Anda di halaman 1dari 19

ELASTISITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Ekonomi Kelas B

Disusun oleh:

Sofi (NIM 140210101065)


Firda Yulian Sari (NIM 140210101070)
Indah Verjayanti (NIM 140210101074)
Nurul Aini (NIM 140210101097)
Hesti Apriwiyani (NIM 140210101107)

Dosen Pegampu:

Drs. Suharto, M.Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

ELASTISITAS ...................................................................................................... 1

A. Elastisitas Permintaan ................................................................................... 1

1. Permintaan Elastis Uniter (Elastisitas d Ed 1 ) ................................... 3

2. Permintaan Elastis (Elastisitas d Ed 1 ) ............................................... 3

3. Permintaan Elastis Sempurna (Elastisitas d Ed tak terhingga) ............. 4

4. Permintaan Tidak Elastis (Elastrisitas d Ed 1 ) ................................... 5

5. Permintaan tidak elastis sempurna (Elastisitas d Ed 0 ) ..................... 6

B. Elastisitas Penawaran .................................................................................... 9

1. Penawaran elastis ....................................................................................... 10

2. Penawaran inelatis ...................................................................................... 10

3. Penawaran elastis uniter ............................................................................. 10

4. Penawaran elastis sempurna....................................................................... 10

5. Penawaran inelatis sempurna ..................................................................... 10

C. Elastisitas Produksi...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
ELASTISITAS

Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah


barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah
tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala
ekonomi yang lain.
Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang
akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu komoditas yang
diperjualbelikan berubah. Elastisitas dari suatu fungsi y f x berkenaan dengan

Ey y y dy x
x dapat didefinisikan sebagai: lim . Hal ini berarti
Ex x 0 x x dx y

bahwa elastisitas y f x merupakan limit dari rasio antara perubahan relatif


dalam y terhadap perubahan relatif dalam x , untuk perubahan x yang sangat
kecil atau mendekati nol. Dengan terminologi lain, elastisitas y terhadap x dapat
juga dikatakan sebagai rasio antara presentase perubahan y terhadap presentase
perubahan x .
Ada tiga macam elastisitas dalam bidang ekonomi yaitu elastisitas
permintaan, elastisitas penawaran dan elastisitas produksi.
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien
elastisitas atau angka elastisitas yang disimbolkan dengan d atau E d . Secara
umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi:
1. Elastisitas Permintaan terhadap Harga
Elastisitas permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan
jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut.
Secara sederhana koefisien elastisitas permintaan E d dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1
2

% Perubahan Permintaan
Koefisien Elastisitas Permintaan
% Perubahan Harga
Q P
Atau dalam simbol akan menjadi: E d
Q P
Q P
Ed
P Q
Keterangan:
Q : perubahan jumlah permintaan

P : perubahan harga barang


P : harga barang mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula

E d : elastisitas permintaan

2. Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan


Elastisitas permintaan terhadap pendapatan merupakan koefisien yang
menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu komoditas sebagai
akibat dari perubahan pendapatan konsumen. Rumus elastisitas terhadap
pendapatan adalah sebagai berikut.
persentase perubahan jumlah komoditi X yang diminta
Ey
persentase perubahan pendapatan
Q I
Ey :
Q I
Acuan umum pengelompokan kategori suatu komoditas adalah:
E y komoditis inferior (komoditas bermutu rendah)

E y komoditis normal

E y 1 komoditis normal

E y 1 komoditis kebutuhan pokok

3. Elastisitas Permintaan Silang


Elastisitas silang merupakan koefisien yang menunjukkan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi
perubahan terhadap harga barang lain.
3

persentase perubahan jumlah permintaan barang X


Es
persentase perubahan harga barang Y

Qx Py
Ey :
Qx Py

Jenis-jenis elastisitas permitaan.


1. Permintaan Elastis Uniter (Elastisitas d Ed 1 )
Persentase perubahan kuantitas permintaan sama dengan persentase
perubahan harga. Conto produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai
pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu
ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
Contoh: barang-barang elektronik.

Tidak landai dan tidak curam

Ed 1

Gambar 1. Kurva Permintaan Elastis Uniter

2. Permintaan Elastis (Elastisitas d Ed 1 )


Persentase perubahan kuantitas permintaan lebih besar persentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari
substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, bawang merah, dan
lain sebagainya. Kettika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
4

Landai

Ed 1

Gambar 2. Kurva Permintaan Elastis

3. Permintaan Elastis Sempurna (Elastisitas d Ed tak terhingga)


Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang
yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan
permintaan menjadi nol. Dengan demikian, kurvanya berbentuk
horizontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis
sempurna diantaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang atau jasa yang memliki karakteristik dan fungsi sama meskipun
dijual ditempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
Dengan demikian, secara nalar barang atau jasa tersebut seharusnya
memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja pada paperclip dan pen
tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500).
Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita
cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang
sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan
membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata
yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip
diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini
karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan
fungsi yang sama. Contoh: bumbu dapur.
5

Ed ~

Horizontal

Gambar 3. Kurva Permintaan Elastis Sempurna

4. Permintaan Tidak Elastis (Elastrisitas d Ed 1 )


Presentase perubahan kuantitas permintaan kurang dari presentase
perubahan harga. Contah permintaan tidak elastis ini dapat dilihat
diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harga naik,
orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok.
Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya
pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya
sebagai penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memilki keterbatasan
(misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya adalah bensin. Jika harga bensin
naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat
kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk
bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin
bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut.
Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi
tidak elastis.
6

Curam

Ed 1

Gambar 4. Kurva Permintaan Tidak Elastis

5. Permintaan tidak elastis sempurna (Elastisitas d Ed 0 )


Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan
demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini
berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa
tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis
sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal
(berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan
mampu menambah kuantitas lukisannya).

Vertikal

Ed 0

Gambar 5. Kurva Permintaan Tidak Elastis Sempurna


7

Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau
ditentukan oleh berbagai faktor yaitu:
1. Barang mewah dan barang kebutuhan
Permintaan barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan
permintaan barang-barang mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-
harga barang kebutuhan mengalami peningkatan atau penurunan jumlah yang
diminta akan tetap sama atau hanya mengalami penurunan sedikit. Mengapa
barang mewah bisa elastis? Karena apabila harga barang mewah mengalami
oeningkatan harga jumlah yang diminta hampir tidak ada. Tapi jika barang
mewah mengalami penurunan harga jumlah yang diminta akan meningkat,
mungkin bisa meningkat secara signifikan.
2. Ketersediaan barang substitusi
Suatu barang yang memiliki barang substitusi atau barang pengganti akan
memiliki elastisitas yang elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki
barang substitusi cenderung memiliki elastisitas yang inelastis. Sebab apabila
barang tersebut mengalami peningkatan harga dan terdapat banyak barang
substitusi yang harganya dibawah harga barang tersebut, maka permintaan
barang tersebut akan mengalami penurunan permintaan yang tajam. Berbeda
dengan barang yang tidak memiliki barang substitusi, hanya mengalami
penurunan permintaan yang sedikit karena orang hanya menurunkan
permintaan barang tersebut.
3. Jangka waktu permintaan dianalisis
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan
akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar
mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli
produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah
menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi
yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk
juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke
produk lain.
8

4. Presentase pendapatan yang dibelanjakan


Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan
produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya
mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen
akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya
murah ketika harganya naik, maka konsumen akan tetap menambah
permintaannya.

Contoh
1. Pada saat harga Rp 400,00, jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian
harga turun menjadi Rp 360,00 dan jumlah barang yang diminta 60 unit.
Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
30 400 30
Ed %Q 100% 100%
40 30 atau 30

400 40
Ed %P 100% 10%
40 400
100%
E d 10 (elastis) Jadi, E d 10 (elastis)
10%
1
2. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q 50 P.
2
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P 80.
Jawab:
Jika P 80, maka:

Q 50
1
80
2
Q 50 40
Q 10

1 Q 1
Jika Q 50 P, maka: Q1
2 P 2
P 1 80
Jadi, E Q1 4 (elastis)
Q 2 4
9

3. Diketahui fungsi permintaan P 100 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada


tingkat harga P 50.
Jawab:
Jika P 50, maka:
50 100 2Q
2Q 50
Q 25

P Q 1
Jika P 100 2Q, maka: P1 2 dan Q1
Q P 2

P 1 50
Jadi, E Q1 1 (uniter)
Q 2 25
B. Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran atau elasiticy of supply dapat diartikan sebagai tingkat
kelenturan atau tingkat kepekaan penawaran terhadap perbuahan harga. Besaran
ini menunjukkan pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah
barang yang ditawarkan atau menunjukkan tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Keelastisitasan dari
penawaran dinyatakan dengan suatu bilangan yang disebut dengan koefisien
elastisitas penawaran dan dinotasikan dengan huruf Es. Nilai Es menunjukkan
perbandingan antara presentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan
persentase perubahan harganya. Nilai dari Es dihitung berdasarkan formula
berikut.
Q P Q P %perubahan penawaran
ES : atau ES
Q P Q P %perubahan harga
Keterangan:
Q : perubahan jumlah penawaran

P : perubahan harga barang


P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula

E d : elastisitas penawaran
10

Macam-macam elastisistas penawaran:


1. Penawaran elastis
Penawaran elastis yaitu koefisien elastisitas penawaran yang lebih besar dari
satu. Hal ini terjadi jika presentase perubahan penawaran lebih besar dari
presentase perubahan harga. Kurva cenderung mendatar (Es>1)
2. Penawaran inelatis
Penawaran inelatis yaitu koefisien elastisitas penawaran lebih kecil dari satu.
Hal ini terjadi jika presentase perubahan penawaran lebih kecil dari presentase
perubahan harga. Kurva cenderung tegak (Es<1)
3. Penawaran elastis uniter
Penawaran elastis uniter yaitu koefisien elastisitas penawaran sama dengan
satu. Hal ini terjadi jika presentase perubahan penawaran sama dengan
presentase perubahan harga. Kurva membentuk sudut 45 derajat. (Es = 1)
4. Penawaran elastis sempurna
Penawaran elastis sempurnayaitu koefisien elastisitas penawaran sama dengan
tidak terhingga. Rasio persentase perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap
presentase harga sangat besar sehingga kurva penawaran berbentuk horizontal.
(Es = ~)
5. Penawaran inelatis sempurna
Penawaran inelastis sempurna yaitu koefisien elastisitas penawaran sama
dengan nol. Pada tingkat harga berapapun besarnya penawaran tidak berubah.
Artinya penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walau harga
bertambah tinggi. (Es = 0)
Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran:
1. Jenis barang yang ditawarkan
Jika produk tersebut dapat berproduksi setiap saat maka kecenderungannya
akan mengarah pada penawaran elastis. Sebagai contoh pabrik pakaian yang
dapat terus berproduksi tanpa harus memperhatikan musim. Jika produksi
pakaian meningkat, maka perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi
untuk menambah penawaran dengan harapan memperoleh keuntungan yang
besar. Berbeda dengan industri pertanian yang ketersedian produknya
11

mengikuti kondisi musim, walaupun harga tinggi tapi jika tidak berketepatan
musim panaen maka penawarannya tidak bisa bertambah sehingga nilai
elastisitas penawarannya lebih cenderung kearah inelastis.
2. Sumber daya produksi
Peningkatan penawaran seiring dengan bertambahnya persentase perubahan
harga hanya dapat terjadi pada industri yang mengolah produknya
menggunakan mesin. Jika masih mengandalkan tenaga manusia seperti
industri-industri kerajinan tangan, maka walaupun terjadi peningkatan harga
di pasar tapi produsen memiliki keterbatasan produksi sehingga penawaran
tidak bisa diperbesar. Hal ini akan mebgarah pada penawaran inelastis. Selain
tenaga kerja, sumber daya lain seperti halnya ketersediaan bahan produksi
juga dapat membawa suatu pasar kearah inelastisitas. Yaitu ketika bahan
produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang sulit didapat
sehingga penawaran menjadi terbatas.
3. Banyaknya produsen yang bermain di pasar tersebut
Semakin banyak produsen yang menciptakan suatu produk yang sama, maka
penawaran atas produk tersebut akan tinggi dan mudah ditemukan di pasar.
Kondisi ini tergolong penawaran elastis. Akan tetapi jika produsen yang
bermain pada produk tersebut hanya beberapa saja atau satu dua produsen
maka persentase peningkatan penawaran tidak bisa bertambah terlalu besar
dan tergolong penawaran inelastis.
4. Terjadi penimbunan barang
Jika suatu ketika harga produk bertambah atau permintaan terhadap suatu
produk meningkat, produsen bisa saja melakukan penimbunan terhadap
produk tersebut dengan harapan dapat memperoleh untung yang lebih besar.
Dengan ditahannya penawaran produk maka harga produk tersebut akan
meningkat disebabkan adanya kelangkaan sedangkan jumlah penawaran yang
dikeluarkan oleh produsen terbatas.
5. Kemampuan produksi perusahaan
Jika penawaran produk yang selama ini dikeluarkan oleh produsen ke pasar
belum mencapai kapasitas produksi maksimal perusahaan tersebut, maka jenis
12

penawaraanya adalah elastis karena produsen masih sanggu menambah jumlah


produksinya saat terjadi kenaikan harga dengan persentase tinggi. Akan tetapi
jika kapasitas produksi tersebut sudah maksimal dan tidak bisa ditambah,
maka akan terjadi inelastisitas penawaran karena perusahaan tidak bisa
menambah jumlah barang di pasar.
Contoh
1. Pada saat harga Rp 500,00, jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian
harga turun menjadi Rp 300,00, jumlah barang yang ditawarkan 32 unit.
Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
8 500 8
Ed atau %Q 100% 20%
200 40 40
4000 200
Ed %P 100% 40%
8000 500
20%
E d 0,5 (inelastis) Jadi, E d 0,5 (inelastis)
40%
2. Diketahui fungsi permintaan P = 100 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada
tingkat harga P = 50!
Jawab:
Jika P 50, maka:
50 100 2Q
2Q 500
Q 25

P Q 1
Jika P 100 2Q, maka: P1 2 dan Q1
Q P 2

P 1 50
Jadi, E Q1 1
Q 2 25
Dengan rumus praktis
P
E , maka dapat diperoleh:
Pa
50
E 1 (sama)
50 100
13

C. Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang
dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah otuput yang dipergunakan atau
elastisitas produksi adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan
produksi suatu barang sebagai akibat berubahnya input yang digunakan suntuk
memproduksi barang tersebut. Elastisitas produksi dapat ditulis sebagai berikut.
% perubahan output
EP
% perubahan input
Elastisitas produksi juga dapat ditulis dengan matematis sebagai berikut.
dy
y dy x PM (produk marginal)
EP ; atau E P
dx dx y PR (produk rata - rata)
x
Dari persamaan matematis tersebut, nampak adanya hubungan antara elastisitas
produksi dengan produk marjinal dan produk rata-rata sebagai berikut.
1. Jika tingkat produksi dimana PM > PR maka EP > 1.
2. Jika tingkat produksi dimana PM = PR maka EP = 1.
3. Jika tingkat produksi dimana PM = 0 maka EP = 0.
4. Jika tingkat produksi dimana PM < 0 maka EP < 0.
Berdasarkan nilai elastisitas produksi ini, proses produksi dapat dibagi ke dalam 3
daerah produksi , yaitu sebagai berikut.
1. Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1
2. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0
3. Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0
14

Gambar 6. Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah Produksi

Keterangan:
I= Daerah produksi 1
II = Daerah produksi 2
III = Daerah produksi 3
15

Contoh
1. Fungsi produksi suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 6 X 2 X 3 .
Hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produki
sebanyak 3 unit dan 7 unit.
Penyelesaian:
Diketahui: P 6 X 2 X 3
Ditanya: elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produki
sebanyak 3 unit dan 7 unit
dy x
Jawab: E P
dx y


E P 12 X 3 X 2 X
6X X 3
2


Pada X 3 E P 123 33
2
3
63 3
2 3

E P 36 27
3
54 27
3
EP 9
27
EP 1


Pada X 7 E P 127 37
2
7
67 7
2 3

E P 84 147
7
294 343
7
E P 63
49
EP 9
E P pada saat tingkat penggunaan faktor produksi sebanyak 3 unit dan 7 unit
adalah 1 dan 9
2. Hitunglah elastisitas produksi dari fungsi produksi P 5 X 2 5 X 3 pada
tingkat faktor produksi sebanyak 2 unit!
Penyelesaian:
Diketahui: P 5 X 2 5 X 3
16

Ditanya: elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produki


sebanyak 2 unit
dy x
Jawab: E P
dx y


E P 10 X 15 X 2 X
5X 5X 3
2


Pada X 2 E P 102 152
2
2
52 52
2 3

E P 20 60
2
20 40
2
E P 40
20
EP 4
E P pada saat tingkat penggunaan faktor produksi sebanyak 2 unit adalah 4.
DAFTAR PUSTAKA

Monalisa, L. A. (2016). Buku Ajar Matematika Ekonomi. Jember: Universitas


Jember.

Anda mungkin juga menyukai