Anda di halaman 1dari 29

Metode Simplex

Minimasi
Anggota Kelompok :
1. Asta Rahmad (121160148)
2. Asifa Ihya Nurdina (121160158)
3. Abizar Khaerul Huda (121160159)
4. Anggu Parsaoran (121160162)
5. Nadia Rochmah K.P. (121160163)
6. Anantyto Danujatmiko (121160172)
7. Supangat (121160183)
Latar Belakang
Sulitnya menggambarkan grafik berdimensi banyak
atau kombinasi lebih dari dua variabel.
Metode grafik tidak mungkin dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah program linear yang
melibatkan lebih dari dua variable.
Dalam keadaan ini (variabel lebih dari dua)
dibutuhkan metode lain yang sering disebut sebagai
metode algoritma simplex.
Metode ini diperkenalkan oleh George B Dantzig
pada tahun 1947.
Metode Simplek
 Metode simpleks merupakan prosedur
iterasi yang bergerak bertahap dan
berulang.
 Jumlah variabel tidak terbatas

 Penyelesaian masalah LP dengan metode


simplex harus menggunakan bentuk
standar.
Persyaratan Metode Simplex
1) Semua kendala pertidaksamaan harus
dinyatakan sebagai persamaan.

2) Sisi kanan (the right side) dari sebuah


kendala tidak boleh ada yang negatif.

3) Nilai kanan (NK/RHS) fungsi tujuan harus


nol (0).

4) Semua variabel dibatasi pada nilai-nilai


non-negatif.
Kendala Bertanda ≤
 Harus ditambahkan dengan “variabel slack” non-negatif
di sisi kiri kendala.
 Variabel ini berfungsi untuk menyeimbangkan kedua sisi
persamaan.
2X1 + 3X2 ≤ 24
 Contoh:
2X 1 + X2 ≤ 76
X1 + 4X2 ≤ 27

2X1 + 3X2 + S1 = 24 Dimana: S1, S2, dan S3


2X1 + X2 + S2 = 76 adalah variabel slack
X1 + 4X2 + S3 = 27
Kendala Bertanda ≥
 Harus dikurangkan dengan “variabel surplus” non-
negatif, dan ditambahkan dengan “variabel buatan
(artificial variable)” di sisi kiri kendala.
 Variabel ini bertindak sama dengan variabel slack yaitu
menjaga kedua sisi persamaan seimbang.
 Contoh:

30X1 + 15X2 ≥ 900

30X1 + 15X2  S1 + S2 = 900

Dimana: S1 adalah variabel surplus, dan S2 adalah variabel artificial.


Kendala Bertanda =
• Harus ditambahkan dengan “variabel buatan (artificial
variable)” di sisi kiri kendala.
• Contoh:
2X1 + 3X2 ≤ 150
3X1 + 4X2 ≥ 240 Dimana:
X1 + 2X2 = 100 S1 adalah variabel slack, S2 adalah variabel
surplus, dan S3 ; S4 adalah variabel artificial.

2X1 + 3X2 + S1 = 150


3X1 + 4X2  S2 + S3 = 240
X1 + 2X2 + S4 = 100
X1 ; X2 ; S1 ; S2 ; S3 ; S4 ≥ 0
Sisi Kanan Kendala Bertanda
Negatif ()
• Kendala dapat dikalikan dengan (1) untuk membuat
sisi kanan positif.
• Contoh:

X1 + 5X2 ≥ 150 dan 2X1 + 3X2 ≤ 175

X1  5X2 ≤ 150 dan 2X1  3X2 ≥ 175


Nilai Kanan Fungsi Tujuan Harus
Nol (0)
• Persyaratan 3 dari metode simpleks menyatakan bahwa nilai
kanan (NK/RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
• Contoh:

Fungsi Tujuan:
Maksimumkan Z = 3X1 + 2X2

Z  3X1  2X2 = 0
Tabel Simplex
Basi
Z X1 X2 X3 … Xn S1 S2 … Sn RHS

Z 1 -C1 -C2 -C3 … -Cn 0 0 … 0
S1 0 a11 a12 a13 … a1n 1 0 … 0 b1
S2 0 a21 a22 a23 … a2n 0 1 … 0 b2
… … … … … … … … … … … …
Sm 0 am1 am2 am3 … amn 0 0 … 1 bn

Main Body Identity


Tabel Simplex
Algoritma Simplex
1. Ubah fungsi tujuan ke dalam bentuk standar.
2. Masukkan semua nilai ke dalam tabel simplex.
3. Tentukan kolom kunci (variable keputusan) yang masuk sebagai
variable basis (entering variable).
⤷ Kolom kunci adalah nilai Zj dengan nilai positif terbesar
(untuk minimasi) dan sebaliknya untuk maksimasi.
4. Tentukan baris kunci: untuk menentukan variable yang akan keluar
dari baris kunci (leaving variable).
⤷ Kriteria: Nilai positif terkecil dari: nilai kanan dibagi
dengan nilai pada kolom kunci.
⤷ Angka kunci : nilai pada perpotongan baris kunci
dan kolom kunci
5. Susun tabel simpleks baru, untuk menentukan solusi yang
baru gunakan metode (Elementary Row Operation, Gauss
Jordan Elimination), dengan cara:
Ubah nilai pada baris kunci sehingga EV memiliki nilai 0 dan
1 pada baris lainnya.
Nilai baris kunci baru = nilai baris kunci yang lama dibagi
angka kunci
6. Ubah nilai pada baris selain baris kunci

Nilai baris baru = nilai baris lama dikurangi dengan hasil


perkalian angka pada kolom kunci dengan baris kunci
yang baru
7. Ulangi langkah diatas sampai tidak terdapat nilai positif
pada baris Z.
Contoh Soal 1
Minimumkan :
Z = - 3X1 + X2 + X3 dengan syarat :
X1 - 2X2 + X3 ≤ 11
- 4X1 + X2 + 2X3 ≥ 3
2X1 - X3 = -1
X1 , X2 , X3 ≥ 0
Persamaan pada kendala ke tiga harus
dirubah agar memiliki nilai kanan positif
dengan cara dikalikan (-1), sehingga menjadi :
- 2X1 + X3 = 1
Persamaan tujuan :
Z + 3X1 - X2 - X3 - 0S1 - 0S2 = 0
Persamaan kendala :
X1 - 2X2 + X3 + S1 = 11
- 4X1 + X2 + 2X3 - S2 + R1= 3
- 2X1 + X3 + R2 = 1
Untuk mengarahkan artifisial variabel menjadi nol, suatu
biaya yang besar ditempatkan pada R1 dan R2, sehingga
fungsi tujuannya menjadi :
Minimumkan Z = - 3X1 + X2 + X3 + 0S1 + 0S2 + RA1 +
RA2
Tabel simplex awal dibentuk dengan S1 , R1 dan R2
sebagai variabel basis seperti pada tabel berikut :
Koefisien persamaan Z dalam masalah minimasi lebih mudah
diperoleh dengan menggunakan Inner Product Rule. Aturan ini juga
berlaku untuk masalah maksimasi. Inner Product Rule itu adalah :

Cj = (v)(vj) – cj , dimana
keterangan :
Cj : koefisien variabel j pada persamaan Z
v : vektor baris koefisien fungsi tujuan variabel basis
vj: vektor kolom elemen dibawah variabel j
cj : koefisien variabel j pada fungsi tujuan
Tabel simplek awal

Basi X1 X2 X3 S1 S2 R1 R2 NK Rasi
s o
Z 3-6M -1+M - 0 -M 0 0 4M
1+3
M
S1 1 -2 1 1 0 0 0 11 11 :
1
R1 -4 1 2 0 -1 1 0 3 3:2

R2 -2 0 1 0 0 0 1 1 1:1
Tabel simplek iterasi pertama
Basi X1 X2 X3 S1 S2 R1 R2 NK Rasi
s o
Z 1 - 0 0 -M 0 1-3M 1-M
1+M
S1 3 -2 0 1 0 0 -1 10 *

R1 0 1 0 0 -1 1 -2 1 1:1

X3 -2 0 0 0 0 0 1 1 *

Iterasi pertama belum menghasilkan


solusi dasar layak karena baris Z
masih bernilai positif.
Tabel simplek iterasi ke2
Basi X1 X2 X3 S1 S2 R1 R2 NK Rasio
s
Z 1 0 0 0 1 1-M 1-M 2 2
S1 3 0 0 1 -2 2 -5 12 12 : 3
=4
X2 0 1 0 0 -1 1 -2 1 *
X3 -2 0 1 0 0 0 -1 1 *

X2 dan X3 telah menjadi nol pada koefisien


fungsi tujuan, sehingga iterasi kedua
merupakan solusi dasar layak
Yaitu X2=0,X3-0, S1=4 ,Z=2
Contoh Soal 2

Minimumkan : Z = 7 X1 + 3 X2


Kendala :
4 X1 + 6 X2 ≤ 36
7 X1 + 5 X2 = 35
8 X1 + 4 X2 ≥ 32
X1, X2 ≥ 0
Pada fungsi kendala yang pertama, untuk mengubah
menjadi persamaan harus ditambah variabel slack,
yang sekaligus digunakan sebagai basis pada tabel
awal simpleks. Persamaan tersebut menjadi : 
4 X1 + 6 X2 + S1 = 36.
 
Pada fungsi kendala yang kedua sudah dalam
bentuk persamaan, karena belum ada variabel yang
merupakan basis pada tabel awal, maka perlu ada
variabel dummy (variabel buatan) yang disebut
variabel artificial (lambang "R").
7 X1 + 5 X2 + R1 = 35.
Sedangkan fungsi pembatas ketiga yang bertanda "≥",
maka harus diubah menjadi tanda "≤" dan akhirnya
menjadi tanda "=" agar dapat diselesaikan dengan metode
simpleks. Persamaan tersebut dikalikan (-1) akan menjadi :
-8 X1 - 4 X2 ≤ -32. Kemudian, ubah ke tanda sama dengan
seperti yang telah dibahas diatas maka menjadi :
-8 X1 - 4 X2 + S2 = -32. Karena bagian kanan persamaan ini
bertanda negatif (-32), maka harus menjadi 
8 X1 + 4 X2 - S2 = 32, tetapi karena S1 bertanda negatif, hal
ini tidak memungkinkan dalam metode simpleks karena
tidak dapat digunakan sebagai basis pada tabel awal.
Untuk itu harus ditambahkan variabel artificial R, sehingga
persamaan pembatas ketiga tersebut menjadi : 
8 X1 + 4 X2 - S2 + R2 = 32.
Formulasi yang sudah mengalami modifikasi
ini disebut formulasi dalam bentuk standar
metode simpleks. Sehingga soal diatas bentuk
standarnya adalah :
Minimumkan : Z = 7 X1 + 3 X2
Kendala :

Basis X1 X2 S1 S2 R1 R2 Solusi
Kendal
a1 4 6 1 0  0  0  36
Kendal
a2 7 5 0   0 1  0 35
Kendal
a3 8 4  0 1 0  1 32
X1, X2, S1, S2, R1, R2  
Teknik Big M
 Pada teknik ini, setiap variabel artificial dalam fungsi
tujuan diberikan penalty M, dimana M merupakan
bilangan positif yang sangat besar. Penalty bertanda
negatif (-) apabila fungsi tujuan maksimasi dan
bertanda positif (+) apabila fungsi tujuan minimasi.
 Persamaan menurut contoh diatas menjadi :
 Minimunkan
Kendala : : Z = 7 X1 + 3 X2 + 0 S1 + 0 S2 + MR1 +
MR2
Basis X1 X2 S1 S2 R1 R2 Solusi
Kendal
a1 4 6 1 0  0  0  36
Kendal
a2 7 5 0   0 1  0 35
Kendal
a3 8 4  0 1 0  1 32
X1, X2, S1, S2, R1, R2  
Untuk memasukan model matematis persoalan diatas dalam
tabel simpleks, maka terlebih dahulu melakukan subtitusi nilai
R1 dan R2 pada persamaan kendala dan pada persamaan fungsi
tujuan Z diatas yaitu :
R1 = 35 - 7 X1 - 5 X2
R2 = 32 - 8 X1 - 4 X2 + S2

Kemudian R1 dan R2 tersebut dimasukan kedalam persamaan Z


menjadi :
Z = 7 X1 + 3 X2 + MR1 + MR2
Z = 7 X1 + 3 X2 + M(35 - 7 X1 - 5 X2) + M(32 - 8 X1 - 4 X2 + S2)
Z = (7 - 7M - 8M) X1 + (3 - 5M - 4M) X2 + M S2 + (35M + 32M)
Z = (7 - 15M) X1 + (3 - 9M) X2 + M S2 + 67M
Z + (15M - 7) X1 + (9M -3) X2 - M S2 = 67 M
Iterasi awal hingga iterasi akhir optimal
penyelesaian persoalan diatas dapat dilihat
pada tabel berikut :
Iter Basi Sol Rati
Z X1 X2 S1 R1 S2 R2
asi s usi o
(15M - (9M
Z 1 7) -3)
0 0 -M 0 67M

S1 0 4 6 1 0 0 0 36 9
0
R1 0 7 5 0 1 0 0 35 5

R2 0 8 4 0 0 -1 1 32 4
Itera Solu
Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2
si si

(3M + (7M - -(15M - 7M +


Z 1 0 1)/2
0 0 7)/8 7)/8 28

1 S1 0 0 4 1 0 1/2 -1/2 20

R1 0 0 3/2 0 1 7/8 -7/8 7

X1 0 1 1/2 0 0 -1/8 1/8 4

Iteras Solus
Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2
i i

-M – -M +
Z 1 0 0 0 -7/6 77/3
1 /3 7/6

S1 0 0 0 1 -8/3 -11/6 11/6 4/3


2
X2 0 0 1 0 2/3 7/12 -7/12 14/3

X1 0 1 0 0 -1/3 -5/12 5/12 5/3


Dari iterasi ke-2 pada tabel diatas
merupakantabel optimal sehingga
diketahui nilai optimal untuk X1 = 5/3, X2 =
14/3, S1 = 4/3, dan Z = 77/3.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai