Oleh :
Amir Among Prakosa D1214007
Chrisma Kartika Prima S
D1214021
Galih Fitraditya
D1214035
Lidya Chrisanty S
D1214047
Novtika Indah W
D1214059
Stefani Mayang
D1214071
PENDAHULUAN
POAC, atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling merupakan teori manajemen
paling mendasar dari semua teori manajemen yang ada. Sifatnya yang mendasar ini
menjadikan POAC bisa selalu diidentifikasi dalam teori manajemen lainnya yang lebih
kompleks, sebab inti dari manajemen adalah merencanakan kegiatan untuk meraih tujuan
yang di dalamnya berlangsung tindakan evaluasi atau kontrol secara berkesinambungan.
Maka tak salah jika menyebutkan POAC sebagai saripati dari manajemen.
Dalam studi kasus kali ini kami The Chimps Digital Advertising Agency menerapkan
analisis prinsip POAC pada aktifitas media online, berupa penggunaan ragam media online
(termasuk media sosial) untuk mengelola kampanye merek dari sebuah restoran cepat saji
asal Korea.
PROFIL PERUSAHAAN
1. Diskripsi Singkat
Kami adalah agensi digital yang berbasis di dua kota Solo. Solo sebagai kota yang
penuh dengan ide-ide segar dan kreativitas serta sebagai perwakilan dan kota
pengembangan bisnis kami. Sehari-hari The Chimps membuat konsep dengan
campuran yang luar biasa dari pemikiran strategis, inovasi kreatif dan komunikasi
yang jelas, sehingga virus kampanye digital yang menarik dapat dicintai oleh
konsumen dan menjadi bahan pembicaraan yang akhirnya berdampak pada
peningkatan keuntungan klien.
2. Visi
Menjadi perusahaan besar yang menciptakan nilai nilai penting bagi klien,
stakeholder dan karyawan.
Memperlakukan klien seperti memperlakukan diri sendiri dan akan melakukan apa
pun untuk mencapai sasaran bisnis.
Membangun kepercayaan untuk menjaga kelanjutan hubungan bisnis.
3. Misi
Untuk merekomendasikan strategi yang berangkat
dari analisis data yang
mendalam.
Eksekusi penyajikan media yang mampu mengintegrasikan semua media, baik
konvensional maupun digital.
Menyediakan pilihan investasi melalui saluran saluran alternatif yang memiliki
keunikan dan jangkauan pemirsa khususnya dalam media digital.
Meningkatkan kinerja dan nilai merek.
A. PLANNING
1. BACKGROUND
Lotteria merupakan makanan Korea cepat saji yang pertama di Indonesia. Tren Korea
hari-hari ini merupakan pasar potensial bagi Lotteria didalam perkembangannya di
Indonesia. Kebanyakan dari mereka yang menyukai tren Korea ini adalah anak anak
muda yang selalu menghabiskan waktu mereka di media online seperti browsing dan
bersosial media. Maka dari itu Lotteria membutuhkan digital campaign untuk
mengaktifkan mereka.
2. PROBLEM
a) Facebook Lotteria cukup ter-manage dengan baik. Lotteria telah mengadakan kuis
dan kontes foto juga berbagi informasi mengenai promo dan produk terbaru
Lotteria. Di twitter, audiens lebih banyak melakukan mention ke @Lotteria_Indo
melalui Path yang terintegrasi dengan Twitter.
Beberapa kekurangan yang dimiliki Social Media Lotteria Antara lain:
Conversation yang terjalin dengan audiens masih kurang.
Konten yang dipost masih seputar promosi dan info produk baru baik di
Facebook maupun di Twitter
Belum adanya scheduling daily content yang rapi
Post yang ada di Twitter diintegrasikan dengan post dari Facebook sehingga
pesan tidak sepenuhnya tampil di Twitter
Post di twitter tidak menggunakan HashTag sehingga tidak terindeks dengan
baik.
b) Lotteria memiliki Instagram yang sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai sarana
Photo Contest. Namun Instagram yang dimiliki Lotteria tidak memiliki Post
satupun sehingga tidak memiliki aktivitas.
Untuk post di Instagram dengan hashtag #lotteria berjumlah 15288 post yang
didapat dari post pengguna Instagram Internasional, namun diantara post-post
tersebut, beberapa diantaranya adalah post asal Indonesia
3. POTENTIAL TARGET AUDIENCE
a) Segment
: Fans Grup Girlband/Boyband Korea
b) Age
: 16 25 YO
c) SES
: A B
d) Geo
: Urban
e) Psikologi :
Loyal & Royal
Love All things about their idol
Willing to do anything related on their interest
Internet savvy
4. OBJECTIVE
a) Awareness & Building Image
5. COMPETITORS ANALYSIS
a) BURGER KING
i.
WEBSITE
ii.
FACEBOOK APPS
iii.
APPS
vii.
Akun Twitter Burger King memilki 541 ribu follower. Tweet Twitter
King Burger kebanyakan seputar campaign yang mereka sedang
selenggarakan dan juga tweet seputaran produk-produk mereka yang
berupa foto foto.
vi.
v.
Burger King memiliki Facebook Apps yang mana Apps ini digunakan
untuk order, ditandai dengan adanya shopping chart di Facebook Apps
tersebut dengan menggunakan Gift Card Delivery.
iv.
Burger King Shake & Win merupakan aplikasi Android dan iOS yang
digunakan untuk memberikan penawaran-penawaran produk dari
Burger King dan juga memungkinkan untuk para pengguna aplikasi
ini juga bisa mendapatkan kupon untuk ditunjukan kepada Kasir untuk
memvalidasi kupon tersebut untuk ditukarkan produk-produk Burger
King tertentu.
ACTIVATION
raja. Cara mengikuti aktivasi ini ialah dengan memfollow akun Twitter
@BurgerKing kemudian melakukan tweeting berupa alasan
mengapAa calon peserta layak Watch Like A King? Alasan bisa
berupa Tweet kata-kata atau upload foto.
BURGER KING #Satisfried merupakan activation yang diadakan oleh
BurgerKing untuk memperkenalkan produk kentang goreng curly
mereka yang lebih sehat (karena lebih rendah lemak dan lebih rendah
kalori). Konsumen diajak untuk share foto mengenai BurgerKing
SatisFries yang mereka beli melalui Instagram dengan hastag
#Satisfries dan mention ke @BurgerKing.
b) MC DONALS
i.
WEBSITE
ii.
iii.
v.
iv.
Website McD juga menyajikan list menu produk yang mereka jual.
Dan didalam list menu produk tersebut juga diberikan info nutrisinutrisi dari setiap menu produk-produk McD.
Website McD menampilkan promo-promo yang sedang mereka
tawarkan.
Terdapat Link Website-Website program-program McD yang popular,
seperti Happy Meal, My InspirAsian, dll.
Di Website McD juga terdapat fitur Cek Saldo dan Reload McDonald's
Arch Cards.
MICROSITE
vi.
ACTIVATION
c) KFC
i.
WEBSITE
ii.
FORUM ONLINE
iii.
v.
Terdapat Forum yang dibuat oleh KFC yang memberikan wadah baik
untuk komunitas yang telah dibentuknya atau untuk sara sharing
pengetahuan.
iv.
ACTIVATION
6. STRATEGY
a) PROBLEM MAPPING
b) COMMUNICATION APPROACH
7. IDEAS
Berikut ini adalah ide-ide yang digunakan dalam kampanye Lotteria yang mengacu pada
objective dan strategy yang telah dijabarkan sebelumnya:
a) WEBSITE
i.
b) SOCIAL MEDIA
i.
Saat ini sedang populer pernyataan tentang Content is King begitu pula di
Sosial Media. Suatu brand dituntut tidak hanya menulis tentang produk
mereka tetapi juga dengan konten yang menarik yang dekat dengan audience.
Konten sosial media Lotteria dapat diperkaya dengan postingan seperti
berikut:
Warm greeting
Facts about Korea
Update info about entertainments
Tips & Tricks
Simple quiz
Etc
c) YOUTUBE
i.
d) ACTIVATION
i.
ii.
iii.
iv.
FIND THE BURGER adalah game yang ada di dalam website untuk menarik
perhatian para visitor. Game ini berkonsep sebagai berikut:
Visiter harus menemukan daging burger yang tersebunyi di halaman
HOME website.
Apabila visitor telah menemukan daging burger itu, maka visitor wajib
mengklik daging itu.
Setelah visitor mengklik daging tersebut, maka akan muncul pop up
Share ke twitter dan facebook dengan post Hai, aku sudah
menemukan daging burger di Lotteria loh.
Visitor yang banyak menemukan dagingnya akan mendapatkan
hadiah.
Weekly Quiz merupakan kuis-kuis ringan berhubungan dengan produk
Lotteria atau event Korea yang sedang terjadi Peserta diharuskan Like dan
Follow Social Media milik Lotteria, serta share/retweet post mengenai kuis
tersebut di FB maupun Twitter. Pemenang akan mendapatkan voucher makan
di Lotteria.
The Clue Hunter merupakan aktivasi digital yang berkonsep mencari clueclue lewat postingan-postingan di facebook yang sudah ada di hari hari
sebelumnya.
Food Selfie or capturing Food sebelum makan merupakan kebiasaan populer
di Indonesia. Dalam kontes foto ini, peserta dituntut untuk mengambil foto
"Tempting" Produk Lotteria. Foto yang mereka ambil harus memiliki sisi
yang menggoda dan membuat orang yang melihatnya jadi ingin makan
makanan tersebut. Foto harus meng-upload melalui Facebook, Twitter atau
Instagram dengan hashtag #LotteriaTemptingMe dan menyebutkan ke Akun
Lotteria Indonesia. Foto yang lezat yang paling kreatif dan mencari akan
menjadi pemenang.
B. ORGANIZING
Fungsi organizing dalam suatu menajeman media massa adalah menciptakan suatu struktur
organisasi dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
struktur tersebut dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Organizing juga mempermudah dalam menentukan orang-orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi- bagi. Tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota dalam Digital Advertising Agency diuraikan sebagai berikut :
Strategy Planner bertanggung jawab untuk merancang konsep dan strategy sesuai dengan
permintaan dan budget yang telah disepakati bersama clien, kemudian menyampaikan
dan mematangkan konsep dan strategy kepada setiap anggota divisi yang lain (Internal
Perusahaan)
Bussines Strategy merupakan tonggak utama perusahaan untuk menarik minat clien
dengan bertanggung jawab untuk menangani presentasi dan melakukan negoisasi kepada
clien, serta sebagai fasilitator antara clien dengan perusahaan.
Team Creative bertugas untuk mengeksekusi konsep dan strategi yang sudah disepakati
dan membagi tugas kepada divisi content, programmer dan desaign grafis.
Content Writter bertanggung jawab untuk mengolah dan menyajikan materi berisi
product knowledge melalui web dan media sosial, sehingga menarik minat khalayak
untuk membaca.
Programmer bertanggung jawab untuk membuat program berbasis web sesuai design
yang telah dirancang sebelumnya.
Design Grafis bertanggung jawab untuk merancang design layout sesuai dengan
rancangan yang telah disepakati oleh team creative dan seluruh divisi, serta membuat
design logo yang dapat menginterpretasikan produk yang diinginkan.
C. ACTUATING
Actuating merupakan satu alur kerja yang utuh dalam organisasi, atau ketika organisasi
menjalankan sebuah project. Dalam project yang dikerjakan perusahaan Digital Media
Services ini alur dari pengoperasian kerja kita merupakan:
1. Seorang bussines strategy menemui klien yang mempunyai need dan want untuk
mendengarkan secara langsung keinginan dari klien tentang perusahaan atau produk
yang hendak mereka percayakan kepada kita tentang mengelola image nya.
2. Apabila bussines strategy sudah bertemu dan tahu keinginan klien, maka selanjutnya
mereka menemui strategy planner untuk menyampaikan hasil pertemuan mereka
dengan klien
3. Langkah selanjutnya strategy planner merumuskan need dan want yang kemudian
mereka membuat rencana strategi dalam hal meng-create rencana pengelolaan melalui
media online dengan berbagai game, sosial media dan pembuatan aplikasi tertentu
yang sesuai dengan target pasar dan sekereatif mungkin dapat menarik target tersebut
sehingga tercapai tujuan yang ingin dicapai
4. Setelah sebuah strategi tersebut sudah selesai maka strategy planner menyampaikan
kepada forum yang merupakan seluruh orang atau jabatan yang terlibat (bussines
strategy, team creative, programmer, content staff dan design grafis staff) segala hal
yang menyangkut dari kesemua alur dan eksekusi programe
5. Apabila terdapat penambahan dan pengurangan programe yang disepakati bersama
dalam forum, maka strategy planner harus merevisi kembali strategy yang sudah ada
dan kemudian menyerahkan kepada bussines strategy untuk disampaikan kepada klien
6. Bussines strategy bertemu dengan klien untuk menyampaikan rencana programe
(strategi) yang sudah dibuat untuk mendapatkan kesepakatan
7. Apabila klien setuju dengan strategi yang sudah direncanakan maka Bussines strategy
menyampaikan kepada strategy planner agar dapat segera dieksekusi, tetapi apabila
klien kurang setuju maka tugas strategy planner untuk merevisi rencana sesuai dengan
keinginan dan kesepakatan klien
8. Proses eksekusi diserahkan kepada team creative dengan pantauan dari strategy
planner sejauh mana berjalan dan bagaimana isi serta kemasannya apakah sudah
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan
9. Setelah proses eksekusi persiapan aplikasi selesai maka sebelum launching agency
harus mempresentasikan aplikasi tersebut kepada klien untuk mendapatkan direview
bersama.
10. Setelah klien setuju dengan aplikasi yang dibuat maka launching program segera
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ada.
D. CONTROLING
Kegiatan controlling merupakan kegiatan pengendalian dari semua kegiatan, yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pelaksanaan (actuating) yang
mana dilakukakan guna mengetahui apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang
efektif, efisien, bernilai guna dan sesuai dengan rencana (target).
Kegiatan controlling Digital Advertising Agency pada kampaye online Lotteria dilakukan
sejak pengembangan ide kampanye hingga launching. Guna mengetahui apakah aktifitas
kampanya sudah berjalan memenuhi target, setiap awal minggu dilakukan evaluasi dengan
mengacu pada parameter atau KPI (Key Performance Indicator) yang sudah ditetapkan sejak
awal. Apabila target tidak tercapai, maka Digital Advertising Agency akan mencari
kelemahan dari salah satu media atau program untuk dilakukan penguatan (perbaikan) sesuai
temuan dalam evaluasi.
Setelah diketahui kelemahan dari salah satu media atau program yang digunakan, maka akan
ditentukan lagi langkah yang ditempuh selanjutnya. Langkah dapat meliputi perbaikan
konten, frekuensi upload dan lain sebagainya. Apabila kegiatan yang direncanakan sudah
melebihi target, maka akan direncanakan strategi tambahan seperti menambahkan jumlah
target yang ingin dicapai.
I. KPI SETIAP AKTIVITAS MEDIA
MEDIA
WEB
FACEBOOK
ISI
Informasi
Find Me
Weekly Quiz
Weekly Quiz
Share
Foto Contest
YOUTUBE
Viewers
Pengikut
PARAMETER
Visitor
Share
Peserta
Viewers
Share
Peserta Quiz
Retweet
Followers
Love
Jumlah Peserta
Shake X Dance
Like
Subscribe
JUMLAH TARGET
20.000
2.000
2.000
20.000
2.000
2.000
900
500
10.000
5.000
100
200
100
II. EVALUASI
Setelah diketahui kelemahan dari salah satu media atau program, yang diperoleh dari evaluasi
rutin mingguan, maka akan ditentukan lagi langkah yang ditempuh selanjutnya. Langkah
dapat meliputi perbaikan konten, frekuensi upload/posting dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Satu nasehat manajemen yang sering diulang-ulang berbunyi Gagal dalam perencanaan
berarti merencanakan untuk gagal. Nasehat ini menyiratkan pentingnya aktifitas
perencanaan (planning) dalam sebuah perusahaan, baik ketika menjalankan organisasi seharihari maupun ketika menangani sebuah proyek (project management). Dengan perencanaan
yang baik, tindakan lainnya (organizing, actuating, controlling) akan lebih mudah dijalankan.
Tak heran tahap perencanaan memiliki presentase terbesar jika dibandingan dengan tahap
lainnya.
Hasil dari penerapan prinsip POAC pada aktifitas kampanye merek Lotteria menunjukkan
dalam manajemen media online, khususnya aktifitas kampanye periklanan, unsur POAC
mendasari serangkaian tahapan kerja yang dilakukan. Ini membuktikan hipotesa di awal yang
menyatakan POAC sebagai saripati manajemen dan dapat diterapkan pada seluruh aktifitas
perusahaan maupun pengerjaan project.
LAMPIRAN
TIMELINE WEBSITE
TIMELINE FACEBOOK
TIMELINE TWITTER
TIMELINE YOUTUBE
TIMELINE INSTAGRAM