Disusun Oleh:
Puput Dwi Lestari
H0916066
Kelompok 2
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Riset Operasi Acara I “Pemograman Linier”
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami bagaimana merumuskan/memformulasikan
permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata.
2. Mahasiswa mampu memahami dan dapat memformulasikan permasalahan
yang telah dirumuskan dalam format pemrograman linier.
3. Mahasiswa mampu memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan
permasalahan yang telah diformulasikan tersebut menggunakan
pemrograman linier dengan bantuan software WinQS.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Pemrograman linear (linear programming) adalah salah satu teknik
yang sangat sering digunakan dalam metode optimasi. Pemrograman linier
merupakan suatu pemrograman matematik yang bertujuan menganalisis alokasi
sumber daya agar tercapai keuntungan maksimum atau biaya minimum
(Ibnas dan Hijaz, 2017). Tujuan utama dari program linear ini adalah
menentukan nilai optimum (maksimal/minimal). Tujuan daripada perencanaan
model matematis dengan teknik pemrograman linear mencakup perencanaan
kegiatan – kegiatan yang disusun sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
yang optimal. Hasil optimal yang diperoleh merupakan suatu hasil terbaik yang
dapat diperoleh diantara beberapa alternatif yang mungkin terjadi. Secara
umum hasil terbaik yang dicari dapat berupa keuntungan maksimal atau resiko
minimal yang mungkin diperoleh dari hasil pemecahan suatu masalah
(Rahmat, 2009).
Program linier banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti
ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Kegunaannya bermacam-
macam seperti yang paling sering dihadapi oleh perusahaan adalah
memaksimumkan laba dan kegunaan lainnya yaitu meminimumkan biaya
(Nirfayanti dan Dedy, 2018). Manfaat yang diperoleh dari penerapan
pemrograman linear adalah dapat melakukan pengaturan secara optimal
sumber-sumber daya untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya
minimal dalam sebuah perusahaan (industri). Industri yang memanfaatkan
pemrograman linear di antaranya ialah industri transportasi, energi,
telekomunikasi, dan manufaktur. Dengan menerapkan pemrograman linear,
maka akan membantu manajer dalam merencanakan dan mengambil keputusan
dalam mengalokasikan sumber daya (mesin, tenaga kerja, uang,
waktu,kapasitas gudang dan bahan baku) agar mendapatkan laba yang
maksimal dan mengeluarkan biaya yang seminimal mungkin. Serta bermanfaat
dalam perencanaan, perancangan rute, penjadwalan, pemberian tugas, dan
pembuatan desain (Sriwidadi dan Erni, 2013).
Ada beberapa manfaat dari pemrograman linier. Pertama, sebuah bank
hendak mengalokasikan dananya untuk mencapai kemungkinan hasil tertinggi.
Bank tersebut harus beroperasi dalam peraturan likuiditas yang dibuat
pemerintah, dan harus mampu menjaga fleksibilitas yang memadai untuk
memenuhi permintaan pinjaman dari nasabahnya. Kedua, agen periklanan juga
harus mencapai kemungkinan terbaik bagi nasabah produknya dengan biaya
advertising terendah. Ada banyak kemungkinan yang dapat dijadikan tempat,
masing-masing dengan tarif dan pembaca yang berbeda. Ketiga, perusahaan
mebel juga harus memaksimumkan labanya. Kedua departemennya
menghadapi batas waktu produksi yang tidak bisa ditawar untuk memenuhi
permintaan para pelanggannya. Keempat, membuat suatu jadwal produksi yang
akan mencukupi permintaan pada masa mendatang akan suatu produk
perusahaan dan pada saat yang bersamaan meminimalkan biaya persediaan dan
biaya produksi total. Kelima, memilih komposisi produk pada suatu pabrik
untuk memanfaatkan penggunaan mesin dan jam kerja yang tersedia sebaik
mungkin selagi memaksimalkan laba perusahaan. Keenam, mengalokasikan
ruangan untuk para penyewa yang bercampur dalam pusat pembelanjaan baru
untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan penyewaan. Setiap organisasi
mencoba untuk mencapai tujuan tertentu (tingkat hasil atau pendapatan
maksimum dengan biaya minimum), sesuai dengan batasan sumber (tabungan,
anggaran advertensi nasabah, tersedianya bahan-bahan)
(Sriwidadi dan Erni, 2013).
Ada beberapa metode untuk mencari penyelesaian optimal pada
masalah program linear, yaitu metode grafik, metode simpleks, metode
simpleks dua tahap, metode titik interior, dan sebagainya. Metode grafik
menggunakan grafik kendala sebagai alat untuk mencari titik optimum. Metode
ini relatif mudah dikerjakan, tetapi banyaknya variabel keputusan hanya dua
variabel saja. Variabel keputusan dalam model program linear menyatakan
dimensi ruang. Metode simpleks adalah salah satu prosedur yang paling luas
penggunaannya untuk pemecahan persoalan pemrograman linier, bahkan
digunakan untuk penyelesaian dari programprogram komputer. Metode
simpleks merupakan teknik yang paling berhasil dikembangkan untuk
memecahkan persoalan program linier yang mempunyai jumlah variabel
keputusan dan pembatas yang besar. Beberapa kelebihan dari metode simpleks
adalah jumlah variabel bisa lebih dari satu, hasil akhir lebih akurat dan terlihat
sisa dari keterbatasan yang ada. Metode titik interior Karmarkar merupakan
suatu metode yang cukup efisien untuk menyelesaikan masalah pemrograman
linear. Dengan transformasi proyektif, algoritma titik interior Karmarkar
dimulai dalam himpunan fisibel dan memindahkan sampai menjadi suatu titik
optimum, dengan mentransformasikan titik-titik awal ke dalam pusat dari
daerah fisibel (Chandra, 2015).
Menurut Hillier and Gerald (2001), untuk memperoleh penyelesaian
dalam suatu masalah secara pragmatis dan sitematis, maka dalam RO dikenal
tahapan sistematis sebagai berikut, pertama mengidentifiksikan masalah
dengan mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah
tersebut. Selanjutnya mengkontruksikan masalah dalam bentuk model dan
identifikasi batasan, lalu menggambarkan dalam bentuk grafik/sistem
koordinat. Setelah itu, menentukan model solusi masalahnya atau daerah
kemungkinan (feasible). Lalu validitas (keabsahan) model dengan mencari titik
yang paling menguntungkan, kemudian melaksanakan (implementasi) dari
hasil pemecahan masalah (Shi et al., 2009).
Kebutuhan
Makanan A Makanan B Minimum
(Satuan)
Vitamin 1 3 90
Tepung Pati 5 1 100
Protein 3 2 120