Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGGUNAAN MOBILE BANKING PADA PERBANKAN SYARIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Terstruktur


Mata Kuliah: Sistem Informasi Perbankan Syariah
Dosen Pengampu: Ahmad Ahrozi, ME.Sy

Disusun Oleh:
PS A/Semester 7

1. Tesi Nuraeni (1608203026)

2. Tika Hardiyanti (1608203007)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2019 M / 1440 H
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Mobile Banking ........................................................................... 3
B. Perkembangan Mobile Banking di Indonesia ........................................... 4
C. Keunggulan dan Kelemahan Mobile Banking .......................................... 7
D. Jenis Transaksi pada Mobile Banking ...................................................... 9
E. Penggunaan Mobile Banking pada Bank Syariah ..................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan teknologi dan informasi di era globalisasi saat ini
merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas
sehari-hari. Dunia semakin mengembangkan teknologi dan informasi saat
ini akibat dari kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin kompleks.
Semakin kompleksnya kebutuhan dan keinginan manusia menuntut
perusahaan untuk terus mengoptimalkan dan meningkatkan berbagai
fasilitas dan layanannya.
Mobile banking merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi
mobile yang digunakan dalam domain komersial. Mobile banking ini
mengkombinasikan teknologi informasi dan aplikasi bisnis secara bersama.
Berkat mobile banking, nasabah dapat menggunakannya untuk mendapatkan
layanan perbankan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor cabang
bank untuk transaksi personal. Mobile banking merupakan layanan alternatif
baru yang ditawarkan oleh perbankan terhadap pelanggannya dan karena
kenyamanan dan fitur yang menghemat waktu, pelanggan menghargai
layanan tersebut.1
Dibandingkan layanan e-banking lainnya, perkembangan mobile
banking (m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini lantaran
kehadiran layanan m-banking mampu menjawab kebutuhan masyarakat
modern yang sangat mengedepankan mobilitas. Dengan satu sentuhan, m-
banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam satu
genggaman. Kebermanfaatan dari layanan mobil banking akan
meningkatkan kepuasan nasabah. Lebih jauh, mobile banking menciptakan
nilai bagi transaksi nasabah bank sebagai channel penyampaian jasa
nirkabel (wireless).

1
M. Suroranta, Adoption of Mobile Banking, Journal Creative Education, Vol 6, No. 2,
February, 2015.

1
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya
teknologi perbankan memaksa industri perbankan untuk memformulasi
ulang strategi Teknologi Informasi yang mereka terapkan untuk tetap bisa
bersaing. Nasabah sekarang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar
layanan perbankan. Nasabah menginginkan kenyamanan dan fleksibilitas
pada produk dan jasa yang sesuai kebutuhan mereka serta mudah
digunakan yang tidak bisa ditawarkan oleh perbankan tradisional. Di masa
depan e-banking akan menjadi aplikasi strategis yang penting untuk
bersaing yang harus ditawarkan oleh seluruh bank dan institusi keuangan.
Oleh karena itu, pada penulisan ini penulis tertarik untuk
membahas mengenai mobile banking dalam makalah yang berjudul
“Penggunaan Mobile Banking pada Perbankan Syariah”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari Mobile Banking?
2. Bagaimana perkembangan Mobile Banking di Indonesia?
3. Bagaimana keunggulan dan kelemahan Mobile Banking?
4. Bagaimana jenis transaki pada Mobile Banking?
5. Bagaimana penggunaan Mobile Banking pada Bank Syariah?

C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan dari
penulisan ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari Mobile Banking
2. Untuk mengetahui perkembangan Mobile Banking di Indonesia
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan Mobile Banking
4. Untuk mengetahui jenis transaksi pada Mobile Banking
5. Untuk mengetahui penggunaan Mobile Banking pada Bank Syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Mobile Banking


