Anda di halaman 1dari 20

Penelitian Operasional

Standar Kompetensi:
Sejarah, tujuan, definisi, dan model-model dalam penelitian operasional
Definisi, model, dan asumsi program linier.
Pengertian, fungsi, dan sifat dan model grafis dari masalah program linier .
Latar belakang, prinsip dasar, tabel simpleks, dan perhitungannya.
Metoda Big M dan Dua Fasa.
Konsep penggunaan simpleks yang direvisi, Simpleks dengan variabel
yang dibatasi, dan Teorema Kuhn-Tucker.
Teori dualitas, dual simpleks, dan sensitivitas.
Latar belakang, aliran dan pola aliran,
Transportasi, penugasan, dan transhipment.

OPERATION RESEARCH
Operation dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang
diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa.
Research adalah suatu proses yang terorganisasi dalam
mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa tadi
Dapat disimpulkan bahwa Riset Operasional adalah suatu teknik
pemecahan masalah yang berusaha menetapkan arah tindakan
terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dalam
kondisi sumber daya yang terbatas.

Program Linear
Pendahuluan Program Linear
Saat ini banyak sumber daya yang
dibutuhkan sebagai input operasi tetapi
jumlahnya terbatas.
Manajer Operasi harus mengerti akibat dari
situasi ini untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Program Linear menjadi salah satu cara
manajer operasi dapat menentukan cara
terbaik untuk mengalokasikan sumberdaya
yang langka tersebut.

Linear Programming (LP)


Sebuah model yang mengandung hubungan linear yang
merepresentasikan tujuan perusahaan dan keterbatasan
sumber daya

LP merupakan teknik model matematika yang digunakan untuk


menentukan tingkat aktivitas operasional dalam mencapai
tujuan dalam keterbatasan yang disebut kendala

Asumsi dasar:
1.Proportionality
2.Divisibility
3.Non-Negativity
4.Certainty

Formulasi Model LP
Fungsi Tujuan
sebuah hubungan linear yang merefleksikan tujuan
operasional
tujuan yang paling sering diinginkan perusahaan adalah
memaksimalkan laba
tujuan yang paling sering diinginkan unit operasional
(misalnya departemen pengepakan) adalah meminimalisasi
biaya
Variabel Keputusan
Tergantung pada tipe masalah LP
Variabel ini dapat dikendalikan
Variabel ini dapat menjadi kuantitas sumber daya yang
dialokasikan atau diproduksi atau dijual
Pengambil keputusan harus menentukan nilai dari variabel
ini
Kendala
Sebuah hubungan linear yang merepresentasikan batasan
dalam pengambilan keputusan

Linear Programming (LP) dalam


Manajemen Operasional
Ada lima tipe keputusan dimana
LP berperan
Product mix
Production plan
Ingredient mix
Transportation
Assignment

Masalah LP pada Product Mix


Tujuan
Untuk memilih perpaduan produk atau service yang
dihasilkan dalam memaksimalisasi laba dalam periode
perencanaan
Variabel Keputusan
Berapa banyak yang harus diproduksi dan dipasarkan
dari masing-masing produk atau service dalam periode
perencanaan
Kendala
Jumlah maksimum permintaan dari setiap produk atau
jasa; Jumlah minimum produk atau service yang
diijinkan; Jumlah maksimum ketersediaan sumber daya

Masalah LP pada Production


Plan
Tujuan
Untuk memilih perpaduan produk atau service
yang dihasilkan dalam memaksimalisasi laba
dalam periode perencanaan
Variabel Keputusan
Seberapa banyak yang harus diproduksi pada
jam kerja biasa dan jam lembur setiap bulan
Kendala
Jumlah permintaan produk setiap bulan;
Maksimum kapasitas tenaga kerja dan mesin
yang tersedia setiap bulan; Maksimum ruang
penyimpanan yang tersedia setiap bulan

Mengenali Masalah LP
Karakteristik masalah LP
Tujuan masalah harus jelas dan tegas.
Harus ada tindakan alternatif.
Tujuan total harus terdiri dari sumberdaya
yang terbatas atau kendala lainnya.
Tujuan dan kendala harus dapat
dituangkan dalam bentuk fungsi
matematika linear.

Tahapan dalam mengformulasikan


Problem LP
1. Mendefinisikan tujuan (min atau max)
2. Mendefinisikan variabel keputusan
3. Menuliskan fungsi matematis tujuan
4. Menuliskan 1 atau 2 kata yang mendiskripsikan kendala
5. Menuliskan kendala pada sisi kanan
6. Menuliskan <, =, or > untuk masing-masing kendala
7. Menuliskan variabel keputusan di sisi kiri masing-masing
kendala
8. Menuliskan koefisien masing-masing variabel keputusan di
masing-masing kendala

Contoh:
Cycle Trends memperkenalkan dua sepeda dengan frame
baru yang lebih ringan, Deluxe dan Profesional, harus dibuat
dari perpaduan aluminium dan baja. Laba yang diinginkan per
unit adalah $ 10 untuk Deluxe dan $ 15 untuk Profesional.
Jumlah yang dibutuhkan per frame diringkas pada tabel
dibawah. Pemasok A mengirim 100 pon aluminium dan 80 pon
baja setiap minggunya. Berapa banyak frame Deluxe dan
Profesional yang harus Cycle Trends hasilkan setiap minggu?

Alumuni
um
Deluxe
2
Profesiona 2
l

Baja
3
4

Contoh: LP Formulation
1. Mendefinisikan Tujuan
Memaksimalkan laba total setiap minggu

2. Mendefinisikan variabel keputusan

x1 = Jumlah frame Deluxe yang diproduksi tiap minggu


x2 = Jumlah frame Profesional yang diproduksi tiap
minggu

3. Menuliskan fungsi matematis tujuan


Max Z = 10x1 + 15x2

Contoh: LP Formulation
4. Menuliskan 1 atau 2 kata yang mendiskripsikan
kendala
Alumunium yang tersedia
Baja yang tersedia

5. Menuliskan kendala pada sisi kanan


100
80

6. Menuliskan <, =, or > untuk masing-masing kendala


< 100
< 80

Contoh: LP Formulation
7. Menuliskan variabel keputusan di sisi kiri
masing-masing kendala
x1 x2 < 100
x1 x2 < 80

8. Menuliskan koefisien masing-masing


variabel keputusan di masing-masing
kendala
+ 2x1 + 2x2 < 100
+ 3x1 + 4x2 < 80

Contoh: Model LP
Max/min

z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn

subject to:
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn (, =, ) b1
a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn (, =, ) b2
:
am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (, =, ) bm
xj = variabel keputusan
bi = tingkat kendala
cj = koefisien fungsi tujuan
aij = Koefisien kendala

Contoh: Model LP
Langkah-langkah :
1.Variabel Keputusan:
X1: Frame Deluxe
X2: Frame Profesional
2. Fungsi Tujuan:
Max Z = 10x1 + 15x2

3. Fungsi kendala/batasan:
2x1 + 2x2 < 100 ( kendala aluminum)
3x1 + 4x2 < 80 ( kendala baja)
x1 , x 2 > 0

(kendala non-negatif)

LATIHAN
Farah telah mengembangkan 2 jenis mainan handmade. Mainan-mainan
tersebut kemudian dijualnya ke toko-toko di seluruh nusantara. Meskipun
permintaan mainan melebihi kemampuannya untuk memproduksi, namun
farah terus bekerja sendiri dan membatasi jam kerjanya per-minggu hanya
sampai 50 jam. Mainan I membutuhkan waktu 3,5 jam untuk
menyelesaikannya, sedangkan mainan II 4 jam. Masing-masing mainan
mendatangkan keuntungan $28 untuk mainan I dan $31 untuk mainan II.
Berapa banyak mainan dari setiap jenis yang harus dihasilkan farah setiap
minggunya, jika ia bertujuan untuk memaksimalkan laba totalnya?
Formulasikan model LP saja!
Waktu

Keuntunga
n

Mainan I

3,5 jam

$28

Mainan II

4 jam

$31

Batasan

50 Jam

Waktu

Keuntung
an

Mainan I

3,5 jam

$28

Mainan II

4 jam

$31

Batasan
Langkah-langkah :
1.Variabel Keputusan:

50 Jam

X1 = Mainan I
X2 = Mainan II
2. Fungsi Tujuan:
Max Z = 28 X1 + 31 X2
3. Fungsi kendala/batasan:
3,5 X1 + 4 X2 50
X1 , X2 > 0

LATIHAN
PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2
jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk
diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja.
Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg
per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan
bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:

Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain


sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol.
Formulasikan model LP untuk menentukan jumlah unit setiap jenis produk
yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa
maksimal!

LATIHAN
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang
pertama merek A, dgn sol karet, dan merek B dgn sol kulit.
Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet,
mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian
atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas
dengan sol. Setiap lusin sepatu merek A mula-mula
dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa
melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam.
Sedang untuk sepatu merek B tidak diproses di mesin 1,
tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam
kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum
setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam,
dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba
setiap lusin sepatu merek A = Rp 30.000,00 sedang merek
B = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa

Anda mungkin juga menyukai