Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lintang Madina C

NIM : S992008009
RMK : Barang Publik dan Sumber Daya Milik Bersama

A. Pengertian Barang Publik


Barang publik (public goods) adalah barang yang tidak memiliki ekskludabilitas maupun
sifat bersaing, artinya semua orang dapat memanfaatkan atau memakai barang ini dan
pemakaiannya tidakakan menghilangkan atau mengurangi peluang orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Barang publik penggunaannya dilakukan bersama dan dinikmati bersama oleh
masyarakat, namun kadang-kadang muncul biaya untuk memungut pembayaran dari orang-orang
yang menikmati jasa-jasa tersebut. Contoh dari barang public adalah udara, cahaya matarari, siaran
radio, jalan raya, kegiatan bantuan polisi dan ketentaraan, jasa-jasa pengamat cuaca, dan lain-lain.
Contoh lain adalah mercusuar untuk mengetahui letak pelabuhan di malam hari yang dimanfaatkan
oleh kapal tangka minyak yang tidak menutup kesempatan bagi nelayan lain untuk
menggunakannya. Contoh yang lebih luas dari barang publik adalah jalan besar, jembatan,
perpustakaan, dan lain-lain, oleh karena itu produksinya memerlukan biaya besar dan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah. Semakin banyak yang menggunakan artinya semakin
efisiensi penggunaan barang publik tersebut karena biaya per satuan penggunaan lebih rendah,
semakin banyak digunakan, semakin tinggi tingkat kesejahteraan sosial yang dapat dicapai.
B. Sifat Barang Publik
1. Terdapat dua sifat barang publik yaitu:
a. Non-rivalry
Artinya Penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi
kesempatan konsumen lain untuk mengonsumsi barang yang sama. Setiap orang dapat
memanfaatkan barang tersebut tanpa memengaruhi manfaat yang diperoleh orang lain.
Contohnya dalam kondisi normal, semua orang dapat menikmati udara bersih dan sinar
matahari dan orang-orang di sekitar tetap dapat mengambil manfaat yang sama.
b. Non-excludable
Artinya bahwa apabila barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi
siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, baik
mereka yang membayar ataupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut.
Contoh, masyarakat membayar pajak kemudian bagian dari pajak yang dibayar digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian, yang dapat menggunakan jasa
kepolisian tersebut tidak hanya yang membayar pajak saja, tetapi mereka yang tidak
membayar juga dapat memanfaatkan jasa tersebut atau dengan kata lain tidak ada yang
dapat dikecualikan (excludable) dalam mengambil manfaat atas barang publik.
2. Barang publik yang penting
a. Pertahanan nasional
Contoh barang publik yang paling klasik adalah pertahanan nasional yaitu
keamanan suatu negara karena kemampuannya menghalau setiap serangan dari luar. Para
ekonom yang selalu menganjurkan cakupan pemerintah yang sekecil mungkin (agar
efisien dan tidak terlalu banyak mencampuri perekonomian) juga sependapat bahwa
pertahanan nasional adlaah barang publik yang harus disediakan pemerintah.
b. Riset pengetahuan dasar
Contoh barang publik lainnya dalah penciptaan pengetahuan-pengetahuan dasar
atau ilmu murni. Contohnya adalah jika ahli matematika menemukan sebuah teorema baru
maka pengetahuan dasar itu akan segera menyebar ke masyarakat dan siapa saja dapat
memanfaatkannya dengan Cuma-Cuma. Akan tetapi pengetahuan tersebut adalah sebuah
barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta pencari laba biasanya enggan
membiayai riset-riset semacam itu karena biayanya mahal dan berusaha menunggu pihak
lain untuk menemukan pengetahuan baru dan tinggal memanfaatkannya saja. Akibatnya
sumber daya yang dialokasikan pasar swasta untuk penciptaan pengetahuan dasar jauh dari
kata memadai.
c. Pengentasan kemiskinan
Pemerintah telah merancang banyak program untuk mengentaskan kemiskinan.
Sebagian keluarga miskin yang berpenghasilan rendah telah mendapat bantuan temporer
bagi keluarga miskin (temporary assistance foor needy families) dari pemerintah dan
mendapat program bantuan pangan murah (food stamp) yang dimaksudkan untuk
mengurangi beban biaya penyediaan pangan bagi keluarga miskin. Program tersebut
dibiayai dengan uang pajak yang dipungut pemerintah atau dari keluarga atau individu
yang finansialnya lebih kuat.
C. Sumber Daya Milik Bersama
Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang yang tidak memiliki
ekskludabilitas namun bersifat bersaing. Contohnya adalah ikan yang ada di laut. Tidak ada yang
melarang seseorang untuk menangkap ikan di laut atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-
ikan yang mereka tangkap. Namun pada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan yang ada
di laur akan berkurang dan akan mengurangi kesempatan bagi orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Contoh lain adalah air dan udara bersih, cadangan minyak bawah tanah, jalan raya,
ikan di laut dan satwa liar lainnya.
D. Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik
Free riders adalah permasalahan yang timbul dalam penyediaan barang publik yang
berhubungan dengan kedua sifatnya yaitu non-rivalry dan non-excludable. Free riders adalah
mereka yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu sedangkan
sebenarnya adala pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut.
Contohnya adalah mereka yang tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati jasa yang disediakan
atau diadakan atas biaya pajak.
E. Tragedy of Common (Tragedi Kepemilikan Bersama)
Tragedy of Common adalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan mengapa sumber
daya milik bersama digunakan lebih dari yang diinginkan dari sudut pandang masyarakat secara
keseluruhan. Sumber daya milik bersama cenderung digunakan secara berlebihan ketika individu
tidak dikenakan biaya dalam penggunaannya. Hal tersebut hampir sama dengan eksternalitas
negatif. Contohnya adalah ikan di laut yang bebas diambil oleh siapa saja tanpa ada keharusan
untuk konservasi terumbu karang dan lain sebagainya akibatnya terjadi over eksploitasi dan lautan
menjadi rusak.

Referensi:
Mankiw, N.G. (2003). Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sadono, S. (2002). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo.
Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.

Anda mungkin juga menyukai