Darmawan
Prof. Dr. Mahfud
rdarmawan2016@gmail
.com
Linear Programming
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang
dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan
dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber
daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi
keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka
dapat juga perusahaan meminimalkan biaya.
Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang
melekat, yaitu :
penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan
maksimisasi atau minimisasi
kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
ada beberapa alternatif penyelesaian
hubungan matematis bersifat linear
Applications
3
2. Batasan (Constraints)
Merupakan persamaan matematis dari batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan
dialokasikan secara optimal ke berbagai
Beberapa Istilah dalam Linear
Programming
1. Proportionality
Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber
atau fasilitas yang tersedia akan berubah
secara sebanding (proportional) dengan
perubahan tingkat kegiatan
2. Additivity
Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi, atau dalam LP dianggap
bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang
diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai
Asumsi-asumsi Dasar Linear
Programming
3. Divisibility
Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap
kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan
4. Deterministic (Certainty)
Asumsi ini menyatakan bahwa semua
parameter yang terdapat dalam model LP (aij, bi
Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun
jarang dengan tepat
Contoh 1
LINEAR PROGRAMMING DENGAN
METODE GRAFIK
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang
pertama merek A, dengan sol karet, dan merek B dengan
sol kulit.
Diperlukan 3 macam mesin.
Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan
mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan
assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu
merek A mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam,
kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3
selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek B tidak diproses
di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama
3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja
maksimum setiap batch mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2
adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam.
Sumbangan terhadap keuntungan setiap lusin sepatu merek
Bentuk Tabel
A B Kapasitas
Merek
(x1) (x2) Maksimu
Mesin m
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Keuntung
3 5
an
Bentuk Matematis
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
Batasan - batasan
(constraints)
(1) 2X1 8
(2) 3X2 15
(3) 6X1 + 5X2 30
Fungsi batasan pertama (2 X1 8)
X2
2X1 = 8
0 4 X1
X2
6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8
6
D C
5 3X2 = 15
Daerah
feasible
A
0 4 5 X1
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM
1. Dengan menggambarkan fungsi tujuan
X2
6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8
3X1 + 5X2 = 20
6
D C
5 3X2 = 15
3X1 + 5X2 = 10
4 Daerah
feasible
A
0 4 5 X1
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM
2. Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif Z = 3X1+5X
X2
6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8
Titik C:
X2 = 5. Substitusikan batasan
Titik D: (3), maka 6X1 + 5(5) = 30.
Pada titik ini nilai 6 Jadi nilai X1 = (30 25)/6 = 5/6.
Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5
X2 = 5; X1 = 0 D C
Nilai Z = 3(0) + 5(5) 5 3X2 = 15
= 25
Titik A:
Titik B: Daerah Pada titik ini nilai
X1 = 4. Substitusikan feasible
X1 = 4; X2 = 0
batasan (3), maka 6(4) + Nilai Z = 3(4) + 0 =
5X2 = 30. B
12
Jadi nilai X2 = (30 24)/5 =
6/5. A
Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18 0 4 5 X1
Fungsi batasan bertanda lebih besar atau sama
dengan ( )
Contoh :
X2 Batasan ketiga (6X1 + 5X2
6X1 + 5X2 = 30 2X2 = 8 30) diubah ketidaksamaannya
menjadi 6X1 + 5X2 30
6
C B 3X2 = 15
5 Daerah
feasible
0 4 5 X1
Fungsi batasan bertanda sama
dengan ( = )
X2
6X1 + 5X2 = 30 2X2 = 8
6
C B 3X2 = 15
4
2
A
0 4 5 X1
Contoh 2 :
Sebuah perusahaan elektronik memproduksi tape
recorder dan amplifier yang prosesnya dilakukan di 2
stasiun kerja, yaitu perakitan dan pengetesan.
Setiap unit tape recorder memerlukan 2 jam perakitan dan
2 jam pengetesan, sedangkan setiap unit amplifier
memerlukan 4 jam perakitan dan 3 jam pengetesan.
Waktu yang tersedia di departemen perakitan adalah 72
jam/minggu sedangkan di departemen pengetesan adalah
48 jam/minggu. Kontribusi profit dari tape recorder adalah
Rp. 25.000,-/unit, dan dari setiap unit amplifier adalah
Rp. 50.000,-.
Bagaimanakah formulasi persoalan di atas agar dapat
ditentukan strategi produksi terbaik yang memberikan
kontribusi profit maksimum?
Penyelesaian :
Produk Waktu yang digunakan Waktu yang
Proses Tape Amplifier tersedia
Perakitan 2 4 72
Pengetesan 2 3 48
Variabel keputusan :
x1 = Jumlah tape recorder yang diproduksi
x2 = Jumlah amplifier yang diproduksi
Fungsi tujuan (Objectif Function):
Maksimumkan z = 25.000x1 + 50.000x2
24
Brewery Problem
Al Beer
e
Pro
fit
Corn
Hops
Malt
25
Brewery Problem
objective
function
Al Beer
e Profit
Corn
Hops
Malt
constraint decision
variable
26
Brewery Problem: Feasible
Region
Hops Malt
4A + 4B 160 35A + 20B 1190
(0, 32)
(12, 28)
Corn
5A + 15B 480
(26, 14)
Beer
Pro
fit
(0, 32)
(12, 28)
(26, 14)
(12, 28)
(26, 14)
Beer
3 3 30
2 2 20
1 1 10
0 0 0 x
x x
0 1 2 3 0 1 2 3 0 10 20 30 40
31
TERIMA KASIH