Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Orientasi Perusahaaan Terhadap Pasar, Tugas Manajemen Pemasaran” tepat
waktu.

Makalah “Orientasi Perusahaaan Terhadap Pasar, Tugas Manajemen


Pemasaran” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Manajemen
Pemasaran 1. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang orientasi perusahaan dan tugas manajemen
pemasaran.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen


mata kuliah ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Samarinda, 9 September 2020

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………... 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………. 2

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………. 3

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 3

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………5

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..6

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………7

2.1 Pengertian Orientasi Pasar……………………………………………... 7

2.2 Konsep Kegiatan Pemasaran……………………………………………9

2.3 Tugas Manajemen Pemasaran…………………………………………..14

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………. 17

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 17

3.2 Saran…………………………………………………………………… 21

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 22

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern seperti sekarang ini, suatu perusahaan dituntut untuk
menciptakan peluang pasar. Suatu perusahaan harus mampu mempertahankan
konsumennya atau bahkan berusaha merebut pasar perusahaan pesaing agar
dapat mempertahankan keberadaannya di tengah persaingan yang semakin
gencar. Agar dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus memiliki
keunggulan bersaing melalui diferensiasi dengan cara menawarkan produk yang
nyata-nyata lebih baik dibandingkan produk saingan. Salah satu jalan agar
perusahaan memiliki keunggulan dalam bersaing adalah menciptakan kondisi
melalui inovasi bagi perusahaan yang berorientasi pasar dimana
mempertahankan dan merebut konsumen baru adalah tujuan utamanya.

Perubahan lingkungan bisnis, seperti: globalisasi, liberalisasi


perdagangan, perkembangan teknologi, deregulasi dan perubahan lain telah
mempunyai dampak terhadap customer (pelanggan), dan competition
(persaingan). Perubahan pada pasar konsumen dikarakteristiki oleh; pelanggan
yang semakin terdidik dan semakin kritis, pelanggan menjadi sangat memilih
(choosy), pelanggan yang menentukan produk dan jasa yang dibutuhkan,
pelanggan menuntut perlakukan individual. Pada sisi lain perubahan pada sisi
persaingan dikarakteristiki oleh adanya persaingan berskala global, perubahan
rules of the game, persaingan berbasis pengetahuan dan kompetensi .

Globalisasi dari marketplace merupakan tantangan yang sangat penting


yang dihadapi oleh setiap perusahaan-perusahaan yang ada. Kecenderungan
akselerasi perubahan dan pengembangan perusahaan ke depan akan menuju
pada pasar yang semakin mengglobal, menjadikan hubungan antar negara
menjadi semakin dekat atau semakin hilangnya batas negara secara cepat,

3
unifikasi regional, contoh Uni Eropa, perjanjian perdagangan bebas
negaranegara Amerika Utara (NAFTA), Asosiasi negara-negara Asia Tenggara
(ASEAN) dan sebagainya.

Perubahan pola persaingan global menjadikan bisnis makin kompetitif.


Sehingga perusahaan mau tidak mau harus mengikuti arus global tersebut
dengan memonitor setiap perubahan yang terjadi. Perusahaan harus dapat
menentukan keunggulan bersaing atau mengidentifikasi peluang baru dalam
memperoleh keunggulan. Hal ini memerlukan analisis terhadap pelanggan dan
persaingan. Analisis tentang keunggulan bersaing menghendaki bahwa
perusahaan harus berorientasi pada konsumen.

Menilai peluang pasar membutuhkan pengukuran besar pasar secara


keseluruhan dan kondisi persaingan di pasar. Kombinasi total pasar dan kondisi
persainganlah yang menentukan peluang penjualan untuk meraih laba. Dalam
permasaran global, perusahaan-perusahaan yang memfokuskan pada pasar yang
sudah ada mula-mula harus memperkirakan besar pasar ini dan kemudian
menilai daya saing keseluruhan mereka dibandingkan dengan para pesaingnya
dengan mengukur daya tarik produk, harga, distribusi, iklan dan cakupan serta
efektivitas promosi.

Makin beragamnya kebutuhan dan keinginan pembeli menjadi pedoman


bagi perusahaan untuk menentukan suatu strategi yang akan digunakan sebagai
pengambilan keputusan dalam segmentasi pasar. Pembeli biasanya akan
memperlihatkan preferensi dan prioritas produk yang berbeda. Biasanya
pelanggan akan menginginkan produk atau jasa yang dapat memuaskan
keinginan mereka dengan harga yang bersaing. Atas dasar perbedaanperbedaan
tersebut dapat dijadikan suatu pedoman bagi perusahaan untuk menciptakan
orientasi pasar. Hal ini dilakukan karena kenyataan menunjukkan bahwa
pelanggan di pasar tidak sama, maka analisis segmentasi pasar sangat
diperlukan. Dengan melakukan segmentasi pasar maka perusahaan dapat hidup

4
dengan melayani segmen pasar yang ada, dan ini merupakan bagian dari pasar
yang dituju oleh perusahaan dalam persaingan yang ketat.

Manajer pemasaran yang berhasil dengan mengenali bahwa pasar


konsumen untuk setiap produk atau jasa mungkin dipangsakan. Ini berarti
bahwa terdapat berbagai pengelompokan pembeli yang mungkin berbeda satu
dengan yang lain dalam manfaat yang diharapkan. Manajer pemasaran yang
siaga memanfaatkan perbedaan ini melalu strategi pemasangsaan pasar, dimana
masing-masing pangsa dipandang sebagai target yang berbeda dengan
persyaratannya sendiri untuk produk, harga, distibusi dan promosi.

Manajemen pemasaran dituntut untuk mengembangkan orientasi


pasarnya, baik orientasi pasar konsumen, pasar pesaing dan koordinasi antar
fungsi. Orientasi pasar ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya
penjualan. ”Efisiensi diartikan sebagai keadaan dimana manfaat yang sebesar-
besarnya bisa dicapai dari suatu pengorbanan tertentu atau dimana untuk
memperoleh suatu manfaat tertentu diperlukan pengorbanan sekecil mungkin”
(Mubyarto, 1997:1). Efisien atau tidaknya kondisi keuangan perusahaan
tergantung pada keberhasilan manajer dalam menerapkan kebijakan baik di
bidang keuangan maupun operasi perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan
dan pengelolaan sumber-sumber yang efisien akan mempengaruhi keberhasilan
dalam mencapai tujuan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini terfokuskan pada pembahasan mengenai orientasi


perusahaan terhadap pasar dan tugas manajemen pemasaran, dimana rumusan
makalah pada makalah ini:

a. Apa itu orientasi pasar?


b. Apa saja konsep produksi yang digunakan manajemen dalam kegiatan
pemasaran?

5
c. Apa tugas manajemen pemasaran?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

a. Mengerti apa itu orientasi pasar


b. Mengerti apa saja konsep produksi yang digunakan menajemen dalam
kegiatan pemasaran
c. Mengetahui tugas dari manajemen pemasaran

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Orientasi Pasar

Orientasi pasar (market orientation) adalah suatu pandangan, perspektif


atau budaya yang terlihat dari proses dan aktivitas perusahaan dalam
menciptakan nilai tertinggi bagi kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai
inti dari proses pemasaran, yaitu fokus pada kepuasan konsumen.

Orientasi pasar merupakan alat ukur perilaku dan aktivitas dari implementasi
konsep pemasaran. Perusahaan yang berorientasi pasar merupakan perusahaan
yang mampu mengembangkan dan memahami lebih baik mengenai apa yang
dibutuhkan konsumen sehingga dapat menciptakan customer value dan
menciptakan strategi pasar dengan informasi kekuatan serta kelemahan pesaing.
Orientasi pasar merupakan budaya organisasi yang dimana menempatkan
prioritas tertinggi pada superior customer value.

Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi mempunyai


komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi
pelanggan. Orientasi pasar secara signifikan menjadi faktor penting yang
memungkinkan perusahaan memahami pasar dan mengembangkan strategi
produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan kebutuhan pasar.
Orientasi pasar juga berfokus pada penciptaan citra organisasi terhadap yang
akan berujung pada penciptaan simpati dari para pelanggan karena dengan
adanya orientasi pasar mampu memberikan pelayanan yang sangat baik
sehingga konsumen merasa sangat puas.

7
Berikut definisi dan pengertian orientasi pasar dari beberapa ahli:

 Menurut Uncles (2000), orientasi pasar adalah suatu proses dan aktivitas
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan
cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. 

 Menurut Octavia (2012), orientasi pasar adalah budaya untuk


mengumpulkan nilai konsumen dan proses secara terus menerus untuk
menciptakan nilai tertinggi bagi pembeli. 

 Menurut Tjiptono dkk (2008), orientasi pasar adalah budaya bisnis yang
mampu secara efektif dan efisien menciptakan perilaku karyawan
sedemikian rupa sehingga menunjang upaya penciptakan nilai superior
bagi para pelanggan. 

 Menurut Craven dan Piecry (2013), orientasi pasar adalah suatu


perspektif yang menempatkan konsumen sebagai fokus perhatian dalam
kegiatan perusahaan. 

 Menurut Kohli dan Jaworski (1990), orientasi pasar adalah pandangan


operasional terhadap inti pemasaran, yaitu fokus pada konsumen dan
pemasaran yang terkoordinasi.

Menurut Hasan (2008), orientasi pasar memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Mengarahkan perusahaan pada diferensiasi dan efisiensi produk


berdasarkan orientasi pasar.
2. Mengarahkan para manajer untuk mengurangi penekanan orientasi
produk untuk merespon pasar.
3. Mengarahkan sistem organisatorial, seperti formalisasi dan sentralisasi,
akan ditentukan secara berurutan dan tidak akan berdiri sendiri.

8
Adapun manfaat dari orientasi pasar adalah sebagai berikut:

1. Membantu perusahaan dalam memproduksi produk atau jasa


yang sesuai dengan yang dipersepsikan oleh pelanggan.
2. Membantu memproduksi secara lebih efisien dibandingkan para
pesaing.
3. Menjelaskan perbedaan-perbedaan kinerja yang dicapai oleh
perusahaan.

Adanya orientasi pasar dapat mengarahkan perusahaan pada competitive


advantage yang dapat dipertahankan melalui aktivitas internal dan eksternal,
yaitu:

1. Internal. Misalnya: investasi ulang, ambiguitas kasual (lebih mampu


mengenal kemampuan diri dengan lebih baik) dan melakukan adaptasi
orientasi pasar (adaptation of more market oriented).
2. Eksternal. Misalnya: adaptasi dengan perubahan, ambiguitas eksternal,
intangibility, kecepatan mobilitas, kompleksitas sosial, efisiensi massal,
dan peningkatan efektivitas sejalan dengan waktu serta pengetahuan
prosedural.

2.2 Konsep Kegiatan Pemasaran

Dengan adanya realita pemasaran yang dihadapi dalam beberapa tahun


ke belakang, filosofi apakah yang seharusnya digunakan agar upaya pemasaran
perusahaan lebih terarah? Untuk menjawabnya kita harus meninjau evolusi
gagasan pemasaran yang ada terlebih dahulu. Ada lima konsep yang akan kita
bahas kali ini, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran holistic. Berikut adalah pemaparan masing-

9
masing konsep kegiatan pemasaran berdasarkan buku yang dibuat oleh Kotler
Keller:

 Konsep Produksi

Konsep produksi menjadi salah satu konsep tertua dalam bisnis yang
menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam
jumlah banyak dan tidak mahal. Setiap manajer yang memiliki orientasi pada
produksi kini memusatkan konsentrasinya untuk mencapai efisiensi produksi
yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Pemasar menggunakan konsep
ini ketika perusahaan ingin memperluas pasar.

 Konsep Produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang


menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer yang
menganut konsep produk berfokus pada pembuatan produk yang unggul dan
terus-menerus melakukan pemutakhiran. Jika Anda ingin menggunakan konsep
ini, yang perlu Anda ingat adalah sebuah produk baru yang Anda keluarkan ke
pasar tidak akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan
penjualan yang tepat.

 Konsep Penjualan

Konsep penjualan memiliki anggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika


dibiarkan begitu saja, tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.
Oleh karena itu organisasi harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang
agresif. Perusahaan yang paling agresif dalam mempraktikkan konsep
penjualan adalah perusahaan yang menjual barang-barang yang tidak dicari,
yang biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli konsumen, seperti asuransi,

10
ensiklopedia, dan peti mati. Ada pula situasi di mana perusahaan mengalami
kelebihan kapasitas sehingga harus mempraktikkan konsep penjualan ini
dengan tujuan menjual apa yang mereka produksi.

 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran muncul di pertengahan tahun 1950-an dengan filosofi


bisnis yang mengalami peralihan dari sekedar “membuat dan menjual” yang
berpusat pada produk, menjadi ke filosofi “merasakan dan merespons” yang
berpusat pada pelanggan. Sebagai pemasar, tuas Anda adalah menemukan
produk yang tepat untuk pelanggan Anda. Konsep pemasaran memiliki asumsi
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif
daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang telah dipilih
perusahaan.

 Konsep Pemasaran Holistik

Tren dan kekuatan pemasaran di abad ke-21 ini telah berhasil mengarahkan
perusahaan-perusahaan bisnis pada serangkaian kepercayaan dan praktik baru.
Setiap pemasar yang kompeten telah memahami kebutuhan untuk memiliki
pendekatan yang lebih lengkap, kohesif, dan melampaui penerapan tradisional
dari konsep pemasaran. Konsep pemasaran holistic tercipta dengan adanya
pengembangan desain dan pengimplementasian program pemasaran, proses,
dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat ketergantungan.

Pemasaran holistic menjadi sebuah pendekatan yang berusaha menyadari


dan mendamaikan ruang lingkup dan kompleksitas aktivitas pemasaran. Ada
empat komponen yang menjadi ciri pemasaran holistic, yaitu pemasaran
hubungan, pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja.
Tujuan kunci dari pemasaran holistic adalah mengembangkan hubungan yang

11
tahan lama dengan orang dan organisasi yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan.
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengubah
pemasarannya sesuai dengan perubahan yang terjadi pada pasar.

Berikut adalah penjabaran masing-masing komponen pemasaran holistic :

1. Pemasaran Hubungan

Pemasaran hubungan (relationship marketing) dilakukan dengan tujuan


untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan
konstituen kunci agar bisnis bisa bertahan. Empat konstituen kunci untuk
pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai, mitra pemasaran (saluran,
pemasok, distributor, dealer, agen), dan anggota masyarakat finansial
(pemegang saham, investor, analis). Pemasar harus mampu menciptakan
kemakmuran di antara setiap konstituen dan mampu mengembangkan kebijakan
serta strategi untuk menyeimbangkan pengembalian bagi setiap pemangku
kepentingan. Hasil akhir dari pemasaran hubungan berupa jaringan pemasaran
yaitu asset perusahaan unik yang terdiri dari perusahaan dan pemegang
kepentingan pendukung.

2. Pemasaran Terintegrasi

Aktivitas pemasaran terintegrasi diklasifikasikan dalam bentuk 4P bauran


pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Tugas pemasar dalam
pemasaran terintegrasi adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan
membentuk program pemasaran terintergasi untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Tema kunci
dari pemasaran terintegrasi adalah banyak aktivitas pemasaran yang berbeda-
beda mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai, serta ketika dikordinasikan
aktivitas pemasaran memaksimalkan efek gabungannya. Dari tema itu kita bisa

12
menyimpulkan bahwa pemasar harus mendesain dan mengimplementasikan
satu aktivitas pemasaran dengan semua aktivitas lainnya.

3. Pemasaran Internal

Pemasaran internal memastikan bahwa setiap orang di dalam organisasi


telah menganut prinsip pemasaran yang tepat, khususnya manajemen senior.
Pemasaran internal adalah tentang tugas merekrut, melatih, dan memotivasi
karyawan yang kompeten yang ingin melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran internal terjadi pada dua tingkat, keduanya, bukan salah satunya.
Tingkat yang pertama, berbagai fungsi pemasaran harus bekerja sama, baik itu
tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, dan
riset pemasaran. Tingkat yang kedua, departemen-departemen lain harus
menerapkan pemasaran, mereka melakukan pekerjaan masing-masing dengan
tetap harus memikikan pelanggan. Dengan kata lain pemasaran internal
mengharuskan penyelarasan vertical dengan manajemen senior dan departemen
lain sehingga setiap orang memahami, menghargai, dan mendukung upaya
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Pemasaran Kinerja

Pemasaran kinerja memahami pengembalian bagi bisnis dari aktivitas dan


program pemasaran serta menjawab keprihatinan yang lebih luas dan pengaruh
hukum, etika, sosial, dan lingkungan. Manajemen punya bertugas untuk
memeriksa hasil pemasaran dan menterjemahkan apa yang terjadi ke dalam
pangsa pasar, tingkat kehilangan pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas
produk, dll. Pemasaran dituntut untuk membuktikan investasi mereka kepada
manajemen senior dalam konteks finansial dan profitabilitas, serta konteks
membangun merek dan menumbuhkan basis pelanggan.

Karena efek dari pemasaran melampaui lebih dari sekedar perusahaan dan
pelanggan, tetapi juga ke masyarakat luas, maka pemasar harus menyadari dan

13
mempertimbangkan secara cermat peranan mereka dalam konteks etika, hukum,
sosial, dan lingkungan. Kesadaran ini akan melahirkan konsep pemasaran
berwawasan sosial di mana beranggapan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien
dibandingkan dengan yang diberikan oleh competitor.

Adanya konsep pemasaran berwawasan sosial mengharuskan pemasar


untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etika ke dalam praktik pemasaran
mereka. Hal ini dilakukan oleh Body Shop dengan menambahkan tanggung
jawab sosial sebagai cara mendiferensiasikan dirinya dari pesaing, membangun
preferensi ekonomi, dan mencapai penjualan dengan laba tinggi.

2.3 Tugas Manajemen Pemasaran

Untuk mencapai kesuksesan pemasaran, ada sejumlah tugas yang


seharusnya dilaksanakan oleh manajemen pemasaran. Tugas tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran

Untuk melakukannya, pemasar perlu mengidentifikasi potensi peluang


jangka panjang dengan mempertimbangkan pengalaman pasar dan kompetensi
inti yang dimiliki. Kemudian, mereka harus mengembangkan rencana pemasaran
konkret yang menentukan strategi dan taktik pemasaran ke depan.

2. Menangkap gambaran detail lingkungan pemasaran

14
Pemasar membutuhkan sistem informasi pemasaran yang andal untuk
memonitor secara dekat lingkungan pemasaran, sehingga mereka dapat terus
menilai potensi pasar dan memperkirakan permintaan. Lingkungan pemasaran
terbagi menjadi dua: lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro
terdiri dari semua pemain yang memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memproduksi dan menjual produk, termasuk pelanggan, pemasok, pesaing, dan
perantara pemasaran. Lingkungan makro terdiri dari faktor demografis, ekonomi,
teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya yang memengaruhi penjualan dan
laba.

3. Mengubah strategi menjadi program, manajer pemasaran harus membuat


keputusan dasar tentang pengeluaran, aktivitas, dan alokasi anggaran
mereka

Mereka dapat menggunakan fungsi respons penjualan yang menunjukkan


bagaimana jumlah uang yang dihabiskan dalam setiap aplikasi akan memengaruhi
penjualan dan laba.

4. Membangun kesinambungan hubungan dengan pelanggan

Perusahaan harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan


nilai bagi pasar sasaran yang dipilih dan mengembangkan hubungan jangka
panjang yang kuat, menguntungkan, dengan pelanggan. Untuk itu, perusahaan
perlu memahami konsumen mereka, mulai dari siapa yang membeli, dan mengapa
serta memilih bauran pemasaran yang tepat.

5. Membangun merek yang kuat

Perusahaan harus memahami kekuatan dan kelemahan merek produk


mereka sebagaimana yang dilihat pelanggan. Untuk mengembangkan strategi

15
penentuan posisi, perusahaan dapat memilih antara strategu diferensiasi atau
kepemimpinan biaya serta target pasar, apakah untuk pasar massal ataukah
segmen pasar tertentu.

6. Menciptakan penawaran

Inti dari program pemasaran adalah produk, yang mana mencakup dimensi
kualitas produk, harga, desain, fitur, dan pengemasan. Untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif, perusahaan mungkin menyediakan leasing, pengiriman,
perbaikan, pelatihan, atau layanan purna jual lainnya sebagai bagian dari
penawaran produknya. Perusahaan harus membuat produk dapat diakses dan
tersedia bagi pelanggan sasaran.

7. Mengkomunikasikan nilai yang terkandung dalam produk dan


layanannya

Ini memerlukan program komunikasi pemasaran terpadu yang


memaksimalkan kontribusi individu dan kolektif dari semua kegiatan komunikasi,
termasuk periklanan, promosi penjualan, evebg, dan hubungan masyarakat.

8. Menciptakan pertumbuhan jangka panjang dengan memulai


pengembangan, pengujian, dan peluncuran produk baru

Ini termasuk evaluasi keberhasilan dari produk yang sudah ada. Baik
produk baru dan produk lama, strategi pemasaran harus mempertimbangkan
perubahan peluang dan tantangan global.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Orientasi pasar merupakan strategi yang digunakan manajemen dalam


kegiatan pemasaran. Yaitu macam-macam konsep yang mempengaruhi aktivitas
pemasaran menurut pendapat ahli ekonom. Pengertian manajemen pemasaran
adalah usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk mencapai hasil pertukaran
yang diinginkan dengan pasar-pasar yang menjadi tujuan. Menurut Philip Kotler,
terdapat lima konsep yang satu sama lain saling melengkapi yang merupakan
landasan bagi kegiatan pemasaran perusahaan dan organisasi organisasi lain.
Adapun konsep tersebut adalah:

1. Konsep produksi

2. Konsep produk

3. Konsep penjualan

4. Konsep pemasaran

5. Konsep pemasaran holistik

Konsep produksi

17
Konsep produksi berpendapat bahwa para pelanggan akan menyukai produk2
yang tersedia secara luas dan harganya murah. Manajemen dalam organisasi yang
berorientasi produksi mengerahkan segenap upayanya untuk efisiensi produksi
dan distribusi yang luas.

Unsur2 yang terdapat dalam konsep produksi yaitu:

1. Para konsumen terutama memperhatikan tersedianya produk2 dan harga2


yang rendah.

2. Para konsumen mengetahui harga merek2 yang bersaing

3. Konsumen tidak melihat/menekankan pentingnya persaingan dalam harga


di dalam kelas produk.

Tugas organisasi adalah mengusahakan agar produksi terus menerus diperbaiki


dan begitu pula efisiensi distribusi dan menekan biaya sebagai kunci menarik dan
mempertahankan pembeli.

Konsep produk

Para konsumen akan menyukai produk2 yang memberinya kualitas penampilan


dan ciri2 yang sangat baik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada
produk demikian memusatkan energy mereka untuk membuat produk yang baik
dan terus menerus meningkatkan mutu produk tersebut. Unsur2 yang terdapat
dalam konsep produk yaitu:

18
1. Para pembeli terutama tertarik pada kualitas produk.

2. Para pembeli mengetahui kualitas dan perbedaan2 sifat merk yang


bersaing.

3. Para pembeli memilih antara merk yang bersaing atas dasar keinginan
untuk mencapai kualitas terbaik.

Tugas organisasi yaitu terus menerus berusaha memperbaiki kualitas produk


sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan pembeli.

Siklus kehidupan produk

1. Pengenalan produk

2. Pengembangan produk

3. Kedewasaan produk

4. Kemunduran produk

Konsep penjualan

Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen apabila dibiarkan sendiri


biasanya tidak akan membeli banyak produk. Oleh karena itu, organisasi tersebut
harus melakukan usaha2 penjualan dan promosi yang gencar.

19
Unsur2 yang terdapat dalam konsep penjualan yaitu:

1. Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak melakukan


pembelian produk yang tidak penting.

2. Para pembeli dapat dirangsang untuk melakukan lebih banyak pembelian


melalui alat2 atau cara merangsang penjualan.

Tugas organisasi yang bersangkutan adalah mengorganisasi sebuah departemen


yang sangat kuat berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan
mempertahankan para pembeli.

Konsep pemasaran

Mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan dalam organisasi adalah pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kekuatan yang
diinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari pesaing.

Unsur-unsur yang terdapat dalam konsep ini adalah:

1. Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segmen pasar yang berbeda


tergantung dari kebutuhan dan keinginannya.

2. Konsumen dalam suatu segmen pasar tertentu lebih menyenangi atau


tertarik akan apa yang ditawarkan perusahaan atau organisasi yang dapat
langsung memenuhi kepuasan dan keinginan tertentu dari mereka.

20
Tujuan organisasi yaitu melakukan riset dan memilih pasar yang dijadikan tujuan
serta mengembangkan penawaran yang efektif.

Marketing mix: variable-variabel yang dapat meningkatkan jumlah penjualan,


terdiri dari: Produk, Price, Promotion and Distribution.

Seorang bernama Levitt menarik perbedaan yang tajam antara konsep penjualan
dan konsep pemasaran yaitu:

1. Konsep penjualan memfokuskan pada kebutuhan Penjual, sedangkan


konsep pemasaran memfokuskan pada kebutuhan Pembeli.

2. Konsep penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah


produknya menjadi kas/uang kontan, sedangkan Pemasaran sibuk dengan
Pemikiran memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan
keseluruhan barang yang berhubungan dengan penciptaan, pengantaran,
dan akhirnya pengonsumsian.

Pemasaran holistic

Menjadi sebuah pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan


ruang lingkup dan kompleksitas aktivitas pemasaran. Ada empat komponen yang

21
menjadi ciri pemasaran holistic, yaitu pemasaran hubungan, pemasaran
terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja. Tujuan kunci dari
pemasaran holistic adalah mengembangkan hubungan yang tahan lama dengan
orang dan organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan

3.2 Saran

Memasarkan suatu produk merupakan tugas manajemen pemasaran.


Memilih konsep yang sesuai dengan keadaan pasar merupakan hal yang harus
dilakukan agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan menekan
kerugian sekecil mungkin. Namun, sebagai sesama manusia kita tidak boleh
hanya mementingkan keuntungan untuk diri kita semata. Produk yang dijual
haruslah sesuai dengan yang dipasarkan agar tidak merugikan orang lain.

Agar tercipta lingkungan ekonomi yang baik, manajemen pemasaran tidak


hanya memntingkan keuntungan. Namun, kepuasan para pelanggannya juga harus
terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

22
 Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13
Jilid 1. Penerbit Erlangga

 Uncles, M. 2000. Market Orientation. Australian Journal Management,


Vol.25, No.2.

 Octavia, Ade. 2012. Faktor-faktor Pendorong Terbentuknya Orientasi


Pasar Ekspor Batik Jambi. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.1, No.2.

 Cravens, D.W., & Piercy, N.F. 2013. Strategic Marketing. Singapore:


McGraw-Hill Companies.

 Kohli, A.K., & Jaworski, B.J. 1990. Market Orientation: The Construct,
Research Propositions and Management Implications. Journal of
Marketing.

 Narver, J., & Slater, S. 1990. The Effect of a Market Orientation on


Business Profitability. Journal of Marketing, Vol.54.

 Tjiptono, F., Chandra, G., dan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik.


Yogyakarta: ANDI.

 Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

23

Anda mungkin juga menyukai