Mobile Banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses
langsung melalui jaringan telepon selular/handphone GSM (Global for
Mobile Communication) atau CDMA dengan menggunakan layanan data
yang telah disediakan oleh operator telepon selular misal XL, Indosat,
Telkomsel, dan operator telepon lainnya.2
Mobile banking adalah layanan yang disediakan oleh bank atau
lembaga keuangan lainnya yang memungkinkan pelanggannya untuk
melakukan transaksi keuangan dari jarak jauh dengan menggunakan
perangkat mobile seperti smartphone, maupun tablet. Sedangkan dalam
penelitian Hanif et al, menyatakan bahwa mobile banking merupakan
sebuah fasilitas dari bank dalam era modern yang mengikuti perkembangan
teknologi dan komunikasi. Layanan yang terdapat pada mobile banking
meliputi: Pembayaran, transfer, history, dan lain sebagainya. Penggunaan
layanan mobile banking tersebut pada telepon seluler memungkinkan para
nasabah untuk menjalankan aktivitas perbankannya menjadi lebih mudah
dan juga tanpa batas ruang dan waktu.3
Ramadhan dan Herianingrum dalam penelitiannya, menyatakan
bahwa mobile banking sebagai layanan jasa yang menggunakan teknologi
informasi. Mobile banking atau biasa disebut dengan m-banking merupakan
suatu layanan perbankan yang disediakan pihak bank kepada nasabahnya
untuk mendukung kalancaran dan kemudahan kegiatan perbankan.4

2
Maryanto Supriyono, Buku Pintar Perbankan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset: 2011),
hal. 67
3
Hanif et al, “Analisis Minat Pengguna Mobile Banking dengan Pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM) yang Telah Dimodifikasi”, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Vol.
4, No. 1, 2017, h. 24
4
Reza Ramadhan dan Sri Herianingrum, “Persepsi Kemudahan, Penggunaan, Persepsi
Kredibilitas, Dan Persepsi Harga Terhadap Niat Nasabah Menggunakan Layanan Mobile Banking
(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Surabaya)”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan
Terapan, Vol. 4, No. 6, 2017, h. 478-479

3
Sedangkan menurut Wulandari dan Moeliono, mobile banking atau
yang sering disebut dengan m-banking adalah sebuah fasilitas atau layanan
perbankan yang menggunakan alat komunikasi seperti handphone, dengan
penyediaan fasilitas untuk bertransaksi perbankan melalui aplikasi pada
handphone. Dengan adanya handphone dan layanan mobile banking,
transaksi perbankan yang biasanya dilakukan secara manual dengan cara
datang langsung ke bank sekarang dapat dilakukan nasabah hanya dengan
menggunakan handphone yang dapat menghemat biaya dan waktu.
Beberapa layanan mobile banking yang dapat memberikan kemudahan
bagi nasabah ketika melakukan transaksi perbankan meliputi cek saldo,
transfer antar rekening, pembayaran tagihan dan isi pulsa. Mobile banking
secara umum digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:5
1. Informasional (bersifat memberikan informasi), pada sistem ini
memuat semua informasi mengenai produk-produk dan layanan-
layanan yang dimiliki oleh suatu bank.
2. Communicative (bersifat komunitif), pada sistem ini dapat terjadi
interaksi antara nasabah dengan sistem yang ada di bank. Interaksi
tersebut dapat berupa informasi saldo, laporan transaksi, pengubahan
data pribadi nasabah, maupun formulir-formulir keanggotaan layanan
dari bank yang bersangkutan.
3. Transactional (dapat melakukan transaksi), pada sistem ini nasabah
dimungkinkan untuk transaksi secara langsung seperti akses langsung
ke account di bank yang meliputi informasi saldo ataupun transaksi
terakhir, pembayaran tagihan, transfer dana, isi ulang pulsa, dan lain
sebagainya.

B. Perkembangan Mobile Banking di Indonesia


Berbagai trend teknologi telah dilalui oleh mobile banking. Awal
mulanya, mobile banking diakses melalui layanan SMS dengan PIN agar

5
Novitasari Putri Wulandari dan Nadya Novandriani Karina Moeliono, “Analisis Faktor
Faktor Penggunaan Layanan Mobile Banking di Bandung”, Jurnal Bisnis dan Iptek, Vol. 10, No.
2, 2017, h. 141

4
dapat mengakses konten atau layanan. Lalu berlalih pada mobile web,
penggunakanya bisa mengunduh dan mengistal aplikasi di handphone agar
dapat mengakses layanan mobile banking. Kini Contacless Near Filed
Communication (NFC) menjadi generasi selanjutnya teknologi mobile
banking. Handphone akan dilengkapi gelombang smartcard, kemudian
dilekatkan ke sebuah modul pembaca (untuk bertransaksi) dan hanya
membutuhkan autentifikasi PIN.
Penggunaan smartphone juga akan berpengaruh pada perkembangan
mobile banking. Indonesia sebagai negara dengan angka penjualan
smartphone tertinggi di Asia Tenggara menjadi pasar mobile banking yang
menjanjikan. Menurut survey Sharing Vision kepada 68 orang, 65 persen
telah menggunakan smartphone. Dari survey tersebut juga menunjukan
bahwa mobile banking cukup sering diakses smartphone mereka. Selain
aplikasi pembayaran Paypal atau Credit Card Payment yang menggunakan
card reading portable device yang dikoneksikan ke ponsel pintar, beberapa
pihak bank di Indonesia juga sudah mengeluarkan perangkat lunak yang
dapat di-instal bagi para nasabah mereka.6
Namun dibalik euforia tersebut, terdapat tantangan yang harus diatasi
oleh penyedia layanan SMS/mobile banking. Salah satu tantangan yang
paling berpengaruh ialah security. Dilansir dari Trustware, Malware pada
mobile phone meningkat 400 persen di tahun 2012 belum lagi acaman para
pelaku kejahatan cyber untuk menyalahgunakan layanan cloud.
Di Indonesia, baik bank pemerintah maupun bank swasta, berlomba-
lomba untuk meluncurkan teknologi Mobile Banking. Bank Central Asia
(BCA) misalnya, sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Bank
Central Asia merupakan bank pertama yang meluncurkan sistem Mobile
Banking di Indonesia. Layanan Mobile Banking BCA dikenal dengan nama
m-BCA. Selanjutnya, Bank Mandiri, BRI, BII, CIMB Niaga juga turut
meluncurkan layanan ini. Hingga kini Mobile Banking menjadi favorit bagi

6
Sharing Vision, Perkembangan Mobile Banking di Indonesia, https://sharingvision.com,
diakses pada Minggu, 08 Desember 2019, Pukul 23.05 WIB.

5
nasabah dalam melakukan transaksi. Ditambah sekarang Mobile Banking
tak hanya dapat diakses di web, namun juga app mobile, seperti Google
Store dan Apple Store.
Transaksi e-channel perbankan lewat mobile banking di sejumlah
bank tumbuh pesat. Meskipun secara porsi belum mengalahkan transaksi
lewat ATM, transaksi lewat kedua instrumen itu tumbuh signifikan pada
kuartal III 2019. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya
mencatatkan jumlah transaksi internet banking 142 juta transaksi pada
kuartal III-2019. Angka ini tumbuh 133,4% secara tahunan (year on
year/yoy). Nilai transaksinya mencapai Rp 186 triliun atau meningkat
104,4% yoy. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang
Setiabudi mengatakan, transaksi melalui e-channel di BNI memang masih
didominasi lewat ATM. Namun, dengan meningkatnya mobilitas
masyarakat dan adanya kebutuhan kemudahan untuk bertransaksi dimana
saja dan kapan saja menjadikan pertumbuhan signifikan terjadi pada
transaksi mobile banking.7
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatatkan pertumbuhan yang
signifikan dari transaksi mobile banking dan internet banking. Secara total
keduanya mencatatkan transaksi 340 juta per September 2019 atau
meningkat 39% secara yoy. Nilai transaksinya mencapai Rp 663 triliun atau
meningkat 33% yoy. "Pertumbuhan transaksi di e-channel Bank Mandiri
tercatat paling tinggi terjadi pada channel Mandiri Online (Mobile &
Internet Banking Bank Mandiri) dengan peningkatan sebesar 39%, diikuti
oleh channel Mandiri Internet Bisnis sebesar 30% dan e-commerce 27%,"
kata SEVP Transaction Banking and Retail Sales PT Bank Mandiri Thomas
Wahyudi. Per September 2019, tercatat pengguna layanan mobile & internet
banking sebanyak 8,6 juta transaksi dengan 40% di antaranya merupakan
user aktif. Transaksi yang paling banyak digunakan untuk kedua layanan itu

7
Dina Mirayanti Hutauruk, Kuartal III-2019, Transaksi Mobile Banking Sejumlah Bank
Tumbuh Signifikan, https://kontan.co.id Diakses pada Minggu, 08 Desember 2019 pukul 22.15
WIB.

6
adalah transfer baik sesama maupun dengan bank lain, pembayaran tagihan,
pembelian pulsa/paket data/token listrik, top up e-money dan top up
LinkAja.8

C. Keunggulan dan Kelemahan Mobile Banking


Adapun keunggulan dari Mobile banking yaitu sebagai berikut:9
1. Nasabah dapat membuat transaksi atau membayar tagihan kapanpun,
Mobile banking menghemat banyak waktu.
2. Mobile banking melalui HP sangat mudah untuk dimengerti.
3. Tampilan dari mobile banking juga sangat simpel. Nasabah hanya perlu
mengikuti instruksi untuk melakukan transaksi. Hal ini juga menghemat
pencatatan dari transaksi yang dilakukan.
4. Mobile banking mengefektifkan biaya. Kebanyakan bank menyediakan
fasilitas mobile banking dengan biaya yang rendah dibandingkan online
banking.
5. Mobile banking mengurangi resiko penipuan. Nasabah akan
mendapatkan SMS ketika terdapat aktivitas pada rekening nasabah. Ini
meliputi setoran, penarikan uang, transfer antar rekening, dan lainnya.
Nasabah akan menerima pemberitahuan ketika terdapat pergerakan pada
rekening nasabah
6. Mobile banking juga memberikan keuntungan bagi bank. Mobile
banking mengurangi biaya dari tele-banking dan lebih ekonomis.
7. Mobile banking melalui HP sangat menguntungkan bagi bank karena
merupakan fasilitas tambahan yang mempermudah konsumen
melakukan transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan
nasabah mereka.
8. Bank dapat menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
8
Dina Mirayanti Hutauruk, Kuartal III-2019, Transaksi Mobile Banking Sejumlah Bank
Tumbuh Signifikan, https://kontan.co.id Diakses pada Minggu, 08 Desember 2019 pukul 22.15
WIB.

9
https://banksentrral.com diakses pada Selasa, 10 Desember 2019, pukul 12.58 WIB.

7
9. Bank juga dapat melakukan promosi dan menjual produk mereka dan
layanan seperti kartu kredit, pinjaman, dan lainnya pada kelompok
nasabah tertentu.
10. Berbagai layanan seperti informasi kredit/debit, informasi pembayaran
rekening, informasi jumlah tabungan, histori transaksi, fasilitas
pengiriman uang, dan lainnya dapat diakses langsung melalui HP
nasabah.

Menurut Budiardjo dan Aprillovi secara umum kriteria teknologi


informasi yang mendukung Mobile Banking System adalah sebagai
berikut10:
1. Multi Platform: Sistem dapat dijalankan pada berbagai platform
hardware/software yang tersedia di pasaran.
2. Customize: Sistem didesign secara spesifik sesuai kebutuhan
perusahaan.
3. Web based application: Kemudahan akses dari berbagai tempat
dibelahan dunia
4. Easy to use: Kemudahan bagi end user dalam menggunakan sistem
5. Low total cost of ownership: Menyediakan sistem yang membutuhkan
minimal support IT staff dan mampu bekerja dengan eksisting client
communication infrastructure.
6. Support the evolution of business: Mampu mengantisipasi
perkembangan bisnis yang menuntut kemudahan mengaplikasikan
kebutuhan bisnis tersebut kedalam sistem (eksisting sistem).
Keuntungan dari kemudahan ini tidak dapat dipungkiri. Akan tetapi
terdapat beberapa kekurangan yang harus disadari oleh pengguna mobile
banking. Berikut ini merupakan kekurangan dari mobile banking:11

10
Budiardjo dan Aprillovi, Mobile Banking (A Customer Relationship Management
Channel), Seminar Nasional Informatika UPN Veteran Yogyakarta, 23 Mei 2009, ISSN:1979-
2328, hal.: 208-209.
11
https://banksentrral.com diakses pada Selasa, 10 Desember 2019, pukul 12.58 WIB.

