Anda di halaman 1dari 30

INTI PERSOALAN PAJAK

Modul ke
dan

03
SISTEM PEMUNGUTAN
PAJAK

Fakultas

EKONOMI dan BISNIS

Oleh :
Program Studi
Dr. Diana Sari, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA
Citra Mariana, S.Pd., M.Ak..
AKUNTANSI Diah Andari, S.E., M.Acc., Ak.
Hafied Noor Bagja, S.H., M.Kn.
Radhi Abdul H.R.,SE.,M.M.,Ak.,CA.,BKP.,CSRA.
Yoga Tantular Rachman, S.E., M.Si.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tujuan pembelajaran khusus

Mahasiswa akan dapat memahami


tentang Inti Persoalan Pajak dan Sistem
Pemungutan Pajak (Self Assessment
System, Official Assessment System,
With Holding)
SUB POKOK BAHASAN

Pengertian dan Implikasi Sistem Self


Assessment
Inti Persoalan Pajak
Subjek, Objek, Tarif dan Dasar
Pengenaan Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai
Format Perhitungan PPh dan PPN
PENGERTIAN SISTEM SELF ASSESMENT

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yg memberi


wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kpd wajib Pajak
untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yg harus dibayar.

Implikasi sistem self assesment, yaitu :


1. PPh Tahunan baik WP Orang Pribadi maupun WP Badan
2. PPh Psl 25 (angsuran pajak dibayar dimuka)
3. PPHTB
Self Assessment System dalam PPh

Wajib Pajak menghitung besarnya Pajak terhutang

Wajib Pajak menyetorkan dan melaporkan pelaksanaan ini


melalui SSP (Surat Setoran Pajak) dan SPT (Surat
Pemberitahuan)
SELF ASSESSMENT

• Mendaftarkan Diri
• Menghitung
• Memperhitungkan
• Membayarkan
• Melaporkan
INTI PERSOALAN PERPAJAKAN
INTI PERSOALAN PERPAJAKAN
SUBJEK PAJAK
Subyek Pajak Berdasarkan Lokasi Geografis

SP Dalam Negeri SP Luar Negeri


OP yang bertempat  OP yang tidak bertempat
tinggal/berada di Indonesia tinggal di Indonesia atau
lebih dari 183 hari dalam jk tidak lebih dari 183 hari
waktu 12 bulan. dalam jk waktu 12 bulan.
Badan yang  Badan yang tidak
didirikan/bertempat didirikan/tidak bertempat
kedudukan di Indonesia kedudukan di Indonesia
Warisan yang belum terbagi yang menjalankan kegiatan
sebagai satu kesatuan melalui BUT
Perbedaan Antara SP DN & SP LN

SP Dalam Negeri SP Luar Negeri


Dikenakan pajak atas  Dikenakan pajak hanya
penghasilan baik yang atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari berasal dari sumber
Indonesia dan luar Indonesia Indonesia
Didasarkan atas
penghasilan netto dengan
 Didasarkan atas
tarif umum
penghasilan bruto dengan
Wajib menyampaikan SPT tarif pajak sepadan (final)
tahunan
 Tidak wajib menyampaikan
SPT tahunan
SUBJEK PAJAK (Pasal 2)
k. PERIKANAN, PETERNAKAN, PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN.
l. PROYEK KONSTRUKSI, INSTALASI, ATAU PROYEK PERAKITAN
m. PEMBERIAN JASA DALAM BENTUK APAPUN OLEH PEGAWAI ATAU ORANG
LAIN, SEPANJANG DILAKUKAN LEBIH DARI 60 (ENAM PULUH) HARI DALAM
JANGKA WAKTU 12 BULAN.
n. ORANG ATAU BADAN YANG BERTINDAK SELAKU AGEN YANG
KEDUDUKANNYA TIDAK BEBAS ;
o. AGEN ATAU PEGAWAI DARI PERUSAHAAN ASURANSI YANG TIDAK
DIDIRIKAN DAN TIDAK BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA YANG
MENERIMA PREMI ASURANSI ATAU MENANGGUNG RESIKO DI INDONESIA;
DAN
p. KOMPUTER, AGEN ELEKTRONIK, ATAU PERALATAN OTOMATIS YANG
DIMILIKI, DISEWA, ATAU DIGUNAKAN OLEH PENYELENGGARA TRANSAKSI
ELEKTRONIK UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN USAHA MELALUI
INTERNET.

PASAL 2 Ayat (5)


Saat Mulai dan Akhir Kewajiban Subjektif (2)
Pasal 2A Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
Bagian Isi Persentasi
Tidak Termasuk Subyek Pajak

• Badan perwakilan negara asing


• Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain
dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan
kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal
bersama-sama mereka dengan syarat bukan WNI dan tidak
memperoleh penghasilan diluar jabatannya.
• Organisasi internasional dengan syarat Indonesia menjadi
anggota organisasi tsb dan tidak menjalankan kegiatan lain.
• Pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat
bukan WNI dan tidak menjalankan usaha lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia.
Tidak Termasuk Subyek Pajak

Adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yaitu orang


pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
lingkungan perusahaan atau pekerjaannya
menghasilkan, mengimpor, mengekspor, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan brg tidak
berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha
jasa atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
Jenis Tarif Pajak

1. Tarif proporsional (sebanding);  Prosentase tetap. Contoh : PPN


dengan tarif 10%, PBB
2. Tarif tetap;  jumlah yang tetap (sama) terhadap beberapa jumlah
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang tertang tetap. Contoh :
Bea Materai
3. Tarif Progresif;  prosentasenya semakin besar apabila jumlah
penghasilannya semakin besar. Contoh : Pajak Penghasilan. Menurut
kenaikan prosentasenya dibagi tiga yaitu :
a. Tarif progresif progresif : kenaikan prosentasenya semakin besar
b. Tarif progresif proporsional : kenaikan prosentasenya tetap
c. Tarif progresif degresif : kenaikan prosentasenya semakin kecil,
4. Tarif degresif;  prosentase tarif semakin kecil apabila jumlah yang
dikenakan pajak semakin besar.
DASAR PENGENAAN PAJAK PPN
DPP (dasar pengenaan pajak) adalah nilai berupa uang
yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak
terutang:

Harga jual, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau
seharusnya diminta oleh penjual krn penyerahan BKP
Penggantian, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau
seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan JKP.
Nilai impor = CIF + BM + BMT.
Nilai Ekspor, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau
seharusnya diminta oleh eksportir seperti termaktub dalam PEB (Pemberitahuan
Ekspor Barang).
Nilai lain yang ditetapkan dengan KMK.
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Oleh :
Dr. Diana Sari, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA
Citra Mariana, S.Pd., M.Ak..
Diah Andari, S.E., M.Acc., Ak.
Hafied Noor Bagja, S.H., M.Kn.
Radhi Abdul H.R.,SE.,M.M.,Ak.,CA.,BKP.,CSRA.
Yoga Tantular Rachman, S.E., M.Si.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai