Menurut Perrult dan McCarthy (1999 : 8), Peranan pemasaran dalam suatu perusahaan yang berorientasi
pada pasar adalah menyediakan arah bagi perusahaan berdasarkan konsep pemasaran. Konsep pemasaran
adalah merupakan usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka memuaskan kebutuhan satu atau
beberapa konsumen sasaran dengan suatu tingkatan keuntungan. Jadi dalam konsep pemasaran, ada tiga
poin penting, yaitu :
1. Kepuasan konsumen atau pelanggan
...
2. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan
...
3. Keuntungan perusahaan
...
Fungsi itu dilaksanakan oleh manajer pemasaran dan menurut pakar pemasaran yaitu Kotler (1997 : 70)
...
“Manajer pemasaran adalah suatu proses atau tahapan dari menyusun dan menentukan konsep, harga,
promosi dan distribusi dari berbagai macam ide, berbagai macam produk dan layanan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan individu dan suatu kelompok tertentu”.
Dapat dipahami dari uraian di atas bahwa peranan pemasaran dalam suatu perusahaan dijalankan dan
dikelola oleh manajer pemasaran yang tujuan akhirnya yaitu kepuasan konsumen.
Faktor yang menyebabkan kepuasan konsumen menjadi sangat penting karena jika konsumen merasa puas
maka konsumen tersebut akan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan tersebut dikemudian hari.
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Kotler (1997 : 69) tentang tujuan memberikan kepuasan kepada
konsumen, guna menciptakan kemungkinan kegiatan interaksi ulang si konsumen dengan si perusahaan
pada masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat memperoleh profit secara konstan.
Dari pembahasan di atas jelas sudah bagaimana pentingnya peranan pemasaran dalam suatu perusahaan
dan poin apa saja yang harus dimaksimalkan oleh perusahaan untuk mewujudkan hal tersebut.
Narver dan Slater (1990, p. 21-22) menyatakan bahwa orientasi pasar terdiri dari 3
komponen perilaku yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional.
Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua aktivitasnya dilibatkan dalam
memperoleh informasi tentang pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan
melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan serta
pesaing dan terdiri dari usaha bisnis yang terkoordinasi. Lebih jauh dijelaskan bahwa orientasi
pelanggan diartikan sebagai pemahaman yang memadai tentang target beli pelanggan dengan
tujuan agar dapat menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara terus menerus.Pemahaman
disini mencakup pemahaman terhadap seluruh rantai nilai pembeli, baik pada saat terkini
maupun pada saat perkembangannya di masa yang akan datang.
Upaya ini dapat dicapai melalui proses pencarian informasi tentang pelanggan (Uncles,
2000, p.1). Dengan adanya informasi tersebut maka perusahaan penjual (seller) akan
memahami siapa saja pelanggan potensialnya,baik pada saat ini maupun pada masa yang akan
datang dan apa yang mereka inginkan untuk saat ini dan saat mendatang . Orientasi pesaing
berarti bahwa perusahaan yang berorientasi pesaing sering dilihat sebagai perusahaan yang
mempunyai strategi bagaimana membagikan informasi mengenai pesaing.
Narver dan Slater (1990, p.22) menyatakan bahwa orientasi pesaing berarti bahwa
perusahaan memahami kekuatan jangka pendek, kelemahan, kemampuan jangka panjang dan
strategi dari para pesaing potensialnya. Pemahaman ini termasuk apakah pesaing
menggunakan teknologi baru guna mempertahankan pelanggan yang ada. Perusahaan yang
berorientasi pesaing sering dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai strategi dan memahami
bagaimana cara memperoleh dan membagikan informasi mengenai pesaing, bagaimana
merespon tindakan pesaing dan juga bagaimana manajemen puncak menanggapi strategi
pesaing (Jaworski dan Kohli, 1993, p. 55).
Koordinasi interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan dan pesaing serta terdiri
dari upaya penyelarasan bisnis, secara tipikal melibatkan lebih dari departemen pemasaran,
untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Koordinasi interfungsional dapat mempertinggi
komunikasi dan pertukaran antara semua fungsi organisasi yang memperhatikan pelanggan dan
pesaing, serta untuk menginformasikan trend pasar yang terkini. Hal ini membantu
perkembangan baik kepercayaan maupun kemandirian diantara unit fungsional yang terpisah,
yang pada akhirnya menimbulkan lingkungan perusahaan yang lebih mau menerima suatu
produk yang benar-benar baru yang didasarkan dari kebutuhan pelanggan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999, p. 1140-1141) membuktikan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang
menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan
kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pelanggan. Bharadwaj et al., (1993, p. 92) juga menyatakan bahwa
budaya perusahaan yang menekankan pada pentingnya perusahaan untuk memperhatikan
pasar (berorientasi pasar) akan mengarah pada penguatan keunggulan bersaing perusahaan
tersebut.
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan informasi pasar. Orientasi pelanggan adalah kemauan
perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelangganya. Orientasi pesaing
adalah kemauan perusahaan untuk memonitor strategi yang diterapkan para pesaingnya.
Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari informasi tentang kondisi pasar
industri.
2. Alokasi sumber daya Sumber daya yang ada diprioritaskan penggunaannya pada
pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan.
Ditujukan untuk sasaran dalam waktu dekat, antara 3 bulan hingga 1 tahun.
Sasaran ini biasanya diterapkan pada beberapa item sasaran, misalnya
rekruitmen tenaga kerja, membangun sistem kerja, pengenalan produk baru atau
persentase target penjualan produk yang ingin dicapai.
Sasaran jangka menengah
Ditujukan untuk sasaran dalam waktu satu hingga lima tahun mendatang.
Sasaran ini biasanya diterapkan pada beberapa bidang sasaran. Contohnya,
Manajer produksi menargetkan sasaran produksi untuk diekspor sebesar 1 ton
dalam 2 tahun, Manajer pemasaran menargetkan sasaran penjualan sebesar 7
persen dalam 3 tahun, Manajer keuangan menargetkan sasaran pengembalian
investasi sebesar 5 persen dalam 4 tahun.
Sasaran jangka panjang
Ditujukan untuk sasaran dalam jangka waktu yang lama, umumnya lima tahun
mendatang atau lebih. Contohnya, menargetkan penambahan gedung baru pada
tahun kesembilan sejak awal berdirinya.
Merumuskan Strategi Bisnis
Merumuskan strategi bisnis berarti menciptakan program yang luas dari aspek praktis
dalam menetapkan sasaran bisnis, menetapkan jadwal dan memilih taktik yang
menggambarkan maksud organisasi.
Perumusan strategi dilakukan baik oleh manajemen puncak maupun melibatkan seluruh
anggota organisasi. Strategi bisnis berisi garis besar bagaimana bisnis mencapai
tujuannya dan bagaimana bisnis merespons tantangan dan kebutuhan baru. Strategi
bisnis yang dirumuskan dengan baik penting bagi keberhasilan suatu bisnis. Rumusan
strategi bisnis, sebagai berikut:
Sasaran strategis adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan
misi perusahaan. Pernyataan misi adalah pernyataan cara perusahaan mencapai sasaran
dalam lingkungan bisnis itu dijalankan. Contohnya, Dell Computer menetapkan misi
menjual personal computer langsung ke konsumen untuk memperoleh laba.
analisis portofolio bisnis Apa analisis portofolio bisnis? Ini adalah alat analisis strategis
dalam perusahaan, khusus digunakan untuk perencanaan strategis perusahaan.
Perusahaan sering menghadapi sengketa bisnis atau memutuskan untuk memasuki
pasar baru atau menawarkan produk / jasa baru atau hanya tidak melakukannya.
Sebuah contoh dari variabilitas bisnis dari waktu ke waktu adalah Sony mulai menjual
radio untuk menyelesaikan memproduksi permainan video, film, musik, elektronik ...
Demikian pula, pasar s eiring dengan berlalunya waktu menandai dinamis yang tidak
dapat diabaikan. Siklus hidup produk, selera dan mode, teknologi, inovasi kompetitif
memimpin perusahaan untuk menghapus produk tertentu dari portofolio dan
memperkenalkan yang baru. Banyak perusah aan yang tidak memiliki arah
pengembangan produk yang baik memilih untuk melakukan tugas ini ketika tidak ada
kelangsungan hidup komersial yang bersangkutan dan tidak lagi menguntungkan.
Sebuah perusahaan kompetitif tidak mampu kegagalan ini perencanaan da n selalu
harus memiliki strategi yang melihat ke masa depan. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan analisis portofolio bisnis untuk membantu Anda memutuskan mana unit
bisnis harus dimasukkan dalam portofolio perusahaan dan mana yang tidak, yaitu di
mana untuk berinvestasi, melakukan divestasi atau bahkan meninggalkan. BCG
MATRIX, MATRIX Pertumbuhan / Partisipasi dan Portofolio Analisis: Pertumbuhan -
saham matriks adalah metode analisis portofolio kuantitatif grafis yang dikembangkan
oleh The Boston Consulting Group di awal 70-an. Seiring dengan McKinsey Matrix -
General Electric, yang akan dibahas dalam artikel berikut, adalah teknik yang paling
digunakan untuk memposisikan produk di pasar. Variabel kunci dalam membuat
keputusan tentang komposisi portofolio prod uk adalah analisis arus kas (laba +
amortisasi). Ini mencapai keseimbangan di mana produk memberikan uang tunai
perusahaan pembiayaan defisit. Konstruksi matriks: Sumbu vertikal dari matriks
mendefinisikan tingkat pertumbuhan (indikator tahap siklus hidup produk kebutuhan
investasi daya tarik dan) dan sumbu horizontal atau pangsa pasar bahwa partisipasi
usaha di pasar (posisi kompetitif dan kemampuan untuk menghasilkan profitabilitas
produk). Dengan demikian, mereka diklasifikasikan dalam produk perusahaan
berdasarkan kemampuan mereka untuk menghasilkan atau mengkonsumsi pendapatan:
Produk fokus: Mereka berada di pasar pertumbuhan tinggi dan menikmati pangsa pasar
yang tinggi. Produk-produk ini sangat menarik dengan arus kas seimbang karena
mereka memberikan manfaat yang besar diimbangi oleh investasi yang besar dalam
pertumbuhan. Produk-pertanyaan anak: Mereka berada di pasar pertumbuhan tinggi
tetapi dengan rendahnya tingkat partisipasi dalam yang sama. Memberikan keuntungan
yang moderat dan perlu investasi yang besar untuk mempertahankan pangsa pasar
mereka atau meningkat. Mereka memiliki potensi untuk menjadi bintang, tetapi jika
mereka tidak dikelola dengan baik dapat berakhir menjadi produk anjing. Produk susu
sapi: yang berlokasi di pasar pertumbuhan re ndah dengan pangsa pasar yang tinggi.
Produk dalam tahap kematangan siklus hidupnya, tidak memerlukan investasi besar
dan karena pengalaman mereka tanpa biaya besar. Menghasilkan pendapatan tinggi
dan merupakan dasar untuk pendanaan penelitian dan pertanya an pengembangan
produk dan mengkompensasi sejumlah besar modal yang diinvestasikan dalam produk
bintang. Anjing Produk: Mereka memiliki pangsa pasar kecil dan terletak di pasar -
pertumbuhan yang rendah. Mereka memiliki beberapa kebutuhan pembiayaan, tetapi
pada gilirannya menghasilkan sedikit dana, profitabilitas sangat kecil dan menjadi
hambatan pada perusahaan, melumpuhkan sumber daya secara tidak efisien. Mereka
sulit untuk reposisi produk dan mempromosikan, tapi yang sering diadakan oleh
perusahaan untuk memperoleh berbagai macam produk. Namun, disarankan untuk
menyingkirkan mereka, lanjutkan ke divestasi dikendalikan atau panen, karena mereka
berada di tahap akhir hidup mereka.
The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks digunakan untuk
melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis
yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam
merumuskan strategi tersebut.
2. Matriks BCG
Matriks BCG dapat digambarkan sebagai berikut:
Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan
alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks BCG merupakan empat
kelompok bisnis, yaitu :
1. Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah,
tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut
tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi
ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
atau pengembangan produk) atau menjualnya.
2. Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan
tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar
untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini
adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas ositif bagi
perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar
dan mengantisipasi para pesaingnya.
3. Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk
membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini
adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan
posisi kuatnya selama mungkin.
4. Anjing (Dog) dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka
adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi
strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.