Anda di halaman 1dari 163

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami,
tim penulis, sehingga dapat menyelesaikan diktat bahan ajar mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif
(Creative Problem Solving). Diktat ini dapat disusun berkat dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu tim penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Pertamina, sebagai pelopor ide mata kuliah Berpikir Solusi
Kreatif, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, saran dan juga berbagai fasilitas
yang kami butuhkan selama proses penyusunan diktat
2. Para dosen Universitas Pertamina, yang telah turut serta mengajar mata kuliah Berpikir
Solusi Kreatif, maupun yang telah berpartisipasi dalam setiap teaching seminar
mengenai mata kuliah ini, dan bagi yang telah memberikan saran dan kritik kepada tim
penulis
3. Mahasiswa-mahasiswi Universitas Pertamina, yang telah antusias mengikuti setiap
proses pembelajaran mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif, dengan sumbangan-
sumbangan idenya yang luar biasa
Kami sangat berharap diktat ini dapat memberikan manfaat dan edukasi kepada para
mahasiswa, pengajar dan khalayak umum mengenai proses penyelesaian masalah
menggunakan pola pikir yang sistematis, logis, dan kreatif. Selain itu, diharapkan diktat ini dapat
digunakan sebagai panduan dalam implementasi metode creative problem solving pada mata
kuliah lanjut di setiap program studi di Universitas Pertamina.
Kami menyadari bahwa diktat ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan diktat ini ke depannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga diktat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Desember 2018

Tim Diktat Berpikir Solusi Kreatif

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR _________________________________________________________________________ ii


DAFTAR ISI _______________________________________________________________________________ iii
TINJAUAN MATA KULIAH ____________________________________________________________________ 1
BAB I PENGANTAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF _____________________________________________________ 2
1. MENGAPA KITA PERLU BELAJAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF? ___________________________________ 2
2. KEMAMPUAN DASAR YANG DIBUTUHKAN ________________________________________________ 3
2.1. Pemikiran Kritis dan Analitis ________________________________________________________ 4
2.2. Kreativitas ______________________________________________________________________ 4
2.3. Kerja Tim _______________________________________________________________________ 6
3. TAHAPAN (HEURISTIC) BERPIKIR SOLUSI KREATIF ___________________________________________ 8
SOAL LATIHAN BAB I_____________________________________________________________________ 10
BAB II PENGUMPULAN INFORMASI ___________________________________________________________ 13
1. DIRECT OBSERVATION _______________________________________________________________ 16
2. INTERVIEW _______________________________________________________________________ 16
2.1. Socratic Questioning _____________________________________________________________ 16
2.2. Empathizing (Berempati) __________________________________________________________ 18
2.3. Praktik Interview ________________________________________________________________ 18
3. ANALISIS FERMI ____________________________________________________________________ 18
4. CRITICAL READING__________________________________________________________________ 19
SOAL LATIHAN BAB II ____________________________________________________________________ 23
BAB III PRIORITAS MASALAH _________________________________________________________________ 27
1. Teknik Penyelesaian Masalah Kepner-Tregoe _____________________________________________ 27
2. Memilih Prioritas Masalah ____________________________________________________________ 28
SOAL LATIHAN BAB III____________________________________________________________________ 31
BAB IV PENDEFINISIAN MASALAH _____________________________________________________________ 33
1. Real problem vs Perceived problem _____________________________________________________ 33
2. Menentukan Akar Permasalahan_______________________________________________________ 36
3. Menentukan Problem statement _______________________________________________________ 37
4. Teknik Pendefinisian Masalah _________________________________________________________ 39
4.1. LOGIC TREE (WHY-WHY DIAGRAM) __________________________________________________ 39
4.2. KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS (KTPA) __________________________________________ 42
SOAL LATIHAN BAB IV ___________________________________________________________________ 46

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 iii


BAB V MENGHASILKAN IDE__________________________________________________________________ 57
1. SCAMPER ________________________________________________________________________ 58
2. MORPHOLOGICAL MATRIX ___________________________________________________________ 62
3. FISHBONE DIAGRAM ________________________________________________________________ 64
SOAL LATIHAN BAB V ____________________________________________________________________ 67
BAB VI MENETAPKAN SOLUSI ________________________________________________________________ 70
1. KEPNER-TREGOE DECISION ANALYSIS (KTDA) _____________________________________________ 70
2. KEPNER-TREGOE POTENTIAL PROBLEM ANALYSIS (KTPPA) ___________________________________ 77
SOAL LATIHAN BAB VI ___________________________________________________________________ 81
BAB VII IMPLEMENTASI SOLUSI ______________________________________________________________ 84
1. GANTT CHART _____________________________________________________________________ 84
2. DEPLOYMENT CHART _______________________________________________________________ 86
3. BUDGET__________________________________________________________________________ 87
4. PROTOTYPE _______________________________________________________________________ 88
SOAL LATIHAN BAB VII ___________________________________________________________________ 93
BAB VIII EVALUASI ________________________________________________________________________ 94
1. PANDUAN UMUM EVALUASI __________________________________________________________ 94
2. DAFTAR PERIKSA EVALUASI (Evaluation Checklist) __________________________________________ 96
3. BUILD AND TEST METHOD ___________________________________________________________ 102
4. EVALUASI ETIS ____________________________________________________________________ 108
SOAL LATIHAN BAB VIII _________________________________________________________________ 110
BAB IX CONTOH TUGAS BESAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF __________________________________________ 113
BAB X PENERAPAN METODE BERPIKIR SOLUSI KREATIF PADA MATA KULIAH PROGRAM STUDI TINGKAT LANJUT 156
DAFTAR PUSTAKA ________________________________________________________________________ 159

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 iv


TINJAUAN MATA KULIAH

1. Nama Mata Kuliah : Berpikir Solusi Kreatif (UP1204)

2. Bobot : 2 (dua) SKS

3. Semester : 2 (dua)

4. Deskripsi Mata Kuliah

Pada mata kuliah ini mahasiswa mempelajari tentang tahapan (heuristic) dan konsep
dasar Berpikir Solusi Kreatif serta aplikasinya dalam menyelesaikan permasalahan
yang terjadi baik di ranah pribadi, organisasi, maupun publik.

5. Capaian Pembelajaran

a. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

▪ CPL-a. Kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif


▪ CPL.b. Kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi, ide,
permasalahan dan solusi secara efektif kepada komunitas terkait dan
masyarakat secara umum.
b. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

▪ CPMK-1. Mahasiswa mampu memahami setiap tahapan (heuristic)


berpikir solusi kreatif dan mengaplikasikan perangkat-perangkat (tools)
yang relevan dalam setiap tahapannya.
▪ CPMK-2. Mahasiswa mampu menyusun dan mengomunikasikan solusi
kreatif dari berbagai permasalahan yang terjadi baik di ranah pribadi,
organisasi, maupun publik.
6. Pokok Bahasan

Konsep dasar, pengumpulan data dan informasi, prioritasi masalah, pendefinisian


masalah, pengumpulan & pengorganisasian ide, pengambilan keputusan,
implementasi, evaluasi.

7. Mata Kuliah Terkait : Berpikir Kritis

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 1


BAB I

PENGANTAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF

1. MENGAPA KITA PERLU BELAJAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF?

Menurut laporan berjudul The Future of Jobs yang dipublikasikan oleh World Economic
Forum, penyelesaian masalah kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas merupakan
keterampilan (skill) terpenting yang harus dimiliki oleh pelaku dunia kerja di tahun 2020.
Pergeseran keterampilan yang cukup signifikan ini dipicu oleh fenomena yang kini umum
dikenal sebagai Revolusi Industri Keempat, di mana integrasi teknologi yang sangat masif ke
dalam lingkungan kerja, perubahan iklim, dan meningkatnya jumlah penduduk kelas
menengah menimbulkan tantangan-tantangan baru bagi para pelaku industri dan penyedia
jasa.

Universitas Pertamina mencoba menanamkan keterampilan tersebut ke para mahasiswa agar


siap menghadapi persaingan di dunia kerja, salah satunya melalui mata kuliah Berpikir Solusi
Kreatif (creative problem solving). Creative problem solving adalah metode penyelesaian
masalah terstruktur yang memadukan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Metode ini
telah teruji kehandalannya dalam berbagai bidang serta lingkup kehidupan.

Gambar 1.1 Skills utama pekerja di tahun 2020

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 2


2. KEMAMPUAN DASAR YANG DIBUTUHKAN

Secara umum, ada tiga keterampilan utama yang diperlukan:

• Pemikiran kritis dan analitis

Dibutuhkan untuk mengevaluasi masalah dan pengambilan keputusan, serta menarik


kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki.

• Kreativitas

Dibutuhkan untuk memunculkan ide atau solusi penyelesaian masalah yang unik, serta
melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

• Kerja Tim

Semakin kompleks suatu masalah, maka pemecahannya biasanya membutuhkan


sinergi sekelompok orang yang berasal dari berbagai latar belakang.

Pemikiran
Kritis &
Analitis

Kerja Tim Kreativitas

Gambar 1.2 Kemampuan dasar Berpikir Solusi Kreatif

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 3


2.1. P EMIKIRAN K RITIS DAN A NALITIS

Keterampilan ini secara tidak langsung telah dipelajari melalui mata kuliah Berpikir
Kritis. Oleh karena itu pada diktat ini tidak akan dibahas secara mendalam. Yang perlu
diingat adalah agar kita terus memperkaya pengetahuan dan mencari informasi yang
relevan sebagai dasar argumen dalam melakukan analisis. Sebagai pengingat, elemen
dan standar berpikir kritis disajikan pada gambar berikut.

Standar Berpikir Kritis

Gambar 1.3 Elemen dan standar berpikir kritis

(Sumber: Tim Berpikir Kritis Universitas Pertamina)

2.2. K REATIVITAS

Secara sederhana, kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk


menghasilkan sesuatu yang baru atau unik. Kreativitas seseorang dapat tercermin
apabila ide yang dihasilkannya memenuhi elemen-elemen berikut:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 4


Gambar 1.4 Elemen Berpikir Kreatif

Kreativitas, seperti hanya keterampilan yang lain, dapat dipelajari dan diasah agar
lebih baik lagi. Kreativitas dapat ditingkatkan melalui berbagai cara seperti berani
bertanya, rajin membaca, menekuni hobi, belajar hal yang baru, dan membuka diri
terhadap pendapat orang lain. Kreativitas juga dapat diasah dengan cara mengerjakan
puzzle. Berikut beberapa latihan bisa dicoba untuk dikerjakan.

9 Dots Puzzle

Gambar 1.5 9 Dots Puzzle

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 5


Instruksi 9 Dots Puzzle:

• Hubungkan kesembilan titik tersebut dengan 4 garis lurus tanpa mengangkat


pulpen dari kertas

• Dengan aturan yang sama, hubungkan kesembilan titik tersebut dengan 3 garis
lurus.

Segitiga Koin

Gambar 1.6 Segitiga koin

Instruksi Segitiga Koin:

• Susun uang koin seperti gambar di atas (puncak di bawah).

• Pindahkan 3 buah koin sehingga puncak segitiga berada di atas.

2.3. K ERJA T IM

Kerja tim sangat dibutuhkan apabila masalah yang dihadapi cukup kompleks dan
bersifat multidispilin, seperti halnya di lingkup industri atau perusahaan. Sinergi
sekelompok orang yang berasal dari berbagai bidang dapat memperkaya keahlian dan
sudut pandang tim, sehingga meningkatkan kualitas solusi, serta motivasi dan
akuntabilitas tiap anggota. Sebagai mahasiswa, keterampilan ini bisa dilatih melalui

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 6


simulasi tugas kelompok di kelas serta dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepanitiaan/organisasi.

Tak dipungkiri, dalam dinamika kelompok seringkali timbul permasalahan atau konflik
yang dapat menghambat proses pemecahan masalah. Berikut adalah permasalahan
yang sering dihadapi berikut cara mengatasinya:

Tabel 1.1 Masalah yang umum dihadapi dalam kelompok

Masalah Solusi
Kebingungan dalam tim ▪ Pastikan tujuan yang ingin dicapai sejak awal
▪ Pastikan semua anggota memahami tujuan
▪ Berkonsultasi dengan dosen/atasan
Dominasi salah satu ▪ Tetapkan giliran dan alokasi waktu berbicara tiap anggota
anggota ▪ Jangan langsung menyetujui pendapat salah satu anggota,
tanyakan fakta pendukungnya
Anggota malas/ malu ▪ Setiap orang diberi tugas yang harus dikumpulkan pada
tenggat waktu tertentu
▪ Ingatkan bahwa tugas kelompok merupakan tanggung
jawab bersama, bukan hanya sebagian orang
▪ Tanyakan langsung pendapat anggota yang malas/malu
▪ Puji tiap kali anggota tersebut berpendapat/berkontribusi
Opini diabaikan ▪ Angkat opini anggota yang diabaikan agar dibicarakan lebih
lanjut
▪ Bicara di luar forum kepada pihak yang mengabaikan,
tanyakan alasannya
Pembicaraan di luar ▪ Tunjuk salah satu orang (misalnya ketua) untuk
topik diskusi mengingatkan batas waktu & capaian kelompok
▪ Giring diskusi kembali ke topik utama
Terburu-buru ingin ▪ Ingatkan apakah solusi yang dicapai telah melalui tahapan
selesai berpikir yang matang

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 7


3. TAHAPAN (HEURISTIC) BERPIKIR SOLUSI KREATIF

Sebagaimana yang telah disampaikan di awal, creative problem solving merupakan


pendekatan masalah terstruktur, yang terdiri dari tahapan-tahapan yang harus dilalui secara
urut. Tujuannya adalah untuk mempermudah kita dalam menyelesaikan semua tipe masalah
dan meminimalisasi kemungkinan kesalahan yang timbul selama proses pemecahannya.

Gambar 1.7 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Gambaran singkat tiap tahap adalah sebagai berikut:

a) Pendefinisian masalah (define problem)

Pada tahap ini dilakukan prioritasi masalah, jika masalah yang dihadapi lebih dari satu.
Kemudian dilakukan analisis root cause untuk mencari penyebab sebenarnya (real
problem) dari masalah tersebut berdasarkan data dan fakta yang tersedia.

b) Pengumpulan ide (generate ideas)

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan ide sebanyak-banyaknya yang bertujuan untuk
mengatasi real problem.

c) Pengambilan keputusan (decide)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 8


Pada tahap ini dilakukan seleksi terhadap ide-ide yang telah terkumpul melalui penilaian
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga didapatkan solusi terbaik.

d) Implementasi solusi (implement)

Pada tahap ini dibuat rencana pelaksanaan solusi mulai dari perkiraan biaya, waktu, dan
personil, hingga pembuatan prototype atau rancangan sistem yang ingin diterapkan.

e) Evaluasi solusi (evaluate)

Pada tahap ini dilakukan pengujian efektivitas prototype atau rancangan sistem kepada
calon pengguna dan dinilai berdasarkan Evaluation Checklist yang disusun.

Perlu diingat bahwa pengumpulan data dan informasi merupakan hal yang tidak bisa
dipisahkan di tiap tahapnya. Data dan informasi diperlukan untuk mengkonfirmasi atau
mendukung analisis yang dilakukan, atau sebaliknya dapat membantahnya sehingga diketahui
pada tahap mana terjadi kesalahan berpikir.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 9


SOAL LATIHAN BAB I

I. B ERTAHAN H IDUP D I L AUTAN

Untuk mengisi liburan semester, kamu dan empat orang temanmu berencana untuk
menjelajahi Kepulauan Karimun Jawa. Kalian menyewa sebuah kapal kecil dari
pelabuhan Jepara, lengkap dengan seorang nahkoda dan dua orang kru.

Namun sayangnya di tengah perjalanan terjadi kebakaran hebat di dapur kapal.


Kebakaran ini menyebabkan nahkoda dan semua kru tewas ketika sedang mencoba
memadamkan api. Sebagian besar kapal rusak berat, dan mulai tenggelam.

Kalian tidak tahu dengan pasti lokasi saat ini, karena peralatan navigasi dan radio tidak
bisa berfungsi dengan baik akibat kebakaran, sinyal HP pun tidak ada. Estimasi terbaik
adalah bahwa kalian berada puluhan kilometer dari daratan terdekat.

Kalian berhasil menyelamatkan 10 barang yang masih berfungsi dengan baik dan tidak
rusak karena kebakaran. Selain itu kalian juga berhasil menemukan sebuah perahu
karet serta sekotak korek api yang masih berfungsi dengan baik . Namun sayangnya
perahu tersebut relatif kecil, sehingga tidak mampu untuk menampung semua barang
yang telah berhasil kalian temukan.

Barang apa saja yang kalian anggap penting untuk dibawa?

▪ Putuskan urutan prioritas ke-10 barang tersebut menurut dirimu, tuliskan pada
kolom pertama (7 menit).

▪ Diskusikan dalam kelompok, tuliskan hasilnya pada kolom kedua (7 menit).


Bandingkan dengan pendapat ahli penyelamat, hitung selisihnya di kolom
keempat dan kelima.

▪ Ceritakan proses diskusi di dalam kelompokmu dan utarakan masalah apa saja
yang timbul. Bagaimana cara mengatasinya?

(sumber://insight.typepad.co.uk/ )

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 10


TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 11
II. I DE BISNIS TERBURUK

▪ Bentuk kelompok yang terdiri dari 5-7 orang.

▪ Masing-masing kelompok menulis suatu ide bisnis terburuk di selembar kertas


(contoh: membuka toko perlengkapan bayi di kompleks pensiunan). [5 menit]

▪ Tukar kertas dengan kelompok lain.

▪ Kelompok yang menerima kertas harus memikirkan ide-ide kreatif yang dapat
membuat bisnis tersebut dapat sukses. [10 menit]

III. M ATCHSTICKS P UZZLE

▪ Pindahkan dua batang korek api untuk menghasilkan 6 persegi

▪ Dengan menambahkan 3 batang korek, bagi menjadi dua area yang luasnya sama.

▪ Pindahkan 3 batang korek agar persamaan berikut bernilai benar.

(a) (b)

(c)

(sumber: https://gpuzzles.com/brain-questions/matchsticks)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 12


BAB II

PENGUMPULAN INFORMASI

Pengumpulan informasi (information gathering) merupakan bagian penting dalam


keseluruhan proses berpikir solusi kreatif. Data dan fakta yang diperoleh dari tahapan ini
dibutuhkan diantaranya untuk mendefinisikan masalah secara tepat, mendukung
pengambilan keputusan, serta mengevaluasi efektivitas solusi.

Informasi merupakan salah satu elemen berpikir kritis. Beberapa hal yang termasuk ke dalam
informasi berdasarkan elemen berpikir kritis antara lain data, fakta, statistik, observasi,
pengalaman, diagram, pernyataan serta hal-hal lain yang dapat diverifikasi. Setiap elemen
berpikir kritis pun harus memenuhi standar berpikir kritis.

Gambar 2.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Gambar 2.2 Elemen dan standar Berpikir Kritis

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 13


Apakah perbedaan antara data dan informasi?

DATA INFORMASI
Bersifat mentah (raw) dan merupakan fakta Data yang sudah diolah, terstruktur dan
yang belum terolah. Data merupakan dipresentasikan sehingga memiliki arti dan
sesuatu yang sederhana dan acak, sebelum dapat dimanfaatkan oleh pengguna.
diolah.

Berikut adalah contoh data. Uraikan informasi yang dapat Anda peroleh dari data berikut.

Gambar 2.3 Grafik penjualan kamus bahasa

Informasi :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 14


Informasi yang baik adalah informasi yang memenuhi standar berikut :

Tabel 2.1 Standar informasi yang baik

Standar Contoh
Akurat Data jumlah penduduk yang didapat dari sensus penduduk
(Bernilai benar)
Relevan Bagi pelanggan Department Store :
(sesuai dengan tujuan Relevan : info diskon/promo, produk terbaru / best seller.
pemanfaatannya) Tidak relevan : info tentang laba dan kerugian penjualan atau
kompetitor suatu Department Store
Timely (tepat waktu) Menggunakan data terbaru.
Brosur acara yang sudah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu
merupakan informasi yang waktunya tidak tepat.
Valid Kurs mata uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Berita yang didapat dari sumber terpercaya dan dapat diverifikasi,
bukan blog/broadcast messenger.
Lengkap Informasi akan lengkap jika mencakupi seluruh kejadian, atau
diambil dari berbagai sumber/sudut pandang.

Tabel 2.2 Kriteria informasi yang baik vs buruk

Informasi yang Baik Informasi yang Buruk


Relevan Sebagian
Dapat diandalkan Tidak akurat
Akurat Menyesatkan
Dapat dipahami Tidak dapat dipercaya
Bernilai Tidak konsisten
Sumber yang benar Menjiplak
Sesuai dengan tujuan Menghasut
Terbaru Kadaluarsa

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 15


Berikut adalah metode pengumpulan informasi yang dapat digunakan :

▪ Direct observation

▪ Interview

▪ Fermi Analysis

▪ Critical Reading

1. DIRECT OBSERVATION

Observasi atau mengamati berbeda dengan hanya sekedar melihat. Kita cenderung hanya
melihat sesuatu tanpa betul-betul memperhatikan detail dari hal tersebut, sehingga
banyak hal yang terlewatkan.

Mengamati suatu hal secara langsung, adalah proses dari pengumpulan informasi dari
sudut pandang kita sendiri. Bagaimana sesuatu terjadi, bagaimana dampaknya, serta hal-
hal lain yang berhubungan dengan sesuatu tersebut.

2. INTERVIEW

Wawancara merupakan langkah pengumpulan informasi dari sudut pandang orang lain.
Dalam melakukan interview, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yaitu Socratic
Questioning dan Empathizing.

2.1. S OCRATIC Q UESTIONING

Membuat pertanyaan sistematis sehingga satu pertanyaan bisa membuka


pertanyaan baru, yang pada akhirnya membantu kita untuk menemukan atau
membangun ide dan pemahaman.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 16


Tabel 2.3 Contoh pertanyaan socratic

Socratic Questions Contoh Pertanyaan

Mengklarifikasi ▪ Apa yang anda maksud Bisa Anda beri contoh?


(Clarification) dengan….?
▪ Bisa jelaskan lebih lanjut?

Mempertanyakan ▪ Anda sepertinya berasumsi Bagaimana Anda


asumsi bahwa... ? membuktikan kalau asumsi
(Probe Assumptions) ▪ Mengapa Anda memilih tersebut valid?
asumsi tersebut?

Mempertanyakan ▪ Dari mana Anda tahu Contoh apa yang mendukung


alasan kalau...? bukti tersebut?
(Probe Reason / ▪ Menurut Anda, apa
Evidence) penyebab…?

Mempertanyakan ▪ Apa kekuatan dan Menurut perspektif Anda,


sudut pandang kelemahan dari...? mengapa hal ini bisa terjadi?
(Probe Viewpoints /
Perspectives)

Mempertanyakan ▪ Apa konsekuensinya kalau Apa konsekuensinya kalau hal


konsekuensi asumsi ini ternyata salah? ini berlangsung terus
(Probe Implications / menerus?
Consequences)

Mempertanyakan ▪ Apa hubungan masalah ini Mengapa kita harus tahu


pertanyaan dengan diskusi kita? jawaban dari pertanyaan ini?
(Probe Question /
Problem Statement

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 17


2.2. E MPATHIZING (B EREMPATI )

Dalam melakukan wawancara kepada narasumber, perlu adanya empati, merasakan


diri kita berada pada posisi narasumber, melihat dari sudut pandangnya agar masalah
yang kita hadapi sesuai dengan kebutuhan narasumber (user-centered).

2.3. P RAKTIK I NTERVIEW

Tugas berikutnya adalah praktik bagaimana cara melakukan interview, dengan


mengaplikasikan Socratic Questioning dan Empathizing agar kita mengetahui apa
kebutuhan user dan bisa mendefinisikan masalah sebenarnya.

3. ANALISIS FERMI

Analisis Fermi merupakan teknik perkiraan logis yang bisa kita lakukan apabila data
sebenarnya belum tersedia. Analisis Fermi sangat berguna apabila kita harus membuat
estimasi secara cepat, akses ke sumber data yang lebih lengkap, namun nilainya tidak
menyimpang jauh dari kebenaran. Sebagai ilustrasi, cermati kasus berikut:

Fans suatu klub sepakbola bersukacita setelah timnya memenangkan pertandingan.


Mereka pun menyeruak masuk ke lapangan. Berapa orang yang bisa tertampung di
lapangan sepakbola tersebut?

Jawaban dari kasus di atas dapat diperkirakan dari analisis Fermi melalui tahapan berikut:

▪ Pecah masalah menjadi sub-problem

▪ Buat asumsi yang logis

▪ Estimasi nilainya berdasarkan data yang diketahui

Solusi:

• Asumsikan ukuran lapangan sepakbola standar 100 m x 65 m; sehingga luasnya =


6500 m2

• Asumsikan setiap orang butuh ruang minimal 45 cm x 30 cm; sehingga luas ruang per
orang = 1350 cm2 = 0.135 m2

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 18


• Asumsikan mereka berdiri sedekat mungkin

• Sehingga kapasitas lapangan → (6500 m2)/(0.135 m2 ) ≈ 48.000 orang

4. CRITICAL READING

Critical reading atau sering disebut juga sebagai Structured Critical Reasoning merupakan
teknik membaca artikel atau literatur lebih dari sekedar memahami, namun juga membantu
dalam:

▪ Mengidentifikasi argumen/kesimpulan penulis dan bukti pendukungnya.

▪ Memeriksa asumsi yang digunakan beserta kelebihan atau kekurangannya.

▪ Mengidentifikasi ada atau tidaknya fallacies in logic.

▪ Menentukan tingkat kepercayaan kita terhadap artikel tersebut.

Fallacies in logic yang umum dijumpai:

o Appeals to the authority → Jika orang terkenal atau berwenang membuat sebuah
pernyataan, maka pernyataan itu pasti benar.

o Appeals to popularity → menggunakan pendapat sebagian besar orang dalam


mengambil keputusan tanpa memperhitungkan baik buruknya.

o Hasty generalization → terburu-buru menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman


sebagian kecil orang saja.

o Appeals to emotion → Mengutamakan perasaan emosional dalam merespon sesuatu.

o Straw person → menyalahartikan argumen orang lain untuk membantahnya.

o Slippery slope → “Jika kita membiarkan A terjadi maka Z akan terjadi, oleh karena itu
kita tidak boleh membiarkan A terjadi”

o Ad hominem attack → menggangap ide seseorang salah karena orang tersebut


memiliki kelemahan/kesalahan pribadi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 19


o False, incomplete, or misleading facts → menyajikan data yang salah/tidak lengkap
sehingga mendorong seseorang menarik kesimpulan yang salah.

o Red herring → membicarakan hal yang tidak relevan untuk mengalihkan diskusi dari
topik utama

▪ Perfect solution → mengasumsikan bahwa apabila salah satu bagian dari solusi tidak
terpenuhi, maka solusi tersebut harus diabaikan

Untuk membantu penerapan teknik ini dalam membaca suatu artikel, kita bisa menandai
(highlight) poin-poin penting dan membuat catatan atau pertanyaan seputar poin tersebut.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 20


Sebagai contoh, simak artikel berikut:

Masih Nggak Percaya Earphone Bisa Bikin Tuli? Simak Dulu


Komentar Pakar
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 11/01/2018 20:10 WIB

Jakarta, Remaja cenderung larut dalam dunianya sendiri. Salah satu hal yang mereka
tunjukkan untuk membuktikan itu adalah kesukaan mereka memakai earphone dalam
berbagai kesempatan.

Padahal ada dampak yang tidak bisa disepelekan dari kebiasaan berlama-lama memakai
earphone. Seperti halnya diungkapkan pakar audiologi dari AS, William Shapiro.

Dalam video yang diunggah Business Insider, Shapiro mengungkapkan generasi muda
adalah mereka yang paling berisiko mengalami ketulian akibat earphone ini, yaitu tiap satu
dari lima remaja. Sayangnya masih banyak yang tidak percaya jika earphone bisa
mengakibatkan ketulian. Ia kemudian menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi.

Menurut staf pengajar di New York University Langone tersebut, di dalam masing-masing
telinga terdapat sebuah struktur yang disebut koklea, fungsinya menerima suara dalam
bentuk vibrasi atau getaran. Koklea ini sendiri terdiri atas 15.000 sel rambut yang
berperan penting dalam mendeteksi getaran suara. Namun sel-sel ini sangatlah halus dan
rapuh.

"Makin dekat earphone ini dengan gendang telinga, makin tinggi tekanan suaranya. Inilah
yang kemudian membuat sel-sel rambut pada koklea tadi 'stres' dan lama-lama bisa
memicu kerusakan pada sel-sel itu," terangnya.

Persoalannya, sel-sel rambut ini tidak beregenerasi, sehingga bila terjadi kerusakan maka
ini sifatnya permanen. "Padahal kebanyakan polusi suara itu berasal dari earphone,"
tambahnya.
(sumber: https://health.detik.com/read/2018/01/11/200008/3810737/763/masih-nggak-percaya-earphone-bisa-bikin-
tuli-simak-dulu-komentar-pakar?l991101755)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 21


Dengan menerapkan teknik critical reading, dapat diidentifikasi hal-hal berikut:

Tabel 2.4 Penerapan teknik critical reading pada contoh artikel

Simpulan 1. Penggunaan earphone bisa menyebabkan ketulian


2. Remaja sering larut dalam dunianya sendiri
Bukti 1. Menurut pakar audiologi William Shapiro, satu dari lima remaja
beresiko mengalami ketulian akibat penggunaan earphone yang
terlalu lama. Makin dekat earphone dengan gendang telinga, makin
tinggi tekanan suaranya sehingga membuat sel-sel rambut pada
koklea 'stres' dan kelamaan bisa memicu kerusakan permanen.
2. Remaja suka memakai earphone dalam berbagai kesempatan
Asumsi Kebanyakan polusi suara berasal dari earphone
Kelebihan & 1. Penulis mengeneralisasi judul (earphone tidak selalu menyebabkan
Kekurangan ketulian pada setiap orang)
2. Bukti atas kesimpulan kedua bersifat opini & tidak relevan terhadap
topik utama
3. Tidak disertakan bukti terhadap asumsi yang digunakan
Fallacies in 1. Hasty generalization
logic 2. Incomplete facts
3. Appeals to authority
4. Red herring

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 22


SOAL LATIHAN BAB II

I. SOCRATIC QUESTION DAN CRITICAL READING

Mayat Agen Rahasia Ditemukan dalam Tas

Seorang agen MI6 (Badan Intelijen Rahasia Inggris) tewas secara misterius di apartemennya
yang terletak di London Tengah. Mayat korban ditemukan dalam sebuah tas travel besar
(duffel bag) yang terkunci dengan gembok. Apartemen tersebut memiliki tingkat
keamanan tinggi, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk. Tidak ada tanda-tanda
pintu atau jendela yang dibuka secara paksa. Semua barang sepertinya berada pada
tempatnya kecuali sebuah wig wanita yang tergantung di sandaran kursi. Polisi juga
menemukan sejumlah pakaian wanita yang bernilai sekitar 20.000 Euro dalam lemari.
Agen MI6 yang tewas tersebut merupakan seorang jenius dalam bidang matematika, yang
mendapatkan gelar Ph.D pada usia 21 tahun. Dia bekerja sebagai seorang code breaker dan
menurut rekan kerjanya dia adalah seseorang yang sangat penuh dedikasi dan berhati-hati
dalam pekerjaannya. Rencananya agen tersebut akan meninggalkan London untuk
bergabung dengan agensi penyadapan di Cheltenham. Menurut saudarinya dia merasa
tidak bahagia dengan budaya kerja di London, seperti acara minum-minum seusai kerja dan
persaingan ketat di kantor. Kantornya yang lama telah berusaha menghalang-halangi
proses kepindahannya selama berbulan-bulan, sampai akhirnya kepala kantor agen rahasia
di London menyetujuinya seminggu yang lalu.
Peralatan make-up dan lipstick yang masih baru juga ditemukan dalam apartemen tersebut
bersama dengan wig. Pacar agen tersebut yakin bahwa dia bukanlah seorang laki-laki yang
suka berdandan sebagai wanita (cross-dresser). Mayat agen ditemukan dengan keadaan
tanpa busana di dalam tas dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya, tangannya
menyilang di atas dada dan wajahnya tenang. Penyebab kematian masih belum jelas karena
lamanya selang waktu antara kematian dan penemuan mayat agen tersebut. Dari gembok
tas ditemukan jejak DNA yang bukanlah milik korban. Agen tersebut bertubuh atletis dan
dikenal gila bersepeda. Salah seorang penyelidik berteori bahwa pihak ketiga pastilah
terlibat dalam peristiwa tersebut.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 23


Pemilik apartemen melaporkan bahwa tiga tahun yang lalu dia mendengar agen tersebut
berteriak-teriak pada dini hari. Pemilik apartemen dan suaminya bergegas mengambil kunci
cadangan untuk membuka kamar agen tersebut, dan menemukannya dalam keadaan
kedua tangan terikat ke ranjang berdekatan dengan sebuah pisau di sisi tempat tidur. Saat
ditanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?” Agen tersebut menjawab bahwa dia hanya ingin
mencoba apakah dia bisa meloloskan diri dari ikatan. Suami pemilik apartemen
mengatakan, “Jangan berbuat aneh-aneh,” dan segera memotong ikatan tersebut.

Diterjemahkan dari: London Metro, Morning Edition, April 24, 2012, page 5; London Metro, April 26, 2012,
page 11; and London Metro, May 2, 2012, page 31.

a) Baca artikel tersebut dengan teknik critical reading,

b) Anda adalah seorang agen yang diminta memecahkan kasus tersebut. Susun
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada berbagai pihak yang terlibat dengan
teknik Socratic Questioning.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 24


II. CRITICAL READING

Identifikasi elemen-elemen artikel di bawah ini dengan teknik critical reading:

Sejak mulai menjamurnya ponsel pada akhir tahun 90-an, kita telah merasakan komunikasi
jarak jauh melalui panggilan suara dengan berbagai orang, mulai dari keluarga hingga
tukang antar pizza. Akan tetapi menurut CTIA (Asosiasi industri nirkabel Amerika Serikat),
lamanya waktu panggilan melalui ponsel telah menurun drastis dalam enam tahun
belakangan. Pada tahun 2006, rata-rata panggilan lamanya 3,03 menit. Sedangkan pada
akhir 2011 menurun menjadi 1,78 menit. Mengapa kita berhenti berbicara melalui telepon
(atau melakukan panggilan telepon berbayar)?
Jawabannya, paling tidak menurut laporan panjang dalam The Wall Street Journal, adalah
karena pengaruh Apple dan peluncuran iPhone di tahun 2007. iPhone membuat pengguna
bisa berkomunikasi melalui berbagai cara selain panggilan telepon, misalnya voice-over-
internet protocol, email, dan iMessage. Peluncuran ponser pintar lain yang mengadopsi ide
tersebut pun semakin mendorong pergeseran fenomena ini.
Bukan hanya ponsel pintar, sejak tahun 2006 Facebook juga telah digunakan oleh hampir
semua warganet. Twitter pun tidak diragukan kontribusinya dalam memakan pangsa pasar
penyedia pesan singkat tradisional (SMS). Apakah kita harus menelepon untuk mengetahui
kabar sepupu kita saat kita bisa melihat live update di halaman Facebooknya?
(diadaptasi dari The Independent, 7 Juni 2012)

III. ANALISIS FERMI

a) Berapa jumlah mobil maksimal yang dapat ditampung di lahan parkir Universitas
Pertamina?

b) Berapa jumlah penonton konser yang bisa ditampung Stadion Utama Gelora Bung
Karno?

c) Berapa jumlah SPBU yang dibutuhkan untuk melayani seluruh warga DKI Jakarta?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 25


d) Pada setiap menitnya, berapa orang di dunia ini yang sedang berbicara lewat
ponselnya?

e) Seberapa jauh Anda berjalan dalam satu tahun? Kota apa yang bisa Anda capai jika
jarak tersebut diakumulasikan?

f) Sepanjang apa garis (tidak terputus) yang bisa dibuat dengan bolpoin Anda?

g) Jika Anda memiliki setumpuk koin Rp 1.000 setinggi gunung Everest, apa yang bisa
Anda beli? Bisakah Anda memuat semua koin tersebut di kamar Anda?

h) Berapa liter air yang Anda habiskan untuk mandi dalam satu tahun? Berapa banyak
kolam renang yang bisa Anda isi dengan air sebanyak itu?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 26


BAB III

PRIORITAS MASALAH

1. T EKNIK P ENYELESAIAN M ASALAH K EPNER -T REGOE

Kepner-Tregoe Problem Solving Method atau teknik penyelesaian masalah Kepner-Tregoe


ditemukan oleh Charles H. Kepner dan Benjamin B. Tregoe pada tahun 1958. Teknik ini telah
diterapkan oleh lebih dari 400 perusahaan-perusahaan besar dunia untuk menyelesaikan
masalah dalam skala sedang sampai rumit. Dalam penggunaannya, teknik Kepner-Tregoe
membantu para pekerja industri mengembangkan kemampuan berpikir kritis seiring dengan
berkembangnya ekonomi global secara pesat.

Terdapat empat jenis teknik Kepner-Tregoe yang akan dibahas di diktat ini. Kepner-Tregoe
Situation Appraisal (KTSA) membantu kita ketika menghadapi lebih dari satu atau beberapa
masalah dalam satu waktu bersamaan untuk menentukan skala prioritas penyelesaiannya.
Setelah kita dapat menentukan prioritas masalah apa yang harus diselesaikan lebih dahulu,
kita dapat memutuskan penyebab masalahnya dengan teknik Kepner-Tregoe Problem
Analysis (KTPA), mencoba mencari solusi terbaik dengan teknik Kepner-Tregoe Decision
Analysis (KTDA), serta untuk memutuskan bagaimana cara menghindari masalah tambahan
ketika sudah memilih solusi dengan teknik Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis (KTPPA).

Diagram 3.1 Komponen Pendekatan Kepner-Tregoe


TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 27
Keempat teknik Kepner-Tregoe tersebut berperan penting dalam tahapan Berpikir Solusi
Kreatif saat tahap pendefinisian masalah (define problem) dan memutuskan solusi (decide).

Gambar 3.2 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

2. M EMILIH P RIORITAS M ASALAH

Seringkali kita berhadapan dengan beberapa masalah yang muncul di waktu yang sama. Pada
beberapa kasus masalah-masalah tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya, kadang
juga masalah-masalah tersebut tidak terkait satu sama lain. Ketika menghadapi beberapa
masalah yang dihadapi secara bersamaan tersebut, Kepner-Tregoe Situation Appraisal (KTSA)
bermanfaat untuk digunakan dalam memutuskan permasalahan apa yang memiliki proritas
tertinggi. Setelah itu, masalah yang memiliki prioritas tertinggi tersebut dapat kita analisis akar
masalahnya (Bab IV).

KTSA mempersiapkan individu atau tim untuk mengambil tindakan yang rasional. Individu
atau tim dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang identifikasi masalah dan
waktu yang efisien untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil tersebut dapat membawa
individu atau tim tetap fokus pada masalah prioritas.

Tahap pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat daftar untuk memisahkan
dan memperjelas semua masalah yang menjadi perhatian dan sedang kita hadapi pada waktu
yang bersamaan, kemudian pada tahap kedua, cobalah untuk memutuskan masalah apa yang
perlu mendapatkan perhatian paling awal. Prioritas dari masing-masing masalah akan
dievaluasi menggunakan kriteria : timing, trend dan impact. Kriteria dinilai dengan kriteria
perhatian yang tinggi (H), tingkat perhatian sedang (M), dan tingkat perhatian rendah (L).

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 28


Tabel 3.1 Kriteria Evaluasi Kepner-Tregoe Situation Appraisal

Kriteria Keterangan
Timing Seberapa genting masalah yang dihadapi?
Apakah terdapat deadline?
Trend Apakah masalah akan bertambah parah jika tidak segera ditangani?
Adakah potensi munculnya masalah lain jika tidak segera ditangani?
Impact Seberapa luas dampak yang ditimbulkan oleh masalah tersebut?
(kerugian personal, materi, organisasi, lingkungan, dsb)

Sebagai contoh, berikut adalah contoh permasalahan dengan menggunakan KTSA yang
diadaptasi dari buku “Strategies for Creative Problem Solving (3rd Edition)” oleh H. Scott
Fogler, halaman 190.

Gambar 3.3 Ilustrasi permasalahan menggunakan Kepner-Tregoe Situation Appraisal dari buku
“Strategies for Creative Problem Solving (3rd Edition)”

Pada suatu pagi anda ingin berangkat ke kantor, namun pada saat itu terjadi beberapa
masalah secara bersamaan. Masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

o Tornado muncul dan mendekat ke arah rumah Anda

o Kaki Anda digigit oleh anjing tetangga sebelah pada saat itu

o Lantai 2 rumah Anda mulai terbakar

o Mobil di garasi depan mogok

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 29


Tabel 3.2 Contoh prioritas masalah menggunakan Kepner-Tregoe Situation Appraisal

Problem Timing Trend Impact Priority


(H, M, L) (H, M, L) (H, M, L) Level
Mempersiapkan diri dan berlindung M H H 3
dari tornado
Melepaskan kaki dari gigitan anjing H H H 1
Memadamkan api di rumah / H H H 2
menghubungi pemadam kebakaran
Membetulkan mesin mobil L L M 4

Berdasarkan ilustrasi tersebut maka dapat diketahui bahwa prioritas utama yang harus
dilakukan adalah melepaskan kaki dari gigitan anjing, kemudian memadamkan api di rumah,
lalu mempersiapkan diri dari tornado, serta terakhir membetulkan mesin mobil.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 30


SOAL LATIHAN BAB III

I. KASUS 1: BANJIR THAILAND

Pada akhir tahun 2011, Thailand mengalami salah satu banjir terburuk. Sepanjang tahun,
curah hujan yang tinggi di Thailand bagian utara, menyebabkan banjir meluas ke beberapa
provinsi dan mulai mengancam ibukota Bangkok.

Pemerintah Thailand menyimpulkan bahwa mereka harus segera menyelesaikan masalah


banjir tersebut. Helikopter yang tersedia dapat membantu mengatasi efek banjir dengan
cepat. Terdapat tiga masalah utama yang harus diatasi, yakni:

o Pengangkutan bahan makanan dan air bersih untuk korban selamat di area terisolir
dan hanya bisa diakses lewat udara di beberapa propinsi Thailand bagian utara.

o Melakukan evakuasi korban banjir yang bertahan di atap rumah masing-masing.


Sebagian besar korban banjir yang bertahan di atap rumah ini ada di Thailand bagian
tengah. Daerah ini sulit terjangkau perahu penyelamat karena banyak puing yang
hanyut.

o Mengangkut kantong-kantong pasir ke bagian selatan Thailand yang diprediksi


mengalami banjir.

Analisis tiga masalah yang ada berdasarkan timing, trend dan impact dan tentukan urutan
masalah berdasarkan prioritasnya!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 31


II. KASUS 2: DILEMA RUDI

Rudi bersama keempat anggota keluarganya tinggal di Bantul pemukiman sebelah selatan
dari kota Yogyakarta. Setiap hari, Rudi pergi bekerja pada sebuah pengerjaan proyek untuk
produk baru di daerah utara Yogyakarta dengan perjalanan pulang pergi sejauh 30
kilometer dimana tiap hari ia harus menggunakan angkutan umum ke tempat kerjanya.
Rudi berpikir untuk mencari pekerjaan yang lebih dekat rumahnya, namun karena ia telah
bekerja lebih dari 2 (dua) tahun untuk proyek tersebut yang apabila diselesaikan ia akan
mendapatkan promosi jabatan untuk perusahaan tempatnya bekerja saat ini. Sayangnya di
proyek yang ia kerjakan saat ini masih terdapat masalah pada produk yang akan segera
diluncurkan, kesalahan tersebut belum ditemukan penyebabnya dan perlu diperbaiki
segera. Rudi harus segera memecahkan masalah di masalah tersebut karena tanggal
peluncuran produk dan pengiriman yang dijanjikan kepada calon pelanggan sebulan lagi.
Kondisi keamanan finansial Rudi sangat bergantung pada promosi ini, pertama karena biaya
rumah tangga yang terus mengalami peningkatan. Kedua, dua anak Rudi akan segera masuk
taman kanak-kanak dan tahun ajaran baru sekolah dasar, Rudi juga memerlukan sebuah
mobil baru karena sering mogok ketika digunakan pada akhir minggu, rumah yang ada saat
ini membutuhkan pengecetan, dan ada kebocoran air di atap rumah yang harus diganti
tidak dapat diperbaiki.
Risa, istri Rudi, adalah seorang lulusan profesi akuntan. Dia mempertimbangkan untuk
mendapatkan pekerjaan paruh waktu, namun tidak terdapat pekerjaan akuntan yang
tersedia saat ini. Pekerjaan yang tersedia adalah posisi penuh waktu di barat kota
Yogyakarta, namun menerima pekerjaan tersebut akan menimbulkan masalah besar
berkenaan dengan menjaga dan merawat anak-anak. Ada beberapa pusat penitipan anak
di sekitar rumah, namun ada rumor mengatakan bahwa penitipan anak yang ada berada di
bawah standar. Selain itu, akhir tahun lalu putra Rudi, Bayu diterima sebagai siswa baru
oleh di Taman Kanak-Kanak terkemuka di daerah tersebut dan tidak ada transportasi umum
dari rumah mereka ke sekolahnya. Indri, putri Rudi, sangat sedih memikirkan tidak dapat
mengikuti kegiatan tambahan di sekolah dasar barunya seperti renang, karena mendengar
ibunya tidak bisa antar jemput bila nanti bekerja penuh waktu.

Buatlah analisis Kepner-Tregoe Situation Appraisal dan urutan prioritas masalah yang dialami
oleh keluarga Rudi!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 32


BAB IV

PENDEFINISIAN MASALAH

1. R EAL PROBLEM VS P ERCEIVED PROBLEM

Apabila kita telah mengetahui masalah mana yang menjadi prioritas kita untuk segera
diselesaikan (situation appraisal), maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan masalah
tersebut. Pendefinisian masalah (define the problem) merupakan langkah awal dalam tahapan
Berpikir Solusi Kreatif, sehingga bagian ini merupakan hal yang paling penting, karena
berdampak pada solusi akhir yang akan diambil.

Gambar 4.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Seringkali kita terburu-buru ingin menyelesaikan suatu masalah, padahal masalah tersebut
belum tentu adalah masalah yang sebenarnya (real problem), melainkan hanya gejala yang
terlihat (perceived problem). Apabila kita melakukan kesalahan dalam mendefinisikan
masalah, maka solusi akhir yang kita ambil menjadi tidak efektif dan tidak menyelesaikan
sumber masalah yang sebenarnya, sehingga ada kemungkinan masalah yang sama timbul
berulang-ulang. Mendefinisikan masalah adalah segala sesuatu tentang menemukan real
problem, dan menghindari perceived problem. Sebagai contoh, perhatikan kasus pertama di
bawah ini:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 33


Elevator yang Bermasalah

Tidak lama setelah lantai atas dari sebuah hotel pencakar langit direnovasi untuk
menambah kapasitas tamu, para tamu mengeluh bahwa waktu tunggu elevator menjadi
terlalu lama. Manajer gedung pun segera mengumpulkan para asistennya. Instruksinya
untuk mengatasi masalah tersebut adalah “Temukan cara untuk mempercepat elevator.”
Setelah memanggil perusahaan yang memasang elevator dan ahli independen, diketahui
bahwa kecepatan elevator sudah maksimal. Sang manajer kemudian memberikan arahan
baru kepada para asistennya, “Cari lokasi yang cocok untuk membangun elevator baru.”
Sebuah perusahaan arsitektur pun dipanggil untuk melaksanakan tugas tersebut. Akan
tetapi, setelah dilakukan analisis, tidak mungkin membangun elevator baru di bangunan
tersebut karena keterbatasan struktural.
Setelah menguras otak, sang manajer pada akhirnya menemukan cara untuk membuat
tamu tetap senang dengan cara memasang cermin di depan elevator. Para tamu pun tidak
bisa menahan godaan untuk mengecek dan mengagumi penampilan mereka di cermin
sambil menunggu elevator menjemput.
(Fogler, LeBlanc, and Rizzo. 2014. Strategies for Creative Problem Solving: 3rd Ed. Prentice Hall.)

Pada awalnya, akibat terfokus pada keluhan dari para tamu, sang manajer salah mengira
bahwa masalah yang dihadapi adalah lambatnya elevator. Hal inilah yang disebut dengan
perceived problem. Karena terpaku pada perceived problem, tidak ada solusi yang bisa
diterapkan oleh sang manajer. Namun, setelah melakukan analisis yang lebih mendalam, sang
manajer pun menyadari bahwa masalah yang sebenarnya (real problem) adalah para tamu
hotel yang merasa tidak nyaman dan tidak sabar menunggu lift. Sehingga solusi yang
diterapkan adalah memberikan kenyamanan atau pengalih perhatian kepada tamu selama
menunggu. Solusi serupa pun kini ditiru oleh para pengelola gedung pencakar langit, yaitu
dengan menyediakan cermin, televisi, atau bahan bacaan di dekat elevator.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 34


Untuk memastikan pemahaman Anda, perhatikan kasus kedua berikut:

Apa Penyakitnya?

Pada konvensi terkait penyakit pernapasan yang


digelar oleh American Medical Association beberapa
tahun lalu, sebuah foto rontgen (X-ray) bagian tubuh
atas dipajang pada booth salah satu perusahaan
farmasi.
Instruksi ini diberikan kepada para dokter: “Diagnosa
penyakit yang diderita pasien berdasarkan foto
tersebut, lalu masukan jawaban Anda ke dalam kotak
yang tersedia.” Pemenang akan diundi dari orang-
Gambar 4.2 Apa Penyakitnya?
orang yang menjawab dengan benar, untuk
dianugerahi hadiah yang bernilai cukup tinggi.
Karena fokus pada foto tersebut adalah dada si pasien, hampir semua dokter menyarankan
metode penanganan penyakit paru-paru, mulai dari yang umum sampai yang paling
modern. Tapi ternyata, pemenangnya tidak perlu diundi, karena hanya ada satu orang yang
menjawab dengan benar: “Patah tulang pada tangan kanan.”

(Fogler, LeBlanc, and Rizzo. 2014. Strategies for Creative Problem Solving: 3rd Ed. Prentice Hall.)

Kemampuan untuk membedakan antara real problem dan perceived problem sangatlah
penting agar solusi yang dihasilkan efektif, serta meminimalkan hilangnya waktu, tenaga, dan
uang selama proses penyelesaian masalah. Untuk menemukan real problem dibutuhkan
informasi yang cukup serta analisis yang valid. L

Berdasarkan ulasan di atas mengenai pendahuluan pendefinisian masalah, berikut adalah


ringkasan langkah-langkah dalam mendefinisikan masalah, yang menjadi dasar tahap pertama
(Define) dalam heuristic Berpikir Solusi Kreatif:

• Memahami bahwa ada masalah yang harus diselesaikan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 35


• Telah menetapkan prioritas masalah yang akan terlebih dahulu / yang paling
penting untuk diselesaikan

• Mengidentifikasi akar permasalahan yang mungkin menjadi penyebab masalah

• Mengumpulkan informasi

• Mengklarifikasi dan menentukan akar permasalahan yang sebenarnya

2. M ENENTUKAN A KAR P ERMASALAHAN

Apa yang dimaksud dengan akar permasalahan / root cause of a problem?

Akar permasalahan (root cause) adalah penyebab awal sebuah rantaian kegagalan, atau
penyebab utama sebuah masalah.

Terdapat beberapa tingkatan penyebab suatu masalah. Tingkat pertama adalah symptom.
Symptom adalah masalah yang terlihat dan mudah kita sadari bahwa sedang terjadi suatu
masalah. Physical cause adalah hal yang langsung dianggap sebagai penyebab suatu masalah
yang terlihat. Physical cause merupakan
penyebab masalah yang paling mudah kita
identifikasi. Namun, physical cause
bukanlah akar permasalahannya. Potential
root cause adalah hal yang menyebabkan
physical cause terjadi, yang berpotensi
menjadi akar permasalahan. Real root cause
adalah akar permasalahan yang
sebenarnya, yang merupakan penyebab
masalah yang levelnya paling dalam. Real
root cause inilah yang dibutuhkan untuk
mendefinisikan sebuah masalah. Gambar 4.3 Bagan akar permasalahan

Bagaimana menentukan real root cause?

Physical cause dan potential root cause adalah penyebab suatu masalah yang belum
diklarifikasi kebenarannya, atau tergolong dalam perceived problem. Kita perlu melakukan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 36


pengumpulan informasi secara lebih dalam, sehingga kita dapat mengklarifikasikan suatu hal
sebagai akar permasalahan sebenarnya (real root cause). Apabila kita sudah menemukan akar
permasalahan sebenarnya, maka kita telah mendefinisikan masalah yang sebenarnya sedang
terjadi (real problem).

Real root cause = Real problem

Apabila dianalogikan dengan sebuah pohon, symptom adalah daun, ranting dan batang pohon
yang tampak di atas tanah. Physical cause adalah induk akarnya, dan potential root cause
adalah cabang-cabang akar pohon tersebut. Real root cause adalah salah satu dari cabang
potential root cause-nya. Contoh permasalahan digambarkan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Contoh situasi tingkatan penyebab masalah

Situasi Sebuah organisasi mengadakan seminar tentang lingkungan hidup. Acara


berlangsung dengan lancar, namun peserta seminar tidak seramai yang
panitia inginkan.
Symptom Peserta seminar tidak mencapai target panitia.
Physical cause Poster promosi kurang disebarluaskan dengan efektif.
Potential root o Panitia tim promosi kekurangan sumber daya
causes o Panitia tim promosi kurang pengalaman dalam memetakan area
untuk penyebaran poster secara efektif
o Panitia tim promosi kehabisan dana
Real root cause Panitia tim promosi kurang pengalaman dalam menentukan area-area
penyebaran poster seminar yang sesuai sasaran, sehingga penyebaran
poster menjadi tidak efektif.

3. M ENENTUKAN P ROBLEM STATEMENT

Jika kita sudah menemukan akar permasalahan sebenarnya dari sebuah masalah, selanjutnya
kita perlu membuat sebuah pernyataan pendefinisan masalah (problem statement). Terdapat
beberapa ciri dari sebuah problem statement:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 37


▪ Umumnya dibuat dalam bentuk pertanyaan

▪ Bersumber dari real root cause

▪ Lebih spesifik

▪ Mengandung perkiraan solusi yang akan diambil

Mendefinisikan masalah dengan cara yang solutif adalah kunci utama menjadi seorang
engineer, scientist, pengusaha, politisi atau ahli bidang lainnya. Mendefinisikan masalah bukan
berarti menanyakan sesuatu pada diri sendiri atau orang lain tanpa mau memperkirakan apa
solusinya. Apabila kita hanya bertanya “bagaimana menyelesaikan masalah ini?” maka
pertanyaan tersebut bukanlah tipe problem statement yang baik, melainkan hanya bertanya
biasa dan tidak solutif.

Contoh Menentukan Problem Statement

Toni adalah seorang mahasiswa Teknik Logistik. Nilai UTS Kalkulus Toni adalah D (nilai 40).
Toni berpikir bahwa dia harus memperbaiki nilai Kalkulusnya untuk UAS nanti, agar dapat
lulus mata kuliah tersebut. Toni kemudian bertanya pada dirinya, “Bagaimana caranya
untuk meningkatkan nilai Kalkulus saya?”. Pertanyaan tersebut bukanlah problem
statement, melainkan symptom. Sebelum menemukan problem statement-nya, Toni harus
memikirkan terlebih dahulu apa akar permasalahan yang menyebabkan nilainya buruk.
Setelah Toni mengevaluasi dirinya dengan menanyakan pendapat teman-teman dan
keluarga sekitar, Toni menemukan bahwa akar permasalahannya adalah kurangnya
motivasi untuk mengerjakan latihan-latihan soal. Toni merasa malas dan hanya
mengerjakan soal-soal yang sekiranya perlu dikumpulkan ke Dosen, kemudian tidak
mencoba soal-soal lain untuk melatih kemampuannya. Toni tidak terbiasa dengan soal-soal
perhitungan Kalkulus, sehingga menghadapi soal-soal baru saat UTS adalah hal yang sangat
sulit baginya. Akhirnya Toni dapat membuat problem statement: “Bagaimana memotivasi
diri saya untuk mengerjakan soal-soal Kalkulus sebagai latihan di rumah?”

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 38


4. T EKNIK P ENDEFINISIAN M ASALAH

Dalam aplikasinya di kegiatan sehari-hari dan khususnya dalam dunia industri, terdapat
beragam teknik yang dapat digunakan untuk mendefinisikan masalah dan menemukan akar
permasalahan yang sebenarnya (real root cause). Namun dalam diktat dan perkuliahan di
Universitas Pertamina, tim Creative Problem Solving mengenalkan 2 (dua) teknik
pendefinisian masalah yang dapat dipelajari oleh mahasiswa sebagai dasar dalam
menyelesaikan masalah, yaitu Logic Tree (the Why-Why Diagram) dan Kepner-Tregoe Problem
Analysis (KTPA).

4.1. LOGIC TREE (WHY-WHY DIAGRAM)

Teknik ini berguna untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat kerumitan mudah
sampai sedang. Teknik Why-Why Diagram memungkinkan pengguna untuk
mengeksplor banyak kemungkinan penyebab masalah, dengan tujuan untuk
mengarahkan pengguna menghasilkan sebuah solusi yang efektif agar masalah yang
sama tidak terjadi kembali.

Langkah-langkah dalam menemukan akar permasalahan yang sebenarnya (real root


cause):

a) Tuliskan masalah yang terlihat (symptom)

b) Mengapa symptom dan physical cause dapat terjadi?

c) Tanyakan “Mengapa?” sampai akar permasalahan sebenarnya teridentifikasi

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 39


Gambar 4.4 Bagan sederhana Why-Why Diagram

Gambar 4.4 menggambarkan bagan sederhana dari Why-Why Diagram. Pada diagram
tersebut, semua kemungkinan penyebab masalah dapat dicantumkan, kemudian kita perlu
melakukan pengumpulan informasi (information gathering) untuk mengkerucutkan potential
root cause yang paling mungkin dengan mengeliminasi potential root cause lainnya. Setelah
itu kita dapat mengklarifikasi potential root cause tersebut sebagai real root cause (akar
permasalahan sebenarnya).

Ingat bahwa, Real Root Cause = Real Problem

Sebagai catatan, real root cause yang didapat bisa saja lebih dari satu, tergantung pada level
kerumitan masalahnya.

Contoh kasus Why-Why Diagram

Perhatikan contoh bagan sederhana dari seorang mahasiswa yang ketinggalan kereta
Commuter Line pada suatu pagi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 40


Gambar 4.5 Contoh penentuan akar masalah dengan Why-Why Diagram

Setelah mahasiswa tersebut mencari-cari penyebabnya sambil mengumpulkan informasi,


ditemukan bahwa pada pagi tersebut sang mahasiswa salah mengatur waktu alarm pada
jamnya (real root cause).

Maka Problem statement yang dapat ditarik adalah: Bagaimana cara memastikan agar saya
mengatur alarm dengan benar?

Salah satu solusi yang mungkin diambil adalah: memeriksa kembali pengaturan alarm
beberapa kali sebelum tidur.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 41


4.2. KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS (KTPA)

Pada sub bab ini akan dibahas salah satu metode dari Kepner-Tregoe yaitu Kepner-
Tregoe Problem Analysis (KTPA). Tujuan penerapan KTPA adalah untuk menentukan
akar permasalahan sebenarnya dan mendefinisikan masalah. Penerapan KTPA bisa
menjadi sebuah tantangan, karena pengguna perlu menerapkan kemampuan berpikir
kritis, sehingga akar permasalahan sebenarnya dapat ditemukan.

Langkah-langkah KTPA adalah:

What Apa masalahnya? vs Apa yang bukan menjadi masalah?


Where Dimana masalah terjadi? vs Dimana masalah tidak terjadi?
When Kapan masalah pertama kali vs Kapan saat semuanya baik-baik
terjadi? saja?
Extent Sejauh mana dampak dari masalah tersebut?

Berikut merupakan tabel lengkap dalam menemukan akar permasalahan


menggunakan KTPA:

Tabel 4.2 Metode Kepner-Tregoe Problem Analysis

Is Is Not Distinction
What Identifikasi Apa masalahnya? Apa yang bukan Apa penyebab
menjadi perbedaan
masalah? tersebut?
Where Lokasi Dimana masalah Dimana masalah Apa penyebab
ditemukan? tidak ditemukan? perbedaan
tersebut?
When Waktu Kapan masalah Kapan masalah Apa penyebab
terjadi? tidak terjadi? perbedaan
tersebut?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 42


Is Is Not Distinction
Kapan masalah Kapan terakhir Apa penyebab
terlihat pertama kali masalah perbedaan
kali? terlihat? tersebut?
Extent Tingkatan Sebesar apakah Dimanakah batas Apa penyebab
/ Luasnya masalah/kerusakan masalahnya? perbedaan
yang terjadi? tersebut?
Berapa unit yang Berapa unit yang Apa penyebab
terkena dampak? bisa saja terkena perbedaan
dampak, namun tersebut?
tidak?
Berapa banyak / Berapa banyak / Apa penyebab
bagian apa saja bagian apa saja perbedaan
dari setiap unit dari setiap unit tersebut?
tersebut yang tersebut yang
terkena dampak? tidak terkena
dampak?
Strategies for Creative Problem Solving 3rd Ed., Fogler, page 104-105

Dalam menentukan distinction, kita perlu berhati-hati dan perlu menganalisis lebih
dalam agar tidak terjadi kesalahan. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya
perbedaan antara “is” dan “is not”?

Untuk lebih jelas, berikut adalah contoh penerapan KTPA:

Sabotase di Pesawat
Sebuah model pesawat baru diluncurkan untuk sebuah maskapai USA pada tahun 1980.
Setelah pesawat beroperasi, sejumlah pramugari mengalami gatal-gatal pada lengan,
tangan dan wajah. Gatal-gatal tidak muncul di bagian tubuh lainnya, dan hal tersebut
hanya terjadi pada rute pesawat yang melewati laut. Untungnya, gatal-gatal tersebut
hilang dalam waktu 24 jam dan tidak menimbulkan masalah atau penyakit lain
setelahnya. Gatal-gatal tersebut tidak terjadi pada semua pramugari pada penerbangan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 43


tersebut, namun jumlah pramugari yang mengalami gangguan gatal-gatal selalu sama
pada setiap penerbangan. Namun, saat para pramugari yang sama terbang dengan
pesawat lama melalui rute yang sama, tidak terjadi efek gatal-gatal sama sekali.
Persatuan Pramugari menuntut adanya penyelidikan, karena para pramugari kesal dan
khawatir, serta mempercayai bahwa ada sabotase di balik gangguan misterius ini.
Sejumlah dokter dipanggil, namun mereka pun kebingungan. Para ahli ilmu kesehatan
juga tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan di kabin, termasuk tidak
ditemukannya zat-zat kimia berbahaya di udara kabin. [Chemtech, 13, 11, p.655, 1983]

Dari artikel di atas, maka kita dapat menganalisis real root cause dengan metode
Kepner-Tregoe Problem Analysis sebagai berikut.

Tabel 4.3 Analisis kasus “Sabotase di Pesawat” dengan metode Kepner-Tregoe Problem
Analysis
Is Is Not Distinction
What Gatal-gatal Penyakit lain Kontak luar atau alergi
makanan
When Pesawat baru Pesawat lama Bahan material baru
Where Penerbangan Penerbangan lewat Prosedur kru yang berbeda
lewat laut darat
Extent Hanya beberapa Semua pramugari Tugas kru yang berbeda
pramugari
Wajah, tangan, Bagian tubuh lainnya Sesuatu menyentuh tangan,
lengan wajah dan lengan

Dari kolom Distinction kita dapat menyimpulkan:

o Sesuatu menyentuh wajah dan lengan yang menyebabkan gatal-gatal

o Gangguan gatal-gatal hanya terjadi saat pesawat terbang dengan rute


melewati laut, dimana penggunaan jaket pelampung didemonstrasikan

o Jaket pelampung di pesawat baru terbuat dari bahan material yang baru, atau
merk yang berbeda
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 44
o Biasanya hanya 2-3 pramugari yang mendemonstrasikan jaket pelampung

Setelah itu kita dapat melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi lebih lanjut
sehingga pada akhirnya kita dapat mengklarifikasi akar permasalahan sebenarnya (real
root cause).

Pada kasus Sabotase di Pesawat, real root cause-nya adalah Jaket pelampung yang
baru mengandung material yang menimbulkan reaksi gatal-gatal!

Kemudian jangan lupa untuk memberikan problem statement-nya:

Bagaimana cara memastikan jaket pelampung yang akan dipasang di setiap pesawat
tidak mengandung material yang dapat menimbulkan reaksi negatif pada kulit?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 45


SOAL LATIHAN BAB IV

REAL PROBLEM VS. PERCEIVED PROBLEM

I. Pada suatu malam, Anda terbangun karena suara hujan dan angin yang menderu-deru.
Anda kaget saat menyadari bahwa kamar Anda tergenang air dan beberapa barang
basah akibat tetesan air dari langit-langit. Untuk mencegah genangan meluas, Anda
segera mengepel lantai, menata ulang lokasi barang-barang, dan menaruh ember di
lokasi tetesan. Anda pun kembali tidur hingga pagi tiba. Pada beberapa malam
berikutnya hujan kembali turun dengan deras, namun Anda lupa menaruh ember di
bawah lokasi tetesan sebelum tidur, sehingga genangan air kembali timbul di pagi hari.

Jelaskan perceived problem dan real problem pada narasi di atas!

II. Molly membeli sebuah mobil baru yang memiliki keyless entry & starting system.
Artinya, Molly hanya perlu menekan tombol di remote untuk membuka pintu atau
menyalakan mesin mobil. Remote akan mengirimkan sinyal berupa gelombang radio ke
receiver di mobil yang akan memprosesnya sesuai perintah. Molly sangat menyukai
mobil barunya tersebut, walau ada satu masalah yang kerap terjadi. Setiap Molly selesai
mengunjungi sebuah kedai kopi di dekat persimpangan Jalan M.H. Thamrin, mesin
mobilnya selalu ditemukan dalam keadaan menyala di area parkir. Padahal Molly yakin
mesin sudah dimatikan dan pintu dalam keadaan terkunci sebelum meninggalkan
mobil. Pada awalnya Molly mencoba mengabaikan hal ini dan tetap mengunjungi kedai
kopi tersebut karena lokasinya dekat dengan kantornya. Gerai tersebut juga dikenal
memiliki keamanan yang baik karena dekat dengan pos polisi di persimpangan jalan.
Namun pada hari lain, Molly juga mengalami kejadian serupa di toko donat terkenal di
persimpangan Semanggi. Molly mulai khawatir jika ada masalah dengan mobilnya dan
segera mendatangi bengkel resmi terdekat. Setelah dilakukan pemeriksaan teknisi
bengkel mengatakan bahwa tidak ditemukan kerusakan dalam mobilnya.
(diadaptasi dengan perubahan dari: Fogler, LeBlanc, and Rizzo. 2014. Strategies for Creative Problem Solving: 3rd
Ed. Prentice Hall.)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 46


Menurutmu, apa perceived problem dan real problem yang dihadapi Molly? Gunakan
metode Why-Why Diagram atau Kepner-Tregoe Problem Analysis untuk
mengidentifikasi real problem-nya!

WHY-WHY DIAGRAM

III. HARTA KARUN


Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla menempatkan industri pariwisata sebagai salah
satu program prioritas nasional. Hingga 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) bisa mencapai 20 juta orang dan menargetkan mampu
menghimpun devisa Rp 260 triliun. Cukup fantastis kan?
Demi mencapai target itu, pemerintah sudah menyusun sejumlah strategi. Misalnya,
dengan menggelar sejumlah acara-acara menarik di sejumlah daerah-daerah yang belum
dikenal di dunia internasional. Yang terkini adalah perhelatan Sail Sabang yang dibuka Sabtu
(2/12) lalu.
Sebelumnya, ajang ini menargetkan bisa menggaet 100 kapal yacht dari berbagai negara.
Sayangnya, saat pembukaan pada akhir pekan lalu, jumlah yacht yang bersandar di Sail
Sabang sangat jauh dari target. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan KONTAN, jumlah
peserta Sail Sabang hanya terdiri 13 kapal Republik Indonesia (KRI), 1 Resort Baruna Jaya,
KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, kapal pesiar, dan 18 yacht.

Dipenggal dari artikel: “Harta Karun” oleh Barratut Taqiyyah – Kontan hal. 23, Senin 4 Desember
2017

Asumsikan diri Anda adalah penyelenggara Sail Sabang 2018. Anda ingin mengantisipasi agar
masalah di Sail Sabang 2017 tidak terulang. Menggunakan teknik Why-Why Diagram,
jabarkan kemungkinan-kemungkinan akar permasalahan yang menyebabkan minimnya
peserta Sail Sabang 2017! Kemudian pilih salah satu akar permasalahan tersebut menjadi real
root cause-nya, dan tentukan juga problem statement-nya!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 47


IV. Buatlah Why-Why Diagram untuk masing-masing masalah yang ada di bawah ini.
Kemudian tentukan real root cause dan problem statement nya!
a) Paket kiriman antarkota yang tidak pernah sampai ke penerima (peran: Manajer
Kantor Pos)
b) Pelanggan mendapat pizza yang tidak sesuai dengan pesanan melalui jasa pesan
antar ke rumah melalui telepon / telephone delivery (peran: Manajer Restoran)
c) Tingkat kecelakaan bus antarkota yang tinggi (peran: Manajer operasional bus)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 48


KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS

V. MADU WARNA-WARNI DARI PERANCIS


Perancis merupakan salah satu produsen madu terbesar di Uni Eropa dengan produksi sebesar
18.330 tiap tahunnya, berdasarkan audit terkini yang dilaksanakan oleh agen pertanian
nasional Prancis AgriMer.
Ribeauville, berlokasi di tengah Alsace di bagian tenggara Strasbourg, merupakan daerah yang
terkenal dengan kebun anggurnya. Keadaan ekonomi di daerah tersebut sangat baik, dimana
terdapat pusat-pusat industri dan pabrik seperti Aventis, Brasseries Kronenbourg, Mars
Chocolate dan Agrivalor yang terletak bersebelahan dengan kebun anggur. Aventis merupakan
perusahaan farmasi yang memproduksi Ambien dan obat antikanker serta obat lainnya.
Kronenbourg merupakan produsen bir yang mendistribusikan produknya secara internasional.
Mars Chocolate memproduksi cokelat seperti Mars Bars, Milky Way, Snickers, Skittles,
Starburst, M&Ms, Dove Bars, 3 Musketeers dan Twix. Agrivalor merupakan perusahaan biogas
yang mengambil limbah dari industri-industri tersebut dan mengubahnya menjadi bahan
bakar gas. Sebagai tambahan, terdapat 2.400 petani lebah di Alsace di antara produsen
minuman anggur, yang memiliki 35.000 koloni lebah dan memproduksi 1.000 ton madu setiap
tahunnya, berdasarkan data badan agrikultur daerah tersebut.
Sukses yang berkelanjutan pada situasi ekonomi daerah tersebut sebagian disebabkan oleh
sejumlah partisipasi pemerintah lokal dalam menciptakan insentif untuk mengembangkan
integrasi di antara perusahaan-perusahaan lokal. Akhir-akhir ini pemerintah lokal meluncurkan
program pajak yang memberikan kredit pajak untuk perusahaan yang mengintegrasi rantai
pasoknya secara lokal, termasuk barang baku dan pembuangan limbah. Oleh karena itu,
Kronenbourg dan Mars mengirim limbahnya ke pabrik biogas. Setiap limbah Mars dikirim ke
pabrik secara terpisah di dalam wadah yang berbeda, sedangkan Kronenbourg mencampur
limbahnya dan mengirimnya di dalam drum yang tertutup.
Akhir-akhir ini, lebah-lebah di sebuah kluster pemeliharaan lebah di timur laut Perancis, secara
misterius telah memproduksi madu berwarna biru dan hijau, sehingga membuat para
peternak lebah heran. Walau warna yang dihasilkan madu tidak wajar, tekstur dan rasanya
masih seperti madu biasa. Menurut Alain Frieh, Ketua Persatuan Peternak Lebah, madu-madu
yang tidak dapat dijual tersebut membuat pusing sekitar selusin peternak lebah yang terkena
dampaknya, setelah sebelumnya mengalami angka kematian lebah yang tinggi dan kurangnya
pasokan madu karena musim dingin yang ekstrem di akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 49


Sejak bulan Agustus 2012, peternak lebah di sekitar kota Ribeauvillle menyaksikan lebah-lebah
kembali ke sarang mereka dengan membawa suatu zat warna-warni yang menyebabkan madu
yang dihasilkan berwarna cokelat, kuning, biru, dan hijau. Para peternak lebah kemudian
mengadakan investigasi dan menemukan bahwa pabrik biogas hanya berjarak 4 kilometer (2,5
mil) dari ladang lebah. Karena madu yang merugikan tersebut, para peternak lebah
mengadakan pertemuan dengan anggota persatuan lainnya. Beberapa anggota persatuan
berpendapat tentang adanya kemungkinan pencemaran dari industri sekitar ladang lebah.
Mereka pun melihat madu warna-warni berasal dari lokasi yang berada di sekitar pabrik
industri. Meskipun demikian, masalah hanya muncul sejak Agustus lalu dan pabrik biogas telah
berdiri bahkan lama sebelum itu. Pabrik biogas pernah berhenti beroperasi selama dua minggu
pada bulan Agustus karena adanya kerusakan alat. Sebagai akibatnya, wadah limbah tanpa
tutup yang berasal dari produk-produk berbeda milik pabrik Mars harus diletakkan di area
penyimpanan yang terbuka. Sedangkan limbah dari pabrik Kronenbourg diletakkan di samping
limbah Mars; namun tetap berada dalam drum yang tertutup.
Jumlah lebah di seluruh dunia cenderung menurun pada beberapa tahun terakhir dan
Pemerintah Perancis telah melarang penggunaan pestisida dan Cruiser OSR yang
menyebabkan tingginya angka kematian lebah berdasarkan penelitian.

Diadaptasi dan diterjemahkan dari: Blue and Green Honey Makes French Beekeepers See Red by
Patrick Genthon. Reuters. Oct. 5, 2012. © Thomson Reuters 2012. All rights reserved.

Gunakan K.T. Problem Analysis untuk mengetahui penyebab madu berwarna-warni!


Gunakan informasi tambahan pada halaman berikut sebagai bahan pengumpulan
informasi dalam menentukan akar permasalahan!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 50


INFORMASI TAMBAHAN SOAL LATIHAN V

HASIL WAWANCARA DENGAN SALAH SATU PETERNAK LEBAH DI RIBEAUVILLE


MENGGUNAKAN SOCRATIC QUESTIONS

Bagaimana cara lebah mencari madu? (clarification)


Lebah menghasilkan madu sebagai sumber energi untuk disimpan sebagai cadangan
makanan di musim dingin. Pada normalnya, lebah akan mengumpulkan nektar dari bunga-
bunga dalam radius 6,4 kilometer (4 mil) kemudian membawanya pulang ke sarang. Warna-
warni bunga membantu lebah mengenali sumber nektar. Saat lebah menghisap nektar,
nektar tersebut tercampur dengan enzim yang ada di mulut lebah, kemudian nektar akan
dimuntahkan ke dalam sarang madu.

Bagaimana warna madu yang normal? Apa yang menyebabkan perbedaannya?


(reason/evidence)
Warna madu yang dihasilkan normalnya bervariasi dari tanpa warna sampai cokelat tua.
Perbedaan warna dan rasa madu bergantung pada sumber nektar sang lebah.

Mengapa lebah sangat aktif di musim panas? (clarification)


Lebah pekerja di musim semi dan panas merupakan koloni yang paling sibuk dan produktif,
karena mereka harus memberi makan larva-larva yang lapar karena musim dingin dan
memproduksi madu untuk persiapan musim dingin. Di musim ini pula bunga-bunga sumber
nektar bermekaran.

Beberapa anggota persatuan peternak lebah berpendapat bahwa terjadi pencemaran dari
industri sekitar. Apakah dilakukan penyelidikan atas asumsi ini? (assumption)
Ya, kami sedang melakukan penyelidikan atas asumsi tersebut. Dugaan terbesar kami,
masalah ini ada hubungannya dengan keberadaan pabrik-pabrik industri di sekitar ladang
ternak lebah.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 51


Adakah hubungan masalah ini dengan penggunaan pestisida di Prancis? (question/problem
statement)
Tidak. Sepertinya perubahan warna madu tidak ada hubungannya dengan penggunaan
pestisida di Prancis, karena Pemerintah telah mengeluarkan larangan penggunaan pestisida
jauh sebelum masalah ini terjadi.

Jika mengaitkan dengan musim dingin ekstrem di Eropa awal tahun ini, apakah musim
dingin tersebut mempengaruhi perilaku lebah saat ini? (consequence)
Musim dingin ekstrem terjadi di benua Eropa pada akhir tahun 2011 sampai dengan awal
tahun 2012. Musim dingin ekstrem mempengaruhi kemampuan lebah dalam mencari
makan. Hal ini menyebabkan lebah mencari sumber gula alternatif. Lebah cukup pintar
untuk mengetahui dimana sumber gula terbaik berada, saat tidak ada sumber gula lain.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 52


VI. APA YANG MEMBUAT FAREWELL SPIT MENJADI KUBURAN MASSAL PAUS PILOT?

Menurut kelompok konservasi Project Jonah, ratusan lumba-lumba dan paus terdampar di Selandia
Baru setiap tahunnya. Sebagian besar musibah ini terjadi di Farewell Spit, sebuah semenanjung
sempit sepanjang 5 km di bagian atas Pulau Selatan Selandia Baru, yang memisahkan antara
perairan dangkal dan lautan bebas. Minggu lalu, lebih dari 650 paus pilot terdampar di Farewell
Spit. Ini adalah rekor terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Walaupun sebagian
berhasil diselamatkan dengan susah payah oleh pemerintah, kelompok konservasi, dan para
relawan, mayoritas dari paus pilot tersebut sudah tak tertolong.

Menurut Gary Riordan, yang telah tinggal di daerah tersebut sepanjang hidupnya, kejadian ini
umumnya terjadi pada bulan-bulan di musim panas.

“Bisa dibilang setiap tahun ini terjadi,” kata Mr. Riordan, yang memiliki usaha perkemahan tidak
jauh dari lokasi terdamparnya paus. “Ini kejadian musiman, selalu pada sekitar bulan Januari atau
Februari. Penduduk lokal sudah maklum.”

“Farewell Spit merupakan perangkap unik bagi para paus,” kata Joanna Wheaton, penduduk lokal
yang bekerja di kafe dekat lokasi terdamparnya paus. “Selalu spesies yang sama, yaitu paus pilot,
dan pada saat pasang air laut berada pada ketinggian yang juga sama.”

Dr. Rochelle Constantine, ahli biologi kelautan dari Universitas Auckland menjelaskan bahwa
Farewell Spit merupakan daerah yang unik secara geografis. “Farewell spit merupakan
semenanjung yang memiliki garis pantai panjang namun sempit, dengan pantai yang berpasir
namun landai,” lanjut Dr. Constantine. “Paus yang terlalu dekat dengan pantai akan sulit berbalik
arah ke lautan karena air yang semakin dangkal.”

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 53


Jika yang terdampar hanya satu ekor, biasanya paus tersebut sakit atau sudah sangat tua. Namun
jika paus terdampar dalam kelompok besar, biasanya mayoritas individu adalah paus yang sehat.
Para ilmuan tidak yakin mengapa terdamparnya paus cenderung terjadi pada bulan Januari atau
Februari. Dr. Constantine berpendapat bahwa hal itu bisa disebabkan oleh pola mencari makan dan
perubahan suhu laut sehingga lebih banyak paus pilot yang melintasi selat dekat Farewell Spit.

Paus pilot sebenarnya termasuk dalam keluarga lumba-lumba yang hidup di perairan dingin bagian
selatan bumi dan termasuk hewan yang dilindungi. Mereka berenang dalam kelompok-kelompok
yang memiliki ikatan sosial yang kuat antar anggotanya. Diberi nama paus pilot karena anggota
kelompok akan mengikuti gerakan pemimpinnya atau sang ‘pilot’. Paus pilot juga mampu berenang
dengan sangat cepat, sehingga dijuluki Cheetah Lautan.

Paus pilot mengandalkan ekolokasi atau yang sering disebut sonar dalam navigasi dan mencari
makan. Mereka akan menembakkan gelombang suara ke lingkungan sekitar, dan menggunakan
gema dari suara tersebut untuk mengidentifikasi dan menentukan lokasi objek. Ekolokasi paus pilot
sering terganggu di perairan yang memiliki dasar laut melandai. Kecilnya perbedaan ketinggian
dasar laut menyebabkan paus pilot menerima gema “palsu”, sehingga mereka kesulitan
mengidentifikasi rintangan atau objek di hadapannya. Dalam berkomunikasi satu sama lain, mereka
menggunakan berbagai macam panggilan seperti siulan atau bunyi yang menyerupai ketukan dan
dengkuran. Dalam keadaan terancam, paus pilot akan mengeluarkan “teriakan” untuk meminta
pertolongan dari rekan kelompoknya.
Referensi:
o “Pilot Whales.” New Zealand Government Department of Conservation: Nature.
<http://www.doc.govt.nz/nature/native-animals/marine-mammals/dolphins/pilot-whales/>;
Dikunjungi 24 Januari 2018.
o “What Makes This New Zealand Beach a Whale Graveyard?” BBC News World: Asia. 13 Februari
2017. <http://www.bbc.com/news/world-asia-38953557 >; Dikunjungi 24 Januari 2018.

a) Gunakan teknik Kepner-Tregoe Problem Analysis untuk menentukan akar


permasalahan (root cause) dari terdamparnya ratusan paus di Farewell Spit.
b) Definisikan akar permasalahan (root cause) yang telah Anda tentukan di nomor 4.6 a
dengan membuat pernyataan masalah (problem statement) yang benar.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 54


LEMBAR KERJA
KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS
Nama & NIM:

Tabel Kepner-Tregoe Problem Analysis (KTPA)


Is Is Not Distinction
What

Where

When

Extent

Analisis / root cause:

Problem statement:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 55


LEMBAR KERJA
KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS
Nama & NIM:

Tabel Kepner-Tregoe Problem Analysis (KTPA)


Is Is Not Distinction
What

Where

When

Extent

Analisis / root cause:

Problem statement:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 56


BAB V

MENGHASILKAN IDE

Ketika real problem (masalah sebenarnya) telah teridentifikasi, tantangan selanjutnya adalah
menemukan inovasi atau solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang
inovasi atau solusi terbaik belum tentu dapat ditemukan dalam waktu sekejap. Pada
penyelesaian masalah yang rumit, beberapa solusi alternatif diperlukan, sebagai bahan
pertimbangan, hingga akhirnya mendapatkan opsi terbaik untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Pada tahapan Berpikir Solusi Kreatif tahapan tersebut dikenal dengan generating
ideas (menghasilkan ide).

Gambar 5.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Menemukan solusi alternatif dari suatu masalah bukanlah hal yang mudah. Pada tahap
generating ideas teknik yang biasa digunakan untuk membantu dan memperkaya ide-ide baru
adalah teknik brainstorming. Ide-ide tersebut kemudian dapat dijadikan solusi alternatif dari
masalah yang sedang dihadapi.

Proses brainstorming biasa digunakan dalam diskusi informal maupun formal dan dalam
kelompok kecil maupun besar. Pada proses ini setiap anggota tim diskusi dapat
menuliskan/menuangkan ide sebanyak-banyaknya. Ide-ide tersebut bisa berupa ide liar/ide
gila tanpa memperhitungkan apakah ide tersebut layak atau dapat diaplikasikan atau tidak.
Oleh sebab itu, pada tahap ini setiap anggota tim diskusi sebaiknya tidak memberikan
opini/penilaian negatif. Opini negatif tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang
dan menghambat munculnya ide-ide baru.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 57


Saat aktivitas brainstorming sedang berjalan, terkadang ide dapat dengan mudah dituangkan,
namun ada kalanya ide-ide baru sulit ditemukan. Pada kondisi tersebut, trigger (pemicu)
diperlukan. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membantu menuangkan ide-ide
baru diantaranya:

o SCAMPER

o Morphological Matrix

o Fishbone Diagram

1. SCAMPER

SCAMPER adalah suatu akronim dari tujuh kata kerja yang dapat menstimulus diri kita untuk
melihat masalah dari sisi yang berbeda. Tujuh kata kerja tersebut diperlihatkan pada Tabel
5.1.

Tabel 5.1 Teknik SCAMPER

SUBSTITUTE Menghasilkan ide baru dengan melakukan substitusi atau mengganti salah
satu dan/atau beberapa material, komponen, atau unit pada suatu
produk/konsep dengan material, komponen, atau unit lainnya.
Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:
o Apa yang dapat digantikan?
o Apakah peraturannya dapat diganti?
o Apakah materialnya dapat diganti?
o Apakah warnanya dapat diganti?
o Suaranya?
o Konsepnya?
o Lokasinya?

COMBINE Menghasilkan ide baru dengan melakukan kombinasi atau menggabungkan


beberapa material, komponen, unit dari beberapa produk/konsep yang
berbeda menjadi satu produk/konsep baru yang lebih kreatif.
Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 58


o Apa saja bagian yang dapat dikombinasikan?
o Apakah ada material yang dapat dikombinasikan?

ADAPT Menghasilkan ide baru dengan mempertimbangkan kebutuhan terkini dari


masyarakat (target sasaran) atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Pertanyaan yang dapat digunakan:
o Bagaimana mengembangkan produk ini agar dapat disesuaikan
dengan trend masa kini?
o Adakah konsep dari bisnis lain yang dapat diadaptasi untuk
pengembangan konsep kita?

MODIFY, Menghasilkan ide baru dengan melakukan modifikasi (modify) dan/atau


penambahan (magnify) dan/atau pengurangan (minify) material,
MAGNIFY,
komponen, atau unit sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk suatu
MINIFY
produk/konsep tersebut.
Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:
o Apakah ada bagian yang dapat diperbesar/diperkecil?
o Apakah frekuensinya dapat ditingkatkan/diturunkan?
o Apakah materialnya dapat ditambah/dikurangi?

PUT TO THE Memberikan nilai tambah terhadap suatu produk/konsep dengan

OTHER USE memanfaatkannya untuk fungsi yang lain.


Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:
o Apakah ada cara lain untuk memanfaatkan/menggunakaan barang
ini?
o Bagaimana jika anak kecil menggunakan barang ini? Bagaimana
dengan orang tua?
o Apakah ada cara/fungsi lain untuk menggunakan benda ini?

ELIMINATE Menghasilkan ide baru dengan melakukan eliminasi atau


menyisihkan/menghilangkan salah satu dan/atau beberapa material,
komponen, atau unit pada suatu produk atau konsep.
Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 59


o Apa saja bagian yang tidak penting dari benda ini yang dapat
dihilangkan?

REARRANGE Menghasilkan ide baru dengan melakukan pengaturan/penyusunan ulang


terhadap salah satu dan/atau beberapa material, komponen, atau unit pada
suatu produk atau konsep.
Daftar pertanyaan yang dapat digunakan:
o Apa saja bagian yang dapat disusun ulang agar membuat benda ini
menjadi lebih baik?

CONTOH PENERAPAN TEKNIK SCAMPER

Kisah Sukses Jejamuran


Ketekunan menjadi kunci Ratidjo Hardjo Suwarno menggapai cita hingga menjadi
entrepreneur bidang kuliner sekaligus agribisnis. Pemilik restoran Jejamuran di Yogyakarta
ini telah bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 6,5 miliar/tahun.
Ratidjo telah puluhan tahun kenal dengan tanaman jamur. Pada tahun 1968, dia ditugaskan
untuk menanam jamur di Dieng. Namun, Ratidjo menyadari pekerjaannya tidak memiliki
tunjangan pensiun. Ratidjo mulai berpikir untuk mengembangkan suatu bisnis yang dapat
menunjang kehidupan masa depannya. Pada tahun 1997 Ratidjo mengundurkan diri.
Berbekal uang pesangon yang ia dapatkan dari perusahaan sebelumnya, dia mendirikan PT
Volva Indonesia, perusahaan yang sama yaitu dalam bidang penanaman jamur.
Kemudian Ratidjo sadar bahwa petani tidak memiliki daya tawar karena semua harga buah
dan sayuran ditentukan oleh pengepul. Supaya punya daya tawar, Ratidjo berinisiatif
menjual makanan dari jamur. Menu makanan jamurnya saat ini sudah sangat berkembang.
Restoran Jejamuran milik Bapak Ratidjo semakin dicari baik turis lokal maupun turis
mancanegara. Mereka penasaran untuk mencoba menu-menu andalan Ratidjo.
(Dimodifikasi dari artikel: “Berkat Kesetiaan Ratidjo pada Jamur”.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/berkat-kesetiaan-ratidjo-pada-jamur)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 60


Selama proses mengembangkan bisnis kuliner tersebut, terdapat beberapa ide Bapak Ratidjo
yang sejalan dengan metode SCAMPER, yaitu:

Tabel 5.2 Penerapan SCAMPER pada kasus Jejamuran

Substitute Bapak Ratidjo mengganti menu-menu makanan yang biasanya berbahan


baku daging sapi dan ayam, menjadi jamur. Menu-menu yang ditawarkan
seperti: gudeg jamur, sate jamur, tongseng jamur, dll.
Mengganti metode pencatatan menu secara konvensional yang biasanya
menggunakan kertas dengan walkie talky.
Combine Dalam mengembangkan usahanya, Bapak Ratidjo mengkombinasikan
keahlian dirinya sebagai petani jamur dan istrinya yang pandai memasak.
Adapt Di restorannya, Bapak Ratidjo membuat satu area khusus sebagai
photobooth untuk beradaptasi dengan perilaku masyarakat modern saat
ini yang suka mengunggah foto-foto aktivitasnya di media sosial. Hal ini
juga menjadi salah satu strategi promosi restoran tersebut.
Modify/ o Memodifikasi kemasan jamur ke dalam bentuk makanan kaleng. Saat
Magnify/ ini banyak rombongan umroh dan haji yang menjadikan jamur
Minify kalengan tersebut sebagai bekal untuk umroh dan haji.
o Memperbesar rumah makannya yang awal mulanya berupa warung
kecil, saat ini sudah menjadi restoran besar.
o Menambah jenis jamur dari awalnya hanya 2 jenis jamur saat ini
menjadi 24 jenis jamur
Put to Other Memfungsikan restoran tersebut tidak hanya sebagai tempat makan
Use tetapi juga menjadi wisata edukasi (pengunjung dapat mempelajari jenis-
jenis tanaman jamur yang dipajang di area belakang restoran tersebut)
Eliminate Mengeliminasi rekruitmen karyawan lulusan tata boga. Hal ini
mempertimbangkan bahwa lulusan yang berpendidikan tinggi kurang
loyal bekerja di bisnis kuliner semacam ini dibandingkan dengan
memperkerjakan buruh dan warga setempat.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 61


Rearrange Menata ulang posisi pelayan agar selalu stand-by di dekat meja
pengunjung, sehingga para pengunjung dapat terlayani dengan cepat.

2. MORPHOLOGICAL MATRIX

Selain teknik SCAMPER, metode lain yang dapat digunakan adalah Morphological Matrix.
Tools tersebut merupakan cara menstimulasi tercetusnya ide-ide baru melalui penyusunan
matriks yang terstruktur. Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi parameter-
parameter yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang dihadapi. Kemudian, buatlah
matriks atau tabel dan masukkan parameter-parameter yang telah dipilih pada baris pertama.
Penyusunan matriks dan parameter tersebut diperlihatkan pada Tabel 5.3. Kemudian, buatlah
sebanyak-banyaknya daftar ide untuk tiap parameter (dengan tidak mencocokkan item dari
satu kolom dengan kolom lainnya). Terakhir, kombinasikan ide-ide dari tiap parameter
menjadi suatu ide baru yang menarik dan orisinal.

Tabel 5.3 Penyusunan Tabel Morphological Matrix

Parameter 1 Parameter 2 Parameter 3 Parameter n+1


Ide 1.1 Ide 2.1 Ide 3.1 Ide (n+1).1
Ide 1.2 Ide 2.2 Ide 3.2 Ide (n+1).2
Ide 1.3 Ide 2.3 Ide 3.3 Ide (n+1).3
dst..... dst..... dst..... dst.....

CONTOH PENERAPAN MORPHOLOGICAL MATRIX

Menyusul Kesuksesan Jejamuran


Seorang penjual gerobak jamur di daerah Jakarta Pusat, yang bernama Tarjo, tengah
memikirkan cara untuk mengembangkan bisnisnya. Ia bercita-cita suatu hari nanti bisnisnya
dapat sukses seperti rumah makan Jejamuran yang kisahnya pernah ia baca di salah satu
artikel koran. Selama ini Tarjo memilih Stasiun Sudirman sebagai tempat mengais rejekinya.
Tarjo mengamati bisnis-bisnis temannya sudah mulai berkembang dan mereka memiliki
salah satu menu yang selalu dijadikan andalan untuk menarik perhatian orang-orang yang

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 62


mau naik atau pun turun dari kereta. Tarjo pun terdorong untuk menemukan satu menu
andalan agar semakin banyak orang yang menghampiri dagangannya.

Jika menggunakan Metode Morphological Matrix, beberapa ide yang bisa dihasilkan untuk
membantu mengembangkan bisnis Jamur Tarjo digambarkan pada Tabel 5.4.

Beberapa parameter yang dapat dipertimbangkan untuk menghasilkan satu menu andalan
untuk Jamur Tarjo adalah: 1) jenis jamur 2) cara pengolahan, dan 3) bumbu masak. Masing-
masing parameter diisi dengan berbagai ide.

Tabel 5.4 Penyusunan tabel Morphological Matrix untuk bisnis Jamur Tarjo

Jenis Jamur Cara Pengolahan Bumbu


Jamur Tiram Digoreng tepung crispy Asam manis
Jamur Shitake Digoreng tepung tempura Kecap
Jamur Enokitake Digoreng geprek Kacang
Jamur Portabella Dibakar / sate Sambal penyet
Keju parut
Mayonnaise

Kemudian ide dari tiap parameter dapat dipilih dan dikombinasikan dengan ide dari
parameter lainnya sehingga menghasilkan ide-ide alternatif baru yang kreatif.

Tabel 5.5 Pemilihan kombinasi ide alternatif untuk menu Jamur Tarjo

Jenis Jamur Cara Pengolahan Bumbu


Jamur Tiram Digoreng tepung crispy Asam manis
Jamur Shitake Digoreng tepung tempura Kecap
Jamur Enokitake Digoreng geprek Kacang
Jamur Portabella Dibakar / sate Sambal penyet
Keju parut
Mayonnaise

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 63


Dari tabel tersebut beberapa alternatif menu yang dipilih adalah:

1) Jamur Tiram digoreng menggunakan tepung crispy yang ditaburi bumbu asam manis

2) Jamur Shitake digoreng menggunakan tepung tempura dan dibaluri mayonnaise

3) Jamur Portabella dibakar dalam bentuk sate dilengkapi dengan bumbu kecap

3. FISHBONE DIAGRAM

Fishbone Diagram adalah cara menghasilkan ide melalui grafis yang berbentuk tulang ikan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menuliskan real problem pada kepala ikan, kemudian gambarkan garis lurus sebagai
tulang utama pada sebelah kiri kepala ikan. Contoh gambar sebagai berikut:

Gambar 5.2 Langkah awal Fishbone Diagram

2) Menentukan kategori-kategori utama (major category) yang perlu dipertimbangkan


untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Major category
digambarkan menjadi tulang-tulang ikan di sisi atas dan bawah dari tulang ikan
utamanya.

Gambar 5.3 Langkah kedua Fishbone Diagram


TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 64
3) Menuliskan ide-ide yang berpotensi menjadi solusi pada masing-masing major
category, seperti yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5.4 Langkah ketiga Fishbone Diagram

Contoh penggunaan Teknik fishbone diagram pada kasus "Jamur Tarjo”, sebagai berikut:

Gambar 5.5 Fishbone Diagram kasus Jamur Tarjo

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 65


Gambar 5.6 Fishbone Diagram kasus Jamur Tarjo dengan solusi alternatif yang dipilih

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 66


SOAL LATIHAN BAB V

I. Eksistensi Bubble Drink


Sekitar empat tahun lalu, kemunculan minuman bubble drink menjadi tren di
masyarakat, namun saat ini para pemain minuman bubble drink tersebut mulai
waspada terhadap kelanjutan eksistensi pasarnya untuk beberapa tahun ke depan.
Seorang pengamat waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim, mengamati
bahwa bisnis ini belakangan mulai meredup. Munculnya tren bisnis minuman varian
lain tengah menjamur di Indonesia, khususnya minuman asal negeri gajah putih,
Thailand, seperti thai tea dan minuman mango. Bisnis tersebut sangat masif
merebut pasar Indonesia. Ketatnya persaingan pasar jelas tidak dapat dihindari.
Erwin mengatakan bahwa para pemain bubble drink wajib melakukan inovasi agar
dapat bertahan di industri kuliner.
(Dimodifikasi dari artikel “Gelembung Bubble Drink Mengecil”, Kontan, Sabtu, 2 Desember 2017)

Bantulah para pemain bubble drink tersebut menemukan berbagai inovasi agar
dapat tetap mempertahankan bisnisnya. Gunakan: a) Teknik SCAMPER, b)
Morphological Matrix, c) Fishbone Diagram untuk menemukan berbagai solusi
alternatif.

II. [Tugas Berpasangan] Buatlah beberapa solusi alternatif dalam mendesain sebuah tas
yang cocok untuk temanmu, dengan menggunakan teknik SCAMPER, Morphological
Matrix atau Fishbone Diagram! Galilah secara mendalam mengenai tas yang disukai
dan dibutuhkan oleh temanmu dengan menerapkan teknik Socratic Questioning dan
Empathizing yang telah dibahas di BAB II Pengumpulan Informasi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 67


III. [Lanjutan artikel BAB IV soal latihan no. 4.3]

HARTA KARUN
Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla menempatkan industri pariwisata sebagai salah
satu program prioritas nasional. Hingga 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) bisa mencapai 20 juta orang dan menargetkan mampu
menghimpun devisa Rp 260 triliun. Cukup fantastis kan?
Demi mencapai target itu, pemerintah sudah menyusun sejumlah strategi. Misalnya,
dengan menggelar sejumlah acara-acara menarik di sejumlah daerah-daerah yang belum
dikenal di dunia internasional. Yang terkini adalah perhelatan Sail Sabang yang dibuka Sabtu
(2/12/17) lalu.

Sebelumnya, ajang ini menargetkan bisa menggaet 100 kapal yacht dari berbagai negara.
Sayangnya, saat pembukaan pada akhir pekan lalu, jumlah yacht yang bersandar di Sail
Sabang sangat jauh dari target. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan KONTAN, jumlah
peserta Sail Sabang hanya terdiri 13 kapal Republik Indonesia (KRI), 1 Resort Baruna Jaya,
KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, kapal pesiar, dan 18 yacht. Kabarnya, minimnya peserta
Sail Sabang disebabkan oleh faktor cuaca buruk.
Di luar kejadian di atas, sektor pariwisata Indonesia memang harus segera berbenah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-April 2017, hanya ada
4,2 juta wisman yang mengunjungi Indonesia. Terbilang mini jika dibandingkan dengan
negara-negara tetangga seperti Singapura (5,79 juta) dan Thailand (12,02 juta).
Apa yang salah? Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan industri
pariwisata Tanah Air. Misalnya, masih ada kecemasan mengenai keamanan, khususnya
masalah terorisme. Selain itu, sosialisasi mengenai daerah-daerah wisata Indonesia di luar
negeri masih minim. Yang terpenting lagi, pembangunan infrastruktur Indonesia juga masih
tertinggal dibandingkan negara-negara lainnya.
Masalah infrastruktur ini kudu mendapat perhatian serius pemerintah. Sebab, infrastruktur
daerah-daerah wisata di luar Bali dapat dikatakan kurang layak atau bahkan menyedihkan.
Sebut saja minimnya fasilitas bandara, pelabuhan, hingga hotel. Permasalahan ini

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 68


menyebabkan para pelancong sulit untuk mencapai lokasi wisata yang potensial di suatu
daerah, yang berujung pada mahalnya biaya wisata.
Seorang kerabat saya pernah bilang, Indonesia ini bagaikan harta karun tersembunyi. Jika
sudaah ditemukan, dipastikan akan kerap dijadikan incaran. Saya juga meyakininya.
Dikutip dari artikel: “Harta Karun” oleh Barratut Taqiyyah – Kontan hal. 23, Senin 4 Desember
2017

Asumsikan bahwa real root cause dari sepinya Sail Sabang 2017 disebabkan oleh minimnya
infrastruktur pendukung pariwisata di Sabang.

Seandainya Sail Sabang akan dilaksanakan kembali di tahun 2018, buatlah beberapa solusi
alternatif untuk penyelenggara, agar masalah di tahun 2017 tidak terulang kembali. Gunakan
teknik Morphological Matrix, dengan mengacu pada asumsi real root cause minimnya
infrastruktur beserta informasi-informasi tambahan pada artikel “Harta Karun”.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 69


BAB VI

MENETAPKAN SOLUSI

Beberapa alternatif solusi telah didapatkan melalui tahap generating ideas. Langkah
selanjutnya adalah menetapkan solusi terbaik (DECIDE) yang akan diaplikasikan untuk
menyelesaikan real problem. Teknik menetapkan solusi yang digunakan pada diktat ini adalah
Kepner-Tregoe Decision Analysis (KTDA) dan Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis
(KTPPA).

1. KEPNER-TREGOE DECISION ANALYSIS (KTDA)

Kepner-Tregoe Decision Analysis (KTDA) adalah suatu tools (alat) dalam bentuk tabulasi untuk
menampilkan beberapa parameter penilaian yang dibutuhkan dan mengevaluasi pemenuhan
setiap alternatif solusi terhadap parameter tersebut. Selain itu, tools ini juga membantu dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi kemungkinan risiko yang akan terjadi dari setiap alternatif
solusi.

Gambar 6.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Pemilihan solusi dengan metode KTDA dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

a) Menuliskan decision statement (keputusan yang diperlukan untuk penyelesaian


masalah) dengan singkat, padat, dan jelas.

Decision Statement: ____________________________________________________


_____________________________________________________________________

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 70


b) Membuat daftar parameter penilaian dan mengklasifikasikannya ke dalam dua
kategori, yaitu musts dan wants. Musts adalah hal yang mandatory/harusan/wajib
dipenuhi. Sedangkan wants adalah hal-hal yang diinginkan tetapi bukan suatu
kewajiban, dan menjadi sebuah nilai plus apabila terpenuhi. Hindari pemilihan kriteria
yang ambigu: efisien, efektif, murah, dll. Gunakan kriteria yang jelas dan spesifik.
(contoh: harga <2 juta rupiah).

Musts

1. ___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________

Wants
1. ___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________

c) Memilih alternatif solusi dari berbagai ide yang telah muncul melalui metode
SCAMPER, fishbone diagram, dan/atau Morphological Matrix yang mungkin efektif
untuk menyelesaikan real problem.

d) Mengevaluasi setiap alternatif solusi terhadap kategori musts. Evaluasi dilakukan


dengan cara memberikan keterangan “GO” jika alternatif solusi layak dan memenuhi
parameter penilaian pada kategori musts. Namun, berikan keterangan “NO GO” jika
alternatif solusi tidak layak. Kolom alternatif solusi yang telah memiliki keterangan “NO
GO”, tidak perlu dilanjutkan untuk evaluasi berikutnya. Contoh tabel diperlihatkan
pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Contoh Evaluasi Kategori Musts pada Tabel KTDA

Alternatif Solusi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


MUSTS
1. ............. GO GO NO GO
2. ............. GO NO GO NO GO
WANTS Bobot Rating Skor Rating Skor Rating Skor
1. .............
2. .............
Total A = Total B = Total C =

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 71


e) Melakukan evaluasi setiap alternatif solusi berdasarkan kategori wants, dengan cara:

o Memberikan bobot (tingkat kepentingan) untuk masing-masing kategori


wants.

o Memberikan rating (tingkat pemenuhan) untuk masing-masing alternatif solusi


terhadap setiap kategori wants.

o Menghitung skor dengan cara mengalikan angka bobot dengan angka rating.

Catatan:

Tidak ada ketentuan khusus dalam menentukan klasifikasi angka bobot dan angka
rating. Masing-masing individu atau tim problem solver dapat menentukannya sesuai
dengan pertimbangannya masing-masing. Pada Tabel 6.2 berikut ini merupakan
contoh klasifikasi angka bobot dan angka rating yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Tabel 6.2 Contoh Klasifikasi Angka Bobot dan Angka Rating

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10


Bobot Cenderung
Kurang Sangat
(Seberapa penting?) tidak Cukup Penting
penting penting
penting
Rating Sangat
Kurang Cukup Baik Sangat baik
(Tingkat pemenuhan) kurang

Tabel 6.3 Contoh Evaluasi Kategori Wants pada Tabel KTDA

Alternatif Solusi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


MUSTS
1. AAAA GO GO GO
2. BBBB GO GO NO GO
WANTS Bobot Rating Skor Rating Skor Rating Skor
1. AAAAAA 5 3 15 8 40
2. BBBBBB 9 7 63 3 27
Total A = 78 Total B = 67 Total C =

f) Melakukan evaluasi dari risiko-risiko yang mungkin terjadi pada setiap penerapan
alternatif solusi. Evaluasi dilakukan dengan cara:

o Menuliskan risiko yang mungkin terjadi dari setiap alternatif solusi (Adverse
Consequences).
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 72
o Memberikan angka penilaian terhadap parameter Probability of occurence
(peluang/kemungkinan terjadinya) risiko.

o Memberikan angka penilaian terhadap parameter Seriousness if it occurs (tingkat


bahaya) risiko.

o Menghitung threat (ancaman) dengan cara mengalikan Probability of occurence


dengan Seriousness if it occurs.

Catatan:

Probability of occurance dan Seriousness if it occurs dari setiap risiko juga dapat
direpresentasikan dengan menggunakan angka. Sama seperti klasifikasi rating dan
bobot yang telah dibuat pada Tabel 6.2, klasifikasi angka untuk merepresentasikan
Probability of occurance dan Seriousness if it occurs juga bebas ditentukan oleh
individu atau tim problem solver. Tabel 6.4 merupakan contoh pengklasifikasian nilai
untuk merepresentasikan Probability of occurance dan Seriousness if it occurs.

Tabel 6.4 Contoh Klasifikasi Nilai Probability of occurence dan Nilai Seriousness if it occurs
0-2 3-4 5-6 7-8 9-10
Probability of Cenderung Jarang Kadang Sering Selalu terjadi
occurance tidak mungkin terjadi terjadi terjadi
terjadi
Seriousness if it Tidak Dampak Cukup Dampak Dapat menghentikan
occurs berdampak minim serius serius seluruh aktivitas
apa-apa (sangat serius)

Tabel 6.5 Contoh Tabel Evaluasi Adverse Consequences


Probability of occurance Seriousness if it occurs
Threat
Adverse Consequences (Seberapa mungkin (Seberapa serius jika
(Ancaman)
terjadi) terjadi)
Alternatif 1
Risiko A 3 6 18
Risiko B 5 9 45
Total Threat: 63
Alternatif 2
Risiko A 2 5 10
Risiko B 8 10 80
Total Threat: 90

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 73


g) Menentukan solusi yang dipilih berdasarkan nilai total dari tabel KTDA dan Adverse
Consequences.

Berdasarkan contoh pada Tabel 6.3 dan 6.5, maka yang dipilih menjadi solusi adalah
Alternatif solusi 1, karena memiliki nilai tertinggi (78) pada penilaian KTDA dan nilai
ancaman terendah (90) pada penilaian Adverse Consequences.

CONTOH PENERAPAN KEPNER-TREGOE DECISION ANALYSIS (KTDA)

Dari studi kasus “Harta Karun” pada Latihan Soal 5.3, dipilih 3 (tiga) alternatif solusi yang
berpotensi dapat meningkatkan jumlah peserta Sail Sabang pada tahun 2018. Ketiga alternatif
solusi tersebut diantaranya:

1) Bekerjasama dengan penginapan setempat untuk merenovasi hotel-hotel kecil

2) Bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk merenovasi Bandara Maimum


Saleh agar bangunannya lebih modern serta menambah kapasitas ruang tunggu
penumpang

3) Bekerjasama dengan National Geographic untuk membuat video dengan judul


“Exploring Sabang”

Dengan keterbatasan dana dan SDM, dari ketiga alternatif solusi di atas, panitia
penyelenggara hanya diperbolehkan mengimplementasikan satu alternatif solusi saja. Selain
itu, mereka juga diberi tenggat waktu 4 bulan untuk selesai mengimplementasikan solusi yang
terpilih dengan alokasi biaya sebesar 1 Milyar Rupiah. Birokrasi yang tidak terlalu sulit juga
akan memudahkan panitia untuk mewujudkan solusi tersebut. Panitia ingin solusi yang
nantinya mereka pilih cukup efektif dalam mendatangkan wisatawan-wisatawan
internasional.

Dari ketiga alternatif solusi yang ada, panitia dapat menggunakan metode KTDA untuk
membantu proses pemilihan solusi. Sesuai tahapan yang telah dideskripsikan sebelumnya,
kita perlu menentukan terlebih dahulu decision statement-nya.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 74


➢ DECISION STATEMENT: Memilih solusi paling efektif untuk meningkatkan jumlah
peserta Sail Sabang tahun 2018.

Kemudian, tentukan musts dan wants:

➢ MUSTS:

o Dapat diimplementasikan dalam kurun waktu 4 bulan ke depan

o Alokasi biaya maksimal Rp 5 Milyar

➢ WANTS:

o Minim birokrasi

o Dapat memberikan pemasukan kepada pemerintah setempat secara jangka


panjang

Evaluasi kategori musts dan wants menggunakan tabel KTDA:

Tabel 6.6 Evaluasi Kategori Musts dan Wants dengan KTDA

Alternatif solusi: Renovasi hotel- Renovasi Membuat video


hotel kecil bandara National
Geographic
MUSTS
1. Persiapan ≤ 4 bulan GO GO GO
2. Biaya ≤ Rp 5 M GO NO GO GO

WANTS Bobot Rating Skor Rating Skor Rating Skor


1. Minim Birokrasi 5 6 30 3 15
2. Memberikan 72
pemasukan ke 8 7 56 9
Pemda
Total A = 86 Total B = - Total C = 87

Lalu, identifikasi konsekuensi negatif dari masing-masing alternatif solusi terpilih yang
dianalisis menggunakan Tabel Adverse Consequences yang ditampilkan pada Tabel 6.7.
Konsekuensi yang mungkin saja terjadi adalah:

1) Konsekuensi dari Alternatif solusi 1: Renovasi hotel-hotel kecil

o Mengganggu kenyamanan tamu hotel

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 75


o Pemasukan hotel berkurang selama renovasi berlangsung

2) Konsekuensi dari Alternatif solusi 2: Membuat video National Geographic

o Mengganggu kenyamanan penduduk setempat saat pengambilan gambar

o Gangguan lalu lintas akibat keramaian saat pengambilan gambar

Tabel 6.7 Evaluasi Adverse Consequences

Peluang Terjadinya
Tingkat Bahaya Risiko
Risiko yang Mungkin Terjadi Risiko Total Ancaman
(Seriousness if it
(Adverse Consequences) (Probability of (Threat)
occurs)
occurence)
Renovasi hotel-hotel kecil
Terganggunya 8 8 64
kenyamanan tamu hotel
Pemasukan hotel 8 8 64
berkurang
Total Threat: 128
Pembuatan video National Geographic
Terganggunya penduduk 6 7 42
setempat
Gangguan lalu lintas 5 6 30
Total Threat: 72

Maka dari analisis keputusan dengan menggunakan teknik KTDA dan Adverse Consequences,
dipilihlah solusi: Membuat video “Exploring Sabang” yang bekerjasama dengan National
Geographic untuk mempromosikan keindahan Sabang.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 76


2. KEPNER-TREGOE POTENTIAL PROBLEM ANALYSIS (KTPPA)

Setelah kita menentukan solusi mana yang akan dilaksanakan berdasarkan tabel Kepner-
Tregoe Decision Analysis (KTDA), tahapan selanjutnya adalah kita perlu meyakinkan bahwa
solusi tersebut dapat berjalan lancar pada saat pelaksanaannya.

Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis (KTPPA) merupakan satu dari empat jenis teknik
Kepner-Tregoe, disamping KTSA (Situation Appraisal), KTPA (Problem Analysis), dan KTDA
(Decision Analysis). KTPPA bertujuan untuk tidak hanya memastikan kesuksesan implementasi
dari solusi yang kita pilih melainkan juga untuk meminimalkan risiko terjadinya permasalahan-
permasalahan yang dapat mengganggu penerapan solusi atau hasil yang diharapkan dari
penerapan solusi tersebut. Tabel KTPPA (Tabel 6.8) menjelajahi tentang masalah-masalah
yang berpotensi terjadi (potential problem), mengidentifikasi penyebab potensi masalah
tersebut (possible cause), menyusun rencana tindakan pencegahan (preventive action) untuk
mencegah agar potensi masalah tersebut tidak terjadi, dan membuat rencana tindakan
kontingensi (contingent action) untuk penanggulangan jika potensi masalah benar-benar
terjadi .

Tabel 6.8 Tabel Kepner-Tregoe Problem Analysis (KTPPA)

Potential Problems Possible Causes Preventive Actions Contingency Actions


A 1. 1. 1.
2. 2. 2.
dst dst dst
B 1. 1. 1.
2. 2. 2.
dst. dst dst

Langkah-Langkah Pengerjaan KTPPA:

1) Potential Problem: Tuliskan POTENSI MASALAH (potential problem) dalam Tabel


KTPPA. Lihat kembali Tabel KTDA dan Adverse Consequences yang sudah dikerjakan
dan lakukan Brainstorming terhadap masalah-masalah lain yang mungkin terjadi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 77


Potential Problem bersumber dari Adverse Consequences pada tabel KTDA. Sebagai
catatan, dalam menganalisis potential problem, kita harus mampu mengidentifikasi
terlebih dahulu seberapa serius permasalahan tersebut dan seberapa besar
kemungkinan permasalahan tersebut terjadi. Perhatikan potensi masalah saat: (1)
deadline yang sudah dekat, (2) sedang mencoba suatu solusi yang baru, rumit, atau
tidak familiar, (3) memberikan tanggung jawab kepada orang lain, (4) mengaplikasi
urutan metode yang saling terkait dan memberikan pengaruh satu dengan lainnya.

2) Possible Cause: Lengkapi Tabel KTPPA dengan PENYEBAB (possible cause) dari masing-
masing potensi masalah.

3) Preventive Action: Rumuskan RENCANA TINDAKAN PENCEGAHAN (preventive action)


yang efektif dalam mencegah terjadinya potensi masalah.

4) Contingent Action: Persiapkan RENCANA TINDAKAN KONTINGENSI (contingent action)


yang harus dilakukan jika potensi masalah tersebut tetap terjadi. Sebagai catatan,
tindakan kontingensi itu tidak lebih baik dibandingkan dengan tindakan pencegahan.

