Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA

NAMA : NI KOMANG MERTI HANDAYANI


NIM : 048071325

TUGAS 1
PENDIDIKAN AGAMA HINDU

1. Bagaimana Anda Menyikapi Fenomena Tersebut Dengan Perspektif Saysarga ? Berikan


Gambaran Tentang Memilih Pergaulan Yang Tidak menyesatkan !
Jawab :
Saysarga adalah memilih pergaulan yang tidak menyesatkan atau menjerumuskan. Pergaulan
bebas menjadi salah satu penyebab seseorang menyalah gunakan media sosial seperti menyerang
dan menyebarkan ujaran kebencian. Pergaulan bebas merupakan satu diantara bentuk interaksi
seseorang dengan individu atau kelompok yang menyimpang melewati batas
kewajiban,tuntutan,aturan,syarat, dan perasaan malu. Penyebab menyerang dan menyebarkan
ujaran kebencian faktor dari diri sendiri, sakit hati dengan korban, dendam dan lainya dimana
hal ini merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dalam perspektif saysarga menyerang dan menyebarkan ujaran kenbencian merupakan hal yang
tidak bisa dicontoh ataupun diterapkan dalam kehidupan karena sesuai dengan artinya saysarga
atau pergaulan yang tidak menyesatkan dan menjerumuskan. Tentu dalam hal ini sangat
bertentangan dengan perspektif saysarga karena perbuatan menyerang dan menyebarkan ujaran
kebencian sangat menyesatkan dan menjerumuskan diri sendiri dan berdampak rugi pada orang
lain.
Cara agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan yaitu, perlu taat dalam berdoa
kepada tuhan atau dalam hindu disebut sebagai Ida Sang Hyang Widhi Wasa, perlunya
menyadari pergaulan yang tidak baik dari diri sendiri dengan cara lebih mendekatkan diri
kepada hal-hal positif yang mampu mewujudkan tujuan dan cita-cita seperti bergabung pada
komunitas yang menyangkut tentang cara bergaul dengan baik. Bergaul dengan orang yang
dapat mendorong kita ke jalan yang lebih baik, dan yang tidak kalah penting adalah mengetahui
mana yang baik dan mana yang tidak.

2. Bagaimana pandangan anda tentang jaman Brahmana , apa yang menjadi inti ajaran
UNIVERSITAS TERBUKA
pada jaman Brahmana ? Masih relevankah dengan perkembangan saat ini ? Jelaskan !
Jawab :
Kata Brahmana berarti penjelasan atau ekspresi dari seorang pendeta yang cerdas dan bijaksana
dalam hal ilmu upacara. Brahma dapat diartikan kumpulan pertanyaan dan diskusi mengenai ilmu
upacara. Munculnya zaman Brahmana ditandai dengan kitab Brahmana. Kitab Brahmana memuat
upacara dan tata cara melaksanakan upacara keagamaan. Umat hindu meyakini bahwa kaum
brahmana lah yang mendominasi ritual keagamaan karena mereka yang menyebarkan dan
mengajarkan umat hindu dalam berdoa kepada tuhan melaui persembahyangan yang telah
disampaikanya. Teori brahmana dikemukakan oleh J.C Van Leur, kebudayaan hindu dibawa oleh
para Brahmana yang diundang oleh kepala suku agar mereka dapat mengsahkan/melegitimasi
(investitur) kekuasaan mereka sebagai kepala suku di Indonesia sehingga setaraf dengan raja-raja
di India. Menurut saya zaman brahmana adalah zaman dimana para pendeta atau penyebag agama
Hindu senantiasa melakukan ajaran Yadnya pada inti pembelajaranya. Yadnya adalah bagian dari
upacara suatu karya suci yang dilakukan secara iklas karena getaran jiwa rohani dalam kehidupan
ini. Kehidupan masyarakat pada zaman brahmana terbagi menjadi empat kelompok yang disebut
sebagai Caturasrama terdiri dari Brasmacari, Grhasta, Wanaprasta, dan Samyasin. Keempat sistem
inilah yang dipergunakan sebagai penuntun umat untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia
dan akhirat. Pada zaman brahmana ini upacara yadnya dipandang sebagai sesuatu yang penting
sehingga kehidupan keagamaan pada waktu itu sangat didominasi oleh pelaksanaan upacara
yadnya. Yang sesuai dengan tujuan manusia di dunia.

3. Bagaimana Pandangan Anda tentang konsep tuhan menurut advaita dalam pemikiran
sankara ?
Jawab :
Setiap umat wajib memahami konsep ketuhanan dalam agama hindu sehingga tidak
menimbulkan prasangka dalam umat Hindu itu sendiri.hal itu disebabkan karena konsep
ketuhanan ajaran Agama Hindu tidak hanya satu, tetapi mengenal konsep yang bermacam-
macam. Konsep mengenai Tuhan yang Transenden atau Nirwiguna diajarkan oleh Sankara
acarya dalam garis perguruanya yang dikenal dengan aliran Advaita. Kata Adwaita berarti tiada
dualisme. Sistem Advaita menyangkal adanya realitas atau kenyataan lebih dari satu. Sistem
Advaita juga disebut dengan nama Monisme yang mengajarkan bahwa segala sesuatu dialirkan
dalam suatu asas, yaitu Brahman. Hanya brahman yang mutlak sedangkan semua perbedaan dan
kejamakan merupakan khayalan belaka, dengan demikian menurut aliran Advaita menyatakan
bahwa hanya Brahman satu-satunya yang Absolut dan yang benar karena segala sesuatu yang
ada di dunia ini bersumber dari Brahman walaupun Brahman tidak dapat diamati oleh umat
manusia.
SUMBER REFRENSI
UNIVERSITAS TERBUKA
 BMP MKWU4105 Pendidikan Agama Hindu
- Modul 1. KB 3 hal. 30
- Modul 2. KB 2 hal. 9 dan 17
- Modul 3. KB 1 hal. 6

Anda mungkin juga menyukai