Anda di halaman 1dari 112

TEKNIK RISET OPERASI

(2 SKS)

by Yulia Retno Sari, S.Si, M.Si


TEKNIK RISET OPERASI

BAB I.
PENDAHULUAN
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Sejarah Perkembangan Riset Operasi
(Operation Research)
Asal muasal teknik riset operasi tidak
terlepas dari perang dunia II. Melalui perang
adanya suatu kebutuhan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya yang terbatas
kepada berbagai elemen operasi militer secara
efektif. Sehingga pemimpin perang meminta
saran kepada sejumlah ahli sains. Pada tahun
1940, riset operasi digunakan oleh McClosky
dan Trefthen dari Inggris menemukan suatu alat
yang dapat dapat melakukan
pendeteksian yaitu radar.
Setelah perang dunia, keberhasilan
dibidang militer menarik perhatian bagi
dunia non militer, khususnya para
industriawan. Mereka memperdalam
teknik-teknik yang ada untuk kegiatan
operasional perusahaannya.
1.2 Definisi Riset Operasi
(Operation Research)

a. Menurut Operation Research Society of


Great Britain, operation research adalah
Penerapan metode-metode ilmiah dalam
masalah yang kompleks dan suatu
pengelolaan sistem manajemen yang
besar, baik yang menyangkut manusia,
mesin, bahan dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
b. Menurut Operation Research Society of
America (ORSA), operation research
adalah Berkaitan dengan pengambilan
keputusan secara ilmiah dan bagaimana
membuat suatu model yang baik dalam
merancang dan menjalankan sistem yang
melalui alokasi sumber daya yang
terbatas.
1.3 Model-model dalam Riset Operasi

Model merupakan suatu penyederhanaan


dari permasalahan yang kompleks
menjadi lebih sederhana.
Ada beberapa klasifikasi model dalam
riset operasi, yaitu
a. Model Iconic (psychical)
Model ini merupakan suatu model yang
bentuk penyajiannya berupa fisik
misalnya buku, meja dan lain-lain.
b. Model Analog (diagramatic)
Dalam model ini suatu kondisi dapat
dianalogikan melalui ciri-ciri yang ada,
misalnya jam dinding.
c. Model Matematik (symbolic)
Model ini menggunakan simbol-simbol
matematika dalam penggunaannya.
BAB II
PROGRAM LINIER
(LINIER PROGRAMMING)
Bab 2. Program Linier
( Linier Programming)
Linier berarti bahwa semua fungsi
matematis dalam model ini harus
merupakan fungsi-fungsi linier atau
variabel-variabel yang bekerja pada
masalah tersebut berpangkat (berderajat)
satu.
Pemrograman sinonim untuk kata
perencanaan.
Menurut Frederick S.Hiller dan Gerald J.L
pengertian Program Linier adalah
Membuat rencana kegiatan-kegiatan
untuk memperoleh hasil yang optimal yaitu
suatu hasil untuk mencapai tujuan yang
ditentukan dengan cara yang paling baik
(sesuai dengan model matematis) di
antara semua alternatif yang mungkin.
Secara matematis pengertian Program
Linier adalah Sebuah metode matematis
yang berkarakteristik linier untuk
menemukan suatu penyelesaian optimal
dengan cara memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan terhadap
suatu susunan kendala.
Dalam linier programming dikenal dua
macam fungsi, yaitu :
a. Fungsi Tujuan
Mengambarkan apa yang ingin dicapai
perusahaan dengan menggunakan
sumber daya yang ada. Fungsi tujuan
digambarkan dalam bentuk maksimal
(misalnya laba, penerimaan, produksi dll)
atau minimasi (misalnya biaya).
Dinotasikan dalam Z.
b. Fungsi Kendala
Menggambarkan kendala-kendala yang
dihadapi perusahaan dalam kaitannya
dengan pencapaian tujuan tersebut,
misalnya mesin, tenaga kerja dan lain-lain.
Untuk kasus linier programming kendala
yang dihadapi berjumlah lebih dari satu
kendala.
Pada dasarnya persoalan program linier
ini dapat dibagi menjadi dua persoalan :

1. Persoalan Program Linier Maksimasi


Maksimisasi adalah Suatu proses
memaksimumkan fungsi objektif/fungsi
tujuan.
2. Persoalan Program Linier Minimisasi

Minimisasi adalah Suatu proses


meminimumkan fungsi objektif/fungsi
tujuan.
Kedua persoalan program linier diatas
(maksimasi dan minimasi) sering disebut model
matematika.

Model matematika adalah suatu hasil


interpretasi manusia dalam menerjemahkan
atau merumuskan persoalan sehari-hari
kebentuk matematika hingga persoalan tersebut
dapat diselesaikan secara matematis.
Model Matematika masalah Program Linear

Contoh :
Sebuah firma memproduksi sendiri rak buku dalam dua
model, yaitu model A dan B. Produksi rak buku dibatasi
oleh persediaan material (papan kualitas tinggi) dan
waktu yang terbatas mesin pemroses. Tiap unit A
memerlukan 3m persegi papan dan tiap unit B
memerlukan 4m persegi papan. Firma memperoleh
1.700m persegi papan tiap minggu dari pemasok. Tiap
unit A membutuhkan 12 menit dari mesin pemroses dan
tiap unit B membutuhkan 30 menit. Setiap minggu
memungkinkan total waktu mesin 160 jam. Jika
keuntungan (profit) tiap unit A sebesar $2 dan tiap unit B
sebesar $4, berapa banyak unit dari tiap model akan
perusahaan rencanakan untuk produksi tiap minggu.
Rumusan masalah :
1. Terdapat tujuan yang dicapai yaitu mencapai
keuntungan melalui produksi rak buku jenis A
dan B (keluaran atau output) dimana tiap jenis
produksi itu telah direncanakan mempunyai
harga tertentu. Apabila jenis rak buku A dan B
disebut x1 dan x2 (menentukan variabel
keputusan) dengan keuntungan/profit tiap unit
c1 dan c2 maka fungsi objektif (tujuan) tersebut
adalah
2. Terdapat sumberdaya atau masukan atau
persediaan (input) yang berada dalam keadaan
terbatas. Dalam hal ini firma mempunyai
persediaan melalui pemasok sendiri yaitu tiap
minggu 1700m persegi dan waktu kerja mesin
pemroses yang terbatas yaitu tiap minggu
160jam.
Tabel.
Bahan Baku Produk Mebel Kapasitas
(kendala)
Model A Model B

Papan kualitas 3 4 1700


tinggi
Mesin 2 5 1600

Profit $2 $4
Sehingga dapat dirumuskan dalam
hubungan yang linier yaitu
pertidaksamaan linier.
`
• Rumusan masalah yang direncanakan
oleh firma tersebut dan disajikan dalam
bentuk rumusan kuantitatif menjadi model
matematika program linier adalah
Catatan :
1. Keluaran non negatif berarti paling
sedikit tidak memproduksi yaitu

2. Tanda pertidaksamaan kurang dari


mengandung makna paling banyak
papan yang tersedia 1700 m persegi
habis terpakai dan jam kerja mesin tidak
boleh lebih 160 jam/minggu.
3. Masukan (input) positif berarti papan
dan mesin yang akan dipakai untuk
memproses tersedia.
Soal-soal Latihan
1. Perusahaan aneka mendapat jatah merakit
sepeda dan sepeda motor. Karena jumlah
pekerja terbatas, perusahaan hanya dapat
merakit sepeda 120 unit tiap bulan dan sepeda
motor 10 unit dan paling banyak 60 unit.
Keuntungan dari tiap unit sepeda sebesar Rp
40.000,00 dan tiap unit sepeda motor Rp
268.000,00. Berapa pendapatan maksimum tiap
bulan kalau kapasitas produksi dua jenis 180
unit.
a. rumuskan fungsi tujuan
b. rumuskan pembatas
2. Seorang penjahit mempunyai 60m wol dan 40m
katun. Dengan yang tersedia itu, penjahit membuat
stelan jas dan rok kepada beberapa orang
pelanggan. Satu stel jas memerlukan 3m wol dan
1m katun, satu rok memerlukan 2m wol dan 2m
katun. Beberapa stel jas dan rok harus dibuat oleh
penjahit kalau keuntungan satu stel jas Rp
120.000,00 dan keuntungan satu stel rok Rp
75.000,00 untuk memperoleh pendapatan
maksimum.
a. Tentukan fungsi tujuan
b. Tentukan pertidaksamaan yang menunjukkan
pembatas lengkap dengan syarat yang
diperlukan
3. Seorang tukang roti mempunyai bahan A,
B dan C dengan persedian berturut-turut
300 unit, 180 unit dan 300 unit. Dengan
bahan yang tersedia, tukang membuat
dua macam roti sesuai dengan pesanan
pelanggan. Pembuat roti menetapkan
keperluan bahan sebagai berikut :
Macam Roti Bahan A Bahan B Bahan C

I 2 2 4
II 10 4 2
Keuntungan yang diperoleh dari roti I
sebesar Rp 350,- dan roti II sebesar Rp
800,-.
Rumuskan Fungsi tujuan dan pembatas.
2.1 Pemecahan dengan metode grafik

Metode grafik hanya cocok digunakan untuk


2 variabel. Apabila memiliki lebih dari dua variabel
keputusan maka metode ini tidak dapat
digunakan tapi menggunakan metode simpleks.
Langkah-langkah pengerjaan metode grafik :
1. Mengidentifikasi variabel keputusan.
2. Tentukan model matematis program linier.
a. fungsi tujuan
b. fungsi kendala
3. Gambarkan fungsi-fungsi kendala dalam suatu
sistem koordinat
4.Tentukan feasible area (area layak) pada
grafik yaitu daerah yang mungkin untuk
memperoleh nilai-nilai x1 dan x2 yang
memenuhi kendala. Apabila kendala
berbentuk ≤, maka daerah arsiran/layak
terjadi pada bagian kiri/bawah/kiri bawah
tetapi apabila bentuk persamaan ≥, maka
pengarsiran dilakukan ke
kanan/atas/kanan atas.
5. Tentukan titik sudut daerah layak.
6. Memilih variabel keputusan dengan
metode trial error yaitu menguji setiap
titik sudut yang ada pada daerah layak
dengan mensubstitusikan ke fungsi tujuan.
7. Kemudian diperoleh hasil optimum, untuk
maksimasi dipilih hasil tertinggi, untuk
minimasi dipilih hasil terendah.
Contoh.
Sebuah firma memproduksi sendiri rak buku dalam dua
model, yaitu model A dan B. Produksi rak buku dibatasi
oleh persediaan material (papan kualitas tinggi) dan waktu
yang terbatas mesin pemroses. Tiap unit A memerlukan
3m persegi papan dan tiap unit B memerlukan 4m persegi
papan. Firma memperoleh 1.700m persegi papan tiap
minggu dari pemasok. Tiap unit A membutuhkan 12 menit
dari mesin pemroses dan tiap unit B membutuhkan 30
menit. Setiap minggu memungkinkan total waktu mesin 160
jam. Jika keuntungan (profit) tiap unit A sebesar $2 dan tiap
unit B sebesar $4, berapa banyak unit dari tiap model akan
perusahaan rencanakan untuk produksi tiap minggu.
Tentukan keuntungan maksimum yang diperoleh firma
tersebut.
Latihan.
1. Perusahaan aneka mendapat jatah
merakit sepeda dan sepeda motor.
Karena jumlah pekerja terbatas,
perusahaan hanya dapat merakit sepeda
120 unit tiap bulan dan sepeda motor 10
unit dan paling banyak 60 unit.
Keuntungan dari tiap unit sepeda
sebesar Rp 40.000,00 dan tiap unit
sepeda motor Rp 268.000,00. Berapa
pendapatan maksimum tiap bulan kalau
kapasitas produksi dua jenis 180 unit.
Latihan.
2. Seorang penjahit mempunyai 60m wol
dan 40m katun. Dengan yang tersedia itu,
penjahit membuat stelan jasdan rok
kepada beberapa orang pelanggan. Satu
stel jas memerlukan 3m wol dan 1m katun,
satu rok memerlukan 2m wol dan 2m
katun. Beberapa stel jas dan rok harus
dibuat oleh penjahit kalau keuntungan
satu stel jas Rp 120.000,00 dan
keuntungan satu stel rok Rp 75.000,00
untuk memperoleh pendapatan maksimum.
Latihan
3. Seorang tukang roti mempunyai bahan A,
B dan C dengan persedian berturut-turut
300 unit, 180 unit dan 300 unit. Dengan
bahan yang tersedia, tukang membuat
dua macam roti sesuai dengan pesanan
pelanggan. Pembuat roti menetapkan
keperluan bahan sebagai berikut :
Macam Roti Bahan A Bahan B Bahan C

I 2 2 4
II 10 4 2
Keuntungan yang diperoleh dari roti I
sebesar Rp 350,- dan roti II sebesar Rp
800,-.
Rumuskan fungsi tujuan, pembatas dan
hasil optimum.
Latihan.
4. Nyonya desi sedang mempertimbangkan
diet khusus yang diajukan oleh konsultan gizi
untuk memenuhi rasio berat badan idealnya.
Saat ini proporsi antara tinggi dan berat
badannya masih belum sesuai dengan rasio
normal. Pola makan yang digunakan
memenuhi unsur lemak, protein dan
karbonhidrat. Dalam 1 minggu, Nyonya desi
memerlukan paling sedikit 8 ons lemak, 30
ons protein dan 270 ons karbonhidrat.
Kebutuhan ini dapat dicukupi dengan
mengkonsumsi 2 jenis makanan. Makanan jenis A
mengandung 2 ons lemak dan 30 ons karbonhidrat,
sedangkan makanan jenis B mengandung 6 ons
protein dan 15 ons karbonhidrat. Biaya untuk tiap
jenis makanan berturut-turut adalah Rp 30.000,- dan
Rp 50.000,- . Dengan menggunakan metode grafik
tentukan berapa banyak makanan jenis A dan jenis
B yang harus dikonsumsi untuk memenuhi program
diet serta berapa biaya minimal yang dikeluarkan
nyonya desi untuk memenuhi program dietnya.
Latihan.
5. Dua buah perusahaan menghasilkan produk A
dan B. Produk A melalui mesin I dan II masing-
masing selama 2jam dan 1jam. Sedangkan
produk B selama 1jam di mesin I dan 3jam di
mesin II. Kapasitas mesin I dan II adalah 18jam
dan 10jam. Tentukanlah jumlah produk A dan B
yang harus diproduksi untuk memperoleh
keuntungan maks. Jika keuntungan untuk A dan
B masing-masing Rp 40,-/unit dan Rp 30,-/unit.
a. Tentukan fungsi tujuan
b. Tentukan fungsi kendala
c. Cari solusi optimum dengan
menggunakan metode grafik.
2.2 Pemecahan dengan metode Simpleks

Metode simpleks merupakan bagian dari


linier programming yang digunakan sebagai
alat untuk memecahkan permasalahan yang
menyangkut dua variabel keputusan atau
lebih. Metode ini menggunakan pendekatan
tabel yang dinamakan tabel simpleks.
Proses eksekusi untuk mendapatkan hasil
optimum dengan mengubah-ubah tabel
simpleks sampai diperoleh hasil positif di
seluruh elemen nilai di baris Cj – Zj.
Langkah-langkah pengerjaan metode
simpleks :
1. Mengidentifikasikan variabel keputusan
dan memformulasikan dalam simbol
matematika.
2. Mengidentifikasikan tujuan yang akan
dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
3. Memformulasikan tujuan dan kendala
ke dalam fungsi model matematika.
4. Mengubah pertidaksamaan “≤” pada
kendala menjadi “=“ dengan menambahkan
variabel slack (S).
5. Memasukkan data fungsi tujuan dan
kendala-kendala yang telah diubah tersebut
ke dalam tabel simpleks. Disamping itu juga
menentukan nilai Cj, yaitu angka pada
masing-masing kolom yang akan dicari
dikalikan dengan koefisien dasar (kd) dan
kemudian mencari nilai Cj – Zj.
6. Mencari kolom kunci : negatif terbesar
pada baris Cj – Zj.
7. Mencari baris kunci : positif terkecil
pada indeks (indeks = hj pada masing-
masing baris dibagi angka pada kolom
kunci di masing-masing baris).
8. Mencari angka kunci : pertemuan
antara kolom kunci dan baris kunci.
9.Mengubah variabel keputusan pada baris
kunci dengan variabel keputusan pada kolom
kunci dan kemudian mengubah seluruh
elemen pada baris kunci dengan cara
membagi seluruh elemen tersebut dengan
angka kunci.
10. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar
baris kunci) dengan menggunakan pendekatan
nilai baris yang baru = nilai-nilai baris yang
lama dikurangi nilai-nilai pada baris kunci baru
yang telah dikalikan dengan koefisien kolom
kunci pada baris awal tersebut.
11. Memastikan seluruh elemen pada baris Cj – Zj
tidak ada yang bernilai negatif, apabila masih
terdapat nilai negatif maka di ulangi melalui
langkah ke-6 dan seterusnya.
12. Apabila seluruh elemen pada baris Cj-Zj tidak
ada yang bernilai negatif maka proses eksekusi
telah selesai, nilai Z optimum dan besarnya
variabel keputusan berada pada kolom tersebut
(Zj dan hj).
Tabel awal simpleks.
Contoh.

Tentukan nilai x1 dan x2.


Jawab.
1,2 dan 3 tidak perlu dikerjakan karena contoh
soalnya dalam bentuk model matematika.
4. Mengubah pertidaksamaan ≤ pada kendala
menjadi persamaan dengan menambah variabel
slack (S).
5. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala-
kendala yang telah diubah tersebut kedalam
tabel simpleks. Disamping itu juga menentukan
nilai Cj, yaitu angka pada masing-masing kolom
yang akan dicari dikalikan dengan koefisien
dasar (kd) dan kemudian mencari nilai Cj – Zj.
TABEL 1.
6. Mencari kolom kunci : negatif terbesar
pada baris Cj – Zj.
TABEL 1.
7. Mencari baris kunci : positif terkecil pada
indeks (indeks = hj pada masing-masing
baris dibagi angka pada kolom kunci di
masing-masing baris).
TABEL 1.
8. Mencari angka kunci : pertemuan antara kolom
kunci dan baris kunci, untuk kasus ini angka
kuncinya adalah 5.
9. Mengubah variabel keputusan pada baris kunci
dengan variabel keputusan pada kolom kunci
dan kemudian mengubah seluruh elemen pada
baris kunci dengan cara membagi seluruh
elemen tersebut dengan angka kunci.
TABEL 2.
10. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar
baris kunci) dengan menggunakan pendekatan
nilai baris yang baru = nilai-nilai baris yang lama
dikurangi nilai-nilai pada baris kunci baru yang
telah dikalikan dengan koefisien kolom kunci
pada baris awal tersebut.
TABEL 2.
TABEL 2.
11.Memastikan seluruh elemen pada baris Cj – Zj
tidak ada yang bernilai negatif, karena kasus ini
masih terdapat nilai negatif (-1) maka proses
selanjutnya mengikuti langkah ke-6 dan
seterusnya.

TABEL 2.
Jadi kunci yang baru = 19/5.

TABEL 3.
12. Apabila seluruh elemen pada baris Cj-Zj tidak
ada yang bernilai negatif maka proses eksekusi
telah selesai. Berdasarkan tabel simpleks
terakhir, tidak ditemukan nilai negatif pada Cj-Zj
dengan demikian tabel simpleks tersebut telah
optimal.
Kesimpulan :
Tingkat produksi x1 sebanyak 20/19 dan x2
sebanyak 45/19. Besar keuntungan maksimum
perusahaan 235/19.
Contoh.
2. PT. Alpha Tekstil memiliki sebuah pabrik yang memproduksi
dua jenis produk yaitu kain sutra dan wol. Produk tersebut
dihasilkan perusahaan untuk memenuhi permintaan luar negeri
(ekspor). Untuk memproduksi kedua produk tersebut
diperlukan bahan baku benang sutera, benang wol dan tenaga
kerja. Maksimum penyediaan barang benang sutra adalah 60
kg per hari dan benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40
jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku
dan jam tenaga kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Jenis bahan baku Kain sutera Kain wol
Benang sutera 2 3
Benang wol - 2
Tenaga kerja 2 1
Contoh.

Kedua jenis produk tersebut memberikan


keuntungan sebesar US$ 400 untuk kain sutra
dan US$300 untuk kain wol. Berdasarkan kondisi
diatas, tentukan besarnya tingkat produksi kain
sutera dan kain wol agar keuntungan maksimum
tersebut, serta tentukan apakah kapasitas
seluruh kendala digunakan secara penuh (habis
terpakai).
2.3 Analisis Sensitivitas
Apabila permasalahan dalam linier
programming telah diselesaikan dan telah
menghasilkan solusi optimum belum
berarti permasalahan telah selesai. Masih
terdapat kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi sebagai akibat perubahan-
perubahan pada pembatas, koefisien pada
kendala, koefisien fungsi tujuan,
penambahan variabel baru dan
penambahan kendala baru. Untuk mengatasi
perubahan yang demikian maka diperlukan
suatu alat analisis yang digunakan agar
proses perhitungan tidak dilakukan dari awal.
Alat analisis yang digunakan menggunakan
pendekatan analisis sensitivitas (sensitivity
analysis). Pendekatan ini digunakan tanpa
mengulang proses eksekusi dari awal tetapi
harus tersedia data tabel simpleks optimum.
Contoh.
Soal.
BAB 3. TEORI DUALITAS
(PRIMAL – DUAL)
3.1 Konsep Dasar Primal dan Dual
Konsep dualitas menyatakan dalam setiap
permasalahan linier programming
mempunyai dua bentuk yang saling
berhubungan dan berkaitan. Dapat pula
diartikan sebagai “lawan dari”, maksudnya
jika terdapat persamaan awal dalam bentuk
primal maka lawannya dalam bentuk dual.
Dalam solusi optimum pada tabel simpleks
dapat menjawab permasalahan primal dan
dual-nya.
Ketentuan bentuk primal – dual.
Adapun ketentuan primal dan dualnya
sebagai berikut :
No Bentuk Primal Bentuk Dual
1. Umumnya notasi fungsi tujuan Umumnya notasi fungsi tujuan
adalah Z adalah W
2. Umumnya notasi variabel Umumnya notasi variabel keputusan
keputusan dalam bentuk X adalah Y
3. Unsur koefisien matriks pembatas Transpose koefisien matriks
pembatas
4. Vektor ruas kanan pada kendala Koefisien fungsi tujuan
5. Koefisien fungsi tujuan Vektor ruas kanan pada kendala
6. Pembatas ke-i berupa “=“ Yi tidak terbatas dalam tanda
7. Xj tidak terbatas dalam tanda Pembatas ke-j berupa “=“
• Fungsi tujuan berbentuk maksimasi
No Bentuk primal Bentuk dual

1. Fungsi tujuan berbentuk maksimasi Fungsi tujuan berbentuk minimasi

2. Pembatas ke-i berupa “≤” Yi ≥ 0

3. Pembatas ke-i berupa “≥” Yi ≤ 0

4. Xj ≥ 0 Pembatas ke-j berupa “≥”

5. Xj ≤ 0 Pembatas ke-j berupa “≤”


• Fungsi tujuan berbentuk minimasi
No Bentuk primal Bentuk dual

1. Fungsi tujuan berbentuk minimasi Fungsi tujuan berbentuk maksimasi

2. Pembatas ke-i berupa “≤” Yi ≤ 0

3. Pembatas ke-i berupa “≥” Yi ≥ 0

4. Xj ≥ 0 Pembatas ke-j berupa “≤”

5. Xj ≤ 0 Pembatas ke-j berupa “≥”


3.2 Contoh Soal
BAB 4. METODE PENUGASAN
4.1 Pengertian Metode Penugasan
Metode penugasan (assignment method)
adalah bagian dari linier programming
yang digunakan untuk mengalokasikan
pekerjaan kepada subjek/orang tertentu
agar diperoleh hasil yang optimal (biaya
yang minimal/keuntungan yang
maksimal/waktu yang minimal dan lain-
lain).
Alat analisis yang digunakan adalah
pendekatan metode Hungaria, metode
Hungaria bersifat saling meniadakan artinya
apabila seseorang telah mengerjakan satu
jenis pekerjaan maka tidak dapat
mengerjakan pekerjaan yang lain.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah
jumlah baris (orang yang mengerjakan) sama
dengan jumlah kolom (pekerjaan).
Langkah-langkah pengerjaan metode
Penugasan (kasus minimasi) :
1. Susunlah tabel yang memuat pekerja dan
pekerjaan atau tugas tertentu beserta biaya
atau waktunya (pastikan jumlah baris sama
dengan kolom).
2. Pada masing-masing baris, cari angka terkecil
kemudian selisihkan angka terkecil tersebut
pada angka-angka lainnya di baris tersebut.
3. Pada masing-masing kolom, cari angka terkecil
kemudian selisihkan angka terkecil tersebut
pada angka-angka lainnya di kolom tersebut.
4. Buat garis buatan seminimal mungkin (secara
vertikal/horizontal) dengan melewati angka nol
terbanyak pada baris/kolom tersebut. Angka nol
yang telah terkena garis tidak dapat digunakan
kembali untuk membuat garis yang lain.
5. Jika jumlah garis yang ada sama dengan jumlah
baris/kolom, maka pengerjaan tersebut telah
optimal.
6. Jika jumlah garis buatan belum sama dengan
jumlah baris/kolom maka dilakukan proses
eksekusi lanjutan dengan menentukan angka
terkecil dari angka-angka yang tidak terlewati
garis, kemudian kurangi angka-angka yang tidak
terlewati garis dengan angka terkecil tersebut
dan tambahkan angka terkecil tersebut pada
yang terletak pada perpotongan garis (terkena
dua garis) serta angka yang terlewat satu garis
tidak berubah (tetap).
7. Lanjutkan kembali ke langkah 4, jika jumlah
garis yang ada sama dengan jumlah
baris/kolom, maka pengerjaan tersebut telah
optimal.
8. Apabila penugasan telah optimal, langkah
selanjutnya mengalokasikan para pekerja
dengan jenis pekerjaan yang ada. Alokasi
pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan
angka nol pada pekerja dan pekerjaannya.
Untuk masalah maksimasi, perbedaan terdapat
pada langkah ke-2 yaitu mencari angka terbesar
yang kemudian diselisihkan pada masing-
masing baris tersebut. Untuk langkah
selanjutnya mengikuti langkah-langkah yang
telah ada.
4.2 Model Umum Tabel Penugasan

Subjek Objek/Pekerjaan
A B ……… n
X C11 C12 ……… C1n
Y C21 C22 C2n
. . . .
. . . .
. . . .
m Cm1 Cm2 ……… Cmn
Keterangan :
 Subjek : orang yang mengerjakan pekerjaan
tertentu.
 Objek : pekerjaan yang akan dikerjakan dapat
berupa jenis pekerjaan, mesin dan lain-lain.
 Tabel payoff (C11 – Cmn) : hasil/nilai yang terjadi
dari pekerjaan tersebut dapat berupa biaya,
waktu, pendapatan, dan lain-lain.
4.3 Contoh Soal
1. La’Crescendo merupakan sebuah tempat
khursus musik yang telah berpengalaman di
bidangnya. Saat ini La’Crescendo memiliki lima
pengajar yang menguasai lima alat musik.
Tsukimori sebagai pemilik La’Crescendo, ingin
memfokuskan setiap pengajar untuk mengajar
masing-masing alat musik. Berikut adalah data
biaya (dalam ribuan) yang dibayarkan kepada
pemberi kursus untuk sekali memberi kursus
dengan alat musik yang ada.
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 120 135 100 170 200
Keichi 180 95 205 150 125
Ryotaro 90 150 115 190 215
Kahoko 90 98 170 135 155
Len 210 160 100 122 180
Berdasarkan data di atas bantulah Tsukimori
untuk :
a. Menentukan alokasi penugasan yang sebaiknya
diterapkan agar biaya minimum.
b. Menentukan biaya terendah yang dikeluarkan
untuk membayar para pengajarnya.
Jawab.
1. Susunlah tabel yang memuat pekerja dan
pekerjaan atau tugas tertentu beserta biaya atau
waktunya (pastikan jumlah baris sama dengan
kolom).
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 120 135 100 170 200
Keichi 180 95 205 150 125
Ryotaro 90 150 115 190 215
Kahoko 90 98 170 135 155
Len 210 160 100 122 180
2.Pada masing-masing baris, cari angka terkecil
kemudian selisihkan angka terkecil tersebut
pada angka-angka lainnya di baris tersebut.
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 120 135 100 170 200
Keichi 180 95 205 150 125
Ryotaro 90 150 115 190 215
Kahoko 90 98 170 135 155
Len 210 160 100 122 180

Nama Alat Musik


Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 70 100
Keichi 85 0 110 55 30
Ryotaro 0 60 25 100 125
Kahoko 0 8 80 45 65
Len 110 60 0 22 80
3. Pada masing-masing kolom, cari angka terkecil
kemudian selisihkan angka terkecil tersebut
pada angka-angka lainnya di kolom tersebut
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 70 100
Keichi 85 0 110 55 30
Ryotaro 0 60 25 100 125
Kahoko 0 8 80 45 65
Len 110 60 0 22 80

Nama Alat Musik


Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 48 70
Keichi 85 0 110 33 0
Ryotaro 0 60 25 78 95
Kahoko 0 8 80 23 35
Len 110 60 0 0 50
4. Buat garis buatan seminimal mungkin (secara
vertikal/horizontal) dengan melewati angka nol
terbanyak pada baris/kolom tersebut. Angka nol
yang telah terkena garis tidak dapat digunakan
kembali untuk membuat garis yang lain.
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 48 70
Keichi 85 0 110 33 0
Ryotaro 0 60 25 78 95
Kahoko 0 8 80 23 35
Len 110 60 0 0 50
5.Jika jumlah garis yang ada sama dengan jumlah
baris/kolom, maka pengerjaan tersebut telah
optimal. Tetapi dalam soal ini karena jumlah
garis buatan belum sama dengan jumlah
baris/kolom maka dilakukan proses eksekusi
lanjutan (garis buatan berjumlah empat tetapi
jumlah baris berjumlah lima).
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 48 70
Keichi 85 0 110 33 0
Ryotaro 0 60 25 78 95
Kahoko 0 8 80 23 35
Len 110 60 0 0 50
6. Tentukan angka terkecil (dalam hal ini angka 8)
dari angka-angka yang tidak terlewati oleh garis,
kemudian kurangi angka-angka yang tidak
terlewati garis dengan angka terkecil tersebut
dan tambahkan angka terkecil tersebut pada
angka yang terletak pada perpotongan garis.
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 35 0 48 70
Keichi 85 0 110 33 0
Ryotaro 0 60 25 78 95
Kahoko 0 8 80 23 35
Len 110 60 0 0 50
Nama Alat Musik
Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 27 0 48 62
Keichi 93 0 118 41 0
Ryotaro 0 52 25 78 87
Kahoko 0 0 80 23 27
Len 110 52 0 0 42

7. Kembali ke langkah 4.
Jika jumlah garis yang ada sama dengan jumlah
baris/kolom, maka pengerjaan tersebut telah
optimal.
Karena jumlah garis buatan sama dengan jumlah
baris/kolom berarti penyelesaian telah optimal.
8. Apabila penugasan telah optimal, langkah
selanjutnya mengalokasikan para pekerja
dengan jenis pekerjaan yang ada. Alokasi
pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan
angka nol pada pekerja dan pekerjaannya.

Nama Alat Musik


Pengajar Biola Piano Cello Gitar Drum
Azuma 20 27 0 48 62
Keichi 93 0 118 41 0
Ryotaro 0 52 25 78 87
Kahoko 0 0 80 23 27
Len 110 52 0 0 42
Kesimpulan :
Azuma : Cello
Keichii : Piano/Drum (Drum karena Piano
ditugaskan ke Kahoko)
Ryotaro : Biola
Kahoko : Biola/Piano (Piano karena Biola
ditugaskan ke Ryotaro)
Len : Cello/Gitar (Gitar karena Cello ditugaskan
ke Azuma).
Total Biaya :
Nama Pengajar Alat Musik Biaya

Azuma Cello 100.000


Keichi Drum 125.000
Ryotaro Biola 90.000
Kahoko Piano 98.000
Len Gitar 122.000
TOTAL 535.000
2. Dalam upaya menciptakan penjualan
maksimum, manajer pemasaran PT. Kasih
Sejahtera menugaskan empat karyawan
pilihannya untuk memasuki empat pasar
sasaran. Manajer pemasaran tersebut
mengalami masalah untuk menempatkan
karyawan-karyawan ke pasar-pasar tersebut.
Data pendapatan masing-masing karyawan
pada pasar-pasar tersebut (dalam jutaan
rupiah), sebagai berikut :
Karyawan Pasar
P Q R S
Agus 2 8 9 1
Budi 5 7 6 7
Charlie 4 3 8 5
Deny 6 6 5 9

Bantulah manajer pemasaran tersebut dalam


mengalokasikan karyawannya agar pendapatan
maksimum dan berapa pendapatan
maksimumnya.
SOAL.
3. Kegiatan produksi pada PT.Wiki terdiri dari
lima tahap, yang setiap tahap menggunakan
jenis mesin yang berbeda, yaitu A, B, C, D
dan E. Perusahaan memperkerjakan lima
orang operator mesin berpengalaman.
Namun kinerja mereka dalam
mengoperasikan setiap mesin ternyata
berbeda-beda. Berikut output produksi setiap
operator pada masing-masing mesin.
Operator Mesin
A B C D E
1 591 428 499 328 545
2 349 479 449 598 578
3 590 498 602 568 389
4 585 432 598 578 588
5 399 485 600 580 498
a. Tentukan alokasi penugasan operator
pada mesin yang paling tepat.
b. Jika data tersebut ternyata data biaya
per-bulan dalam ratusan ribu rupiah, untuk
menugaskan seorang operator pada suatu
mesin, maka bagaimana penugasan yang
paling tepat agar biaya minimum dan
berapa biayanya.
BAB. VI

METODE TRANSPORTASI
A. Pengertian Metode Transportasi

Metode Transportasi adalah bagian dari


linier programming yang digunakan untuk
mengatur dan mendistribusikan sumber-
sumber yang menyediakan produk ke
tempat-tempat yang membutuhkan untuk
mencapai efisiensi biaya transportasi.
Skema
Syarat metode transportasi
Besarnya kebutuhan(permintaan) sama dengan
kapasitas, apabila kebutuhan tidak sama
dengan kapasitas maka untuk menyamakannya
ditambahkan variable dummy dengan biaya
distribusi sama dengan nol.
Terdapat 2 solusi dalam metode transportasi,
yaitu solusi awal yang terdiri dari metode sudut
barat laut (NWCR), biaya terendah (leas cost),
vogel Approximation (VAM), dan solusi optimal
yang terdiri dari metoda batu loncatan (stepping
stone), MODI (modified distribution)

Anda mungkin juga menyukai