Anda di halaman 1dari 21

2.

Identifikasi sumber daya yang menjadi unggulan perusahaan


tersebut!

A. Tangible Assets yang dimana bank mnc internasional mempunyai dana


sebesar Rp1 triliun. Aset tersebut bisa terbilang sangat besar dalam
ruanglingkup perbankan indonesia. Modal tersebut mempunyai nilai/modal
yang sangat berarti dalam suatu perusahaan, dana tersebut biasanya
digunakan sebagai memperluas jaringan bank mnc dan nasabah lebih
mengetahui tentang bank mnc dengan kelebihan yang dimilikinya.

B. Intangible Assets
Selain aset yang nyata, mnc juga memiliki intangible assets, seperti :
memberikan fasilitas untuk nasabahnya yang berbeda dengan bank
lainnya. Lebih jelasnya memberi harga khusus untuk produk mnc grup. Dari
situ semuanya mendapat keuntungan masing-masing dan selalu memiliki
nilai profit yang diinginkan oleh bank mnc, nasabah bank mnc dan mnc
grup. Dari fasilitas tersebut itu yang menjadikan beda dari bank lainnya,
lebih banyak memberi keuntungan ke nasabah khusus untuk mnc grup

C. Organizational Capabilities
Bank mnc juga berkerjasama dengan perusahan lainnya tidak selalu
dengan mnc grup. Kerjasama tersebut berguna untuk memberi kemuduhan
untuk nasabah bank mnc dalam hal pembayaran listrik (PLN), Telepon
(Telkom), PBB P2 DKI Jakarta, Pajak (PPN, PPh, Pajak Ekspor & Impor), PAM
BSD, PAM Aetra. Permbayaran tagihan Telkom (pasca bayar) dan PLN (pasca
bayar) dapat dilakukan melalui counter teller dan ATM MNC Bank.
Pembayaran pajak dengan sistem MPN (Modul Penerimaan Negara) secara
on line meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Ekspor & Impor, dll. Kerjasama tersebut untuk memberi kemudahan
nasabah dalam pembayaran tagihan bulan yang biasanya diharus
dibayarkan disetiap tempat berbeda beda.

3. Identifikasi sumber daya setiap fungsional : Marketing, Finance,


Operation/Production, Management, IS/IT, R&D!

A. Marketing
Pangsa pasar MNC Bank dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan
berdasarkan besarnya aset, jumlah dana pihak ketiga dan jumlah kredit
adalah sebagai berikut.

Tabel Kinerja Pertumbuhan Bank dibanding rata-rata Industri (dalam triliun


Rupiah)

1. Pangsa Pasar Berdasarkan Aset


Berdasarkan total aset yang dimiliki, pangsa pasar MNC Bank di 2015
sebesar 0,20%, meningkat dari tahun ke tahun. Melalui penerapan
langkah-langkah strategis yang sudah ditetapkan, Manajemen Bank
percaya kedepannya pangsa pasar MNC Bank akan semakin meningkat.

2. Pangsa Pasar Berdasarkan Dana Pihak Ketiga


Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, di tahun
2015 MNC Bank berhasil mendapatkan pangsa pasar sebesar 0,22% dan
terus meningkat selama tiga tahun terakhir, hal ini sejalan dengan
peningkatan pangsa pasar berdasarkan jumlah aset. Peningkatan pangsa
pasar dana pihak ketiga yang berhasil dicapai terutama disebabkan
peningkatan kemampuan Bank memperkuat hubungan dengan nasabah
termasuk nasabah baru.

3. Pangsa Pasar Berdasarkan Kredit


Berdasarkan jumlah kredit, pangsa pasar MNC Bank di 2015 mencapai
0,17%, secara konsisten meningkat selama tiga tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan keberhasilan Bank dalam mengelola produk pinjaman
serta strategi pemasaran yang efektif, sehingga Bank mampu
meningkatkan penyaluran kreditnya.

Berikut penjualan produk.

B. Finance
Laporan posisi keuangan
Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam Juta Rupiah)
1. Aset
Total Aset Bank tahun 2015 meningkat sebesar Rp2.706,29 miliar (28,70%)
dari Rp9.430,72 miliar menjadi Rp12.137 miliar. Peningkatan Aset yang
cukup signifikan terutama berasal dari peningkatan Aset Keuangan.
a. Aset Keuangan
Aset Keuangan Bersih Bank tahun 2015 mencapai Rp11.774 miliar atau
naik sebesar Rp2.617,27 miliar (28,58%) dari tahun sebelumnya.
Peningkatan aset keuangan ini terutama berasal dari giro pada Bank
Indonesia dan bank lain sebesar Rp1.279,66 miliar dari Rp799,44 miliar
menjadi Rp2.079,09 miliar. Kredit yang diberikan-bersih meningkat
sebesar Rp918,43 miliar (14,99%) dari Rp6.128,83 miliar menjadi
Rp7.047,26 miliar. Selain itu efek-efek pihak ketiga juga mengalami
peningkatan sebesar Rp670,15 miliar (133,02%) dari Rp503,81 miliar
menjadi Rp1.173,85 miliar di 2015.
b. Aset Non Keuangan
Aset Non Keuangan Bank meningkat sebesar Rp89,01 miliar
(32,49%) dari Rp273,99 miliar di tahun 2014 menjadi Rp363 miliar di
tahun 2015. Peningkatan aset non keuangan terutama berasal dari
aset tetap bersih dan aset lain- lain bersih. Aset tetap meningkat
sebesar Rp31,02 miliar (163,15%) dari Rp19,02 miliar menjadi Rp50,04
miliar yang disebabkan oleh relokasi dan renovasi kantor cabang.
Aset lain-lain meningkat sebesar Rp69,38 miliar (55,66%) dari
Rp124,65 miliar menjadi Rp194,04 miliar di tahun 2015 yang terutama
disebabkan oleh kenaikan agunan yang diambil alih yang merupakan
jaminan debitur yang ditarik oleh Bank sebagai upaya penyelesaian
kredit bermasalah.

2. Liabilitas
Total liabilitas Bank tahun 2015 meningkat sebesar Rp2.231,29 miliar
(27,22%) dari Rp8.197,50 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp10.428,80
miliar. Peningkatan Liabilitas yang terbesar berasal dari liabilitas keuangan.
a. Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Bank tahun 2015 mencapai Rp10.306,30 miliar atau
naik sebesar Rp2.220,70 miliar (27,46%) dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini terutama berasal dari simpanan nasabah yang mencapai
Rp9.766,53 miliar atau meningkat Rp2.032,09 miliar (26,27%) dari tahun
2014 yang sebesar Rp7.734,43 miliar. Komponen simpanan nasabah
yang meningkat cukup signifikan berasal dari deposito berjangka.
Simpanan dari bank lain juga mengalami peningkatan sebesar Rp264,76
miliar dari Rp235,95 miliar menjadi Rp500,70 miliar di 2015. Komponen
simpanan dari bank lain yang meningkat di 2015 terutama giro bank dan
interbank call money.
b. Liabilitas Non Keuangan
Liabilitas non keuangan Bank di tahun 2015 hanya meningkat sebesar
Rp10,59 miliar (9,47%) dari Rp111,90 miliar di 2014 menjadi Rp122,49
miliar. Peningkatan liabilitas non keuangan terutama berasal dari beban
yang masih harus dibayar yang mencapai Rp62,86 miliar atau meningkat
Rp18,45 miliar (41,54%) dan penurunan pada liabilitas imbalan pasca
kerja sebesar Rp7,59 miliar.
3. Ekuitas
Total ekuitas Bank meningkat sebesar Rp474,99 miliar (38,52%) dari
Rp1.233,21 miliar menjadi Rp1.708,20 miliar di 2015. Peningkatan ekuitas
terutama berasal dari modal saham dan komponen ekuitas lainnya. Modal
saham meningkat sebesar Rp409,72 miliar (27,26%) hingga mencapai
Rp1.912,96 miliar, hal ini merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran
Umum Terbatas IV perseroan (Rights Issue) untuk menambah modal disetor
Bank. Komponen ekuitas lainnya terutama dari penurunan kerugian dari
perubahan nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual.

C. Operation/Production
Dalam menjalankan usahanya, MNC Bank menyediakan produk perbankan
berupa penghimpunan simpanan dana masyarakat, pemberian pinjaman serta
menyediakan produk dan jasa keuangan lainnya, antara lain:

1. Produk Simpanan
Produk simpanan merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun
oleh Bank melalui berbagai produk giro, tabungan, dan deposito. Jumlah
dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank mengalami peningkatan
sebesar 26,27% dari Rp7.734,43 miliar di 2014 menjadi Rp9.766,53 miliar
di 2015.
a. Giro
Jumlah dana produk giro mengalami peningkatan sebesar 52,53% dari
Rp700,99 miliar di 2014 menjadi Rp1.069,20 miliar di 2015. Peningkatan
ini berasal dari produk Giro Rupiah (IDR) yang mencapai 58,68% dari
Rp490,92 miliar menjadi Rp779,01 miliar.
b. Tabungan
Jumlah dana yang diterima Bank melalui produk tabungan menurun
sebesar 16,04% dari Rp675,76 miliar di 2014 menjadi Rp567,34 miliar di
2015. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa produk tabungan lama
yang dihentikan penjualannya. Bank saat ini sedang mempersiapkan
produk tabungan baru yang akan segera diluncurkan untuk
meningkatkan saldo dari produk tabungan.
c. Deposito
Jumlah dana produk deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar
27,88% dari Rp6.357,69 miliar di 2014 menjadi Rp8.129,99 miliar di
2015. Peningkatan tersebut terutama berasal dari produk Deposito Valas
yang mencapai 69,76% dari Rp1.084,03 miliar menjadi Rp1.840,29 miliar
di 2015.
2. Produk Kredit
Produk Kredit Bank MNC diklasifikasikan berdasarkan segmentasi nasabah
yang terdiri dari Wholesale, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan
Konsumer. Jumlah kredit yang diberikan mengalami peningkatan sebesar
13,23% dari Rp6.257,23 miliar di 2014 menjadi Rp7.085,23 miliar di 2015.
Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan kredit yang diberikan
pada segmen konsumer
a. WHOLESALE
Perbankan Wholesale menyediakan fasilitas yang menyeluruh bagi
nasabah yang berupa fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi. Per
akhir tahun 2015, kontribusi dari perbankan Wholesale sebesar 44,52%
dari total kredit dengan total pinjaman mencapai Rp3.154,13 miliar.
b. USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Pada akhir tahun 2015, Bank telah menyalurkan kredit pada segmen UKM
sebesar Rp351,77 miliar dengan komposisi sebesar 4.97% dari total
kredit Bank.
c. KONSUMER
Untuk meningkatkan penyaluran kredit pada segmen konsumer, Bank
berfokus pada pertumbuhan produk-produk utama seperti Mortgage,
Multifinance, Kartu Kredit dan Implant Banking
Mortgage

Produk mortgage yang disalurkan Bank berupa kredit pemilikan


properti dan kredit konsumsi beragunan properti. Selama tahun 2015,
produk mortgage menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat baik
dengan total portofolio mencapai Rp888,04 miliar atau meningkat
15,19% dari Rp770,91 miliar dibanding tahun 2014. Jumlah pencairan
kredit baru tahun 2015 sebesar Rp312 miliar meningkat signifikan
dibanding pencairan tahun 2014 yang sebesar Rp57 miliar. Pada
tahun 2015 Bank secara intensif membangun infrastruktur sistem
proses kredit, penyesuaian kebijakan dan SOP, pengembangan
produk sesuai dengan target market, reorganisasi unit KPR dan
penambahan tenaga pemasaran yang produktif, perluasan jaringan
pemasaran melalui kerjasama dengan pengembang dan agen
properti
serta peningkatan brand image produk KPR melalui promosi yang
berkesinambungan baik iklan maupun pameran dan pengembangan
media online.
Multifinance

Selama tahun 2015 portofolio produk multifinance telah mencapai


Rp1.994,51 miliar, meningkat sebesar Rp1.157,11 miliar dibanding
tahun 2014 yang sebesar Rp837,40 miliar. Selanjutnya di tahun 2016,
pertumbuhan produk multifinance ditargetkan menjadi sebesar
Rp2.528,82 miliar, dimana pertumbuhan kredit akan dicapai dengan
cara memperluas sektor pembiayaan untuk pembelian kendaraan
bermotor, properti, alat berat, peralatan kedokteran dan mesin-mesin
dengan bekerjasama pada grup perusahaan MNC seperti MNC
Finance, MNC Leasing dan MNC Insurance.
Kartu Kredit

Di Tahun 2015, Bank melakukan relaunch atas produk kartu kredit


dimana produk ini ditetapkan menjadi salah satu pilar dalam
pengembangan produk konsumer di Bank MNC Internasional.
Pertumbuhan bisnis kartu kredit di tahun 2015 ini sangat baik. Jumlah
kartu kredit meningkat menjadi 15.300 kartu dengan perolehan kartu
baru sebesar 14.300 nasabah baru. Melalui program-program
pemasaran yang menarik dan komunikasi yang tepat dengan para
nasabah kartu kredit, Bank berhasil meningkatkan sales volume
menjadi Rp102 miliar atau meningkat lebih dari 400% dibandingkan
tahun 2014. Pencapaian baik debet tahun 2015 juga tumbuh sebesar
152% yaitu mencapai Rp57,6 miliar.
Implant Banking

Implant Banking adalah program penyaluran kredit konsumsi yang


diberikan kepada karyawan melalui kerjasama dengan perusahaan
atau koperasi yang terafiliasi langsung. Produk Implant Banking yang
dipasarkan adalah kredit multiguna tanpa agunan, program
kepemilikan kendaraan bermotor dan kredit konsumsi beragunan
properti.
3. Produk Treasury seperti transaksi valuta asing (FX), Money market dan
pendapatan tetap (fixed income).
4. Produk Trade seperti Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN), Sight, Usance, Usance Payable at Sight (UPAS), Trust
Receipt (TR), Shipping Guarantee, Advising Letter of Credit dan produk
trade lainnya.
5. Transaction Services and Electronic Channels termasuk penyediaan layanan
pembayaran PBB, tagihan PLN, PAM dan pembelian pulsa, penyediaan jasa
pengiriman dan pembayaran melalui jaringan elektronik

D. Management
Pada dasarnya upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen telah selaras
dengan visi, misi, dan arah kebijakan maupunlangkah-langkah strategi yang
telah ditetapkan walaupun ada beberapa hal yang perlu dilakukan
pengembangan dan perbaikan yang disesuaikan dengan perkembangan
maupun dinamika bisnis dan ekspektasi stakeholders.
Langkah-langkah strategi termasuk pengembangan program transformasi
telah dilakukan terutama pada beberapa aspek sebagai berikut:

Sumber Daya Manusia


Pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dan menjadi
salah satu aspek dalam program transformasi yang dilakukan oleh
manajemen. Secara konsisten dan persisten dilakukan sosialisasi dan
implementasi nilai dan budaya perusahaan dengan melibatkan seluruh jajaran
mulai dari Direksi, Dewan Komisaris, Senior Manajemen sampai dengan
seluruh karyawan. Selain itu, dilakukan pengembangan organisasi dengan
menata kembali fungsi-fungsi yang sesuai dengan kebutuhan dan diikuti
dengan penyempurnaan kebijakan-kebijakan mulai dari staffing, proses
penilaian kinerja, pengembangan kompetensi individu, pengembangan sistem
remunerasi serta pengembangan sistem informasi sumber daya manusia.

Penyaluran Kredit Secara Prudent


Mengingat pertumbuhan kredit menjadi bagian utama dalam meningkatkan
pendapatan dan mendukung kinerja perusahaan, maka manajemen telah
melakukan langkah-langkah pengembangan dan perbaikan di bidang
perkreditan dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip prudent banking.
Mulai dari strategi pengembangan segmentasi dan akuisisi nasabah kredit,
pengembangan dan perbaikan kebijakan-kebijakan dan prosedur kredit serta
secara konsisten memonitor dan mengevaluasi implementasi tahapan proses
kredit di masing-masing fungsi yang terkait. Perbaikan kualitas kredit juga
menjadi prioritas manajemen dengan melaksanakan program-program
collection dan remedial secara intensif sehingga portfolio kredit yang
bermasalah (non performing loan) semakin menurun, tetap terkendali dan
pada tingkat yang wajar.

Pengembangan Manajemen Risiko, Pengendalian Internal dan Tata Kelola


Perusahaan.
Bank senantiasa melakukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan risiko,
pengendalian internal dan tata kelola perusahaan sekaligus memastikan
penerapannya telah dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh jajaran
perusahaan. Manajemen telah mengembangkan kerangka manajemen risiko
secara menyeluruh (Enterprise Risk Management Framework) dan membuat
langkah penting untuk memitigasi 8 (delapan) faktor risiko yang dapat timbul
dalam pelaksanaan kegiatan perbankan. Di sisi lain aspek-aspek pengendalian
internal selalu menjadi pertimbangan dalam setiap pengembangan kebijakan
dan prosedur operasional bank. Agar penerapan prudent banking berjalan
lebih baik maka selain pengembangan manajemen risiko dan pengendalian
internal, Direksi sangat mengutamakan peningkatan kualitas tata kelola
perusahaan melalui penyempurnaan governance structure (Dewan Komisaris,
Direksi, fungsi-fungsi utama dalam perusahaan, komitekomite pendukung
utama) dan selalu melakukan monitor maupun evaluasi atas proses
penerapannya.

Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi


Di tengah kompetisi yang semakin ketat dan di era teknologi informasi
digitalisasi ini manajemen sangat menyadari bahwa dukungan teknologi
informasi yang tepat guna dalam kegiatan usaha bank merupakan suatu
keharusan, oleh karenanya manajemen telah mengembangkan kerangka
sekaligus road map pengembangan sekaligus mengoptimalkan teknologi
informasi guna mendukung visi dan misi perusahaan yang telah dicanangkan.
Perbaikan proses bisnis dan operasional telah dilakukan dengan dukungan
pengembangan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi. Selain itu
enhancement terhadap core system secara bertahap telah dilakukan sekaligus
pengkinian perangkat keras maupun perangkat lunak lainnya, sehingga
sejalan dan dapat menunjang beberapa inisiatif dari rencana bisnis, terutama
berkaitan dengan electronic channels (sebagai bagian tahapan dalam
pengembangan mobile banking, internet banking, mobile apps untuk produk-
produk retail banking).

E. IS/IT
Sistem Informasi
MNC Bank telah menyediakan informasi kepada stakeholders yang
memungkinkan stakeholders menggunakan haknya. Penyebaran informasi
Bank antara lain dilakukan melalui media sebagai berikut.
1. Media elektronik seperti situs websitesite (www.mncbank.co.id) untuk
menyampaikan informasi yang relevan termasuk laporan tahunan.
Stakeholders yang ingin mendapatkan informasi Perusahaan secara berkala
melalui email tersebut dapat mendaftarkan identitas dan alamat email pada
mailing list melalui situs Perusahaan.
2. Dalam situs www.mncbank.co.id juga telah disediakan bagian khusus
informasi Pemegang saham, berbagai laporan dan publikasi yang dengan
mudah dapat diunduh oleh stakeholders.
3. Informasi mengenai perkembangan harga saham MNC Bank dapat diakses
melalui websitesite Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
4. Informasi melalui media lainnya, antara lain email, majalah/buletin internal,
poster dan banner. Informasi-informasi yang disajikan dalam website
senantiasa diperbaharui secara berkala.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai MNC Bank, masyarakat
umum dan investor dapat menghubungi:
Sekretaris Perusahaan : Andri Latif
Alamat : Gedung MNC Financial Center Lt. 8
Telepon : 021 29805555
Fax : 021 39836700
Website : www.mncbank.co.id

Teknologi Informasi
Strategi Teknologi Informasi
MNC Bank menyadari bahwa di era digital saat ini, MNC Bank mempunyai
peluang yang baik untuk bersaing berkompetisi melawan Bank-bank lain
dengan memanfaatkan teknologi mobile dan internet. Dengan jumlah kantor
cabang dan mesin ATM yang tidak sebanyak Bank lainnya, MNC Bank
memprioritaskan membangun layanan digital perbankan berupa aplikasi bisnis
mobile/internet, menyesuaikan fungsi aplikasi bisnis untuk memenuhi
ketentuan regulasi, meningkatkan kemampuan perangkat keras mesin ATM
untuk memenuhi standar industri, membangun aplikasi bisnis penunjang
pertumbuhan kredit konsumer, dan memperbaiki ketersediaan layanan bagi
para nasabah individu atau perusahaan dengan memastikan infrastruktur
teknologi informasi MNC Bank mempunyai kapasitas yang cukup dan di
dukung oleh sistem cadangan yang siap beroperasi dalam hal terjadi
gangguan.
Pembangunan layanan digital diawali dengan implementasi sistem
switching yang berfungsi untuk menghubungkan sistem inti perbankan dan
kartu kredit ke kanal transaksi (transaction channel) aplikasi bisnis di platform
ATM, mobile, internet, dan pengembangan aplikasi untuk memproses aplikasi
kredit pemilikan rumah. Implementasi sistem switching dilakukan secara
bersamaan dengan pengujian aplikasi mobile banking dan upgrade perangkat
keras mesin ATM guna memenuhi standar NSICCS. Fokus berikutnya adalah
menyelesaikan pengembangan dan pengujian aplikasi bisnis internet banking
untuk perusahaan. Sangat penting untuk menuntaskan implementasi internet
banking karena memudahkan nasabah perusahaan dalam mengelola dananya
dan juga menunjang Bank untuk meningkatkan saldo dana murah.
Sejalan dengan rencana Bank Indonesia untuk meningkatkan fungsi dan
kemampuan Sistem Kliring Nasional (BI-SKN) dan sistem BI-RTGS (Real Time
Gross Settlement System), MNC Bank harus menyesuaikan dan meningkatkan
fungsifungsi terkait transfer dana Rupiah yang terdampak. Pada
dasarnya MNC Bank berkomitmen untuk menunjang rencana implementasi
terkait Teknologi Informasi yang dipersyaratkan badan regulasi, tidak terbatas
pada sistem BI-SKN dan BI-RTGS.
Guna menunjang pertumbuhan kredit di segmen bisnis konsumer
khususnya produk pemilikan properti atau kredit beragun properti, MNC Bank
membangun aplikasi bisnis untuk memonitor pengajuan (Mtrack) dan
pemrosesan aplikasi kredit properti tersebut (MAPS). Aplikasi bisnis Mtrack
digunakan oleh tenaga penjualan semenjak ia mengidentifikasi potensi kredit,
melengkapi data-data, dan mengajukan aplikasi kredit nasabah. Aplikasi yang
diajukan nasabah akan diterima oleh aplikasi MAPS, disalurkan ke petugas
analisa dan pemutus kredit. Diharapkan dengan menggunakan kedua aplikasi
bisnis Mtrack dan MAPS, maka kredit properti dapat tumbuh lebih pesat.
Mengantisipasi pertumbuhan transaksi dan memperbaiki layanan
perbankan di kantor cabang, MNC Bank meningkatkan kapasitas jaringan
komunikasi data (bandwith) dan memasang jalur komunikasi cadangan dari
dan ke kantor cabang. Dengan harapan waktu respon transaksi di kantor
cabang menjadi cepat dan jika volume transaksi nasabah bertambah, maka
kantor cabang tetap dapat melayani para nasabah dengan baik. Dalam hal
terjadi gangguan pada jalur komunikasi utama, kantor cabang dapat
mengaktifkan jalur komunikasi cadangan sehingga pelayanan pada nasabah
tidak terganggu.
Gangguan teknologi informasi dapat juga terjadi pada Pusat Data (Data
Center) Bank, karenanya MNC Bank memastikan bahwa Disaster Recovery
Center (DRC) Bank terpasang dengan aplikasi bisnis versi terakhir dan staf
memahami prosedur yang perlu dijalankan dalam hal gangguan terjadi pada
Data Center. Untuk memastikannya MNC Bank melakukan uji kelangsungan
bisnis, dengan mensimulasikan seolaholah Data Center tidak beroperasi,
sehingga Bank perlu mengaktifkan Disaster Recovery Center. Pengujian ini
harus diikuti oleh seluruh kantor cabang dengan menjalankan tipe-tipe
transaksi yang biasa mereka lakukan sehari-hari.
Kebijakan Teknologi Informasi
Mengacu pada strategi Teknologi Informasi yang diuraikan di atas,
pembangunan saluran transaksi digital perbankan dan pemenuhan
persyaratan regulasi merupakan prioritas utama pembangunan Teknologi
Informasi di tahun 2015. Menyadari bahwa pembangunan Teknologi Informasi
tersebut membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga ahli yang mencukupi, maka
dalam upayanya MNC Bank akan mencari mitra strategis yang mempunyai
kesamaan pandangan, mempunyai bisnis aplikasi atau teknologi yang siap
pakai, mempunyai tenaga ahli berpengalaman, dan berkomitmen membangun
hubungan bisnis yang saling menguntungkan untuk jangka panjang.
MNC Bank menyadari bahwa aplikasi atau sistem bisnis yang siap pakai
adalah sukar untuk didapatkan, karenanya modifikasi modul atau
penambahan beberapa fungsi, laporan, dan program antar muka (interface)
tidak dapat dihindari. Modifikasi dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan
rencana bisnis, desain produk, alur kerja, dan struktur organisasi. MNC Bank
menyediakan para karyawannya berfungsi sebagai manajer produk, bisnis
analis, dan manajer produk untuk berbicara dengan sistem analis dan manajer
projek dari mitra strategis.
Demikian halnya dengan hosting server-server aplikasi bisnis, MNC Bank
berencana melanjutkan kerjasama yang terjalin dengan mitra strategis yang
ada. Server aplikasi bisnis baru akan juga ditempatkan di Data Center mitra
strategis dengan penambahan tugas rutin operasional dan pengelolaan baru.
Dan karena server-server baru yang akan ditempatkan berkaitan dengan
infrastruktur perbankan internet dan mobile, adalah sangat penting bagi MNC
Bank untuk melakukan pengujian stress test dan penetration test. Berbagai
masukan sebagai hasil dari stress test atau penetration test akan dikaji dan
diimplementasikan untuk memperbaiki kekurangan, menghilangkan
kelemahan, dan memperkuat keamanan infrastruktur teknologi informasi yang
ada.
Berbagai projek implementasi Teknologi Informasi secara keseluruhan
dimonitor melalui pertemuan berkala CMO (Change Management Office) dan
IT Steering Committee (ITSC). CMO dan ITSC mempunyai anggota permanen
yang dipegang oleh perwakilan Dewan Direksi.

F. R&D
Program pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan kegiatan
peningkatan kompetensi dan pengetahuan karyawan, serta pengembangan
individu terkait dengan jabatan dan pekerjaan individu yang bersangkutan.
Pengembangan kompetensi karyawan baik hard skill maupun soft skill menjadi
salah satu program utama di tahun 2015. Bank mengeluarkan biaya training
untuk tahun 2015 sebesar Rp 5,103 miliar dengan rata-rata 3,38 hari training
per karyawan (training days/employee). setiap atasan wajib memastikan
bahwa setiap anggota timnya telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
untuk masing-masing jabatan, sehingga karyawan dapat bekerja secara
optimal dan memberikan yang terbaik bagi Bank.
Program pelatihan dan pengembangan meliputi:

1. Mandatory Training
Program yang bersifat wajib untuk memenuhi aspek kepatuhan dan
menjaga Bank dari potensi risiko yang dihadapi.
2. Leadership Training
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan
sebagai people manager serta memastikan bahwa karyawan mengetahui
dan menerapkan budaya serta nilai-nilai Bank.
3. Product/Technical Skill
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis karyawan
serta pengenalan produk Bank.
4. Soft Skill dan Culture and Service Quality
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan non teknikal dan
bersifat personal development. Metode yang digunakan dalam Pelatihan
dan Pengembangan karyawan adalah sebagai berikut:
1. In-Class
2. On-line/virtual
3. Self-learning
4. On the Job/Special Assignment

Proses perencanaan Pelatihan dan Pengembangan dilakukan dengan tahapan


sebagai berikut:
1. Analisa Pelatihan dan Pengembangan dilakukan oleh atasan karyawan,
yang selanjutnya disampaikan kepada Human resource Group.
2. Berdasarkan masukan tersebut, Human resource Group membuat program
Pelatihan dan Pengembangan yang dibutuhkan, diantaranya berupa
training kurikulum. Program Pelatihan dan Pengembangan diinformasikan
kepada seluruh karyawan sebagai acuan penyusunan Individual
Development Plan (IDP).
3. Karyawan bersama dengan atasan menyusun Individual Development
Plan, serta memonitor pencapaiannya.

Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan (training) pada tahun 2015


dalam setiap bulannya dapat kami sampaikan sebagai berikut:
Tabel Realisasi Pelaksanaan Training Karyawan.
4. Buatlah SAP untuk case tersebut!

a. Marketing

Strength :
- Setiap tahun pangsa pasar dari total aset yang dimiliki selalu
meningkat
- Meningkatnya kemampuan Bank setiap tahun memperkuat
hubungan dengan nasabah termasuk nasabah baru
- Konsisten dalam mengelola produk pinjaman serta strategi
pemasaran yang efektif
- Semakin banyaknya nasabah yang menggunakan giro dan deposito
berjangka
- Semakin banyaknya nasabah yang tertarik untuk menggunakan
Bank MNC
Weakness :
- Setiap tahun nasabah yang menabung semakin berkurang
b. Finance

Strength:
- Aset keuangan Bank MNC semakin lama semakin meningkat
- Setiap tahun simpanan nasabah yang berasal dari deposito
berjangka semakin meningkat
- Terjadinya penurunan liabilitas imbalan pasca kerja
- Setiap tahun modal saham terus meningkat
Weakness:
- Utang pajak semakin membengkak
- Beban yang masih harus dibayar semakin meningkat

c. Operation/Production

Strength :
- Meningkatnya jumlah dana giro
- Meningkatnya jumlah dana produk deposito berjangka
- Meningkatnya produk mortgage yang disalurkan berupa kredit
pemilikan properti dan konsumsi beragunan properti
- Semakin banyaknya nasabah yang menggunakan kartu kredit
Weakness :
- Setiap tahun jumlah dana yang diterima Bank melalui produk
tabungan menurun

d. Management
Strength :
- Melakukan sosialisasi dan implementasi nilai dan budaya
perusahaan dengan para pegawainya secara konsisten
- Memiliki manajemen baru yang memberikan arahan strategi dan
langkah bisnis untuk menghadapi situasi perbankan yang semakin
kompetitif.
- Berbekal pengalaman yang luas di industri perbankan, tim
manajemen diharapkan mampu menganalisa kondisi perbankan
agar Bank tetap dapat menunjukkan kinerja yang semakin
bertumbuh sesuai dengan visi dan misi Bank
- Peningkatan tata kelola perusahaan dan penerapan rencana
strategis Bank
- SDM yang terdapat di Bank MNC memiliki skill dan kemampuan
yang bisa dibilang profesional
Weakness :
- Memiliki pesaing kompetitif
- Butuh penyesuaian bagi karyawan yang baru
- Kuota atau cabang Bank MNC belum menyebar luas ke daerah-
daerah
- Sedikitnya karyawan mengakibatkan nasabah yang datang
menimbulkan antrian yang panjang

e. IS/IT
Strength :
- Menggunakan media elektronik untuk menyampaikan informasi
- Membangun saluran transaksi digital perbankan
- MNC Bank menyediakan para karyawannya berfungsi sebagai
manajer produk, bisnis analis, dan manajer produk untuk berbicara
dengan sistem analis dan manajer projek dari mitra strategis
Weakness :
- Sedikitnya kantor cabang dan mesin ATM dibandingkan dengan
bank lain
- Membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga ahli yang mencukupi untuk
membangun teknologi informasi

f. R&D
Strength :
- Sesuai dengan visi dan misi dijalankan
- Manajemen dan budaya perusahaan sangat baik

5. Buatlah matrif IFE untuk perusahaan Anda!

Indikator Bobot Peringkat Skor

- Kekuatan
Aset keuangan bersih naik 28,15% 0.12 4
0.48
Pendapatan bunga bersih naik 21,51% 0.09 3
0.27
Beban Operasional turun 5,98% 0.08 3
0.24
Tiap tahun modal saham meningkat 0.07 2
0.14
Manajemen dan budaya perusahaan sangat baik 0.10 4
0.40
Membangun saluran transaksi digital perbankan 0.07 3
0.21

- Kelemahan
Keuntungan bersih penjualan efek turun 80% 0.09 2
0.18
Grafik saham terus menurun sejak 2014 0.10 4
0.40
Produk di UKM terus menurun sejak 2013 0.06 2
0.12
Jumlah pengguna tabungan terus menurun 0.12 4
0.48
Hutang pajak makin membengkak 0.10 4
0.40

Total 1.00 3.32

DAFTAR PUSTAKA
http://mncbank.co.id/assets/files/AR_2015_Bank_MNC_Internasional_2015.pdf

MANAJEMEN STRATEGI
Kelompok 5:

1. ALDI INDRA GUNAWAN 1401140181 MB-38-05


2. RANDI ADITYA 1401140269 MB-38-05
3. RIZATH ALEXANDER 1401142291 MB-38-05
4. DIMAS SETIADI 1401142403 MB-38-05
5. MOHAMAD DESRA PRIAMBODO 1401144081 MB-38-05
6. MUHAMMAD YOGI 1401144093 MB-38-05

Bandung
Telkom University
2016

Anda mungkin juga menyukai