Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN OPERASIONAL

“Manajemen Persediaan”

Oleh :
KELOMPOK MELATI
Wardah Nurdin (A21115332)
Rezky Putri Andiyani (A21115507)
A.Dzalzabila F (A21115511)
Ridha Alfiani A (A21115523)
Rabiyatul adwiya J (A31115006)
Ardiansah (A31115011)
Ahmad Dzakwan (A31115336)
Miftahul Jannah (A31115501)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 1 Oktober 2016

Kelompok Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3


A. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4


A. Pengertian Persediaan ........................................................................ 4
B. Tujuan Persediaan .............................................................................. 4
C. Jenis - jenis Persediaan ...................................................................... 5
D. Klasifikasi Persediaan ........................................................................ 6
E. Metode-metode Persediaan ................................................................ 6
F. Pengukuran Nilai Persediaan dan Pencatatannya .............................. 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8


A. Kesimpulan ........................................................................................ 8

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka banyak
bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Tujuan utama
suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya
perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu
perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap
laba perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan
merupakan salah satu modal kerja yang sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana
prosedurnya terus menerus mengalami perubahan dan perputaran.
Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi
perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari
beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus meneru
diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus
dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu
jalannya operasi perusahaan. Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap
vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi
kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam
menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika persediaan akhir dinilai
terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang dijual terlalu rendah, maka
pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan lamanya persediaan
yang tersimpan digudang akan mempengaruhi biaya sehingga kemungkinan akan
terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian dan kemungkinan juga persediaan
akan kadaluarsa sehingga tidak laku dipasar.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya
bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan
memahami bagaimana persediaan dimanage secara benar yang diterapkan dalam suatu
perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Persediaan?
2. Apa tujuan dari adanya persediaan?
3. Apa sajakah yang termasuk jenis-jenis Persediaan?
4. Bagaimana pengklasifikasian dari Persediaan?
5. Metode-metode apa yang digunakan dalam Persediaan?
6. Bagaimana cara pengukuran Nilai Persediaan dan cara pencatatannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penhertian dari Persediaan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Persediaan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Persediaann.
4. Untuk mengetahui klasifikasi Persediaan.
5. Untuk mengetahui metode-metode Persediaan.
6. Untuk mengetahu cara pengukuran Nilai Persediaan dan cara pencatatannya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan
perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
akan dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu
karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini
berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang
seterusnya didapatkan.
Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya
maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan
Carl S. Wareen : “istilah persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yang
disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang yang terdapat
dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan :
1. Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal)
2. Dalam proses produksi (dalam kegiatan usaha normal)
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supllies) untuk digunakan proses
produksi atau pemberian jasa

B. Tujuan Manajemen Persediaan


Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi
persediaan dengan pelayanan pelanggan. Keempat fungsi persediaan antara lain :
• “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh,
jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin
diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok
• Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan
persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan
• Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar
dapat mengurangi biaya pengiriman barang
• Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga

Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan tersebut, perusahaan harus


memelihara empat jenis persediaan yaitu pertama, Persediaan barang mentah ( raw
material inventory) , persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan decaople
(memisahkan ) pemasok dari proses produksi. Pendekatan yang dipilih adalah
menghilangkan variabilitas pemasok akan kualiatas, kuantitas, atau waktu pengantaran
sehingga tidak diperlukan pemisahan.
Kedua, persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory), adalah
komponen komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses
perubahan,tetapi belum selesai. WIP adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu produk (disebut waktu siklus). mengurangi waktu siklus akan mengurangi
persediaan

4
Ketiga, MRO (maintenance, repair, operating), persediaan persediaan yang
disedikan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk
menjaga agar mesin mesin dan proses proses tetap produktif. MRO ada karena kebutuhan
serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa perlengkapan tidak di
ketahui.
Keempat, persediaan barang jadi, adalah produk ynag telah selesai dan tinggal
menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke persediaan karena permintaan
pelanggan dimasa mendatang tidak diketahui.

C. Jenis – Jenis Persediaan


Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan atas :
a. Jenis Persediaan Menurut Fungsinya
1. Bacth Stock/Lot Size Inventory, yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli
atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar yang
dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas pembuatan yang
dilakukan dalam jumlah besar sedangkan penggunaan atau pengeluarannya dalam
jumlah kecil.
Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan yang dilakukan
lebih banyak lagi yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan diperoleh dari adanya
Bacth Stock/Lot Size Inventory ini adalah :
• Memperoleh potongan harga pada harga pembelian
• Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic) karena adanya operasi
(production run) yang lebih lama.
• Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan

2. Fluctuation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi


permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan
persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Apabila tingkat permintaan
menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan
yang sangat besar, maka persediaan yang dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga
kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut.
3. Anticipation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan/penjualan atau permintaan yang
meningkat. Disamping itu, menurut Rangkuti Freddy dalam buku Manajemen
Persediaan, “anticipation stock juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya produksi atau
untuk menghindari kemacetan produksi”.

b. Jenis-Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang


1. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock) yaitu persediaan dari barang-barang
berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan bagian produksi atau parts yang dibeli (Purchased Parts/Component
Stock), yaitu persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan
lain yang dapat secara langsung tanpa melalui proses produksi selanjutnya.
3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau bahan-bahan pelengkap (supplier Stock),
yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses
produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam

5
bekerjanya suatu perusahaan tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari
barang jadi.
4. Persediaan barang setengah jadi atau barang-barang dalam proses (Works in
Process/Progress), yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian dalam
suatu pabrik atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu
diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

D. Klasifikasi Persediaan
Ada beberapa macam klasifikasi inventori, menurut Dobler at al, ada beberapa
klasifikasi inventori yang digunakan oleh perusahaan, antara lain:

1. Inventori Produksi

Yang termasuk dalam klasifikasi invetori produksi adalah bahan baku dan bahan-
bahan lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk.
Bisa terdiri dari dua tipe yaitu item spesial yang dibuat khusus untuk spesifikasi
perusahaan dan item standart produksi yang dibeli secara off-the-self.

2. Inventori MRO (Maintaintenance, Repair, and Operating supplies)

Yang termasuk dalam katagori ini adalah barang-barang yang digunakan dalam
proses produksi namun tidak merupakan bagian dari produk. Seperti pelumas dan
pembersih.

3. Inventori In-Process

Yang termasuk dalam katagori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk
yang termasuk dalam katagori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses
produksi.

4. Inventori Finished-goods

Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam katagori inventori
finished goods.
E. Metode-metode Persediaan
• Metoda EOQ (economic order quantity)
• Metoda sistem pemeriksaan terus menerus (continuous review System)
• Metoda sistem pemeriksaan periodik (periodic review system)
• Metoda hybrid
• Metoda abc

F. Pengukuran Nilai Persediaan dan Pencatatannya


Untuk mengukur nilai persediaan pada perusahaan dapat disajikan dalam
pengukuran sebagai berikut :
• Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penangangan dan biaya
lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan.

6
Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai
pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir
diperoleh. Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan
untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

• Biaya standar apabila diperoleh dengen memproduksi sendiri. Biaya standar


persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang
diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis
berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja
dan anggaran.

• Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan,


harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban
antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.
Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan
menggunakan nilai wajar.

Pencatatan Persediaan
Akuntansi pemerintahan dalam mencatat pengadaan persediaan menggunakan
metode fisik (physical method) atau metode periodic (periodical method); artinya
persediaan yang diperoleh atau diadakan dicatat sebagai “belanja” yang merupakan
komponen akun nominal/temporer. Namun persediaan yang dieli/diperoleh secara
fisik diadministrasikan oleh bagian gudang/barang berdasarkan prinsip perpetual.
Secara periodic (biasanya akhir tahun buku) berdasarkan hasil perhitungan pisik, nilai
persediaan dicatat dalam akun “persediaan” di sisi debit, dan akun “Cadangan
Persediaan” di sisi kredit.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi
perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu
dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus
meneru diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri
harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang
mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan persediaan yang diteliti dan
relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan.
Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan
kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai