BAB I
PENDAHULUAN
Diera modernisasi saat ini banyak pelaku bisnis mulai mengembangkan usaha-
usaha yang di kelola secara off-line mulai kearah online. Di samping untuk
diberikan secara online tentu merupakan salah satu hal terpenting yang diberikan
oleh pelaku usaha. Informasi akan memiliki makna yang besar jika dapat
kemajuan usaha melalui online. Hal ini menimbulkan suatu pemikiran dikalangan
start-up agar bisa di akses atau dinikmati oleh masyarakat luas. Dalam dunia
dicapai dengan mengelola informasi yang lebih banyak dan lebih cepat agar
marketer yang sukses membutuhkan suatu alat pemasaran baru yang bekerja di
struktur berdasarkan kondisi secara online dan virtual. Perusahaan mencoba untuk
pelanggan.
marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan. CRM merupakan
strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses dari daur ulang hidup
pelanggan itu dapat dimanfaatkan dengan optimal. CRM merupakan salah satu
menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah
atau timbal balik di antara mereka, dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat
dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek, terlebih
produk dan merek perusahaan pesaing (Rizkiyani, 2013 dan Pambudi, 2014).
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan
sudah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan
pelanggan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk
atau jasa yang ada. Menurut kotler (2004:23) kualitas pelayanan adalah bentuk
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan
produk perusahaan, dengan kata lain pelanggan tidak ambil pusing dengan
besarnya biaya yang dikeluarkan. Loyalitas pelanggan adalah hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan, karena jika pelanggan sudah
produk perusahaan kepada orang-orang terdekat, dimana hal ini dapat menjadikan
terpisahkan antara fungsi dari CRM terhadap kualitas pelayanan dan loyalitas
pelanggan inilah yang menjadikan CRM sebagai salah satu strategi perusahaan
Ketika strategi CRM perusahaan dilakukan secara maksimal, maka akan muncul
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian lebih
platform perdagangan elektronik, menuntut pelaku usaha khususnya dalam hal ini
Mengingat begitu banyak permasalahan yang terjadi, agar penelitian ini dapat
membahas lebih tuntas dan mencapai sasaran yang diharapkan, perlu adanya
aplikasi shopee?
Berkaitan dengan rumusan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan dari
penelian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan customer
saran perbaikan pelayanan yang efektif sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat antara lain
sebagai berikut :
a) Bagi perusahaan
17
b) Bagi peneliti
2. Sebagai implementasi atas teori yang telah didapat pada perkuliahan dan
menambah wawasan akan kasus nyata dalam dunia bisnis terkait program
sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis.
BAB II
HIPOTESIS
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud
19
Tujuan pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:48) adalah sebagai berikut :
6. Menyerahkan nilai
7. Mengkomunikasikan nilai
hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan dengan cara memberi nilai dan
kepuasan bagi pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2014: 135) customer
informasi “titik sentuh” baik itu pelanggan secara individual maupun keseluruhan
Menurut Buttle dalam Ningsih dkk (2016:172) CRM adalah strategi dalam bisnis
jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen
membawa keuntungan bagi perusahaan dengan biaya yang relatif lebih rendah.
(2014:45) ada empat kemampuan utama startegi dalam CRM, antara lain :
komunikasi dan harus terpadu dengan sistem-sistem lain agar dapat memberikan
sedemikian rupa agar praktik-praktik dan keterampilan kerja yang tepat dapat
tersebar.
diperlukan untuk keberhasilan kinerja CRM mungkin per;u diperiksa kembali dan
3. Proses (process). Proses adalah cara dimana segala sesuatu dilakukan oleh
hasil yang diinginkan). Pada CRM seluruh fungsi yang ada harus fokus pada
pelanggan.
konsumen yang loyal, hal ini sangat berlawan dengan versi paradigma mikro
ekonomi yang mengatakan bahwa tidak ada loyalitas konsumen, tidak ada brand
equity, tidak ada pembelian ulang, tidak ada komitmen untuk transaksi masa
B. Ada berita dari mulut ke mulut (word of mouth) yang positif dari
pelanggan yang terpuaskan dan adanya penjualan dari pihak-pihak lain yang
adanya peluang yang cukup besar untuk adanya konfirmasi atas harapan-harapan
23
untuk bergerak satu Langkah lebih maju dalam perolehan informasi pemasaran
menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi CRM, antara lain
rasa saling percaya diantara pihak pihak yang menjalin hubungan, baik secara
tersirat (implisit) maupun tidak tersirat (eksplisit) bahwa hubungan mereka akan
berlangsung terus menerus dan masing-masing menjaga agar janji mereka tetap
konsumen terhadap hubungan yang didasarkan pada ikatan emosional dan itikad
24
untuk menjaga hubungan baik agar dapat menghasilkan keuntungan yang lebih
karena dengan adanya komitmen akan membuat pelaksanaan CRM menjadi lebih
pelanggan dapat dilakukan saat terjadi percakapan atau tanya jawab secara
mejelaskan bahwa kalitas merupakan kunci untuk menciptakan nilai dan kepuasan
dan efisien tentunya akan membuat pelanggan puas dan memudahkan dalam
harapannya’.
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kinerja harus sesuai
dengan harapan konsumen yang berarti ketetapan waktu, pelayanan yang sama
untuk semua konsumen tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.
menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang
informasi kepada konsumen dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas
sehingga para konsumen dapat dengan mudah mengerti di samping itu perusahaan
27
hendaknya dapat secara cepat dan tanggap dalam menyikapi keluhan dan
kepercayaan, memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan pada masa yang
akan datang.
e. Sopan Santun (Courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang
Jaminan akan kesopan santunan yang ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan
individu atas pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya
secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman dari konsumen.
Dari pembahasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kualitas layanan dapat
28
a. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari
manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk
meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen
puncak, maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil
terhadap perusahaan.
b. Pendidikan
Semua personil perusahaan dari manajer pucak sampai karyawan operasional
harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang perlu
mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas
sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi kualitas, dan peranan
eksekutif salam implementasi strategi kualitas.
c. Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang
dipergunakaan dalam mengarahkan purusahaan untuk mencapai visinya.
d. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manajemen
untuk mengubah perilakku organisasiona. Proses ini merupakan suatu mekanisme
29
strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi penghargaan dan
kerja, rasa bangga, dan rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan
yang dilayani
Menurut Kotler (2012:284) menyebutkan lima dimensi Kualitas Pelayanan jasa yang
harus dipenuhi yaitu : “Tangibles, Empathy, Reliability, Responsiveness, Assurance”.
1. Bukti Fisik
Yaitu penampilan fisik layanan perusahaan, seperti penampilan fasilitas fisik,
peralatan, personel, kebersihan, kerapian dan media komunikasi.
2. Empati
Yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian
secara pribadi kepada pelanggan.
3. Kehandalan
Yaitu kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat
30
dan terpercaya.
4. Cepat tanggap
Yaitu daya tanggap perusahaan dalam memberi layanan bagi pelanggan dan
memberikan jasa dengan sigap dan cepat dalam melayani menangani transaksi dan
penanganan keluhan pelanggan.
5. Jaminan
Yaitu kemampuan perusahaan memberi jaminan pelayanan yang merupakan
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan.
perusahaan dalam menjaga para pelanggannya agar pelanggan mereka dapat loyal
dengan perusahaan tersebut dan tidak berpindah dengan perusahaan yang lain.
Memiliki pelanggan yang loyal adalah aset penting yang harus dijaga oleh
perusahaan agar perusahaan mereka dapat terus bersaing dengan pesaingnya yang
lain. Menurut Kotler dan Keller (2016:153) definisi dari loyalitas pelanggan adalah
product or service in the future despite situational influences and marketing efforts
31
Selanjutnya, sejalan dengan definisi sebelumnya, Lovelock, et al. (2010:76) yang
dialih bahasakan oleh Dian Wulandari & Devri Barnadi P. mengemukakan definisi
perusahaan dalam jangka panjang, apalagi jika menggunakannya secara ekslusif, dan
tersebut sejalan dengan definisi loyalitas pelanggan yang dikemukakan oleh Yi dalam
jurnal Iddrisu, Nooni, Fianko dan Mensah (2015:19) yaitu sebagai berikut: “Customer
loyalty can be defined in two distinct ways. First, loyalty is attitude. Different
same supplier, increasing the scale and or scope of relationship, or the act of
recommendation.”
Loyalitas pelanggan adalah hal penting yang harus dijaga oleh perusahaan demi
perusahaan penyedia jasa dengan para pelanggannya. Pelanggan yang loyal akan
memberi keuntungan bagi perusahaan karena pelanggan yang loyal secara tidak
langsung dapat berkontribusi dalam memperkenalkan produk atau jasa yang telah
mereka rasakan kepada keluarga atau rekannya. Pelanggan yang loyal pun akan selalu
32
menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut dan enggan menggunakan
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas yang telah dikemukakan oleh para
ahli, maka penulis dapat memahami bahwa loyalitas pelanggan adalah bentuk
kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk yang tercermin dari sikap mereka yang
selalu membeli dan menggunakan produk atau jasa dari suatu perusahaan secara
teratur tanpa memperdulikan tawaran produk atau jasa dari perusahaan lain.
Pelanggan yang loyal juga akan mencoba untuk membeli lini produk lain yang
ditawarkan perusahaan. Selain itu pelanggan yang loyal dapat terlihat dari perilaku
mereka yang mendukung produk atau jasa dari suatu perusahaan dengan cara
Pelanggan yang loyal adalah aset penting perusahaan yang harus dijaga. Pelanggan
besar pelanggan loyal terhadap suatu produk atau jasa. Seperti yang diungkapkan
oleh Kotler dan Keller (2016:650) pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut:
33
3. Word of Mouth/Buzz : Memasang reputasinya untuk memberi tahu orang lain
mengenai perusahaan.
berkelanjutan.
mampu memberikan apa yang diinginkan pelanggan, sehingga pelanggan tidak ragu-
Loyalitas ditunjukan oleh aksi yang dilakukan oleh pelanggan tanpa ada unsur
paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Sikap loyal pelanggan merupakan tujuan
akhir dari setiap perusahaan dalam membina hubungan dengan para pelanggannya.
laba dan prospek perusahaan yang lebih baik dimasa mendatang. Selain itu loyalitas
beberapa tahapan.
Menurut Griffin dalam Ratih Huriyati (2015:132) terdapat proses atau tahap-tahap
perusahaan tetapi belum tahu apapun mengenai perusahaan dan barang/jasa yang
ditawarkan.
produk atau jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membeli produk/jasa.
Para prospect ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian, mereka telah
4. First Time Customers Yaitu pelanggan yang membeli untuk pertama kalinya.
Mereka masih menjadi pelanggan yang baru untuk menggunakan produk yang
5. Repeat Customers Yaitu pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk
sebanyak dua kali atau lebih. Mereka adalah yang melakukan pembelian atas produk
yang sama sebanyak dua kali, atau membeli dua macam produk yang berbeda dalam
6. Clients
35
Clients adalah pelanggan yang akan membeli semua barang atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan yang mereka butuhkan. Mereka membeli secara
teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang
6. Advocates Seperti halnya clients, advocates membeli barang atau jasa yang
ditawarkan dan yang mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur
terhadap produk tersebut. Selain itu, mereka mendorong teman-teman mereka agar
perusahaan tersebut pada orang lain, dengan begitu secara tidak langsung mereka
perusahaan yang mana hal tersebut sangat baik untuk keberlangsungan perusahaan.
kekurangan yang sudah ada. Disamping itu dari jurnal dan skripsi dalam rangka
mendapatkan suatu informasi tentang teori yang berkaitan dengan judul yang
Adapun hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan acuan dan
36
1. Jurnal dari Anggita Putri Universitas Brawijaya Malang, tahun 2016 dengan
(Survey pada Pelanggan PT. Gemilang Libra Logistics, Kota Surabaya)” Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tiga variabel bebas dari Customer
kepuasan pelanggan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini terdiri atas 55 responden ya1ng menjadi pelanggan PT. Gemilang Libra
Logistics, kota Surabaya. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan teknik
analisis jalur (analysis path). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan
analisis koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 0.872 artinya bahwa 87,2%
terhadap Loyalitas Pelanggan menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan nilai
F(0.000)>=0.05.
37
2. Jurnal dari Arnoldus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, tahun
menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 11.5. Hasil
penelitian menunjukkan dua hipotesis diterima, apakah CRM dan kualitas layanan
bahagia di Surabaya.
4. BELOM
38
2.2. Kerangka Pemikiran
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi akan ditentukan oleh faktor manusianya
dalam mencapai tujuan. Setiap karyawan dituntut untuk berkerja dengan baik dan
konflik kerja dan stres kerja terhadap komitmen organisasi. Maka modal kerangka
1. Mengetahui apakah ada pengaruh langsung antara customer relationship management terhadap loyalitas
2. Mengetahui apakah ada pengaruh kualitas pelayanan dapat memengaruhi loyalitas pelanggan pengguna aplikasi
shopee?
3. Mengetahui apakah ada pengaruh antara customer relationship management dan kualitas pelayanan terhadap
39
2.2.1. Paradigma Pemikiran
Menurut Sugiyono (2016:42), paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang
mencerminkan jenis dan jumblah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis
40
statistik yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma ganda
dengan dua variabel independen yang dapat dijelaskan melalui gambar berikut :
sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil
pelanggan.
41
42
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2014. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa
Deepublish.
Donni, Dewi Indah . 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: Pusaka Setia.
Yogyakarta.
45