Anda di halaman 1dari 25

K-012

Keseimbangan
Perekonomian
dengan Analisa
AD-AS
Kelompok 4
Anggota Kelompok
Ririn Setyarini (23012010303)

Najmil A’izzah Fithriyani (23012010302)

Aulya Intan Nur Annisa (23012010296)

Firda Nur Salsabila (23012010306)

Nanda Ratna Maharani (23012010293)

Ahmad Yusuf Bin Yasir Ba’amir (23012010290)

Mochamad Rizki Rahman (23012010287)


ANALISIS KEYNESIAN SEDERHANA
KE ANALISIS AD-AS

Penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa


yang dilakukan oleh Perusahaan dalam suatu negara.
Permintaan agregat merupakan konsep baru yang didefinisikan
sebagai tingkat pengeluaran yang dilakukan pada perekonomian
pada berbagai tingkat harga.
Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan
nasional yang melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran
agregat dan penawaran agregat.
PERBEDAAN TEORI
KLASIK DAN KEYNES Teori klasik berpendapat dalam
perekonomian terdapat kekurangan
permintaan agregat, Disetiap
perekonomian akan selalu dicapai
kesempatan kerja penuh.

Sedangkan menurut teori keynes,


Permintaan dan pengeluaran agregat
dikenal sebagai permintaan efektif yang
menjadi faktor utama dalam
perekonomian dan tidak dapat mencapai
output pada kesempatan kerja penuh.
ANALISIS AD-AS

Menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan


Permintaan Agregat (AD) dilakukan dalam perekonomian pada berbagai
tingkat harga.

Menunjukkan pengeluaran barang dan jasa yang


Penawaran Agregat (AS) akan dilakukan perusahaan-perusahaan dalam suatu
negara pada berbagai tingkat harga.
KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AD)

Kurva permintaan agregat dapat dibentuk oleh


keseimbangan Y=AE yang berlaku pada tingkat
harga yang berbeda.
GAMBAR 7.3
TINGKAT HARGA, KESEIMBANGAN
PENDAPATAN DAN
KURVA AD

gambar di samping menunjukkan


bahwasanya gambar (a) merupakan
perubahan keseimbangan akibat adanya
kenaikan harga.

gambar (b) menunjukkan kurva AD yang


dibentuk berasarkan perubahan
keseimbangan dalam gambar (a)
SIFAT UTAMA KURVA AD

suatu garis yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.


yang memiliki arti, semakin rendah tingkat harga semakin
besar tingkat permintaan agregat.
sifat kurva AD yang menurun merupakan sebab dari
beberapa faktor :
1. tingkat harga dan pengeluaran rumah tangga
2. tingkat harga, suku bunga dan investasi
3. tingkat harga, ekspor impor
efek pertambahan komponen
pengeluaran agregat

Ada pun perubahan yang akan berlaku,


entah ia pertambahan C< I, G atau X
efeknya kepada kepada pertambahan
pengeluaran agregat dan pendapatan
nasional adalah sama, yakni

ΔY = Multiplier + ΔAE
EFEK PERTAMBAHAN BOCORAN

bagian (a) menunjukkan


keseimbangan
pendapatan nasional
dengan munggunakan
pendekatan Y=AE
bagian (b) keseimbngan
E1 digambarkan oleh titik
B-yaitu menunjukkan
tingkat harga adalah P0
an pendapatan nasional
Y1
KURVA PENAWARAN
AGREGAT (AS) a. Ciri-ciri kurva penawaran agregat (AS)

Pada ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva


penawaran agregat AS relatif landai. Maksudnya,
penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-
perusahaan pada harga yang relatif tetap karena tingkat
penggunaan barang modal belum mencapai kapasitas yang
optimum dan upah masih relatif tetap.

Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah


tingkat kenaikannya. Penyebabnya adalah pengangguran sudah
semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai
optimum.

Kesimpulan : Bentuk kurva yang melengkung ke atas berarti: Sesudah tingkat kesempatan
semakin tinggi tingkat harga umum, semakin banyak output nasional kerja penuh kurva AS
yang akan diproduksikan oleh perusahaan dalam perekonomian. keadaannya semakin tegak.
b. Faktor-faktor yang memengaruhi bentuk kurva penawaran
agregat (AS)
Efek Hukum Hasil Tambahan yang semakin Berkurang
Perusahaan-perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi untuk produksi barang dan jasa, yaitu:
tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Jumlah output atau nilai produksi riil,
ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat


Dalam menerangkan efek hukum hasil tambahan yang semakin berkurang ke atas ciri kurva
penawaran agregat dimisalkan tingkat upah adalah tetap pada berbagai tingkat penggunaan tenaga
kerja. Hal ini hanyalah benar untuk kegiatan suatu perusahaan dalam persaingan sempurna

Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah


Kesempatan kerja yang semakin tinggi akan menyebabkan pendapatan nasional riil semakin
meningkat. . Dan upah yang semakin meningkat akan menyebabkan biaya produksi yang semakin
meningkat juga. Maka, agar perusahaan-perusahaan terus mendapat untung dalam kegiatan
produksinya, pada tingkat pendapatan nasional riil yang semakin tinggi harga barang yang dijualnya
harus semakin tinggi
b. Faktor-faktor yang memindah kurva penawaran agregat (AS)

Perpindahan kurva “ke atas” atau “ke kiri”


perpindahan AS menjadi AS1 berarti penawaran
barang bernilai Y0 akan dilakukan oleh
perusahaan apabila tingkat harga mencapai P1.

Perpindahan kurva AS0 menjadi AS2 dapat


dikatakan sebagai “perpindahan ke bawah” dan
maksudnya adalah: Pendapatan nasional riil
yang bernilai Y0 akan ditawarkan hanya pada
harga P2 dan tidak pada P0. Dapat juga
dikatakan “perpindahan ke kanan” karena
apabila harga tetap P0, pendapatan nasional riil
yang ditawarkan perusahaan-perusahaan
meningkat dari Y0 menjadi Y2 (Pergeseran titik
A ke A2).
b. Faktor-faktor yang memindah kurva penawaran agregat (AS)

Perpindahan kurva penawaran agregat ke


atas/ ke kiri seperti AS0 menjadi AS1 dapat
disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Harga barang mentah meningkat atau
biaya lain meningkat
kenaikan upah tenaga kerja

Perpindahan kurva penawaran agregat ke


bawah/ke kanan dari AS0 menjadi AS2
dapat disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:
Perkembangan teknologi
perkembangan infrastruktur
Pajak, izin usaha dan izin pemerintah
KESEIMBANGAN
PERMINTAAN-PENAWARAN
AGREGAT (AD-AS)
Bisa disebut juga keseimbangan makroekonomi.

Harga= P1, Penawaran= Y1, Permintaan= Y3. Berarti terdapat


kelebihan sebanyak AB yang menimbulkan deflasi. Apabila harga
P2, kelebihan permintaan sebanyak P2.
Harga= P2, Permintaan= Y2, Penawaran= Y. Kelebihan permintaan
ini menyebabkan harga naik sehingga tingkat harga mencapai PE,
yaitu ketika kelebihan permintaan tidak wujud lagi.

Ketika kelebihan penawaran terjadi, perusahaan akan mengurangi


kegiatan ekonominya. Apabila kelebihan permintaan terjadi,
perusahaan akan menambah produksi dan kegiatan ekonomi
akan berkembang. Hanya pada ketika permintaan agregat sama
dengan penawaran agregat, tingkat kegiatan ekonomi tidak
mengalami perubahan dan keseimbangan makroekonomi
Permintaan agregat sama dengan penawaran agregat
tercapai.
a. Efek Perubahan Kurva AD
Keseimbangan yang asal adalah di E0 dan berarti pada mulanya tingkat
harga P0 dan pendapatan nasional riil adalah Y0. Kemerosotan
pengeluaran akan memindahkan AD0 menjadi AD­1 dan memindahkan
keseimbangan ke E1 yang menggambarkan tingkat harga telah merosot
menjadi P1 dan PNR berkurang menjadi Y1
Apabila pengeluaran ekonomi meningkat, kurva AD0 akan bergeser ke
AD2 dan keseimbangan yang baru adalah di E2.
Keseimbangan ini menunjukkan pendapatan nasional riil meningkat
menjadi Y2 dan berarti kesempatan untuk bekerja meningkat.

b. Efek Perubahan Kurva AS


Keseimbangan asal adalah di E0, dan keseimbangan ini menggambarkan pendapatan nasional riil Y0 dan tingkat
harga P0. Misalnya harga barang impor dan bahan mentah meningkat. Efek dari perubahan ini kurva AS0, akan
bergeser ke AS2, dan
keseimbangan baru dicapai di E2. Berarti, pendapatan nasional riil merosot menjadi Y2, dan tingkat harga
meningkat menjadi P2. Perubahan ini menggambarkan adanya kenaikan harga yang berlaku tetapi pendapatan
nasional riil merosot dan mengakibatkan banyaknya pengangguran.
c. Efek Perubahan Serentak AD dan AS
Gambar (a) menunjukkan perubahan kurva AS yang diikuti oleh
perubahan kurva AD ke kiri. Keseimbangan asalnya berada di
E0. Contohnya kenaikan harga minyak akan mengalihkan
kurva AS menjadi AS1. Efek awal: harga naik= p1 dan PNR= Y1.
Perubahan selanjutnya akan mengurangi permintaan agregat.
Pada akhirnya: keseimbangan baru= E2 dengan harg= P2 dan
PNR= Y2
gambar (b) menunjukkan perubahan kurva AS yang diikuti oleh
pergeseran kurva AD ke kanan. Misalkan pemerintah melakukan
langkah-langkah untuk memperbaiki infrastruktur maka akan
mengalihkan kurva AS ke bawah/kanan.

keseimbangan berubah dari E0, menjadi E1. Tingkat harga akan turun dari P0, menjadi P1 dan PNR
meningkat dari Y­0, menjadi Y1. Peningkatan pendapatan nasional akan menambahkan kesempatan kerja
dan membuat permintaan agregat dari AD menjadi AD1. Keseimbangan makroekonomi yang baru dicapai di
E2 yang menggambarkan tingkat harga telah menjadi P2, dan PNR adalah Y2.
contoh 1
Pada tahun 2021 harga tomat mengalami perubahan yg juga menyebabkan perubahan
terhadap permintaan dan penawaran
Keseimbangan Ekonomi

Bentuk fungsi :
Qd = -634p + 6382
Qs = 108p - 892

Sehingga didapatkan didapatkan Q


dan P saat Ekuilibrium yaitu :
P = Rp 9.800
Q = 166
Contoh 2

Fungsi ad yang asal adalah Yad = 100 -2 P dan Fungsi


as adalah Yas = 30 + 3P.
a. Tentukan pendapatan nasional riil dan tingkat harga
umum pada keseimbangan
Jawaban :

Y AD = Y AS
a. 100 - 2p = -30 + 3p
-5p = -130
p = 26

Y AD = 100 - 2p Y AS = -30 + 3p
= 100 - 2(26) = -30 + 3(26)
= 100 - 54 = -30 + 78
= 48 = 48

Jadi, pendapatan nasional pada keseimbangan yaitu sebesar 48


Contoh 2

Apabila fungsi ad berubah menjadi Yad =110 - 2 P.


b. tunjukkan keadaan keseimbangan yang baru dan
hitung tingkat inflasi
Jawaban :

Y AD = Y AS Y AD = 100 - p
b. 110 - 2p = -30 + 3p = 100 - 2(28)
-5p = -140 = 100 - 56
p = 28 = 54

Y AS = -30 + 3p
= -30 + 3(28)
= -30 + 84
= 54

Jadi, pendapatan nasional pada keseimbangan yang baru adalah 54, dan
tingkat hargaumum adalah 28 dengan tingkat inflasi sebesar 7,6%
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai