Anda di halaman 1dari 29

AHMAD RIZAL

Distribusi frekuensi adalah suatu


cara untuk penyusunan data, baik
data bersifat diskrit, maupun data
bersifat kontinu dengan
memasukkan data ke dalam kelas
interval sehingga mudah
dipahami, dianalisis, dan
disimpulkan.
Distribusi frekuensi berarti adanya
pengelompokkan data ke dalam
kelas-kelas interval yang merupakan
usaha mempermudah membaca
memahami, menganalisis dan
memberikan intrepretasi terhadap
sekelompok data, berupa data
kuantitatf maupun data kualitatif.
Definisi: Kelas Interval dan Frekuensi
Kelas interval merupakan kelompok data
yang diobservasi dengan jarak tertentu, di
dalamnya memiliki Batas Kelas Bawah
(BKB) dan Batas Kelas Atas (BKA)
Frekuensi adalah banyaknya data yang
masuk pada setiap kelas interval.
Frekuensi terbagi menjadi dua, Frekuensi
absolut dan frekuensi relatif.
Definisi: Nilai tengah
Nilai tengah kelas (mid point) nilai ini berada
tepat diantara batas kelas atas dan batas kelas
bawah. Untuk menentukan nilai tengah kelas
dengan rumus sbg berikut
Definisi Tepi Kelas
Tepi kelas adalah batas antar kelas interval,
atau diantara kelas interval satu dengan
interval kelas dua dibatasi dengan tepi kelas.
Ada tepi kelas atas (TKA) dan tepi kelas bawah
(TKB)
Definisi (FKKD dan FKLD)
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari (FKKD)
merupakan frekuensi kumulatif dari setiap
kelas berdasarkan tepi kelas, khususnya untuk
data observasi yang kurang dari tepi kelas
tersebut. FKKD diawali dengan angka 0
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari (FKLD)
merupakan frekuensi kumulatif dari setiap
kelas berdasarkan tepi kelas, khususnya untuk
data observasi yang lebih dari tepi kelas
tersebut. FKLD diawali dengan jumlah total
data observasi
Berdasarkan Jenis datanya, data terbagi
menjadi data kuantitatif dan data kualitatif
Data kualitatif langsung dilakukan
penghitungan secara individu data setelah
dimasukkan ke dalam tabel frekuensi
Data kuantitatif perlu dilakukan klasifikasi
data menurut kelompoknya atau kelas-kelas
interval.
Data Kualitatif
Contoh seorang peniliti menanyakan
kesukaan produk sebah sabun mandi
kepada 50 responden. Merek sabun mandi
yang diteliti ada lima, yaitu merk Lux,
Lifebouy, Shinzui, Asepso, Detol. Hasil
penelitian menunjukkan hal sebagai
berikut:
DATA PENELITIAN SABUN MANDI
Resp SABUN Resp SABUN Resp SABUN Resp SABUN Resp SABUN
1 Lifebouy 11 Lifebouy 21 Lifebouy 31 Detol 41 Detol
2 Lux 12 Lux 22 Asepso 32 Lifebouy 42 Asepso
3 Shinzui 13 Lifebouy 23 Asepso 33 Lifebouy 43 Lifebouy
4 Lifebouy 14 Lux 24 Asepso 34 Lifebouy 44 Lifebouy
5 Asepso 15 Shinzui 25 Lifebouy 35 Detol 45 Lux
6 Shinzui 16 Shinzui 26 Asepso 36 Asepso 46 Lux
7 Lux 17 Lifebouy 27 Asepso 37 Lifebouy 47 Lux
8 Asepso 18 Shinzui 28 Lux 38 Lifebouy 48 Asepso
9 Lifebouy 19 Lux 29 Lifebouy 39 Detol 49 Lux
10 Detol 20 Shinzui 30 Lifebouy 40 Lifebouy 50 Lux
DISTRIBUSI FREKUENSI KESUKAAN
KONSUMEN
MEREK SABUN FREKUENSI ABSOLUTE FREKUENSI RELATIF %
LIFEBOUY 18 36%
ASEPSO 10 20%
LUX 11 22%
DETOL 5 10%
SHINZUI 6 12%
JUMLAH 50 100%
RANKING MEREK SABUN MANDI
KESUKAAN KONSUMEN
RANKING POSISI
MEREK SABUN
FREKUENSI ABSOLUTE RANK
LIFEBOUY 18 1
LUX 11 2
ASEPSO 10 3
SHINZUI 6 4
DETOL 5 5
Grafik Histogram Merek Sabun Mandi Kesukaan
Konsumen Berdasarkan Distribusi Frekuensi
50

40

30

20
18
10
10 11
5 6
0
Lifebouy Asepso Lux Detol Shinzui
Data Kuantitatif
Dalam penyusunan Data Kuantitatif
diperlukan langkah-langkah yang sistematis,
langkah-langkahnya sebagai berikut:
Menentukan rentang jarak data (range = R)
R= data terbesar data terkecil
Menentukan banyak kelas interval (BK)
menentukan berapa banyak kelas interval yang
diperlukan agar semua data masuk di setiap kelas
interval.
LANJUT LANGKAH PENYUSUNAN DATA
KUANTITATIF
Untuk menentukan Banyak Kelas menggunakan
rumus Sturges:
BK = 1+(3,3 log n). Dimana n adalah banyaknya data
Menentukan panjang kelas interval (P)

Memilih nilai ujung bawah kelas interval pertama


dengan menggunakan nilai data terkecil atau
menggunakan nilai bebas dengan catatan kelas
interval yg terbentuk dapat menampung semua
data.
CONTOH SOAL
Sebuah wartel di yogyakarta selama dua minggu
melakukan pencatatan mengenai usia
Pengunjung wartel. Hingga hasilnya sebagai tercatat
sebagai berikut, jumlah pengunjung 80
52 65 38 39 36 27 28 23 27 13
53 60 37 39 35 28 29 23 24 15
55 49 47 31 35 27 30 24 25 17
60 41 47 31 34 24 27 23 26 18
56 41 46 32 34 26 26 25 26 17
70 42 43 32 34 25 27 24 26 21
52 42 43 32 33 29 23 25 13 20
53 43 43 33 33 28 25 25 14 20
Langkah-langkah
Tentukan Range
Data terbesar = 70, dan data terkecil = 13
Range = 70-13= 57
Tentukan banyak kelas interval
BK = 1+(3,3 log n)
BK = 1+(3,3 log 80)
BK = 1+(3,3x1,903)
= 1+6,2799
= 7,2799 atau 8 (pembulatan keatas)
Tentukan Panjang kelas
P = Range/BK
= 57/8
= 7.125 atau 8 (Pembulatan ke atas)
Pilih niai ujung bawah kelas interval dengan data terkecil yaitu 13
Distribusi Frekuensi Umur
Pengunjung Wartel
No Kelas Interval Data yang masuk Frekuensi Frekuensi relatif
absolut
1 13-20 IIIII IIII 9 (9/80)x100% = 11,25%
2 21-28 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 28 (28/80)x100% = 35,00%
III
3 29-36 IIIII IIIII IIIII II 17 (17/80)x100% = 21,25%
4 37-44 IIIII IIIII IIII 14 (14/80)x100% = 17,50%
5 45-52 IIII 4 (4/80)x100% = 5,00%
6 53-60 IIIII I 6 (6/80)x100% = 7,50%
7 61-68 I 1 (1/80)x100% = 1,25%
8 69-76 I 1 (1/80)x100% = 1,25%
JUMLAH 80 100%
Tepi Kelas Interval
Menghitung Tepi kelas interval, Tepi kelas interval terbagi dua yaitu
Tepi kelas atas dan tepi kelas bawah. Rumusnya sebagai berikut:

Untuk menentukan tepi kelas interval, tentukan terlebih dahulu Tepi


Kelas Atas pada kelas pertama setelah itu tentukan Tepi Kelas
Bawah pada kelas pertama dan seterusnya pada kelas selanjutnya
Menentukan Tepi kelas bawah pada kelas terakhir rumusnya diubah
menjadi TKB = TKA + Panjang Kelas Interval
Tepi kelas atas akan sama dengan tepi kelas bawah pada kelas
setelahnya
Perhitungan Tepi Kelas Interval
Kelas Frekuensi
No Perhitungan Tepi Kelas
Interval absolut
1 TKB= 20,5 8 = 12,5 12,5
13-20 9 TKA = (20+21)/2= 20,5 20,5
2 TKB = 28.5 8 = 20,5 20,5
21-28 28 TKA = (28+29)/2= 28,5 28,5
3 TKB= 36.5 8= 28,5 28,5
29-36 17 TKA= (36+37)/2= 36,5 36,5
4 TKB= 44,5 8 = 36,5 36,5
37-44 14 TKA = (44+45)/2= 44,5 44,5
5 TKB = 52,5 8 = 44,5 44,5
45-52 4 TKA = (52+53)/2 = 52,5 52,5
6 TKB = 60,5 8 = 52,5 52,5
53-60 6 TKA = (60+61)/2= 60,5 60,5
7 TKB = 68,5 8 = 60,5 60,5
61-68 1 TKA= (68+69)/2 = 68,5 68,5
8 TKB = 76,5 8 = 68,5 68,5
69-76 1 TKA = 68,5 + 8 = 76,5 76,5
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
(FKKD)
Dengan diketahuinya tepi kelas masing-masing
kelas interval, maka langkah selanjutnya
menghitung FKKD, dimana FKKD menentukan
banyaknya data yang besarnya kurang dari
tepi kelas interval.
Maksudnya data yang besarnya kurang dari
tepi kelas, baik tepi kelas atas atau tepi kelas
bawah. Diawali dengan 0 sebagai kuantitas
yang nilainya kosong
Perhitungan FKKD
Kelas Kelas Interval Frek. Absolut TK FKKD
12.5 0
1 13-20 9
20.5 9
2 21-28 28
28.5 37
3 28-36 17
36.5 54
4 37-44 14
44.5 68
5 45-52 4
52.5 72
6 53-60 6
60.5 78
7 61-68 1
68.5 79
8 69-76 1
76.5 80
Data yang besarnya kurang dari 12,5 ada 0
Data yang besarnya kurang dari 20,5 ada 9
Data yang besarnya kurang dari 28,5 ada 37
dst
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari (FKLD)
FKKD menentukan banyaknya data yang
besarnya lebih dari tepi kelas interval.
Maksudnya data yang besarnya lebih dari tepi
kelas, baik tepi kelas atas atau tepi kelas
bawah. Diawali dengan total banyaknya data.
Perhitungan FKLD
Kelas Kelas Interval Frek. Absolut TK FKLD
12.5 80
1 13-20 9
20.5 71
2 21-28 28
28.5 43
3 28-36 17
36.5 26
4 37-44 14
44.5 12
5 45-52 4
52.5 8
6 53-60 6
60.5 2
7 61-68 1
68.5 1
8 69-76 1
76.5 0
Data yang besarnya lebih dari 12,5 ada 80
Data yang besarnya lebih dari 20,5 ada 71
Data yang besarnya lebih dari 28,5 ada 43
dst
Tabel Distribusi Lengkap
Frek. Tepi
Kelas Kelas Interval FKKD FKLD
Absolut Kelas
12.5 0 80
1 13-20 9
20.5 9 71
2 21-28 28
28.5 37 43
3 28-36 17
36.5 54 26
4 37-44 14
44.5 68 12
5 45-52 4
52.5 72 8
6 53-60 6
60.5 78 2
7 61-68 1
68.5 79 1
8 69-76 1
76.5 80 0
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai