Anda di halaman 1dari 25

PENTINGNYA BADAN PENGAWAS KEUANGAN (BPK) SEBAGAI

PENANGGUNG JAWAB ATAS KEUANGAN NEGARA


DAN PROSES PEMBUATAN PRODUK PADA PT MAYORA

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN


untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus Kuliah Kerja Lapangan

BILAL FAIZ RAMADHAN


7211417130

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PERAN BADAN PENGAWAS KEUANGAN (BPK) SEBAGAI


PENANGGUNG JAWAB ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
DAN PROSES PEMBUATAN PRODUK PADA PT MAYORA

Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 30 Juli 2019

Objek Kunjungan : Kantor Pengawas Keuangan (BPK) Sidoarjo dan PT Tirta Fresindo
Jaya Pasuruan ( PT.Mayora Indonesia )

Semarang, 21 Agustus 2019

Mengetahui,
Pembimbing KKL 2, Pembimbing KKL 1,

Muhammad Ihlashulamal S.E.,M.Si. Drs. Asrori MS.


NIP. 198812032019031014 NIP. 196005051986011001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi FE UNNES

Kiswanto S.E., M.Si.,CMA.,CIBA.,CERA


198309012008121002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyusun Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang
berjudul “Peran Badan Pengawas Keuangan (BPK) Sebagai Penanggung Jawab Atas
Keuangan Negara Dan Proses Pembuatan Produk Pada PT Mayora”. Laporan ini Penulis
susun dengan tujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus Kuliah Kerja Lapangan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini, baik yang secara langsung maupun yang tidak langsung. Ucapan
terima kasih terutama diberikan kepada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kunjungan ke
beberapa instansi pemerintah dan instansi swasta di daerah Jawa Timur.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat Penulis
harapkan sebagai bahan perbaikan laporan ini. Namun, dibalik ketidaksempurnaan tersebut,
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 21 Agustus 2019

Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan.........................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................2
1.4. Rumusan Kegiatan.....................................................................................3
BAB II ISI.................................................................................................................4
2.1. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan................................................................4
2.2. Gambaran Umum.......................................................................................5
2.2.1. Sejarah Badan Pengawas Keuangan................................................5
2.2.2. Profil Badan Pengawas Keuangan...................................................5
2.2.3. Bidang dan Tugas Pimpinan BPK...................................................6
2.2.4. Struktur Organisasi..........................................................................7
2.2.5. Hasil Pemeriksaan BPK...................................................................10
2.2.6. Profil PT Mayora............................................................................11
2.2.7. Perencanaan Produksi......................................................................13
2.2.8. Distribusi Produk.............................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................16
3.1. Kesimpulan................................................................................................16
3.2. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
Lampiran..................................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan KKL merupakan salah satu kegiatan yang memberikan suatu
pembelajaran secara langsung mengenai dunia kerja kepada mahasiswa. Kegiatan ini
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat lapangan kerja secara
langsung. Sebagai bekal pengenalan kepada mahasiswa antara teori yang dipelajari
dengan praktik kerja lapangan yang sesuangguhnya sesuai bidang ilmu yang didalami.
Pengalaman ini nantinya akan berguna bagi para mahasiswa untuk merancang rencana
kedepan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan. Sehingga mampu menyesuaikan diri
ketika telah masuk kedalam dunia kerja secara langsung.
Melihat permasalahan yang semakin kompleks adanya tenaga kerja yang belum
mampu terserap dengan sempurna. Menurut data BPS tingkat pegangguran semakin
menurun. Hal ini berarti lapangan kerja semakin meningkat berimbang dengan naiknya
kuantitas SDM yang membutuhkan pekerjaan. Penyebab sulitnya mendapatkan lapangan
kerja salah satunya kurangnya kesiapan skill yang dibutuhkan. Dan juga adanya ketidak
mampuan dalam melakukan peyesuaian sesuai tuntutan zaman. Dengan adanya KKL
diharapkan mahasiswa mampu menganalisis kebutuhan pasar dan menjadikannya sebagai
persiapan untuk menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan penjembatan antara teori yang dipelajari
dalam kelas dengan praktik langsung ketika dilapangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa untuk memperoleh pengalaman secara
langsung pada sektor terkait. Karena tidak semua teori yang dipelajari akan dipraktikkan
dalam dunia kerja. Oleh karenanya pengaplikasian ini menjadi wadah strategis kepada
para mahasiswa untuk melihat praktik kerja secara langsung dilapangan. Selain itu dalam
kegiatan ini menjadi moment yang bagus untuk diadakannya pengembangan aspek social
skill dalam melakukan negosiasi, sosialisasi, dan kebersamaan yang dilakukan dalam
bentuk bersama.
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) untuk semua mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNNES semester gasal tahun 2019/2020 dilaksanakan pada 30 Juli
2019. Dalam melakukan kegiatan tersebut kami semua mendapatkan kesempatan untuk
mengunjungi kantor Badan Pengawas Keuangan Sidoarjo dan juga PT Mayora
Indonesia. Dari kegiatan yang telah terlaksana tersebut kami mahsiswa Jurusan Akuntansi

1
FE UNNES diwajibkan untuk menyusun laporan Kuliah Kerja Nyata sebagai syarat untuk
dinyatakan lulus dalam kegiatan Kuliah Keja Lapangan. Oleh karenanya, penulis
membuat judul
. Oleh karena itu, Penulis menyusun Laporan KKL dengan judul “Peran Badan
Pengawas Keuangan (BPK) Sebagai Penanggung Jawab Atas Pengelolaan Keuangan
Negara Dan Proses Pembuatan Produk Pada PT Mayora”. Sebagai hasil dari ilmu yang
telah kami dapatkan selama melakukan kegiatan KKL tersebut.

1.2. Tujuan Kegiatan


Kuliah Kerja Lapangan ini memiliki tujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mahasiswa dalam dunia kerja secara langsung. Berkenaan dengan teori yang
selama ini didapat didalam bangku perkulihan maka tujuan-tujuan yang hendak dicapai
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Merupakan syarat kelulusan skripsi di masa yang akan datang.
2. Menambah pengalaman mahasiswa mengenai praktik kerja secara langsung dan
mampu mendapatkan informasi terkait dengan kunjungan.
3. Melakukan analisis antara keterkaitan teori yang dipelajari dengan praktik
langsung dilapangan.
4. Memberikan wawasan dunia kerja agar mahasiswa mempersiapkan skill yang di
butuhkan.

1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini antara lain :
1. Menjalin hubungan yang baik antara Institusi Kampus dengan Badan Pengawas
Keuangan dan PT Mayora.
2. Memberikan mahasiswa pengalaman pekerjaan yang akan mereka lakukan
sehingga mereka memiliki gambaran untuk membuat rencana kedepan.
3. Menambah wawasan mahasiswa mengenai Pengawasan keuangan yang dilakukan
oleh BPK selaku lembaga yang independent.
4. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai proses dan system kerja
dari BPK dan PT Mayora sebagai tempat yang di kunjungi.

1.4. Rumusan Kegiatan


Kegiatan KKL ini, dapat dirumuskan ke dalam beberapa rumusan kegiatan sebagai
berikut:
1. Menganalisis system kerja yang diterapkan BPK dan PT Mayora dalam
melakukan pengelolaan kinerja perusahaan.

2
2. Mengamati proses pembuatan produk yang berada di PT Mayora.
3. Mengamati dan menganalisis kinerja yang dilakukan oleh BPK dan PT
Mayora

BAB II
ISI
2.1. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan oleh Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan pada

3
tanggal 29 Juni 2019. Tujuan adanya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun ini ke
BPK, BI dan kunjungan ke BEI juga berkunjung ke PT Mayora. Seluruh mahasiwa
Akuntansi dibagi kedalam 3 tempat kunjungan yang berbeda dimulai pukul 08.00
WIB. Kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Badan Pengawas
Keuangan (BPK) dan juga PT Mayora.
Kantor Badan Pengawas Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Timur adalah tujuan
pertama yang kami kunjungi. Perjalanan kurang lebih 1 jam dari tempat penginapan
sementara. Pada kesempatan ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengenal
tugas dan wewenang BPK dan melihat fungsi gedung-gedung yang ada di BPK
Sidoarjo. Fungsi gedung penyimpanan arsip hasil pengechek an lapangan, juga ruang
khusus yang disediakan untuk masing-masing bidang. Kami juga di beri kesempatan
untuk bertanya menganai BPK sebagai lembaga yang independent dalam
menyelenggarakan pengawasan keuangan. Kami diberi sambutan sangat baik atas
kunjungan juga beberapa ice breaking yang menarik dan mengasah otak. Kami di
berikan gambaran persyratan masuk kedalam perusahaan dan di berikan kesempatan
untuk bertanya mengenai BPK itu sendiri.
Selanjutnya, kami dibawa berkunjung ke tempat PT Mayora sebagai cabang di
Jawa Timur yang mana PT ini bergerak di bidang produksi produk di antaranya teh
pucuk, lee mineral, kopiko sebagai komoditas yang di produksi di cabang ini.
Kunjungan dilaksanaka pukul 13.00 WIB dan kami diberikan kesempatan untuk
melihat produksi langsung dalam PT Mayora. Saat memasuki ruangan kami disambut
dengan pemaparan materi gambaran secara umum dari PT Mayora yang di sediakan
ditempat tersebut. Setelah itu kami di ajak untuk berkeliling melihat gambaran
produksi produk secara langsung didalam pabrik secara berkelompok. Kunjungan
berakhir sekitar pukul 15.00 WIB. Lalu rombongan melanjutkan kembali perjalanan
menuju Bali untuk melaksanakan kegiatan berlibur demi mengakrabkan sejurusan dan
mengenal anggota keluarga Akuntansi angkatan 2017.

2.2. Gambaran Umum


2.2.1. Sejarah Badan Pengawas Keuangan
Penetapan BPK sebagai Badan Pengawas Keuangan sesuai dengan Pasal 23 ayat (5)
UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab tentang
Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang untuk menyampaikan kepada DPR atau Dewan

4
Perwakilan Rakyat. Pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari
1947 yang berkedudukan sementara dikota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa
Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa
Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan kepada
semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam
memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara masih
menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan tugas
Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan
IAR. Dalam melakukan ketetapan berdassarkan kedudukan nya yang berada dari
Magelang ke Yogjakarta. Negara Kesatuan RI saat yang beribukota di Yogjakarta tetap
mempunyai Badan Pemeriksa Keuangan sesuai dengan pasal 23 ayat (5) UUD tahun
1945.
Dengan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat atau disingkat
RIS berdasarkan piagam konstitusi RIS yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 1949,
maka dari itu dibentuklah Dewan Pengawas Keuangan yang berkedudukan di Bogor. Ini
merupakan suatu kelengkapan Negara RIS, sebagai ketua diangkat R. soerasno mulai
tanggal 31 Desember 1949, yang mana sebelumnya menjabar sebagai ketua Badan
Pemeriksa Keuangan di Yogjakarta. Setelahnya dengan kembalinya Negara menjadi
Negara kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas
Keuangan RIS yang berada di Bogor menepati bekas kantor dari kantor Dewan Pengawas
Keuangan di Yogjakarta dan dari Algemene Rekenkamer di Bogor.
Era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan
dukungan dari Konstitusional dari pihak MPR Ripublik Indonesia dalam siding Tahuanan
2002 yang memperkuat kedudukan dari BPK RI sebagai lembaga pemeriksa ekstrenal
dalam bidag keuangan Negara dan memiliki peran yang mantap sebagai lembaga yang
bersifat independent dan di mantapkan sebagai lembaga yang independen dan juga
profesional.
2.2.3 Bidang dan Tugas Pimpinan BPK
Ketua merangkap anggota Tugas dan Wewenang Melaksanakan:
 pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara umum
bersama dengan Wakil Ketua;
 tugas dan wewenang yang berkaitan dengan kelembagaan BPK;

 hubungan kelembagaan dalam negeri dan luar negeri;

5
 memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif; dan

pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan


Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan
Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama dengan Wakil Ketua.

Wakil ketua merangkap anggota Melaksanakan:

 pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara umum bersama
dengan Ketua;
 proses Majelis Tuntutan Perbendaharaan;

 pengarahan pemeriksaan investigatif; dan

pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan


Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan
Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama dengan Ketua.

Anggota I melaksanakan:

 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan

memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.


Anggota II melaksanakan:
 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan

memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.


Anggota III Melaksanakan:
 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan

melaksanakan koordinasi pemeriksaan investigative.


Anggota IV Melaksanakan:
 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan

memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.


Anggota V Melaksanakan:
 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

6
 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah; dan
memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

Anggota IV Melaksanakan:

 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;


 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah; dan

memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

Anggota VII Melaksanakan:

 melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

2.2.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi Badan Pemeriksa Keuangan untuk kepala diberi nama ketua, dan
wakil ketua dan 7 anggota yang ditunjuk. Staf ahli akan diambil 5 orang, struktur
berikutya inspector utama dan sekretaris jendral. Dibawah komisi ini ada director utama
perencanaan evaluasi dan pengembangan pemeriksaan keuangan, dan sisi kanan yang
masih dalam garis horizontal ada direktorat utama pembinaan dan pengembangan hukum
pemeriksaan keuangan Negara. Biro dibawahnya ada Auditor Utama Keuangan Negara I,
Auditor Utama Keuangan Negara II, Auditor Utama Keuangan Negara III, Auditor
Utama Keuangan Negara IV, Auditor Utama Keuangan Negara V, Auditor Utama
Keuangan Negara VI. Nama pejabat yang mejabat di BPK tingkat pusat yaitu BPK RI di
pimpin oleh Prof. Dr. moermadi Soerja Djanegara , CA., CPA. Wakil ketua BPK RI Prof.
Dr. Bahrullah Akbar, M.B.A, Anggota I BPK RI Dr. Agung Firman Sampurna S.E., M.Si.
Anggota II BPK RI Dr. Agus Joko Pramono M. Acc., Ak,. CA. Anggota III BPK RI Dr.
Achsanul Qosasi, Anggota IV BPK RI Prof. Dr. H Rizal Djalil. Anggota V BPK RI Ir.
Isma Yatun, M.T. Anggota IV BPK RI Prof. Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A. Anggota VII
BPK RI Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFr. A, CA.

7
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretaris Jendral
Sumber: BPK.co.id

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Sekretaris Pimpinan


Sumber: BPK.co.id

8
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Biro Teknologi Informasi
Sumber: BPK.co.id

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat dan Internasional


Sumber: BPK.co.id

2.2.5 Hasil Pemeriksaan BPK

9
Hasil pemeriksaan BPK terbagi menjadi dua yaitu IHPS dan LKPP. Ikhtisar
Hasil Pemeriksaan untuk dapat melihat keterangan lebih lanjut untuk mendapatkan
hasil pemeriksaan dari BPK. Hasil pemeriksaan pada akhir di lakukan pada hasil
semester II tahun 2018. Hasil pemeriksaan ini dilakukan selama 2 kali dalam satu
tahun. Untuk hasil pemeriksaan pada semester I tahun 2014 terdapat lima bagian.
Bagian satu, ringkasan eksekutif ringkasan ke dua pemeriksaan laporan, ringkasan
ke tiga pemeriksaan kinerja, ringkasa ke empat pemeriksaan dengan tujuan tertentu
dan pemeriksaan terakhir pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan
dan peyelesaian kerugian Negara/daerah. Arsip semester dapat dilihat hasil laporan
10 tahun terakhir.
Laporan hasil pemeriksaan BPK yang kedua, adalah LKPP atau Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat. Laporan ini diterbitkan dalam jangka waktu 1 tahun
sekali dan dapat dilihat 10 tahun terakhir. Terdapat bagian tertentu dalam menelaah
konten hasil pemeriksaan yang diterbitkan oleh BPK diantaranya adalah ringkasan
eksekutif, laporan keuangan, system pengendalian internal, laporan hasil
pemeriksaan kepatuhan, pelaksanaan transparasi fiscal. Konten yang di muat dari
hasil laporan pemeriksaan yang di lakukan oleh BPK atau Badan Pengawas
Keuangan meliputi hal-hal yang telah disusun secara seksama dalam konten yang
berbeda namun masih dalam tataran konsep yang sama.
Dalam akun resmi yang dimiliki Badan Pengawas Keuangan terdapat layanan
e-PPID BPK RI. Layanan ini merupakan sarana layanan online bagi pemohon
informasi public sebagai wadah untuk memberikan fasilitas pengaduan kepada para
pemohon. Daftar informasi public yang disediakan pun bermacam-macam. Untuk
layanan public BPK memberikan suatu informasi mengenai pejabat pengelolaan
informasi dan dokumentasi, layanan pusat informasi dan komunikasi, daftar
informasi publik, maklumat pelayanan, permintaan informasi, pengaduan
masyarakat, ringkasan pelayanan informasi publik, keberatan atas informasi,
sengketa informasi, peraturan terkait informasi publik, laporan tahunan PIK,
rencana strategis BPK 2016-2020, daftar penelitian yang dilakukan BPK, Laporan
pelanggaran (pengaduan masyarakat).

2.2.6 Profil PT Mayora

10
PT Mayora Indah Tbk. Merupakan suatu perusahaan yang beroprasi secara
komersial pada bulan Mei 1978 kantor pusat beralamatkan di Jl. Tomang Raya
No. 21-23, Jakarta-Indonesia. Pabrik terletak di wilayah Tangerang dan Bekasi.
Untuk pemegang sagam yang memiliki 5% atau lebih saham Mayora Indah Tbk,
yaitu PT Unita Branindo (32,93%), PT Mayora Dhana Utama (26,14%), dan Jogi
Hendra Atmadja (25,22%). Didasarkan pada anggaran ruang lingkup kegiatan
mayora adalah biscuit seperti Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better,
Slai O Lai, Sari Gandum Sadwich, Coffeejoy, Chees’kress, kembang gula, wafer,
kopi, dan makanan kesehatan seperti energen. Produk pada PT ini di jual di pasar
local dan luar negeri.

Pada tanggal 25 Mei 1990, MYOR memperoleh pernyataan efektif yang mana
pernyataan ini didapat dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum
perdana saham MYOR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai
nominal Rp 1,000,- per saham dengan harga penawaran Rp. 9.300,- persaham.
Saham-saham tersebut di cabut pada BEI pada 04 Juli 1990. PT Mayora berprisip
bahwa pemasok adalah pihak yang sangat penting, demi keberlanjutan proses
produksi tergantung dari para suplaiyer. Hubungan kerja sama yang baik dalam
jangka waktu yang panjang tentunya menjadi harapan PT Mayora. Namun,
demikian seiring dengan adanya pertumbuhan usaha maka pihak ini selalu
membuka kerja sama kepada siapapun. Kualitas bahan baku pembungkus sesuai
dengan kualifikasi yang kami tentukan.

Visi dan Misi PT Mayora Indah

Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya


dimata konsumen domestic maupun internasional dan menguasai pangsa pasar
terbesar dalam kategori produk sejenis. Dapat memberikan kontribusi positif
terhadap lingkungan dan Negara dimana perseroan itu berada. Hal ini terbukti
dengan semakin meng-internasionalnya produk yang dihasilkan PT Mayora Indak
Tbk. Produk yang dihasilkan selalu di rancang untuk menghasilkan produk yang
tahan lama. Salah satu produk yang dihasilkan adalah teh pucuk yang tidak
mengandung bahan pengawet dan di standarisasi secara internasional.

Bahkan Mayora (MYRO) mengantongi Kontrak Penjualan ke Rusia sebanyak


2,5 juta US$. Kontrak itu tertuang pada memorandum of Understanding (MoU)

11
yang di tanda tangani oleh emiten berkode saham MYOR itu bersama dengan FT
service LLC, dalam forum bisnis yang dilakukan di Indonesia ke Rusia di
Moscow, Rusia pada kamis 1 Agustus 2019 kemarin. Karena melihat begitu besar
adanya potensi pasar yang ada maka kesepakatan tandatangan merupakan
penegasan untuk kontrak penjuala ditahun mendatang sebelumnya. PT mayora
sendiri selalu rutin dalam melakukan penjualan ekspor ke negeri Beruang Merah.

Perluasan penjualan semakin nyata terlihat dikancah ekspor terutama di


wilayah Rusia dan Eropa Timur, selain pengembangan pasar ASEAN. Bahkan
selain dari pasar Rusia yang menjadi peluang emas pemasaran produk. Daerah
Eropa bagian timur digadang-gadang akan menjadi objek pelebaran pemasaran
produk. Pada semester I/2019 penjualan ekspor berkontribusi sebanyak 42,58 %
dari jumlah penjualan secara keseluruhan, serta bertumbuh sebesar 5,77% secara
tahunan. Hal ini menunjukkan pasar internasional yang semakin nyata dalam
memberikan keuntungan yang signifikan. Maka tidak menuntut kemungkinan
akan diterus dikembangkan dalam tahapan pelebaran sayap hingga ke kancah
dunia secara lebih luas. Ditambah dengan produk yang semakin banyak
menyesuaikan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman yang semakin
berprogress kearah digitalisasi.