8
1. Keamanan
Pengguna mobile banking lebih rentan diserang penipuan yang
dinamakan “smishing.” Hal ini terjadi ketika seorang pengguna
mobile banking menerima SMS palsu yang menanyakan detil rekening
bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi keuangan.
Banyak orang yang terjebak pada trik semacam ini dan dikuras
uangnya melalui penipuan ini. Harus diingat konsekuensi bahwa HP
dapat dicuri. Sementara seluruh aplikasi perbankan memerlukan
nasabah untuk memasukkan password maupun pin, banyak orang
mengatur agar perangkat HP mereka dapat menyimpan password atau
menggunakan password dan pin yang tidak aman atau dapat ditebak
dengan mudah.
2. Kompabilitas
Nasabah memerlukan smartphone untuk dapat mengunakan mobile
banking secara maksimal. Mobile banking tidak tersedia pada setiap
HP. Beberapa bank bahkan tidak menyediakan mobile banking sama
sekali.
3. Biaya
Biaya dari mobile banking mungkin tidak signifikan jika nasabah
telah memiliki perangkat yang sesuai, akan tetapi nasabah tetap harus
membayar biaya data dan SMS. Beberapa institusi finansial
mengharuskan pembayaran lebih untuk layanan mobile banking, dan
nasabah harus membayar biaya software. Biaya ekstra ini secara cepat
bertambah, terutama ketika nasabah mengakses mobile banking
dengan sering.

D. Jenis Transaksi pada Mobile Banking


Transaksi yang saat ini dapat dilakukan melalui mobile banking antara
lain:
1. Transfer dana
2. Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar

9
3. Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
4. Pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile
Banking yaitu:
1. Wajib mengamankan PIN Mobile Banking
2. Bebas membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain,
segera melakukan penggantian PIN.
3. Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindahtangankan
kepada pihak lain, segera beritahukan bank Anda terdekat atau segera
telepon ke Call Center bank tersebut.

E. Penggunaan Mobile Banking pada Bank Syariah


Dalam penulisan ini penulis mengambil contoh Mobile Banking pada
BSM. BSM mobile banking saat ini tersedia di beberapa perangkat
smartphone seperti Blackberry, Android, iPhone, dan sebagainya.Namun
untuk yang belum mendaftarkan diri menjadi pengguna BSM mobile
banking, cukup mendatangi cabang Bank Mandiri Syariah terdekat dan
sampaikan kepada customer service bahwa Anda hendak menggunakan
BSM mobile banking. Namun sebelum mendaftarkan diri menjadi
pengguna BSM mobile banking, berikut ini adalah beberapa syarat yang
harus Anda penuhi12:
1. Sudah memiliki rekening tabungan atau giro BSM.
2. Rekening tersebut harus memiliki fitur ATM.
3. Kartu identitas berupa KTP/SIM/Paspor.
4. Membawa buku tabungan beserta kartu debit BSM.
5. Siapkan handphone dengan fitur minimal GPRS/EDGE/3G/BIS dan
WIFI.
6. Cara Daftar BSM Mobile Banking
Selanjutnya jika syarat-syarat di atas telah Anda siapkan, datang ke
cabang Bank Syariah Mandiri terdekat. Saat mendaftarkan diri sebagai

12
https://www.cermati.com Diakses pada Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.27 WIB.

