Anda di halaman 1dari 34

INDEX NUMBER

(ANGKA INDEKS)

1
INDEX NUMBER (ANGKA INDEKS, AI)

• Ukuran statistik untuk membandingkan suatu keadaan


dg keadaan lain yg dinyatakan dalam persentase.

• AI banyak digunakan dalam ekonomi dan bisnis untuk


mengetahui perkembangan atau perubahan sejumlah
indikator (inflasi, deflasi, harga saham, dll.) dari waktu
ke waktu.

• 3 AI utama dalam ekonomi  A. Indeks Harga


yg akan dibahas: (Price Index)
 A. Indeks Kuantitas
(Quantity Index)
 A. Indeks Nilai
2
(Value Index)
• Ciri utama AI  Tahun dasar (base year) sbg tolok ukur.

• Tahun dasar biasanya diberi Indeks 100.

• Walaupun bebas, pemilihan tahun dasar suatu AI


seyogyanya mempertimbangkan hal-hal berikut:

 Tahun yg perekonomiannya stabil

 Jarak tahun dasar dg tahun lainnya yg dibandingkan


tidak jauh.

3
METODA PERHITUNGAN AI

• Metoda Sederhana (unweighted index):


Perhitungannya tdk mempertimbangkan bobot yg
merupakan ukuran pentingnya barang2 yg diukur.
• Metoda Tertimbang (weighted index):
Perhitungannya mempertimbangkan bobot atau
penimbang ukuran pentingnya barang2 yg diukur.

BENTUK2 AI:

• AI Relatif: mengukur perbedaan 1 macam hg, kuantitas


atau nilai saja pd wkt atau tahun yg berbeda.
• AI Agregatif: mengukur perbedaan jumlah hg, kuantitas
atau nilai bbrp brg pd wkt yg berbeda. 4
ANGKA INDEKS HARGA RELATIF SEDERHANA

AI ini menunjukkan perkembangan harga relatif suatu brg


tanpa bobot atau faktor lain yg mempengaruhi.

Rumus:
Pn
IHn = x 100
Po

IHn = Indeks Harga pd tahun n

Pn = Harga pada tahun n

Po = Harga pada tahun dasar


5
Contoh data dan perhitungan Indeks Harga Relatif Sederhana

Harga Gula Pasir di Makassar Tahun 1996 – 2000


(1996 = 100)
Harga Gula / kg. Indeks
Tahun (Rp) Perhitungan A.I. Harga
1996 2000 (2000/2000) x 100 100
1997 2200 (2200/2000) x 100 110
1998 2500 (2500/2000) x 100 125
1999 2700 (2700/2000) x 100 135
2000 3000 (3000/2000) x 100 150

Dari tahun 1996 s.d. 2000 harga gula meningkat sebesar


10, 25, 35, dan 50%.

6
Mengubah Tahun Dasar

Karena pertimbangan tertentu, tahun dasar suatu AI dpt


diubah dg menjadikan tahun dasar yg baru sbg pembagi.

Harga Gula Pasir di Makassar Tahun 1996 – 2000


(2000 = 100)
Harga Gula / kg. Indeks
Tahun (Rp) Perhitungan A.I. Harga
1996 2000 (2000/3000) x 100 67
1997 2200 (2200/3000) x 100 73
1998 2500 (2500/3000) x 100 83
1999 2700 (2700/3000) x 100 90
2000 3000 (3000/3000) x 100 100

Dibandingkan tahun 2000, harga gula pasir sejak th 1967


7
lebih rendah 33, 27, 17, dan 10%.
ANGKA INDEKS KUANTITAS RELATIF SEDERHANA

AI ini menunjukkan perkembangan kuantitas relatif suatu


brg tanpa bobot atau faktor lain yg mempengaruhi.

Rumus:
Qn
IKn = x 100
Qo

IKn = Indeks Kuantitas pd tahun n

Qn = Kuantitas pada tahun n

Qo = Kuantitas pada tahun dasar


8
Contoh data dan perhitungan Indeks Kuantitas Relatif
Sederhana

Indeks Kuantitas Gula Pasir di Makassar Tahun 1996 – 2000


(1996 = 100)

Tahun Kuantitas (ton) Perhitungan A.I. Indeks Harga


1996 1200 (1200/1200) x 100 100
1997 1320 (1320/1200) x 100 110
1998 1440 (1440/1200) x 100 120
1999 1560 (1560/1200) x 100 130
2000 1680 (1680/1200) x 100 140

Dari tahun 1996 s.d 2000 kuantitas gula pasir di Makassar


naik sebesar masing2 10, 20, 30, dan 40%.
9
ANGKA INDEKS NILAI RELATIF SEDERHANA

AI ini menunjukkan perkembangan nilai relatif suatu brg


tanpa bobot atau faktor lain yg mempengaruhi.

Vn
Rumus: INn = x 100
Vo

Pn Qn
= x 100
PoQ0

INn = Indeks Nilai pd tahun n


Vn = Nilai suatu brg pada tahun n

Vo = Nilai suatu brg pada tahun dasar 10


Contoh data dan perhitungan Indeks Nilai Relatif Sederhana

Indeks Nilai Gula Pasir di Makassar Tahun 1996 – 2000


(1996 = 100)

Tahun Harga / kg. (Rp) Kuantitas (ton) Nilai (Rp) Indeks Nilai
1996 2.000 1.200 2.400.000.000 100,0
1997 2.200 1.320 2.904.000.000 121,0
1998 2.500 1.440 3.600.000.000 150,0
1999 2.700 1.560 4.212.000.000 175,5
2000 3.000 1.680 5.040.000.000 210,0

Dari tahun 1996 s.d 2000 nilai gula pasir di Makassar


naik sebesar masing-masing 21, 50, 75,5, dan 110%.
11
ANGKA INDEKS HARGA AGREGATIF SEDERHANA
AI yang menunjukkan perbandingan antara jumlah harga
brg2 pada tahun tertentu dg jumlah harga brg2 pd tahun
dasar yg telah ditentukan.

SPn
Rumus: IHn = x 100
SPo

IHn = Indeks harga agregatif sederhana

SPn = jumlah hrg brg2 pd tahun n

SPo = jumlah hrg brg2 pd tahun dasar

12
Contoh: Harga sembako di Kota Makassar tahun 1999 dan
2000.
Indeks Harga Sembako Agragatif Sederhana di Makassar Tahun 1999-2000
1999 = 100

Harga (Rp)
Macam Barang Tahun 1999 Tahun 2000
Beras / kg 2000 2300
Gula / kg 3300 3900
Susu / kg 30000 36000
Minyak / kg 5000 6000
Ikan / kg 7000 9500
Daging / kg 18000 24000
Telur / kg 4000 5000
Terigu / kg 3600 4000
Kedelai / kg 1800 2675
Jumlah 74700 93375

SP2000
IH2000, 1999 = x 100 IH 2000, 1999 =(93375 / 74700) x 100 = 125
SP1999 13
ANGKA INDEKS KUANTITAS AGREGATIF SEDERHANA
AI yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kuantitas
brg2 pada tahun tertentu dg jumlah kuantitas brg2 pd tahun
dasar yg telah ditentukan.

SQn
Rumus: IKn = x 100
SQo

IKn = Indeks kuantitas agregatif sederhana

SQn = jumlah kuantitas brg2 pd tahun n

SQo = jumlah kuantitas brg2 pd tahun dasar

14
Contoh: Produksi sembako di Kota Makassar tahun 1999
dan 2000.
Indeks Kuantitas Sembako Agragatif Sederhana di Makassar Tahun 1999-2000
1999 = 100

Kuantitas (juta kg)


Macam Barang Tahun 1999 Tahun 2000
Beras 20 25
Gula 15 20
Susu 10 13
Minyak 15 19
Ikan 10 14
Daging 10 15
Telur 10 15
Terigu 20 20
Kedelai 20 28
Jumlah 130 169

SQ2000
IK2000, 1999 = x 100 IK 2000, 1999 =(169 / 130) x 100 = 130
SQ1999 15
ANGKA INDEKS NILAI AGREGATIF SEDERHANA
AI yang menunjukkan perbandingan antara jumlah nilai
brg2 pada tahun tertentu dengan jumlah nilai brg2 pd
tahun dasar yang telah ditentukan.

Rumus: SVn SPnQn


INn = x 100 INn = x 100
SVo SP0Q0

INn = Indeks nilai agregatif sederhana

SVn = jumlah nilai brg2 pd tahun n

SVo = jumlah nilai brg2 pd tahun dasar 16


Contoh: Harga & kuantitas produksi sembako di Makassar
tahun 1999 dan 2000.
Indeks Nilai Sembako Agragatif Sederhana di Makassar Tahun 1999-2000
1999 = 100

Tahun 1999 Tahun 2000


Harga Kuantitas Nilai Harga Kuantitas Nilai
Nama Barang (Rp) (kg) (Rp) (Rp) (kg) (Rp)
Beras 2000 20 40000 2300 25 57500
Gula 3300 15 49500 3900 20 78000
Susu 30000 10 300000 36000 13 468000
Minyak 5000 15 75000 6000 19 114000
Ikan 7000 10 70000 9500 14 133000
Daging 18000 10 180000 24000 15 360000
Telur 4000 10 40000 5000 15 75000
Terigu 3600 20 72000 4000 20 80000
Kedelai 1800 20 36000 2675 28 74900
Jumlah 862500 1440400

SP2000Q2000 1440400
IN2000, 1999 = x 100
IN2000, 1999 = x 100 862500
SP1999Q1999 IN2000, 1999 = 167
17
ANGKA INDEKS AGREGATIF TERTIMBANG

• AI ini dlm perhitungannya memasukkan unsur penimbang


atau bobot thdp harga2 yg dipakai utk menghitung indeks.

• Besarnya bobot ditentukan oleh tingkat pentingnya brg2


yg dihitung  brg yg penting bobot lebih tinggi.

• AI yg diberi bobot hanya AI agregatif.

Rumus: S(Pn x W)
IHn = x 100
SP0 x W)

IHn = Indeks harga agregatif tertimbang tahun n


W = bobot atau penimbang 18
• Masalah yg sering muncul adalah penentunan bobot.
Jika pentingnya brg yg jadi dasar, maka bisa subyektif.

• Utk mengatasi hal tsb., maka digunakan kuantitas brg


sbg bobot/penimbang.

• Bbrp AI agregatif tertimbang:

Angka Indeks Laspeyres (IL)

Menggunakan kuantitas tahun dasar (Q0) sbg penimbang.

Rumus:
SPnQ0
IL = x 100
SP0Q0
19
SPnQ0
Contoh AI Laspeyres
IL = x 100
SP0Q0

1999 1999 2000 2000


Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp) Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp)
Nama Barang Po Qo PoQo Pn Qn PnQo
Beras 2000 20 40000 2300 25 46000
Gula 3300 15 49500 3900 20 58500
Susu 30000 10 300000 36000 13 360000
Minyak 5000 15 75000 6000 19 90000
Ikan 7000 10 70000 9500 14 95000
Daging 18000 10 180000 24000 15 240000
Telur 4000 10 40000 5000 15 50000
Terigu 3600 20 72000 4000 20 80000
Kedelai 1800 20 36000 2675 28 53500
Jumlah 862500 1073000

SP2000Q99 IL = (1073000/862500) x 100


IL = x 100
SP99Q99 = 124,4058 20
Angka Indeks Paasche (IP)

AI ini menggunakan kuantitas tahun n (Qn) sbg penimbang.

Rumus:
SPnQn
IP = x 100
SP0Qn

21
SPnQn
Contoh AI Paasche
IP = x 100
SP0Qn

1999 1999 2000 2000


Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp) Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp)
Nama Barang Po Qo PoQn Pn Qn PnQn
Beras 2000 20 50000 2300 25 57500
Gula 3300 15 66000 3900 20 78000
Susu 30000 10 390000 36000 13 468000
Minyak 5000 15 95000 6000 19 114000
Ikan 7000 10 98000 9500 14 133000
Daging 18000 10 270000 24000 15 360000
Telur 4000 10 60000 5000 15 75000
Terigu 3600 20 72000 4000 20 80000
Kedelai 1800 20 50400 2675 28 74900
Jumlah 1151400 1440400

SP2000Q2000 IP = (1440400 / 1151400) x 100


IP = x 100
SP99Q2000 IP = 125,0999 22
Angka Indeks Fisher (IF)

Merupakan kombinasi AI Laspeyres dg AI Paasche


sehingga dipandang lebih lengkap .

Rumus:

IF = (IL x IP) x 100

= (124,4058 x 125,0999) x 100

= 124,7524
23
Angka Indeks Marshall – Edgeworth (IME)

AI ini menggunakan jumlah kuantitas tahun dasar (Q0) dan


jumlah kuantitas tahun n (Qn) sebagai penimbang/bobot.

Rumus:
SPn (Qn + Q0)
IME = x 100
SP0 (Qn + Q0)

24
Contoh AI Marshall - Edgeworth SPn (Qn + Q0)
IME = x 100
SP0 (Qn + Q0)

1999 1999 2000 2000


Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp) Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp)
Nama Barang Po Qo Po(Qo+Qn) Pn Qn Pn(Qo+Qn)
Beras 2000 20 90000 2300 25 103500
Gula 3300 15 115500 3900 20 136500
Susu 30000 10 690000 36000 13 828000
Minyak 5000 15 170000 6000 19 204000
Ikan 7000 10 168000 9500 14 228000
Daging 18000 10 450000 24000 15 600000
Telur 4000 10 100000 5000 15 125000
Terigu 3600 20 144000 4000 20 160000
Kedelai 1800 20 86400 2675 28 128400
Jumlah 2013900 2513400

SP2000 (Q2000 + Q99) IME = (2513400/2013900) x 100


IME = x 100 25
SP99 (Q2000 + Q99) IME = 124,8026
Angka Indeks Walsh (IW)

AI ini menggunakan akar dari hasil perkalian kuantitas


Tahun dasar (Q0) dengan tahun n (Qn).

Rumus:
SPn Q 0Q n
IW = x 100
SP0 Q 0Q n

26
SPn Q 0Q n
Contoh Angka Indeks Walsh x 100
IW =
SP0 Q 0Q n
1999 1999 2000 2000
Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp) Harga (Rp) Kuantitas (kg) Nilai (Rp)
Nama Barang Po Qo Po(QoQn) 0,5 Pn Qn Pn(QoQn)0,5
Beras 2000 20 44721 2300 25 51430
Gula 3300 15 57158 3900 20 67550
Susu 30000 10 342053 36000 13 410463
Minyak 5000 15 84410 6000 19 101292
Ikan 7000 10 82825 9500 14 112406
Daging 18000 10 220454 24000 15 293939
Telur 4000 10 48990 5000 15 61237
Terigu 3600 20 72000 4000 20 80000
Kedelai 1800 20 42596 2675 28 63302
Jumlah 995206 1241618

SP2000 Q99Q2000 IW = (1241618/995206) x 100


IW = x 100
SP99 Q99Q2000 IW = 124,7599 27
Angka Indeks Dorbisch (ID)

AI ini digunakan apabila selisih antara AI Laspeyres


dg AI Paasche terlalu besar. Perhitungannya dengan
menghitung rata-rata AI Laspeyres (IL) dan AI Paasche
(IP).

Rumus:
IL + IP
ID =
2
124,4058 + 125,0999
ID =
2
ID = 124,7528
28
ANGKA INDEKS BERANTAI (CHAIN INDEX)

AI yg menggunakan tahun sebelumnya sbg tahun dasar


sehingga kenaikan harga setiap tahun diketahui.

Contoh:
Indeks Berantai Harga Gula Pasir di Makassar Tahun
1996 – 2000

Harga Gula / kg. Indeks


Tahun (Rp) Perhitungan A.I. Harga
1996 2000 (2000/2000) x 100 100
1997 2200 (2200/2000) x 100 110
1998 2500 (2500/2200) x 100 114
1999 2700 (2700/2500) x 100 108
2000 3000 (3000/2700) x 100 111
29
SPLICING INDEXES (MERANGKAI ANGKA INDEKS)

• Kadang dijumpai 2 atau lebih AI yg tumpang tindih


(overlapping) dengan tahun dasar yang berbeda.

• Utk keperluan tertentu AI yg overlapping tsb. hrs


digabungkan jadi satu dg splicing.

Contoh: Indeks Harga Indeks Harga


Tahun 1989=100 1993=100
1989 100
1990 120
1991 130
1992 150
1993 160 100
1994 120
1995 150
1996 140 30
Indeks Harga Indeks Harga • Splicing 1989=100:
Tahun 1989=100 1993=100
1989 100….a1 (ak/100) x b1 = ak
1990 120….a2
(ak/100) x b2 =
1991 130….a3
1992 150….a4
1993 160….ak 100….b1
1994 120….b2
1995 150….b3 (ak/100) x bk =
1996 140….bk

Indeks Harga Indeks Harga Indeks Harga


Tahun 1989 = 100 1993 = 100 1989 = 100
1989 100
1990 120
1991 130
1992 150
1993 160 100 (160/100) x 100 = 160
1994 (192) 120 (160/100) x 120 = 192
1995 (240) 150 (160/100) x 150 = 240
31
1996 (224) 140 (160/100) x 140 = 224
Indeks Harga Indeks Harga • Splicing 1993=100:
Tahun 1989=100 1993=100
1989 100….a1 (100/ak) x a1 =
1990 120….a2
(100/ak) x a2 =
1991 130….a3
1992 150….a4
1993 160….ak 100….b1
1994 120….b2
1995 150….b3 (100/ak) x ak = b1
1996 140….bk

Indeks Indeks
Harga Harga Indeks Harga
Tahun 1989 = 100 1993 = 100 1993 = 100
1989 100 (63) (100/160) x 100 = 63
1990 120 (75) (100/160) x 120 = 75
1991 130 (81) (100/160) x 130 = 81
1992 150 (94) (100/160) x 150 = 94
1993 160 100 (100/160) x 160 = 100
1994 120
1995 150
32
1996 140
ANGKA INDEKS UTK PROSES DEFLASI

Deflasi  untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga.

WHY? • Nilai nominal suatu variabel (mis. upah/gaji)


bisa berubah krn perubahan harga  p x q
sehingga tidak mencerminkan nilai riel.

• Agar nilai riel dpt diketahui, maka diperlukan


proses deflasi.

Contoh utk Upah Riel:


Indeks Upah Nominal
Indeks Upah Riel = x 100
Indeks Harga Brg *
• biasanya Indeks Harga Konsumen (IHK) yg meliputi harga-harga ratusan barang
kebutuhan konsumen di tingkat kota atau nasional. 33
Contoh perhitungan Indeks Upah Riel

Indeks Upah Nominal


Indeks Upah Riel = x 100
Indeks Harga Brg

Upah
Nominal Indeks Upah Indeks Harga Perhitungan Indeks Upah Riel
Tahun (Rp) (%), 1990=100 (%), 1990=100 Indeks Upah Riel (%)
1990 20000 100 100 (100/100)x100 100
1991 24000 120 160 (120/160)x100 75
1992 35000 175 280 (175/280)x100 63
1993 36000 180 290 (180/290)x100 62
1994 36000 180 300 (180/300)x100 60
1995 37000 185 320 (185/320)x100 58
1996 37500 188 330 (188/330)x100 57

* Dikutip dari perhitungan lain

Walaupun upah/Indeks Upah nominal meningkat dr th ke th tapi Indeks


Upah Riel menurun krn Indeks Harga cenderung meningkat terus. 34

Anda mungkin juga menyukai