2.2.7 Perencanaan Produksi

Perencanaan adalah suatu kesatuan kegiatan yang dilakukan sebagai bagian


fungsi pada perusahaan untuk melaksanakan rencana yang strategis dalam
bertahan dan beroperasi. Kegiatan produksi dan manufaktur perusahaan sebagai
bagian dari fungsi perencanaan proses produksi. Perencanaan produksi akan
berkaitan erat dengan proses produksi yang mana merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana agar
dapat lebih memudahkan kebutuhan produksi. PT Mayora memiliki komitmen
untuk menciptakan produk dengan kualitas standart internasional dan selalu
menjaga mutu dari produk yang dihasilkan. Dengan demikian siklus produksi
mampu berjalan dengan lancar.

Proses perencanaan produksi yang dilakukan oleh PT Mayora dimulai


dengan menggunakan pemplotingan pabrik di beberapa daerah di Indonesia.

12
Untuk tempat yang kami kunjungi adalah salah satu cabang PT Mayora yang
berada di wilayah Jawa Timur. Cabang ini hanya memproduksi produk Teh
Pucuk, Super Keju, Lee Mineral dan kopiko. Kami diantar untuk melihat proses
pengepakan produk. Untuk produk Teh Pucuk benar-benar menggunakan bahan
tanpa pengawet. Hal ini dilakukan dengan mematikan bakteri yang ada dalam
produk, maka dengan syarat belum pernah di buka produk ini mampu bertahan
hinggas satu tahun. Dari hasil penjelasan karyawan PT Mayora menyatakan
bahwa pembuktian bahwa produk tersebut benar-benar tidak memakai pengawet
yaitu dengan membuka ditempat terbuka maka dalam jangka 1x24 jam produk itu
akan basi.

Kekuatan dukungan dari jaringan distribusi yang luas menjadikan produk


Mayora semakin dikenal masyarakat luas. Produk yang dihasilkan PT Mayora
tersedia diseluruh Indonesia dan beberapa Negara luar negeri seperti, Malaysia,
Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hongkog, Arab Saudi, Australia, Afrika,
Amerika da Italia. Salah satu produk Mayora yang ada disemua super market
Australia adalah produk Kopiko. Hal ini bisa dilakukan karena Mayora melakukan
packaging ke Negara Kanguru. Hal ini dilakukan karena jika produk itu di
pasarkan di Indonesia saja maka akan sangat kurang diterima. Pandagan sebelah
mata menjadi nilai tersediri apabila melakukan packaging disana dan melakukan
ekspor dari sana pula.

2.2.8 Distribusi Produk

Proses pemasaran produk tentunya mengguakan peratara-perantara. PT


Mayora sendiri dikenal memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan menyesuaikan
jalur distribusi yang telah ditetapkan. Saluran inipun disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat sasaran. PT Mayora Indah melakukan system analisis pasar
sebelum melakukan penjualan pada suatu target pasar. Sehingga barang yang
dijual dapat segera di konsumsi oleh konsumen. Pada saat kunjungan pengawas
mengatakan bahwa produk yang dipasarkan di pasaran telah habis terjual tanpa
ada return untuk bulan itu. Biasanya system distribusi senantiasa disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen melalui perantara yang sagat strategis.

Saat ini Mayora tidak lagi bergerak dibidang level core ataupun processing
Melainkan branded products. Beberapa produk yang dihasilkan sudah menjadi

13
produk yang sangat laku dikancah internasional. Bahkan sudah mencapai 40%
pangsa pasar artinya lebih dari 100 tahun disana. Kini merek snack cokelat Beng-
beng telah menjadi raja di Thailand. Tiap-tiap Negara memiliki komposisi
kesukaan yang berbeda. Keunggulan dari system distribusi produk khas Mayora
berada pada system selera yang mampu di analisis secara sangat baik. Contohya
seperti di Filipina lebih menyukai kopi mix yang less coffe more milky.
Sedangakan Vietnam dan Thailand lebih menyukai teste kopi yang kuat.

Kendala yang saat ini dihadapi oleh PT Mayora Indah Tbk adalah adanya suatu
pemabaharuan baru yang mana pembaharuan itu adalah adanya permainan E-
Commerce. Saat ini e-commerce belum begitu mendistrupsi industry consumer
goods, seperti elektronik dan fashion, namun tidak di pungkiri akan muncul
permainan baru. Maka PT Mayora pun akan berusaha menggandeng system yang
sama sebagai bagian dari alat yang akan digunakan untuk melakukan promosi. Hal
lain yang akan dilakukan dengan menggandeng artis yang nantinya akan menjadi
patner dalam melakukan penawaran kepada konsumen menggunakan media sosial
seperti facebook, twitter, dan YouTube sebagai sarana pengembangan produksi.
Untuk fokus pemasaran sesuai dengan produk akan difokuska kepada warung-
warung tradisional sebagai media pemasaran yang dilakukan. Hal ini dikarenakan
besarnya peluang yang didapat dengan pemanfaatan warung-warung kecil sebagai
media perantara antara konsumen.

PT Mayora berusaha membangun symbolic mutualisme kepada patner dalam


melakukan kerja sama dengan Negara yang bersangkutan. Membangun
kepercayaan pada produk dan meningkatkan pengenalan pasar di wilayah tujuan.
Mayora melakukan strategi secondary research dengan melakukan pemahaman
semua data mengenai aturan main dalam hal mendistribusikan produk kepada
Negara bersangkutan. Perusahaan pada Negara bersangkutan terus meningkatkan
distribusi dan regulasi untuk tim terjun kelapangan.

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Jawa Timur merupakan lembaga
Negara yang berada di tiap-tiap provinsi yang mana lembaga ini memiliki tugas
atau wewenang untuk mengelola dan bertanggung jawab atas keuangan
Negara. Menurut UUD 1945 BPK, merupakan lembaga yang bersifat bebas dan
mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR dan
diresmikan oleh presiden. Anggota BPK sebelumnya memangku jabatan
memiliki kewajiban untuk mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya
dengan di pandu oleh ketua Mahkamah Agung. Wewenang BPK diantaranya
adalah menentukan objek pemeriksaan, perencanaan dan melaksanakan
pemeriksaan menentukan waktu juga melakukan penyusunan dan penyajian
laporan hasil pemeriksaan. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib
diberikan oleh setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat dan daerah juga
lembaga Negara lainnya. Selain itu BPK juga memiliki tugas melakukan
pemeriksaan pada tempat penyimpanan uang dan barang, meetapkan jenis
dokumen, data serta informasi mengenai pengelolaan, menetapkan standar
pemeriksaan keuangan, menetapkan kode etik pemeriksaan, menggunakan
tenaga ahli dan tenaga pemeriksa di luar BPK, membina jabatan fungsional
pemeriksa, member pertimbangan, dan member pertimbangan atas rancangan
system pengendalian internal pemerintah pusat/daerah.
PT Mayora Indah Tbk adalah salah satu perusahaanw bisnis dibidang
manufaktur. PT ini didirikan pada 17 Februari 1977 dan telah terdaftar sebagai

15
perusahaan public di Bursa Efek Indonesia sejak 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas
kepemilikan saham dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%. Produk
yang dihasilkan bermacam-macam dengan pangsa pasar yang sangat luas. PT
Mayora pun memiliki kemampuan untuk menganalisis pasar dengan baik,
sehingga tak mengherankan jika penjualan produk Mayora senatiasa mengalami
peningkatan. Kantor pusat yang dimiliki PT Mayora yaitu berlokasi di Britania
Raya sebutan ‘Head office’ lebih umum digunakan untuk kantor pusat
perusahaan-perusahaan besar. PT Mayora telah mampu menjadi produk yang
sangat mendominasi diberbagai belahan dunia.
3.2. Saran
Saran dari pennulis untuk KKL berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kunjungan dengan BEI agar mahasiswa Akuntansi bias
mengerti akan Perusahaan Terbuka dan turut berpartisipasi dalam
Investasi di Indonesia
2. Mengunjungi perusahaan pusat untuk melihat system siklus keuangan
secara langsung agar memperoleh gambaran.
3. Pihak Universitas semoga mampu menjalin kerja sama dengan baik
kepada pihak-pihak terkait persetujuan melakukan kunjungan.
4. Melakukan relefansi dengan study dilapangan kepada mahasiswa yang
sesuai dengan program study yang sedang di dalami.
5. Memberikan perbekalan yang intensif sebelum melakukan keberangkatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bpk.go.id
Diakses pada tanggal 22 Agustus 2019
Mayoraindah.co.id
Diakses pada tanggal 22 Agustus 2019

17
Lampiran

18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai