PROGRAM LINEAR
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
2020
A. SEKILAS TENTANG RISET OPERASI DAN PROGRAM LINEAR
Pada perang dunia II, para ilmuan serta militer negara Inggris dan negara
Amerika bekerjasama untuk mengoptimalkan alokasi sumberdaya-sumberdaya
yang langka dan terbatas untuk menuntaskan berbagai permasalahan milqiter
pasukan sekutu di Eropa agar operasi militer berhasil dengan lancar dan tanpa ada
kendala.. Mereka bekerjasama dengan ahli dari berbagai ilmu seperti ilmu teknik,
ilmu matematika, ilmu sosiologi, ilmu psikologi, dan ahli perilaku (behavioral
scientist) yang menjadi pioner dalam memprakarsai menggunakan Riset Operasi
(RO) sebagai alat bantu dalam proses untuk mengambil keputusan yang berkaitan
dengan perang dunia II.1 Riset Operasi menemukan cara-cara penentuan alokasi
sumberdaya-sumberdaya yang langka dan terbatas salahsatunya dengan
menerapkan pola terbaik untuk satu konvoi kapal dan kecepatan optimum untuk
mengoperasikan senjata-senjata yang dimiliki dengan pasokan cadangan senjata
yang cukup untuk membantu rekan militer lewat perairan dengan keberhasilan
yang sangat tinggi. Setelah perang dunia berakhir dan melihat keberhasilan dari
Riset Operasi militer, maka kalangan industri tertarik pada bidang ini.
Pertumbuhan industri dan teknologi yang pesat membawa dampak kepada kondisi
sosial, politik dan ekonomi yang menyebabkan organisasi-organisasi industri
tumbuh dan berkembang yang mengakibatkan kondisi lingkungan bisnis semakin
dinamis dan kompleks. Riset Operasi juga berkembang dengan pesat dan banyak
memberikan kontribusi kepada para “decision maker “ (pengambil keputusan).
Salah satu tokoh ahli George Dantzig mengembangkan metode Simpleks dan
Matriks untuk memecahkan masalah-masalah dalam Program Linear, sebagai
salah satu teknik Riset Operasi. Kemudian disempurnakan pada tahun 1950
dengan memunculkan beberapa peralatan standar Riset Operasi, seperti; Program
Linear, Program Dinamis, Teori Antrian dan Teori Pengendalian Persediaan.2
1
Maryono, Program Linea (Optimasi Dengan Metode Simpleks). (Lingkar media:Yogyakarta:2014)
hal.1
2
Dedy.Riset Operasi (Aplikasi Quanritative Analysis for Management).(CV. Citra Malang: 2011)
hal. 5
2
satu sama lain. Program Linear (PL ) juga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan alokasi sumberdaya-sumberdaya yang terbatas dan langka secara
optimum. Sumberdaya-sumberdaya terbatas tersebut seperti dalam satu industri
atau perusahaan meliputi semua faktor-faktor produksi seperti; mesin-mesin,
tenaga kerja, bahan mentah, modal, teknologi dan informasi. Di masa 1940an LP
telah diterapkan dalam bidang militer, industri, keuangan, pemasaran, akuntansi
dan masalah pertanian. Dari berbagai masalah yang dihadapi LP hampir semuanya
memiliki 4 hal yang secara umum di jab arkan meliputi :
1. Masalah yang dijumpai ialah maksimisasi atau minimisasi sebagai tujuannya.
2. Memiliki “Constraint”, atau fungsi batasan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.
3. Mengharuskan tersedianya alternatif untuk menyelesaikan masalah.
4. Hubungan matematis yaitu linear.3
PL merupakan alat yang menujang keberhasilan dari RO dalam memecahkan
berbagai masalah untuk mengambil suatu keputusan yang tepat sebagai jalan
keluar dari masalah tersebut. PL sendiri hanya dapat digunakan jika parameter
dalam masalah tersebut mempunyai sifat terukur dan diketahui secara pasti.4
a. Variabel Keputusan
3
Ibid. Hal 6-7
4
Maryono, Program Linea (Optimasi Dengan Metode Simpleks). (Lingkar media:Yogyakarta:2014)
hal 3
3
Variabel keputusan adalah variabel yang dapat menentukan keputusan-
keputusan yang akan dibuat dalam pencapaian solusi optimal. Kesalahan dalam
menentukan variabel keputusan akan menyebabkan perusahaan salah dalam
mengambil keputusan dan solusi yang dicapai tidak optimal. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang baik tentang karakteristik problem riil yang model
program linearnya akan disusun. Berdasarkan karakteristiknya, program linear
dapat dikatagorikan ke dalam beberapa kelas problem program linear yang
secara umum meliputi: proses produksi, penganggaran, penjadwalan,
perencanaan keuangan jangka pendek, masalah blending, trasportasi, penugasan,
dan pengiriman. Khusus untuk problem proses produksi, variabel keputusan
akan menghantarkan kepada keputusan tentang berapa banyak produk yang akan
di produksi sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
b. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran
dalam permasalahan program linear yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumberdaya secara optimal untuk memperoleh keuntungan maksimum atau
untuk penggunaan biaya minimum.
d. Batasan Variabel
Batasan variabel menggambarkan tentang wilayah variabel. Jumlah
sumber daya yang tersedia untuk persoalan ini tidak boleh bernilai negative.5
5
Ulfasari Rafflesia dan Fanani Haryo Widodo, Pemograman Linier, ( Bengkulu, Badan Penerbitan
Fakultas Pertanian: 2014 ), hal. 2-4.
4
𝑥𝑖𝑗 ≥ 0 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑚 dan 𝑗 = 1, 2, … , 𝑛.
Fungsi tujuan:
Maks/Min 𝑍 = 𝐶𝑋
5
Dengan kendala:
𝐴𝑋 ≤ 𝑏 dan 𝑋 ≥ 0
6
2. Jaka akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh dari
satu unit meja adalah Rp. 7.000,00, sedangkan keuntungan yang diperoleh dari
satu unit kursi adalah Rp. 5.000,00. Namun untuk meraih keuntungan tersebut
Jaka harus menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit
meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia memerlukan
3 jam kerja. Untuk pengecetan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk
pengecetan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang tersedia
untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedangkan julah
jam kerja untuk pengecetan adalah 100 jam per minggu. Formulasi persoalan di
atas ke dalam bentuk umum pemprogaman linear?
Penyelesaian:
Misalkan:
Produk Pembuatan Pengecatan Laba per unit
Meja 4 2 7.000
Kursi 3 1 5.000
240 100
Fungsi Tujuan:
Fungsi Kendala:
7
1. Mempunyai tepat 1 penyelesaian/solusi
2. Mempunyai banyak penyelesaian/solusi
3. Tidak mempunyai penyelesaian/solusi.6
Kita dapat menginterpretasikan kendala/batas dan tujuan/hasil dari
program linier secara geometrik. Mari kita lihat gambar di bawah ini.
6
Maryono, Program Linier (Optimasi dengan Metode Simpleks), (Yogyakarta: Lingkar Media
Yogyakarta, 2014), h. 7
7
Zachary Liu, Lecture 19: Linier Progamming,
https://www2.cs.duke.edu/courses/fall17/compsci330/lecture19note.pdf, (diakses pada 17
Februari 2020)
8
𝒙𝟏 , 𝒙𝟐 ≥ 0
Jawab:
- Mencari daerah yang memenuhi masing-masing persamaan di atas
𝒙2 𝒙2
𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 ≤ 𝟕
𝒙𝟏 + 3𝒙𝟐 ≤ 15
𝒙𝟏
𝒙𝟏
𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 ≤ 𝟕
𝒙𝟏 + 3𝒙𝟐 ≤ 15
(3,4)
𝒙𝟏
9
D. CONTOH SOAL
1. Bayu Furniture memproduksi 2 jenis produk, yaitu meja dan kursi yang
harus diproses melalui proses perakitan dan finishing. Proses perakitan
membutuhkan waktu 60 jam kerja, sedangkan proses finishing memiliki 48
jam kerja. Untuk menghasilkan 1 meja dibutuhkan 4 jam perkaitan dan 2
jam finishing. Sedangkan 1 kursi membutuhkan 2 jam perakitan dan 4 jam
finishing. Laba untuk setiap meja adalah 8 Dollar dan tiap kursi adalah 6
Dollar. Tentukan berapa banyak meja dan kursi yang harus diproduksi
agar menghasilkan laba maksimal!8
Penyelesaian:
Untuk memudahkan dalam memahami soal, dibuat tabel yang berupa
rangkuman soal
Jenis Produk Proses Proses Laba per unit
Perakitan Finishing
Meja 4 2 8
Kursi 2 4 6
Persediaan ≤ 60 ≤ 48
8
Kholiludin Alfarizi, “10 Soal dan Pembahasan Permasalahan Program linear” diakses melalui
https://id.scribd.com/doc/185379322/10-soal-dan-pembahasan-permasalahan-program-linear-
pdf diakses pada Senin, 17 Februari 2020 pukul 23.18 WIB
10
Untuk menggambar grafik, dilakukan dengan cara menentukan 2 titk
yang dilalui.
4𝑥 + 2𝑦 = 60
𝑥 0 15
𝑦 30 0
2𝑥 + 4𝑦 = 48
𝑥 0 24
𝑦 12 0
Dari gambar, diketahui titik pojok dari daerah penyelesaian yaitu (0.0),
(15,0), (0, 12), dan satu lagi yaitu titik potong antara grafik 4𝑥 + 2𝑦 = 60
dan 2𝑥 + 4𝑦 = 48.
Untuk mencari titik potong alah satunya menggunakan metode eliminasi-
substitusi:
Eliminasi y
11
4(12) + 2𝑦 = 60
48 + 2𝑦 = 60
2𝑦 = 12
𝑦=6
Diperoleh titik potong grafik 4𝑥 + 2𝑦 = 60 dan 2𝑥 + 4𝑦 = 48 adalah
(12, 6)
Selanjutnya, uji titik-titik pojok ke dalam fungsi tujuan untuk menentukan
nilai maksimum
𝑓(𝑥, 𝑦) = 8𝑥 + 6𝑦
𝑓(0, 0) = 8.0 + 6.0 = 0
𝑓(15, 0) = 8.15 + .0 = 120
𝑓(0,12) = 8.0 + 6.12 = 72
𝑓(12, 6) = 8.12 + 6.6 = 132
Jadi, laba maksimal yang dapat diperoleh adalah 132 dollar, yaitu dengan
memproduksi 12 unit meja dan 6 unit kursi.
12
LATIHAN SOAL
Sehingga diperoleh titik-titik pojok, yaitu (0,9), (8,0), (0,5), dan (4,0)
untuk kemudian disubstitusi ke persamaan 𝑧 = 8𝑥 + 10𝑦.
(0,9) → 8(0) + 10(9) = 90
(8,0) → 8(8) + 10(0) = 80
(0,5) → 8(0) + 10(5) = 50
(4,0) → 8(4) + 10(0) = 32
Jadi , nilai minimum bentuk objek 𝑧 = 8𝑥 + 10𝑦 adalah 𝑧 = 32 untuk
𝑥 = 4 dan 𝑦 = 0
2. Seorang ibu memproduksi dua jenis keripik pisang, yaitu rasa coklat dan
rasa keju. Setiap ilogram keripik rasa coklat membutuhkan modal
Rp10.000,00, sedangkan rasa keju membutuhkan modal Rp15.000,00.
Odal yang dimiliki ibu tersebut adalah Rp500.000,00. Tiap hari paling
banyak m]bisa memproduksi 40 kg. Keuntungan tiap kilogram keripik rasa
13
coklat adalah Rp2.500,00 dan keripik rasa keju Rp3.000,00. Berapakah
keuntungan maksimal yang bisa didaptkan oleh ibu tersebut?
Penyelesaian:
Tabel informasi soal tersebut adalah sebagai berikut
Produk Modal Banyak Laba per kg
Rasa coklat 10.000x 𝑥 2.500𝑥
Rasa keju 15.000y y 3.000𝑦
≤ 500.000 ≤ 40
𝑥 + 𝑦 = 40 𝑥 = 40 − 𝑦
Sehingga,
10.000𝑥 + 15.000𝑦 = 50.000
2𝑥 + 3𝑦 = 100
14
2(40 − 𝑦) + 3𝑦 = 100
−2𝑦 + 3𝑦 = 100 − 80
𝑦 = 20
Substitusi nilai y ke persamaan 𝑥 = 40 − 𝑦 , sehingga diperoleh
𝑥 = 40 − 20 = 20
Didapat titik potong (20,20)
100
Sehingga dihasilkan titik pojok (20,20), (0, ), dan (40,0), untuk selanjutnya
3
diuji.
100 100
𝑓 (0, ) = 2500(0) + 3000 ( ) = 100.000
3 3
𝑓(20,20) = 2500(20) + 3000(20) = 110.000
𝑓(40,0) = 2500(40) + 3000(0) = 10.000
Jadi keuntungan terbesar yang dapat diperoleh ibu tersebut adalah Rp110.000,00.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www2.cs.duke.edu/courses/fall17/compsci330/lecture19note.pdf,
16