CONTOH PENERAPAN KEPNER-TREGOE POTENTIAL PROBLEM ANALYSIS

Contoh 1: Perjalanan Dinas ke New York


Bapak Prasetyo adalah seorang engineer yang bekerja di sebuah perusahaan berlokasi di
Jakarta. Pada perjalanan dinas kali ini Bapak Prasetyo akan berangkat ke kota New York,
Amerika Serikat, minggu depan untuk mewakili kantornya mengikuti sebuah pelatihan. Ini
adalah kali kedua Bapak Prasetyo bepergian ke luar negeri. Perjalanan pertamanya adalah
kunjungan ke Paris beberapa bulan lalu. Saat itu, Bapak Prasetyo mengalami jet lag karena
penerbangan yang cukup lama. Bapak Prasetyo tersiksa karena tubuhnya terus menerus
terasa sangat lelah, jam biologisnya bergeser cukup jauh (contoh: Bapak Prasetyo merasa
mengantuk di sore hari karena waktu tersebut adalah waktu Bapak Prasetyo biasa tidur di
Jakarta).

Agar kegiatan pelatihan Bapak Prasetyo di New York dapat berjalan lancar tanpa mengalami
kemungkinan gangguan mual, dehidrasi ataupun kram otot (baik selama perjalanan ataupun
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 78
saat telah tiba di tujuan), kita dapat menyusun tabel Kepner-Tregoe Potential Problem
Analysis untuk Bapak Prasetyo seperti di bawah ini:

Tabel 6.9 Penerapan metode KTPPA untuk perjalanan dinas Bapak Prasetyo

Potential Possible Cause Preventive Action Contingent Action


Problem
Dehidrasi Tekanan kabin Minum air sesering mungkin Tetap terhidrasi ketika
rendah Menggunakan pelembab kulit sampai tujuan
Menemui dokter
Kram otot Duduk dalam Berjalan-jalan di dalam Memijat bagian tubuh
waktu lama pesawat yang mengalami kram
Menggerak-gerakkan kaki dan otot
tangan sambil duduk
Mual Turbulensi Memilih pesawat berbadan Memastikan air sickness
pesawat besar bag tersedia
Minum obat

Contoh 2: Sail Sabang

Seperti yang sudah dibahas pada awal bab ini tentang penggunaan metode Kepner-Tregoe
Decision Analysis (KTDA), solusi terpilih untuk permasalahan sepinya Sail Sabang 2017 pada
artikel “Harta Karun” adalah membuat video “Exploring Sabang” yang bekerjasama dengan
National Geographic untuk mempromosikan keindahan Sabang. Untuk penerapan solusi
tersebut, potensi masalah dapat dianalisis dengan menggunakan tabel KTPPA seperti yang
tercantum dalam Tabel 6.10.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 79


Tabel 6.10 Penerapan metode KTPPA pada solusi yang dipilih untuk kasus Sail Sabang

Potential
Possible Cause Preventive Action Contingent Action
Problem
Mengganggu o Tempat pengambilan o Izin dan sosialisasi o Pindah lokasi yang
kenyamanan gambar dilakukan di kepada masyarakat jauh dari
penduduk dekat pemukiman terdampak/ tokoh pemukiman
setempat saat penduduk masyarakat penduduk
pengambilan o Penduduk merasa o Menentukan pihak o Meminta maaf
gambar risih (tidak nyaman) dari masyarakat kepada
saat di wawancara yang bersedia/ masyarakat/
akan terlibat dalam tokoh masyarakat
pembuatan video terhadap
keramaian yang
terjadi
Gangguan lalu o Tempat pengambilan Bekerjasama dengan Meminta pihak
lintas akibat gambar dilakukan di pihak Kepolisian terkait Kepolisian melakukan
keramaian saat jalan umum dengan izin keramaian rekayasa lalu lintas
pengambilan o Banyak pengemudi/
gambar warga yang
(shooting) terdistraksi untuk
menonton
pengambilan gambar
Ada hambatan o Tim pelaksana o Mengganti tim
Perlu adanya planning,
pada proyek proyek tidak monitoring dan
yang tidak
pembuatan profesional evaluasi pada tiap-tiap
profesional
video National o Alokasi dana o Jika dana tidak
tahapan pelaksanaan
Geographic (budget) tidak turun proyek turun, maka: (a)
Dana talangan
dari Pemerintah
Sabang, (b)
Meminjam dana
dari Bank
Apabila ditarik kesimpulan, menetapkan solusi dapat dilakukan dengan beberapa
pertimbangan yaitu; menilai kebutuhan kita, mengetahui dampak negatif atau potensi-
potensi masalah yang mungkin muncul jika menerapkan solusi tersebut, menyusun rencana
pencegahan masalah dan cara menanggulanginya bila potensi masalah tersebut benar-benar
terjadi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 80


SOAL LATIHAN BAB VI

KEPNER-TREGOE DECISION ANALYSIS (KTDA)

I. MEMBELI MOBIL BARU

Anda memutuskan untuk membeli sebuah mobil baru, dengan budget maksimal yang Anda
miliki sebesar 230 juta Rupiah. Anda menginginkan mobil baru Anda harus bertransmisi
automatic. Selain itu, Anda ingin mobil tersebut memiliki sistem keyless entry dan kamera
belakang untuk parkir.

Buatlah tabel Kepner-Tregoe Decision Analysis dan Adverse Consequences untuk


memutuskan jenis mobil apa yang Anda akan beli. Gunakan informasi dari internet untuk
mencari tahu model, harga dan spesifikasi mobil saat ini.

II. MENENTUKAN TEMPAT BEKERJA UNTUK ARNO

Arno baru saja merayakan kelulusannya sebagai Sarjana Teknik Logistik dari Universitas
Pertamina. Saat ini Arno memiliki beberapa penawaran kerja dari perusahaan yang
berbeda. Arno ingin memutuskan perusahaan mana yang akan dia pilih, namun Arno
memiliki beberapa batasan. Orangtua Arno di Jakarta sudah tua dan sering sakit-sakitan,
sehingga Arno tidak ingin bekerja di luar Jakarta, sehingga Arno perlu memastikan bahwa
perusahaan yang ia pilih nanti bisa memberi jaminan untuk tidak mentransfernya ke luar
kota. Selain itu, Arno ingin posisi yang sesuai dengan jurusannya.
Setelah melakukan wawancara dengan perusahaan-perusahaan tersebut, Arno
menyempitkan pilihannya pada tiga perusahaan : Otocar, DE-Warehouse, dan RealOil. Tiga
perusahaan tersebut menawarkan posisi yang sesuai bagi lulusan Teknik Logistik, namun
RealOil mengatakan bahwa setelah beberapa tahun bekerja, kemungkinan rotasi pekerja
ke cabang perusahaan di luar kota mungkin saja terjadi. DE-Warehouse dan RealOil adalah
perusahaan berskala besar, sedangkan Otocar berskala medium. DE-Warehouse

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 81


menawarkan lebih banyak program training bagi para pekerjanya bila dibandingkan dengan
Otocar dan RealOil. Dari segi gaji dan tunjangan kesehatan, Otocar menawarkan skema
yang paling menggiurkan. Ketiga perusahaan tersebut berlokasi di daerah rawan macet dan
biaya hidup yang tinggi (contoh: biaya kos/apartemen dan makan mahal). Apabila
memperhitungkan jarak dari rumah Arno ke kantor, Otocar berjarak 25 km, DE-Warehouse
15 km dan RealOil 18 km.
Gunakan tabel Kepner-Tregoe Decision Analysis dan Adverse Consequences untuk
membantu Arno menentukan perusahaan mana yang akan dia pilih sebagai tempat bekerja!

KEPNER-TREGOE POTENTIAL PROBLEM ANALYSIS (KTPPA)


III. MEMPERSIAPKAN LIBURAN KE LUAR NEGERI

Anda adalah seorang mahasiswa Semester Dua yang beruntung memenangkan paket
liburan dari sebuah produk elektronik (lengkap dengan tiket pergi pulang, akomodasi
penginapan, transportasi lokal, voucher makan, dan uang saku) selama 10 hari pada saat
liburan akhir semester Bulan Juli nanti. Beruntungnya, Anda boleh memilih negara tujuan
dengan bebas (Indeks 1 hingga 11 pada Gambar 6.2).
Buatlah Tabel Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis yang lengkap untuk persiapan
liburan tersebut! Gali potensi masalah yang mungkin terjadi selama liburan nanti!

Gambar 6.2 Pilihan negara tujuan liburan akhir semester

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 82


IV. MEMBELI MOBIL BEKAS

Ariel adalah seorang pebisnis muda dalam bidang properti. Untuk menunjang kegiatan
operasional bertemu klien, Ariel berencana untuk membeli mobil bekas di sebuah
Showroom. Sebagai pebisnis yang profesional, Ariel ingin membuat kesan yang baik pada
setiap kliennya, sehingga ia ingin mobil bekas yang akan dibeli masih terlihat bagus dan
bukan mobil tua. Ariel kemudian meminta pendapat Anda terkait dengan rencana
pembelian mobil bekas tersebut.

Sebagai seorang sahabat yang telah belajar Creative Problem Solving, Buatlah Tabel Kepner-
Tregoe Potential Problem Analysis yang lengkap untuk membantu Ariel!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 83


BAB VII

IMPLEMENTASI SOLUSI

Setelah mantap menetapkan solusi yang dipilih melalui metode Kepner-Tregoe Decision
Analysis dan Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis, tahapan selanjutnya adalah
implementasi solusi tersebut. Tahapan implementasi (implement) merupakan realisasi dari
solusi yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 7.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

Dalam tahapan implementasi, terdiri dari langkah-langkah di bawah ini :

Waktu GANTT CHART

Sumber daya manusia DEPLOYMENT CHART


RENCANA
IMPLEMENTASI
Uang BUDGET

Produk PROTOTYPE

Gambar 7.2 Perencanaan implementasi solusi

1. GANTT CHART

Gantt Chart adalah grafik batang yang mengindikasikan kapan suatu tugas dimulai dan berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Misalnya, Anda diberikan
waktu satu tahun untuk menyelesaikan suatu masalah, maka Anda perlu mengalokasikan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 84


waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan tiap tahapan. Berikut adalah contoh Gantt Chart
dalam periode penyelesaian masalah selama satu tahun :

Tabel 7.1 Gantt Chart penyelesaian masalah selama satu tahun

TUGAS BULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Pendefinisian masalah
Menghasilkan solusi-
solusi alternatif
Menetapkan solusi
yang dipilih
Implementasi solusi
Evaluasi solusi

Hal yang perlu diingat dalam pembuatan Gantt Chart :

o Minimal 25% dari keseluruhan waktu digunakan untuk mendefinisikan masalah. Para
ahli mengatakan bahwa jika real problem telah didefinisikan, maka proyek tersebut
telah selesai setengah langkah.

o Adanya evaluasi untuk setiap tahapan problem solving dan evaluasi di akhir tahapan.

CONTOH PENERAPAN GANTT CHART

SHUTTLE BUS MONAS – STADION GELORA BUNG KARNO

PT. Liga Indonesia Baru sebagai event organizer acara Liga 1 sedang mempersiapkan segala
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan acara kompetisi sepakbola nasional di Indonesia
yang mengundang beberapa klub sepakbola dari seluruh Indonesia. Acara Liga 1 akan
diadakan di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada akhir tahun 2018. Untuk
mengurangi kemacetan akibat para pendukung sepakbola (supporter) yang berdatangan
dari berbagai kota, panitia mengarahkan bus-bus para supporter agar parkir di Monas.
Dalam waktu 18 minggu persiapan, salah satu hal yang harus dirancang adalah pengadaan
shuttle bus dari Monas ke Gelora Bung Karno (GBK) untuk menghindari kemacetan di jalan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 85


raya sekitar Sudirman dan Senayan. Seluruh supporter akan diarahkan untuk berangkat dari
Monas, dan kendaraaan yang boleh parkir dan keluar masuk GBK hanya shuttle bus khusus
yang memiliki identitas acara Liga 1 2018.

Dari contoh kasus tersebut, maka berikut adalah Gantt Chart yang dibuat dalam periode 18
minggu.

Tabel 7.2 Gantt Chart pengadaan shuttle bus Monas – Gelora Bung Karno (GBK)

MINGGU
TUGAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Pembentukan panitia dan


identifikasi kebutuhan
Perekrutan volunteer
Persiapan Monas sebagai lokasi
parkir
Pendaftaran bus luar kota yang akan
parkir di Monas
Penentuan lokasi pemasangan
petunjuk jalan
Pemberian tanda / stiker shuttle bus
Pengaturan shuttle bus saat
pertandingan dilaksanakan
Evaluasi

2. DEPLOYMENT CHART

Dalam melaksanakan sebuah proyek, perlu adanya tim atau grup dari beberapa individu untuk
menyelesaikan masalah. Deployment Chart dapat memandu tim untuk menentukan tanggung
jawab dari setiap individu atau anggota tim yang berkaitan dengan tugas mereka. Berikut
adalah contoh Deployment Chart pada kasus shuttle bus Monas – Gelora Bung Karno (GBK)
untuk rangkaian pertandingan sepakbola.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 86


Tabel 7.3 Deployment Chart pada kasus shuttle bus Monas – Gelora Bung Karno (GBK)

TUGAS ANGGOTA TIM


Event Organizer Volunteer Agen Bus
Pembentukan panitia dan identifikasi
kebutuhan
Perekrutan volunteer
Persiapan Monas sebagai lokasi parkir
Pendaftaran bus luar kota yang akan
parkir di Monas
Penentuan lokasi pemasangan petunjuk
jalan
Pemberian tanda /stiker shuttle bus
Pengaturan shuttle bus saat
pertandingan dilaksanakan
Evaluasi

3. BUDGET

Hal yang penting dalam perencanaan adalah membuat budgeting atau alokasi dana. Hal yang
perlu dilakukan dalam budgeting adalah angka yang realistis dan detail, sesuai dengan
kebutuhan proyek. Dalam perusahaan, proses budgeting dikenal dengan sebutan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dalam setiap pengajuan proposal proyek. Berikut adalah contoh
budgeting atau RAB pada kasus shuttle bus Monas - GBK:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 87


Tabel 7.4 Alokasi dana (budget) untuk pengadaan shuttle bus Monas – Gelora Bung Karno (GBK)
Kebutuhan Jumlah Unit Harga Per Unit Harga Total Keterangan
(Rp)
(Rp)

Honor Personil

-Event Organizer 40 Jam 500.000 20.000.000 4 orang x 10 jam

-Volunteer 60 Jam 200.000 12.000.000 6 orang x 10 jam

-Agen Bus 20 Jam 100.000 2.000.000 2 orang x 10 jam

Sewa parkir di Monas

-Sewa tempat 14 Jam 1.000.000 14.000.000 Spare 4 jam

-Jasa petugas parkir 140 Jam 100.000 14.000.000 10 orang x 14 jam

Logistik

-Papan petunjuk jalan 50 Pcs 20.000 1.000.000 acrylic

-Tanda/stiker shuttle bus 50 Pcs 20.000 1.000.000

Keamanan

-Jasa aparat keamanan 5 Hari 100.000 500.000 5 orang x 1 hari

Konsumsi - - - - Tidak disediakan

Publikasi

-Iklan di media sosial 10 Post 200.000 2.000.000 Instagram

TOTAL 66.500.000

4. PROTOTYPE

Prototype atau purwarupa merupakan sampel atau model yang mewakili keseluruhan produk
atau sistem. Ketika solusi yang dihasilkan berupa produk, maka kita dapat membuat prototype
mulai dari perlengkapan sederhana, hingga yang paling mendekati dengan produk yang
diinginkan. Pembuatan prototype pun harus dimasukkan ke dalam budget, yang kemudian
pun perlu dievaluasi dengan meminta saran dan kritik dari klien maupun masyarakat terkait.

Prototype memiliki dua tipe, yaitu:

1) Prototype produk untuk solusi berwujud, jika kita merancang suatu solusi berupa
barang atau produk yang dapat ditunjukkan kepada user. Contohnya yaitu dalam
wallet project yang sebelumnya dilakukan, kita melakukan proses interview

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 88


(empathize) kepada klien (user) agar dompet yang akan kita hasilkan sesuai dengan
keinginan user. Prototype ini dibuat untuk mendapatkan evaluasi dan feedback dari
user sehingga dapat diimprovisasi sebelum produk tersebut diluncurkan.

2) Prototype solusi tidak berwujud, jika kita merancang suatu kegiatan atau sistem
sebagai solusi akhir. Prototype dapat dibuat dalam bentuk flowchart kegiatan yang
kemudian dapat disimulasikan melalui roleplay. Kita juga dapat membuat prototype
produk yaitu dengan menghasilkan barang yang sekiranya akan digunakan dalam
kegiatan/sistem tersebut.

Berikutnya mari kita bahas untuk contoh kasus prototype produk dari sebuah contoh solusi.

Contoh Kasus Prototype 1:


DOMPET UNTUK AYAH
Ria, seorang mahasiswa ingin memberikan hadiah dompet kepada ayahnya. Namun ia belum
tahu bagaimana dompet yang baik yang sesuai dengan keinginan ayahnya. Ia pun bertanya
kepada ayahnya, mulai dari seperti apa dompet yang ayahnya inginkan, dan kenapa ia masih
memakai dompet yang sekarang, dan apakah dompet itu selalu dibawa, dan sebagainya.
Hasil wawancara menyatakan bahwa sang ayah membutuhkan dompet yang simpel, namun
bisa memuat uang banyak dan tetap nyaman ditaro di saku belakang, dan tidak membuat
duduknya tidak seimbang. Ria pun kemudian memiliki beberapa ide, diantaranya adalah
dompet yang jenisnya 1 set dan digunakan di saku belakang bagian kiri dan kanan, atau
dompet yang seperti tas pinggang dan bisa dikaitkan ke ikat pinggang, atau dompet yang
diletakkan di pergelangan tangan seperti wrist band.
Dari ketiga ide tersebut, Ria pun meminta saran dari ayahnya, sehingga hasil diskusi
menyimpulkan bahwa dompet yang paling menjawab kebutuhan ayahnya adalah pilihan
yang pertama. Lalu Ria pun membuat prototype dengan menjahit dari bahan kain dan tali
kur untuk dites dan dievaluasi oleh ayahnya, sebelum kemudian ia membuatkan produk
akhir.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 89


Sumber:
https://ak1.ostkcdn.com/imag
es/products/9817609/Mens-
Classic-Genuine-Leather- Sumber: Sumber:
Trifold-Wallet-c333675f-676e- https://i.ebayimg.com/images http://www.sandipointe.com/
4aa6-b0f3-01de0b4667d1.jpg /g/gOwAAOSwKM9ZrOfJ/s- im/wallets/wristband-wallet-
l300.jpg 0.jpg
PILIHAN 1 PILIHAN 2 PILIHAN 3

Gambar 7.3 Pilihan model dompet untuk Ayah Ria

Contoh Kasus Prototype 2:


SHUTTLE BUS MONAS - GBK

Tabel 7.4 menunjukkan alokasi dana untuk pengadaan shuttle bus selama pertandingan
berlangsung. Dengan menggunakan data tersebut, berikut adalah beberapa prototype yang
dapat dilakukan.
o Flowchart: prosedur naik turun penumpang dari Monas ke GBK.
o Simulasi kegiatan/roleplay, misalnya dengan melibatkan panitia/volunteer yang
berperan sebagai supporter, pengarah jalan, maupun aparat keamanan. Selama
simulasi dipehatikan waktu pelaksanaan, kendala, serta hal-hal yang perlu diperbaiki
di masing-masing tahap untuk penyempurnaan rencana kegiatan.
o Prototype Produk: misalnya yang akan digunakan adalah tanda pada shuttle bus atau
papan petunjuk jalan. Tanda pada shuttle bus dapat berupa stiker atau spanduk, dan
papan petunjuk jalan dapat dibuat dari bahan yang diinginkan seperti acrylic, kayu,
dsb.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 90


Sumber: https://www.go-
Sumber:
tefl.com/teflblog/role-play-in-
https://www.theschoolrun.com
the-tefl-classroom/
PILIHAN 1 PILIHAN 2 PILIHAN 3

Gambar 7.4 Pilihan prototype untuk kasus Shuttle Bus Monas – GBK

CONTOH TAHAP IMPLEMENTASI UNTUK KASUS SAIL SABANG

Berdasarkan hasil analisis keputusan yang telah dilakukan di bab sebelumnya, dipilih
solusi berupa pembuatan video “Exploring Sabang” yang bekerjasama dengan National
Geographic untuk mempromosikan keindahan Sabang. Implementasi dari solusi tersebut
dapat dirinci dalam Gantt Chart, Deployment Chart, anggaran biaya, dan prototype simulasi
sebagai berikut:
Tabel 7.5 Gantt Chart pembuatan video Exploring Sabang

MINGGU (total = 4 bulan)


TUGAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Perjanjian kerjasama dengan National
Geographic, penunjukan tim

Pembuatan skenario dan survey lokasi

Casting

Rehearsal

Shooting

Editing & Post production

Screening

Publikasi melalui media sosial, iklan


televisi, dan festival pariwisata di luar
negeri
Evaluasi

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 91


Tabel 7.6 Deployment Chart pembuatan video Exploring Sabang
ANGGOTA TIM
TUGAS Tim National Cast
Pemda
Geographic (aktor)
Perjanjian kerjasama dengan National
Geographic, penunjukan tim
Pembuatan skenario dan survey lokasi
Casting
Rehearsal
Shooting
Editing & Post production
Screening
Publikasi melalui media sosial, iklan televisi,
dan festival pariwisata di luar negeri
Evaluasi

Tabel 7.7 Alokasi dana (budget) pembuatan video Exploring Sabang


Harga Per Unit
Kebutuhan Jumlah Unit Harga Total (Rp) Keterangan
(Rp)
Honor Personil
-Tim Pemda 3 Orang 4.000.000 12.000.000 Selama 4 bulan
-Tim National Geographic 1 Paket 1.500.000.000 1.500.000.000 6 orang x 10 jam
(sutradara, penulis skenario,
kameraman, film editor & kru
shooting lainnya)
-Cast 50 Orang 2.000.000 100.000.000 Warga sekitar &
volunteer
Logistik
-Perlengkapan shooting & 1 Paket 3.000.000.000 3.000.000.000 Property shooting, &
editing perlengkapan (tata
cahaya, sound, etc)
-Jasa perizinan & sosialisasi 1 Paket 50.000.000 50.000.000 Selama 4 bulan
ke warga
Keamanan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 92


Harga Per Unit
Kebutuhan Jumlah Unit Harga Total (Rp) Keterangan
(Rp)
-Jasa aparat keamanan & 4 Bulan 5.000.000 20.000.000
pengatur lalu lintas
Konsumsi 1 Paket 200.000.000 200.000.000 Selama 4 bulan
Publikasi
-Iklan di media sosial 10 Post 500.000 5.000.000 Instagram, lainnya
akan melalui akun
resmi dinas
pariwisata & national
geographic
TOTAL (Rp) 4.887.000.000

Prototype kegiatan dalam pembuatan video dapat dituangkan dalam rencana detail maupun
diperagakan saat tahap rehearsal. Misalnya, rehearsal untuk pengambilan gambar untuk
adegan diving dan snorkeling di pantai Iboh yang akan dilakukan pada minggu ke-9. Selain itu
juga disimulasikan penutupan area/pengalihan lalu lintas di lokasi-lokasi shooting selama
beberapa jam atau 1 hari untuk melihat pengaruhnya terhadap aktivitas warga.

SOAL LATIHAN BAB VII

I. TUGAS KELAS BERKELOMPOK


Sebagai tim event organizer atau kepanitiaan, buatlah Gantt Chart, Deployment Chart,
Budgeting, dan Prototyping (produk atau flowchart) untuk suatu kegiatan berikut yang akan
kalian laksanakan 13 minggu dari sekarang!
a) Bakti sosial b) Buka puasa bersama
c) Kuliah Lapangan d) Perkenalan Universitas ke SMA
e) Pentas seni f) Pekan Olahraga
g) Mitigasi bencana h) Dll..

II. TUGAS PROTOTYPE


Buatlah prototype dari solusi tugas besar yang Anda tentukan, dan presentasikan prototype
tersebut pada presentasi tugas besar!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 93


BAB VIII

EVALUASI

Evaluasi merupakan tahap akhir dari keseluruhan tahapan problem solving heuristic. Dalam
bab ini, akan dibahas beberapa panduan dalam mengevaluasi suatu solusi yang dapat secara
menyeluruh menyelesaikan masalah dengan spesifik, etis dan aman.

Gambar 8.1 Tahapan Berpikir Solusi Kreatif

1. PANDUAN UMUM EVALUASI

Evaluasi penting dilakukan untuk mengkonfirmasi apakah tujuan dari solusi sudah tercapai
dan apakah ada hal yang dapat diperbaiki supaya solusi menjadi lebih baik.

Evaluasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang proyek berjalan. Di akhir setiap
tahapan proyek, harus dilakukan evaluasi terhadap tujuan dan pencapaian pada tahap
tersebut. Sebelum menuju ke tahap selanjutnya pun harus dilakukan evaluasi terhadap
asumsi yang diambil, untuk memastikan apakah solusi yang dipilih sudah tepat.

Evaluasi dibagi menjadi beberapa tahapan:

1) Pre-evaluasi

Evaluasi yang dilakukan diawal proyek. Contohnya adalah evaluasi perencanaan


proyek.

2) Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 94


Evaluasi yang dilakukan di tengah-tengah proyek berjalan. Tujuannya agar
mendapatkan petunjuk dan arahan apakah proyek sudah berjalan sesuai dengan
rencana. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan maka harus
dilakukan perbaikan (improvement). Tahap evaluasi ini,

o dilakukan pada saat tahapan implementasi

o dapat menyebabkan perubahan dalam cara proyek disusun dan dilaksanakan

Contohnya adalah monitoring atau mengecek perkembangan (progress) proyek.

3) Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Evaluasi yang dilakukan di akhir proyek atau setelah proyek selesai dilakukan.
Tujuannya untuk menilai keberhasilan dari suatu proyek.

o Tahap ini disebut juga sebagai evaluasi hasil atau keluaran

o Sebagai penentu apakah proyek sudah tercapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan

Contohnya adalah menilai efektivitas solusi yang diterapkan.

Catatan: Pada diktat ini hanya difokuskan pada evaluasi di tahap akhir yaitu evaluasi
yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas solusi yang dipilih.

CONTOH EVALUASI DALAM GANTT CHART:

Tabel 8.1 Penerapan Evaluasi dalam Proyek

Aktivitas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pendefinisian masalah
Menghasilkan solusi-
solusi alternatif
Menetapkan solusi yang
dipilih
Implementasi solusi
Evaluasi solusi

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 95


Keterangan tabel:

o Pre-evaluasi dilakukan di bulan Januari.

o Evaluasi Formatif dilakukan di bulan April dan Agustus.

o Evaluasi sumatif dilakukan setelah selesai proyek yaitu bulan Desember.

Dalam melakukan tahapan evaluasi kita dapat mengecek dengan beberapa daftar periksa
evaluasi (Evaluation Checklist).

2. DAFTAR PERIKSA EVALUASI (E VALUATION C HECKLIST )

Dalam daftar periksa evaluasi terdapat beberapa pertanyaan yang dapat membantu kita
mengetahui apakah solusi yang dipilih sudah tepat atau belum. Pertanyaan-pertanyaan ini
digunakan sebagai panduan (guidelines) yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa pertanyaan yang dimaksud adalah:

1) Apakah solusi menyelesaikan problem yang sebenarnya (real problem)?

2) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan/ekonomi/etik/politik/sosial/lingkungan?

3) Apakah sudah mempertimbangkan dampak positif dan negatif (resiko dan


konsekuensi)?

Pertanyaan-pertanyaan diatas merupakan pertanyaan panduan yang harus ada, karena


pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu kita mengetahui ketepatan solusi yang
dipilih. Namun, pertanyaan tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan masalah yang ingin
diselesaikan. Misalnya:

• Masalah yang dihadapi : Kemacetan lalu lintas di Jakarta.

• Solusi yang dipilih : Penambahan jumlah kendaraan umum (busway) di


Jakarta.

• Daftar pertanyaan evaluasi :

1) Apakah solusi dapat mengurangi kemacetan di Jakarta?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 96


2) Apakah solusi sudah baik secara keamanan, sosial dan lingkungan?

3) Apakah dampak positif dan negatif dengan penambahan jumlah kendaraan umum
ini?

4) Apakah solusi dapat membuat penduduk Jakarta beralih dari kendaraan pribadi ke
kendaraan umum?

Setelah membuat daftar pertanyaan maka langkah selanjutnya adalah mengkonfirmasi hasil
dari daftar periksa ini dengan menjawab masing-masing pertanyaan. Kemudian hal yang harus
dilakukan adalah mengecek kembali apakah solusi sudah cukup baik atau perlu diubah atau
dimodifikasi kembali.

CONTOH PENERAPAN EVALUATION CHECKLIST

Contoh 1: Kasus Shuttle Bus Monas – Gelora Bung Karno (GBK)

Berdasarkan kasus Liga 1 untuk mengurangi kemacetan maka dipilih solusi pengadaan shuttle
bus dari Monas ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Shuttle Bus ini digunakan untuk
memberangkatkan supporter Liga 1 dari Monas ke GBK. Kemudian kendaraan yang boleh
parkir dan keluar masuk GBK hanya shuttle bus khusus yang memiliki identitas acara Liga 1.

Berdasarkan penerapan solusi tersebut maka panitia dapat menggunakan daftar periksa
evaluasi untuk melihat ketepatan dari solusi tersebut. Berikut adalah tahapan dalam
melakukan evaluasi:

Langkah pertama yang dilakukan adalah menuliskan solusi yang dipilih.

Solusi: Mengadakan shuttle bus dari Monas ke GBK untuk meminimalisir kemacetan.

Kemudian, susunlah pertanyaan untuk daftar periksa evaluasi.

1) Apakah solusi dapat mengurangi kemacetan akibat para pendukung sepakbola


(supporter) yang berdatangan dari berbagai kota?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 97


2) Apa resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari solusi ini? Bagaimana
mengatasinya?

3) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia?

4) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan/ekonomi/etik/politik/sosial/lingkungan?

Setelah itu, berikan jawaban dari daftar periksa evaluasi tersebut:

1) Apakah solusi dapat mengurangi kemacetan akibat para pendukung sepakbola


(supporter) yang berdatangan dari berbagai kota?

Ya, dengan mengadakan shuttle bus yang dapat membawa supporter yang
berdatangan dari berbagai kota secara terpusat yaitu dari Monas ke GBK dan juga
dengan menerapkan kebijakan yang dapat parkir dan keluar masuk GBK hanya shuttle
bus yang memiliki identitas Liga 1 dapat mengurangi kemacetan yang mungkin terjadi.

2) Apakah segala resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari solusi ini? Bagaimana
mengatasinya?

Ya, resiko dan konsekuensi yang terjadi seperti gangguan lalu lintas dan kepadatan
parkir di Monas sudah diperhitungkan. Beberapa tindakan antisipatif juga dilakukan
dengan bekerja sama dengan jasa aparat keamanan dan merekrut relawan yang
membantu proses pengadaan shuttle bus hingga pemasangan petunjuk jalan.

3) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia?

Ya, sejak awal panitia hanya diperbolehkan untuk membuat solusi yang tepat dalam
jangka waktu 18 minggu, sehingga solusi yang dipilih untuk mengurangi kemacetan
adalah melakukan pengadaan shuttle bus untuk supporter.

4) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan/ekonomi/etik/politik/sosial/lingkungan?

Ya, potensi-potensi hambatan yang mungkin terjadi akibat dari penerapan solusi ini
seperti padatnya area parkir, tindakan-tindakan supporter yang tidak terduga
(supporter rusuh), terganggunya lalu lintas sudah diperhitungan. Panitia juga bekerja
sama dengan aparat agar dapat menanggulangi masalah ini.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 98


Jika masih terdapat pertanyaan yang belum mendapatkan jawaban “ya”, maka solusi yang
dipilih belum dapat menyelesaikan permasalahan sepenuhnya, sehingga perlu melakukan
pengkajian ulang.

Contoh 2: Kasus Sail Sabang

Dari studi kasus “Harta Karun” pada Latihan Soal 5.3, dipilih solusi untuk bekerjasama dengan
bekerjasama dengan National Geographic untuk membuat video dengan judul “Exploring
Sabang”. Solusi ini ditujukan untuk mempromosikan kegiatan pariwisata di Sabang, terutama
Sail Sabang 2018. Panitia dapat dengan mudah melakukan kegiatan promosi karena
kemudahan video tersebut untuk diakses dan disebarkan oleh siapa pun, kapan pun dan
dimana pun.

Selama empat bulan penerapan solusi ini, video “Exploring Sabang” telah mendapatkan
500,000 viewers dan telah 759,843 disebarkan melalui media-media sosial.

Berdasarkan penerapan solusi tersebut maka panitia dapat menggunakan daftar periksa
evaluasi untuk melihat ketepatan dari solusi tersebut. Berikut adalah tahapan dalam
melakukan evaluasi:

Langkah pertama yang dilakukan adalah menuliskan solusi yang dipilih.

• Solusi: Bekerjasama dengan National Geographic untuk membuat video dengan judul
“Exploring Sabang”

Kemudian, susunlah pertanyaan untuk daftar periksa evaluasi.

1) Apakah solusi dapat meningkatkan jumlah peserta Sail Sabang 2018?

2) Apa resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari solusi ini? Bagaimana
mengatasinya?

3) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia?

4) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan/ekonomi/etik/politik/sosial/lingkungan?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 99


5) Apakah solusi memiliki dampak positif lain untuk Sabang?

Setelah itu, berikan jawaban dari daftar periksa evaluasi tersebut:

1) Apakah solusi dapat meningkatkan peserta Sail Sabang 2018?

Ya, dengan video mempromosikan pariwisata di Sabang dan selama empat bulan
penerapan solusi ini, video “Exploring Sabang” telah mendapatkan 500,000 viewers
dan telah 759,843 disebarkan melalui media-media sosial. Tentunya, hal ini akan
memberikan dampak terhadap kenaikan peserta di Sail Sabang 2018.

2) Apakah segala resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari solusi ini sudah
diperhitungkan? Bagaimana mengatasinya?

Ya, resiko dan konsekuensi yang terjadi seperti gangguan-gangguan teknis ketika
proses pengambilan gambar, keengganan masyarakat berpartisipasi dalam proses
pembuatan video, permasalahan birokrasi dengan pihak berwajib sudah
diperhitungkan dan diantisipasi dengan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait sejak
awal sebelum memulai proses pengambilan gambar.

3) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia?

Ya, sejak awal panitia hanya diperbolehkan untuk membuat solusi yang tepat dalam
jangka waktu empat (4) bulan dengan alokasi dana kurang dari 5 Milyar. Solusi
pembuatan video “Exploring Sabang” sudah memenuhi segala kriteria dan batasan
yang ada.

4) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan/ekonomi/etik/politik/sosial/lingkungan?

Ya, potensi-potensi hambatan yang mungkin terjadi akibat dari penerapan solusi ini
seperti terganggunya kenyamanan penduduk serta gangguan lalu lintas saat proses
pengambilan gambar dapat diantisipasi dengan bekerja sama dengan masyarakat
setempat dan pihak berwajib, sehingga secara keamanan, etik, politik/sosial dan
lingkungan, solusi yang diterapkan sudah baik.

5) Apakah solusi memiliki dampak positif lain untuk Sabang?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 100


Ya, solusi tidak hanya dapat untuk meningkatkan jumlah peserta dalam Sail Sabang,
tetapi juga mempromosikan pariwisata secara keseluruhan di Sabang. Hal ini juga
bermanfaat untuk setiap kegiatan pariwisata yang akan dilakukan di Sabang.

Jika masih terdapat pertanyaan yang belum mendapatkan jawaban “ya”, maka solusi yang
dipilih belum dapat menyelesaikan permasalahan sepenuhnya, sehingga perlu melakukan
pengkajian ulang.

Selain menggunakan metode Daftar Periksa Evaluasi, untuk mengetahui ketepatan solusi yang
dipililh dapat juga menggunakan metode Build and Test (Buat dan Tes Solusi Anda).

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 101


3. BUILD AND TEST METHOD

Metode ini dipergunakan untuk mengetahui umpan balik (feedback) mengenai solusi yang
dipilih. Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan metode ini.

1) Buatlah solusimu (Build your solution)

Langkah pertama dalam metode ini adalah solusi harus dibuat dalam bentuk
purwarupa (prototype). Segala solusi dalam bentuk berwujud (tangible) atau tidak
berwujud (intangible) harus tetap dibuat dalam bentuk purwarupa.

Contoh solusi berwujud adalah produk, misalnya hendak mencari alat yang dapat
membantu orang yang berlengan pendek untuk dapat secara mudah menempelkan
kartu e-money pada mesin gardu tol, sehingga muncullah tongkat tol. Sedangkan
contoh solusi tidak berwujud adalah berupa pengalaman/aksi, misalnya hendak
meningkatkan minat orang untuk berolahraga secara berkelompok dan sekaligus
mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, sehingga muncullah aksi Car Free Day.
Untuk purwarupa solusi tak berwujud dapat dibuat dalam bentuk diagram alur (flow
chart) dan role play.

2) Beritahu Solusi Anda (Share your solution)

Pada tahap ini, Anda dapat menggunakan tabel Build and Test Method dibawah.

+ What Worked - What Could Be Improved

? Questions ! Ideas

Gambar 8.2 Build and Test Method

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 102


Berikan purwarupa solusi Anda kepada user atau pengguna yang akan menggunakan
solusi Anda. Tujuannya agar user bisa langsung merasakan dan menggunakan solusi
tersebut, dan dapat memberikan masukan-masukan terkait dengan solusi yang kita
pilih.

o Solusi Berwujud. Untuk solusi berwujud, Anda dapat langsung memperlihatkan


dan memberitahu secara detail wujud rupa solusi kepada user, bahkan user
diminta untuk mencoba menggunakan solusi tersebut. Contoh: Tongkat Tol
diberikan kepada orang yang membutuhkan benda tersebut (orang yang
berlengan pendek dan membutuhkan bantuan untuk menempelkan kartu e-
money di mesin tol).

o Solusi Tidak Berwujud. Untuk solusi tidak berwujud, Anda dapat melakukan
bermain peran (role play) atau memberikan pengalaman solusi tersebut
kepada user. Contoh: membuat gambaran situasi serupa dengan Car Free Day
(CFD) di suatu ruangan atau di lapangan bersama teman-teman lain. Beberapa
orang dapat juga berperan langsung sebagai orang-orang yang berolahraga di
jalan dan beberapa lainnya menjadi pedagang atau pun polisi yang mengatur
penataan lalu lintas akibat penutupan jalan di CFD.

Dalam proses pemberitahuan solusi Anda, tanyakan beberapa hal seperti:

• Apa yang sudah baik (What worked...)

Tanyakan apakah solusi sudah baik, tepat dan berguna bagi user Anda. Lalu
catatlah hal-hal yang sudah baik dari solusi yang Anda pilih.

• Apa yang masih perlu diperbaiki (What could be improved…)

Tanyakan apakah masih ada yang kurang baik, kurang tepat dan kurang
berguna bagi user Anda. Lalu catatlah hal-hal yang masih kurang baik, kurang
tepat dan kurang berguna dari solusi yang Anda pilih.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 103


3) Dapatkan Masukan (Get Feedback)

o Setelah mencatat beberapa hal baik dan kurang baik dari solusi terpilih,
langkah selanjutnya adalah:

o Pertanyaan dari user (Questions) yaitu memberikan kesempatan kepada user


untuk bertanya lebih lanjut mengenai solusi yang sudah dibuat. Misalnya
bertanya mengenai bahan dari Tongkat Tol, fitur lain dari Tongkat Tol atau
mekanisme parkir CFD jika lokasi CFD jauh dari tempat tinggal, fasilitas umum
yang tersedia ketika CFD (toilet/ruang menyusui) dan lain sebagainya.

o Ide dari user (Ideas) yaitu menuliskan ide-ide yang diberikan dari user terhadap
solusi Anda. Misalnya user memberikan ide tambahan bahwa Tongkat Tol juga
bisa diberikan tambahan fungsi sebagai Tongkat Swafoto (Selfie Stick), ide
untuk membuat kerjasama event ketika CFD, penambahan area penutupan
jalan supaya lebih menjangkau banyak orang dan lain sebagainya.

Setelah mendapatkan masukan dari user, dapat memperbaiki solusi agar lebih tepat
dan baik. Hal ini dilakukan agar dapat lebih menyesuaikan dengan kebutuhan user.

CONTOH PENERAPAN BUILD AND TEST METHOD

Contoh 1: Tongkat Tol

1) Buatlah solusimu (Build your solution)


Dalam build ini seharusnya
Tongkat Tol betul-betul
dibuat dalam versi 3D.
Namun dalam diktat ini
hanya disajikan dalam
bentuk gambar 2D.

Gambar 8.3 Tongkat Tol (Sumber: http://www.tribunnews.com/techno/2017/09/06/ada-tongsis-ada-


pula-tongcard-solusi-praktis-bayar-e-toll-di-gerbang-tol)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 104


2) Beritahu Solusi Anda (Share your solution) dan Dapatkan Masukan (Get Feedback)

+ What Worked - What Could Be Improved


•Tongkat ringan •Variasi warna diperbanyak
•Tongkat mudah digunakan •Bahan yang digunakan dapat
•Tongkat mudah disimpan (tidak divariasikan
memakan tempat)

? Questions ! Ideas
•Adakah fitur lain dari Tongkat Tol ini? •Bagaimana bila Tongkat ini juga
•Berapa harga yang tepat untuk memiliki fungsi lain sebagai Tongkat
Tongkat Tol ini? Swafoto?
•Bagaimana jika panjang tongkat dapat
diatur sesuai kebutuhan pengguna?

Gambar 8.4 Penerapan Build and Test Method dalam contoh Tongkat Tol

Hasil dari metode ini, Tongkat Tol dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga lebih dapat
menyesuaikan kebutuhan user. Contohnya:

a. Panjang Tongkat dapat diatur oleh b. Bahan dibuat lebih kokoh dengan
penggunanya. menggunakan besi dan dapat diatur
panjang tongkatnya.

Gambar 8.5 Contoh Tongkat Tol 1 Gambar 8.6 Contoh Tongkat Tol 2

(Sumber: http://lala.co.id/tongtoll-tongkat-e- (Sumber: https://www.dokuprice.com/tongtol-


toll-gto-stick-flazz-tongcard-panjang-pendek/) besi-tongtol-e-toll-tongtol-e-money-tongkat-
tol-171118)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 105


Contoh 2: Car Free Day

1) Buatlah solusimu (Build your solution)

Penutupan Jalan Aktifitas dalam Pembukaan Jalan


•Pengaturan lalu lintas CFD Kembali
•Pengalihan arus lalu •Olahraga •Penataan arus lalu
lintas •Senam bersama lintas
•Pengerahan anggota •Acara komunitas •Pembersihan sampah
polantas untuk CFD dari CFD
•Berdagang

Gambar 8.7 Diagram Alir Proses Car Free Day

Dalam build ini seharusnya CFD betul-betul dirasakan langsung melalui role play.
Namun dalam diktat ini hanya disajikan dalam bentuk diagram alur sederhana.

2) Beritahu Solusi Anda (Share your solution) dan Dapatkan Masukan (Get Feedback)

+ What Worked - What Could Be Improved


•Ajang berolahraga sekaligus •Pengaturan lokasi pedagang, lokasi
pengurangan penggunaan kendaraan olahraga, lokasi kegiatan komunitas
bermotor. yang lebih teratur agar lebih tertib.
•Memudahkan semua orang untuk
melakukan berbagai kegiatan di pagi
hari.

? Questions ! Ideas
•Bagaimana dengan parkir untuk orang •Dapat memperbanyak kerjasama
yang membawa kendaraan ke tempat dengan event-event misalnya senam
CFD? bersama, gerak jalan bersama dan lain
•Apakah fasilitas umum seperti sebagainya.
toilet/ruang menyusui di CFD? •Penambahan area CFD

Gambar 8.8 Penerapan Build and Test Method dalam contoh Car Free Day

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 106


Hasil dari metode ini, CFD dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga lebih dapat
menyesuaikan kebutuhan user. Contohnya:

a. Ada kerjasama dengan event b. Mengalokasikan bus toilet sebagai fasilitas umum
ketika CFD

Gambar 8.9 Contoh event dalam CFD Gambar 8.10 Contoh bus toilet di CFD
(Sumber: (Sumber:
http://beritajateng.net/jalan- https://www.facebook.com/bondartabu/posts/1015
sehat-sambil-pungut-sampah-di- 3328436671296 )
cfd-simpanglima/)

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 107


SUPPLEMEN TOPIK

4. EVALUASI ETIS

Salah satu model yang dapat digunakan untuk melihat solusi sudah etis adalah Lima P (The
Five P’s).

Tabel 8.2 Tabel Lima P

Lima P (The Five P)

Purpose (Tujuan) Apa tujuan yang ingin dicapai?


Apa sudah merasa sesuai/yakin dengan tujuan
tersebut?
Apa masih ragu dengan tujuan tersebut?
Pride (Rasa Bangga) Apakah solusinya membuat Anda merasa
bangga?
Patience (Hati-hati) Apakah sudah berpikir dengan matang mengenai
semua resiko yang akan terjadi?
Persistence (Gigih) Apakah solusi tersebut sudah final dan tidak akan
berubah lagi atas pengaruh apapun?
Perspective Apakah telah solusi sudah dipikirkan dengan baik
(Pandangan) dan secara keseluruhan merupakan solusi yang
terbaik dan dapat menyelesaikan masalah?

CONTOH PENERAPAN 5Ps

Setia Novanti adalah pegawai yang bekerja di bagian Purchasing, yang memiliki kewenangan
untuk memilih supplier untuk perusahaannya. Suatu ketika ia menerima hadiah lain dari
supplier tertentu berupa tiket konser ColdPley di Melbourne, Australia. Tiket konser tentunya
sangat bernilai. Apa yang harus dilakukan oleh Setia?

➢ Menyimpan tiket diam-diam tetapi tidak mempengaruhi pemilihan supplier

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 108


➢ Menyimpan tiket supaya tetap tetap berhubungan baik

➢ Mengembalikan tiket

➢ Atau tindakan lainnya?

Lima P (The Five P’s):

Purpose (Tujuan): Tanyakan kepada diri Anda apa yang akan Anda lakukan jika berada
di posisi karyawan tersebut agar tetap tidak bias memilih pemasok terbaik untuk
pekerjaan tertentu.

Pride (Rasa bangga): Apakah Anda merasa bangga menerima tiket, atau kebanggaan
dalam mengembalikan tiket.

Patience (Kesabaran): Sisihkan waktu untuk memikirkan apakah Anda harus menerima
tiket atau tidak. Bicaralah dengan seseorang yang penilaiannya Anda percayai.

Persistence (Kegigihan): Sudahkah Anda mengejar semua jalan untuk menyelesaikan


masalah ini baik menyimpan atau mengembalikan tiket?

Perspective (Pandangan): Sekalipun Anda merasa penilaian untuk memilih supplier


tidak akan terpengaruh dengan menerima tiket, bagaimana tanggapannya terhadap
rekan kerja lainnya? Apakah Anda memberi contoh yang baik?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 109


SOAL LATIHAN BAB VIII

I. BUILD AND TEST


Sebagai mahasiswa Universitas Pertamina (UP), Anda mengetahui beberapa penerapan
solusi yang sudah dilakukan di UP misalnya:
a. Pengembangan Kantin
Sebelum Universitas Pertamina memiliki mahasiswa, kantin yang ada di lingkungan
Pertamina Learning Center (nama UP sebelumnya) hanya berada di lokasi dekat
parkir timur (dekat Pertamina Foundation) dan depan Pertamina Simprug
Residence (PSR). Namun sejak Agustus 2016, dibangun kantin di barat, dekat
lapangan olahraga indoor, dengan mengundang banyak pedagang dari luar.
b. Ruang Diskusi Warna-Warni untuk mahasiswa
Saat ini Perpustakaan Universitas Pertamina telah memiliki ruang diskusi di lantai 7
dan 8 Griya Legita yang dapat digunakan mahasiswa. Hal ini bertujuan agar
perpustakaan tak hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi juga memiliki
atmosfir akademik yang aktif.
c. Pembangunan Mushala di GOR
Sebelum Universitas Pertamina memiliki mahasiswa, fasilitas ibadah hanya di
Mesjid dan beberapa mushala. Mengingat tidak dapatnya menampung tambahan
ratusan muslim yang beribadah di lingkungan kampus, selain pembangunan
mushala di setiap lantai Griya Legita, Universitas Pertamina juga membangun
mushala di GOR.
d. Pengalihan rute kendaraan motor di lingkungan Universitas Pertamina
Sebelum Universitas Pertamina memiliki mahasiswa, motor masih bisa masuk
melewati jalan hingga Pertamina Simprug Residence, Gedung Rektorat dan Griya
Legita.Untuk menertibkan jalan, kemudian motor hanya bisa melewati parkiran,
atau hanya hingga Drop Off Ojek.
e. Information Center, Lost & Found

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 110


Keberadaan Information Center dan etalase Lost & Found di Universitas Pertamina
dianggap sangat membantu mahasiswa dan juga pengunjung Universitas Pertamina
yang ingin mendapatkan informasi seputar Universitas Pertamina.
f. Pembangunan Smoking Area di beberapa Kawasan
Jumlah penduduk Universitas Pertamina yang meningkat dalam waktu singkat sejak
penerimaan mahasiswa baru, menyebabkan titik-titik smoking area juga
bertambah. Salah satunya adalah di kantin, meskipun lokasi smoking area dan non-
smoking area tidak berjarak terlalu jauh. Hal ini setidaknya dapat diantisipasi oleh
perokok pasif agar dapat menghindari titik-titik tersebut.
g. Instalasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan
Saat ini, UP telah memasang Pembangkit Listrik Energi Terbarukan yang digunakan
untuk menggunakan listrik di UP. Hal ini tentu membantu UP dalam memenuhi
kebutuhan energinya dan bahkan UP dapat terus mengembangkan EBT ini untuk
masa depan.
h. Pemilahan sampah
UP saat ini telah memilah sampah botol plastik dengan sampah lainnya. Awalnya UP
hanya bisa mengumpulkan 14KG sampah PET botol, namun sejak ada tempat
pemilahan sampah yang lebih besar akan dapat mengumpulkan lebih banyak lagi
hingga 1 truk sampah PET botol. Diharapkan program ini dapat berkelanjutan dan
semakin banyak sampah yang bisa dikumpulkan.
i. Pembukaan Thumbs Café di UP
Café di UP sudah dibuka mulai 15 Maret 2018 di sebelah Galeri Investasi untuk
warga UP dan umum. Café ini menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman
ringan. Café ini dapat digunakan untuk meeting informal dengan beberapa tamu UP
atau pun sekedar ingin menikmati suasana café ketika di kampus.
Pilihlah satu solusi dan lakukan evaluasi terhadap solusi tersebut dengan langsung
mendatangi pengguna solusi dan cari tahu apakah solusi tersebut sudah tepat atau belum.
Gunakan metode Build and Test!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 111


II. EVALUASI ETIS 5P’s

Dalam sebuah Education Experiment, Anda menjadi perwakilan dari Universitas Pertamina
untuk mengikuti perlombaan dalam percobaan sains di pameran tersebut. Anda berencana
melakukan percobaan dengan mengisi air di sebuah akuarium kemudian mengetes bahwa
minuman kaleng bersoda dapat mengambang.

Ide Anda adalah memperlihatkan bahwa minuman kaleng diet-soda dapat mengambang
karena tidak mengandung gula, sedangkan minuman kaleng non-diet soda akan tenggelam.
Ketika Anda melakukan persiapan sehari sebelumnya, Anda baru saja mengetahui bahwa
pada saat percobaan, salah satu minuman kaleng diet-soda dari beberapa kaleng lainnya,
secara perlahan mulai tenggelam. Anda mengetahui bahwa jika Anda memberikan garam
di akuarium tersebut akan meningkatkan kepadatan air dan membuat seluruh minuman
kaleng diet-soda mengambang.

Berdasarkan situasi diatas, apakah yang akan Anda lakukan di perlombaan esok hari?
a. Menambahkan garam dalam air akuarium tanpa memberitahukan siapa pun?
b. Menambahkan garam dalam air dan hanya memberitahu orang-orang tertentu?
c. Menambahkan garam tetapi jujur mengatakan bahwa air mengandung garam?
d. Tidak menambahkan garam?
e. Atau melakukan hal lain?

Lakukan evaluasi dengan menggunakan 5P’s!

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 112


BAB IX

CONTOH TUGAS BESAR BERPIKIR SOLUSI KREATIF

Salah satu bentuk penilaian pembelajaran mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif adalah sebuah
tugas besar yang mewajibkan mahasiswa mengusulkan sebuah solusi kreatif dengan
menerapkan teknik-teknik dari seluruh tahapan penyelesaian masalah yang telah diajarkan di
kelas, mulai dari pendefinisian masalah, pengumpulan ide, analisis keputusan, implementasi
dan evaluasi solusi. Tugas akhir ini dikerjakan secara berkelompok, dikumpulkan dalam bentuk
sebuah makalah yang dicetak dan dipresentasikan di kelas. Penilaian dilakukan berdasarkan
performa individu dan kelompok saat presentasi, serta penilaian konten makalah.

Dalam menyelesaikan tugas besar ini, mahasiswa dituntut untuk mencari masalah yang
terdapat di dalam maupun di luar lingkup kampus, serta mengidentifikasi apa saja solusi-solusi
alternatif yang dapat diterapkan kemudian memilih dan mengevaluasi solusi terbaik. Pada bab
ini dibahas dua buah contoh tugas besar yang telah dikerjakan oleh beberapa mahasiswa di
Universitas Pertamina. Konten tugas besar tersebut telah dimodifikasi oleh tim diktat agar
dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa-mahasiswa di semester berikutnya untuk
mengerjakan tugas akhir mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif. Diharapkan mahasiswa tidak
terlalu terpaku pada contoh yang dilampirkan, namun dapat menjadikan contoh tersebut
sebagai ide untuk mengembangkan makalah yang jauh lebih baik.

Berikut contoh tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik
Perminyakan semester 2 tahun ajaran 2017/2018.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 113


CONTOH TUGAS AKHIR #1

SOLUSI KEMACETAN DI STASIUN PALMERAH

TUGAS BESAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif

oleh

KELOMPOK 7:
IQBAL TRI WIDIANTO (102217004)
I WAYAN DEDI PARWATA (102217008)
ERWANDA SITINJAK (102217014)
LUTFI FAKHREZA (102217016)
DAMAR LARAS ANGGIT (102217028)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2018

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 114


BAB I

LATAR BELAKANG DAN PENDEFINISIAN MASALAH

1.1 Latar Belakang

Jakarta merupakan pusat perkonomian dan pemerintahan di Indonesia. Oleh karena itu,
banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia datang dan menetap di Jakarta untuk
mengadu nasib. Hal tersebut mengakibatkan besar populasi penduduk tidak sebanding
dengan luas wilayah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, kepadatan penduduk di DKI
Jakarta mencapai 15.663 jiwa per kilometer persegi, jika dibandingkan dengan kepadatan
penduduk nasional hanya sekitar 130 jiwa per meter persegi. Dengan adanya masalah
kepadatan penduduk di Jakarta, maka hal ini kerap menimbulkan dampak negatif, seperti
kemacetan.

Kemacetan di Jakarta merupakan hal yang sering terjadi pada waktu tertentu seperti pada jam
berangkat dan pulang kerja. Kemacetan dapat menimbulkan banyak kerugian mulai dari segi
materi, waktu dan tenaga. Kemacetan di Jakarta biasanya terjadi di daerah ramai penduduk
misalnya di beberapa stasiun di Jakarta.

Menurut Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Muhammad Nurul Fadhila,
menyebutkan ada 17 (tujuh belas) stasiun yang diklaim menjadi biang kemacetan di Jakarta.
Stasiun Palmerah merupakan salah satu stasiun dari 17 stasiun tersebut. Maka dari itu, peran
kami dalam tugas akhir ini adalah sebagai mahasiswa Universitas Pertamina yang melakukan
penelitian untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait masalah kemacetan yang terjadi di
stasiun Palmerah. Untuk mencapai hal ini, kami menggunakan kaidah pemecahan masalah
kreatif atau Creative Problem Solving Heuristics.

1.2 Pendefinisian Masalah

Untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah, pertama-tama kami melaksanakan


pengumpulan informasi dengan melakukan observasi lapangan dan menyebarkan kuesioner
kepada masyarakat dengan menggunakan google form. Koresponden dari google form ini
mayoritas berasal dari mahasiswa (90%) dan umum (10%). Tujuan dari kuesioner ini adalah

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 115


untuk mengetahui perceived problem, atau penyebab masalah kemacetan yang langsung
dirasakan oleh para pengguna jalan di sekitar stasiun Palmerah. Hasil pertanyaan dari google
form adalah sebagai berikut:

Gambar Contoh 1 Hasil Kuesioner

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 116


Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, diketahui bahwa beberapa penyebab masalah
kemacetan di Stasiun Palmerah yang langsung dilihat oleh masyarakat adalah:

1. Kemacetan disebabkan oleh ojek online yang mangkal di depan pintu keluar Stasiun
Palmerah

2. Kemacetan disebabkan oleh bus pengumpan Transjakarta yang berhenti di pinggir


stasiun Palmerah

3. Kemacetan disebabkan oleh akses jalan yang sempit

Untuk mempersempit cakupan solusi yang akan dibahas pada tugas akhir ini, maka kami
memutuskan untuk menentukan skala prioritas dalam menyelesaikan beberapa penyebab
masalah kemacetan yang terjadi di sekitar stasiun Palmerah. Teknik yang digunakan untuk
skala prioritas masalah adalah Kepner-Tregoe Situation Appraisal (KTSA). Teknik ini berguna
ketika ada beberapa masalah yang dihadapi dalam satu waktu bersamaan namun perlu skala
prioritas untuk penyelesaiannya.

Berdasarkan ketiga penyebab masalah yang terlihat (perceived problem) dari hasil kuesioner,
maka disusun tabel KTSA sebagai berikut.

Tabel Contoh 1 KTSA masalah di Stasiun Palmerah

Priority
Problem Timing Trend Impact Justifikasi
Level
Meningkatnya permintaan
Menertibkan
H H H 1 penumpang dan juga armada ojek
ojek online
online
Membuat Menurut survey, bus Transjakarta
halte khusus tidak menyebabkan kemacetan
bus M M L 3 sebesar ojek online dan jalur sempit.
pengumpan Selain itu, pembangunan halte
Transjakarta. memerlukan waktu yang cukup lama
Memperluas
akses jalan Perluasan jalan tidak akan efektif
umum di M H M 2 apabila ada peningkatan volume
sekitar kendaraan
stasiun

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 117


Setelah menganalisis prioritas penyelesaian masalah menggunakan tabel KTSA di atas, maka
diputuskan bahwa penyebab masalah yang menjadi prioritas utama untuk dicari solusinya
adalah: kemacetan disebabkan oleh ojek online yang mangkal di depan pintu keluar Stasiun
Palmerah.

Apabila skala prioritas masalah telah ditentukan, maka selanjutnya dilaksanakan tahap
mengidentifikasi akar permasalahan yang sebenarnya (real root cause). Kemacetan yang
disebabkan oleh ojek online yang mangkal di depan pintu keluar Stasiun Palmerah hanyalah
sebuah perceived problem, atau penyebab yang terlihat, sehingga masih ada penyebab
sebenarnya yang merupakan akar permasalahan dari kemacetan di daerah tersebut. Dalam
mengidentifikasi akar permasalahan, kami menggunakan teknik Why-why Diagram seperti
pada Gambar Contoh 2.

Berdasarkan analisis Why-why Diagram, kemacetan akibat ojek online yang mangkal di Stasiun
Palmerah disebabkan ojek online tersebut memakai badan jalan umum yang seharusnya
digunakan oleh pengendara lalu lintas lain. Selain itu juga, tidak adanya peraturan tertulis di
Stasiun Palmerah untuk mengatur para pengendara ojek online tersebut. Pemakaian badan
jalan disebabkan para pengendara ojek online parkir atau mangkal sembarangan, karena
mereka sedang menunggu penumpang, atau karena tidak ada tempat untuk parkir motor,
atau karena tidak adanya tempat khusus yang disediakan untuk penjemputan penumpang.
Tidak adanya peraturan tertulis untuk mengatur para pengendara ojek online tersebut
disebabkan oleh tidak adanya perhatian khusus oleh pemerintah setempat.

Kemudian kami menarik kesimpulan bahwa akar permasalahan sebenarnya (real root cause)
dari masalah ojek online mangkal di Stasiun Palmerah menimbulkan kemacetan adalah: tidak
adanya tempat khusus untuk penjemputan penumpang ojek online, sehingga para pengendara
parkir sembarangan dan menimbulkan kemacetan di daerah sekitar Stasiun Palmerah.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 118


Ojek online
mangkal di Stasiun
Palmerah
menimbulkan
kemacetan

Memakai badan Tidak ada aturan


jalan umum mangkal

Tidak ada
Parkir / mangkal perhatian khusus
sembarangan dari pemerintah
daerah

Tidak ada tempat


Menunggu Tidak ada lahan
khusus
Penumpang parkir
penjemputan

Gambar Contoh 2 Penentuan akar masalah dengan Why-why Diagram

Perceived Problem: Ojek online mangkal di Stasiun Palmerah membuat Kemacetan

Real Root Cause: Tidak adanya tempat khusus penjemputan di Stasiun Palmerah

Problem Statement: Bagaimana cara mengatur daerah Stasiun Palmerah untuk menciptakan
tempat khusus penjemputan penumpang ojek online?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 119


BAB II

PENGUMPULAN IDE

2.1 Teknik SCAMPER

Ketika akar permasalahan sebenarnya (real root cause) telah teridentifikasi, langkah
selanjutnya adalah menemukan inovasi atau solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Masalah yang dihadapi yaitu tidak adanya tempat khusus untuk penjemputan
penumpang ojek online di Stasiun Palmerah. Sebagai bentuk peran kami sebagai mahasiswa
yang sedang melakukan penelitian untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maka kami
mencoba menemukan solusi kemacetan di Stasiun Palmerah berdasarkan akar permasalahan
yang telah ditemukan. Untuk membantu menemukan solusi ini kami menggunakan teknik
SCAMPER (Substitute, Combine, Adapt, Modify, Minify, Manify, Put to other use, Eliminate,
Rearrange) seperti yang digambarkan pada Gambar Contoh 3. Dengan menggunakan teknik
tersebut, kami memilih beberapa solusi alternatif seperti berikut:

1. Memfungsikan lahan kosong untuk parkir, menjemput, menunggu dan menurunkan


penumpang

2. Mengurangi atau memindahkan lahan pedagang kaki lima yang berjualan untuk
dijadikan tempat menjemput/menunggunya penumpang

3. Menerapkan aturan untuk menertibkan ojek online yang mangkal di Stasiun Palmerah

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 120


Substitute

• Mengganti tempat pedagang kaki lima menjadi tempat pangkalan ojek

Combine

• Kombinasikan pangkalan ojek pengkolan dengan ojek online

Adapt

• Menerapkan aturan untuk ojek online agar lebih tertib

Modify, Magnify, & Minify

• Menambah pembatas jalan sehingga terdapat pemisah antara area


penjemputan dan jalan raya umum

Put to other use

• Memfungsikan lahan kosong di dekat Stasiun Palmerah untuk parkir,


menjemput dan menunggu penumpang

Eliminate

• Memindahkan pedagang kaki lima yang berjualan di Stasiun Palmerah

Re-arrange

• Mengatur ulang posisi pintu keluar penumpang KRL agar tidak di dekat
persimpangan/lampu merah

Gambar Contoh 3 SCAMPER untuk solusi kemacetan di Stasiun Palmerah

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 121


BAB III

ANALISIS KEPUTUSAN

Beberapa alternatif solusi telah didapatkan dari tahap pengumpulan ide. Langkah selanjutnya
adalah memutuskan solusi terbaik yang akan diaplikasikan untuk menyelesaikan real problem.
Untuk memutuskan solusi terbaik kami menggunakan teknik Kepner-Tregoe Decision Analysis

(KTDA) dan teknik Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis.

3.1 Metode Kepner-Tregoe Decision Analysis (KTDA)

Dari ketiga solusi alternatif yang ada, kami menggunakan teknik KTDA untuk membantu
memilih solusi terbaik. KTDA adalah suatu alat untuk menampilkan beberapa parameter
penilaian yang dibutuhkan dan mengevaluasi pemenuhan setiap alternatif solusi terhadap
parameter tersebut, sekaligus mengidentifikasi dan mengevaluasi kemungkinan risiko yang
akan terjadi dari setiap alternatif solusi. Sesuai tahapan KTDA, hal pertama yang harus
dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu Decision Statement yaitu: memilih solusi paling
efektif untuk mengatasi kemacetan di Stasiun Palmerah.

Kemudian, tentukan Musts dan Wants :

• Must:

o Waktu perencanaan / pembangunan ≤ 12 bulan

o Biaya yang dikeluarkan ± 120 juta Rupiah

• Wants:

o Dapat menciptakan kenyamanan masyarakat selama tahap


pembangunan maupun saat solusi diterapkan

o Dapat memberikan pemasukan ke pemerintah dalam jangka panjang

Selanjutnya, evaluasi kategori Musts dan Wants dengan menggunakan table KTDA di bawah
ini:

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 122


Table Contoh 2 KTDA untuk Solusi Kemacetan di Stasiun Palmerah

Alternatif Solusi: Memfungsikan Mengurangi Menerapkan


lahan kosong atau aturan untuk
untuk parkir, memindahkan menertibkan ojek
menjemput, lahan pedagang online yang
menunggu dan kaki lima yang mangkal di Stasiun
menurunkan berjualan untuk Palmerah
penumpang dijadikan
tempat
menjemput /
menunggunya
penumpang
MUSTS
1. Waktu perencanaan / GO GO GO
pembangunan ≤ 12
bulan
2. Biaya yang dikeluarkan ± GO GO GO
120 juta Rupiah
WANTS Bobot Rating Skor Rating Skor Rating Skor
Menciptakan
kenyamanan
masyarakat selama
8 9 72 8 64 9 72
tahap pembangunan
maupun saat solusi
diterapkan
Memberikan
pemasukan ke
8 7 5 4 32 4 32
pemerintah dalam
jangka panjang
Total A = 128 Total B = 96 Total C = 104

Analisis solusi yang dipilih dilaksanakan dengan mempertimbangkan terpenuhinya aspek yang
harus dicapai (must) seperti waktu perencanaan atau pembangunan solusi dapat dilaksanakan
kurang dari sama dengan 12 bulan dengan biaya kurang dari 120 juta Rupiah. Dalam hal ini,
ketiga solusi alternatif yang dievaluasi memenuhi prasyarat must, sehingga kami kategorikan
sebagai GO. Namun, apakah ketiga solusi tersebut memenuhi prasyarat yang kami inginkan
(want)? Diharapkan solusi yang dipilih dapat menciptakan kenyamanan bagi masyarakat
sekitar Stasiun Palmerah saat pembangunan maupun saat solusi diterapkan, dan dapat
memberi pemasukan ke Pemerintah dalam jangka panjang. Dalam evaluasi want ini, alternatif
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 123
solusi pertama yaitu “memfungsikan lahan kosong untuk parkir, menjemput, menunggu dan
menurunkan penumpang” memiliki total skor tertinggi (128) dibandingkan dua solusi lainnya,
karena selama pembangunan lahan kosong tidak mengganggu lalu lintas umum dan tidak
menimbulkan keributan bila dibandingkan dengan solusi kedua yang mengharuskan
pemindahan para pedagang kaki lima. Selain itu, diharapkan dengan adanya lahan kosong
yang diubah menjadi tempat khusus untuk ojek online tersebut, Pemerintah dapat
bekerjasama dengan perusahaan ojek online untuk mengenakan tarif murah kepada
pengendara yang parkir di lahan tersebut, sehingga dapat memberikan pemasukan kepada
Pemerintah.

3.2 Adverse Consequences

Setelah melakukan evaluasi kategori Musts dan Wants menggunakan table KTDA, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi konsekuensi negatif dari masing-masing alternatif solusi
dengan menggunakan Tabel Adverse Consequences. Tabel ini juga digunakan untuk
membandingkan konsekuensi dari setiap solusi dan untuk lebih memastikan kembali apakah
solusi terpilih pada tabel KTDA sebelumnya akan memberikan dampak negatif apabila
diimplementasi.

Pada tabel Adverse Consequences, setiap alternatif solusi memiliki dampak negatif yang
berbeda-beda. Lain halnya dengan tabel KTDA, pada tabel Adverse Consequences, solusi yang
memiliki nilai terendah adalah solusi yang memiliki dampak buruk terkecil sehingga dapat
diajukan menjadi solusi terpilih. Dari Tabel Contoh 3, didapat bahwa solusi memfungsikan
lahan kosong sebagai tempat parkir dan penjemputan penumpang ojek online adalah solusi
yang memiliki konsekuensi negatif terkecil, bila dibandingkan dengan dua solusi lainnya.
Hambatan terbesar yang mungkin terjadi dari solusi ini adalah potensi birokrasi yang sulit
dalam pembebasan lahan, sedangkan pungli oleh preman dapat diatasi dengan
menempatkan petugas yang berjaga di lahan parkir baru tersebut.

Sedangkan solusi pemindahan pedagang kaki lima pasti akan menimbulkan penolakan dari
para pedagang tersebut sehingga dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Selain itu pula,
selama ini para pedagang kaki lima menggunakan akses trotoar untuk berdagang, bila trotoar
ini digantikan untuk tempat parkir ojek online, maka akses untuk pejalan kaki lainnya akan
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 124
berkurang atau bahkan hilang. Solusi menetapkan aturan untuk menertibkan para
pengendara ojek online juga dianggap tidak efektif, karena selama ini sudah banyak polisi atau
petugas Dinas Perhubungan yang menertibkan para pengendara ojek online dan taksi di
depan Stasiun Palmerah, namun tetap macet. Selain itu juga, penolakan dari ojek online juga
sangat mungkin terjadi dan hal ini dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan analisis di atas, maka kami memilih untuk Memfungsikan lahan kosong untuk
parkir, menjemput, menunggu dan menurunkan penumpang ojek online sebagai solusi terbaik
untuk mengatasi kemacetan di Stasiun Palmerah.

Tabel Contoh 3 Adverse Consequences untuk Solusi Kemacetan di Stasiun Palmerah

Adverse Consequences Probability of Seriousness if it Threat


occurance (Seberapa occurs (Seberapa (Ancaman)
mungkin terjadi) serius jika terjadi)
Mengfungsikan lahan kosong untuk tempat penjemputan
Birokrasi yang sulit dalam 8 8 64
pengambilan lahan
Pungli oleh preman 6 8 48
Total = 112
Memindahkan pedagang kaki lima
Menimbulkan penolakan / 9 9 81
protes dari para pedagang
Mengurangi akses trotoar bagi 8 8 64
pejalan kaki
Total = 145
Menerapkan Aturan
Tidak efektif 8 7 56
Penolakan dari para pengendara 7 9 63
ojek online
Total = 119

3.3 Metode Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis

Setelah kami menentukan solusi terbaik untuk dilaksanakan berdasarkan tabel KTDA, tahapan
selanjutnya adalah kami perlu meyakinkan bahwa solusi tersebut dapat berjalan lancar pada
saat pelaksanaannya dengan menggunakan metode KTPPA. Metode ini bertujuan untuk tidak
hanya memastikan kesuksesan implementasi dari solusi yang kami pilih melainkan juga
meminimalkan risiko terjadinya permasalahan-permasalahan yang dapat mengganggu
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 125
penerapan solusi atau hasil yang diharapkan dari penerapan solusi tersebut. Tabel KTPPA
menjelajahi tentang masalah-masalah yang berpotensi terjadi (potential problems), penyebab
potensi masalah terjadi (possiblecauses), tindakan pencegahan agar potensi masalah tidak
terjadi lagi (preventive actions), dan tindakan kontingensi jika potensi masalah terjadi
(contingency actions).

Tabel Contoh 4 KTPPA untuk Solusi Kemacetan di Stasiun Palmerah

Potential Problems Possible Causes Preventive Actions Contingency Actions


Birokrasi yang sulit Pemilik tanah tidak
Membayar biaya Negosiasi lebih
dalam pengambilan menyetujui ganti rugi atau lanjut
lahan pengambilan lahan hanya membuat
perjanjian sewa saja
Pungli oleh preman Kurang pengawasan Menempatkan Operasi tangkap
oleh petugas Petugas Parkir tangan oleh
resmi petugas atau polisi
Oknum pengendara 1. Pengendara Menempatkan 1. Mengarahkan
ojek online tetap ojek online petugas di pinggir penumpang ke
mengambil malas masuk ke jalan Stasiun lahan drop off
penumpang di lahan parkir Palmerah untuk 2. Memberikan
pinggir jalan 2. Calon menertibkan tilang pada
penumpang penumpang dan pengendara
yang tidak mau pengendara ojek online
berjalan ke
lahan parkir
Pengendara ojek Menganggap biaya 1. Menerapkan Melaporkan
online enggan parkir mahal atau biaya gratis pengendara ke
membayar parkir tidak perlu parkir untuk 10 perusahaan ojek
menit pertama online
2. Membuat pos
dengan palang
untuk bayar
parkir
Kemacetan saat Pembangunan Melakukan proses Meminta bantuan
proses melibatkan pembangunan pada polisi untuk
Pembangunan kendaraan dan alat- malam hari mengatur lalu lintas
alat berat

Dalam KTPPA dianalisis potensi masalah yang akan muncul ketika solusi dijalankan. Untuk
memfungsikan lahan kosong untuk parkir, menjemput, menunggu dan menurunkan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 126


penumpang ojek online, masalah yang mungkin timbul yaitu pertama, adanya birokrasi yang
rumit dalam pengambilan lahan disebabkan oleh pemilik lahan yang tidak menyetujui
lahannya digunakan untuk lahan parkir. Untuk mencegahnya, pemerintah DKI Jakarta dapat
membayar ganti rugi sesuai dengan harga lahan tersebut, atau hanya menerapkan sistem
sewa dengan pemilik tanah. Apabila hal ini tetap tidak dapat terwujud, maka perlu diadakan
negosiasi lebih lanjut sampai menemukan titik tengah dengan pemilik lahan.

Masalah kedua yaitu pungli oleh preman karena kurangnya pengawasan petugas. Masalah
pungli ini kerap terjadi di tempat parkir umum dan tempat drop off manapun karena para
preman juga ingin mendapatkan penghasilan. Untuk mencegah agar masalah pungli tidak
terjadi ialah menempatkan petugas parkir resmi dengan seragam. Sedangkan untuk
contingency actions dapat dilakukan operasi tangkap tangan oleh pihak petugas.

Masalah ketiga pengendara ojek online tetap mengambil penumpang di pinggir jalan
sepanjang Stasiun Palmerah. Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal yaitu, pengendara yang
malas untuk masuk ke tempat drop off atau calon penumpang yang enggan berjalan jauh.
Tindakan pencegahannya adalah dengan menempatkan petugas di pinggir jalan Stasiun
Palmerah untuk menertibkan penumpang dan pengendara. Bila ada yang masih melanggar,
maka penumpang tetap harus diarahkan ke area drop off dengan tegas, dan memberikan
tilang bagi pengendara ojek online.

Masalah keempat yaitu pengendara ojek online yang enggan membayar biaya parkir karena
mengganggapnya mahal atau tidak perlu. Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan biaya
gratis parkir 10 menit pertama, sehingga apabila hanya untuk menurunkan atau menjemput
penumpang, para pengendara tidak perlu bayar. Namun apabila ingin mangkal lebih lama,
maka tetap harus membayar. Selain itu juga menempatkan pos dengan palang untuk bayar
parkir dapat mencegah para pengendara yang tidak ingin bayar. Apabila masih ada penolakan
dari pengendara untuk membayar, maka pengendara tersebut dapat dilaporkan ke
perusahaannya.

Masalah terakhir yang dapat timbul dalam penerapan solusi ini adalah kemacetan tambahan
saat proses pembangunan lahan parkir / drop off. Hal ini disebabkan karena proses
pembangunan melibatkan kendaraan dan alat-alat berat, sehingga untuk mencegahnya
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 127
adalah melakukan pembangunan pada malam hari. Apabila masalah kemacetan tetap terjadi,
maka polisi atau petugas Dinas Perhubungan tetap harus dikerahkan untuk mengatur lalu
lintas agar kemacetan tidak terlalu parah.

Setelah analisis potensi masalah menggunakan KTPPA diterapkan, kami mengambil


kesimpulan bahwa solusi memfungsikan lahan kosong untuk parkir, menjemput, menunggu
dan menurunkan penumpang ojek online adalah solusi terbaik. Mengapa? Karena dari
berbagai potensi masalah yang mungkin terjadi, cara pencegahan dan tindakan antisipasi dari
solusi tersebut dapat diidentifikasi dan sanggup diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta.
Dengan begitu solusi ini kami usulkan untuk mengatasi kemacetan di Stasiun Palmerah.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 128


BAB IV

IMPLEMENTASI

Setelah mantap menetapkan solusi yang dipilih melalui metode KTDA dan KTPPA, tahapan
selanjutnya adalah implementasi solusi tersebut. Tahapan implementasi merupakan realisasi
dari solusi yang telah ditentukan. Dalam tahapan implementasi, terdiri dari langkah-langkah
berikut:

waktu Gantt Chart

SDM Deployment Chart


rencana
implementasi
uang Budget

produk Prototype

Gambar Contoh 4 Tahapan Rencana Implementasi

4.1 Gantt Chart

Untuk mewujudkan solusi lahan parkir untuk ojek online di Stasiun Palmerah, perlu dirancang
sebuah jadwal pembangunan yang memakan waktu sama dengan atau kurang dari 12 bulan.
Tabel Gantt Chart digunakan untuk memberikan ilustrasi penjadwalan selama 12 bulan dari
bulan Januari hingga Desember. Dalam pengimplementasian solusi tersebut, akan dilakukan
beberapa kegiatan yang meliputi penyusunan rencana pembangunan dan anggaran, survei
lokasi, negosiasi dengan pemilik lahan yang akan disewa / dibeli, pengadaan tender proyek
pembangunan tempat parkir dan drop off, pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh
pemenang lelang tender, pengawasan kegiatan pembangunan dan evaluasi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 129


Tabel Contoh 5 Gantt Chart

Bulan
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Menyusun
Rencana
Pembangunan
dan Anggaran
Survey lokasi
Negosiasi
dengan
pemilik lahan
Tender untuk
kontraktor
pembangunan
lahan parkir
Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan

Evaluasi

4.2 Deployment Chart

Dalam pelaksanaan seluruh proses kegiatan tersebut, maka untuk memudahkan pembagian
tugas, perlu disusun sebuah Deployment Chart. Tabel ini disusun untuk mengetahui masing-
masing peran anggota tim untuk mewujudkan solusi sesuai dengan jadwal yang telah disusun
pada Gantt Chart. Untuk memudahkan, kami membagi Deployment Chart menjadi dua bagian
besar yaitu Tim Proyek dari Pemerintah DKI Jakarta dan Kontraktor pemenang tender. Setiap
elemen memiliki peranan penting dalam setiap proses kegiatan pembangunan lahan parkir
dan drop off. Tim Proyek Pemerintah kami bagi menjadi Ketua Tim, Divisi Survey, Divisi
Pengadaan dan Divisi Pengawasan Lapangan. Ketua Tim bertanggungjawab atas kelancaran
proyek lahan parkir ini dan memiliki tugas inti menyusun rencana anggaran dan pembangunan
lahan parkir, berpartisipasi dalam survey lokasi dan negosiasi dengan pemilik lahan. Divisi
Survey memiliki tugas pokok melaksanakan survey lokasi dan negosiasi dengan pemilik lahan.
Divisi Pengadaan bertanggungjawab melaksanakan tender untuk kontraktor pembangunan
lahan parkir, dan Divisi Pengawasan Lapangan bertugas untuk memonitor setiap kemajuan
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 130
selama proses pembangunan berlangsung. Kontraktor memiliki tugas pokok melaksanakan
kegiatan pembangunan lahan kosong menjadi tempat untuk parkir, menurunkan dan
menjemput penumpang ojek online (drop off). Tentunya pada situasi sebenarnya di lapangan,
harus ada pembagian tugas untuk masing-masing fungsi secara detail, namun karena batasan
peran kami sebagai peneliti untuk pemerintah, maka pembagian tugas untuk kontraktor tidak
kami bahas.

Tabel Contoh 6 Deployment Chart

Tim Proyek dari Pemerintah


Divisi
Tugas Ketua Divisi Divisi Kontraktor
Pengawasan
Tim Survey Pengadaan
Lapangan
Menyusun
Rencana
Pembangunan
dan Anggaran
Survey lokasi

Negosiasi dengan
pemilik lahan

Tender untuk
kontraktor
pembangunan
lahan parkir
Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan

Evaluasi

4.3 Budget

Proyeksi penggunaan dana perlu disusun dalam sebuah tabel budgeting pada Tabel Contoh 7.
Budgeting yang dibuat tersebut sudah memperhatikan kondisi harga rata-rata produk di
pasaran, sehingga nantinya dapat mendekati total pengeluaran yang sebenarnya di lapangan.
Pemilihan produk tersebut berdasarkan keperluan kemungkinan jenis produk yang diperlukan
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 131
pada saat pembangunan lahan parkir dan drop off. Berdasarkan tabel, proyeksi penggunaan
dana terbesar yaitu untuk pembelian dan pemasangan paving seluas 500 m2, karena
diperlukan lahan yang cukup luas sehingga dapat menampung banyak kendaraan. Biaya total
yang diperlukan untuk pembangunan lahan parkir dan drop off lebih kurang
Rp121.100.000,00.

Tabel Contoh 7 Proyeksi Pendanaan

Harga Per Harga Total


Kebutuhan Jumlah Unit Keterangan
Unit (Rp) (Rp)
Cone 16 Buah 85.000 1.360.000 Cone parkir
Cat 20 Liter 63.000 1.260.000 Merk Dulax
Ukuran 3
Kuas 10 Buah 7.000 70.000
inch
Diameter 10
Tali tambang 30 Meter 4.000 120.000
mm
Komputer 1 Unit 6.000.000 6.000.000 Core i3
CCTV 6 Unit 250.000 1.500.000
Palang pintu
2 Unit 10.500.000 21.000.000
otomatis
Seng 350 Unit 48.000 16.800.000
Batu bata 20 Buah 1.000 20.000
Semen 1 Sak 70.000 70.000 Merk 3 Roda
Pasir 7 Truk 1.150.000 8.050.000
Rangka baja 140 Batang 60.000 8.400.000
Tiang
10 Unit 180.000 1.800.000
pancang
Instalasi
listrik 1300 1 Unit 1.300.000 1.300.000 PLN
Watt
Lampu LED 20 Buah 95.000 1.900.000 19 Watt
Bentuk
Paving 500 M2 80.000 40.000.000
segienam
Kawat jaring 125 M2 30.000 3.750.000 Aluminium
Total : Rp 121.100.000

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 132


4.4 Prototype

Prototype atau purwarupa yang kami susun adalah bentuk sketsa lahan parkir yang berguna
untuk memarkir kendaraan untuk para pengendara ojek online yang sedang menunggu
penumpang, atau menunggu orderan. Dibuat pula sebuah tempat drop off yang berguna
untuk menaikan/menurunkan penumpang dalam waktu singkat. Kami juga membuat sistem
pembayaran saat masuk area parkir dan drop off. Para pengendara ojek online yang akan
menjemput penumpang maksimal berada dalam area drop off selama 10 menit untuk
menunggu ataupun menurunkan penumpang. Selama rentang waktu tersebut para
pengendara ojek online yang memasuki area drop off tidak akan dikenakan biaya masuk.
Apabila melebihi waktu yang ditentukan, maka para pengendara ojek online akan dikenakan
tarif sesuai tarif parkir. Semua pengendara yang memasuki daerah drop off akan langsung
terdata di komputer sehingga dapat diketahui pengendara yang lewat batas waktu yang
ditentukan.

Gambar Contoh 5 Purwarupa sketsa rancangan tempat parkir dan drop off ojek online

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 133


BAB V

EVALUASI

5.1 Evaluation Checklist

Untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di stasiun Palmerah, kami memilih solusi untuk
memfungsikan lahan kosong untuk dijadikan tempat parkir dan drop off. Berdasarkan
penerapan solusi tersebut maka kami dapat menggunakan daftar evaluasi checklist untuk
melihat ketepatan dari solusi yang kami pilih.

1. Apakah solusi dapat mengurangi kemacetan akibat para ojek online yang mangkal?

Mungkin, dengan penyediaan tempat drop off dan parkir khusus ojek online dapat
mempermudah penjemputan dan tidak mengganggu jalannya lalu lintas yang
berlangsung.

2. Apakah segala resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul dari solusi ini sudah
diperhitungkan? Bagaimana mengatasinya?

Ya, resiko dan konsekuensi yang akan terjadi seperti adanya pemungutan liar,
pengendara ojek online yang tetap parkir sembarangan, dan yang tidak mau
membayar sudah kami siapkan. Beberapa tindakan preventif juga dilakukan dengan
bekerja sama dengan aparat keamanan dan pihak keamanan Stasiun Palmerah yang
membantu menertibkan proses penjemputan di tempat drop off. Selain itu, juga dapat
menimbulkan kemacetan saat proses pembangunan. Hal itu dapat dihindari dengan
melakukan proses pembangunan pada malam hari.

3. Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan?

Ya, dari segi keamanan adanya pengendara ojek online yang melanggar peraturan
dengan tetap parkir atau mengambil penumpang sembarangan sudah diperhitungkan
dengan menugaskan aparat keamanan agar dapat menanggulangi masalah ini. Selain
itu pula penempatan petugas parkir resmi dapat mengurangi adanya pemungutan liar
oleh preman setempat.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 134


4. Apakah solusi sudah baik dari segi ekonomi?

Ya, solusi ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan memberi pemasukan ke
pemerintah. Namun, sedikit merugikan bagi pengendara ojek online karena harus
bayar parkir. Tetapi biaya parkir dibuat cukup murah dan digratiskan untuk 10 menit
pertama.

