Anda di halaman 1dari 4

ANGKA INDEKS

Pengantar
 Angka indeks adalah ukuran statistik yang digunakan untukmenyatakan perubahan-perubahan relatif
(perbandingan) nilai suatu variabel tunggal atau nilai sekelompok variabel. Perubahan relative
dinyatakan dalam bentuk persentase. Angka indeks yang dinyatakan dalam persentase (biasanya tanda
persentase tidak dinyatakan atau tidak ditulis), akan tetapi setiap angka indeks selalu dibaca dalam
persen. Misal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks Harga Konsumen semuanya berbentuk
persentase, namun tanda persentase tersebut (atau “%”) umumnya tidak dituliskan.
 Jadi, data atau informasi diubah/dinyatakan dalam bentuk “indeks” bertujuan agar perkembangan data
tersebut dari waktu ke waktu dapat diamati melalui angka relatifnya (persen), bukan pada angka
nominalnya.

 Bila rata-rata harga tanah/m2 di Yogyakarta tahun 2017 Rp2.145.000 lalu pada tahun 2019 naik menjadi
Rp2.950.000 maka perubahan harga tersebut kita konversikan ke dalam angka relative dengan tujuan,
agar kita bisa mengamati perubahan harga tersebut dari waktu ke waktu dengan lebih sederhana.

 Contoh lain, bila Anda ditanya kenaikan harga bahan bangunan pada periode 2018-2019, mungkin anda
bingung karena bahan bangunan itu komponennya banyak (pasir, semen, kayu, besi, dsb) lalu bagaimana
menghitung supaya bias disimpulkan kenaikan harga bahan bangunan adalah sekian persen, sementara
jenis bahan bangunan banyak dan satuannya berbeda-beda? Ada yang satuanya m3, m2, kg, meter, unit,
dan sebagainya.

Ada beberapa jenis angka indeks, misalnya:


a. Indeks Harga
b. Indeks Kuantitas
c. Indeks Produktivitas
d. Indeks Kualitas
e. Indeks Pembangunan Manusia
f. Indeks Biaya Hidup
g. dan sebagainya.

Dalam materi ini, akan kita fokusnya pada INDEKS HARGA saja.

Metode Penghitungan Indeks Harga


Penghitungan indeks harga dikelompokkan menjadi dua, yaitu indeks harga tidak tertimbang dan indeks
harga tertimbang. Dalam indeks harga tidak tertimbang, informasi yang akan diolah hanya informasi harga
saja. Dalam indeks harga tertimbang, informasi yang diolah adalah harga dan kuantitas sebagai factor
penimbang.

1. Indeks Harga Tidak Tertimbang


a. Indeks Harga Agregatif Sederhana (IH-AS)

∑𝑃𝑛
IH-AS = 𝑥100
∑𝑃𝑜

P=harga
Pn=harga pada periode yang akan dicari indeksnya
Po=harga pada periode dasar
∑=jumlah
*Periode dasar adalah periode yang dijadikan sebagai dasar perhitungan periode berikutnya.
*Periode bias berupa tahunan, bulanan, dan sebagainya.
Misalnya disajikan data perkembangan harga air mineral kemasan 1 liter di Kota Yogyakarta
Merek 2016 2017 2018 2019
Aqua 6000 6100 6300 6400
Ades 5750 5900 6050 6100
Club 5800 5865 5900 5975
Vit 6050 6125 6175 6250
Nestle 5695 5750 5825 6000

Pertanyaan:
Tentukan Indeks harga tahun 2018 dengan menggunakan tahun dasar 2016

Jawaban:
Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka:
Po=harga tahun dasar=tahun 2016
Pn=harga pada tahun yang dicari indeksnya, yaitu tahun 2018.

Merek 2016 2017 2018 2019


Aqua 6000 6100 6300 6400
Ades 5750 5900 6050 6100
Club 5800 5865 5900 5975
Vit 6050 6125 6175 6250
Nestle 5695 5750 5825 6000
JUMLAH 29295 29740 30250 30725

∑Po=Jumlah harga pada tahun 2016 (tahun dasar) = 29.295


∑Pn=Jumlah harga pada tahun 2018 = 30.250

30.250
Jadi IH-AS = 𝑥100 = 103,26 (ini artinya sama dengan 103,26%, hanya tanda “%” tidak dituliskan)
29.295

Interpretasi: Pada tahun 2018 harga air mineral kemasan 1 liter di Kota Yogyakarta naik sebesar 3,26% (yaitu
dari 103,26 – 100 = 3,26) dibandingkan tahun 2016.

Catatan:
1. Nilai indeks pada periode dasar SELALU = 100, itulah mengapa saat memberikan interpretasi,
hasilnya selalu dikurangi “100”.
2. Kenaikan harga yang terjadi SELALU didasarkan pada periode dasar, bukan pada periode sebelumnya
(Jadi, kenaikan harga di tahun 2018 tersebut dibandingkan tahun 2016 atau tahun dasarnya, bukan
tahun 2017 atau tahun sebelumnya).

b. Indeks Harga Relatif (IH-R)

𝑃𝑛 𝑃𝑛
∑𝑃𝑜 𝑥100 ∑
IH-R = atau IH-R = 𝑃𝑜
𝑥 100
𝑛 𝑛

n=jumlah barang

Bila pertanyaan di atas dijawab menggunakan indeks harga relative:


Merek 2016 2017 2018 2019 Pn/Po
Aqua 6000 6100 6300 6400 =(6300/6000)= 1,0500
Ades 5750 5900 6050 6100 =(6050/5750)= 1,0522
Club 5800 5865 5900 5975 =(5900/5800)= 1,0172
Vit 6050 6125 6175 6250 =(6175/6050)= 1,0207
Nestle 5695 5750 5825 6000 =(5825/5695)= 1,0228
JUMLAH 29295 29740 30250 30725 5,1629 = 5,1629 x 100 = 516,29

Jadi, bila dihitung dengan pendekatan indeks harga relative adalah:

IH-R = 516,29/5 = 103,26 (penghitungan dengan IH-AS dan IH-R akan menghasilkan angka yang mungkin berbeda
karena memang cara menghitungnya juga berbeda).

2. Indeks Harga Tertimbang


Indeks harga tertimbang menggunakan factor penimbang, misalnya kuantitas. Jadi penghitungan indeks
harga tidak hanya didasarkan pada harga saja namun juga kuantitas.

a. Indeks Harga Laspeyres (IH-L)

∑𝑃𝑛 𝑥 𝑄𝑜
IH-L = ∑𝑃𝑜 𝑥 𝑄𝑜 𝑥100

Qo=kuantitas pada periode dasar

b. Indeks Harga Paasche (IH-P)

∑𝑃𝑛 𝑥 𝑄𝑛
IH-P = ∑𝑃𝑜 𝑥 𝑄𝑛 𝑥100

Qn=kuantitas pada periode yang akan dicari indeksnya.

c. Indeks Harga Drobisch (IH-D)

(𝐼𝐻−𝐿) +(𝐼𝐻−𝑃)
IH-D = 2

d. Indeks Harga Fisher (IH-F)

IH-F =√(𝐼𝐻 − 𝐿) 𝑥 (𝐼𝐻 − 𝑃)

Misal, disajikan data harga dan penjualan buah seperti di bawah ini:
Harga (Rp) Jumlah Penjualan (kg)
Tahun Tahun
Jeruk Alpukat Kiwi Jeruk Alpukat Kiwi
2014 12000 20000 50000 2014 45 35 50
2015 14000 22000 55000 2015 50 40 52
2016 15000 22500 58000 2016 55 45 54
2017 16000 23000 65000 2017 60 65 61
Pertanyaan:
1. Berapa Indeks Harga Laspeyres dan Indeks Harga Paasche Tahun 2017 dengan tahun dasar 2015?
2. Hitung pula Indeks Harga Drobisch dan Indeks Harga Fisher berdasarkan jawaban di atas.
Jawaban:
Pn=harga tahun 2017
Po=harga tahun 2015 Harga jeruk 2017 x Kuantitas jeruk 2015
Qn=penjualan (kuantitas) tahun 2017
Qo=penjualan (kuantitas) tahun 2015
Harga alpukat 2017 x Kuantitas alpukat2015
Indeks harga Laspeyres:
Harga kiwi 2017 x Kuantitas kiwi 2015
(16000𝑥50)+(23000𝑥40)+(65000𝑥52)
IH-L = x100
(14.000𝑥50)+(22000𝑥40)+(55000𝑥52)

5.100.000
IH-L = 4.440.000 𝑥100 = 114,86 Harga jeruk 2015 x Kuantitas jeruk 2015

Harga alpukat 2015 x Kuantitas alpukat2015


Indeks Harga Paasche:
(16000𝑥60)+(23000𝑥65)+(65000𝑥61)
IH-P = x100 Harga kiwi 2015 x Kuantitas kiwi 2015
(14000𝑥60)+(22000𝑥65)+(55000𝑥61)

6.420.000
IH-P = 5.625.000 𝑥100 = 114,13

Indeks Harga Drobisch:


IH-D = (IH-L + IH-P)/2
IH-D = (114,86 + 114,13)/2 = 114,49

Indeks Harga Fisher (IH-F):


IH-F = √114,86 𝑥 114,13
IH-F = 114,49

Catatan:
1. Untuk mencari Indeks Harga Drobisch dan Fisher, maka tahun dasar dan tahun yang akan dicari
indeksnya pada Indeks Harga Laspeyres dan Indeks Harga Paasche HARUS SAMA.
2. Interpretasi indeks harga Laspeyres, Paasche, Drobisch, dan Fisher adalah sama: “Pada tahun 2017
harga buah mengalami kenaikan sebesar xxxxxx persen dibandingkan tahun 2015.
3. Bila ditanyakan (misal) Indeks Harga Drobisch 2017 dengan tahun dasar 2014, maka terlebih dahulu
Anda harus mencari IH-L dan IH-P tahun 2017 dengan tahun dasar 2014.

Anda mungkin juga menyukai