Anda di halaman 1dari 29

Permintaan dan Penawaran Agregat

(AD – AS)
Pendahuluan

• Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan,


maka kondisi ekonomi terkadang sulit di
prediksi.
• Fluktuasi kegiatan ekonomi ini dapat dilihat
dari analisa jangka pendek dan jangka
panjang.
• Perlunya dilakukan periode analisa ini
berkaitan dengan kebijakan yang nantinya
akan di ambil
Analisa Keseimbangan Penawaran dan Permintaan Aggregat

• Pengertian AS-AD
– AS  Agregat Supply
– AD  Aggregat Demand
– Permintaan / penawaran barang dan jasa pada
suatu periode tertentu (ekonomi berada pada
ekonomi terbuka)
– Dalam analisa AS-AD maka barang dan jasa yang
ditawarkan / diminta berasal dari perusahaan.
Sehingga kondisi yang terjadi  AS = AD
• Dalam analisa AS-AD maka penawaran dan
permintaan akan didasarkan atas harga yang
berlaku.
• Analisa keseimbangan AS-AD merupakan
analisa keseimbangan ekonomi negara dalam
keadaan harga yang mengalami perubahan.
• Analisa ini bertujuan untuk melengkapi analisa
keseimbangan ekonomi sebelumnya (Y = AE)
Theory of Short Run Fluctuations

The IS curve is generated from


the Keynesian Cross and the
LM curve is generated from the
market for real money
balances.

Now we will generate the AD


Keynesian IS curve from IS-LM and use
Curve short run and long run models
Cross of AS to explain short run
economic fluctuations.
IS-LM AD
Model Curve

Short-run
Money LM AD-AS
Fluctuations
Market Curve Model
Explanation

AS
Curve
Kurva AD dan AS

Kurva Aggregate demand adalah kurva yang menunjukkan


jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah pada setiap harga tertentu.
Sementara itu kurva penawaran aggregat adalah kurva yang
menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih oleh
perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada setiap tingkat
harga.
Kurva Aggregat demand

• Mengapa memiliki kecondongan


miring ke bawah?
• Kondisi ini terbentuk karena Jika hal
lain dianggap tetap , maka penurunan
tingkat harga keseluruhan dalam
perekonomian cenderung
meningkatkan jumlah barang dan jasa
yang diminta.

• Mengapa turunya tingkat harga


dapat menaikkan tingkat
permintaan barang dan jasa?

• Lakukan analisa terhadap :


1. Efek kekayaan
2. Efek suku bunga
3. Efek nilai tukar
Faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva AD

• Efek kekayaan: penurunan tingkat harga akan menyebabkan


konsumen merasa lebih kaya (perubahan nilai mata uang secara
rill). Akibatnya adalah permintaan terhadap barang dan jasa akan
meningkat.
• Efek suku bunga: tingkat harga yang rendah maka akan
menurunkan tingkat bunga, sehingga akan mendorong masyarakat
untuk melakukan investasi, akibatnya adalah jumlah barang dan
jasa untuk investasi meningkat
• Dampak nilai tukar: penurunan nilai tukar mata uang suatu negara
akan berdampak pada peningkatan jumlah permintaan barang di
negara tersebut.
• Semua kondisi ini memberikan efek kepada kurva aggregat deman
turun ke bawah.
Faktor-faktor yang menggeser kurva AD

• Efek harga, tingkat bunga


dan nilai tukar hanya
akan menggeser titik di
sepanjang kurva AD.
• Ada 2 faktor yang akan
menggeser perpindahan
kurva AD, yaitu:
– Perubahan C, I, G, X
– Multiplier effect dari
perubahan Pajak
Kurva Aggregate supply

• Kurva yang
menunjukkan tingkat
real domestic output
pada setiap tingkatan
harga.
• Dalam jangka pendek
maka kurva AS akan
memiliki kecondongan
miring ke atas.
Faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva AS

1. Teori Kekakuan Upah


 Penurunan tingkat harga yang terjadi diluar perkiraan pekerja akan
menyebabkan upah rill meningkat. Kondisi ini mendorong perusahaan
akan memperkerjakan lebih sedikit pekerja dan memproduksi barang dan
jasa lebih sedikit.
2. Teori kekakuan harga
Penurunan tingkat harga akan menyebabkan perusahaan mengenakan
harga yang lebih tinggi dari yang dikehendakinya, menekan penjualan dan
mendorong perusahaan untuk mengurangi produksi.
3. Teori kesalahan persepsi
 Penurunan tingkat harga akan menyebabkan anggapan pada produsen
bahwa harga relatif produk mereka mengalami penurunan sehingga
mendorong produsen untuk mengurangi tingkat produksi.
Faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva AS

• Akibat perubahan tenaga kerja


• Akibat perubahan modal
• Akibat perubahan sumber daya
alam
• Akibat perubahan teknologi
• Akibat perubahan dari tingkat
harga yang diharapkan.
Kurva AS dalam jangka panjang

• Dalam jangka panjang


bentuk kurva penawaran
aggregat adalah vertikal
• Dalam jangka panjang,
jumlah produksi barang dan
jasa yang ditawarkan
tergantung pada jumlah
tenaga kerja, modal, SDA
dan teknologi yang dimiliki.
Jumlah yang ditawarkan
tidak tergantung pada
tingkat harga
Analisa Keseimbangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

AS Jangka Panjang Keseimbangan jangka panjang


P dari perekonomian terletak pada
AS Jangka Pendek titik perpotongan antara kurva
AD dan AS jangka panjang (titik
Harga keseimbangan

A). Ketika perekonomian


mencapai keseimbangan jangka
P* A panjang ini, maka upah, harga
dan persepsi harga melakukan
penyesuaian secara otomatis.
Hal ini menyebabkan kurva AS
AD
jangka pendek juga memotong
di titik A juga.
Y*
Tingkat Output alamiah
Dampak penurunan AD terhadap perekonomian
Menyebabkan turunnya
Output Jk.Pendek 2
AS Jangka Tetapi, dalam jangka 4
Panjang panjang, maka kurva
P AS Jangka penawaran jangka
Panjang pendek bergeser
AS1

AS2

P1 A
Tingkat output kembali 3
P2 B
pada tingkat alamiah
C
P3
AD1

AD2
Y2 Y1

Turunnya AD 1
Penjelasan

• Misalkan dalam sebuah perekonomian terjadi kondisi penurunan


kegiatan ekonomi yang ditandai dengan bergesernya kurva AD1 ke
AD2.
• Hal ini menyebabkan perekonomian bergerak dari titik A ke titik B.
• Output mengalami penurunan dari Y1 ke Y2 dan tingkat harga
berubah dari P1 ke P2
• Dalam waktu yang panjang, setelah tingkat upah dan harga telah
merespon kondisi ini dengan berada pada tingkat / kondisi
tertentu, maka kurva penawaran aggregat (AS) jangka pendek
akan mengalami perubahan dari AS1 ke AS2 yang membawa
perekonomian berada pada titik keseimbangan baru yaitu titik C,
dimana kurva AS berpotongan dengan kurva AD. Kondisi ini
menyebabkan harga turun dari P2 ke P3, dan perekonomian berada
pada kondisi alamiah kembali
lanjutan

• Dari penjelasan sebelumnya, maka kita dapat mengambil 2


kesimpulan pokok, yaitu

• Dalam jangka pendek, pergeseran-pergeseran


1 permintaan aggregat menyebabkan fluktuasi pada
output barang dan jasa dalam perekonomian.

• Dalam jangka panjang, pergeseran-pergeseran


2 permintaan aggregat mempengaruhi tingkat harga
keseluruhan namun tidak mempengaruhi output.
Pergeseran kurva AS yang berdampak buruk

Tingkat
harga
AS Jangka Pergeseran kurva 1
naik 3 Panjang penawaran aggregat
P jangka pendek yang
berdampak buruk
AS2
AS Jangka • Misalkan dalam sebuah
Pendek kondisi perekonomian berada
AS1 pada kondisi perusahaan
mengalamai kenaikan biaya.
• Kondisi ini menyebabkan
perusahaan mengurangi
P2 B
tingkat produksi (Y1  Y2)
yang akhirnya berdampak
P1 A
pada kenaikan harga (P1 
P2).
AD1
• Kondisi sedemikian disebut
Y2 Y1 STAGFLASI (yaitu penurunan
output / resesi diikuti dengan
kenaikan inflasi)
Menyebabkan output turun 2
Dampak penurunan AS terhadap perekonomian
Menyebabkan tingkat
harga naik 3
AS Jangka Ketika penawaran 1
Panjang Aggregat turun dalam
P AS Jangka jangka pendek
Panjang

AS2

AS1

P3 C
Pembuat kebijakan 2
P2 dapat mengakomodasi
P1 A pergeseran ini dengan
meningkatkan
AD2
permintaan aggregat
AD1
Y1

Menjaga output berada pada 4


tingkat alamiahnya
Kurva keseimbangan AS-AD
Dampak Peningkatan AD  Demand Pull Inflation

• Peningkatan pada AD
menyebabkan tekanan
terhadap harga.
• Kenaikan harga yang
diakibatkan oleh
bertambahnya permintaan
adalah inflasi jenis tarikan
permintaan (demand pull
inflation)
• Solusi apakah yang bisa
dilakukan oleh pemerintah?
Dampak penurunan AD  Resesi ekonomi

• Penurunan permintaan AD
menyebabkan perusahaan
mengurangi kegiatan produksinya
• Hal ini akan berdampak terhadap
pengurangan gaji / pengurangan
pekerja
• Pengurangan gaji karyawan akan
membuat kondisi kesejahteraan
menurun.
• Hal ini akan berdampak terhadap
penurunan permintaan efektif.
• Dalam waktu panjang, maka
kondisi ini akan menyebabkan
pelemahan ekonomi
Dampak kebijakan terhadap AS-AD
Lanjutan

Y i C I P u G

↓ ↓ ↓ ? ↓ ↑ ↓

24
Dampak Kebijakan Fiskal yang bersifat Kontraksi
dalam jangka pendek.

a) Y = output memiliki dampak negatif.  mengalami penurunan.


b) C = Konsumsi juga mengalami penurunan akibat dari penurunan
disposible income
c) i = Tingkat bunga menurun
d) I = Investasi bersifat ambijenius (netral) karena di satu sisi
penurunan tingkat bunga akan menyebabkan investasi naik,
namun disisi lain penurunan output (Y) akan menurunkan supply
dari produsen sehingga akan menurunkan investasi.
e) P = harga turun.
f) U = Pengagguran mengalami kenaikan karena permintaan output
mengalami penurunan.
g) G = pengeluaran penerintah mengalami penurunan. (asumsi
kontraktif)

25
Aggregate effects of a fiscal contraction
in the medium run

Y i C I P u G

0 ↓ 0 ↑ ↓ 0 ↓

26
Dampak Kebijakan Fiskal yang bersifat Kontraksi
dalam jangka menengah.

 Y = Output kembali dalam kondisi alamiah (tetap)


 C = Konsumsi juga tidak mengalami perubahan karena output
tidak berubah
 i = Tingkat bunga mengalami penurunan.
 I = Investasi bersifat ambijenius dan cenderung meningkat
karena tingkat bunga yang menurun
 P = Harga mengalami penurunan.
 U = Pengagguran tidak berubah karena perekonomian berada
pada kondisi sebelumnya
 G = Pengeluaran pemerintah berkurang (berdasarkan asumsi
kontraktif) 27
Lakukan analisa terhadap kebijakan moneter yang
ekspansif dalam jangka pendek

Y i C I P u

28

Anda mungkin juga menyukai