10
user BSM mobile banking, Anda akan diminta untuk mengisi formulir
pendaftaran, jika telah selesai isi maka Anda akan mendapatkan kertas
mailer yang berisi kode aktivasi dari pihak BSM. Jika pendaftaran tersebut
telah selesai, akan diminta mengisi tanda tangan pernyataan bahwa Anda
telah menerima kerta mailer tersebut dan dinyatakan telah mendaftar BSM
mobile banking. Kemudian mengingat media transaksi BSM adalah
menggunakan mobile apps oleh karenanya diharuskan mendownload
aplikasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan layanan BSM mobile
banking.
Untuk mengecek saldo tabungan BSM, harus masuk ke menu
informasi rekening, lalu pilih informasi saldo. Selanjutnya pilih nomor
rekening yang hendak dicek saldonya, dan masukkan PIN ATM BSM
Anda.
Setelah mengetahui cara mengecek saldo, transaksi berikutnya yang
sering digunakan oleh user mobile banking adalah transfer ke sesama
nasabah BSM. Untuk transfer dana dengan menggunakan BSM, pertama
harus masuk ke menu transfer, lalu pilih BSM kemudian pilih nomor
rekening. Langkah berikutnya, masukkan nomor rekening tujuan dan
masukkan nominal dana yang hendak ditransfer. Langkah terakhir untuk
mengakhiri, masukkan PIN ATM BSM, kemudian konfirmasi transaksi
tersebut, maka transfer pun berhasil dilakukan.
Selain transfer ke sesama nasabah BSM, mobile banking BSM pun
memberikan layanan berupa transfer antar bank. Caranya, cukup masuk ke
menu transfer kemudian pilih bank tujuan (pilih lah menu Non BSM), lalu
input nomor rekening dan pilih jenis bank penerima bisa berupa bank
syariah, bank lokal, foreign bank atau other. Selanjutnya masukkan nomor
rekening tujuan dan masukkan nominal yang hendak di transfer. Lalu
masukkan PIN ATM dan konfirmasi transaksi, maka transaksi transfer pun
berhasil.
Nasabah pun bisa melakukan transaksi pembelian seperti pembelian
token listrik PLN. Berikut ini adalah langkah untuk membeli token listrik

11
dengan menggunakan apliaksi BSM mobile banking. Pertama, masuk ke
menu pembelian, lalu pilih lah menu PLN Prepaid, kemudian masukkan
nomor rekening listrik yang dimiliki. Berikutnya akan diminta memiliki
nominal token listrik atau diminta untuk memasukkan nominal token. Lalu
pilih ID pelanggan PLN dan pilih masukkan nominal pembelian token
listrik sesuai nominal yang dikehendaki. Dan yang terkahir, masukkan pin
ATM BSM untuk mengakhiri transaksi pembelian token listrik. Kode
token akan tertera di bukti pembelian, jaga kode tersebut dan jangan
sampai hilang karena terhapus.
Selain untuk membeli pulsa listrik atau yang biasa dikenal dengan
token listrik, Anda pun bisa membeli voucher isi ulang pulsa di aplikasi
BSM mobile banking. Pertama, masuk lah ke menu pembelian, lalu pilih
menu voucher HP. Berikutnya, pilih nomor rekening BSM. Langkah
selanjutnya, pilih operator yang di gunakan dan masukkan nomor
handphone yang hendak Anda isi ulang. Berikutnya, masukkan nominal
pulsa yang hendak dibeli, dan masukkan PIN ATM BSM untuk
mengakhiri transaksi.
Hal yang Perlu Diketahui dari BSM Mobile Banking Jika biasanya
salah memasukkan PIN sebanyak 3 kali di aplikasi mobile banking bank-
bank konvensional nomor rekening akan di blokir, berbeda dengan mobile
banking BSM, dimana rekening Anda tidak akan langsung diblokir begitu
saja. BSM hanya akan melakukan pembekuan akun dimana Anda tidak
bisa menggunakan kartu debit dan mobile banking di hari tersebut. Namun
keesokan harinya jika mengingat kembali nomor rekening, mobile banking
BSM masih dapat dipergunakan kembali.
Namun jika di hari berikutnya tetap masih lupa PIN yang benar, Anda
pun bisa menghubungi pihak BSM untuk meminta PIN yang baru. Namun
untuk meminta PIN tersebut, harus mendatangi kantor cabang BSM
terdekat. Syarat yang harus dibawa adalah kartu identitas, buku tabungan
serta kartu debit sebagai bukti bahwa Anda benar-benar sebagai nasabah
BSM. Demi keamanan rekening BSM, sangat dianjurkan untuk segera

12
menghapus segala informasi penting yang dikirimkan oleh BSM melalui
sms untuk pengguna BSM sms banking. Sedangkan untuk pengguna BSM
mobile banking, sangat dianjurkan untuk melapisi aplikasi mobile banking
BSM dengan password tambahan guna menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan Selalu jaga kerahasiaan Personal Identification Number (PIN)
mobile banking maupun PIN ATM Anda agar Anda terhindar dari
berbagai praktek scam yangs saat ini marak terjadi.13

13
https://www.cermati.com Diakses pada Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.27 WIB.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
mobile banking merupakan sebuah fasilitas dari bank dalam era
modern yang mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi.
Layanan yang terdapat pada mobile banking meliputi: Pembayaran,
transfer, history, dan lain sebagainya. Penggunaan layanan mobile banking
tersebut pada telepon seluler memungkinkan para nasabah untuk
menjalankan aktivitas perbankannya menjadi lebih mudah dan juga tanpa
batas ruang dan waktu.
Berbagai trend teknologi telah dilalui oleh mobile banking. Awal
mulanya, mobile banking diakses melalui layanan SMS dengan PIN agar
dapat mengakses konten atau layanan. Lalu berlalih pada mobile web,
penggunakanya bisa mengunduh dan mengistal aplikasi di handphone agar
dapat mengakses layanan mobile banking. Kini Contacless Near Filed
Communication (NFC) menjadi generasi selanjutnya teknologi mobile
banking. Handphone akan dilengkapi gelombang smartcard, kemudian
dilekatkan ke sebuah modul pembaca (untuk bertransaksi) dan hanya
membutuhkan autentifikasi PIN.
Adapun keunggulan dari mobile banking system yaitu: Multi
Platform, Customize, Web based application, Easy to use, Low total cost of
ownership, Support the evolution of business. Dan kelemahannya yaitu
pada: keamanan, kompanilitas dan biaya.
Transaksi yang saat ini dapat dilakukan melalui mobile banking antara
lain: Transfer dana, Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai
tukar, Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik,
asuransi), dan Pembelian (pulsa isi ulang, saham).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile
Banking yaitu: Wajib mengamankan PIN Mobile Banking, Bebas membuat
PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera melakukan

14
penggantian PIN, Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/
dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan bank Anda
terdekat atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.

B. Saran
Perkembangan dunia perbankan dengan kehadiran mobile banking
sangat membantu dan memudahkan transaksi perbankan baik bagi nasabah
maupun bagi pihak bank. Penulis menyarankan pihak bank dapat
memanfaatkan dan terus mengembangkan teknologi informasi yang
semakin canggih ini, serta meningkatkan kualitas keamanan dari mobile
banking. Nasabah pun harus memperhatikan hal-hal yang dapat
membahayakan ketika bertransaksi menggunakan mobile banking.
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis ajan memperbaiki
makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Supriyono, Maryanto. (2011). Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Jurnal:
Budiardjo dan Aprillovi. Mobile Banking (A Customer Relationship Management
Channel). Seminar Nasional Informatika UPN Veteran Yogyakarta, 23
Mei 2009, ISSN:1979-2328, hal.: 208-209.
Hanif et al, “Analisis Minat Pengguna Mobile Banking dengan Pendekatan
Technology Acceptance Model (TAM) yang Telah Dimodifikasi”,
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4, No. 1, 2017, h. 24
M. Suroranta, Adoption of Mobile Banking, Journal Creative Education, Vol 6,
No. 2, February, 2015.
Wulandari dan Moeliono. Analisis Faktor Faktor Penggunaan Layanan Mobile
Banking di Bandung. Jurnal Bisnis dan Iptek, Vol. 10, No. 2, 2017, h.
141.
Ramadhan dan Herianingrum. “Persepsi Kemudahan, Penggunaan, Persepsi
Kredibilitas, Dan Persepsi Harga Terhadap Niat Nasabah Menggunakan
Layanan Mobile Banking (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri
Surabaya)”. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, Vol. 4, No. 6,
2017, h. 478-479
Website:
Sharing Vision, Perkembangan Mobile Banking di Indonesia,
https://sharingvision.com, diakses pada Minggu, 08 Desember 2019,
Pukul 23.05 WIB.
https://kontan.co.id Diakses pada Minggu, 08 Desember 2019 pukul 22.15 WIB.
https://www.cermati.com Diakses pada Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.27
WIB.
https://banksentrral.com diakses pada Selasa, 10 Desember 2019, pukul 12.58
WIB.

16

Anda mungkin juga menyukai