiba.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan


pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian
asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh
perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian
juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan
komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan
adaptasi positif terhadap lingkungan.

C. ASUMSI UTAMA KONSEPTUAL PENCAPAIAN TUJUAN IMOGENE M. KING.


Filosofi pribadi king tentang manusia dan kehidupan memengaruhi asumsinya
berhubungan dengan lingkungan, kesehatan, keperawatan, individu dan interaksi
perawat dengan pasien. Teori pencapain tujuan adalah didasarkan pada sebuah asumsi
keseluruhan bahwa focus keperawatan adalah manusia yang berinteraksi dengan
lingkungan, yang mengarah ke keadaan kesehatan bagi individu yang mana merupakan
sebuah kemampuan untuk berfungsi dalam peran social.
Proses interaksi manusia membentuk dasar untuk merancang suatu model
transaksi, dimana melukiskan pengetahuan teoritis yang digunakan oleh perawat untuk
membantu individu dan kelompok mencapai sasaran/tujuan.

Gambar 2 : Interaksi antara perawat dan pasien dalam model konseptual King, 1981

King (1995b dalam Tomey & Alligood, 2006) menyatakan :

Penentuan tujuan timbal balik (antara perawat dan klien) didasarkan pada:
a) pengkajian keperawatan dengan memberi perhatian terhadap permasalahan
dan gangguan kesehatan yang dialami klien;
b) keterlibatan antara persepsi perawat dan persepsi klien;
c) pemberian informasi terhadap masing-masing fungsi untuk membantu klien
mencapai sasaran/tujuan yang ingin dicapai.

D. ASUMSI MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE KING


King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit
maupun implisit.
1 Asumsi eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol,
berorientasi pada kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan
nilai klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.
2 Asumsi implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.

E. KONSEP UTAMA PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M.


KING.
Paradigma adalah conceptual diagram (Marriner, A., 2009). Menurut Kuhn,
T. S (1962) dalam Wiramihardja (2007), Paradigma adalah kerangka umum dan
global yang dihasilkan dari berbagai asumsi tentang aspek suatu disiplin, disusun
oleh para ahli untuk perkembangan disiplin tersebut. Sehingga paradigma
merupakan struktur yang besar yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu
teori. Paradigma dapat diartikan sebagai cara memandang sesuatu sehingga dapat
menjadi dasar konstruksi berpikir yang mampu menjadi wacana untuk temuan
ilmiah. Paradigma keperawatan terdiri dari : manusia, Sehat-sakit, lingkungan dan
keperawatan.

Paradigma Keperawatan menurut Imogene King.

1 Keperawatan (Nursing)
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan ditemukan dalam
sistem perawatan kesehatan yang ada di masyarakat. Tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu memelihara kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat menjalani peran-peran mereka. Keperawatan adalah suatu proses
interpersonal yang meliputi tindakan/aksi, reaksi, interaksi dan transaksi.
Persepsi perawat dan pasien juga mempengaruhi proses interpersonal.

1) Tindakan/aksi : proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,


memahami, mengenali kondisi yang ada yang digambarkan melalui
hubungan perawat – pasien dengan melakukan kontrak untuk pencapaian
tujuan.
2) Reaksi : bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan
respon individu
3) Interaksi : bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat –
pasien, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.
4) Transaksi : kondisi dimana antara perawat dan psien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Peran keperawatan antara lain promosi, pemeliharaan dan mengawasi pasien
yang sakit, terluka dan sekarat. Fungsi perawat dalam hal ini adalah
menginterpretasikan informasi yang diperoleh ketika merawat dan merupakan
proses merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.

2 Manusia (Person)
Merupakan asumsi spesifik yang berhubungan dengan manusia atau individu,
terperinci dalam asumsi-asumsi berikut :

1. Individu adalah mahluk spiritual


2. Individu mempunyai kapasitas untuk berpikir, mengetahui, membuat aneka
pilihan, dan memilih tindakan alternatif
3. Individu mempunyai kemampuan memahami bahasa, budaya dan simbol-
simbol lain yang terekam
4. Individu adalah sistem terbuka dalam transaksi dengan lingkungan.
Transaksi berarti juga bahwa tidak ada yang memisahkan antara manusia
dan lingkungan
5. Individu bersifat unik dan holistik, menjadi berharga dan hakiki, dan dapat
membuat pemikiran yang rasional dan membuat keputusan dalam berbagai
situasi
6. Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan tujuan/sasaran mereka
3 Kesehatan (Health)
Kesehatan berimplikasi pada penyesuaian berkelanjutan terhadap stres di dalam
lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan yang optimal dari
sumber dayanya untuk mencapai potensi maksimum untuk kegiatan sehari-hari
(King, 1981, p. 5 dalam Tomey & Alligood, 2006).

4 Lingkungan (Environment)
King (1981 dalam Tomey & Alligood, 2006) percaya bahwa satu pemahaman
tentang tatacara manusia berhubungan dengan lingkungan untuk memelihara
kesehatan adalah hal yang essensial untuk perawat. Sistem terbuka berimplikasi
pada interaksi yang terjadi antara sistim dan lingkungan yang mengalami
perubahan secara terus menerus. Penyesuaian-penyesuaian dalam kehidupan
dan kesehatan dipengaruhi oleh satu interaksi individu dengan lingkungan.

F. PROPOSISI TEORI IMOGENE M. KING TENTANG PENCAPAIAN TUJUAN


King (1981) mengembangkan delapan proposisi dalam teori pencapaian
tujuannya yang menggambarkan hubungan antar konsep konsep yang terkait.
1 Jika keselarasan presepsi hadir dalam I teraksi perawat-klien, transaksi akan
terjadi.
2 Jika perawat dan klien melakukan transaksi maka tujuan akan tercapai
3 Jika tujuan tercapai kepuasan akan terjadi
4 Jika tujuan tercapai, asuhan keperawatan yang efektif akan terjadi
5 Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat-klien, pertumbuhan dan
perkembangan akan di tingkatkan
6 Jika harapan peran dan kinerja peran seperti yang dirasaakn oleh perawat dan
klien adalah kongruen,transaksi akan terjadi.
7 Jika komflik peran yang dialami oleh perawat dan klien atau keduanya stress
dalam interaksi perawat-klien akan terjadi.
8 Jika perawat dengan pengetahuan dan keterampilan khusus
mengkomunikasikan informasi yang tepat kepada klien, pengaturan tujuan
bersama dan pencapaian tujuan bersama akan terjadi. “pengaturan tujuan
bersama merupakan langkah dalam transaksi dan dengan demikian telah
digambarkan sebagai transaksi”.

G. TEORI IMOGENE M. KING DALAM PROSES KEPERAWATAN


Pendekatan Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Teori Imogene King
Keperawatan menurut King merupakan proses interaksi antara perawat dan pasien
dengan melibatkan proses interpersonal dari tindakan, reaksi dan interaksi yang
dipengaruhi oleh persepsi. (Basford Lynn,2006)
Proses keperawatan (Pendokumentasian Asuhan Keperawatan) meliputi :
1 Pengkajian
Pengkajian terjadi dan dilakukan selama proses interaksi antara perawat dan
pasien. Selama proses pengkajian tersebut perawat menggali persepsi pasien
dan persepsi perawat terhadap masalah pasien. Didalam proses pengkajian,
perawat mengumpulkan data melalui komunikasi selama proses interaksi dan
transaksi. Komunikasi sangat penting untuk menferivikasi keakuratan persepsi
perawat dan pasien.
2 Diangnosa Keperawatan
Pendekatan diagnosa keperawatan King lebih kearah psikologis, yang
ditegakkan berdasarkan hasil proses interaksi perawat dan pasien melalui
serangkaian komunikasi.
3 Perencanaan
Perencanaan diawali dengan penetapan tujuan dimana perawat dan pasien
bersama-sama menetapkan tujuan yang akan dicapai dan rencana tindakan
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Pada tahap ini pasien dilibatkan
dalam memutuskan tujuan dan rencana tindakan dengan tanggung jawab tetap
ditangan perawat.
4 Pelaksanaan
Merupakan lanjutan dari transaksi dan partisipasi pasien dalam merealisasikan
rencana tindakan yang sudah disepakati (antara perawat dan klien), guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5 Evaluasi
Didalam evaluasi dibahas pencapaian tujuan dan efektifitas pelaksanaan proses
keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai
suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka
kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem
terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan
kelompok dalam memelihara kesehatannya. Asumsi teori King ada 2 yaitu
secara eksplisit maupun implisit.
Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem
interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal
systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dan
lain-lain). Berdasarkan hal tersebut, conceptual framework yang dipaparkan
oleh King merupakan sebuah kerangka kerja yang disusun sebagai upaya
pencapaian tujuan, kerangka kerja tersebut juga disusun dengan memperhatikan
interaksi individu, kelompok dan masyarakat. Hal ini merupakan dasar dari
penerapan manajemen keperawatan di rumah sakit ataupun di komunitas. Oleh
karena itulah penulis tertarik membahas teori conceptual framework yang
disususn oleh King tersebut.
Paradigma keperawatan menurut teori King, manusia dipandang sebagai
makhluk yang selalu ingin tahu dan memiliki potensi untuk membuat keputusan
sendiri. Fokus utama keperawatan adalah pada sharing informasi antara
perawatan dan klien. Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi
energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan
lingkungan eksternal. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan
informal. Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien. Sehat-
sakit.Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada
kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap
adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal. Keperawatan
didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien
yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi
keperawatan.
Pendekatan Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Teori Imogene King
Keperawatan menurut King merupakan proses interaksi antara perawat dan
pasien dengan melibatkan proses interpersonal dari tindakan, reaksi dan
interaksi yang dipengaruhi oleh persepsi. Proses keperawatan
(Pendokumentasian Asuhan Keperawatan) meliputi : Pengkajian, Diagnose
Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi.
B. SARAN
Dalam Mempelajari sebuah teori keperawatan, tidak terlepas dari
pengembangan paradigma keperawatan yang diperoleh berdasarkan fenomena
– fenomena yang tertuang didalam konsep – konsep keperawatan. Akan lebih
baik bila konsep teori King dapat di aplikasikan dalam bentuk dokumentasi
keperawatan yang lebih canggih, misalnya : menjadi dasar pembentukan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
berbasis komputer yang memudahkan perawat, sehingga perawat tidak lupa
untuk selalu mendokumentasikan setiap asuhan keperawatan yang telah
dilakukan karena dokumentasi keperawatan merupakan aspek legal hukum.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood.M.R. (2006), Nursing Theory Utilization and Application : New York :


Mosby Elsevier.[pakar teori keperawatan dan karya mereka, edisi Indonesia ke
delapan, oleh Achir Yani S.Hamadi dan Kusman Ibrahim]
Basford Lynn, (alih bahasa Agung waluyo et. al). (2006), Teori dan Praktik
Keperawatan : Pendekatan Integral Pada Asuhan Keprawatan : Jakarta : EGC.

King, Imogene M. King’s Conceptual system, Theory of Goal Attainment and


Transaction Process in The 21th Century dalam http://nsq.sagepub.com/
cgi/reprint/20/2/109.pdf diakses tanggal 5 okt 2018

https://id.scribd.com/document/367250274/Makalah-3-KING di unduh 06 okt 18

https://id.scribd.com/doc/105111343/Model-Konsep-Interaksi-Imogene-King diunduh
06 okt 18

https://id.scribd.com/doc/82838661/Model-Konseptual-KING di unduh 06 okt 18


GRAND THROTIES & CONCEPTUAL MODELS
“THEORY INTERACTING SYSTEM FRAMEWORK
MODEL AND GOAL ATTAIMENT ”
IMOGENE M. KING
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sains keperawatan
Kood.matkul : Murtiningdih, S.kep.,M.kep.,SP.Mat

Disusun oleh:

Erma sugita An’nisaa Heriyanti


Ellia Rut

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN (S2)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI
CIMAHI

2018

Anda mungkin juga menyukai