Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

PADA COFFEE SHOP LLUVIA


MENGGUNAKAN METODE SWOT

DOSEN PENGAMPU:
Febri Prima, ST, M.Sc.
DISUSUN OLEH:
1. Jesica Cornela D1061181013
2. Meisje Catharine S D1061181023
3. Ramlan D1061181030
4. Farrahdiera Siregar D1061181036

JURURSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Pemasaran.......................................................................................................3
2.1.1 Bauran Pemasaran.......................................................................................4
2.2 Strategi Pemasaran.........................................................................................7
2.3 Coffee Shop...................................................................................................10
2.4 SWOT...........................................................................................................10
2.5 Faktor Internal Dan Faktor Eksternal SWOT...............................................13
BAB III ANALISIS SWOT...................................................................................16
3.1 Strength........................................................................................................16
3.2 Weakness......................................................................................................17
3.3 Opportunities................................................................................................18
3.4 Threaths........................................................................................................18
BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
4.1 Kesimpulan...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih
baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis,
dimana semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis
mereka. Salah satu bisnis yang sedang berkembang di Indonesia saat ini
adalah coffee shop. Banyaknya bisnis coffee shop pada tahun 2013 ini
membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dalam merebut
pasar konsumen serta menarik konsumen tersebut agar melakukan pembelian.
Munculnya industri coffee shop yang pesat saat ini membawa dampak
baru kedalam gaya hidup konsumen. Makna coffee shop saat ini mengalami
pergeseran, dimana mengunjungi coffee shop bukan hanya sebagai tempat
untuk melakukan aktivitas konsumsi, namun coffee shop juga dapat digunakan
sebagai tempat mengisi waktu luang, rapat kerja, dan bertemu kerabat. Seiring
berkembangnya industri ini, coffee shop di Indonesia mengalami banyak
perubahan khususnya perubahan konsep sehingga marak bermunculan coffee
shop bernuansa modern yang disesuaikan dengan gaya hidup konsumen saat
ini.
Keputusan pembelian konsumen juga dapat dipengaruhi oleh periklanan
yang di lakukan perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008)
berpendapat bahwa periklanan adalah bentuk penyajian dan promosi bukan
pribadi yang dibayar mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang
teridentifikasi. Iklan yang baik diharapkan menjamin komunikasi antar
produsen dan konsumen sehingga dengan menjalankan iklan yang tepat dan
dikendalikan dengan baik akan dapat mempengaruhi dan menaikkan tingkat
pembelian konsumen.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pada coffee shop, terdapat strategi pasar
pada coffee shop itu sendiri sehingga dapat mengidentifikasi bagaimana hasil
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threath) pada coffee
shop LLUVIA?

1.3 Tujuan
Berdasarkan penjabaran rumusan masalah, laporan ini bertujuan untuk
megidentifikasi hasil analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Threath) pada coffee shop LLUVIA.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pengindentifikasian dari Analisa SWOT ini untuk
mengetahui perkembangan coffee shop modern jaman sekarang yang menjadi
trend saat ini, karena persaingan yang sangat besar sehingga analisis SWOT
ini penting untuk pihak coffee shop membuat strategi yang baik kedepannya
dalam keberlangsungan bisnis.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pemasaran
Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak
lain (Kotler,1997:8). Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang
pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang pemasaran itu
sendiri. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran
potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jika
perusahaan menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti
perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan mengalami
kesulitan untuk mengenali peluang-peluangnya. Karena para konsumen selalu
mencari yang terbaik untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang
terjangkau serta kualitas yang baik, hal itulah yang memicu adanya persaingan
yang semakin ketat.
Teori pemasaran yang sederhana pun menekankan bahwa dalam kegiatan
pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, dimana, bagaimana, dalam
jumlah berapa dan kepada siapa. Adanya strategi yang tepat akan sangat
mendukung kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Pemasaran adalah Suatu
proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan
individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran (Harper W, 2000:4). Definisi ini menjelaskan bahwa pemasaran
merupakan proses kegiatan usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang
mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan
pihak lain. Konsep pemasaran memiliki empat pilar utama, yaitu sebagai
berikut
1. Pasar sasaran, tidak ada perusahan yang dapat beroperasi disemua pasar
dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan juga tidak ada yang dapat
beroperasi dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu
perusahaan ingin berhasil maka perusahaan tersebut harus dapat

3
mendefinisikan pasar sasaran dengan cermat dan menyiapkan program
pemasaran.
2. Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
tidak selalu merupakan tugas yang sederhana dikarenakan beberapa
pelanggan itu memiliki kebutuhan yang tidak disadari.
3. Pemasaran terpadu, apabila semua departemen bekerja sama melayani
kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran
terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu, tahap pertama berupa beragam fungsi
pemasaran, tenaga penjualan periklanan, manajemen produk, riset pemasaran
dan lainnya harus bekerja sama. Tahap kedua yaitu pemasaran harus
dikoordinasikan dengan baik pada bagian lain perusahaan. Serta profitabilitas,
tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan
yang diinginkan.

2.1.1 Bauran Pemasaran


Terdapat 4 komponen bauran pemasaran barang yaitu 4P yang
meliputi product (produk), price (harga), place (tempat), promotion
(promosi). Berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai 4P pada
pemasaran.
A. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu
pasar untuk memenuhi kebutuhan (Kotler 2002:52). Produk-
produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan gagasan.
a. Tingkatan Produk
Dalam merencanakan penawaran atau produk, bagian
pemasar perlu memahami lima tingkatan produk yaitu :
1. Produk utama yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan
atau akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
2. Produk generik yaitu produk dasar yang mampu memenuhi
fungsi produk yang paling dasar.

4
3. Produk harapan yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara formal
diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4. Produk pelengkap yaitu berbagai artibut produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat
dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk dimasa mendatang.
b. Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian, atribut produk meliputi merek, kemasan,
pemberian label, layanan pelengkap dan jaminan
B. Harga
Harga adalah jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha
2002:147). Harga merupakan sejumlah uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat, promosi)
menyebabkan timbulnya biaya. Faktor utama yang menentukan
dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan.
Tujuan tersebut bisa berupa maksimaklisasi laba, mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar,
menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial. Harga hanyalah
salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu,
harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran
pemasaran lainnya yaitu produk, tempat dan promosi. Biaya

5
merupakan faktor yang menetukan harga minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena
itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek
struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya
seperti out of pocket cost, incremental cost, opportunity cost,
controllable cost, dan replacement cost.
C. Tempat
Tempat adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi sasaran (Kotler, 2006:63). Tempat merupakan saluran
distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung yang
saling terlihat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa
siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan
dengan di mana perusahaan harus berada dan melakukan operasi.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi
yaitu :
1. Konsumen mendatangi perusahaan, Perusahaan sebaiknya
memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau atau memiliki tempat yang strategis.
2. Perusahaan mendatangi konsumen merupakan lokasi yang
tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah
penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Perusahaan (pemberi jasa) dan konsumen tidak bertemu secara
langsung merupakan service provider dan konsumen
berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer
atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting
selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana dengan
baik dan lancar.
D. Promosi
Produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus
itu tidak dapat dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak
akan berhasil di pasar. Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan
secara efektif agar informasi mengenai hadirnya sebuah produk

6
dapat sampai kepada masyarakat atau konsumen. Upaya untuk
mengenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari
kegiatan promosi. Promosi adalah merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat
menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut (H. Indriyo Gitosudarmo M.Com,
2000:237). Tujuan Promosi adalah untuk mengenalkan suatu
produk kepada masyarakat atau konsumen. Dalam pratiknya dapat
dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan sebagai berikut:
1. Membujuk (persuasi) Salah satu tujuan utama dari promosi
adalah membujuk dengan memberikan respon positif terhadap
penawaran yang dilakukan yang akhirnya melakukan tindakan
pembelian.
2. Memberitahu (informasi) Promosi adalah media komunikasi
yang efektif bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi
pada konsumen.
3. Mengingatkan Promosi digunakan untuk mengingatkan
kembali pada kosumen bahwa produk itu masih ada di pasar.

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran memiliki peran penting di dalamnya terdapat
segmenting, targeting, dan positioning yang menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam menjalankan usahanya dalam bidang pemasaran. Berikut
definisi strategi pemasaran menurut para ahli:
a. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 2001: 76).
b. Strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari
waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan serta alokasinya,

7
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2013).
Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran merupakan alat dari seluruh rangkaian kegiatan yang ada dalam
bauran pemasaran, strategi pemasaran memberikan arah bagi perusahaan
untuk mengendalikan semua aspek agar dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Dalam strategi bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran
yang dikenal dengan marketing mix 4P, yaitu product (produk), price (harga),
place (tempat atau saluran distribusi), promotion (promosi), sedangkan dalam
pemasaran di bidang jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan yaitu
people (orang), process (proses), dan physical evidence (fasilitas fisik).
Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran terdiri
dari aspek-aspek yang terkendali, bertujuan untuk mendapatkan tanggapan
yang diharapkan dari pasar sasaran. Berikut ini aspek-aspek yang ada dalam
strategi bauran pemasaran:
a. Produk (Product)
Produk merupakan aspek penting dalam bidang pemasaran, Strategi
produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah
produk bukan sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Harga (Price)
Harga merupakan salah satu dari aspek bauran pemasaran yang dapat
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Terdapat faktor
yang dapat menentukan dalam penetapan harga yaitu tujuan dari pemasaran
suatu perusahaan. Tujuan bisa ditentukan oleh perusahaan apa yang ingin
dicapai dalam penetapan harga yang dapat berupa memaksimalkan laba
(keuntungan), mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih
pasar sasaran, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial. Harga dikatakan mahal,
murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena

8
tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan
kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).
c. Promosi (Promotion)
Promosi adalah kegiatan mengomunikasikan informasi dari penjual
kepada konsumen atau pihak lain dalam Saluran penjualan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan
mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat
melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran,
majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (Baker, 2000: 7).
d. Saluran Distribusi atau Tempat (Place)
Tempat merupakan saluran distribusi yaitu serangkaian organisasi
yang saling tergantung yang saling terlihat dalam proses untuk menjadikan
produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi berarti
berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasi. Distribusi atau penetapan tempat berkaitan dengan kemudahan
memperoleh produk di pasar serta tersedia saat konsumen mencarinya.
Selain itu distribusi juga dapat memperlihatkan berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dapat
tersedia bagi konsumen sasaran dan mampu memenuhi kebutuhan serta
keinginan konsumen.
e. Orang (People)
Orang adalah karyawan yang terlibat dalam perusahaan atau organisasi
penyedia jasa, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses pelayanan.
f. Proses (Process)
Proses merupakan kegiatan yang menunjukan seperti apa pelayanan
yang diberikan atau diterapkan perusahaan kepada konsumen atau
pelanggan selama pembelian barang atau penggunaan jasa.
g. Fasilitas Fisik (Physical Evidence)
Fasilitas fisik merupakan hal nyata yang mampu mempengaruhi
keputusan konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Unsur yang dapat dikatakan masuk kedalam

9
fasilitas fisik atau bisa juga disebut sarana fisik ini antara lain
lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna
dan barang-barang lainnya yang bersangkutan dengan perusahaan
tersebut.
2.3 Coffee Shop
Istilah kata cafe berasal dari bahasa Perancis yang berarti kopi. Orang
Perancis menyebut kedai kopi dengan istilah cafe. Perancis menjadi salah satu
Negara yang dijuluki “Negri Caffe” karena pesatnya perkembangan caffe
disana dan dari Perancis Cafe mulai tersebar luas di dunia. Cafe atau Coffee
Shop atau yang di kenal sebagai Kedai Kopi berasal dari Turki. Coffee Shop
pertama kali berdiri di Constatinopel di Turki (Istanbul) pada tahun 1475.
Pada awalnya Coffee Shop hanya menjual minuman kopi. Coffee Shop
pertama di Eropa didirikan tahun 1529. Minuman ini menajadi sangat di
gemari di Eropa karena adanya ide untuk menyaring kopi dan memperhalus
citra rasa minuman kopi dengan susu dan gula. Coffee Shop di Eropa semakin
populer karena mereka tidak hanya menjual minuman kopi tetapi mulai
menjual kue-kue manis dan macam-macam minuman lainnya. Di Coffee Shop
memiliki istilah “tips”, hal ini guna menjamin servis yang cepat, sebuah toples
di letakan di meja counter dan orang orang memasukan koin tips ke toples itu
untuk dapat dilayani dengan cepat.
Coffee Shop Lluvia berdiri pada tanggal 29 desember 2020 yang
merupakan rebrand dari aromadia pada 16 mei 2020. Lluvia merupakan kata
dari Bahasa spanyol yang artinya hujan dikarenakan berdiri disaat musim
penghujan dan direncanakan rebrand pada saat musim penghujan. Quotes
Lluvia sendiri yaitu “listen to the rythim of the falling”. Coffee Shop Lluvia
terletak di jln. Tabrani ahmad Gg. Bhineka No. 47, Pal Lima, kecamatan
Pontianak barat, kota Pontianak Kalimantan barat. Coffee Shop Lluvia
menjual berbagai minuman kopi dan memiliki nuansa yang tenang serta
instagramable sehingga menarik perhatian kaum muda di pontianak.
2.4 SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),

10
peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang terjadi dalam proyek atau
di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri maupun
pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha atau
mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan kelemahan
dikelompokkan ke dalam faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman
diidentifikasi sebagai faktor eksternal.
Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-
faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara
mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
akan memaksimalkan kekuatan dan peluang meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Apabila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai
dampak yang sangat besar atas rancangan suatu strategik yang berhasil.
Analisa ini secara logis dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan. Proses pengambilan keputusan berkaitan dengan visi dan misi
perusahaan serta tujuan perusahaan, sehingga analisis SWOT dapat digunakan
sebagai alat efektif untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi
perusahaan sebagai proses pengambilan keputusan untuk menentukan strategi.
Berikut merupakan faktor- faktor dalam Analisis SWOT adalah sebagai
berikut:
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan merupakan sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan oleh
perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan
relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber
daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan. Kekuatan dapat
terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar,
hubungan pembeli dan pemasok dan faktor- faktor lain. Faktor- faktor
kekuatan yang dimiliki perusahaan atau organisasi adalah kompetensi
khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan
keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikarenakan satuan
bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya
yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan

11
kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha
yang bersangkutan.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam satu atau lebih
sumber daya/ kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya,
yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara
efektif. Dalam praktek keterbatasan dan kelemahan -kelemahan tersebut
bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki,
kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak
sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh
konsumen atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang
kurang memadai. Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas
terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik
atau buruk. Hal ini muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan atau
akuntansi, produksi, penelitian dan pengembangan dan sebagainya.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber
peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan teknologi, dan
membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi
peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama
bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan.
Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya
kekuatan tawar- menawar dari pembeli/ pemasok utama, perubahan
teknologi, dan direvisinya atau pembaharuan peraturan, dapat menjadi
penghalang bagi keberhasilan perusahaan.
Faktor kekuatan dan kelemahan dalam suatu perusahaan, sedang peluang
dan ancaman merupakan faktro- faktor lingkungan yang dihadapi oleh

12
perusahaan yang bersangkutan. Analisis SWOT merupakan instrument yang
ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada
kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan
faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat
untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan
menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

2.5 Faktor Internal Dan Faktor Eksternal SWOT


SWOT adalah kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan.
SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi
(Jogiyanto 2005:46).
Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat
faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT,
yaitu sebagai berikut:
A. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and
threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis
yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan
lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan, dan sosial budaya.

B. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and
weakness (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang
terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya
pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya
manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan
budaya perusahaan.

13
Gambar 2. 1 Faktor Eksternal dan Faktor internal
Berdasarkan pada gambar 2.1, maka ada 2 (dua) kesimpulan yang bisa
diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Sebuah perusahaan yang baik adalah jika opportunity (peluang) adalah
lebih besar dibandingkan threats (ancaman), dan begitu pula sebaliknya.
b) Sebuah perushaan yang baik adalah jika strenghs (kekuatan) adalah lebih
besar dibandingkan weaknesses (kelemahan), dan begitu pula sebaliknya.
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis
SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan
ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan
kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang

14
dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari
analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

15
BAB III
ANALISIS SWOT
3.1 Strength
Berikut merupakan kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh coffee
shop Lluvia adalah sebagai berikut:
1. Tersedia berbagai jenis minuman coffee, non-coffee, signature beserta
dessert seperti kue.
Lluvia memiliki berbagai jenis minuman coffee seperti espresso,
Americano, mochacino, dll. Sedangkan minuman non-coffeenya seperti
red velvet, taro, matcha,dll. Dan terakhir minuman signature yang khas
seperti kim soya,calm hello,goku, dll. Serta lluvia juga memiliki dessert
seperti brownies lotus, cookies medium,dll.
2. Fasilitas tersedia secara lengkap seperti WC, Wastafel, mushola, Wifi, dan
AC.
Lluvia memiliki berbagai fasilitas yang lengkap untuk kebutuhan
konsumen. Fasilitas yang lengkap akan membuat minat konsumen
semakin bertambah karena konsumen tidak perlu mencari kebutuhan
mereka ditempat lain, misalnya ketika mereka ingin sholat mereka tidak
perlu mencari masjid atau mushola terdekat disekitar lluvia, tetapi lluvia
sudah menyediakan fasilitasnya.
3. Kemasan minuman mudah dibawa dan praktis.
Kemasan lluvia terbilang praktis dan memiliki press lock di atas
minumannya sehingga minuman di lluvia tidak gampang tumpah ketika
dibawa bepergian.
4. Harga untuk sebuah tempat coffeeshop modern, terjangkau.
Lluvia termasih memiliki harga yang cukup terjangkau dibanding
coffeshop modern lainnya, harga keseluruhan minuman dan makanan
illuvia berkisar sekitar 7k-22k
5. Tempat Memiliki unsur estetika dan nyaman untuk mengerjakan tugas.
Tempat di lluvia memiliki unsur estetika yaitu terlihat dari pemilihan
kursi, cat berwarna putih yang memberikan kesan indah dan luas, serta
desain ruangan seperti penambahan pajangan dinding yang semakin

16
memperindah ruangan di lluvia. Sedangkan untuk unsur nyaman dalam
mengerjakan tugas, lluvia juga memiliki penerangan yang terang dan
beberapa spot yang terdapat stopkontak, guna untuk mengecas keperluan
pengerjaan tugas seperti laptop ataupun handphone
6. Tempat memiliki ruangan indoor dan outdoor.
Lluvia memiliki 2 jenis ruangan yaitu indoor dan outdoor, banyak
konsumen sangat menyukai ruangan outdoor pada siang ataupun malam
hari untuk nongkrong ataupun bercerita. Tetapi, lluvia juga mempunyai
pilihan ruangan indoor yang dapat sebagai antisipasi cuaca hujan ataupun
panas.
7. Memiliki Brand Awereness yang kuat.
Lluvia memiliki Brand Awareness yang kuat karena dia merekrut
beberapa anak-anak hits di Kota Pontianak untuk dijadikan sebagai barista
dan promotor café tersebut sehingga banyak orang yang penasaran dengan
café lluvia, hingga akhirnya lluvia banyak dikenal untuk kalangan anak
muda di kota Pontianak
8. Pelayanan yang baik.
Pelayanan di café lluvia lumayan baik, pada saat masuk memesan, barista
melayani dengan sopan dan senyum serta mereka mengantar minuman
kami setelah dipesan.
9. Bangunan milik sendiri.
Bangunan lluvia café milik sendiri.
10. Minuman dijamin fresh dan higienis
Minuman lluvia café memiliki bahan baku yang selalu baru sehingga
dijamin fresh dan higienis.
3.2 Weakness
Berikut merupakan kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh
coffee shop Lluvia adalah sebagai berikut:
1. Jarak yang lumayan jauh bagi beberapa customer.
Lluvia tidak terletak dipusat kota, sehingga lumayan jauh bagi
beberapa customer
2. Kompetitor lain yang lebih kuat.

17
Seperti yang kita ketahui, coffeeshop modern saat ini sedang marak-
maraknya di Pontianak, sehingga terdapat banyak sekali kompetitor.
3. Tidak tersedia layanan online seperti go food, grab food, dan lain-lain.
Saat ini, lluvia belum menyediakan layanan online jadi merugikan
customer yang rumahnya jauh tetapi ingin sekali mencoba menu di
lluvia cafe
4. Proses pembangunan belum selesai.
Lluvia saat ini masih dalam masa pembangunan setelah rebranding
dari aromadia, sehingga ada beberapa fasilitas belum bisa digunakan
oleh customer seperti rooftop.
5. Kemasan yang terlalu kecil.
Kemasan lluvia terbilanga terlalu mini, sehingga isi minumannya
terbilang sedikit.
3.3 Opportunities
Berikut merupakan peluang yang dimiliki oleh coffee shop Lluvia adalah
sebagai berikut:
1. Membangun hubungan dengan pelanggan.
2. Menarik konsumen dengan konsep tempat nongkrong masa kini.
3. Banyak masyarakat kota yang masih konsumtif.
4. Rencana jangka panjangan, karena bangunan milik sendiri tanpa sewa.
5. Membangun produk khas dengan baik.
6. Memberikan promosi yang menarik
3.4 Threaths
Berikut merupakan ancaman yang akan dihadapi atau dialami oleh coffee
shop Lluvia adalah sebagai berikut:
1. Tingkat persaingan coffeeshop yang tinggi
2. Pesaing yang memiliki letak coffeshop yang lebih strategis.
3. Perubahan selera konsumen
4. Harga bahan baku yang tidak stabil.
5. Adanya pandemic

18
3.5 Faktor SWOT
Berdasarkan komponen SWOT yang ada, maka dapat dilakukan
pengumpulan data faktor SWOT. Adapun hasil pengumpulan data dari faktor
SOWT yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Faktor Internal
No Kekuatan (Strength) Bobot Rating Skor
1 Tersedia berbagai jenis minuman 0,10 3 0.30
2 Fasilitas tersedia secara lengkap 0,09 4 0.36
3 Kemasan minuman mudah dibawa dan praktis 0,10 3 0.30
Harga untuk sebuah tempat coffeshop modern,
4 0.07 4 0.28
terjangkau
Tempat memiliki unsur estetika dan nyaman untuk
5 0.12 4 0.48
mengerjakan tugas
6 Memiliki ruangan indoor dan outdoor 0.12 4 0.48
7 Memiliki brand awereness yang kuat 0.11 3 0.33
8 Pelayan yang baik 0.09 4 0.36
9 Bangunan milik sendiri 0.09 4 0.36
10 Minuman dijamin fresh dan higienis 0.11 4 0.44
TOTAL 0.98 3.69
No Kelemahan (Weakness) Bobot Rating Skor
1 Jarak yang lumayan jauh bagi beberapa customer 0.05 1 0.05
2 kompetitor lain yang lebih kuat 0.07 2 0.14
3 Tidak tersedia layanan online seperti go food, dll. 0.08 1 0.08
4 Proses pembangunan belum selesai 0.04 2 0.08
5 Kemasan yang terlalu kecil 0.09 1 0.09
TOTAL 0.33 0,44
TOTAL KESELURUHAN 1.25 4.13
Tabel 3.2 Faktor Eksternal

No Peluang (Opportunities) Bobot Rating Skor


1 Membangun hubungan dengan pelanggan. 0.13 3 0.39
Menarik konsumen dengan konsep tempat nongkrong
2 0.11 3 0.33
masa kini.
3 Banyak masyarakat kota yang masih konsumtif. 0.10 3 0.30
Rencana jangka panjang, karena bangunan milik
4 0.12 4 0.48
sendiri tanpa sewa.
5 Membangun produk khas dengan baik. 0.10 4 0.40
6 Memberikan promosi yang menarik 0.13 3 0.39
TOTAL 0.69 2.29
No Ancaman (Threats) Bobot Rating Skor
1 Tingkat persaingan coffeeshop yang tinggi 0.02 4 0.08
Pesaing yang memiliki letak coffeeshop yang lebih
2 0.05 3 0.15
strategis.
3 Perubahan selera konsumen 0.09 4 0.36
4 Harga bahan baku yang tidak stabil. 0.06 2 0.12
5 Adanya pandemik 0.10 3 0.30
TOTAL 0.32 1.01
TOTAL KESELURUHAN 1.01 3.30

19
Berikut strategi hasil analisis SWOT yang akan dilakukan, sebagai berikut:
KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Tersedia berbagai jenis minuman 1. Jarak yang lumayan jauh
2. Fasilitas tersedia secara lengkap bagi beberapa customer
IFE
3. Kemasan minuman mudah dibawa dan 2. Competitor lain yang lebih
praktis kuat
4. Harga untuk sebuah tempat coffeshop 3. Tidak tersedia layanan
modern online seperti go food, dll.
5. Tempat memiliki unsur estetika dan 4. Proses pembangunan belum
nyaman untuk mengerjakan tugas selesai
6. Memiliki ruangan indoor dan outdoor 5. Kemasan yang terlalu kecil
7. Memiliki brand awereness yang kuat
8. Pelayan yang baik
9. Bangunan milik sendiri
EFE 10. Minuman dijamin fresh dan higienis
PELUANG (Opportunities) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
7. Membangun hubungan dengan 1. Meningkatkan kenyamanan dan 1. Meningkatkan penjualan
pelanggan. keestetikan tema coffee shop yang dengan menerapkan layanan
8. Menarik konsumen dengan konsep sedang trand sekarang online.
2. Mengoptimalkan proses
tempat nongkrong masa kini. 2. Mempertahankan harga minuman si
pembangunan sehingga
9. Banyak masyarakat kota yang masih antara coffee shop lain. dapat dikunjungi.
konsumtif. 3. Bangunan coffee shop dapat 3. Menambah promosi
10. Rencana jangka panjangan, karena diinovasikan sesuai trend yang ada sehingga coffee shop lebih
bangunan milik sendiri tanpa sewa. karena bangunan milik sendiri dikenal.
11. Membangun produk khas dengan 4. Dengan adanya brand, dapat
baik. melindungi produk dan dapat dengan
12. Memberikan promosi yang menarik mudah dikenal masyarakat
ANCAMAN (Threats) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
6. Tingkat persaingan coffeeshop yang 1. Meningkatkan mutu produk 1. Memproduksi varian baru
tinggi (minuman) dengan menjamin kualitas yang berbeda dengan
7. Pesaing yang memiliki letak bahan baku. saingan coffee shop
2. Memperkenalkan brand coffee shop 2. Membuka cabang baru pada
coffeshop yang lebih strategis.
LLUVIA kepada masyarakat daerah yang strategis.
8. Perubahan selera konsumen
9. Harga bahan baku yang tidak stabil.
10. Adanya pandemic

20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan coffee shop LLUVIA memiliki hasil
SWOT. Dengan Strength yaitu kekuatan yang dimiliki oleh tempat usaha,
Weakness yaitu kekurangan yang dimiliki tempat usaha, Opportunities yaitu
kesempatan baru yang akan dilakukan pleh tempat usaha dan yang terakhir
Thread yaitu ancaman kedepannya. Dari ahsil identifikasi didapatkan bahwa
Strength dari LLUVIA ini lebih banyak dari Weakness karena coffee shop ini
sudah di persiapkan dengan baik dan telah memiliki pengalaman sebelumnya.
Salah satu contohnya LLUVIA memiliki kemasan atau packaging yang
mudah untuk dibawa tetapi kemasan ini membuat produk LLUVIA terbilang
kecil dan konsumen tidak puas. Kemudian salah satu kesempatan untuk
kedepannya dengan tempat usaha yang cukup strategis karena didaerah
tersebut masih kurang dengan coffee shop sehingga dapat menarik konsumen
baru tetapi karena hal ini juga coffee shop ini jauh dari pusat kota dan lumayan
jauh.

21
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Kottler., (1997), “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Erlangga, Jakarta.
Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta:
PT. Grafindo Persada
Baker, D. A., & Crompton, J. L. 2000. Quality, satisfaction, and behaviour intentions.
Annals of Tourism Research, 27(3) 785-804
Boyd, Harper W. dkk, (2000), Manajemen Pemasaran – Suatu Pendekatan Strategis
Dengan Orientasi Global edisi 2 jilid 2, Jakarta: Erlangga
Jogiyanto, H.M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, ANDI, Yogyakarta
Kotler, Philip, 2002, Manjemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, Prehallindo,
Jakarta.
Swastha DH, Basu, dan Irawan. (2002). Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 2.
Cetakan 10. Yogyakarta: Liberty Offset.
Kotler, Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T
Indeks Gramedia.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo
Schiffman dan kanuk. (2001). Riset perilaku konsumen. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

22
LAMPIRAN

23
24

Anda mungkin juga menyukai