Oleh:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berkaitan dengan kinerja pemasaran, sejumlah peneliti telah memperoleh
kesimpulan adanya keuntungan positif dalam penerapan orientasi pasar. Sebuah
persepsi tentang orientasi pasar oleh penjual akan memberikan dampak positif
terhadap persepsi pemasok tentang model hubungan pemasaran yang dibangun.
Teori manajemen pemasaran menyatakan bahwa kinerja pemasaran dapat
dipengaruhi melalui filosofi manajemen pemasaran yang lebih berorientasi pada
pasar untuk mendukung dan mendampingi berbagai strategi bauran pemasaran yang
dijalankan oleh perusahaan. Derajat orientasi pasar yang dikembangkan sebagai
budaya organisasi sebuah perusahaan memberikan pengaruh pada kinerja pemasaran
perusahaan (Ferdinand, 2000). Menurut Orville Walker dan John Mullins (2013)
Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pasar telah terbukti menjadi salah satu
perusahaan yang lebih meguntungkan dan berhasil mempertahankan posisi
kompetitif yang kuat dalam industri mereka dari waktu ke waktu. Namun terkadang
perusahaan tidak selalu menganut orientasi pasar atau terlalu bergantung pada
masukan dari tenaga pemasaran dan penjualan dalam mengembangkan strateginya.
Strategi perusahaan lebih didorong pada masalah teknologi, produksi dan biaya.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Strategi pemasaran yang berorientasi pada pasar harus mengacu pada tiga konsep:
a) Berorientasi ke konsumen
b) Berusaha keras untuk memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan
laba.
c) Mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran.
Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang
menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi
lebih pada keputusan konsumen dalam membeli produk. Oleh karena itu,
membutuhkan perhatian secara tepat pada orientasi pelangggan dan orientasi pesaing
dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberi
nilai terbaik.
5
2.1.2 Komponen Orientasi Pasar
Orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku yaitu orientasi pelanggan,
orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsional. Adapun penjelasan ketiga
komponen orientasi pasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Orientasi Pelanggan
Kotler (2007) menyatakan bahwa apa yang menjadi keinginan
pelanggan lebih penting dibandingkan dengan produk yang saat ini dijual
kepada pelanggan. Pemasaran harus memakai konsep bagaimana perusahaan
mengetahui apa yang diinginkan pelanggan / konsumen dan memenuhinya
dengan meletakkan kepuasan serta nilai-nilai pelanggan sebagai hal yang
utama dan transaksi sebagai dasar analisis. Orientasi pelanggan (konsumen)
dapat dinyatakan melalui luasnya monitoring atas komitmen karyawan
terhadap pelanggan atau pengembangkan strategi bersaing yang didasarkan
pada pemahaman atas kebutuhan serta pemahaman manajemen atas
bagaimana bisnis dapat menciptakan customer value. Orientasi pelanggan
menghasilkan sebuah logika yang lain yaitu sebagai hasil dari intensitas
penggarapan kebijakan yang berorientasi pasar, perusahaan memiliki
peluang untuk dapat membentuk persepsi pelanggan atas nilai-nilai yang
dibangunnya dan nilai nilai yang dirasakan itu akan menghasilkan nilai
kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
b. Orientasi Pesaing
Orientasi pesaing berarti pemahaman yang dimiliki penjual dalam
memahami kekuatan-kekuatan jangka pendek, kelemahan-kelemahan,
kapabilitas-kapabilitas dan strategi-strategi jangka panjang baik dari pesaing
utamanya saat ini maupun pesaing-pesaing potensial utama. Kemampuan
manajemen mengenali pesaingnya akan membantu dan menggali berbagai
informasi mengenai apa dan bagaimana pesaing menjalankan bisnis serta
model strategi yang diterapkan, sehingga manajemen memperoleh kepastian
bahwa strategi dan aktivitas apapun yang dilakukan perusahaan tidak
didahului oleh pesaingnya. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing,
senantiasa akan menggunakan sebagian besar waktunya untuk melacak
6
penggunaan strategi dan pangsa pasar pesaing serta berusaha menemukakan
berbagai strategi untuk melawannya.
Orientasi pesaing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
orientasi pesaing yaitu perusahaan akan mengembangkan orientasi pejuang,
melatih para pemasarnya untuk bersikap waspada, mengamati kelemahannya
sendiri dan mencari kelemahan pesaing. Sedangkan kekurangan orientasi
pesaing perusahaan akan menjadi terlalu reaktif, bukannya menjalankan
strateginya sendiri yang berorientasi pada pelanggan. Oleh karena itu manajer
pemasaran harus terus menilai strategi pesaing untuk memastikan bahwa
perusahaan tidak didahului oleh pesaingnya serta mengetahui adanya cara
baru yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
c. Koordinasi Antar Fungsi
Koordinasi antar fungsi adalah merefleksikan pendayagunaan secara
terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam
rangka menciptakan superior costumer value bagi pembeli sasaran. Untuk
memberikan respon yang tepat kepada pelanggan dibutuhkan adanya
koordinasi pemanfaatan sumber daya dalam perusahaan antar berbagai
departemen, koordinasi dalam rangka integrasi sumber daya tersebut terkait
erat dengan orientasi pelanggan dan pesaing. Koordinasi antar fungsi dalam
organisasi perlu dilakukan agar semua sumber daya yang dimiliki perusahaan
dapat digunakan secara maksimal untuk menciptakan nilai dan kepuasan
konsumen serta menjaga setiap langkah pesaing yang dapat menghambat
strategi-strategi yang sedang dikembangkan oleh perusahaan. Tingkat
kemampuan organisasi dalam melakukan koordinasi antar fungsi secara
efektif, menggunakan utilitas sumber daya perusahaan secara efisien, mampu
merespon dengan cepat setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan
persaingan, dan mengantisipasi perubahan strategi yang digunakan.
7
Pengukuran koordinasi antar fungsi dapat dilihat dari beberapa indikator,
yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas berbagai departemen berbeda dikoordinasikan dengan baik.
2. Staf pemasaran meluangkan waktu untuk mendiskusikan kebutuhan
masa depan para pelanggan dengan departemen lainnya.
3. Data kepuasan pelanggan disebarluaskan kepada semua departemen
secara rutin.
4. Ada pertemuan antar departemen setidaknya sekali setiap tiga bulan
untuk mendiskusikan trend dan perkembangan pasar.
3.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Orientasi Pasar
Beberapa keunggulan dari orientasi pasar antara lain :
a. Kepuasan pelanggan
Ketersediaan produk memungkinkan orang memiliki lebih banyak
pilihan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan
perspektif berorientasi pasar produk yang dihasilkan perusahaan dapat
memberikan kepuasan bagi pelanggan.
b. Tingkat penerimaan lebih tinggi
Perusahaan menjual apa yang diinginkan konsumen akan
mendapatkean keuntungan yang lebih tinggi dari pada menjual
sebanyak mungkin produk yang mungkin sebenarnya tidak ingin dibeli
oleh konsumen.
c. Loyalitas pelanggan
Dengan memuaskan pelanggan, perusahaan dapat menciptakan
loyalitas. Hal ini penting untuk mengamankan penjualan dan
keuntungan dalam jangka panjang. Untuk menghasilkan loyalitas yang
lebih tinggi, perusahaan harus menjual produk lebih baik daripada
pesaing
d. Lebih banyak ide
Riset pasar memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan umpan
balik dari konsumen. Itu berguna untuk meningkatkan kualitas produk
yang ada saat ini atau dalam mengembangkan produk baru berikutnya.
8
Sedangkan kelemahan dari orientasi pasar adalah menurunnya inovasi
produk.
a. Menentukan Tujuan
Menentukan target dan tujuan adalah suatu keharusan dalam
menjalankan sebuah bisnis. Dengan begitu perusahaan akan
mengetahui apakah perusahaan sudah mencapai target atau belum.
Tujuan ini juga harus bisa dicapai dan masuk akal sehingga dapat
disetujui oleh semua pihak yang terlibat.
b. Melakukan Riset Konsumen
Perusahaan yang menerapkan strategi yang berorientasi pada pasar
adalah perusahaan yang rajin melakukan riset pada konsumennya.
Mereka bahkan memiliki tim khusus yang ahli dalam bidang ini. Riset
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan.
c. Membentuk Tim Proyek
Perusahaan perlu membentuk tim khusus yang diambil dari berbagai
divisi untuk melaksanakan suatu proyek. Perusahaan juga harus
memastikan setiap anggota tim di dalamnya merupakan yang terbaik
dalam bidangnya untuk dapat menghasilkan produk yang benar-benar
diingkinkan pasar.
Strategi adalah pola dasar dari suatu tujuan saat ini maupun yang akan direncanakan,
penggunaan sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar serta faktor
lingkungan lainnya.
Strategi harus digunakan dengan spesifik dengan menjelaskan :
1. What, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
2. Where, menjelaskan industry dan pasar produk mana yang menjadi fokus
9
3. How, Sumber daya dan aktivitas yang harus dialokasikan ke setiap pasar
produk untuk memenuhi linngkungan peluang dan ancaman serta untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif.
Komponen Strategi
Strategi yang dikembangkan dengan baik mengandung lima komponen, atau
serangkaian masalah :
1. Ruang Lingkup (scope) , Ruang lingkup suatu organisasi mengacu pada luas
domain strategisnya, jumlah dan jenis industri, lini produk, dan segmen pasar
yang sedang dijalankan atau yang sedang direncanakan untuk dimasuki.
Keputusan mengenai ruang lingkup strategis organisasi harus mencerminkan
pandangan manajemen terhadap tujuan atau misi perusahaan. Benang merah
di antara berbagai aktivitas dan pasar produk menentukan sifat dasar bisnis
dan apa yang harus dilakukan.
2. Tujuan dan Sasaran (Goals and Objectives), Strategi juga harus merinci
tingkat pencapaian yang diinginkan pada satu atau lebih dimensi kinerja,
seperti pertumbuhan volume, kontribusi laba, atau laba investasi selama
periode waktu tertentu untuk masing-masing bisnis dan pasar produk
tersebut, serta untuk organisasi secara keseluruhan.
3. Penyebaran Sumber Daya (Resources deployments). Setiap organisasi
memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya manusia. Merumuskan
strategi juga melibatkan pengambilan keputusan bagaimana sumber daya
tersebut diperoleh dan dialokasikan di seluruh bisnis, pasar produk dan
departemen fungsional serta aktivitas dalam setiap bisnis atau pasar produk.
4. Identifikasi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (identification of
sustainable competitive advantage). Salah satu bagian penting dari setiap
strategi adalah spesifikasi tentang bagaimana organisasi akan bersaing di
setiap pasar bisnis dan produk dalam domainnya. Untuk dapat memposisikan
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan
differential atas pesaing sekarang dan pesaing potensial manajer harus
mengkaji peluang pasar di setiap bisnis dan pasar produk serta kompetensi
atau kekuatan khas perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.
10
5. Sinergi (synergy). Sinergi terjadi ketika bisnis, pasar produk, penyebaran
sumber daya, dan kompetensi perusahaan saling melengkapi dan
memperkuat satu sama lain. Sinergi memungkinkan kinerja total dari bisnis-
bisnis yang terkait menjadi lebih besar dari yang seharusnya : Keseluruhan
menjadi lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya.
Sebagian besar organisasi memiliki hierarki strategi yang saling terkait, yang
masing-masing dirumuskan pada tingkat yang berbeda dalam perusahaan. Tiga
tingkatan utama strategi pada sebagaian besar organiasasi multiproduk yaitu (1)
strategi korporat (corporate strategy), strategi tingkat bisnis (Business level
strategy), strategi fungsional (functional strategies) yang berfokus pada masuknya
pasar produk tertentu.
11
The Hierarchy of Strategies
Strategi pada ketiga tingkatan berisi lima komponen yang disebutkan sebelumnya,
namun karena setiap strategi memiliki tujuan yang berbeda dalam organisasi,
masing-masing strategi menekankan serangkaian permasalahan yang berbeda.
12
apa yang kita geluti, bisnis apa yang sebaiknya kita jalani dan berapa porsi dari total
sumber daya yang harus dicurahkan pada masing- masing bisnis ini untuk mencapai
seluruh tujuan dan sasaran organisasi.
Upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi khusus di
tingkat perusahaan berfokus pada menghasilkan sumber daya manusia, keuangan,
dan teknologi yang unggul; merancang struktur dan proses organisasi yang efektif;
dan mencari sinergi di antara berbagai bisnis perusahaan. Sinergi dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang besar bagi perusahaan di mana bisnis terkait berbagi
investasi penelitian dan pengembangan, teknologi produk atau produksi, saluran
distribusi, tenaga penjualan yang sama, dan/atau tema promosi.
13
3. Strategi Fungsional / strategri pemasaran (fungsional strategy / marketing
strategy)
Fokus utama strategi pemasaran adalah mangalokasikan dan mengoordinasikan
sumber daya dan aktivitas pemasaran secara efektif untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam pasar produk tertentu. Oleh karena itu, isu penting mengenai
ruang lingkup strategi pemasaran adalah mennetukan target pasar untuk produk atau
lini produk tertentu. Selanjutnya, perusahaan mencari keunggulan kompetitif dan
sinergi melalui program elemen bauran pemasaran yang terintegrasi dengan baik
(terutama produk, harga, tempat dan promosi) yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan potensial di pasar sasaran tersebut.
Komponen Utama Strategi Korporasi, Strategi Bisnis, dan Strategi
Marketing
Komponen Strategi Perusahaan Strategi Bisnis Strategi Pemasaran
Strategi
Cakupan • Domain • Domain Bisnis • Definisi
Perusahaan Pasar produk target pasar
Bisnis manakah manakah yang • Kedalaman
yang sebaiknya sebaiknya kita dan keluasan
kita geluti masuki dalam lini produk
• Strategi bisnis atau • Kebijakan
Pengembangan industry ini ? branding
perusahaan • Strategi • Pasar Produk
konglomerat Pengembangan Rencana
diversifikasi bisnis pengembang
(ekspansi ke bisnis Diversifikasi an
yang tidak terkait) konsentrasi • Perpanjanga
integrasi vertical (produk baru n jalur dan
kebijakan akuisisi untu pelanggan rencana
dan divestasi yang sudah ada penghapusan
atau pelanggan produk
baru untuk
14
produk yang
sudah ada)
Tujuan dan • Tujuan perusahaan • Dibatasi oleh • Dibatasi oleh
sasaran secara keseluruhan tujuan tujuan
dikumoulkan dari perusahaan perusahaan
seluruh bisnis • Tujuan dan bisnis
pertumbuhan dikumpulkan di • Tujuan
pendapatan seluruh entri untuk
profitabilitas pasar produk di memasuki
ROI( laba atas unit bisnis pasar produk
investasi) laba per Pertumbuhan tertentu
saham kontribusi penjualan Penjualan
untuk pemangku Pertumbuhan Saham
kepentingan pasar produk Margin
lainnya atau pasar baru kontribusi
Profitabilitas Kepuasan
ROI pelanggan
Arus kas
Memperkuat
basis
keunggulan
kompetitif
Alokasi • Alokasi antar • Alokasi antar • Alokasi
sumber bisnis dalam produk pasar lintas
daya portofolio yang masuk Komponen
korporasi dalam unit rencana
• Alokasi lintas bisnis pemassaran
fungsi yang • Alokasi lintas (elemen
digunakan departemen bauran
Bersama oleh fungsional pemasaran)
untuk
15
banyak bisnis dalam unit masuknya
(Perusahaan R&D) bisnis pasar produk
tertentu
Sumber • Terutama • Terutama • Terutama
keunggulan melalui melalui melalui
kompetitif keunggulan strategi positioning
finansial atau bersaing : produk yang
sumber daya kompetensi efektif :
manusia unit bisnis keunggulan
perusahaan relative pada satu
Penelitian dan terhadap atau lebih
pengembanga pesaing komponen
n perusahaan dalam bauran
proses atau industrinya pemassaran
sinergi dalam pasar
organisasi produk
yang lebih tertentu
baik
dibandingkan
pesaing di
seluruh
industry
tempat
perusahaan
beroperasi.
Sumber • Berbagi • Sumber • Berbagi
Sinergi sumber daya, daya sumber daya,
teknologi, atau Bersama kompetensi,
kompetensi (termasuk atau aktivitas
fungsional citra pemasaran di
antar bisnis pelanggan
16
dalam yang baik) seluruh entri
perusahaan atau pasar produk
kompetensi
fungsional
di seluruh
pasar
produk
dalam suatu
industri
17
dan layanan yang inovatif. Demikian pula, pemasaran lebih berpengaruh pada
perusahaan yang memiliki kemampuan “menghubungkan pelanggan” yang kuat,
terutama ketika pemasaran mempunyai tanggung jawab terhadap tenaga penjualan.
2.3.2 Manajemen Berorientasi Pasar
Alasan lain mengapa manajer pemasaran tidak memainkan peran strategis
yang sama luasnya di setiap perusahaan adalah karena tidak semua perusahaan
berorientasi pasar. Tidak mengherankan, pemasar cenderung memiliki pengaruh
yang lebih besar pada semua tingkat strategi dalam organisasi yang menganut
filosofi bisnis yang berorientasi pasar. Yang lebih penting lagi, para manajer di area
fungsional lain dari perusahaan yang berorientasi pasar juga memasukkan lebih
banyak informasi pelanggan dan pesaing ke dalam proses pengambilan keputusan
mereka.
Organisasi yang berorientasi pasar cenderung beroperasi sesuai dengan
filosofi bisnis yang dikenal sebagai konsep pemasaran. Seperti yang dinyatakan oleh
General Electric enam dekade lalu, konsep pemasaran menyatakan bahwa
perencanaan dan koordinasi seluruh aktivitas perusahaan dengan tujuan utama
memuaskan kebutuhan pelanggan adalah cara paling efektif untuk mencapai dan
mempertahankan keunggulan kompetitif dan mencapai tujuan perusahaan dari
waktu ke waktu. Dengan demikian, perusahaan yang berorientasi pasar dicirikan
dengan fokus yang konsisten oleh personel di semua departemen dan di semua
tingkatan terhadap kebutuhan pelanggan dan keadaan persaingan di lingkungan
pasar. Mereka juga bersedia dan mampu dengan cepat mengadaptasi produk dan
program fungsional agar sesuai dengan perubahan dalam lingkungan itu.
Perusahaan-perusahaan seperti itu sangat memperhatikan riset pelanggan sebelum
produk dirancang dan diproduksi. Mereka menganut konsep segmentasi pasar
dengan mengadaptasi penawaran produk dan program pemasaran dengan kebutuhan
khusus dari target pasar yang berbeda.
Perusahaan yang berorientasi pasar juga mengadopsi berbagai prosedur dan
struktur organisasi untuk meningkatkan daya tanggap pengambilan keputusan,
termasuk menggunakan pemindaian lingkungan yang lebih rinci dan sistem
informasi yang berkesinambungan dan real-time; sering mencari umpan balik dan
18
mengoordinasikan rencana dengan pelanggan utama dan pemasok utama;
desentralisasi keputusan strategis; mendorong pemikiran kewirausahaan di kalangan
manajer tingkat bawah; dan menggunakan tim manajemen interfungsional untuk
menganalisis masalah dan memulai strategi tindakan di luar proses perencanaan
formal. Sebagai contoh, Samsung Corp. menggunakan tim yang terdiri dari lintas
fungsi yaitu insinyur, perancang, pemasar, peneliti pasar, dan insinyur proses untuk
mengelola proyek pengembangan produk baru dan menyesuaikan produk yang ada
dengan berbagai preferensi pelanggan di berbagai pasar di seluruh dunia.
Adapun pedoman manajemen berorientasi pasar, sebagai berikut:
1. Ciptakan fokus pelanggan di seluruh bisnis.
2. Dengarkan pelanggan.
3. Definisikan dan kembangkan kompetensi khas Anda.
4. Definisikan pemasaran sebagai intelijen pasar.
5. Targetkan pelanggan dengan tepat.
6. Kelola profitabilitas, bukan volume penjualan.
7. Jadikan nilai pelanggan sebagai bintang penuntun.
8. Biarkan pelanggan menentukan kualitas.
9. Mengukur dan mengelola ekspektasi pelanggan.
10. Membangun hubungan dan loyalitas pelanggan.
11. Mendefinisikan bisnis sebagai bisnis jasa.
12. Berkomitmen terhadap perbaikan dan inovasi berkelanjutan.
13. Mengelola budaya beserta strategi dan strukturnya.
14. Tumbuh bersama mitra dan aliansi.
15. Hancurkan birokrasi pemasaran.
2.3.3 Apakah Pelanggan Selalu Tahu Apa yang Mereka Inginkan?
Beberapa manajer khususnya di perusahaan teknologi tinggi
mempertanyakan apakah fokus yang kuat pada kebutuhan dan keinginan pelanggan
selalu merupakan hal yang baik, dan mereka berpendapat bahwa pelanggan tidak
selalu dapat mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan mereka, sebagian karena
mereka tidak mengetahui jenis produk atau layanan apa yang secara teknis
memungkinkan. Seperti yang pernah dikatakan Akio Morita, mendiang CEO Sony
19
yang visioner, “Rencana kami adalah mengarahkan masyarakat dengan produk baru
daripada menanyakan jenis produk apa yang mereka inginkan. Masyarakat tidak
tahu apa yang mungkin, tapi kami tahu. Jadi, daripada melakukan banyak riset
pemasaran, kami menyempurnakan pemikiran kami mengenai suatu produk dan
kegunaannya serta mencoba menciptakan pasar untuk produk tersebut dengan
mendidik dan berkomunikasi dengan masyarakat.” Pihak lain menyatakan bahwa
beberapa produk baru yang sangat sukses, seperti minivan Chrysler dan server
jaringan PC perintis Compaq, dikembangkan dengan sedikit atau tanpa riset pasar.
Di sisi lain, beberapa produk terkenal, seperti Ford's Edsel, New Coke, dan
McDonald's McLean hamburger rendah lemak, dikembangkan dengan banyak
masukan dari pelanggan.
Dalam kasus teknologi baru yang inovatif, sering kali teknologi tersebut
harus dikembangkan menjadi konsep produk nyata sebelum konsumen dapat
bereaksi terhadapnya dan potensi komersialnya dapat dinilai. Dalam kasus lain,
konsumen dapat mengungkapkan kebutuhan atau keinginannya akan manfaat
tertentu meskipun mereka tidak mengetahui apa yang secara teknis layak dilakukan.
Mereka dapat memberi tahu Anda masalah apa yang mereka hadapi dengan produk
dan layanan saat ini dan manfaat tambahan apa yang mereka inginkan dari produk
dan layanan baru. Misalnya, sebelum Apple memperkenalkan iPod, hanya sedikit
konsumen yang meminta produk semacam itu karena mereka tidak terbiasa dengan
kemungkinan digitalisasi dan miniaturisasi dalam industri elektronik. Namun jika
seorang peneliti pasar bertanya apakah mereka akan membeli produk yang lebih
kecil dari Sony Walkman yang dapat menyimpan dan memutar ribuan lagu yang
dapat mereka unduh dari komputer tanpa perlu repot dengan kaset atau CD, banyak
yang mungkin akan menjawab, “Tentu!”
Beberapa perusahaan yang mengabaikan keinginan pelanggan terkadang
berhasil dalam jangka pendek namun untuk perusahaan yang memiliki fokus
pelanggan yang kuat biasanya memberikan keuntungan besar dalam hal pangsa pasar
dan keuntungan dalam jangka panjang.
20
2.3.4 Apakah dengan Menerapkan Orientasi Pasar Memberi Keuntungan?
Bukti substansial mendukung gagasan bahwa berorientasi pada pasar akan
memberikan keuntungan, setidaknya di negara maju seperti Amerika Serikat.
Sejumlah penelitian yang melibatkan lebih dari 500 perusahaan atau unit bisnis di
berbagai industri menunjukkan bahwa orientasi pasar mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap berbagai dimensi kinerja, termasuk laba atas aset,
pertumbuhan penjualan, kesuksesan produk baru, ekuitas pelanggan, dan kapitalisasi
pasar. Bahkan perusahaan rintisan (startup) pun tampaknya mendapat manfaat dari
orientasi pelanggan yang kuat. Sebuah studi mengenai start-up di Jepang dan
Amerika Serikat menemukan bahwa perusahaan-perusahaan baru yang berfokus
pada pemasaran terlebih dahulu, dibandingkan menurunkan biaya atau memajukan
teknologi, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk dikalahkan oleh pesaing seiring
dengan berkembangnya pasar produk mereka.
2.3.5 Faktor-Faktor yang Memediasi Orientasi Pasar Perusahaan
Meskipun terdapat bukti bahwa orientasi pasar meningkatkan kinerja,
banyak perusahaan di seluruh dunia tidak terlalu fokus pada pelanggan atau pesaing
mereka. Alasan mengapa perusahaan tidak selalu berhubungan erat dengan
lingkungan pasarnya adalah sebagai berikut:
a. Kondisi persaingan memungkinkan perusahaan untuk sukses dalam
jangka pendek menjadi sangat sensitif terhadap keinginan pelanggan.
b. Tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda antar industri atau negara
mungkin mendukung perbedaan filosofi bisnis yang berbeda.
c. Perusahaan dapat mengalami inersia strategis yaitu kelanjutan otomatis
dari strategi yang sukses di masa lalu, meskipun kondisi pasar saat ini
sedang berubah.
2.3.5.1Faktor Kompetitif yang Mempengaruhi Orientasi Pasar
Perusahaan
Kondisi kompetitif yang dihadapi beberapa perusahaan
memungkinkan mereka sukses dalam jangka pendek tanpa terlalu
memperhatikan pelanggan, pemasok, distributor, atau organisasi lain di
lingkungan pasarnya. Para pendatang baru di industri-industri yang baru
21
muncul, khususnya industri-industri yang berbasis teknologi baru,
kemungkinan besar hanya berfokus pada internal dan tidak terlalu
berorientasi pada pasar. Hal ini disebabkan karena hanya terdapat sedikit
pesaing kuat pada tahun-tahun pembentukan industri baru, permintaan
pelanggan terhadap produk baru kemungkinan besar akan tumbuh dengan
cepat dan melebihi pasokan yang tersedia, dan masalah produksi serta
keterbatasan sumber daya cenderung merupakan ancaman yang lebih
mendesak bagi industri baru.
Bisnis yang menghadapi pasar dan kondisi persaingan seperti itu
seringkali berorientasi pada produk atau berorientasi pada produksi. Mereka
memfokuskan sebagian besar perhatian dan sumber daya mereka pada
fungsi-fungsi seperti rekayasa produk dan proses, produksi, dan keuangan
untuk memperoleh dan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk
mengimbangi pertumbuhan permintaan. Bisnis ini terutama berkaitan
dengan memproduksi lebih banyak apa yang ingin dihasilkannya, dan
pemasaran umumnya memainkan peran sekunder dalam merumuskan dan
menerapkan strategi.
22
global dalam industri-industri tersebut, banyak organisasi jasa yang bekerja
lebih keras untuk memahami dan memuaskan kebutuhan pelanggan mereka.
Mengingat seluruh perekonomian berada pada tahap perkembangan
yang berbeda-beda di seluruh dunia menyebabkan popularitas dan
kesesuaian filosofi bisnis di setiap negara juga mungkin berbeda. Misalnya
orientasi produksi merupakan filosofi bisnis yang dominan di Amerika
Serikat selama industrialisasi yang terjadi pada pertengahan tahun 1800-an
hingga Perang Dunia I. Demikian pula, fokus utama pada pengembangan
produk dan teknologi produksi mungkin masih sesuai di negara-negara
berkembang yang berada di tengah-tengah industrialisasi. Perbedaan filosofi
bisnis internasional dapat menyebabkan beberapa masalah bagi globalisasi
program pemasaran strategis suatu perusahaan, namun hal ini juga dapat
menciptakan beberapa peluang, terutama untuk aliansi. Misalnya, kemitraan
Renault dengan Produsen Mobil Rusia AvtoVAZ yang menguntungkan
kedua belah pihak.
2.3.5.3Inersia Strategis
Dalam beberapa kasus, perusahaan yang mencapai kesuksesan
karena selaras dengan lingkungannya kehilangan kontak dengan pasarnya
karena para manajer menjadi enggan mengubah strategi dan program
pemasaran yang berhasil di masa lalu. Mereka mulai percaya bahwa ada satu
cara terbaik untuk memuaskan pelanggan mereka. Kelambanan strategis
seperti ini berbahaya karena kebutuhan pelanggan dan penawaran kompetitif
berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, dalam lingkungan
dimana perubahan seperti ini sering terjadi, proses perencanaan strategis
perlu dilakukan secara berkelanjutan dan adaptif yaitu baik departemen
pemasaran atau departemen fungsional lainnya, perlu memberikan perhatian
terus-menerus pada pelanggan dan pesaing mereka.
23
2.3.6 Perkembangan Terkini yang Mempengaruhi Peran Strategis
Pemasaran
Di masa depan, inersia strategis akan menjadi lebih berbahaya di banyak
industri karena mereka akan menghadapi peningkatan besaran dan laju perubahan di
lingkungan mereka. Perubahan-perubahan ini dengan cepat mengubah konteks
perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran serta informasi dan alat yang
dimiliki pemasar.
Perkembangan tersebut meliputi:
a. Meningkatnya globalisasi pasar dan persaingan,
b. Pertumbuhan sektor jasa perekonomian dan pentingnya layanan dalam
menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan.
c. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi komunikasi baru.
d. Semakin pentingnya hubungan untuk meningkatkan koordinasi dan
meningkatkan efisiensi program pemasaran dan untuk menangkap porsi
yang lebih besar dari nilai seumur hidup pelanggan.
Dampak adanya keempat perkembangan ini dapat mengubah tugas, alat, dan
teknik pemasaran di masa depan. Tidak mungkin untuk memprediksi secara pasti
bagaimana tren ini akan terjadi. Oleh karena itu, seseorang manajer yang memahami
proses manajemen pemasaran dan memahami perkembangan yang sedang
berlangsung dapat memainkan peran penting untuk memperoleh potensi keunggulan
kompetitif bahkan di perusahaan terbesar sekalipun. Manajer tersebut dapat
memberikan perspektif segar dan wawasan mengenai bagaimana tren yang muncul
ini akan berdampak pada pelanggan, pesaing, dan strategi pemasaran organisasi.
2.3.6.1 Globalisasi
Pasar internasional menyumbang porsi penjualan yang besar dan
terus bertambah di banyak organisasi. Meskipun pasar global memberikan
peluang yang menjanjikan untuk pertumbuhan penjualan dan keuntungan
tambahan, perbedaan dalam pasar dan kondisi persaingan antar negara
mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan strategi kompetitif dan
program pemasaran mereka agar berhasil. Bahkan ketika strategi pemasaran
serupa cocok dilakukan di banyak negara, perbedaan internasional dalam
24
infrastruktur, budaya, sistem hukum, dan sejenisnya sering kali
mengharuskan satu atau lebih elemen program pemasaran seperti fitur
produk, daya tarik promosi, atau saluran distribusi harus disesuaikan dengan
kondisi lokal agar strategi menjadi efektif.
2.3.6.2 Pertumbuhan Sektor Jasa Perekonomian dan Pentingnya
Layanan dalam Menjaga Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.
Layanan dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas atau manfaat apa
pun yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.
Produksinya mungkin terikat atau tidak pada produk fisik. Sesuai dengan
definisinya, layanan seperti pembiayaan, pengiriman, pemasangan, pelatihan
dan bantuan pengguna, serta pemeliharaan sering kali diberikan bersamaan
dengan produk fisik. Layanan tambahan seperti ini menjadi penting bagi
kelangsungan penjualan dan kesuksesan finansial perusahaan di banyak
pasar produk. Ketika pasar semakin penuh dengan pesaing global yang
menawarkan produk serupa dengan harga yang semakin rendah, desain
kreatif dan penyampaian layanan tambahan yang efektif telah menjadi sarana
penting yang digunakan perusahaan untuk membedakan penawarannya
sehingga menghasilkan manfaat dan nilai tambah bagi pelanggan. Manfaat
tambahan tersebut dapat membenarkan harga dan margin yang lebih tinggi
dalam jangka pendek dan membantu meningkatkan kepuasan, retensi, dan
loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
2.3.6.3 Pesatnya Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Baru
Pesatnya Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat
mengubah sifat manajemen pemasaran dalam dua cara penting. Pertama,
teknologi baru memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi yang lebih rinci tentang calon pelanggan dan
kebutuhan, preferensi, dan kebiasaan membeli mereka, serta tentang
penawaran dan harga pesaing mereka. Teknologi informasi memungkinkan
banyak perusahaan untuk mengidentifikasi dan menargetkan segmen pasar
25
yang lebih kecil dan lebih tepat untuk menyesuaikan fitur produk, daya tarik
promosi, harga, dan pengaturan pembiayaan yang sesuai dengan segmen
tersebut. Dampak kedua dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi adalah terbukanya saluran baru untuk komunikasi dan transaksi
antara pemasok dan pelanggan seperti hadirnya E-commerce yang sangat
mempengaruhi pola pembelian konsumen.
Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan perusahaan menjalin hubungan yang lebih kooperatif dan
efisien dengan pemasok dan mitra saluran distribusi mereka. Misalnya,
Procter & Gamble dan 3M telah membentuk aliansi dengan pengecer besar
seperti Kroger dan Walmart untuk mengembangkan sistem penyetokan ulang
otomatis. Teknologi tersebut berguna untuk mengurangi kesalahan dan
tagihan balik, meminimalkan tingkat inventaris, meningkatkan arus kas, dan
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
2.3.6.4 Semakin Pentingnya Hubungan untuk Meningkatkan
Koordinasi dan Meningkatkan Efisiensi Program Pemasaran
dan untuk Menangkap Porsi yang Lebih Besar dari Nilai Seumur
Hidup Pelanggan.
Kehadiran teknologi informasi terbaru mendorong adanya upaya
berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan nilai pelanggan
dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan mengakibatkan perubahan
sifat pertukaran antar perusahaan. Banyak perusahaan yang mencoba
mengembangkan dan membina hubungan dan aliansi jangka panjang, seperti
antara 3M dan Walmart. Hubungan kerja sama yang demikian diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan masing-masing mitra dalam beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan atau ancaman lingkungan, sehingga
memperoleh manfaat yang lebih besar, mendapatkan keuntungan dengan
biaya yang lebih rendah dari pertukarannya, dan untuk meningkatkan nilai
seumur hidup pelanggannya. Jenis hubungan kerja sama serupa juga muncul
di dalam perusahaan ketika perusahaan mencari mekanisme yang lebih
efektif dan efisien dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas yang
26
diperlukan antar departemen fungsional untuk mengidentifikasi, menarik,
melayani, dan memuaskan pelanggan. Di banyak perusahaan, perencanaan
dan pelaksanaan yang dulunya merupakan tanggung jawab manajer produk
atau pemasaran kini dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh tim lintas fungsi.
2.3.7 Peran Pemasaran di Masa Depan
Mengingat perubahan-perubahan yang terjadi, terlihat jelas bahwa
perusahaan-perusahaan di sebagian besar atau bahkan di seluruh industri harus
menerapkan orientasi pasar dengan fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan
dan harus adaptif agar berhasil dan sejahtera di masa depan. Pada akhirnya, hal ini
menunjukkan bahwa kinerja aktivitas pemasaran yang efektif khususnya terkait
pelacakan, analisis, dan kepuasan kebutuhan pelanggan akan menjadi komponen
penting bagi keberhasilan perumusan dan penerapan strategi di semua tingkat
organisasi di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa aktivitas pemasaran seperti itu tidak selalu
dilakukan oleh manajer pemasaran yang bekerja di departemen terpisah. Ketika
perusahaan menerapkan penggunaan tim multifungsi atau struktur jaringan, batasan
antara fungsi-fungsi cenderung kabur dan kinerja tugas pemasaran akan menjadi
urusan semua orang. Demikian pula, ketika organisasi menjadi lebih fokus dan
terspesialisasi dalam mengembangkan kompetensi inti yang unik, mereka akan lebih
bergantung pada pemasok, distributor, dealer, dan mitra lainnya untuk melakukan
aktivitas termasuk tugas pemasaran dan penjualan yang berada di luar bidang
kompetensi tersebut. Semua ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk
menciptakan, mengelola, dan mempertahankan hubungan pertukaran dengan
pelanggan, vendor, distributor, dan pihak lain akan menjadi kompetensi strategis
utama bagi perusahaan di masa depan dan itulah inti dari pemasaran.
27
2.4 Tinjauan Umum Formulasi dan Impelementasi Strategi Pemasaran.
Secara singkat menggambarkan aktivitas dan keputusan yang terlibat dalam proses
formulasi dan implementasi strategi. Penting untuk memperhatikan fokus dasar
kerangka dan urutan kejadian di dalamnya.
Fokus pengambilan keputusan (A Decision-making focus)
Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran melibatkan banyak keputusan
yang saling terkait yaitu tentang apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya dan
bagaimana cara melakukannya. Setiap hal merinci keputusan dan tindakan yang
28
diambil saat merancang dan menerapkan strategi untuk berbagai situasi pasar atau
alat dan kerangka analisis yang diperlukan untuk mengambil keputusan dengan baik.
Analysis Comes First- The Four “Cs”
Menunjukkan bahwa sejumlah besar analisis terhadap pelanggan, pesaing, dan
perusahaan itu sendiri harus dilakukan sebelum merancang strategi pemasaran. Hal
ini mencerminkan bahwa keputusan strategis yang sukses biasanya obyektif,
terperinci dan berdasarkan bukti yang didasari pemahaman pasar dan konteks
lingkungan. Tentu saja, sebagaian besar strategi pemasaran tidak pernah
diimplementasikan dengan cara yang sangat sama seperti yang dituliskan diatas
kertas. Penyesuaian dibuat dan aktivitas baru dilakukan sebagai respons terhadap
perubahan cepat pada permintaan pelanggan, tindakan kompetitif, dan perubahan
kondisi ekonomi. Namun, analisis pasar dan lingkungan yang lebih luas secara
menyeluruh dan berkelanjutan memungkinkan para manajer untuk membuat
penyesuaian tersebut dengan cara yang masuk akan dan konsisten, bukan hanya
sekedar basa- basi.
Analisis yang diperlukan untuk memberikan dasar bagi rencana pemasaran
strategis yang baik harus fokus pada empat elemen lingkungan keseluruhan yang
dapat mempengaruhi kesesuaian dan keberhasilan akhir, yaitu :
1. The company’s internal resources, capabilities, and strategies (sumber daya
internal perusahaan, kemampuan dan strategi)
2. The environmental context (konteks lingkungan), seperti sosial yang luas,
ekonomi dan tren teknologi di mana perusahaan akan bersaing.
3. The relative strengths and weaknesses of competitors and trends in the
competitive environment (kekuatan dan kelemahan relatif para pesaing serta
tren dalam lingkungan persaingan)
4. The needs, wants, and characteristics of current and potential customers.
(kebutuhan, keinginan dan karakteristik dari pelanggan saat ini dan
pelanggan potensial.
29
Marketers menyebut elemen ini sebagai 4Cs. Hal tersebut fokus pada analisis
peluang pasar dan dibahas secara lebih rinci seperti berikut.
Mengintegrasi strategi pemasaran dengan strategi dan sumber daya
perusahaan yang lain
Bagian utama dari tugas manajer pemasaran adalah memantau dan menganalisis
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta peluang dan ancaman yang muncul dari
pesaing dan tren lingkungan eksternal. Oleh karena itu, karena semua tingkat strategi
harus mempertimbangkan faktor- faktor tersebut, pemasar sering kali memainkan
peran utama dalam memberikan masukan dan mempengaruhi pengembangan
strategi perusahaan dan bisnis. Sebaliknya, manajer umum dan senior di fungsi lain
memerlukan pemahaman yang kuat tentang pemasaran untuk menyusun strategi
organisasi yang efektif.
Manajer pemasaran juga menanggung tanggung jawab utama untuk
merumuskan dan menetapkan rencana pemasaran strategis untuk setiap entri pasar
produk atau lini produk. Namun seperti yang telah kita lihat, program pemasaran
strategis tersebut tidak tercipta dalam kekosongan. Sebaliknya, tujuan dan strategi
pemasaran untuk memasuki pasar produk tertentu harus dapat dicapai dengan
sumber daya daya perusahaan yang tersedia dan kemampuan serta konsisten dengan
arah dan alokasi sumber daya yang terkandung dalam strategi tingat bisnis dan
korporat. Dengan kata lain,harus ada kesesuaian atau konsistensi internal di antara
elemen- elemen dari ketinga tingkatan strategi.
Analisis Peluang Pasar (Market opportunity Analysis)
Faktor utama dalam keberhasilan atau kegagalan strategi pada ketiga tingkatan
adalah apakah eleman strategi tersebut konsisten dengan realitas lingkungan
eksternal perusahaan serta kemampuan dan sumber daya perusahaan. Sehingga
Langkah pertama dalam mengembangkan rencana pemasaran strategis untuk usaha
baru, produk baru atau produk yang sudah ada atau produk lini adalah melakukan
sebuah analisis terhadap 4Cs, sehingga sifat dan saya Tarik peluang pasar dapat
dipahami sengan baik.
30
Manajer pemasaran di berbagai posisi lini atau staf atau pengusaha itu sendiri pada
lingkungan start-up biasanya mengemban tanggung jawab antara lain :
1. Memahami peluang pasar (Understanding Market Opportunities)
Memahami sifat dan daya Tarik setiap peluang memerlukan pengujian
terhadap lingkungan eksternal, termasuk pasar yang dilayani dan industry di
mana perusahaan menjadi bagiannya. Pada gilirannya, pemeriksaan
melibatkan sekilas isu perkembangan makrosebagai tren lingkungan yang
mana mengarahkan dan membatasi permintaan pasar dan keseluruhan
karakteristik industry, serta aspek spesifik dari pelanggan sasaran dan
kebutuhan mereka serta aspek- aspek spesifik dari pelanggan sasaran dan
kebutuhan mereka dan perusahaan khusus dan apa diberikan kepada pihak
tersebut. Penting juga untuk memeriksa tim manajemen yang akan
ditugaskan untuk menerapkan strategi apapun yang dikembankan untuk
menenrukan apakah mereka memiliki apa yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
2. Mengukur peluang pasar (measuring market oppurtunities)
Memahami daya tarik peluang pasar secara keseluruhan adalah hal yang
penting. Mempersiapkan perkiraan penjualasan berdasarkan bukti yang
dapat dicapai dalam jangka pendek dan menengah merupakan tugas yang
sangat sulit dan tekhusus sulit bagi produk baru, khususnya produk yang baru
dikenal dunia.
3. Segmentasi Pasar, penargetan dan keputusan posisi (Market segmentation,
targeting, and positioning decisions)
Tidak semua pelanggan dengan kebutuhan serupa mencari produk atau
layanan yang sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keputusan
pembelian mereka mungkin dipengaruhi oleh prefensi individu, karakteristik
pribadi, keadaan sosial dan sebagainya. Di sisi lain, pelanggan yang membeli
produk yang sama mungkin termotivasi oleh kebutuhan yang berbeda,
mencari manfaat yang berbeda dari produk, mengandalkan sumber informasi
produk yang berbeda, dan memperoleh produkdari saluran distribusi yang
berbeda. Oleh karena itu, salah satu tugas manajer yang paling penting
31
adalah membagi pelanggan kedalam segmen pasar yaitu kelompok orang
yang berbedan dengan kebutuhan, keadaan dan karakterustik serupa yang
mengarahkan mereka untuk merespin dengancara yang sama terhadap
penawaran produk atau jasa tertentu atau penawaran tertentu.
Setelah menentukan segmen pasar dan mengeksplorasi kebutuhan
pelanggan serta kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan dalam
segmen tersebut, manajer harus memutuskan segmen mana yang mewakili
peluang yang menarik dan layak bagi perusahaan, yaitu segmen mana yang
menfokuskan program pemasaran strategis.
Terakhir, manajer harus memutuskan bagaimana memposisikan penawaran
produk atau jasa dan merknya dalam segmen sasaran, yaitu merancang
produk dan program pemasarannya untuk menakankan atribut dan manfaat
yang manarik bagi pelanggan di segmen sasaran dan sekaligus membedakan
penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.
32
dengan strategi yang dipilih. Misalnya, program pembangunan suatu merek tidak
akan berhasil tanpa investasi besar dalam penelitian dan pengembangan digital, riset
pasar, dan desain produk serta pengembangan tim produk lintas fungsi untuk
mendorong komunikasi di antara para insinyur, perancang, dan pemasar perusahaan.
Tugas akhir dalam proses manajemen pemasaran adalah menentukan apakah
program pemasaran strategis memenuhi tujuan dan menyesuaikan program ketika
kinerjanya mengecewakan. Proses evaluasi dari pengendalian ini memberikan
umpan balik kepada manajer dan menjadi dasar analisis peluang pasar pada periode
perencanaan berikutnya.
Rencana Pemasaran – A Blueprint for Action
Analisis dan keputusan program pemasaran yang dibahas sebelumnya harus
dirangkum secara berkala dalam rencana pemasaran formal yang terperinci. Rencana
pemasaran adalah dokumen tertulis yang merinci situasi saat ini sehubungan dengan
pelanggan, pesaing, dan lingkungan eksternal dan memberikan pedoman untuk
tujuan, tindakan pemasaran, dan alokasi sumber daya selama periode perencanaan
untuk produk atau layanan yang sudah ada atau yang diusulkan.
Meskipun beberapa perusahaan, terutama perusahaan kecil tidak mau repot
menulis rencana pemasaran mereka, sebagaian besar organisasi percaya bahwa akan
selalu ada celah untuk ambiguitas atau kesalahpahaman tentang strategi dan tujuan,
atau tanggung jawab keputusan untuk mengambil tindakan kecuali jika menulis
semua kunci elemen dalam perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan
organisasi kecil dengan sumber daya terbatas pun dapat memperoleh manfaat dari
penyusunan rencana tertulis, betapapun singkatnya. Rencana tertulis juga
memberikan sejarah konkrit mengenai strategi dan kinerja produk dari waktu ke
waktu, yang membantu memori institusional dan membantu mendidik manajer baru
yang ditugaskan pada produk tersebut. Rencana tertulis (blueprint) diperlukan
sebagaian besar organisasi besar karena usulan manajer pemsaran biasanya harus
ditinjau dan disetujui pada tingkat manajemen yang lebih tinggi dan karena rencana
yang disetujui memberikan tolak ukur yang akan digunakan untuk menilai kinerjaa
manajer, akhirnya, disiplin yang terlibat dalam membuat rencana formal membantu
33
memastikan bahwa tujuan, strategi dan tindakan pemasaran yang diusulkan
didasarkan pada analisis 4Cs yang cermat dan alasan yang masuk akal.
Rencana pemasaran bervariasi dalam waktu, konten, dan organisasi di
seluruh perusahaan. Secara umum,rencana pemasaran dikembangkan setiap tahun,
meskipun periode perencanaan untuk beberapa produk industri besar seperti pesawat
komersial mungkin lebih lama dan di beberapa industri yang sangat fluktuatif seperti
telekomunikasi atau elektronik, periode tersebut bisa lebih singkat. Rencana
biasanya mengikuti format yang mirip dengan yang diuraikan seperti berikut :
Bagian Isi
I. Ringkasan Menyajikan gambaran singkat mengenai
Eksekutif permasalahan, tujuan, strategi, dan tindakan yang
dimasukkan dalam rencana dan hasil yang diharapkan
untuk tinjauan manajemen yang cepat.
II. Situasi dan Tren Meringkas informasi latar belakang terkait pada
saat ini pasar, persaingan dan lingkungan makro serta tren di
dalamnya, termasuk ukuran dan tingkat pertumbuhan
untuk keseluruhan pasar dan segmen pasar.
III. Tinjauan Kinerja Memeriksa kinerja produk dimasa lalu dan elemen
(hanya untuk program pemasarannya (misalnya distribusi, promosi,
produk atau jasa dll)
yang sudah ada)
IV. Masalah Kunci Mengidentifikasi peluang dan ancaman utama
terhadap produk yang harus dihadapi oleh rencana
tersebut di tahun mendatang serta kekuatan dan
kelemahan relative dari produk dan unit bisnis yang
harus diperhitungkan dalam menghadapi
masalahtersebut.
V. Tujuan Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam hal
volume penjualan, pangsa pasar dan keuntungan.
VI. Strategi Meringkas pendekatan strategis keseluruhan yang
Pemasaran akan digunakan untuk mencapai tujuan rencana
34
VII. Rencana Aksi Ini adalah bagian yang paling penting dari rencana
tahunan untuk membantu memastikan penerapan dan
koordinasi kegiatan yang efektif di seluruh
departemen fungsional. Ini menentukan :
• Target pasar yang ingin dituju
• Tindakan spesifik apa yang harus diambil
sehubungan dengan masing- masing 4Ps
• Siapa yang bertanggungjawab atas setiap
tindakan
• Kapan tindakan akan dilakukan
• Berapa jumlah yang akan dianggarkan untuk
setiap tindakan
VIII. Proyeksi Menyajikan hasil keuangan yang diharapkan dari
Pernyataan rencana tersebut.
untung dan rugi
IX. Kontrol Membahas bagaimana kemajuan rencana akan
dipantau, dapat menyajikan rencana darurat untuk
digunakan jika kinerja berada di bawah ekspetasi atau
situasi berubah.
X. Rencana Menjelaskan tindakan yang harus diambil jika
kontingensi ancaman atau peluang tertentu muncul selama periode
perencanaan.
Ada tiga bagian utama dalam rencana tersebut. Pertama, manajer pemasaran
merinci penilaiannya terhadap situasi saat ini. Ini adalah bagian pekerjaan rumah
dari rencana di mana manajer merangkum hasil analisisnya terhadap pelanggan saat
ini dan pelanggan potensial, kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan, situasi
persaingan, tren utama dalam lingkungan yang lebih luas yang mungkin
mempengaruhi produk, dan, untuk produk yang sudah ada, hasil kinerja masa lalu.
Bagian ini biasanya juga mencakup perkiraan, perkiraan potensi penjualan, dan
asumsi lain yang mendasari rencana tersebut, yang sangat penting untuk usulan
35
produk atau layanan baru. Berdasarkan analisis ini, manajer juga dapat
memperhatikan beberapa isu utama—peluang atau ancaman utama yang harus
ditangani selama periode perencanaan.
Bagian kedua dari rencana merinci strategi untuk periode mendatang. Bagian
ini biasanya dimulai dengan merinci tujuan (misalnya volume penjualan, pangsa
pasar, keuntungan, tingkat kepuasan pelanggan, dll) yang ingin dicapai oleh produk
atau jasa selama periode perencanaan. Kemudian menguraikan keseluruhan strategi
pemasaran, tindakan yang terkait dengan masing-masing 4 P (produk, harga,
promosi, dan “tempat” atau distribusi) yang diperlukan untuk menerapkan strategi,
dan waktu serta tempat tanggung jawab untuk setiap tindakan.
Yang terakhir, rencana tersebut memerinci implikasi finansial dan sumber
daya dari strategi tersebut serta pengendalian yang akan digunakan untuk memantau
implementasi dan kemajuan rencana selama periode tersebut. Beberapa rencana juga
menentukan beberapa kemungkinan: bagaimana rencana tersebut akan dimodifikasi
jika terjadi perubahan tertentu di pasar, persaingan, atau lingkungan eksternal.
36
(b) menjual mesin dan produk konsumen seperti TV dan oven microwave di
bawah merek Samsung melalui rantai diskon seperti Wal-Mart dengan
harga sangat rendah.
Pertama, pasar global untuk chip memori dan komponen lain yang dipasok
Samsung untuk merek elektronik lain melemah karena meningkatnya persaingan
dan kelebihan kapasitas. Pada waktu yang hampir bersamaan, penjualan produk
bermerek Samsung sendiri juga mengalami penurunan. Yun Jong Yong yang
merupakan seorang veteran perusahaan yang diangkat sebagai CEO unit elektronik
ICS mengeluhkan bahwa Samsung dapat membuat Tv yang secara teknis sama
bagusnya dengan Sony, namun karena citra merek Samsung yang berada di pasar
bawah, TVnya berada di urutan belakang, bahkan disimpan atau ditumpuk dalam
rantai diskon. Selain itu, juga pada tahun 1997 terjadi krisis keuangan Asia yang
mengharuskan adanya perubahan strategis penting bagi kelangsungan hidup unit
ini.
37
2.5.3 Inovasi Teknis dan Litbang
Teknologi mutakhir tidak selalu mejamin kesuksesan pasar. Hal ini harus
dimasukkan ke dalam produk yang memberikan manfaat yang setidaknya akan
dianggap sepadan dengan harganya oleh Sebagian konsumen. Beberapa manfaat
tersebut mungkin bersifat subyektif yaitu gaya yang menarik dan keren. Oleh
karena itu, pengembangan produk baru di Samsung biasanya melibatkan tim
desainer yang berkolaborasi erat dengan para insinyur perusahaan, orang-orang
manufaktur, dan pemasar. Untuk memastikan produk tetap sesuai dengan selera
konsumen di berbagai negara, sebanyak 450 desainer oerusahaan ditugaskan ke
pusat desain di kota-kota seperti London, Tokyo, Shangai, dan San Francisco, dan
peneliti pasar perusahaan menjalankan kelompok yang berfokus pada survei
pengguna di berbagai pasar di seluruh dunia.
38
2.5.5 Program Pemasaran untuk Membangun Merek Samsung
39
2.5.6 Hasil
40
bersaing dalam industrinya untuk mencapai keunggulan berkelanjutan
dibandingkan para pesaingnya.
c) Strategi Pemasaran Samsung Electronic dapat dilihat dari keputusan
fungsional yang saling berhubungan tentang bagaimana membagi pasar
ke dalam segmen-segmen, segmen-segmen mana yang dijadikan
sasaran, produk-produk apa yang ditawarkan kepada setiap segmen
sasaran, saluran- saluran apa yang digunakan untuk mendistribusikan
produk-produk tersebut, alat-alat promosi dan daya tarik apa yang
digunakan, dan harga-harga yang harus dibebankan kepada semua
segmen tersebut. Hal ini mencerminkan strategi pemasaran untuk setiap
entri pasar produk Samsung Electronics yang beragam.
41
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
42
DAFTAR PUSTAKA
43
DAFTAR PERTANYAAN
44
4. Di bawah ini yang merupakan 4Cs adalah?
Xa. Company, Context, Competitors, Customers
b. Characteristics, Context, Competitors, Customers
c. Company, Characteristics, Competitors, Customers
d. Company, Characteristics, Context, Customers
e. Company, Characteristics, Context, Competitors
45