A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dijelaskan cara penulisan algoritma menggunakan kalimat deskriptif,
pseudocode dan flowchart.
B. Relevansi
Sebelum mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan telah mengetahui konsep dasar
algoritma, tipe data, dan variabel.
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan dapat menerapkan penggunaan kalimat deskriptif,
pseudocode dan flowchart dalam kasus-kasus pemrograman.
Halaman 1 dari 12
Materi Perkuliahan:
Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah yang dituliskan secara detail dan
terurut. Pada dasarnya, tidak ada aturan baku dalam penulisan algoritma, namun hal penting
adalah algoritma yang dibuat dapat dimengerti secara mudah, baik oleh programmer ataupun
perancang program. Meski tidak ada aturan baku, untuk menghindari kesalahan dalam
mengartikan algoritma dalam pembuatan program, terdapat beberapa acuan metode dalam
pembuatan algoritma, yaitu:
1. Kalimat deskriptif
2. Pseudocode
3. Flowchart
A. Kalimat Deskriptif
Pada metode ini, algoritma dituliskan dalam instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan oleh
suatu program menggunakan bahasa deskriptif. Tidak ada aturan baku mengenai bahasa
deskriptif yang harus digunakan, sehingga bahasa Indonesia juga dapat digunakan dalam
penulisan algoritma menggunakan metode kalimat deskriptif ini.
Halaman 2 dari 12
Gambar 1. Bagian judul algoritma
2. Bagian deklarasi
Merupakan bagian untuk mendefinisikan semua nama yang akan digunakan pada
algoritma. Nama tersebut dapat berupa variabel, konstanta, nama tipe, nama prosedur,
atau nama fungsi. Variabel, kontanta, nama tipe, prosedur, dan fungsi akan dijelaskan
dalam modul-modul selanjutnya. Gambar 2 memperlihatkan bentuk umum penulisan
bagian deklarasi algoritma.
Contoh kasus penulisan deklarasi algoritma dapat dilihat pada Gambar 3. Pada contoh ini,
didefinisikan deklarasi algoritma menghitung luas lingkaran
Halaman 3 dari 12
Gambar 3. Contoh deklarasi algoritma menghitung luas lingkaran
3. Bagian deskripsi
Merupakan bagian untuk mendeskripsikan uraian langkah-langkah penyelesaian masalah.
Langkah-langkah perintah penyelesaian masalah ini dituliskan secara detail dan berurut
dari atas ke bawah. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah. Gambar 4
memperlihatkan contoh penulisan bagian deskripsi algoritma dalam menghitung luas
lingkaran.
Halaman 4 dari 12
B. Pseudocode
Pseudocode atau dalam bahasa inggris lebih dikenal sebagai pseudocode merupakan
deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer yang
menggunakan konvensi struktural atas suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk
dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin. Pseudocode biasanya tidak menggunakan elemen
detail yang tidak diperlukan untuk kebutuhan pemahaman manusia atas suatu algoritma,
seperti deklarasi variabel, kode ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik. Bahasa
pemrograman yang digunakan lebih diperbanyak dengan deskripsi dalam bahasa natural atas
sesuatu hal yang bersifat detail, atau dengan menggunakan notasi matematis.
Tidak ada satu pun standar yang berlaku atas pseudocode, sebuah program yang masih
berupa pseudocode tidak dapat dijalankan. Pseudocode menyerupai pula kerangka program
(skeleton programs), termasuk dummy code, yang bisa dikompilasi tanpa kesalahan.
Diagram alur dapat pula dimasukkan sebagai alternatif berbasis grafis sebuah pseudocode.
Pseudocode umumnya tidak mengikuti aturan umum yang berlaku pada suatu bahasa
pemrograman; dalam arti tidak ada suatu bentuk standar yang sistematik, namun meskipun
penulis umumnya menggunakan tata cara ataupun sintaksis, contoh struktur kontrol, dari
bahasa pemrograman umum yang digunakan. Umumnya sintaksis yang populer digunakan
menggunakan sintaksis bahasa pemrograman Pascal, BASIC, C, C++, Java, Lisp, dan
ALGOL. Deklarasi variabel umumnya tidak digunakan, begitu pula halnya dengan blok kode
yang seringkali digantikan dengan satu baris penjelasan dalam bahasa manusia (natural).
Halaman 5 dari 12
Bentuk serta corak dari pseudocode bisa sangat beragam bergantung pada penulis dari
masing-masing publikasi dan buku teks tersebut, dari yang model pseudocode paling
sederhana hingga sangat detail sehingga hampir serupa dengan bahasa pemrograman yang
sesungguhnya. Tabel 1 menunjukkan perbandingan beberapa perintah umum yang digunakan
pada kalimat deskriptif dengan pseudocode.
Tabel 1. Perbandingan perintah umum pada penulisan kalimat deskriptif dengan pseudocode
Kalimat Deskriptif Pseudocode
Masukkan Panjang Read panjang
Hitung luas dengan rumus panjang kali lebar Luas = panjang * lebar
Tampilkan Hasil Print luas
Jika sudah selesai, cetak luas If <kondisi selesai> == true then
print luas
Nilai B ditambah 5 B=B+5
Jika nilai A lebih kecil dari 5 maka nilai B dibagi 3 If A < 5 then
B = B/3
Jika nilai A lebih besar dari nilai B maka tampilkan If A>B then
A, jika A lebih kecil dari B maka tampilkan nilai B print A
else
print B
Halaman 6 dari 12
Gambar 6. Pseudocode penentuan bilangan terbesar
Halaman 7 dari 12
C. Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang
menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang
disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing
langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah
demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma
tersebut.
Tidak ada aturan yang bersifat mutlak dalam penulisan flowchart, namun demikian, agar
algoritma dapat mudah dipahami oleh programmer, berikut adalah panduan dalam penulisan
flowchart:
1. Flowchart digambarkan di suatu halaman dimulai dari sisi atas ke bawah dan dari sisi kiri
ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan dengan menggunakan bahasa dan simbol
yangtepat dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Hanya terdapat satu
titik awal dan satu titik akhir.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-
hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak
perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. Tabel 2 menjabarkan simbol-simbol
standar pada flowchart, beserta contoh penggunannya.
Halaman 8 dari 12
Tabel 2. Simbol-simbol flowchart standar
Halaman 9 dari 12
Tabel 2. Simbol-simbol flowchart standar (lanjutan)
Tabel 2.2.Simbol-simbol Flowchart (lanjutan)
SIMBOL NAMA FUNGSI CONTOH
Mempresentasikan
Input / Output
pembacaan data (read) Read radius
Data
/ penulisan (write).
Simbol pernyataan F
Flag==true?
pilihan, berisi suatu
kondisi yang selalu
Decision
menghasilkan 2 nilai
keluaran yaitu benar
atau salah
T
PI=3.14
Inisialisasi /
Preparation pemberian nilai awal ketemu=false
Proses menjalankan
Predefined
sub program / fungsi / int max(a,b)
Process
prosedur
(subprogram)
Penghubung Flow
On Page
chart pada satu
Connector A
halaman
22
Halaman 10 dari 12
Tabel 2. Simbol-simbol flowchart standar (lanjutan)
2
Penghubung Flow
Off Page
chart pada halaman
Connector
berbeda
2
Untuk memahami lebih dalam mengenai flowchart ini, dibuat sebuahkasus sederhana.
Untuk
Misalnyadapat lebih memahami
buatlah
uatlah penggunaan
sebuah rancangan flowchart
program dalam menuliskan
dengan menggunakanalgoritma, berikut
flowchart untuk
adalah beberapa contoh studi kasus sederhana penulisan algoritma menggunakan flowchart:
menentukan keliling dan luas lingkaran.Perumusan
lingkaran untuk menentukan luas lingkaranadalah:
1. Flowchart dari perhitungan luas lingkaran:
luas = PI*radius*radius, dan keliling lingkaran adalah keliling=2*PI*radius, dengan PI
adalah sebuah konstanta 3.14. Flowchart permasalahan ini dapat dilihat
Pseudocode di Gambar 2.8.
Flowchart
Pseudocode Flowchart
Catatan:
Materi lebih detail mengenai konstruksi pemilihan, akan dibahas dalam modul terpisah.
D. Sumber
3. Barakbah, et.al., 2013, Logika dan Algoritma, Program Studi Teknik Informatika,
Departemen Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Halaman 12 dari 12