5. Apakah solusi sudah baik dari segi etika?

Ya, dengan adanya lahan khusus untuk para pengendara ojek ini, diharapkan dapat
membentuk etika berlalu lintas yang lebih baik dari sebelumnya karena para
pengendara dan penumpang menjadi lebih tertib dan tidak mengganggu kenyamanan
pengguna jalan lainnya.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 135


BAB VI

SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian kami yang berjudul Solusi Kemacetan di Stasiun
Palmerah adalah tidak adanya tempat khusus untuk penjemputan penumpang ojek online
merupakan penyebab utama kemacetan di Stasiun Palmerah. Berdasarkan masalah utama
tersebut, kami mendapatkan solusi terbaik yaitu dengan menyediakan lahan drop off dan
parkir untuk ojek online sehingga tidak berhenti dan mangkal sembarangan di pinggir jalan.
Solusi ini kami tentukan melalui penerapan teknik Berpikir Solusi Kreatif yaitu Kepner-Tregoe
Situation Appraisal, Why-why Diagram, Kepner-Tregoe Decision Analysis, dan Kepner-Tregoe
Potential Problem Analysis. Setelah itu kami membuat rencana implementasi solusi tersebut
menggunakan tabel Gantt Chart, Deployment Chart, tabel Budgeting dan purwarupa berupa
sketsa layout lahan parkir dan drop off. Kami sebagai mahasiswa yang bertugas untuk
melakukan penelitian untuk pemerintah DKI Jakarta, berharap solusi yang telah dibuat dapat
membantu mengurangi kemacetan di daerah sekitar Stasiun Palmerah.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 136


CONTOH TUGAS AKHIR #2

SOLUSI KEBERSIHAN DAN DAUR ULANG SAMPAH UNTUK


MENGATASI PENUMPUKAN SAMPAH MALAM TAHUN BARU

TUGAS BESAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif

oleh

KELOMPOK 3:
HANUM TRI MULYANI (101317002)
HANA OKTAVIA M (101317008)
HANA KHAYYIRAH H (101317024)
EUIS NUR AZIZAH (101317026)
AULIA NURUL IZZAH (101317056)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2018

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 137


BAB I

LATAR BELAKANG DAN PENDEFINISIAN MASALAH

1.1. Latar Belakang Masalah

Perayaan pergantian malam tahun baru identik dengan antusiasme dan euforia dari
masyarakat terutama di kota-kota besar. Berbagai acara diadakan oleh pemerintah ataupun
beberapa stasiun televisi dalam rangka memeriahkan perayaan pergantian malam tahun
baru, seperti countdown, live music, pesta kembang api dan berbagai acara lainnya. Namun
dibalik meriahnya malam pergantian tahun baru tersimpan masalah lain yang disadari tetapi
diacuhkan oleh masyarakat, yaitu penumpukan sampah yang terus meningkat. Sampah di
Ibukota pada perayaan tahun baru 2018 mencapai 780 ton, meningkat dari tahun lalu yang
hanya 700 ton sampah (Adji, 2018). Hal ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun di setiap
lokasi yang menjadi pusat perayaan pergantian malam tahun baru. Berkaca dari masalah
tersebut kami berusaha untuk menganalisis akar permasalahan sebenarnya (real root cause)
dari penumpukan sampah yang terus meningkat pada perayaan pergantian malam tahun
baru di Ibukota. Dari akar permasalahan tersebut, kami sebagai mahasiswa yang ingin
melaksanakan pengabdian masyarakat, bermaksud berkontribusi untuk mencari solusi
untuk mengurangi penumpukan sampah di Ibukota, khususnya pada malam tahun baru.

1.2. Definisi Masalah

Penentuan akar permasalahan sebenarnya dan pendefinisian masalah menggunakan


metode Kepner-Tregoe Problem Analysis (KTPA). Berikut merupakan tabel analisis dalam
menentukan akar permasalahan menggunakan KTPA:

Tabel Contoh 8 KTDA Penumpukan Sampah di Malam Tahun Baru

is Is not Distinction
What Sampah menumpuk Sampah dibuang pada Budaya masyarakat
sembarangan tempatnya
Ibukota yang tidak
terbiasa membuang
sampah pada tempatnya

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 138


is Is not Distinction
Where Pusat perayaan Kawasan yang bukan Pengunjung lebih banyak
pergantian malam menjadi tempat perayaan terpusat pada daerah-
tahun baru di DKI pergantian malam tahun daerah tersebut pada saat
Jakarta baru di DKI Jakarta perayaan tahun baru
When Malam pergantian Selain malam pergantian Jumlah pengunjung
tahun baru tahun baru meningkat pada malam
tahun baru
Extent Jalan raya, lapangan, Bagian tempat umum Jumlah tempat sampah
taman, kolam, lainnya yang disediakan pada
halaman masjid, toilet spot-spot tersebut tidak
di sekitar pusat sebanding dengan jumlah
perayaan pengunjung

Dari kolom distinction, kami dapat menyimpulkan:

• Budaya masyarakat Ibukota belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya


sehingga sampah berserakan kerap terjadi

• Penumpukan sampah meningkat khususnya pada malam pergantian tahun baru di


pusat-pusat perayaan pergantian tahun baru

• Kurangnya tempat sampah yang disediakan oleh panitia acara bila dibandingkan
dengan jumlah pengunjung yang besar

Berdasarkan analisis distinction tersebut, kami mengambil kesimpulan bahwa masyarakat


Ibukota belum terbiasa dengan membuang sampah pada tempatnya, apalagi ditambah
dengan kurangnya tempat sampah yang disediakan di daerah pusat perayaan pergantian
malam tahun baru, sehingga mereka tidak segan-segan membuang sampah di sembarangan
tempat. Maka akar permasalahan (real root cause) yang kami tarik disini adalah budaya
masyarakat Ibukota yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan. Sehingga problem
statement kami sebagai mahasiswa yang akan melakukan pengabdian masyarakat di bidang
lingkungan adalah “Bagaimana kontribusi yang dapat kami berikan untuk menyadarkan
masyarakat Ibukota agar berbudaya membuang sampah pada tempatnya, khususnya pada saat
pergantian malam tahun baru?”

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 139


BAB II

PENGUMPULAN IDE

2.1. Morphological Matrix

Teknik brainstorming digunakan untuk memperkaya ide-ide baru dalam menentukan solusi
alternatif. Teknik Morphological Matrix digunakan untuk menuangkan ide-ide baru tersebut.
Berikut tabel pemilihan kombinasi ide alternatif menggunakan Morphological Matrix:

Tabel Contoh 9 Morphological Matrix Penumpukan Sampah di Malam Tahun Baru

Media
Jenis Target Sumber
Lokasi Waktu Biaya untuk
Kegiatan Peserta Dana
Promosi
Bulan
Salah satu Desember
daerah awal,
Anak- pusat sebelum ≤ Rp
Sosialisasi Sponsor Iklan TV
anak perayaan malam 20.000.000
malam pergantian
tahun baru tahun
baru
Kantor Saat ≤ Rp Sosial
Kelurahan malam 15.000.000 Donatur Media
Kompetisi Remaja
terdekat pergantian
kampus baru
≤ Rp Iuran
Kampanye Dewasa Kampus Poster
10.000.000 Panitia
≤ Rp Iuran
Seminar Lansia Banner
5.000.000 Peserta
Berjualan Radio
Pemerintah Brosur

Dari Morphological Matrix, kami menemukan tiga alternatif solusi:

1. Sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah dengan target peserta remaja dengan
memakai kantor kelurahan terdekat kampus pada bulan Desember. Biaya yang
diperlukan ≤ Rp 10.000.000 didapat dari sponsor dan donatur. Media yang digunakan
untuk mempromosikan acara adalah sosial media dan poster.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 140


2. Kampanye kebersihan dan daur ulang sampah dengan target peserta remaja dan
dewasa di daerah pusat perayaan saat malam pergantian tahun baru. Biaya yang
diperlukan ≤ Rp 5.000.000 didapat dari hasil jualan. Media yang digunakan untuk
mempromosikan acara adalah banner dan poster.

3. Seminar kebersihan dan daur ulang sampah dengan target peserta dewasa memakai
kantor kelurahan terdekat kampus pada bulan Desember. Biaya yang diperlukan ≤ Rp
15.000.000 didapat dari sponsor. Media yang digunakan untuk mempromosikan acara
adalah banner dan radio.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 141


BAB III

ANALISIS KEPUTUSAN

3.1. Kepner-Tregoe Decision Analysis (KTDA)

Dari ketiga alternatif solusi yang telah ditemukan dengan teknik Morpholohical Matrix, kami
menggunakan metode KTDA untuk membantu proses pemilihan solusi. Decision Statement
yang kami tentukan adalah: Memilih solusi paling efektif dan efisien untuk menyadarkan
masyarakat agar berbudaya membuang sampah pada tempatnya khususnya saat perayaan
pergantian malam tahun baru.

Tabel Contoh 10 KTDA Penumpukan Sampah di Malam Tahun Baru

Sosialisasi Kampanye Seminar kebersihan


kebersihan dan daur kebersihan dan daur dan daur ulang
Alternatif Solusi ulang sampah ulang sampah sampah
MUSTS
1. Biaya ≤ 10 juta GO GO NO GO
2. Persiapan ≤ 2 bulan GO GO GO

WANTS Bobot Rating Skor Rating Skor Rating Skor

1. Perizinan acara
tidak sulit 8 6 48 4 32

2. Memberikan
pemasukan
tambahan dari 7 7 49 4 28
daur ulang
sampah

Total A = 97 Total B = 60 Total C = -

Berdasarkan tabel KTDA tersebut, kami memiliki prasyarat bahwa solusi yang terpilih harus
memenuhi dana kami yaitu di bawah atau sama dengan 10 juta Rupiah dan persiapannya
harus kurang atau sama dengan dua bulan. Solusi seminar kebersihan dan daur ulang sampah
kami anggap NO GO dalam masalah biaya, karena diperkirakan akan menghabiskan dana lebih
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 142
dari 10 juta. Perkiraan biaya masing-masing alternatif solusi kami hitung menggunakan Fermi
Analysis berikut.

Gambar Contoh 6 Fermi Analysis untuk alternatif solusi

Kemudian setelah dianalisis lebih dalam menggunakan tabel KTDA, solusi pertama yaitu
mengadakan sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah memiliki skor tertinggi. Namun
kami harus membandingkan masing-masing konsekuensi negatif dari alternatif solusi yang

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 143


ada. Identifikasi konsekuensi negatif dari masing-masing alternatif solusi terpilih dianalisis
menggunakan Tabel Adverse Consequences.

Tabel Contoh 11 Adverse Consequences Penumpukan Sampah di Malam Tahun Baru

Peluang
Risiko yang Mungkin Terjadinya Risiko Tingkat Bahaya
Total Ancaman
Terjadi (Probability of Risiko (Seriousness If
(Threat)
(Adverse Consequences) Accurance) It Occurs)

Sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah


Jumlah target peserta tidak 5 8 40
tercapai
Terjadinya penolakan izin 2 8 16
sosialisasi
Total Threat: 56

Kampanye kebersihan dan daur ulang sampah


Gangguan lalu lintas 6 6 36

Terjadinya kericuhan saat 5 9 45


kampanye
Total Threat: 81

Konsekuensi negatif yang dimiliki oleh solusi sosialisasi kebersihdan dan daur ulang sampah
memiliki tingkat resiko yang lebih kecil daripada kampanye kebersihan saat pergantian malam
tahun baru, oleh karena itu dari analisis keputusan dengan menggunakan teknik KTDA dan
Adverse Consequences, dipilihlah solusi: Sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah untuk
menyadarkan masyarakat agar berbudaya membuang sampah pada tempatnya khususnya saat
perayaan pergantian malam tahun baru.

3.2 Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis (KTPPA)

KTPPA digunakan untuk memastikan kesuksesan implementasi dari solusi yang telah dipilih
dan meminimalkan risiko terjadinya permasalahan yang dapat mengganggu penerapan solusi.
Berikut tabel penerapan metode KTTPA pada solusi yang dipilih:
TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 144
Tabel Contoh 12 KTPPA Sosialisasi Kebersihan dan Daur Ulang Sampah

Potential Problem Possible Cause Preventive Action Contingent Action

Jumlah peserta yang Masyarakat tidak • Berkoordinasi Mengajak


hadir tidak tertarik untuk kepada Lurah penduduk yang
mencapai target mengikuti sosialisasi setempat untuk lewat lokasi acara
mengajak untuk ikut
masyarakat sosialisasi
mengikuti
sosialisasi
• Membuat konten
poster dan sosial
media untuk
promosi acara
semenarik
mungkin
Terjadinya Waktu sosialisasi • Survei hari Mengganti hari
penolakan izin yang tidak tepat, pelaksanaan pelaksanaan
sosialisasi oleh atau bentrok sosialisasi sosialisasi
kelurahan setempat dengan jadwal acara • Berkoordinasi
kelurahan yang lain dengan Lurah
mengenai hari
pelaksanaan
sosialisasi
• Konten acara • Melaksanakan
tidak tersusun build and test
dengan baik / sebelum acara
tidak efektif berlangsung,
dengan menyebar
Acara tidak
kuesioner dan
memberikan
meminta masukan Mengevaluasi
dampak positif
dari Dosen-dosen kekurangan-
kepada masyarakat
kekurangan yang
mengenai • Peserta yang • Membuat
ada untuk sosialisasi
kesadaran tidak konsentrasi sosialisasi dengan
selanjutnya
membuang sampah / main-main konsep yang
yang baik menyenangkan
untuk menarik
perhatian peserta
remaja

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 145


Potential Problem Possible Cause Preventive Action Contingent Action

Kesalahan teknis • Kurang • Memastikan Segera


saat acara pengecekan alat- seluruh alat memperbaiki
berlangsung alat sebelum pendukung kesalahan teknis
dipasang sosialisasi tersebut
berfungsi dengan
baik sebelum
acara berlangsung

• Acara • Mengatur jadwal


dilaksanakan sosialisasi setelah
dekat dengan ujian berakhir
waktu ujian • Mempersiapkan
segala hal jauh
Sulit sebelum jadwal
yang direncanakan Mencari panitia
mengumpulkan
• Hanya • Menanyakan mahasiswa
panitia mahasiswa
bersemangat di komitmen setiap tambahan yang
yang berkomitmen
awal rencana panitia mahasiswa bersedia membantu
terhadap acara
sosialisasi sejak awal
penyusunan
panitia dan
meminta jaminan
komitmennya
Hambatan • Tim dana usaha • Memilih tim dana • Meminta
pengumpulan dana tidak bekerja usaha yang iuran dari
dengan maksimal berpengalaman di setiap panitia
acara-acara • Mengajukan
sebelumnya permohonan
dana ke
kampus

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 146


BAB IV

IMPLEMENTASI

Pada tahap implementasi ini, kami menyusun rencana penyelenggaraan sosialisasi kebersihan
dan daur ulang sampah kepada remaja kelurahan sekitar kampus yang akan diadakan pada
bulan Desember menjelang pergantian tahun baru, dengan harapan acara ini dapat
memberikan dampak positif kepada remaja agar tidak membuang sampah sembarangan
kapan pun dimanapun, dan khususnya pada perayaan tahun baru nantinya. Budget yang kami
alokasikan adalah kurang dari 10 juta Rupiah dan lokasi yang akan digunakan adalah kantor
kelurahan. Acara ini juga akan dipromosikan melalui poster dan sosial media untuk menarik
peserta. Rencana implementasi ini hanya disusun untuk satu kali sosialisasi. Harapan ke
depannya, apabila acara sosialisasi tersebut sukses, maka sosialisasi rutin akan kami
laksanakan untuk lebih menyebarkan dampak positif kepada masyarakat mengenai
pentingnya berbudaya membuang sampah pada tempatnya dan pentingnya daur ulang
sampah.

4.1 Gantt Chart

Gantt Chart digunakan untuk mengindikasikan kapan suatu tugas dimulai dan alokasi waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Berikut tabel Gantt Chart sosialisasi
kebersihan dan daur ulang sampah:

Tabel Contoh 13 Gantt Chart Sosialisasi Kebersihan dan Daur Ulang Sampah

MINGGU
AKTIVITAS 1 2 3 4 5 6
Pembentukan panitia dan
identifikasi kebutuhan
Perekrutan volunteer
Pembuatan dan
pengajuan proposal
sponsorship
Pencarian donatur
Survei dan penentuan
lokasi sosialisasi

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 147


MINGGU
AKTIVITAS 1 2 3 4 5 6
Pengurusan Perizinan

Persiapan materi

Desain dan penyetakan


banner, poster
Survei dan penentuan
persewaan sound system
Publikasi dan penyebaran
undangan
Survei dan pemesanan
konsumsi
Pelaksanaan sosialisasi

Evaluasi

4.2 Deployment Chart

Deployment Chart berisi pembagian tugas terhadap pihak-pihak yang dibutuhkan dalam
sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah. Pihak-pihak yang dibutuhkan adalah divisi
acara, divisi dana usaha, divisi logistik, dan volunteer.

Tabel Contoh 14 Deployment Chart Sosialisasi Kebersihan dan Daur Ulang Sampah

Divisi Dana
Tugas Divisi Acara Divisi Logistik Volunteer
Usaha
Pembentukan panitia dan
identifikasi kebutuhan
Perekrutan volunteer
Pembuatan dan
pengajuan proposal
sponsorship
Pencarian donatur
Survei dan penentuan
lokasi sosialisasi
Pengurusan Perizinan

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 148


Divisi Dana
Tugas Divisi Acara Divisi Logistik Volunteer
Usaha
Persiapan materi

Desain dan penyetakan


banner, poster
Survei dan penentuan
persewaan sound system
Publikasi dan penyebaran
undangan
Survei dan pemesanan
konsumsi
Pelaksanaan sosialisasi

Evaluasi

4.3 Budget

Dengan proyeksi dana untuk acara sosialisasi yang kami inginkan kurang dari 10 juta Rupiah,
maka disusunlah tabel budgeting seperti di bawah ini.

Tabel Contoh 15 Budget Sosialisasi Kebersihan dan Daur Ulang Sampah

Harga
Harga
Per Unit
Kebutuhan Jumlah Unit Total (Rp) Keterangan
(Rp)
Sewa tempat

Sewa tempat sosialisasi 8 Jam 375.000 3.000.000 • Spare 3 jam


• Sudah
termasuk
sewa kursi
Konsumsi

Panitia 5 Box 30.000 150.000 Isi box makanan:


• Nasi
• Ayam bakar
• Lalapan, sambal
• Kerupuk
• Jeruk

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 149


Harga
Harga
Per Unit
Kebutuhan Jumlah Unit Total (Rp) Keterangan
(Rp)
Peserta 200 Box 10.000 2.000.000 Isi box makanan:
• Air mineral gelas
• Roti
• Tahu baso
• Lontong isi

Satpam 2 Box 30.000 60.000 Isi box makanan:


• Nasi
• Ayam bakar
• Lalapan, sambal
• Kerupuk
• Jeruk
Volunteer 5 Box 30.000 150.000 Isi box makanan:
• Nasi
• Ayam bakar
• Lalapan, sambal
• Kerupuk
• Jeruk
Operator sound 1 Box 30.000 30.000 Isi box makanan:
• Nasi
• Ayam bakar
• Lalapan, sambal
• Kerupuk
• Jeruk
Logistik Media

Publikasi di sosial media 5 Post 18.000 90.000 Instagram

Poster 50 Pcs 3.000 150.000 Spesifik poster:


• Ukuran poster:
32 cm x 48 cm
• A3+ artpaper
150 gsm
Backdrop 10 Meter 15.000 150.000 Spesifik backdrop:
• Ukuran: 5m x
2m
• Bahan Flexy
Logistik Acara

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 150


Harga
Harga
Per Unit
Kebutuhan Jumlah Unit Total (Rp) Keterangan
(Rp)
Sewa sound system 1 Hari 700.000 700.000 Paket sound
system 1000 watt:
• Speaker aktif
• Mixer
• Mic wireless
• Mic cable
• 1 Operator
• 1 set kabel
Keamanan
Jasa aparat keamanan 1 Hari 300.000 300.000 2 orang x 1 hari
(satpam)

Kesekretariatan
Sertifikat volunteer 5 Lembar 5.000 25.000

Fotokopi 150 Lembar 500 75.000 Fotokopi:


• Surat
• Rundown
Proposal 5 Pcs 20.000 100.000
Biaya Tak Terduga

Biaya penutup 1 Hari 300.000 300.000


anggaran

TOTAL ANGGARAN 7.180.000

4.4 Prototype

Prototype atau purwarupa yang kami susun ada dua jenis yaitu prototype tak berwujud yang
berupa alur kegiatan sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah, serta prototype berwujud
yaitu desain poster promosi sosialisasi.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 151


Gambar Contoh 7 Prototype Tidak Berwujud: Alur kegiatan sosialisasi

Gambar Contoh 8 Prototype Berwujud: Poster Promosi untuk dicetak dan di sosial media

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 152


BAB V

EVALUASI

Berdasarkan kasus penumpukan sampah pada perayaan malam tahun baru di Ibukota, maka
dipilihlah solusi sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah. Kami menggunakan daftar
periksa evaluasi untuk melihat ketepatan dari solusi tersebut.

1) Apakah solusi dapat mengurangi penumpukan sampah pada perayaan malam tahun
baru di Ibukota?

Ya, mungkin solusi yang kami simpulkan secara tidak langsung dapat mengurangi
penumpukan sampah saat perayaan malam tahun baru di Ibukota. Penumpukan
sampah dapat berkurang karena masyarakat diberikan edukasi mengenai kebersihan
melalui sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah.

2) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi yang
mungkin terjadi? Bagaimana mengatasinya?

Ya, segala risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi pada solusi ini telah
dipertimbangkan dalam tabel ‘Adverse Consequences’ dan ‘Kepner-Tregoe Potential
Problem Analysis (KTPPA)’. Cara mengatasi segala risiko dan konsekuensi yang
mungkin terjadi telah dikaji dalam tabel ‘Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis
(KTPPA)’.

3) Apakah solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia?

Ya, solusi ini sudah mempertimbangkan keterbatasan sumber daya panitia. Sejak awal
panitia hanya diperbolehkan untuk membuat solusi yang efektif dan efisien dalam
jangka waktu kurang dari dua bulan dengan alokasi dana kurang dari Rp10.000.000
sesuai dengan tabel ‘Evaluasi Kategori Must dan Wants dengan KTDA’. Solusi
sosialisasi kebersihan dan daur ulang sampah sudah memenuhi segala kriteria dan
batasan yang ada.

4) Apakah solusi sudah baik dari segi lingkungan?

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 153


Ya, solusi bertujuan untuk memberikan kesadaran membuang sampah pada
tempatnya kepada remaja-remaja yang umumnya akan merayakan tahun baru di
pusat kota, sehingga diharapkan sosialisasi tersebut dapat mengurangi sampah di
Ibukota, walaupun skalanya masih sangat kecil.

5) Apakah solusi sudah baik dari segi keamanan?

Ya, sosialisasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan keamanan dan bekerjasama


dengan satpam setempat.

6) Apakah solusi sudah baik dari segi ekonomi?

Ya, solusi tidak hanya dapat mengurangi penumpukan sampah saat perayaan malam
tahun baru di Ibukota, tetapi juga memberikan pendapatan tambahan kepada
masyarakat dari daur ulang sampah. Secara tidak langsung, hal ini berdampak kepada
perekonomian masyarakat.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 154


BAB VI

SIMPULAN

Di Ibukota, penumpukan sampah terus mengalami peningkatan seperti pada malam tahun
baru 2018, sampah mencapai 780 ton yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak
700 ton (Adji, 2018). Hal ini disebabkan karena budaya masyarakat yang kurang baik dalam
membuang sampah. Untuk mengatasi hal tersebut, kami sebagai mahasiswa yang melakukan
pengabdian masyarakat dengan melalui tahapan berpikir kreatif (define problem, generate
ideas, decide, implement, dan evaluate) didapatkan bahwa solusi yang bisa diterapkan
dengan memperhatikan resiko dan konsekuensi yang dapat ditimbulkan yaitu sosialisasi
mengenai kebersihan dan daur ulang sampah agar masyarakat sadar akan budaya membuang
sampah pada tempatnya, sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah khususnya saat
perayaan malam tahun baru. Adapun implementasi yang diterapkan adalah Gantt Chart,
Deployment Chart, budgetting, dan prototype. Secara garis besar, Gantt Chart dan
Deployment Chart terdiri dari beberapa rencana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
seperti pembentukan panitia, perekrutan volunteer, pembagian tugas, pencarian dana, dan
persiapan perlengkapan untuk sosialisasi. Kemudian membuat anggaran untuk memenuhi
kebutuhan dalam kegiatan tersebut, serta prototype dalam wujud flowchart dan poster.
Semua tahapan dilaksanakan untuk mencapai tujuan mengurangi penumpukan sampah
khususnya pada malam pergantian tahun. Setelah merencanakan implementasi, kami
melakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan suatu proyek. Kami menggunakan metode
Daftar Periksa Evaluasi untuk melihat ketepatan dari solusi sosialisasi mengenai kebersihan
dan daur ulang sampah. Berdasarkan hasil evaluasi, diharapkan solusi yang kami pilih dapat
menyelesaikan permasalahan penumpukan sampah malam tahun baru di Ibukota.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 155


BAB X

PENERAPAN METODE BERPIKIR SOLUSI KREATIF PADA MATA KULIAH


PROGRAM STUDI TINGKAT LANJUT

Untuk terus meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyelesaian masalah, khususnya


dengan metode Berpikir Solusi Kreatif yang telah diperkenalkan pada tahun pertama,
Universitas Pertamina secara inklusif juga mengaplikasikan metode ini dalam mata kuliah
lanjut di masing-masing prodi. Diharapkan kemampuan penyelesaian masalah ini menjadi
keunggulan lulusan Universitas Pertamina dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lain
dalam menghadapi persaingan global.

Berikut merupakan contoh penerapan metode Berpikir Solusi Kreatif dalam tugas besar mata
kuliah Mikrobiologi Lingkungan di Program Studi Teknik Lingkungan.

Pertanyaan:

Escherichia Coli merupakan bakteri gram negatif yang kerap menjadi penyebab kasus diare
dan keracunan makanan. Investigasi adanya kandungan bakteri Escherichia Coli pada
beberapa jenis makanan di kantin Universitas Pertamina. Jika ditemukan nilai yang melebihi
standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1096/MENKES/PER/VI/2011,
identifikasi penyebab terjadinya hal tersebut.

Contoh Jawaban:

Mahasiswa yang terbagi dalam tiga kelompok mengambil sampel makanan dari beberapa
warung di kantin Universitas Pertamina, kemudian dilakukan uji kandungan bakteri di
laboratorium. Dari eksperimen yang dilakukan didapatkan data bahwa pada beberapa warung
ditemukan kandungan bakteri yang melebihi standar.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 156


Gambar 10.1 Hasil Data Pengamatan Bakteri Escherichia Coli

Untuk menginvestigasi penyebab terjadinya masalah (root cause) ditemukannya kandungan


bakteri yang melebihi standar, dapat digunakan metode Why-Why Diagram atau Kepner-
Tregoe Problem Analysis (KTPA). Untuk mencari root cause yang tepat, kemungkinan
penyebab masalah tidak hanya perlu dieksplorasi sebanyak-banyaknya berdasarkan intuisi,
tetapi juga perlu diklarifikasi lebih lanjut melalui observasi langsung di lapangan, wawancara
dengan pihak terkait, maupun pengumpulan informasi dari berbagai literatur. Gambar 10.2
memberikan ilustrasi contoh pendefinisian masalah dengan metode Why-Why Diagram.

Dari investigasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa root cause dari ditemukannya
kandungan bakteri yang melebihi standar di kantin Universitas Pertamina adalah pencucian
alat penyajian makanan yang kurang baik.

Pada kasus ini, metode Berpikir Solusi Kreatif dapat digunakan lebih lanjut untuk mencari dan
memutuskan solusi untuk menyelesaikan root cause di atas serta bagaimana mekanisme
implementasinya.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 157


Gambar 10.2 Why-why Diagram penyebab kontaminasi bakteri Escherichia Coli

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 158


DAFTAR PUSTAKA

Adair, J. (2010). Decision Making and Problem Solving Strategies. Kogan Page Limited.

Fogler, H. S., & LeBlanc, S. E. (2014). Strategies for Creative Problem Solving (3rd ed.). New
Jersey: Pearson Education.

Isaksen, S. G., Dorval, K. B., & Treffinger, D. J. (2011). Creative Approaches to Problem
Solving, A Framework for Innovation and Change (3rd ed.). USA: SAGE Publications.

Okes, D. (2009). Root Cause Analysis: The Core of Problem Solving and Corrective Action.
Wisconsin: ASQ Quality Press.

Paul, R., & Elder, L. (2005). Critical Thinking: Learn the Tools the Best Thinkers Use (Concise
ed.). New York: Pearson.

Watanabe, K. (2009). Problem Solving 101: A Simple Book for Smart People. Portfolio.

TIM DIKTAT BERPIKIR SOLUSI KREATIF 2018 159

Anda mungkin juga menyukai