Angka indeks atau biasa disebut indeks adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandingan
2 atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda. Angka indeks memiliki
satuan persen (%), namun dalam prakteknya jarang atau hampir tidak pernah disertakan
lambang %.
Karena angka indeks berhubungan dengan periode atau waktu, maka dalam angka indeks
dikenal 2 jenis periode, yaitu sbb:
1. PERIODE (WAKTU) DASAR
Periode (waktu) Dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam membandingkan
kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka indeks, sebesar 100.
2. PERIODE (WAKTU) BERJALAN
Periode (waktu) berjalan adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan atau periode yang
diperbandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut juga periode
bersangkutan.
Contoh:
Jika penduduk Indonesia pada tahun 2000 = 197.497.298 jiwa, dan tahun 2020 = 265.123.456
jiwa, maka
Untuk periode dasar tahun 2000, didapat:
197.497.298
Indeks penduduk Indonesia Tahun 2000 = x 100 % = 100%
197.497.298
265.123.456
Indeks penduduk Indonesia Tahun 2020 = x 100 % = 134,24%
197.497.298
(ada kenaikan 134,24% - 100% = 34,24%)
c. Indeks Rantai
Adalah angka indeks yang disusun berdasarkan interval-interval waktu yang
berurutan atau angka indeks yang dipakai untuk membandingkan suatu waktu
tertentu dengan waktu kapan saja sebagai waktu dasar.
Contoh soal
Hitunglah :
a. Indeks harga eceran rata-rata beras pada tahun 2008 dengan waktu dasar
tahun 2007.
b. Indeks harga rata-rata gula pasir pada tahun 2008 dengan waktu dasar tahun
2007.
Penyelesaian :
Untuk beras
Jadi, indeks harga eceran rata-rata beras pada tahun 2008 dengan tahun 2007
sebagai tahun dasar adalah 112,42%. Artinya, harga eceran rata-rata per kg
beras di kota “X” pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 12,42%
dibandingkan tahun 2007.
Jadi, indeks harga eceran rata-rata gula pasir pada tahun 2008 dengan tahun
2007 sebagai tahun dasar adalah 102,54%. Artinya, harga eceran rata-rata per
kg gula pasir di kota “X” pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 2,54%
dibandingkan tahun 2007.
2) Metode Agregat
Rumus:
IA = ΣPn x 100%
ΣPo
Keterangan :
ΙΑ = Indeks harga tidak tertimbang metode Agregat
Pn = Nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2020 dapat dihitung
dengan cara :
IA = ΣPn x 100%
ΣPo
= 115,625%
Jadi, angka indeks harga pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 15,62
%
745,27 %
Indeks Harga Metode Rata-Rata Relatif = = 106,47%
7
Keterangan :
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn = Harga yang dihitung
Po = Harga pada tahun dasar
Qo = Kuantitas pada tahun dasar
∑ Rp 312.500 Rp 300.000
Rp . 312.500
IL ¿ x 100 = 104,2%
Rp . 300.000
∑Pn . Qn 12730
IPn,o ¿
∑Po . Qn
x 100% = 11815
x 100%
= 107,74%
c) Metode Drobisch
Rumus:
Keterangan: ID = angka indeks
Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Contoh Soal:
Penyelesaian:
IL =
210.000
×100 %=107,59 %
200.000
IP =
12.730
×100 %=10 7 , 7 4 %
11.815
ID =
107,59 % +10 7 ,7 4 % 2 15,34 %
= =10 7,67 %
2 2
d) Metode Fisher
Rumus:
Keterangan :
Fo,n = Indeks harga pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n = Indeks harga Laspeyres
Po,n = Indeks harga Pasche
Contoh soal:
Dari contoh sebelumnya.
Penyelesaian:
IP =
12.730
×100 %=107,74 %
11.815
e) Metode Marshal-Edgeworth
Rumus:
∑ Pt .(Qo+Qt )
IHMEt,o = X 100%
∑ Po.( Qo+Qt )
Keterangan :
IHMEt,o : Indeks Harga Metode Marshal-Edgeworth
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Po : Harga pada tahun dasar.
Contoh soal:
13.870.000
IHMEt,o = 6.090.000 X 100% = 227,75%
Pt
∑ ( Po ) x(Po x Qo)
IRHt,0 = X 100%
∑ Po .Qo
Keterangan :
IRHt,o : Indeks Harga Rata-Rata Tertimbang Rumus Laspeyres
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Po : Harga pada tahun dasar.
Contoh Soal:
Kuantitas Harga
Macam
2014 2015 2014 2015 Pt/Po Po . Qo (Pt/Po) . (Po . Qo)
Pulpen
(Qo) (Qt) (Po) (Pt)
Snowma
50 100 2.500 3.000 1,2 125.000 150.000
n
Faster 50 150 3.000 3.500 1,166667 150.000 175.000
Kenko 150 300 1.250 1.500 1,2 187.500 225.000
Kokoro 100 150 4.000 5.000 1,25 400.000 500.000
Joyko 250 250 2.750 3.000 1,090909 687.500 750.000
Σ 1.550.000 1.800.000
Pt
∑ ( Po ) x(Po x Qo)
IRHt,0 = X 100%
∑ Po .Qo
1.800.000
= 1.550.000 X 100% = 116,13%
Pt
∑ ( Po ) x( Pt x Qt)
IRHt,0 = X 100%
∑ Pt . Qt
Keterangan :
IRHt,o : Indeks Harga Rata-Rata Tertimbang Rumus Paasche
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Po : Harga pada tahun dasar.
Contoh:
Kuantitas Harga
Macam
2014 2015 2014 2015 Pt/Po Pt . Qt (Pt/Po) . (Pt . Qt)
Pulpen
(Qo) (Qt) (Po) (Pt)
Snowma
50 100 2.500 3.000 1,2 300.000 360.000
n
Faster 50 150 3.000 3.500 1,166667 525.000 612.500
Kenko 150 300 1.250 1.500 1,2 450.000 540.000
Kokoro 100 150 4.000 5.000 1,25 750.000 937.500
Joyko 250 250 2.750 3.000 1,090909 750.000 818.182
Σ 2.775.000 3.268.182
Pt
∑ ( Po ) x( Pt x Qt)
IRHt,0 = X 100%
∑ Pt . Qt
3.268.182
= 2.775.000 X 100% = 117,77%
2. INDEKS KUANTITAS
a. Indeks Kuantitas Tidak Tertimbang
1) Metode Angka Relatif
Rumus:
Qt
IKt,0 = Qo X 100%
Keterangan :
IKt,o : Indeks Kuantitatif angka relatif
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Contoh:
Macam Kuantitas
2014 2015
Pulpen
(Qo) (Qt)
Snowma
50 100
n
Faster 50 150
Kenko 150 300
Kokoro 100 150
Joyko 250 250
Indeks Kuantitas pulpen Snowman pada tahun 2015 dengan tahun dasar 2014
yaitu:
Qt 100
IKt,0 = Qo X 100% = 50 X 100% = 200%
Kenaikan produksi (kuantitas) pulpen Snowman pada tahun 2015 sebesar
100% (200% - 100%)
2) Metode Agregat
Rumus:
∑ Qt
IKt,0 = X 100%
∑ Qo
Keterangan :
IKt,o : Indeks Kuantitatif agregat
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Contoh:
Kuantitas
Macam
2014 2015
Pulpen
(Qo) (Qt)
Snowma
50 100
n
Faster 50 150
Kenko 150 300
Kokoro 100 150
Joyko 250 250
Jumlah 600 950
Indeks Kuantitas Pulpen pada tahun 2015 dengan tahun dasar 2014 yaitu:
∑ Qt 950
IKt,0 = X 100% = 600 X 100% = 158,33%
∑ Qo
Kenaikan produksi (kuantitas) Pulpen pada tahun 2015 sebesar 58,33%
Qt
IRHt,0 =
∑ ( Qo ) x 100
k
Keterangan :
IRHt,o : Indeks Harga Rata-Rata Tertimbang Rumus Laspeyres
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
K : banyaknya komoditas
Contoh:
Kuantitas Indeks
Macam
2014 2015 Kuantita
Pulpen
(Qo) (Qt) s
Snowma
50 100
n 200%
Faster 50 150 300%
Kenko 150 300 200%
Kokoro 100 150 150%
Joyko 250 250 100%
Jumlah 600 950 950%
Indeks Kuantitas Pulpen pada tahun 2015 dengan tahun dasar 2014 yaitu:
Qt
IRHt,0 =
∑ ( Qo )
x 100
=
950
5 = 190
k
Kenaikan produksi (kuantitas) Pulpen pada tahun 2015 sebesar 90%
∑ Qn. Po
Lo,n ¿ x 100%
∑ Qo. Po
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribuan rupiah) pada table diatas menggunakan metode
indeks kuantitas Laspeyres!
Penyelesaian:
∑ Qn. Po 11815
Lo,n ¿
∑ Qo. Po
x 100% ¿
10620
x 100% = 111,25%
2) Metode Paasche
Rumus:
IKP =
∑ QnPn × 100 %
∑ QoPn
Contoh Soal:
Penyelesaian:
IKP =
∑ QnPn × 100 %
∑ QoPn
242.500
IKP = ×100 %
210.000
3) Metode Fischer
Rumus :
Keterangan :
Fo,n = Indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar (ke-0)
Lo,n = Indeks kuantitas Laspeyres
Po,n = Indeks kuantitas Pasche
Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke-n dengan tahun dasar 0 dari 6
komoditas (dalam ribuan rupiah) pada table diatas menggunakan metode
indeks kuantitas Fischer!
Penyelesaian:
∑ Qn. Po 11815
Lo,n ¿
∑ Qo. Po
x 100% ¿
10620
x 100%
= 111,25%
∑Qn. Pn 12730
Po,n ¿
∑Qo. Pn
x 100% = 11050
x 100%
= 115,2%
= √ 111,25 x 115,2
= √ 12.816
=113,21%
4) Metode Marshal-Edgeworth
Rumus :
∑ Qt .( P 0+ Pt )
IKMEt,0 = X 100%
∑ Q 0.( P 0+ Pt )
Keterangan :
IKMEt,0 : Indeks Kuantitas Metode Marshal-Edgeworth
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Q0 : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
P0 : Harga pada tahun dasar.
14.200.000
IKMEt,0 = 5.760.000 X 100% = 246,53%
Qt
∑ ( Qo ) x(Qo x Po)
IRKt,0 = X 100%
∑ Qt . Pt
Keterangan :
IRKt,o : Indeks Kuantitas Rata-Rata Tertimbang Rumus Laspeyres
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Qo : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Penyelesaian :
2.362.500
IRK2015,2014 = 1.550.000 X 100
= 1,5242 x 100%
= 152,42%
Rumus :
Qt
∑ ( Qo ) .Qt . Pt
IRKt,0 = X 100%
∑ Qt . Pt
Keterangan :
IRKt,0 : Indeks Kuantitas Rata-Rata Tertimbang Rumus Paasche
Qt : Kuantitas tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Q0 : Kuantitas pada tahun dasar.
Pt : Harga tahun yang dihitung kuantitas indeksnya.
Kuantitas Harga
Macam
2014 2015 2014 2015 Qt/Q0 Qt . Pt (Qt/Q0) . (Qt . Pt)
Pulpen
(Q0) (Qt) (P0) (Pt)
Snowma 2.50 3.00 300.0
n 50 100 0 0 2 00 600.000
3.00 3.50 525.0
Faster 50 150 0 0 3 00 1.575.000
1.25 1.50 450.0
Kenko 150 300 0 0 2 00 900.000
4.00 5.00 750.0
Kokoro 100 150 0 0 1,5 00 1.125.000
2.75 3.00 750.0
Joyko 250 250 0 0 1 00 750.000
Σ 2.775.000 4.950.000
Penyelesaian :
4.950 .000
IRK2015,2014 = 2.775 .000 X 100
= 1,783 x 100%
= 178,3%
3. INDEKS PRODUKTIVITAS
Rumus :
Produktivitas periodetertentu
Indeks Produktivitas = Produktivitas periode dasar X 100%
seluruh output
Produktivitas Total =
seluruh input
Output diartikan sebagai barang yang sudah diproduksi atau barang setengah jadi.
Penyelesaian :
Produktivitas total tahun 2011
37.500liter
=
( ( 15 jam x Rp 10 ) + ( 50 kg x Rp 2 ) + ( 5 kVA x Rp 6 ) )
37.500liter
= (Rp 150+ Rp100+ Rp 30)
37.500liter
= ( Rp280) = 133, 9kg/juta rupiah
45.000 liter
= (( 18 jam x Rp 10 ) + ( 60 kg x Rp 2 ) + ( 6 kVA x Rp 6 ))
45.000 liter
=
(Rp 180+ Rp120+ Rp 36)
45.000 liter
= ( Rp 300) = 150kg/juta rupiah
Produktivitas periodetertentu
Indeks Produktivitas = Produktivitas periode dasar X 100%
150
= 133,9 X 100% = 112 %
Jadi selama periode 2011 – 2012 terjadi kenaikan produktivitas sebesar 12%, yaitu
dari 133,9 kg/juta rupiah menjadi 150kg/juta rupiah.
4. INDEKS NILAI
Rumus:
IA = ΣVn x 100%
ΣVo
Metode Harga 201 Harga 202 Kuantitas Kuantitas (Pn x Qn) = (Po x Qo) =
Barang 9 (Po) 0 (Pn) 2019 (Qo) Ʃ
2020 (Qn) Rp. 287.500,00
(Vn) Rp. 238.750,00
(Vo)
A Rp. 175,00 Rp. 275,00 75 unit 125 unit Rp. 34.375,00 Rp. 13.125,00
B Rp. 255,00 Rp. 305,00 125 unit 125 unit Rp. 38.125,00 Rp. 31.875,00
C Rp. 450,00 Rp. 450,00 225 unit 275 unit Rp.123.750,00 Rp. 101.250,00
D Rp. 150,00 Rp. 100,00 325 unit 475 unit Rp. 47.500,00 Rp. 48.750,00
E Rp. 250,00 Rp. 350,00 175 unit 125 unit Rp. 43.750,00 Rp. 43.750,00
IA = ΣVn x 100%
ΣVo
= 120,41 %
5. INDEKS RANTAI
a. Indeks Rantai Harga
Rumus:
Contoh soal:
Dibawah ini daftar harga barang dari tahun 2005 sampai dengan 2008:
tahun harga
2005 1500
2006 1650
2007 1700
2008 2000
Hitunglah angka indeks harga berantai barang tsb!
Dapat dicari:
I06,05 = 1,1 x 100
I07,06 = 1,03 x 100
I08,07 = 1,176 x 100
Maka Indeks Rantai:
I06,05 = 1,1 x 100
I07,05 = (I07,06) x (I06,05) = (1,03) x (1,1) x 100 = 113,33
I08,05 = (I08,07) x (I07,06) x (I06,05) = (1,176) x (1,03) x (1,1) x 100 = 133,33
Rumus :
Qt
I t ,t −1=
Qt−1
x 100%
Keterangan:
Buatlah indeks berantai untuk masing-masing tahun dengan waktu dasar satu
tahun sebelumnya, berdasarkan table berikut
Qt
I t ,t −1=
Qt−1
x 100%
Q2004 449,6
I2004,2003 = Q2003 x 100% = 394,1 x 100% = 1,1408 x 100%
Q2005 452,0
I2005,2004 = Q2004 x 100% = 449,6 x 100% = 1,0053 x 100%
Q2006 471,2
I2006,2005 = Q2005 x 100% = 452,0 x 100% = 1,0424 x 100%
Q2007 477,4
I2007,2006 = Q2006 x 100% = 471,2 x 100% = 1,0131 x 100%
Q2008 482,9
I2008,2007 = Q2007 x 100% = 477,4 x 100% = 1,0115 x 100%
Q2009 491,2
I2009,2008 = Q2008 x 100% = 482,9 x 100% = 1,0171 x 100%
Dst… tergantung yang dibutuhkan dari tahun berapa sampai tahun berapa.
∑ Pi Q 0
It,t-1 = x 100
∑ Pi−1 Q0
Contoh Soal
Berikut Merupakan suatu data harga cabai dari tahun 2015 – 2017. Tentukan
indeks rantainya!
Tahun Harga Produksi (Qo) Harga Indeks
2015 5.000 20 (100.000 / 100.000) x 100% = 100
2016 5.500 20 ( 110.000 / 100.000) x 100% = 110
2017 5.900 20 ( 118.000 / 110.000) x 100% = 107,3
Harga Tidak
Metode Agregat
Tertimbang
Metode Rata2
Relatif
Laspeyres
INDEKS HARGA
Paasche
Metode Agregat
Sederhana Drabisch
Tertimbang
Fisher
Harga
Tertimbang Marshal-
Edgeworth
Nilai pd periode
Dasar (rumus
Metode Rata2 Laspeyres)
Tertimbang Nilai pd periode
Berjalan (rumus
Metode Angka Paasche)
Relatif
Metode Rata2
Relatif
Laspeyres
INDEKS
KUANTITAS
Paasche
INDEKS
PRODUKTIFITAS
Drobisch
INDEKS NILAI Kuantitas
Tertimbang
Fisher
Rantai Harga
Marshal-
Edgeworth
Rumus
INDEKS RANTAI Rantai Kuantitas
Laspeyres
Rata2
Metode Tertimbang
Agregatif Rumus Paasche
Tertimbang